1. BY:
SULAIMAN, S. Ag., M. Pd. I.
(Pengawas Syari’ah KJKS As-Sakinah)
Disampaikan dalam diskusi
bersama Pengurus dan Pengawas KPRI Ikmal Bangkalan
Di Bangkalan, 5 Juni 2014
2. PROFIL KJKS AS-SAKINAH
Nama : Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) As-Sakinah
Status: Berbadan hukum No. 188.45/02/BH/XVI.I/433.013/2009 Oleh Menteri
Negara Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia cq. Bupati Bangkalan.
Tanggal Badan Hukum : 07 Juli 2009
Akte Notaris : Irwan Yudhiyanto, SH. No. 10 tanggal 16-3- 2009
Tanggal Pendirian : 15 Syawal 1428 H / 26 -10- 2007 (pra Koperasi)
Alamat : Jl. Jeruk Raya 30 Perumnas Kamal Bangkalan
Telephone : 031-3011209
Kontak person : 031-77741705, 031-77085574
Azaz Koperasi : Islam
Landasan Koperasi : Pancasila dan UUD 1945 dengan prinsip tolong
menolong atas dasar kekeluargaan.
3. VISI DAN MISI KJKS AS-SAKINAH
Visi dari KJKS As-Sakinah adalah mewujudkan
tatanan ekonomi masyarakat yang adil, mapan,
sejahtera berbasis syari’ah.
Adapun misinya adalah:
Mendorong terwujudnya kehidupan ekonomi berbasis
syari’ah
Memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat
terutama kaum perempuan.
Meningkatkan peran serta anggota masyarakat
khususnya anggota koperasi dalam berbagai kegiatan
Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah.
4. KEPENGURUSAN KJKS AS-SAKINAH
Dewan Pengawas Syari’ah : 1. Prof. Dr. H. Nizarul Alim, SE., M. Si., Ak.
2. Sulaiman, S. Ag., M. Pd.I.
Pengawas : 1. Sulaiman, S. Ag., M. Pd.I.
2. Moh. Isa Anshori, M. Si.
3. Nur Nazila
Ketua : Dra. Hj. Afri Asiatin, Apt.
Sekretaris : Dyah Mariah Ulfa, S. Ag.
Bendahara I : Ny. Rika Firdiyanti
Bendahara II : Ny. Supeni MH.
Unit Pembiayaan/Usaha : Ny. Laila Wahyundari
5. PEMBIAYAAN YANG DILAKUKAN
1. Pembiayaan pertokoan ( Murabahah)
2. Pembiayaan usaha (Mudharobah)
3. Pembiayaan pengadaan barang (Ijaroh
muntahiyya bit tamlik)
4. Pembiayaan pinjaman kebajikan (Qordh /
qordul hasan) yaitu melayani kebutuhan
keuangan anggota ( keadaan mendesak) tanpa
riba.
5. Pembiayaan kafalah
(penjaminan/pertanggungan)
6. AKAD
Alat paling utama dalam sah atau
tidaknya muamalah dan menjadi tujuan
akhir dari muamalah.
7. PENGERTIAN AKAD
Dari segi bahasa. Akad dalam bahasa
Arab adalah ‘uqud jamak dari ‘aqd, yang
secara bahasa arti nya,
mengikat,bergabung, mengunci,
menahan, atau dengan kata lain
membuat suatu perjanjian
8. PEMBENTUKAN AKAD
Akad baru dapat dikatakan benar, sah
atau diakui keberadaannya oleh hukum
bila semua unsur pembentuknya
terpenuhi.
Diantaranya:
unsur unsur‘ridla',
unsur objek akad (‘mahal') dan
unsur sebab akibat (‘sabab') serta
‘ganjaran' (konsekuensi) apabila asas
(rukun)-nya tidak dipenuhi.
9. PENGERTIAN AKAD
Di dalam Hukum Islam, aqd artinya: “
gabungan atau penyatuan
dari penawaran (Ijab ) dan
penerimaan (qabul)” yang sah sesuai
dengan hukum Islam.
Ijab adalah penawaran dari pihak
pertama, sedangkan
Qabul adalah penerimaan dari
penawaran yang disebutkan oleh pihak
pertama
14. FATWA DSN
Fatwa No.47 : Penyelesaian Piutang
Murabahah bagi
Nasabah Tidak Mampu Bayar
Fatwa No.48 : Penjadwalan Kembali
Tagihan Murabahah
Fatwa No.49 : Konversi Akad
Murabahah
15. PENGERTIAN
Murabahah adalah akad jual beli
barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati oleh penjual dan
pembeli.
Salah satu bentuk natural certainty
contracts, karena dalam murobahah
ditentukan berapa required rate of
profit-nya (keuntungan yang ingin
diperolehnya)
16. KARAKTERISTIK
KJKS dapat meminta anggota untuk
menyediakan agunan atas piutang
murabahah, antara lain dalam bentuk
barang yang telah dibeli KJKS
KJKS dapat meminta uang muka
pembelian (urbun) kepada anggota
setelah akad murabahah disepakati.
Urbun menjadi bagian pelunasan
piutang murabahah apabila akad jadi
dilaksanakan.
17. KARAKTERISTIK
Apabila terjadi pelunasan dipercepat,
KJKS/UJKS dapat memberikan potongan
atas pelunasan yang dipercepat, yang
merupakan inisiatif dari anggota
(nasabah); namun besarnya potongan
tidak boleh diperjanjikan didalam akad,
pemberian potongan diberikan
berdasarkan kebijakan KJKS/UJKS saat
ada inisiatif pelunasan dipercepat dari
anggota (nasabah)
19. Anggota KJKS As-Sakinah yang bernama Suhriyah
melakukan akad murabahah yang dilakukan
dengan pembayaran secara angsuran (bulanan)
dalam waktu 6 bulan
Harga Perolehan barang dari pemasok Rp
15.000.000,00
Marjin keuntungan 900.000,00
Harga Jual didalam akad 15.900.000,00
Angsuran Pokok/ Bln 2.500.000,00
Angsuran Marjin/ Bln 150.000,00
Angsuran Pokok + Marjin/ Bln 2.650.000,00
22. PENGERTIAN
Akad kerja sama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (Shahibul maal)
menyediakan seluruh modal (100%),
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan ke
dalam kontrak, bila mengalami kerugian
ditanggung oleh pemilik modal selama
kerugian itu bukan akibat kelalaian pihak
pengelola. Jika kerugian itu akibat kelalaian
atau kecurangan si pengelola, maka si
pengelola harus bertanggung jawab atas
kerugian tersebut. (asy-Syarbasyi, 1987)
23. KARAKTERISTIK
Pembiayaan mudharabah dapat diberikan dalam
bentuk kas dan atau non-kas yang dilakukan secara
bertahap atau sekaligus.
Pengembalian pembiayaan mudharabah dapat
dilakukan bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau
pada saat berakhirnya akad mudharabah
24. KARAKTERISTIK
Bagi hasil mudharabah dapat dilakukan dengan
menggunakan 2 (dua) metode, yakni :
Bagi Laba (profit sharing), dihitung dari pendapatan setelah dikurangi
beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah
Bagi Pendapatan (revenue sharing), dihitung dari jumlah pendapatan
pengelolaan mudharabah
Dalam hal terjadi kerugian dalam pengelolaan dana
(mudharib), KJKS/ UJKS sebagai pemilik dana (shahibul
maal) akan menanggung semua kerugian sepanjang
kerugian tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian atau
kesalahan pengelola dana dana
25. KARAKTERISTIK
Kelalaian dan kesalahan pengelola dana, antara lain,
ditunjukkan oleh:
Tidak terpenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam
akad;
Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur)
yang lazim dan/ atau yang telah ditentukan di dalam akad
atau;
Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan
Secara prinsip pembiayaan mudharabah tidak
dipersyaratkan adanya jaminan (agunan), namun agar
tidak terjadi moral hazard berupa penyimpangan oleh
pengelola dana, KJKS/ UJKS dapat meminta jaminan
kepada pengelola
26. SKEMA AKAD
Bagan Proses Pembiayaan Mudharabah
KEGIATAN USAHA
BANK PENGUSAHA
MODAL 100 % SKILL
KEUNTUNGAN
Akad Mudharabah
MODAL
Bagian
Keuntungan Y
Modal 100%
Bagian
Keuntungan X
KOPERASI SYARIAH
27. CONTOH
KJKS Ben Sugih memberikan pembiayaan
mudharabah untuk keperluan modal kerja dagang
buah dari anggotanya yang bernama Ahmad Riefki
sebesar Rp 5.000.000 untuk jangka waktu 6 bulan.
Baru pada bulan ke-3 dibayarkan angsuran pokoknya.
Adapun nisbah bagi hasil yang disepakati sebesar 40%
untuk KJKS/ UJKS dan 60% untuk anggota.
Sementara proyeksi dari KJKS adalah sebagai berikut:
28. CONTOH
Bulan
Pendapatan
Bersih (Net)
Distribusi Basil
Angsuran
Pokok
Jumlah
Setoran
KJKS
40%
Anggota
60%
A B= 0,4xA C=0,6x A D E = B + D
1 900.000 360.000,00 540.000,00 - 360.000,00
2 950.000 380.000,00 570.000,00 - 380.000,00
3 1.000.000 400.000,00 600.000,00 1.250.000,0
0
1.650.000,00
4 1.000.000 400.000,00 600.000,00 1.250.000,0
0
1.650.000,00
5 1.100.000 440.000,00 660.000,00 1.250.000,0
0
1.690.000,00
6 1.200.000 480.000,00 720.000,00 1.250.000,0
0
1.730.000,00
31. PENGERTIAN
• Transaksi ijarah (sewa
menyewa) yang dilandasi
adanya perpindahan
manfaat (hak guna) dan
dilanjutkan dengan
pemindahan kepemilikan di
akhir masa sewa.
32. KARAKTERISTIK
Perpindahan kepemilikan suatu aset yang diijarahkan dari
pemilik kepada penyewa, dalam ijarah muntahiyah
bittamlik, dilakukan jika seluruh pembayaran sewa atas
objek ijarah yang dialihkan telah diselesaikan dan obyek
ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat
akad terpisah secara:
hibah;
penjualan sebelum akad berakhir sebesar sebanding dengan
sisa cicilan sewa atau harga yang disepakati;
penjualan pada akhir masa ijarah dengan pembayaran
tertentu sebagai referensi yang disepakati dalam akad; atau
penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang
disepakati dalam akad
33. KARAKTERISTIK
Pemilik dapat meminta penyewa untuk
menyerahkan jaminan atas ijarah untuk
menghindari risiko kerugian.
Jumlah, ukuran, dan jenis obyek ijarah harus
jelas diketahui dan tercantum dalam akad
35. PEMBIAYAAN KAFALAH
yaitu pihak pertama (Koperasi Syari’ah) bersedia
menjadi penanggung atas kegiatan yang dilakukan
oleh pihak kedua (Anggota/Nasabah) sepanjang sesuai
dengan yang diperjanjikan dimana pihak pertama
menerima imbalan berupa fee atau komisi (garansi).
37. PEMBIAYAAN QARD AL HASAN
Qardhul Hasan atau qard al hasan adalah produk
pembiayaan bagi lembaga maupun perorangan yang
tidak memberikan keuntungan finansial bagi pihak
yang meminjamkan. Dalam qardul hasan peminjam
dapat memberikan kelebihan dari pinjamannya
kepada pemberi pinjaman berupa hadiah atau hibah,
tetapi tidak boleh diperjanjikan di muka.
38. Di KJKS As-Sakinah, untuk
qardulhasan memang dipilih dari
orang yang benar-benar tidak mampu.
Hal ini dikarenakan, qardul Hasan
memiliki misi sosial dan tidak punya
orientasi keuntungan sedikitpun.