1. NAMA : RASDIN, S.Pd.
ASAL INSTANSI : SDN 120 RAU-RAU
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
NO
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1. Kurangnya minat
baca siswa dalam
pembelajaran
mengidentifikasi
unsur pembangun
teks cerita pendek
1. Guru tidak
menerapkan
pembelajaran
inovatif sehingga
model
pembelajaran
yang digunakan
guru kurang
tepat dan
monoton.
KAJIAN LITERATUR PBL
Ira Ashari (2020) mengemukakan bahwa Problem Based
Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata untuk
memulai pembelajaran. Masalah diberikan kepada siswa,
sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang
berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut
dipelajari untuk memecahkan masalah yang diberikan.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13992-
Full_Text.pdf
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Sudrajat (2011) mengemukakan beberapa keunggulan dari model problem
based learning ini, yaitu:
Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka
sendiri yang menemukan konsep tersebut.
Melibatkan secara aktif
memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa yang
lebih tinggi.
Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh siswa
sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran.
Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa.
Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajar.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Edriani (2011) mengemukakan kelemahan dari PBL, yaitu:
Persiapan pembelajaran (alat, problem dan konsep) yang kompleks.
Sulitnya mencari permasalahan yang relevan, sering terjadi miss-
konsepsi.
Memerlukan waktu yang cukup panjang.
2. KAJIAN LITERATUR PJBL
Suharjo, dkk (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau dari
Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek
adalah model yang ideal untuk memenuhi tujuan
pendidikan abad ke-21, karena melibatkan prinsip 4C yaitu
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas.
Model PjBL dapat mengkaitkan kemampuan berpikir
berpikir tingkat tinggi siswa (Hayati, 2016). Langkah-
langkah (sintaks) pembelajaran berbasis proyek
sebagaimana yang dikembangkan oleh The George
Lucas Educational Foundation (2005) terdiri atas, (1)
mengajukan pertanyaan esensial kepada siswa, (2)
mendesain rencana proyek, (3) menyusun jadwal kegiatan,
(4) memonitoring aktivitas siswa, (5) menilai keberhasilan
siswa, dan (6) mengevaluasi pngalaman siswa.
https://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/article/view/1
87/pdf
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) model pembelajaran project
based learning mempunyai kelebihan sebagai
berikut.
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka
perlu untuk dihargai.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem kompleks.
Meningkatkan daya kolaborasi.
Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan
dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Menurut Widiasworo (2016, hlm.189) project based learning memiliki kelemahan
sebagai berikut.
Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus
disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks
Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena
menambah biaya untuk memasuki sistem baru.
3. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang
sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai
teknologi.
Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena itu,
disarankan untuk menggunakan team teaching dalam pembelajaran.
Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan.
Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
Apabila topik yang diberikan pada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak memahami topik secara keseluruhan.
KAJIAN LITERATUR PERMAINAN DETEKTIF HURUF
Irma Nur Yuliyanti (2017) mengemukakan bahwa
Berdasarkan hasil rangkaian penelitian tindakan kelas
(PTK) yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan
bahwa melalui permainan detektif huruf dapat
meningkatkan kemampuan bahasa anak karena
pengunaan media pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan. Selain itu, permainan detektif huruf
mempunyai dampak positif bagi anak karena membuat
anak antusias dalam kegiatan.
https://eprints.ums.ac.id/50980/11/02.NASKAH%20PUBLI
KASI.pdf
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Suasana kelas menjadi menyenangkan
Siswa lebih aktif berkegiatan
Kerjasama siswa lebih terjalin dalam menyelesaikan misi
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Perlu persiapan matang terkait media yang akan digunakan guru
Guru harus memberikan arahan yang tepat kepada siswa agar misi
dapat berjalan sesuai yang diharapkan
Durasi kegiatan tidak terukur
4. 2. Guru hanya fokus
memerintah untuk
menuntaskan
beban tugas
mengajar.
Guru akan melakukan refleksi kepada siswa untuk
mengetahui seberapa bermakna pembelajaran yang
telah mereka lalui
.
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Dapat mengetahui tingkat kepuasan dan pemahaman siswa terhadap
pembelajaran.
Guru dapat mengetahui kelemahan pembelajarannya.
Mengevaluasi kekurangan guru dalam mengolah kelas.
Digunakan sebagai dasar perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Perlu persiapan tambahan untuk menyusun instrumen Refleksi. Karena
selain guru harus menyusun instrumen penugasan, guru juga harus
menyusun instrumen refleksi
2 Siswa kurang
mampu dalam
praktik berbicara
pada materi teks
pidato persuasif
1. Guru tidak
menerapkan
pembelajaran
inovatif sehingga
model
pembelajaran
yang digunakan
guru kurang
tepat dan
monoton.
KAJIAN LITERATUR PBL
Ira Ashari (2020) mengemukakan bahwa Problem Based
Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata untuk
memulai pembelajaran. Masalah diberikan kepada siswa,
sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang
berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut
siswa akan mengetahui bahwa mereka membutuhkan
pengetahuan baru yang harus dipelajari untuk
memecahkan masalah yang diberikan.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13992-
Full_Text.pdf
Kekuatan (Strengths & Peluang
(Opportunities)
Sudrajat (2011) mengemukakan beberapa keunggulan dari model problem
based learning ini, yaitu:
Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka
sendiri yang menemukan konsep tersebut.
Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.
Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh siswa
sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran.
Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa.
Pengkondisian siswa dalam belajar
kelompok yang saling berinteraksi terhadap pembelajar.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Edriani (2011) mengemukakan kelemahan dari PBL, yaitu:
Persiapan pembelajaran (alat, problem dan konsep) yang kompleks.
5. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan, sering terjadi miss-
konsepsi
Memerlukan waktu yang cukup panjang.
KAJIAN LITERATUR PJBL
Suharjo, dkk (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau dari
Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah
model yang ideal untuk memenuhi tujuan pendidikan abad
ke-
21, karena melibatkan prinsip 4C yaitu berpikir
kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas. Model PjBL
dapat mengkaitkan kemampuan berpikir berpikir tingkat
tinggi siswa (Hayati, 2016). Langkah-langkah (sintaks)
pembelajaran berbasis proyek sebagaimana yang
dikembangkan oleh The George Lucas Educational
Foundation (2005) terdiri atas, (1) mengajukan
pertanyaan esensial
kepada siswa, (2) mendesain rencana proyek, (3)
menyusun jadwal kegiatan, (4) memonitoring aktivitas
siswa, (5) menilai keberhasilan siswa, dan (6)
mengevaluasi pngalaman siswa.
https://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/article/view/1
87/pdf
Kekuatan (Strengths & Peluang
(Opportunities)
Menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) model pembelajaran project
based learning mempunyai kelebihan sebagai berikut.
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka
perlu untuk dihargai.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem kompleks.
Meningkatkan daya kolaborasi.
Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan
dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Menurut Widiasworo (2016, hlm.
189) project based learning memiliki kelemahan sebagai berikut.
6. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus
disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks
Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena
menambah biaya untuk memasuki sistem baru.
Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang
sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai
teknologi.
Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena itu,
disarankan untuk menggunakan team teaching dalam pembelajaran.
Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan
informa
Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
Apabila topik yang diberikan pada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak memahami topik secara keseluruhan.si akan
mengalami kesulitan.
KAJIAN LITERATUR REALITY SHOW
Vinta Sri Rahayu (2020) mengemukakan bahwa Reality
show merupakan suatu acara televisi yang dikenal sebagai
masyarakat yang menggambarkan adegan yang seakan-
akan benar-benar langsung tanpa skenario, dengan
pemain yang umumnya khalayak biasa, acara realitas
umumnya yang menampilkan kenyataan. (Imelda Bancin.
2006). Reality show kejadian yang di ambil dan tidak dapat
dibuat-buat, kejadian rekayasa yang di ambil dalam
kesaharian dengan kehidupan masyarakat yang apa
adanya. Metode Reality Show berikut ini dapat digunakan
untuk melatih siswa berani berpidato atau berbicara di
hadapan publik.
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Suasana kelas menjadi menyenangkan
Siswa lebih percaya diri
Siswa mendapatkan pengalaman lebih bermakna
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Perlu persiapan matang terkait media yang akan digunakan guru
7. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13058-
Full_Text.pdf
2. Guru hanya
fokus memerintah
untuk
menuntaskan
beban tugas
mengajar.
Guru akan melakukan refleksi kepada siswa untuk
mengetahui seberapa bermakna pembelajaran yang
telah mereka lalui.
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Dapat mengetahui tingkat kepuasan dan pemahaman siswa terhadap
pembelajaran.
Guru dapat mengetahui kelemahan pembelajarannya.
Mengevaluasi kekurangan guru dalam mengolah kelas.
- Digunakan sebagai dasar perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Perlu persiapan tambahan untuk menyusun instrumen Refleksi. Karena
selain guru harus menyusun instrumen penugasan, guru juga harus
menyusun instrumen refleksi