SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
ISO 9001 : 2008
PENDA HULUA N
0.1. Umum
0.2. Pendekatan Proses
0.3. Hubungan dengan ISO 9004
0.4. Persesuaian dengan sistem manajemen lain
SISTEM MANAJEMEN MUTU-PERSYARATA N
1. Ruang Lingkup
1.1. Umum
1.2. Penerapan.
2. Acuan yang mengatur
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem manajemen mutu
4.1. Persyaratan umum
4.2. Persyaratan Dokumentasi
4.2.1. Umum
4.2.2. Pedoman Mutu
4.2.3. Pengendalian Dokumen
4.2.4. Pengendalian Rekaman
5. Tanggung jawab manajemen
5.1. Komitmen Manajemen
5.2. Fokus pada pelanggan
5.3. Kebijakan mutu
5.4. Perencanaan
5.4.1. Sasaran Mutu
5.4.2. Perencanaan sistem manajemen mutu
5.5. Tanggung jawab, wewenang dan
komunikasi
5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang
5.5.2. Wakil manajemen
5.5.3. Komunikasi internal
5.6. Tinjauan Manajemen
5.6.1. Umum
5.6.2. Input Tinjauan
5.6.3. Output Tinjauan
6. Manajemen Sumber Daya
6.1. Penyediaan sumber daya
6.2. Sumber daya manusia
6.2.1. Umum
6.2.2. Kompetensi, kesadaran dan pelatihan
6.3. Prasarana/infrastruktur
6.4. Lingkungan kerja
7. Realisasi produk
7.1. Perencanaan realisasi produk
SESI 3
PERSYARATAN-PERSYARATAN
SISTEM MANEJEMEN MUTU
1 2
7.2. Proses yang terkait dengan pelanggan
7.2.1. Penentuan persyaratan produk
7.2.2. Peninjauan persyaratan yang berkaitan dengan
produk
7.2.3. Komunikasi dengan pelanggan
7.3. Perancangan dan pengembangan
7.3.1. Perencanaan perancangan dan pengembangan
7.3.2. Masukan perancangan dan pengembangan
7.3.3. Keluaran perancangan dan pengembangan
7.3.4. Tinjauan perancangan dan pengembangan
7.3.5. Verifikasi perancangan dan pengembangan
7.3.6. Validasi perancangan dan pengembangan
7.3.7. Pengendalian perubahan perancangan dan
pengembangan
7.4. Pembelian
7.4.1. Proses pembelian
7.4.2. Informasi pembelian
7.4.3. Verifikasi produk yang dibeli
7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa
7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa
7.5.2. Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
7.5.3. Identifikasi dan Mampu Telusur
7.5.4. Kepemilikan pelanggan
7.5.5. Pengawetan produk
7.6. Pengendalian peralatan pemantauan dan
pengukuran
8. Pengukuran, analisis dan perbaikan
8.1. Umum
8.2. Pemantauan dan pengukuran
8.2.1. Kepuasan Pelanggan
8.2.2. Internal Audit
8.2.3. Pemantauan dan pengukuran
8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk
8.3. Pengendalian produk tidak sesuai
8.4. Analisis Data
8.5. Perbaikan
8.5.1. Perbaikan berlanjut
8.5.2. Tindakan koreksi
8.5.3. Tindakan Pencegahan
Catatan :
 Persyaratan SMM tersebut berlaku untuk semua
organisasi, tidak bergantung kepada jenis, ukuran
dan produk suatu organisasi
 Apabila ada persyaratan standar yang tidak dapat
diaplikasikan karena sifat organisasi dan produknya,
maka persyaratan tersebut dapat tidak diterapkan
sehingga penting bagi personel (Top Manajemen)
untuk memahami ruang lingkup penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
 Persyaratan-persyaratan yang dapat tidak
diterapkan (pengecualian) pada organisasi
3 4
adalah hanya pada klausul 7 Realisasi Produk
misalnya:
a. 7.3. (Perancangan dan pengembangan)
b. 7.5.2. (Validasi proses produksi dan penyediaan
jasa)
c. 7.5.3. (Identifikasi dan Mampu telusur)
d. 7.5.4. (Kepemilikan pelanggan)
e. 7.6. (Pengendalian peralatan pemantauan dan
pengukuran)
 Pengecualian ini harus tidak mempengaruhi
kemampuan dan tanggung jawab organisasi untuk
menyediakan produk yang memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan yang berlaku.
Sistem manajemen mutu
Persyaratan
1. Lingkup.
1.1. Umum
Standar Internasional ini menentukan persyaratan bagi
sistem manajemen mutu bila sebuah organisasi
a).Perlu memperagakan kemampuannya untuk taat
azas memberikan produk yang memenuhi
persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku,
dan
b).Bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan
melalui penerapan sistemnya secara efektif,
termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya
dan kepastian kesesuaianya pada persyaratan
pelanggan dan peraturan yang berlaku.
Catatan : Dalam Standar Internasional ini “produk”
hanya berlaku bagi yang dimaksudkan untuk,
atau dikehendaki oleh pelanggan
1.2. Penerapan
Semua persyaratan Standar Internasional ini generic
dan dimaksudkan agar dapat diterapkan pada semua
organisasi, apapun jenis, ukuran dan produk yang
disediakan.
Bila persyaratan manapun dari Standar Internasional
ini tidak dapat diterapkan karena sifat sebuah
organisasi atau produknya, maka ini dapat
dipertimbangkan untuk dikesampingkan.
Bila ada pengesampingan, tuntutan kesesuaian pada
Standar Internasional ini tidak diterima kecuali bila
pengesampingan ini terbatas pada persyaratan dalam
pasal 7, dan pengesampingan itu tidak mempengaruhi
kemampuan, atau tanggung jawab organisasi untuk
5 6
menyediakan produk yang memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan yang berlaku.
2. Acuan yang mengatur
Dokumen pengaturan berikut berisi ketentuan yang
melalui acuan dalam naskah ini, merupakan ketentuan
Standar Internasional ini. Untuk acuan bertanggal,
perubahan berikutnya pada, atau revisi dari, terbitan
ini tidak berlaku. Namun pihak-pihak persetujuan
berdasarkan Standar Internasional ini dianjurkan
menyelediki kemungkinan memberlakukan edisi terkini
dari dokumen pengaturan tertera dibawah. Untuk
acuan tanpa tanggal, edisi terakhir dokumen pengatur
yang diacu berlaku. Anggota ISO dan IEC memelihara
daftar Standar Internasional yang saat terakhir
berlaku. ISO 9000:2008, Sistem manajemen mutu
Dasar-dasar dan kosakata.
3. Istilah dan definisi
Untuk tujuan Standar Internasional ini, berlaku istilah
dan definisi yang diberikan dalam ISO 9001 ini untuk
menguraikan rantai pasokan, telah diubah untuk
mencerminkan kosakata yang saat ini dipakai :
Pemasokan organisasi pelanggan
Istilah “organisasi” menggantikan istilah “pemasokan”
yang dipakai dalam ISO 9001:1994, dan mengacu
kepada satuan yang baginya berlaku Standar
Internasional ini. Juga istilah “pemasokan” kini
menggantikan istilah “subkontraktor”. Bila diseluruh
naskah Standar Internasional ini ditemukan istilah
“produk”, ia dapat juga berarti “jasa”
4. Sistem Manajemen Mutu
4.1. Persyaratan Umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu
dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya sesuai
dengan persyaratan Standar Internasional ini.
Organisasi harus :
a). Mengetahui proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu dan penerapannya di seluruh
organisasi (lihat.1.2.)
b). Menetapkan urutan dan iteraksi proses-proses ini.
c). Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan
untuk memastikan bahwa baik operasi maupun
kendali proses-proses ini efektif.
d). Memastikan tersedianya sumberdaya dan
informasi yang diperlukan untuk mendukung
operasi dan memantau proses-proses ini.
7
8
e). Memantau, mengukur dan menganalisa proses-
proses ini dan
f). Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan
berlanjut dari proses-proses ini.
Proses-proses ini harus dikelola oleh organisasi sesuai
dengan persyaratan Standar Internasional ini.
Bila organisasi memilih untuk menyerahkan keluar
proses apapun yang mempengaruhi kesesuaian produk
pada persyaratan, maka organisasi harus memastikan
adanya kendali pada proses itu. Kendali pada proses
yang diserahkan keluar itu harus ditunjukkan dalam
sistem manajemen mutu.
Catatan: Proses-proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen yang di sebutkan itu atas
hendaknya mencakup proses untuk
kegiatan manajemen, penyediaan sumber
daya, realisasi produk dan pengukuran.
4.2. Persyaratan dokumentasi
4.2.1. Umum
Dokumentasi sistem manajemen mutu harus
mencakup:
a). Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu
dan sasaran mutu
b). Pedoman mutu
c). Prosedur terdokumentasi yang diminta oleh
Standar Internasional ini.
d). Dokumen yang diperluka oleh organisasi untuk
memastikan perencanaan, operasi dan kendali
prosesnya secara efektif dan
e). Rekaman yang diminta oleh Standar Internasional
ini (lihat 4.2.4).
Catatan 1:Bila dijumpai istilah “prosedur
terdokumentasi” dalam Standar
Internasional ini, ini berarti bahwa
prosedur itu ditetapkan,
didokumentasikan, diterapkan dan
dipelihara.
Catatan 2: Jangkauan dokumentasi sistem manajemen
mutu dapat berbeda antara sebuah
organisasi dan yang lain karena :
a) Besarnya organisasi dan jenis
kegiatannya
b) Kerumitan proses dan interaksinya,
dan
c) Kemampuan pesonelnya.
9 10
4.2.2. Pedoman mutu
Organisasi harus menetapkan dan memelihara sebuah
pedoman mutu yang mencakup:
a). Lingkup sistem manajemen mutu, termasuk
rincian dari dan pembenaran pengesampingan
apapun (lihat 1.2)
b). Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk
sistem manajemen mutu atau mengacunya, dan
c). Uraian dari interaksi antara proses-proses sistem
manajemen mutu.
4.2.3. Pengendalian dokumen.
Dokumen yang diminta oleh sistem manajemen mutu
harus dikendalikan. Rekaman adalah jenis khusus dari
dokumen dan harus dikendalikan menurut persyaratan
yang diberikan dalam klausul 4.2.4
Harus ditetapkan suatu prosedur terdokumentasi untuk
menetapkan pengendalian yang diperlukan.
a). Untuk menyetujui dokumen akan kecukupannya
sebelum diterbitkan.
b). Untuk meninjau dan memutahirkan seperlunya
dan menyetujui ulang dokumen.
c). Untuk memastikan bahwa perubahan dan status
revisi terkini dari dokumen ditunjukkan.
d). Untuk memastikan bahwa versi relevan dari
dokumen yang berlaku tersedia ditempat
pemakaian.
e). Untuk memastikan dokumen selalu dapat dibaca
dan mudah dikenali.
f). Untuk memastikan bahwa dokumen yang
berasal dari luar dikenali dan didistribusikannya
dikendalikan, dan
g). Untuk mencegah pemakaian tak disengaja dari
dokumen daluwarsa, dan membubuhkan
identifikasi sesuai padanya bila disimpan untuk
tujuan apapun.
4.2.4. Pengendalian rekaman.
Rekaman harus ditetapkan dan dipelihara untuk
memberikan bukti kesesuaian pada persyaratan dan
operasi efektif dari sistem manajemen mutunya.
Rekaman harus tetap mudah dapat dibaca, siap
ditunjukkan dan diambil. Harus ditetapkan prosedur
terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang
diperlukan untuk menetapkan kendali yang diperlukan
untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, masa simpan dan pembuangan
rekaman.
11 12
5. Tanggung jawab manajemen.
5.1. Ikrar tanggungjawab manajemen.
Pucuk pimpinan harus memberikan bukti ikrar
pelibatannya pada pengembangan dan penerapan
sistem manajemen mutunya dan terus-menerus
memperbaiki keefektifannya dengan
a). Menyampaikan ke organisasi pentingnya
memenuhi persyaratan pelanggan serta undang-
undang dan peraturan.
b). Menetapkan kebijakan mutu.
c). Memastikan sasaran mutu ditetap-kan.
d). Melakukan tinjauan manajemen, dan
e). Memastikan tersedianya sumberdaya.
5.2. Pusat perhatian (pada) pelanggan
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa persyaratan
pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (lihat 7.2.1.
dan 8.2.1)
5.3. Kebijakan mutu
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa kebijakan
mutu sesuai dengan tujuan organisasi
a). Mencakup ikrar pelibatan untuk memenuhi
persyaratan dan terus-menerus memperbaiki
keefektifan sistem manajemen mutunya.
b). Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan
dan meninjau tujuan mutu.
c). Dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi,
dan
d). Ditinjau agar terus-menerus sesuai.
5.4. Perencanaan
5.4.1. Sasaran mutu
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa sasaran
mutu memenuhi persyaratan produk (lihat 7.1.a)
ditetapkan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam
organisasi. Tujuan mutu harus terukur dan taat azas
dengan kebijakan mutu.
5.4.2. Perencanaan sistem manajemen mutu
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa
a). dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang
diberikan dalam klausul 4.1. seperti sasaran
mutu dan
b). Keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara
bila perubahan pada sistem manajemen mutu di
rencanakan dan diterapkan.
13 14
5.5. Tanggung jawab, wewenang dan
komunikasi.
5.5.1. tanggung jawab dan wewenang.
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa tanggung
jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan
dalam organisasi.
5.5.2. Wakil manajemen.
Pucuk pimpinan harus menunjuk seseorang anggota
manajemen yang, diluar tanggung jawab dan
wewenang termasuk
a). Memastikan proses yabg diperlukan untuk sistem
manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara
b). Melaporkan kepada pucuk pimpinan tentang
kinerja sistem manajemen mutunya dan
kebutuhan apapun untuk perbaikannya, dan
c). Memastikan sosialisasi kesadaran tentang
persyaratan pelanggan diseluruh organisasi
Catatan: tanggung jawab wakil manajemen dapat
mencakup sebagai penghubung dengan
pihak luar dalam masalah yang berkaitan
dengan sistem manajemen mutu.
5.5.3. Komunikasi internal
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa proses
komunikasi sesuai dengan ditetapkan dalam organisasi
dan bahwa komunikasi terjadi mengenai keefektifan
sistem manajemen mutu.
5.6. Tinjauan manajemen
5.6.1. Umum
Pucuk pimpinan harus meninjau sistem manajemen
mutu organisasi, pada selang waktu terencana, untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan dan
keefektifannya yang berlanjut. Tinjauan ini harus
mencakup penilaian peluang perbaikan dan kebutuhan
akan perubahan pada sistem manajemen mutu,
termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.
Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara (lihat
4.2.4)
.
5.6.2. Masukan (Input) tinjauan
Masukan pada tinjauan manajemen harus mencakup
informasi tentang :
a). Hasil audit
b). Umpan balik pelanggan
c). Kinerja proses dan kesesuaian produk
d). Status tindakan pencegahan dan koreksi
15 16
e). Tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu
f). Perubahan yang dapat mempengaruhi sistem
manajemen mutu, dan
g). Saran-saran untuk perbaikan.
5.6.3. Keluaran (Output) tinjauan
Keluaran tinjauan manajemen harus mencakup
keputusan dan tindakan apapun yang berkaitan
dengan
a). Perubahan pada keefektifan sistem manajemen
mutu dan proses-prosesnya
b). Perbaikan pada produk berkait dengan
persyaratan pelanggan, dan
c). Sumber daya yang diperlukan.
6. Pengelolaan sumber daya
6.1. Penyediaan sumber daya.
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan.
a). Untuk menerapkan dan memelihara sistem
manajemen mutu dan terus-menerus
memperbaiki keefektifannya, dan
b). Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan memenuhi persyaratan pelanggan.
6.2. Sumber daya manusia.
6.2.1. Umum
Personel yang melaksanakan pekerjaan yang
mempengaruhi mutu produk harus berkemampuan
atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan
pengalaman yang sesuai
6.2.2. Kemampuan, kesadaran dan pelatihan
Organisasi harus
a). Menetapkan kemampuan yang diperlukan bagi
personel yang melaksanakan pekerjaan yang
mempengaruhi mutu produk.
b). Menyediakan pelatihan atau melakukan tindakan
lain untuk memenuhi kebutuhan ini.
c). Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan.
d). Memastikan bahwa personelnya sadar akan
relevensi dan pentingnya kegiatan mereka dan
bagaimana sumbangan mereka bagi pencapaian
sasaran mutu, dan
e). Memelihara rekaman sesuai dari pendidikan,
pelatihn, ketrampilan dan pengalaman (lihat
4.2.4).
17 18
6.3. Prasarana
Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan
memelihara prasarana yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian pada persyaratan produk.
Prasarana mencakup, jika berlaku gedung, ruang kerja
dan kelengkapan terkait.
a). Peralatan proses, (baik perangkat keras maupun
perangkat lunak), dan
b). Jasa pendukung (seperti angkutan atau
komunikasi)
6.4. Lingkungan kerja
Organisasi harus menetapkan dan mengelola
lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai
kesesuaian pada persyaratan produk.
7. Realisasi Produk
7.1. Perencanaan realisasi produk
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan
proses yang diperlukan untuk realisasi produk.
Perencanaan realisasi produk harus taat azas dengan
persyaratan proses-proses lain dari sistem manajemen
mutu (lihat 4.1)
Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi
harus menetapkan yang berikut, jika sesuai :
a). Tujuan dan persyaratan mutu bagi produk.
b). Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen
dan penyediaan sumber daya yang khas bagi
produk itu.
c). Kegiatan verifikasi, pembenaran, pemantauan,
inspeksi dan uji yang khas bagi produk dan
kriteria kesesuaian produk.
d). Rekaman yang diperlukan untuk memberikan
bukti bahwa proses realisasi dan produk yang
dihasilkan memenuhi persyaratan (lihat 4.2.4)
Output perencanaan ini harus dalam bentuk yang
sesuai bagi metode operasi organisasi.
Catatan 1: sebuah dokumen yang menentukan proses-
proses sistem manajemen mutu (termasuk
proses realisasi produk) dan sumber daya
yang dipakai pada suatu produk, proyek atau
kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana
mutu.
Catatan 2: organisasi dapat juga menerapkan
persyaratan yang diberikan dalam 7.3. pada
pengembangan proses realisasi produk.
19 20
7.2.Proses berkait dengan pelanggan
7.2.1. Penetapan persyaratan yang berkaitan
dengan produk.
Organisasi harus menetapkan
a). Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan,
termasuk persyaratan untuk penyerahan dan
kegiatan pasca penyerahan
b). Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh
pelanggan tetapi perlu untuk pemakaian yang
ditentukan atau yang dimaksudkan, bila
diketahui
c). Persyaratan undang-undang dan peraturan yang
berkaitan denga produk, dan
d). Persyaratan tambahan apapun yang ditentukan
oleh organisasi
7.2.2. Tinjauan persyaratan berkaitan dengan
produk
Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan
dengan produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum
ikrar organisasi untuk memasok produk kepada
pelanggan (misalnya penyampaian penawaran,
penerimaan kontrak atau pesanan) dan harus
memastikan bahwa :
a). Persyaratan produk ditentukan
b). Persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda
dari yang sebelumnya dinyatakan, diselesaikan,
dan
c). Organisasi memiliki kemampuan untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari
tinjauan harus dipelihara (lihat 4.2.4)
Bila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis
tentang persyaratan, persyaratan pelanggan harus
ditegaskan oleh organisasi sebelum ia diterima.
Bila persyaratan produk diubah, organisasi harus
memastikan bahwa dokumen relevan diubah dan
bahwa personel yang relevan disadarkan tentang
persyaratan yang diubah.
Catatan : dalam beberapa hal, seperti penjualan
melalui internet, tinjauan resmi tidak praktis
bagi tiap pesanan. Sebagai pengganti,
tinjauan dapat mencakup informasi produk
yang relevan seperti katalog dan bahan
iklan.
21 22
7.2.3. komunikasi pelanggan
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan
pengaturan yang efektif untuk komunikasi dengan
pelanggan berkaitan dengan
a). Informasi produk
b). Pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan
termasuk perubahan dan
c). Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan
pelanggan.
7.3. Perancangan dan pengembangan
7.3.1. Perencanaan perancangan dan
pengembangan
Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan
perancangan dan pengembangan produk.
Selama perencanaan perancangan dan organisasi
harus menetapkan
a). Tahapan perancangan dan pengembangan
b). Tinjauan verifikasi dan pembenaran yang sesuai
bagi tiap tahap perancangan dan pengembangan.
c). Tanggung jawab dan wewenang untuk
perancangan dan pengembangan.
Organisasi harus mengelola bidang temu antara
kelompok berbeda terkait dalam perancangan dan
pengembangan untuk memastikan komunikasi efektif
dan kejelasan penugasan tanggung jawab.
Output perencanaan harus dimutahirkan, jika sesuai,
selagi perancangan dan pengembangan berlangsung.
7.3.2. Masukan perancangan dan
pengembangan.
Masukan berkait dengan persyaratan produk harus
ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4) ini
harus mencakup :
a). Persyaratan fungsi dan kinerja
b). Persyaratan undang-undang dan peraturan yang
berlaku
c). Jika dapat, informasi yang diturunkan dari
perancangan sesupa yang lalu, dan
d). Persyaratan lain yang perlu bagi perancangan dan
pengembangan.
Masukan ini harus ditinjau akan kecukupannya.
Persyaratan harus lengkap, tidak rancu dan saling
bertentangan.
7.3.3. Keluaran (Output) perancangan dan
pengembangan
Output perancangan dan pengembangan harus
disajikan dalam bentuk yang memungkinkan verifikasi
23 24
terhadap masukan perancangan dan pengembangan
dan harus disetujui sebelum keluarkan.
Output perancangan dan pengembangan harus
a). Memenuhi persyaratan masukan bagi
perancangan dan pengembangan
b). Memberi informasi sesuai untuk pembeli, produksi
dan penyediaan jasa.
c). Berisi atau mengacu pada kriteria kesesuaian
produk, dan
d). Menentukan karakteristik produk yang penting
untuk pemakaian yang aman dan benar.
7.3.4.Tinjauan perancangan dan pengembangan
Pada tahap sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis
pada perancangan dan pengembangan sesuai dengan
pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1)
a). Untuk menilai kemampuan hasil perancangan dan
pengembangan memenuhi persyaratan, dan
b). Untuk menunjukan masalah apapun dan
menyarankan tindakan yang diperlukan.
Peserta tinjauan itu harus mencakup wakil-wakil fungsi
yang berkaitan dengan tahap perancangan dan
pengembangan yang ditinjau. Rekaman hasil tinjauan
dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara (lihat
4.2.4)
7.3.5. Verifikasi perancangan dan
pengembangan
Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan
yang direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan
bahwa output perancangan dan pengembangan telah
memenuhi persyaratan masukan perancangan dan
pengembangan.
Rekaman hasil verifikasi dan tindakan apapun yang
perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.3.6. Pembenaran (validasi) perancangan dan
pengembangan.
Harus dilakukan pembenaran perancangan dan
pengembangan menurut pengaturan yang telah
direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan
bagi penerapan yang ditentukan atau pemakaian yang
dimaksudkan, bila diketahui. Bila mungkin,
pembenaran harus diselesaikan sebelum penyerahan
atau penerapan produk. Rekaman hasil pembenaran
dan tindakan apapun harus dipelihara (lihat 4.2.4)
2625
7.3.7. Pengendalian perubahan perancangan
dan pengembangan
Perubahan perancangan pengembangan harus
ditunjukan dan rekamannya dipelihara. Perubahan
harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan, jika sesuai
dan disetujui sebelum diterapkan. Tinjauan perubahan
perancangan dan pengembangan harus mencakup
penilaian pengaruh perubahan pada bagian produk
dan produk yang telah diserahkan.
Rekaman hasil tinjauan perubahan dan tindakan
apapun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.4. Pembelian
7.4.1. Proses pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang
dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang
ditentukan. Jenis dan jangkauan pengendalian pada
pemasok produk yang dibeli harus bergantung pada
pengaruh produk yang dibeli pada realisasi produk
berikutnya atau pada produk akhir.
Organisasi harus menilai dan memilih pemasok
berdasarkan kemampuannya memasok produk sesuai
dengan persyaratan organisasi. Kriteria pemilihan,
penilaian dan penilaian ulang harus ditetapkan.
Rekaman hasil penilaian dan tindakan apapun yang
perlu yang timbul dari penilaian itu harus dipelihara
(lihat 4.2.4)
7.4.2. Informasi pembelian
Informasi pembelian harus menguraikan produk yang
dibeli, termasuk sesuai
a). Persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses
dan peralatan
b). Persyaratan kualifikasi personel, dan
c). Persyaratan sistem manajemen mutu.
Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan
pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan
kepemasok.
7.4.3. Verifikasi produk yang dibeli
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan
kegiatan inspeksi atau lain-lain yang perlu untuk
memastikan produk yang dibeli memenuhi persyaratan
pembelian yang ditentukan.
Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk
melakukan verifikasi ditempat pemasok, organisasi
harus menyatakan pengaturan verifikasi yang
dimaksudkan dan metode pelepasan produk dalam
informasi pembeliannya.
27 28
7.5. Produksi dan penyediaan jasa
7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan
jasa
Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan
produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan
terkendali. Keadaan terkendali harus mencakup, jika
berlaku
a). Tersedianya informasi yang menguraikan
karakteristik produk
b). Tersedianya instruksi kerja, jika perlu
c). Pemakaian peralatan yang sesuai
d). Tersedianya dan pemakaian sarana pemantauan
dan pengukuran
e). Penerapan pemantauan dan pengukuran dan
penerapan kegiatan-kegiatan pelepasan
penyerahan dan pasca penyerahan.
7.5.2. Pembenaran proses untuk produksi dan
penyediaan jasa
Organisasi harus membenarkan proses apapun untuk
produksi dan penyediaan jasa bila output yang
dihasilkan tidak dapat diverifikasi oleh pemantau atau
pengukuran berurutan. Ini mencakup proses apapun
bila kekurangan hanya terlihat setelah produk dipakai
atau jasanya telah diserahkan.
Pembenaran harus memperagakan kemampuan proses
ini untuk mencapai hasil yang direncanakan.
Organisasi harus menetapkan pengaturan bagi proses
ini termasuk, bila berlaku.
a). Kriteria yang ditetapkan untuk tinjau dan
persetujuan proses.
b). Persetujuan peralatan dan kualifikasi personel.
c). Pemakaian metode dan prosedur tertentu.
d). Persyaratan untuk rekaman (lihat 4.2.4) dan
e). Pembenaran ulang.
7.5.3. Identifikasi dan mampu telusur
Bila sesuai, organisasi harus mengidentifikasikan
produk sehubung dengan persyaratan pemantauan
dan pengukuran.
Bila mampu telusur dipersyaratkan, organisasi harus
mengendalikan dan merekam identifikasi dan khas dari
produk (lihat 4.2.4)
Catatan: Dibeberapa sektor industri, manajemen
konfigurasi adalah sarana yang dipakai untuk
memelihara identifikasi dan mampu telusur
29 30
7.5.4. Kepemilikan pelanggan
Organisasi harus berhati-hati dengan kepemilikan
pelanggan saat ini dalam pengendalian organisasi atau
dipakai oleh organisasi. Organisasi harus menandai,
verifikasi, melindungi dan menjaga kepemilikan
pelanggan yang disediakan untuk dipakai atau
disatukan kedalam produk. Jika kepemilikan manapun
dari pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak
pakai, hal ini harus dilaporkan ke pelanggan dan
rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4)
Catatan: Kepemilikan pelanggan dapat mencakup
kepemilikan intelektual.
7.5.5. Pengawetan produk.
Organisasi harus mengawetkan kesesuaian produk
selama proses internal dan penyerahan ke tujuan yang
dimaksudkan. Pengawetan ini harus mencakup
identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan
dan perlindungan. Pengawetan harus berlaku juga bagi
bagian-bagian yang menjadikan produk.
7.6. Pengendalian sarana pemantauan dan
pengukuran
Organisasi harus menetapkan pemantauan dan
pengukuran yang dilakukan dan sarana pemantauan
dan pengukur yang diperlukan untuk memberikan
bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang
ditetapkan (lihat 7.2.1)
Organisasi harus menetapkan proses untuk
memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran
dapat dilakukan dan dilakukan dengan cara taat azas
dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran.
Bila perlu untuk memastikan keabsahan hasil,
peralatan pengukuran harus :
a). Dikalibrasi atau diverifikasi pada selang waktu
tertentu atau sebelum dipakai, terhadap standar
pengukuran yang terlacakan ke standar
internasional atau nasional; bila standar seperti
itu tidak ada dasar yang dipakai untuk kalibarasi
atau verifikasi harus direkam.
b). Disetel atau distel ulang seperlunya.
c). Teridentifikasi untuk memungkinkan status
kalibrasinya ditetapkan.
d). Dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil
pengukurannya tidak sah;
e). Dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu
selama penanganan, pemeliharaan dan
penyimpanan.
Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam
keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan
ditemukan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi
3231
harus melakukan tindakan sesuai pada peralatan dan
produk manapun yang berpengaruh. Rekaman hasil
kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Bila dipakai dalam pemantauan dan pengukuran
persyaratan tertentu, kemampuan perangkat lunak
computer untuk memenuhi penerapan yang
dimaksudkan harus ditegaskan. Ini harus dilakukan
sebelum pemakaian awal dan ditegaskan kembali
seperlunya.
Catatan : lihat ISO 10012-1 dan ISO 10012-2 untuk
panduan
8. Pengukuran, analisis dan perbaikan
8.1. Umum
Organisasi harus merencanakan dan menerapkan
proses-proses pemantauan, pengukuran, analisis dan
perbaikan yang diperlukan.
a). Untuk memperagakan kesesuaian produk
b). Untuk memastikan kesesuaian sistem manajemen
mutu, dan
c). Untuk terus-menerus memperbaiki keefektifan
sistem manajemen mutu.
Ini harus bergantung pada ketetapan metode yang
berlaku termasuk teknik statistik, jangkauan
pemakaiannya.
8.2. Pemantauan dan pengukuran
8.2.1. Kepuasan pelanggan.
Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem
manajemen mutu, organisasi harus memantau
informasi yang berkaitan dengan presepsi pelanggan
apakah organisasi telah memenuhi persyaratan
pelanggan. Metode untuk memperoleh dan memakai
informasi ini harus ditetapkan.
8.2.2. Audit internal
Organisasi harus melakukan audit internal pada selang
waktu terencana untuk menentukan apakah sistem
manajemen mutu
a). Memenuhi pengaturan yang direncanakan (lihat
7.1) pada persyaratan Standar Internasional ini
ditetapkan oleh organisasi, dan
b). Diterapkan dan dipelihara secara effektif.
Program audit harus direncanakan, dengan
mempertimbangkan dan metode audit harus
ditetapkan status pentingnya proses dan bidang yang
diaudit, seperti juga hasil audit yang lalu. Kriteria,
33 34
lingkup, frekuensi dan metode audit harus ditetapkan.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus
memastikan keobjektifan dan tidak berpihaknya proses
audit. Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaannya
sendiri.
Tanggung jawab dan persyaratan perencanaan dan
pelaksanaan audit, dan pelaporan hasil serta
pemeliharaan rekaman (lihat 4.2.4) harus ditetapkan
dalam prosedur terdokumentasi.
Manajemen yang bertanggung jawab atas bidang yang
diaudit harus memastikan bahwa tindakan dilakukan
tanda untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang
ditemukan dan penyebabnya. Kegiatan tindak lanjut
harus mencakup verifikasi tindakan yang dilakukan dan
pelaporan hasil verifikasi (lihat 8.5.2)
Catatan : Lihat ISO 10011-1, ISO 10011-2 dan ISO
10011-3
8.2.3. Pemantauan dan pengukuran proses
Organisasi harus menerapkan metode sesuai untuk
pemantauan dan, jika dapat, pengukuran dari proses
sistem manajemen mutu. Metode-metode ini harus
memperagakan kemampuan proses untuk mencapai
hasil yang direncanakan. Bila hasil yang direncanakan
tidak tercapai, harus dilakukan koreksi dan tindakan
koreksi, seperlunya untuk memastikan kesesuaian
produk.
8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk
Organisasi harus memantau dan mengukur
karakteristik produk untuk verifikasi bahwa
persyaratan produk terpenuhi. Ini harus dilakukan
pada tahap-tahap sesuai dari proses realisasi produk
menurut pengaturan yang sudah direncanakan (lihat
7.1)
Bukti kesesuaian dengan kriteria kesesuaian harus
dipelihara. Rekaman harus menunjukkan orang yang
berwenang melepas produk (lihat 4.2.4)
Pelepasan produk atau penyerahan jasa tidak boleh
dilanjutkan sampai semua pengaturan terencana
(lihat7.1) diselesaikan secara memuaskan, kecuali
kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan dan bila
dapat oleh pelanggan.
8.3. Pengendalian produk tidak sesuai.
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang
tidak sesuai pada persyaratan produk ditandai dan
dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau
penyerahan yang tidak disengaja. Pengendalian dan
tanggung jawab dan wewenang terkait dengan produk
3635
tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur
terdokumentasi.
Organisasi harus menangani produk tidak sesuai
dengan satu atau lebih cara berikutnya:
a). Dengan melakukan tindakan untuk
menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan.
b). Dengan membolehkan pemakaian pelepasan atau
penerimaan melalui konsesi oleh orang
berwenang yang relevan dan, bila dapat, oleh
pelanggan.
Rekaman sifat ketidaksesuaian dan tindakan apapun
berikutnya, termasuk konsesi yang diperoleh, harus
dipelihara (lihat 4.2.4)
Bila produk tidak sesuai dikoreksi, padanya harus
dilakukan verifikasi ulang untuk memperagakan
kesesuaian pada persyaratan.
Bila produk tidak sesuai diketemukan setelah
penyerahan atau pemakaian dimulai, organisasi harus
melakukan tindakan yang sesuai pada pengaruh atau
pengaruh potensial dari ketidaksesuaian itu.
8.4. Analisis data
Organisasi harus menetapkan, menghimpun
menganalisis data sesuai untuk memperagakan
kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu
dan untuk menilai dimana perbaikan berlanjut sistem
manajemen mutu dapat dilakukan. Ini harus mencakup
data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran
dan dari sumber relevan lain.
Analisis data harus memberikan informasi yang
berkaitan dengan
a). Kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1)
b). Kesesuaian pada persyaratan produk (lihat 7.2.1)
c). Karakteristik dan kecenderungan proses dan
produk termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan dan
d). Pemasokan
8.5. Perbaikan
8.5.1. Perbaikan berlanjut
Organisasi harus terus-terus menerus memperbaiki
keefektifan sistem manajemen mutu melalui
pemakaian kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit,
analisis data, tindakan koreksi pencegahan dan
tinjauan manajemen.
8.5.2. Tindakan koreksi
Organisasi harus melakukan tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk
37 38
mencegah terulangnya. Tindakan koreksi harus sesuai
dengan pengaruh ketidaksesuaian yang dihadapi.
Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk
menetapkan persyaratan bagi.
a). Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan
pelanggan)
b). Penetapan penyebab ketidaksesuaian
c). Penelitian kebutuhan tindakan untuk memastikan
bahwa ketidaksesuaian tidak terulang.
d). Penetapan dan penerapan tindakan yang
diperlukan rekaman hasil tindakan yang dilakukan
(lihat 4.2.4), dan
e). Peninjauan tindakan koreksi yang dilakukan.
8.5.3. Tindakan pencegahan.
Organisasi harus menetapkan tindakan untuk
menghilangkan ketidaksesuaian potensi untuk
mencegah terjadinya. Tindakan pencegahan harus
sesuai dengan pengaruh masalah potensi itu.
Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk
menetapkan persyaratan bagi
a). Penetapan ketidaksesuaian potensi dan
penyebabnya.
b). Penilaian kebutuhan akan tindakan untuk
mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
c). Penetapan dan penerapan tindakan yang
diperlukan.
d). Rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat
4.2.4) dan
e). Peninjauan tindakan pencegahan yang dilakukan.
39 40
Pustaka
1. Koesalamwardi, H , ISO 9001:2008 edisi
terjemahan bahasa Indonesia., PE, , Jakarta,
Januari 2001
2. ISO/TC176/SC 2/ N 434 , ISO 9001 :2008
Quality management Sistem – Requirements,
ISO, Switzerland, 2000
3. Gaspersz, Vincent, ISO 9001:2008 and
Continual Quality Improvement, Gramedia,
Jakarta, 2001
41 42

More Related Content

What's hot

dokumen wajib Iso 9001:2015
dokumen wajib Iso 9001:2015dokumen wajib Iso 9001:2015
dokumen wajib Iso 9001:2015Arfi Maulana
 
Materi awarenes iso 9001:2015
Materi awarenes  iso 9001:2015Materi awarenes  iso 9001:2015
Materi awarenes iso 9001:2015widi wijatmoko
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessToyo Gustaman
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessAli Fuad R
 
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir AbduhTugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir AbduhVicky Fakhrurrazi
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Suwandi Tan
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]Ali Fuad R
 
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluanPresentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluanExemplar Solution
 
Bahan rapat tinjauan manajemen
Bahan rapat tinjauan manajemen Bahan rapat tinjauan manajemen
Bahan rapat tinjauan manajemen widi wijatmoko
 
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018KosasihSomantri
 
Pengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms IsoPengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms Isoaimm reka
 
Perencanaan penerapan iso 9001
Perencanaan penerapan iso 9001Perencanaan penerapan iso 9001
Perencanaan penerapan iso 9001Devi Triyadi
 
Rapat Tinjauan Manajemen
Rapat Tinjauan ManajemenRapat Tinjauan Manajemen
Rapat Tinjauan ManajemenTRiP Consultant
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAli Fuad R
 
Iso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausul
Iso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausulIso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausul
Iso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausulIbrohim Ilyas
 
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 dis
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 disPerubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 dis
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 disbudiwibowo01
 
Sertifikasi iso kontraktor
Sertifikasi iso kontraktorSertifikasi iso kontraktor
Sertifikasi iso kontraktorbudi wibowo
 

What's hot (20)

dokumen wajib Iso 9001:2015
dokumen wajib Iso 9001:2015dokumen wajib Iso 9001:2015
dokumen wajib Iso 9001:2015
 
Materi awarenes iso 9001:2015
Materi awarenes  iso 9001:2015Materi awarenes  iso 9001:2015
Materi awarenes iso 9001:2015
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 Awareness
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS Awareness
 
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir AbduhTugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
 
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluanPresentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluan
 
Klausul 8 iso 9001 2015
Klausul 8 iso 9001 2015Klausul 8 iso 9001 2015
Klausul 8 iso 9001 2015
 
Bahan rapat tinjauan manajemen
Bahan rapat tinjauan manajemen Bahan rapat tinjauan manajemen
Bahan rapat tinjauan manajemen
 
ISO 9001 2015
ISO 9001 2015ISO 9001 2015
ISO 9001 2015
 
Manajemen mutu presentasi
Manajemen mutu presentasiManajemen mutu presentasi
Manajemen mutu presentasi
 
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018
 
Pengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms IsoPengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms Iso
 
Perencanaan penerapan iso 9001
Perencanaan penerapan iso 9001Perencanaan penerapan iso 9001
Perencanaan penerapan iso 9001
 
Rapat Tinjauan Manajemen
Rapat Tinjauan ManajemenRapat Tinjauan Manajemen
Rapat Tinjauan Manajemen
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
 
Iso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausul
Iso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausulIso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausul
Iso 9001 2015 fdis penjelasan klausul klausul
 
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 dis
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 disPerubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 dis
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 dis
 
Sertifikasi iso kontraktor
Sertifikasi iso kontraktorSertifikasi iso kontraktor
Sertifikasi iso kontraktor
 

Similar to ISO 9001

tinjauan persyaratan iso 9001
tinjauan persyaratan iso 9001 tinjauan persyaratan iso 9001
tinjauan persyaratan iso 9001 Faisal Syukrillah
 
5. dokumentasi smm-2006
5. dokumentasi smm-20065. dokumentasi smm-2006
5. dokumentasi smm-2006Surya Adia
 
Klausul-dalam-ISO-9001.pdf
Klausul-dalam-ISO-9001.pdfKlausul-dalam-ISO-9001.pdf
Klausul-dalam-ISO-9001.pdfMuhamadZaenudin9
 
Iplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASIplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASAl Marson
 
iso 9001-2015 transition-executive briefing.pptx
iso 9001-2015 transition-executive briefing.pptxiso 9001-2015 transition-executive briefing.pptx
iso 9001-2015 transition-executive briefing.pptxRintoPutra3
 
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016 Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016 WQA APAC
 
Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)
Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)
Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)Dwi Kurniawan
 
ISO 9001-2015.pptx
ISO 9001-2015.pptxISO 9001-2015.pptx
ISO 9001-2015.pptxendang27
 
Materi ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptx
Materi  ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptxMateri  ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptx
Materi ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptxnursuadHjRatang
 
Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000dian Paramita
 
04.1 persyaratan standar iso 9001-2008
04.1 persyaratan  standar  iso 9001-200804.1 persyaratan  standar  iso 9001-2008
04.1 persyaratan standar iso 9001-2008gani_asa
 
Klausul iso-9001-2008
Klausul iso-9001-2008Klausul iso-9001-2008
Klausul iso-9001-2008Soni Sularso
 
Materi Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptx
Materi Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptxMateri Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptx
Materi Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptxmukidi5
 
Quality Management System for General.pdf
Quality Management System for General.pdfQuality Management System for General.pdf
Quality Management System for General.pdfSoniAditiaAbdullah
 
ISO 9001 : 2008 Quality Management System
ISO 9001 : 2008 Quality Management SystemISO 9001 : 2008 Quality Management System
ISO 9001 : 2008 Quality Management Systemsatriyo wibowo
 
Management of document control
Management of document controlManagement of document control
Management of document controlToyo Gustaman
 

Similar to ISO 9001 (20)

tinjauan persyaratan iso 9001
tinjauan persyaratan iso 9001 tinjauan persyaratan iso 9001
tinjauan persyaratan iso 9001
 
5. dokumentasi smm-2006
5. dokumentasi smm-20065. dokumentasi smm-2006
5. dokumentasi smm-2006
 
Iso 9001
Iso 9001Iso 9001
Iso 9001
 
Klausul-dalam-ISO-9001.pdf
Klausul-dalam-ISO-9001.pdfKlausul-dalam-ISO-9001.pdf
Klausul-dalam-ISO-9001.pdf
 
Iplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASIplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSAS
 
AWARENESS ISO 9001.ppt
AWARENESS ISO 9001.pptAWARENESS ISO 9001.ppt
AWARENESS ISO 9001.ppt
 
iso 9001-2015 transition-executive briefing.pptx
iso 9001-2015 transition-executive briefing.pptxiso 9001-2015 transition-executive briefing.pptx
iso 9001-2015 transition-executive briefing.pptx
 
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016 Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)
Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)
Introduction to ISO 17025 - versi 2 (General)
 
iso mutu.pdf
iso mutu.pdfiso mutu.pdf
iso mutu.pdf
 
ISO 9001-2015.pptx
ISO 9001-2015.pptxISO 9001-2015.pptx
ISO 9001-2015.pptx
 
Materi ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptx
Materi  ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptxMateri  ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptx
Materi ISO 9001_2015-vers 1-sederhana.pptx
 
Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000
 
04.1 persyaratan standar iso 9001-2008
04.1 persyaratan  standar  iso 9001-200804.1 persyaratan  standar  iso 9001-2008
04.1 persyaratan standar iso 9001-2008
 
Klausul iso-9001-2008
Klausul iso-9001-2008Klausul iso-9001-2008
Klausul iso-9001-2008
 
Materi Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptx
Materi Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptxMateri Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptx
Materi Diskusi Forum Ahli ISO 9001 Versi Terbaru - Rev 03 - 21Oct15.pptx
 
Quality Management System for General.pdf
Quality Management System for General.pdfQuality Management System for General.pdf
Quality Management System for General.pdf
 
ISO 9001 : 2008 Quality Management System
ISO 9001 : 2008 Quality Management SystemISO 9001 : 2008 Quality Management System
ISO 9001 : 2008 Quality Management System
 
Management of document control
Management of document controlManagement of document control
Management of document control
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

ISO 9001

  • 1. ISO 9001 : 2008 PENDA HULUA N 0.1. Umum 0.2. Pendekatan Proses 0.3. Hubungan dengan ISO 9004 0.4. Persesuaian dengan sistem manajemen lain SISTEM MANAJEMEN MUTU-PERSYARATA N 1. Ruang Lingkup 1.1. Umum 1.2. Penerapan. 2. Acuan yang mengatur 3. Istilah dan Definisi 4. Sistem manajemen mutu 4.1. Persyaratan umum 4.2. Persyaratan Dokumentasi 4.2.1. Umum 4.2.2. Pedoman Mutu 4.2.3. Pengendalian Dokumen 4.2.4. Pengendalian Rekaman 5. Tanggung jawab manajemen 5.1. Komitmen Manajemen 5.2. Fokus pada pelanggan 5.3. Kebijakan mutu 5.4. Perencanaan 5.4.1. Sasaran Mutu 5.4.2. Perencanaan sistem manajemen mutu 5.5. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang 5.5.2. Wakil manajemen 5.5.3. Komunikasi internal 5.6. Tinjauan Manajemen 5.6.1. Umum 5.6.2. Input Tinjauan 5.6.3. Output Tinjauan 6. Manajemen Sumber Daya 6.1. Penyediaan sumber daya 6.2. Sumber daya manusia 6.2.1. Umum 6.2.2. Kompetensi, kesadaran dan pelatihan 6.3. Prasarana/infrastruktur 6.4. Lingkungan kerja 7. Realisasi produk 7.1. Perencanaan realisasi produk SESI 3 PERSYARATAN-PERSYARATAN SISTEM MANEJEMEN MUTU 1 2
  • 2. 7.2. Proses yang terkait dengan pelanggan 7.2.1. Penentuan persyaratan produk 7.2.2. Peninjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk 7.2.3. Komunikasi dengan pelanggan 7.3. Perancangan dan pengembangan 7.3.1. Perencanaan perancangan dan pengembangan 7.3.2. Masukan perancangan dan pengembangan 7.3.3. Keluaran perancangan dan pengembangan 7.3.4. Tinjauan perancangan dan pengembangan 7.3.5. Verifikasi perancangan dan pengembangan 7.3.6. Validasi perancangan dan pengembangan 7.3.7. Pengendalian perubahan perancangan dan pengembangan 7.4. Pembelian 7.4.1. Proses pembelian 7.4.2. Informasi pembelian 7.4.3. Verifikasi produk yang dibeli 7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa 7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa 7.5.2. Validasi proses produksi dan penyediaan jasa 7.5.3. Identifikasi dan Mampu Telusur 7.5.4. Kepemilikan pelanggan 7.5.5. Pengawetan produk 7.6. Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran 8. Pengukuran, analisis dan perbaikan 8.1. Umum 8.2. Pemantauan dan pengukuran 8.2.1. Kepuasan Pelanggan 8.2.2. Internal Audit 8.2.3. Pemantauan dan pengukuran 8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk 8.3. Pengendalian produk tidak sesuai 8.4. Analisis Data 8.5. Perbaikan 8.5.1. Perbaikan berlanjut 8.5.2. Tindakan koreksi 8.5.3. Tindakan Pencegahan Catatan :  Persyaratan SMM tersebut berlaku untuk semua organisasi, tidak bergantung kepada jenis, ukuran dan produk suatu organisasi  Apabila ada persyaratan standar yang tidak dapat diaplikasikan karena sifat organisasi dan produknya, maka persyaratan tersebut dapat tidak diterapkan sehingga penting bagi personel (Top Manajemen) untuk memahami ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu.  Persyaratan-persyaratan yang dapat tidak diterapkan (pengecualian) pada organisasi 3 4
  • 3. adalah hanya pada klausul 7 Realisasi Produk misalnya: a. 7.3. (Perancangan dan pengembangan) b. 7.5.2. (Validasi proses produksi dan penyediaan jasa) c. 7.5.3. (Identifikasi dan Mampu telusur) d. 7.5.4. (Kepemilikan pelanggan) e. 7.6. (Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran)  Pengecualian ini harus tidak mempengaruhi kemampuan dan tanggung jawab organisasi untuk menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. Sistem manajemen mutu Persyaratan 1. Lingkup. 1.1. Umum Standar Internasional ini menentukan persyaratan bagi sistem manajemen mutu bila sebuah organisasi a).Perlu memperagakan kemampuannya untuk taat azas memberikan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan b).Bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistemnya secara efektif, termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya dan kepastian kesesuaianya pada persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. Catatan : Dalam Standar Internasional ini “produk” hanya berlaku bagi yang dimaksudkan untuk, atau dikehendaki oleh pelanggan 1.2. Penerapan Semua persyaratan Standar Internasional ini generic dan dimaksudkan agar dapat diterapkan pada semua organisasi, apapun jenis, ukuran dan produk yang disediakan. Bila persyaratan manapun dari Standar Internasional ini tidak dapat diterapkan karena sifat sebuah organisasi atau produknya, maka ini dapat dipertimbangkan untuk dikesampingkan. Bila ada pengesampingan, tuntutan kesesuaian pada Standar Internasional ini tidak diterima kecuali bila pengesampingan ini terbatas pada persyaratan dalam pasal 7, dan pengesampingan itu tidak mempengaruhi kemampuan, atau tanggung jawab organisasi untuk 5 6
  • 4. menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. 2. Acuan yang mengatur Dokumen pengaturan berikut berisi ketentuan yang melalui acuan dalam naskah ini, merupakan ketentuan Standar Internasional ini. Untuk acuan bertanggal, perubahan berikutnya pada, atau revisi dari, terbitan ini tidak berlaku. Namun pihak-pihak persetujuan berdasarkan Standar Internasional ini dianjurkan menyelediki kemungkinan memberlakukan edisi terkini dari dokumen pengaturan tertera dibawah. Untuk acuan tanpa tanggal, edisi terakhir dokumen pengatur yang diacu berlaku. Anggota ISO dan IEC memelihara daftar Standar Internasional yang saat terakhir berlaku. ISO 9000:2008, Sistem manajemen mutu Dasar-dasar dan kosakata. 3. Istilah dan definisi Untuk tujuan Standar Internasional ini, berlaku istilah dan definisi yang diberikan dalam ISO 9001 ini untuk menguraikan rantai pasokan, telah diubah untuk mencerminkan kosakata yang saat ini dipakai : Pemasokan organisasi pelanggan Istilah “organisasi” menggantikan istilah “pemasokan” yang dipakai dalam ISO 9001:1994, dan mengacu kepada satuan yang baginya berlaku Standar Internasional ini. Juga istilah “pemasokan” kini menggantikan istilah “subkontraktor”. Bila diseluruh naskah Standar Internasional ini ditemukan istilah “produk”, ia dapat juga berarti “jasa” 4. Sistem Manajemen Mutu 4.1. Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya sesuai dengan persyaratan Standar Internasional ini. Organisasi harus : a). Mengetahui proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu dan penerapannya di seluruh organisasi (lihat.1.2.) b). Menetapkan urutan dan iteraksi proses-proses ini. c). Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi maupun kendali proses-proses ini efektif. d). Memastikan tersedianya sumberdaya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan memantau proses-proses ini. 7 8
  • 5. e). Memantau, mengukur dan menganalisa proses- proses ini dan f). Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berlanjut dari proses-proses ini. Proses-proses ini harus dikelola oleh organisasi sesuai dengan persyaratan Standar Internasional ini. Bila organisasi memilih untuk menyerahkan keluar proses apapun yang mempengaruhi kesesuaian produk pada persyaratan, maka organisasi harus memastikan adanya kendali pada proses itu. Kendali pada proses yang diserahkan keluar itu harus ditunjukkan dalam sistem manajemen mutu. Catatan: Proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen yang di sebutkan itu atas hendaknya mencakup proses untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk dan pengukuran. 4.2. Persyaratan dokumentasi 4.2.1. Umum Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup: a). Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran mutu b). Pedoman mutu c). Prosedur terdokumentasi yang diminta oleh Standar Internasional ini. d). Dokumen yang diperluka oleh organisasi untuk memastikan perencanaan, operasi dan kendali prosesnya secara efektif dan e). Rekaman yang diminta oleh Standar Internasional ini (lihat 4.2.4). Catatan 1:Bila dijumpai istilah “prosedur terdokumentasi” dalam Standar Internasional ini, ini berarti bahwa prosedur itu ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara. Catatan 2: Jangkauan dokumentasi sistem manajemen mutu dapat berbeda antara sebuah organisasi dan yang lain karena : a) Besarnya organisasi dan jenis kegiatannya b) Kerumitan proses dan interaksinya, dan c) Kemampuan pesonelnya. 9 10
  • 6. 4.2.2. Pedoman mutu Organisasi harus menetapkan dan memelihara sebuah pedoman mutu yang mencakup: a). Lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian dari dan pembenaran pengesampingan apapun (lihat 1.2) b). Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu atau mengacunya, dan c). Uraian dari interaksi antara proses-proses sistem manajemen mutu. 4.2.3. Pengendalian dokumen. Dokumen yang diminta oleh sistem manajemen mutu harus dikendalikan. Rekaman adalah jenis khusus dari dokumen dan harus dikendalikan menurut persyaratan yang diberikan dalam klausul 4.2.4 Harus ditetapkan suatu prosedur terdokumentasi untuk menetapkan pengendalian yang diperlukan. a). Untuk menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan. b). Untuk meninjau dan memutahirkan seperlunya dan menyetujui ulang dokumen. c). Untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen ditunjukkan. d). Untuk memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia ditempat pemakaian. e). Untuk memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali. f). Untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali dan didistribusikannya dikendalikan, dan g). Untuk mencegah pemakaian tak disengaja dari dokumen daluwarsa, dan membubuhkan identifikasi sesuai padanya bila disimpan untuk tujuan apapun. 4.2.4. Pengendalian rekaman. Rekaman harus ditetapkan dan dipelihara untuk memberikan bukti kesesuaian pada persyaratan dan operasi efektif dari sistem manajemen mutunya. Rekaman harus tetap mudah dapat dibaca, siap ditunjukkan dan diambil. Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang diperlukan untuk menetapkan kendali yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan dan pembuangan rekaman. 11 12
  • 7. 5. Tanggung jawab manajemen. 5.1. Ikrar tanggungjawab manajemen. Pucuk pimpinan harus memberikan bukti ikrar pelibatannya pada pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutunya dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya dengan a). Menyampaikan ke organisasi pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan serta undang- undang dan peraturan. b). Menetapkan kebijakan mutu. c). Memastikan sasaran mutu ditetap-kan. d). Melakukan tinjauan manajemen, dan e). Memastikan tersedianya sumberdaya. 5.2. Pusat perhatian (pada) pelanggan Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (lihat 7.2.1. dan 8.2.1) 5.3. Kebijakan mutu Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa kebijakan mutu sesuai dengan tujuan organisasi a). Mencakup ikrar pelibatan untuk memenuhi persyaratan dan terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutunya. b). Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan mutu. c). Dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi, dan d). Ditinjau agar terus-menerus sesuai. 5.4. Perencanaan 5.4.1. Sasaran mutu Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa sasaran mutu memenuhi persyaratan produk (lihat 7.1.a) ditetapkan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi. Tujuan mutu harus terukur dan taat azas dengan kebijakan mutu. 5.4.2. Perencanaan sistem manajemen mutu Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa a). dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang diberikan dalam klausul 4.1. seperti sasaran mutu dan b). Keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara bila perubahan pada sistem manajemen mutu di rencanakan dan diterapkan. 13 14
  • 8. 5.5. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi. 5.5.1. tanggung jawab dan wewenang. Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam organisasi. 5.5.2. Wakil manajemen. Pucuk pimpinan harus menunjuk seseorang anggota manajemen yang, diluar tanggung jawab dan wewenang termasuk a). Memastikan proses yabg diperlukan untuk sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara b). Melaporkan kepada pucuk pimpinan tentang kinerja sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apapun untuk perbaikannya, dan c). Memastikan sosialisasi kesadaran tentang persyaratan pelanggan diseluruh organisasi Catatan: tanggung jawab wakil manajemen dapat mencakup sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu. 5.5.3. Komunikasi internal Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa proses komunikasi sesuai dengan ditetapkan dalam organisasi dan bahwa komunikasi terjadi mengenai keefektifan sistem manajemen mutu. 5.6. Tinjauan manajemen 5.6.1. Umum Pucuk pimpinan harus meninjau sistem manajemen mutu organisasi, pada selang waktu terencana, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya yang berlanjut. Tinjauan ini harus mencakup penilaian peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan pada sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu. Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara (lihat 4.2.4) . 5.6.2. Masukan (Input) tinjauan Masukan pada tinjauan manajemen harus mencakup informasi tentang : a). Hasil audit b). Umpan balik pelanggan c). Kinerja proses dan kesesuaian produk d). Status tindakan pencegahan dan koreksi 15 16
  • 9. e). Tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu f). Perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu, dan g). Saran-saran untuk perbaikan. 5.6.3. Keluaran (Output) tinjauan Keluaran tinjauan manajemen harus mencakup keputusan dan tindakan apapun yang berkaitan dengan a). Perubahan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan proses-prosesnya b). Perbaikan pada produk berkait dengan persyaratan pelanggan, dan c). Sumber daya yang diperlukan. 6. Pengelolaan sumber daya 6.1. Penyediaan sumber daya. Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan. a). Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya, dan b). Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan. 6.2. Sumber daya manusia. 6.2.1. Umum Personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk harus berkemampuan atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai 6.2.2. Kemampuan, kesadaran dan pelatihan Organisasi harus a). Menetapkan kemampuan yang diperlukan bagi personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk. b). Menyediakan pelatihan atau melakukan tindakan lain untuk memenuhi kebutuhan ini. c). Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan. d). Memastikan bahwa personelnya sadar akan relevensi dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana sumbangan mereka bagi pencapaian sasaran mutu, dan e). Memelihara rekaman sesuai dari pendidikan, pelatihn, ketrampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4). 17 18
  • 10. 6.3. Prasarana Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. Prasarana mencakup, jika berlaku gedung, ruang kerja dan kelengkapan terkait. a). Peralatan proses, (baik perangkat keras maupun perangkat lunak), dan b). Jasa pendukung (seperti angkutan atau komunikasi) 6.4. Lingkungan kerja Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. 7. Realisasi Produk 7.1. Perencanaan realisasi produk Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus taat azas dengan persyaratan proses-proses lain dari sistem manajemen mutu (lihat 4.1) Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan yang berikut, jika sesuai : a). Tujuan dan persyaratan mutu bagi produk. b). Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen dan penyediaan sumber daya yang khas bagi produk itu. c). Kegiatan verifikasi, pembenaran, pemantauan, inspeksi dan uji yang khas bagi produk dan kriteria kesesuaian produk. d). Rekaman yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (lihat 4.2.4) Output perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi metode operasi organisasi. Catatan 1: sebuah dokumen yang menentukan proses- proses sistem manajemen mutu (termasuk proses realisasi produk) dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu. Catatan 2: organisasi dapat juga menerapkan persyaratan yang diberikan dalam 7.3. pada pengembangan proses realisasi produk. 19 20
  • 11. 7.2.Proses berkait dengan pelanggan 7.2.1. Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk. Organisasi harus menetapkan a). Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan pasca penyerahan b). Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk pemakaian yang ditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui c). Persyaratan undang-undang dan peraturan yang berkaitan denga produk, dan d). Persyaratan tambahan apapun yang ditentukan oleh organisasi 7.2.2. Tinjauan persyaratan berkaitan dengan produk Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan dengan produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum ikrar organisasi untuk memasok produk kepada pelanggan (misalnya penyampaian penawaran, penerimaan kontrak atau pesanan) dan harus memastikan bahwa : a). Persyaratan produk ditentukan b). Persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda dari yang sebelumnya dinyatakan, diselesaikan, dan c). Organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan harus dipelihara (lihat 4.2.4) Bila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis tentang persyaratan, persyaratan pelanggan harus ditegaskan oleh organisasi sebelum ia diterima. Bila persyaratan produk diubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen relevan diubah dan bahwa personel yang relevan disadarkan tentang persyaratan yang diubah. Catatan : dalam beberapa hal, seperti penjualan melalui internet, tinjauan resmi tidak praktis bagi tiap pesanan. Sebagai pengganti, tinjauan dapat mencakup informasi produk yang relevan seperti katalog dan bahan iklan. 21 22
  • 12. 7.2.3. komunikasi pelanggan Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan dengan a). Informasi produk b). Pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan termasuk perubahan dan c). Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan. 7.3. Perancangan dan pengembangan 7.3.1. Perencanaan perancangan dan pengembangan Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan perancangan dan pengembangan produk. Selama perencanaan perancangan dan organisasi harus menetapkan a). Tahapan perancangan dan pengembangan b). Tinjauan verifikasi dan pembenaran yang sesuai bagi tiap tahap perancangan dan pengembangan. c). Tanggung jawab dan wewenang untuk perancangan dan pengembangan. Organisasi harus mengelola bidang temu antara kelompok berbeda terkait dalam perancangan dan pengembangan untuk memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan tanggung jawab. Output perencanaan harus dimutahirkan, jika sesuai, selagi perancangan dan pengembangan berlangsung. 7.3.2. Masukan perancangan dan pengembangan. Masukan berkait dengan persyaratan produk harus ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4) ini harus mencakup : a). Persyaratan fungsi dan kinerja b). Persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku c). Jika dapat, informasi yang diturunkan dari perancangan sesupa yang lalu, dan d). Persyaratan lain yang perlu bagi perancangan dan pengembangan. Masukan ini harus ditinjau akan kecukupannya. Persyaratan harus lengkap, tidak rancu dan saling bertentangan. 7.3.3. Keluaran (Output) perancangan dan pengembangan Output perancangan dan pengembangan harus disajikan dalam bentuk yang memungkinkan verifikasi 23 24
  • 13. terhadap masukan perancangan dan pengembangan dan harus disetujui sebelum keluarkan. Output perancangan dan pengembangan harus a). Memenuhi persyaratan masukan bagi perancangan dan pengembangan b). Memberi informasi sesuai untuk pembeli, produksi dan penyediaan jasa. c). Berisi atau mengacu pada kriteria kesesuaian produk, dan d). Menentukan karakteristik produk yang penting untuk pemakaian yang aman dan benar. 7.3.4.Tinjauan perancangan dan pengembangan Pada tahap sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada perancangan dan pengembangan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1) a). Untuk menilai kemampuan hasil perancangan dan pengembangan memenuhi persyaratan, dan b). Untuk menunjukan masalah apapun dan menyarankan tindakan yang diperlukan. Peserta tinjauan itu harus mencakup wakil-wakil fungsi yang berkaitan dengan tahap perancangan dan pengembangan yang ditinjau. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4) 7.3.5. Verifikasi perancangan dan pengembangan Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa output perancangan dan pengembangan telah memenuhi persyaratan masukan perancangan dan pengembangan. Rekaman hasil verifikasi dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4). 7.3.6. Pembenaran (validasi) perancangan dan pengembangan. Harus dilakukan pembenaran perancangan dan pengembangan menurut pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan bagi penerapan yang ditentukan atau pemakaian yang dimaksudkan, bila diketahui. Bila mungkin, pembenaran harus diselesaikan sebelum penyerahan atau penerapan produk. Rekaman hasil pembenaran dan tindakan apapun harus dipelihara (lihat 4.2.4) 2625
  • 14. 7.3.7. Pengendalian perubahan perancangan dan pengembangan Perubahan perancangan pengembangan harus ditunjukan dan rekamannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan, jika sesuai dan disetujui sebelum diterapkan. Tinjauan perubahan perancangan dan pengembangan harus mencakup penilaian pengaruh perubahan pada bagian produk dan produk yang telah diserahkan. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan tindakan apapun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4). 7.4. Pembelian 7.4.1. Proses pembelian Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok produk yang dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada realisasi produk berikutnya atau pada produk akhir. Organisasi harus menilai dan memilih pemasok berdasarkan kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan organisasi. Kriteria pemilihan, penilaian dan penilaian ulang harus ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan apapun yang perlu yang timbul dari penilaian itu harus dipelihara (lihat 4.2.4) 7.4.2. Informasi pembelian Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli, termasuk sesuai a). Persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses dan peralatan b). Persyaratan kualifikasi personel, dan c). Persyaratan sistem manajemen mutu. Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan kepemasok. 7.4.3. Verifikasi produk yang dibeli Organisasi harus menetapkan dan menerapkan kegiatan inspeksi atau lain-lain yang perlu untuk memastikan produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditentukan. Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi ditempat pemasok, organisasi harus menyatakan pengaturan verifikasi yang dimaksudkan dan metode pelepasan produk dalam informasi pembeliannya. 27 28
  • 15. 7.5. Produksi dan penyediaan jasa 7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali. Keadaan terkendali harus mencakup, jika berlaku a). Tersedianya informasi yang menguraikan karakteristik produk b). Tersedianya instruksi kerja, jika perlu c). Pemakaian peralatan yang sesuai d). Tersedianya dan pemakaian sarana pemantauan dan pengukuran e). Penerapan pemantauan dan pengukuran dan penerapan kegiatan-kegiatan pelepasan penyerahan dan pasca penyerahan. 7.5.2. Pembenaran proses untuk produksi dan penyediaan jasa Organisasi harus membenarkan proses apapun untuk produksi dan penyediaan jasa bila output yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi oleh pemantau atau pengukuran berurutan. Ini mencakup proses apapun bila kekurangan hanya terlihat setelah produk dipakai atau jasanya telah diserahkan. Pembenaran harus memperagakan kemampuan proses ini untuk mencapai hasil yang direncanakan. Organisasi harus menetapkan pengaturan bagi proses ini termasuk, bila berlaku. a). Kriteria yang ditetapkan untuk tinjau dan persetujuan proses. b). Persetujuan peralatan dan kualifikasi personel. c). Pemakaian metode dan prosedur tertentu. d). Persyaratan untuk rekaman (lihat 4.2.4) dan e). Pembenaran ulang. 7.5.3. Identifikasi dan mampu telusur Bila sesuai, organisasi harus mengidentifikasikan produk sehubung dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran. Bila mampu telusur dipersyaratkan, organisasi harus mengendalikan dan merekam identifikasi dan khas dari produk (lihat 4.2.4) Catatan: Dibeberapa sektor industri, manajemen konfigurasi adalah sarana yang dipakai untuk memelihara identifikasi dan mampu telusur 29 30
  • 16. 7.5.4. Kepemilikan pelanggan Organisasi harus berhati-hati dengan kepemilikan pelanggan saat ini dalam pengendalian organisasi atau dipakai oleh organisasi. Organisasi harus menandai, verifikasi, melindungi dan menjaga kepemilikan pelanggan yang disediakan untuk dipakai atau disatukan kedalam produk. Jika kepemilikan manapun dari pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak pakai, hal ini harus dilaporkan ke pelanggan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4) Catatan: Kepemilikan pelanggan dapat mencakup kepemilikan intelektual. 7.5.5. Pengawetan produk. Organisasi harus mengawetkan kesesuaian produk selama proses internal dan penyerahan ke tujuan yang dimaksudkan. Pengawetan ini harus mencakup identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan. Pengawetan harus berlaku juga bagi bagian-bagian yang menjadikan produk. 7.6. Pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan dan sarana pemantauan dan pengukur yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan (lihat 7.2.1) Organisasi harus menetapkan proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan dilakukan dengan cara taat azas dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran. Bila perlu untuk memastikan keabsahan hasil, peralatan pengukuran harus : a). Dikalibrasi atau diverifikasi pada selang waktu tertentu atau sebelum dipakai, terhadap standar pengukuran yang terlacakan ke standar internasional atau nasional; bila standar seperti itu tidak ada dasar yang dipakai untuk kalibarasi atau verifikasi harus direkam. b). Disetel atau distel ulang seperlunya. c). Teridentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasinya ditetapkan. d). Dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil pengukurannya tidak sah; e). Dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan. Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi 3231
  • 17. harus melakukan tindakan sesuai pada peralatan dan produk manapun yang berpengaruh. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara (lihat 4.2.4). Bila dipakai dalam pemantauan dan pengukuran persyaratan tertentu, kemampuan perangkat lunak computer untuk memenuhi penerapan yang dimaksudkan harus ditegaskan. Ini harus dilakukan sebelum pemakaian awal dan ditegaskan kembali seperlunya. Catatan : lihat ISO 10012-1 dan ISO 10012-2 untuk panduan 8. Pengukuran, analisis dan perbaikan 8.1. Umum Organisasi harus merencanakan dan menerapkan proses-proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan. a). Untuk memperagakan kesesuaian produk b). Untuk memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu, dan c). Untuk terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu. Ini harus bergantung pada ketetapan metode yang berlaku termasuk teknik statistik, jangkauan pemakaiannya. 8.2. Pemantauan dan pengukuran 8.2.1. Kepuasan pelanggan. Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen mutu, organisasi harus memantau informasi yang berkaitan dengan presepsi pelanggan apakah organisasi telah memenuhi persyaratan pelanggan. Metode untuk memperoleh dan memakai informasi ini harus ditetapkan. 8.2.2. Audit internal Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu a). Memenuhi pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1) pada persyaratan Standar Internasional ini ditetapkan oleh organisasi, dan b). Diterapkan dan dipelihara secara effektif. Program audit harus direncanakan, dengan mempertimbangkan dan metode audit harus ditetapkan status pentingnya proses dan bidang yang diaudit, seperti juga hasil audit yang lalu. Kriteria, 33 34
  • 18. lingkup, frekuensi dan metode audit harus ditetapkan. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan keobjektifan dan tidak berpihaknya proses audit. Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaannya sendiri. Tanggung jawab dan persyaratan perencanaan dan pelaksanaan audit, dan pelaporan hasil serta pemeliharaan rekaman (lihat 4.2.4) harus ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi. Manajemen yang bertanggung jawab atas bidang yang diaudit harus memastikan bahwa tindakan dilakukan tanda untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya. Kegiatan tindak lanjut harus mencakup verifikasi tindakan yang dilakukan dan pelaporan hasil verifikasi (lihat 8.5.2) Catatan : Lihat ISO 10011-1, ISO 10011-2 dan ISO 10011-3 8.2.3. Pemantauan dan pengukuran proses Organisasi harus menerapkan metode sesuai untuk pemantauan dan, jika dapat, pengukuran dari proses sistem manajemen mutu. Metode-metode ini harus memperagakan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai, harus dilakukan koreksi dan tindakan koreksi, seperlunya untuk memastikan kesesuaian produk. 8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik produk untuk verifikasi bahwa persyaratan produk terpenuhi. Ini harus dilakukan pada tahap-tahap sesuai dari proses realisasi produk menurut pengaturan yang sudah direncanakan (lihat 7.1) Bukti kesesuaian dengan kriteria kesesuaian harus dipelihara. Rekaman harus menunjukkan orang yang berwenang melepas produk (lihat 4.2.4) Pelepasan produk atau penyerahan jasa tidak boleh dilanjutkan sampai semua pengaturan terencana (lihat7.1) diselesaikan secara memuaskan, kecuali kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan dan bila dapat oleh pelanggan. 8.3. Pengendalian produk tidak sesuai. Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai pada persyaratan produk ditandai dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau penyerahan yang tidak disengaja. Pengendalian dan tanggung jawab dan wewenang terkait dengan produk 3635
  • 19. tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi. Organisasi harus menangani produk tidak sesuai dengan satu atau lebih cara berikutnya: a). Dengan melakukan tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan. b). Dengan membolehkan pemakaian pelepasan atau penerimaan melalui konsesi oleh orang berwenang yang relevan dan, bila dapat, oleh pelanggan. Rekaman sifat ketidaksesuaian dan tindakan apapun berikutnya, termasuk konsesi yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4) Bila produk tidak sesuai dikoreksi, padanya harus dilakukan verifikasi ulang untuk memperagakan kesesuaian pada persyaratan. Bila produk tidak sesuai diketemukan setelah penyerahan atau pemakaian dimulai, organisasi harus melakukan tindakan yang sesuai pada pengaruh atau pengaruh potensial dari ketidaksesuaian itu. 8.4. Analisis data Organisasi harus menetapkan, menghimpun menganalisis data sesuai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu dan untuk menilai dimana perbaikan berlanjut sistem manajemen mutu dapat dilakukan. Ini harus mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran dan dari sumber relevan lain. Analisis data harus memberikan informasi yang berkaitan dengan a). Kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1) b). Kesesuaian pada persyaratan produk (lihat 7.2.1) c). Karakteristik dan kecenderungan proses dan produk termasuk peluang untuk tindakan pencegahan dan d). Pemasokan 8.5. Perbaikan 8.5.1. Perbaikan berlanjut Organisasi harus terus-terus menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu melalui pemakaian kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan koreksi pencegahan dan tinjauan manajemen. 8.5.2. Tindakan koreksi Organisasi harus melakukan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk 37 38
  • 20. mencegah terulangnya. Tindakan koreksi harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang dihadapi. Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan persyaratan bagi. a). Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan) b). Penetapan penyebab ketidaksesuaian c). Penelitian kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang. d). Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan e). Peninjauan tindakan koreksi yang dilakukan. 8.5.3. Tindakan pencegahan. Organisasi harus menetapkan tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian potensi untuk mencegah terjadinya. Tindakan pencegahan harus sesuai dengan pengaruh masalah potensi itu. Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan persyaratan bagi a). Penetapan ketidaksesuaian potensi dan penyebabnya. b). Penilaian kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian. c). Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan. d). Rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4) dan e). Peninjauan tindakan pencegahan yang dilakukan. 39 40
  • 21. Pustaka 1. Koesalamwardi, H , ISO 9001:2008 edisi terjemahan bahasa Indonesia., PE, , Jakarta, Januari 2001 2. ISO/TC176/SC 2/ N 434 , ISO 9001 :2008 Quality management Sistem – Requirements, ISO, Switzerland, 2000 3. Gaspersz, Vincent, ISO 9001:2008 and Continual Quality Improvement, Gramedia, Jakarta, 2001 41 42