SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Ade Welni Imelda Kaiwai
PEMERIKSAAN JENIS BAKTERI
Alat-alat yang di perlukan
Cara pewarnaan
Cara Penilaian
Menentukan Jenis bakteri
Alat-alat yang di perlukan
1. Ose bulat
- ose bulat
-Ose Jarum
2. Gelas sediaan
-Object glass datar
-Object glass cekung/berkeluk
3. Straining Jar
4. Jembatan pewarna
5. Petridis
6. Colony counter
7. Lampu spistus/bunsen
8. Incubator
9. Dexicator/exicator
10.Oven (hot air oven)
11.Tabung
-Tabung reaksi
-Tabung durham
12. Autoclave
13. Timbangan Top Loading dan Timbangan
Anaitik
14. Blender
15. Lamina Air Flow
Cabinet
16. Lemari es
17. Tangas air
18.Magnetic sterir
19. Sentrifus
21. Wadah perendam
pipet kotor
22. Spekfotometer
23.Mikroskop
24. Loup
25.Pompa vacuum
26. Pinset
27. pisau/skapel
28 spatula/sendok
29. Labu ukur
30. Gelas ukur
Cara Pewarnaan
Tujuan : Membantu mengidentifikasi bakteri
Ada beberapa cara pewarnaan bakteri :
 Pewarnaan gram
 Pewarnaan Kuman Tahan Asam (KTA)
 Pewarnaan negatif
 Pewarnna flagel
Menentukan jenis bakteri dan hasil
pemeriksaan
Cara Isolasi bakterinya, yaitu memisahkan
bakteri dari habitat asalnya.
Langkah – langkah isolasi:
1. pengamatan secara
mikroskopis bertujuan
untuk mendapatkan
gambaran morfologi,
sifat gram kuman, dan
untuk megetahui mono
atau polimikrobal
2. Penamaan Kuman
bertujuan untuk
identifikasi kuman atau
untuk uji kepekaan
kuman terhadap anti
biotik.
Kode Genetic
Hukum Mendel
A. Prinsib Hukum mendel
1. Pemisahan gen sel alel
Waktu pembentukan
gamet2 maka gen2 yg
menentukan suatu sifat
mengadakan segregasi
(memisah), sehingga setiap
gamet hanya menerima
sebuah gen saja.
2. Berpasang pasang secara
bebas
Anggota dari sepasang
gen memisah secara bebas
(tidak saling
mempengaruhi) ketika
berlangsung
meiosis secara
pembentukan gamet2.
B. Hukum Mendel I dan II
1. Hukum I Mendel (prinsip segregasi
bebas/hukum pemisahan gen) yang
berbunyi :
"Gen - gen yang mengendalikan suatu
ciri tertentu, memisah sewaktu
pembentukan gamet (sel kelamin)"
2. Hukum II Mendel (hukum pengelompokan
gen secara bebas) yang berbunyi :
"Jika dua pasang alel dipelajari dalam satu
persilangan yang sama, maka ciri - ciri yang
dikendalikan oleh alel tadi membentuk
golongan - golongan secara bebas terhadap
sesamanya"
Hereditas Mamire
adalah pewarisan watak dari induk
ke turunannya secara biologis melalui
gen (DNA)
Dasar-dasar genetika
I. DNA (Deoksiribo Nucleic Acid)
Merupakan persenyawa kimia yang
membawa informasi genetik dari suatu
generasi ke generasi berikudnya.
DNA juga merupakan penyusun gen,
sehingga secara kimia dpt di katakan
bahwa gen adalah DNA
Stuktur kimia DNA, terdiri 3 komponen dasar :
1. Gugusan gula
2. Asam foloat
3. Basa nitrogen, ada 2 macam
 Purin : Guanin (G) dan adenin (A)
 Primidin : cytosinel (C) dan timin (T)
Fungsi DNA
1. Membawa informasi genetik dari suatu
generasi kepada generasi berikutnya
2. Mengontrol aktifitas hidup secara langsung
dan tidak langsung.
3. Mensintesis RNA.
4. Berperan dalam proses sintesis protein.
II. RNA(ribonucleic acid)
adalah suatu polimer asam nukleotida
yang terdiri 4 ribonukleotide.
Struktur RNA :
1. Molekul D-Ribosa.
2. Molekul gugus fosfat
3. Sebuah basa nitrogen
Ada beberapa RNA berdasarkan fungsinya :
1. mRNA
Berfungsi sebagai pembawa kode informasi
genetik yg berasal dari DNA kodon.
2. tRna
Berperan dalam sintesis protein.
III. Sintesis protein
Langkah pencetakan melalui 2 tahap
•Transkripsi: pencetakanm RNA olehDNA
•Translasi: penerjemahan kode2 oleh tRNA,
berupa urutan asam amino yg dikehendaki.
Tahap-tahap sintesis protein
•DNA melakukan transkripsi untuk membawa
kode2 pembentuk protein
•m RNA melepaskan diri dari DNA dan
membawa kode2 genetik (kodon) keluar dari
nukleus menuju keribosom di dalam sitoplasma
•t RNA yang ada didalam sitoplasma datang
dengan membawa asam amino yang sesuai
degankode2 yang dibawa oleh m RNA
•Asam-asam amino yang dibawa oleh t RNA akan
saling bergan dengan dan membentuk rangkaian
rantai polipeptida sampai terbentuk protein yang
diharapkan didalam ribosom. Protein yang
terbentuk ini merupakan suatu enzim yang
mengatur metabolisme sel.
Penentuan Jenis Kelamin
PJK pada manusia di tentukan oleh
pasangan kromosom yang
berjumblah 46 buah atau 23 pasang
kromosom yang terdiri dari:
 22 Pasang autosom/kromosom
dan 1 kromosom seks. ‘’X’’ wanita
dan “Y” Pria.
Sehinga dapat dapat di tulis : XX
wanita dan XY adalah Pria.
Pada pembentukan jenis kelamin dapat
ditentukan saat terjadinya pertemuan sel
sperma dengan sel ovum. Jika yang membuahi
sel ovum adalah sel sperma yang membawa
kromosom X maka akan terbentuk individu
dengan jenis kelamin wanita (XX). Tetapi jika
yang membuahi sel ovum adalah sel sperma
yang membawa kromosom Y maka akan
terbentuk individu dengan jenis kelamin pria
(XY).
Rangka Jenis Kelamin
Hereditas pada manusia dilakukan degan cara:
1.Peta silsilah (pedigre) yaitu catatan asal usul
suatu sifat dari nenek moyang hingga
beberapa generasi berikutnya.
2.Penelitian genetika pada hewan percobaan
yang mungkin mempunyai sifat2 yang dapat
diterapkan pada manusia atau dibandingkan
dengan genetika manusia
Penyakit /cacat dapat diwariskan melalui
kromosom autosom dan kromosom sexs.
 menghindari perkawinan antar kel dekat
Ciri penyakit menurun:
1. Tidak dapat disembuhkan, karena ada
kelainan dalam substansi hereditas(gen).
2. Tidak menular pada orang lain.
3. Dikendalikan oleh gen resesif dan hanya
muncul pada seseorang yang homozigot
resesif.
Buta Warna
Normal
Buta
Warna
Wanita
XCxC, xCxc Xcxc
Pria
XCY XcY
Penyakit keturunan yang
menyebabkan seseorang
tidak dapat membedakan
warna merah dengan biru,
atau kuning dengan hijau.
Buta warna disebabkan oleh
gen resesif c (color blid).
Gen buta warna terpaut
oleh gen kromosom X
Genotype buta warna sebagai berikut
Hemophilia
Penyakit keturunan yang yang mengakibatkan
darah seseorang sukar membeku. Penderita
hemophilia jika terluka, darahnya akan
membeku sekitar 50 menit hingga 2 jam. Hal ini
dapat mengakibatkan penderita mengalami
kehilangan banyak darah dan dapat
menyebabkan kematian.
Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang
terpaut kromosom X.
Genotipe wanita hemophilia:
HH = XHXH = homozigot dominan
= normal
Hh = XHXh = heterozigot
= (carrier) pembawa sifat
hh = XhXh = homozigot resesif
= penderita hemophilia
Genotype laki-laki hemophilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-lakihemofilia
Sistem Golongan Darah
Pada manusia ada 3 macam yaitu :
1. Sistem ABO
Dalam sel darah merah kita, terdapat
beberapa jenis antigen di permukaan sel
darah merah. Salah satunya adalah antigen
A dan B. Darah kita bisa mengandung
antigen A, antigen B, keduanya, atau tidak
mengandung keduanya sama sekali. Antigen
inilah yang menjadi penentu utama jenis
golongan darah seseorang.
di dalam darah kita juga terkandung aglutinin.
Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi
terhadap antigen A dan B. Adanya aglutinin a
akan menolak keberadaan antigen A dalam
darah. Demikian pula aglutinin B akan
menolak keberadaan antigen B dalam darah.
Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan
aglutinin saat bertemu dengan antigen yang
ditolaknya.
Karakteristik komposisi antigen darah sesuai
dengan golongannya
1. Orang dengan
golongan darah A
hanya memiliki antigen
A dan aglutinin b.
2. Orang dengan
golongan darah B
hanya memiliki antigen
B dan aglutinin a.
3. Orang dengan
golongan darah AB
memiliki antigen A dan
B, tetapi tidak memiliki
aglutinin a dan b.
4. Orang dengan
golongan darah O
tidak memiliki antigen
A dan B, tidak memiliki
aglutinin a dan b
2. Sistem Rhesus
Ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada
tahun 1940 dengan menyuntikkan darah
kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci,
ternyata darah kera tersebut digumpalkan
oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah
kelinci. Aglutinin yang berasal dari kelinci itu
juga menggumpalkan darah manusia
walaupun tidak pada semua orang.
Sistem Rhesus di bagi menjadi :
1. Golongan darah Rh+,
dalam eritrositnya
mengandung antigen
Rhesus, pada
plasmanya tidak
dibentuk antibodi
terhadap antigen
Rhesus.
2. Golongan darah Rh– ,
dalam eritrositnya
tidak ada antigen
Rhesus, pada
plasmanya dapat
dibentuk antibodi
terhadap antigen
Rhesus.
3. Sistem MN
Pada thn 1972 k.landsteiner dan P.levine
telah menemukan golongann darah sistem
MN pada golongan darah manusia akibat
ditemukan antigen M dan antigen N pada sel
darah merah (eritrosit) manusia.Sistem
golongan darah ini terdiri atas 3 jenis yaitu:
a. Golongan M,mengandung antigen M
b. Golongan N,mengandung antigen N
c. Golongan MN,mengandung antigen M dan
antigen N
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)

More Related Content

What's hot

Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...ssuser72cb6d
 
perdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV finalperdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV finalharry christama
 
Analisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik iAnalisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik ifery pujiono
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirimmafadhilah
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )Dea Noviana
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danDessy Adeliana
 
malformasi anorectal bedah anak.pptx
malformasi anorectal bedah anak.pptxmalformasi anorectal bedah anak.pptx
malformasi anorectal bedah anak.pptxWayanSatriadi
 
Kesehatan Reproduksi dalam Bencana
Kesehatan Reproduksi dalam BencanaKesehatan Reproduksi dalam Bencana
Kesehatan Reproduksi dalam BencanaTriana Septianti
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Lena Setianingsih
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineSantos Tos
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 

What's hot (20)

Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
 
perdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV finalperdarahan kala III dan IV final
perdarahan kala III dan IV final
 
Analisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik iAnalisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik i
 
Soap bbl
Soap bblSoap bbl
Soap bbl
 
Surat keterangan nilai
Surat keterangan nilaiSurat keterangan nilai
Surat keterangan nilai
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Jurnal Aborsi
Jurnal AborsiJurnal Aborsi
Jurnal Aborsi
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
Hidramnion
HidramnionHidramnion
Hidramnion
 
Soal unas 2017
Soal unas 2017Soal unas 2017
Soal unas 2017
 
malformasi anorectal bedah anak.pptx
malformasi anorectal bedah anak.pptxmalformasi anorectal bedah anak.pptx
malformasi anorectal bedah anak.pptx
 
Kesehatan Reproduksi dalam Bencana
Kesehatan Reproduksi dalam BencanaKesehatan Reproduksi dalam Bencana
Kesehatan Reproduksi dalam Bencana
 
INFEKSI ALAT KANDUNGAN
 INFEKSI ALAT KANDUNGAN INFEKSI ALAT KANDUNGAN
INFEKSI ALAT KANDUNGAN
 
5,6,7,8
5,6,7,85,6,7,8
5,6,7,8
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 

Viewers also liked

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"Nur Djufry
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteriReproduksi bakteri
Reproduksi bakteridikeey
 
Peranan bakteri yang menguntungkan
Peranan bakteri yang menguntungkanPeranan bakteri yang menguntungkan
Peranan bakteri yang menguntungkanSulvi ayu Larasati
 
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.Ariyanto Harsono
 
Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteriReproduksi bakteri
Reproduksi bakterizilkaaa
 
Mikrobiologi pangan bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2
Mikrobiologi pangan   bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2Mikrobiologi pangan   bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2
Mikrobiologi pangan bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2Muhammad Yusuf
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 
4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteriMala Propia
 

Viewers also liked (20)

Bakteri Berbahaya
Bakteri BerbahayaBakteri Berbahaya
Bakteri Berbahaya
 
Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Dasar Bakteriologi
Dasar BakteriologiDasar Bakteriologi
Dasar Bakteriologi
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Pengantar Mikrobiologi
Pengantar MikrobiologiPengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Faktor pertumbuhan
Faktor pertumbuhanFaktor pertumbuhan
Faktor pertumbuhan
 
Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteriReproduksi bakteri
Reproduksi bakteri
 
Morfologi dan struktur bakteri
Morfologi dan struktur bakteriMorfologi dan struktur bakteri
Morfologi dan struktur bakteri
 
Peranan bakteri yang menguntungkan
Peranan bakteri yang menguntungkanPeranan bakteri yang menguntungkan
Peranan bakteri yang menguntungkan
 
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
 
Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteriReproduksi bakteri
Reproduksi bakteri
 
Mikrobiologi pangan bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2
Mikrobiologi pangan   bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2Mikrobiologi pangan   bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2
Mikrobiologi pangan bab 1 - prinsip mikrobiologi pangan 2
 
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaanPemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri
 

Similar to Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)

Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetikaImas Siti M
 
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahAnatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahXdinê Mj
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologimassonie44
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)Mursyida Muzar
 
Di bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonya
Di bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonyaDi bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonya
Di bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonyaAhmad Mahmud
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02
Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02
Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02Eli wati
 
Try out ujian nasional biologi sma ipa 2013
Try out ujian nasional  biologi sma ipa 2013Try out ujian nasional  biologi sma ipa 2013
Try out ujian nasional biologi sma ipa 2013mardiyanto83
 

Similar to Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni) (20)

Uji golongan darah
Uji golongan darahUji golongan darah
Uji golongan darah
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
 
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahAnatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darah
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptxPPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
 
Materi biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fixMateri biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fix
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
Plaque assay metode
Plaque assay metodePlaque assay metode
Plaque assay metode
 
Tugas mikrobiologi
Tugas mikrobiologiTugas mikrobiologi
Tugas mikrobiologi
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAHLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAH
 
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
 
Di bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonya
Di bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonyaDi bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonya
Di bawah ini adalah daftar kodon dengan asam aminonya
 
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMABab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02
Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02
Try 20out-20ujian-20nasional-20-20biologi-20sma-ipa-202013-130703001542-phpapp02
 
Try out ujian nasional biologi sma ipa 2013
Try out ujian nasional  biologi sma ipa 2013Try out ujian nasional  biologi sma ipa 2013
Try out ujian nasional biologi sma ipa 2013
 

More from stikesby kebidanan (20)

Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
 
Kalender akademik semester ganjil 2015 2016
Kalender akademik semester ganjil  2015 2016Kalender akademik semester ganjil  2015 2016
Kalender akademik semester ganjil 2015 2016
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Kebijakan akademik
Kebijakan akademikKebijakan akademik
Kebijakan akademik
 
Cataract kelompok 5
Cataract kelompok 5Cataract kelompok 5
Cataract kelompok 5
 
Heartdisease
HeartdiseaseHeartdisease
Heartdisease
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Alzhemeir
AlzhemeirAlzhemeir
Alzhemeir
 
Asthma
AsthmaAsthma
Asthma
 
Nutrition
NutritionNutrition
Nutrition
 
Procedural text
Procedural textProcedural text
Procedural text
 
Pengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesiaPengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesia
 
Kerangka kar-karya-tulis-dan-daftar-pstk
Kerangka kar-karya-tulis-dan-daftar-pstkKerangka kar-karya-tulis-dan-daftar-pstk
Kerangka kar-karya-tulis-dan-daftar-pstk
 
Menyusun karya-tulis
Menyusun karya-tulisMenyusun karya-tulis
Menyusun karya-tulis
 
Paragraf
ParagrafParagraf
Paragraf
 
Poster slogan-iklan
Poster slogan-iklanPoster slogan-iklan
Poster slogan-iklan
 
Sinonimdanantonim
SinonimdanantonimSinonimdanantonim
Sinonimdanantonim
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
 

Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)

  • 3. Alat-alat yang di perlukan Cara pewarnaan Cara Penilaian Menentukan Jenis bakteri
  • 4. Alat-alat yang di perlukan 1. Ose bulat - ose bulat -Ose Jarum 2. Gelas sediaan -Object glass datar -Object glass cekung/berkeluk 3. Straining Jar 4. Jembatan pewarna 5. Petridis
  • 5. 6. Colony counter 7. Lampu spistus/bunsen 8. Incubator 9. Dexicator/exicator 10.Oven (hot air oven) 11.Tabung -Tabung reaksi -Tabung durham 12. Autoclave 13. Timbangan Top Loading dan Timbangan Anaitik
  • 6. 14. Blender 15. Lamina Air Flow Cabinet 16. Lemari es 17. Tangas air 18.Magnetic sterir 19. Sentrifus 21. Wadah perendam pipet kotor 22. Spekfotometer 23.Mikroskop 24. Loup 25.Pompa vacuum 26. Pinset 27. pisau/skapel 28 spatula/sendok 29. Labu ukur 30. Gelas ukur
  • 7. Cara Pewarnaan Tujuan : Membantu mengidentifikasi bakteri Ada beberapa cara pewarnaan bakteri :  Pewarnaan gram  Pewarnaan Kuman Tahan Asam (KTA)  Pewarnaan negatif  Pewarnna flagel
  • 8.
  • 9. Menentukan jenis bakteri dan hasil pemeriksaan Cara Isolasi bakterinya, yaitu memisahkan bakteri dari habitat asalnya. Langkah – langkah isolasi: 1. pengamatan secara mikroskopis bertujuan untuk mendapatkan gambaran morfologi, sifat gram kuman, dan untuk megetahui mono atau polimikrobal 2. Penamaan Kuman bertujuan untuk identifikasi kuman atau untuk uji kepekaan kuman terhadap anti biotik.
  • 11. Hukum Mendel A. Prinsib Hukum mendel 1. Pemisahan gen sel alel Waktu pembentukan gamet2 maka gen2 yg menentukan suatu sifat mengadakan segregasi (memisah), sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja. 2. Berpasang pasang secara bebas Anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling mempengaruhi) ketika berlangsung meiosis secara pembentukan gamet2.
  • 12. B. Hukum Mendel I dan II 1. Hukum I Mendel (prinsip segregasi bebas/hukum pemisahan gen) yang berbunyi : "Gen - gen yang mengendalikan suatu ciri tertentu, memisah sewaktu pembentukan gamet (sel kelamin)"
  • 13. 2. Hukum II Mendel (hukum pengelompokan gen secara bebas) yang berbunyi : "Jika dua pasang alel dipelajari dalam satu persilangan yang sama, maka ciri - ciri yang dikendalikan oleh alel tadi membentuk golongan - golongan secara bebas terhadap sesamanya"
  • 14. Hereditas Mamire adalah pewarisan watak dari induk ke turunannya secara biologis melalui gen (DNA)
  • 15. Dasar-dasar genetika I. DNA (Deoksiribo Nucleic Acid) Merupakan persenyawa kimia yang membawa informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikudnya. DNA juga merupakan penyusun gen, sehingga secara kimia dpt di katakan bahwa gen adalah DNA
  • 16. Stuktur kimia DNA, terdiri 3 komponen dasar : 1. Gugusan gula 2. Asam foloat 3. Basa nitrogen, ada 2 macam  Purin : Guanin (G) dan adenin (A)  Primidin : cytosinel (C) dan timin (T)
  • 17. Fungsi DNA 1. Membawa informasi genetik dari suatu generasi kepada generasi berikutnya 2. Mengontrol aktifitas hidup secara langsung dan tidak langsung. 3. Mensintesis RNA. 4. Berperan dalam proses sintesis protein.
  • 18. II. RNA(ribonucleic acid) adalah suatu polimer asam nukleotida yang terdiri 4 ribonukleotide. Struktur RNA : 1. Molekul D-Ribosa. 2. Molekul gugus fosfat 3. Sebuah basa nitrogen
  • 19. Ada beberapa RNA berdasarkan fungsinya : 1. mRNA Berfungsi sebagai pembawa kode informasi genetik yg berasal dari DNA kodon. 2. tRna Berperan dalam sintesis protein.
  • 20. III. Sintesis protein Langkah pencetakan melalui 2 tahap •Transkripsi: pencetakanm RNA olehDNA •Translasi: penerjemahan kode2 oleh tRNA, berupa urutan asam amino yg dikehendaki. Tahap-tahap sintesis protein •DNA melakukan transkripsi untuk membawa kode2 pembentuk protein •m RNA melepaskan diri dari DNA dan membawa kode2 genetik (kodon) keluar dari nukleus menuju keribosom di dalam sitoplasma
  • 21. •t RNA yang ada didalam sitoplasma datang dengan membawa asam amino yang sesuai degankode2 yang dibawa oleh m RNA •Asam-asam amino yang dibawa oleh t RNA akan saling bergan dengan dan membentuk rangkaian rantai polipeptida sampai terbentuk protein yang diharapkan didalam ribosom. Protein yang terbentuk ini merupakan suatu enzim yang mengatur metabolisme sel.
  • 22. Penentuan Jenis Kelamin PJK pada manusia di tentukan oleh pasangan kromosom yang berjumblah 46 buah atau 23 pasang kromosom yang terdiri dari:  22 Pasang autosom/kromosom dan 1 kromosom seks. ‘’X’’ wanita dan “Y” Pria. Sehinga dapat dapat di tulis : XX wanita dan XY adalah Pria.
  • 23. Pada pembentukan jenis kelamin dapat ditentukan saat terjadinya pertemuan sel sperma dengan sel ovum. Jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom X maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin wanita (XX). Tetapi jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom Y maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin pria (XY).
  • 24. Rangka Jenis Kelamin Hereditas pada manusia dilakukan degan cara: 1.Peta silsilah (pedigre) yaitu catatan asal usul suatu sifat dari nenek moyang hingga beberapa generasi berikutnya. 2.Penelitian genetika pada hewan percobaan yang mungkin mempunyai sifat2 yang dapat diterapkan pada manusia atau dibandingkan dengan genetika manusia
  • 25. Penyakit /cacat dapat diwariskan melalui kromosom autosom dan kromosom sexs.  menghindari perkawinan antar kel dekat Ciri penyakit menurun: 1. Tidak dapat disembuhkan, karena ada kelainan dalam substansi hereditas(gen). 2. Tidak menular pada orang lain. 3. Dikendalikan oleh gen resesif dan hanya muncul pada seseorang yang homozigot resesif.
  • 26. Buta Warna Normal Buta Warna Wanita XCxC, xCxc Xcxc Pria XCY XcY Penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau. Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (color blid). Gen buta warna terpaut oleh gen kromosom X Genotype buta warna sebagai berikut
  • 27. Hemophilia Penyakit keturunan yang yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku. Penderita hemophilia jika terluka, darahnya akan membeku sekitar 50 menit hingga 2 jam. Hal ini dapat mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menyebabkan kematian.
  • 28. Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X. Genotipe wanita hemophilia: HH = XHXH = homozigot dominan = normal Hh = XHXh = heterozigot = (carrier) pembawa sifat hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemophilia Genotype laki-laki hemophilia: XHY = laki-laki normal XhY = laki-lakihemofilia
  • 29. Sistem Golongan Darah Pada manusia ada 3 macam yaitu : 1. Sistem ABO Dalam sel darah merah kita, terdapat beberapa jenis antigen di permukaan sel darah merah. Salah satunya adalah antigen A dan B. Darah kita bisa mengandung antigen A, antigen B, keduanya, atau tidak mengandung keduanya sama sekali. Antigen inilah yang menjadi penentu utama jenis golongan darah seseorang.
  • 30. di dalam darah kita juga terkandung aglutinin. Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi terhadap antigen A dan B. Adanya aglutinin a akan menolak keberadaan antigen A dalam darah. Demikian pula aglutinin B akan menolak keberadaan antigen B dalam darah. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan aglutinin saat bertemu dengan antigen yang ditolaknya.
  • 31. Karakteristik komposisi antigen darah sesuai dengan golongannya 1. Orang dengan golongan darah A hanya memiliki antigen A dan aglutinin b. 2. Orang dengan golongan darah B hanya memiliki antigen B dan aglutinin a. 3. Orang dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki aglutinin a dan b. 4. Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B, tidak memiliki aglutinin a dan b
  • 32. 2. Sistem Rhesus Ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan menyuntikkan darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera tersebut digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci. Aglutinin yang berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia walaupun tidak pada semua orang.
  • 33. Sistem Rhesus di bagi menjadi : 1. Golongan darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus. 2. Golongan darah Rh– , dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
  • 34. 3. Sistem MN Pada thn 1972 k.landsteiner dan P.levine telah menemukan golongann darah sistem MN pada golongan darah manusia akibat ditemukan antigen M dan antigen N pada sel darah merah (eritrosit) manusia.Sistem golongan darah ini terdiri atas 3 jenis yaitu: a. Golongan M,mengandung antigen M b. Golongan N,mengandung antigen N c. Golongan MN,mengandung antigen M dan antigen N