Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan jenis bakteri, termasuk alat-alat yang dibutuhkan, cara pewarnaan, penentuan jenis bakteri, dan juga membahas tentang genetika seperti hukum Mendel, heredity, penentuan jenis kelamin, dan penyakit turunan.
3. Alat-alat yang di perlukan
Cara pewarnaan
Cara Penilaian
Menentukan Jenis bakteri
4. Alat-alat yang di perlukan
1. Ose bulat
- ose bulat
-Ose Jarum
2. Gelas sediaan
-Object glass datar
-Object glass cekung/berkeluk
3. Straining Jar
4. Jembatan pewarna
5. Petridis
5. 6. Colony counter
7. Lampu spistus/bunsen
8. Incubator
9. Dexicator/exicator
10.Oven (hot air oven)
11.Tabung
-Tabung reaksi
-Tabung durham
12. Autoclave
13. Timbangan Top Loading dan Timbangan
Anaitik
6. 14. Blender
15. Lamina Air Flow
Cabinet
16. Lemari es
17. Tangas air
18.Magnetic sterir
19. Sentrifus
21. Wadah perendam
pipet kotor
22. Spekfotometer
23.Mikroskop
24. Loup
25.Pompa vacuum
26. Pinset
27. pisau/skapel
28 spatula/sendok
29. Labu ukur
30. Gelas ukur
7. Cara Pewarnaan
Tujuan : Membantu mengidentifikasi bakteri
Ada beberapa cara pewarnaan bakteri :
Pewarnaan gram
Pewarnaan Kuman Tahan Asam (KTA)
Pewarnaan negatif
Pewarnna flagel
8.
9. Menentukan jenis bakteri dan hasil
pemeriksaan
Cara Isolasi bakterinya, yaitu memisahkan
bakteri dari habitat asalnya.
Langkah – langkah isolasi:
1. pengamatan secara
mikroskopis bertujuan
untuk mendapatkan
gambaran morfologi,
sifat gram kuman, dan
untuk megetahui mono
atau polimikrobal
2. Penamaan Kuman
bertujuan untuk
identifikasi kuman atau
untuk uji kepekaan
kuman terhadap anti
biotik.
11. Hukum Mendel
A. Prinsib Hukum mendel
1. Pemisahan gen sel alel
Waktu pembentukan
gamet2 maka gen2 yg
menentukan suatu sifat
mengadakan segregasi
(memisah), sehingga setiap
gamet hanya menerima
sebuah gen saja.
2. Berpasang pasang secara
bebas
Anggota dari sepasang
gen memisah secara bebas
(tidak saling
mempengaruhi) ketika
berlangsung
meiosis secara
pembentukan gamet2.
12. B. Hukum Mendel I dan II
1. Hukum I Mendel (prinsip segregasi
bebas/hukum pemisahan gen) yang
berbunyi :
"Gen - gen yang mengendalikan suatu
ciri tertentu, memisah sewaktu
pembentukan gamet (sel kelamin)"
13. 2. Hukum II Mendel (hukum pengelompokan
gen secara bebas) yang berbunyi :
"Jika dua pasang alel dipelajari dalam satu
persilangan yang sama, maka ciri - ciri yang
dikendalikan oleh alel tadi membentuk
golongan - golongan secara bebas terhadap
sesamanya"
15. Dasar-dasar genetika
I. DNA (Deoksiribo Nucleic Acid)
Merupakan persenyawa kimia yang
membawa informasi genetik dari suatu
generasi ke generasi berikudnya.
DNA juga merupakan penyusun gen,
sehingga secara kimia dpt di katakan
bahwa gen adalah DNA
16. Stuktur kimia DNA, terdiri 3 komponen dasar :
1. Gugusan gula
2. Asam foloat
3. Basa nitrogen, ada 2 macam
Purin : Guanin (G) dan adenin (A)
Primidin : cytosinel (C) dan timin (T)
17. Fungsi DNA
1. Membawa informasi genetik dari suatu
generasi kepada generasi berikutnya
2. Mengontrol aktifitas hidup secara langsung
dan tidak langsung.
3. Mensintesis RNA.
4. Berperan dalam proses sintesis protein.
18. II. RNA(ribonucleic acid)
adalah suatu polimer asam nukleotida
yang terdiri 4 ribonukleotide.
Struktur RNA :
1. Molekul D-Ribosa.
2. Molekul gugus fosfat
3. Sebuah basa nitrogen
19. Ada beberapa RNA berdasarkan fungsinya :
1. mRNA
Berfungsi sebagai pembawa kode informasi
genetik yg berasal dari DNA kodon.
2. tRna
Berperan dalam sintesis protein.
20. III. Sintesis protein
Langkah pencetakan melalui 2 tahap
•Transkripsi: pencetakanm RNA olehDNA
•Translasi: penerjemahan kode2 oleh tRNA,
berupa urutan asam amino yg dikehendaki.
Tahap-tahap sintesis protein
•DNA melakukan transkripsi untuk membawa
kode2 pembentuk protein
•m RNA melepaskan diri dari DNA dan
membawa kode2 genetik (kodon) keluar dari
nukleus menuju keribosom di dalam sitoplasma
21. •t RNA yang ada didalam sitoplasma datang
dengan membawa asam amino yang sesuai
degankode2 yang dibawa oleh m RNA
•Asam-asam amino yang dibawa oleh t RNA akan
saling bergan dengan dan membentuk rangkaian
rantai polipeptida sampai terbentuk protein yang
diharapkan didalam ribosom. Protein yang
terbentuk ini merupakan suatu enzim yang
mengatur metabolisme sel.
22. Penentuan Jenis Kelamin
PJK pada manusia di tentukan oleh
pasangan kromosom yang
berjumblah 46 buah atau 23 pasang
kromosom yang terdiri dari:
22 Pasang autosom/kromosom
dan 1 kromosom seks. ‘’X’’ wanita
dan “Y” Pria.
Sehinga dapat dapat di tulis : XX
wanita dan XY adalah Pria.
23. Pada pembentukan jenis kelamin dapat
ditentukan saat terjadinya pertemuan sel
sperma dengan sel ovum. Jika yang membuahi
sel ovum adalah sel sperma yang membawa
kromosom X maka akan terbentuk individu
dengan jenis kelamin wanita (XX). Tetapi jika
yang membuahi sel ovum adalah sel sperma
yang membawa kromosom Y maka akan
terbentuk individu dengan jenis kelamin pria
(XY).
24. Rangka Jenis Kelamin
Hereditas pada manusia dilakukan degan cara:
1.Peta silsilah (pedigre) yaitu catatan asal usul
suatu sifat dari nenek moyang hingga
beberapa generasi berikutnya.
2.Penelitian genetika pada hewan percobaan
yang mungkin mempunyai sifat2 yang dapat
diterapkan pada manusia atau dibandingkan
dengan genetika manusia
25. Penyakit /cacat dapat diwariskan melalui
kromosom autosom dan kromosom sexs.
menghindari perkawinan antar kel dekat
Ciri penyakit menurun:
1. Tidak dapat disembuhkan, karena ada
kelainan dalam substansi hereditas(gen).
2. Tidak menular pada orang lain.
3. Dikendalikan oleh gen resesif dan hanya
muncul pada seseorang yang homozigot
resesif.
26. Buta Warna
Normal
Buta
Warna
Wanita
XCxC, xCxc Xcxc
Pria
XCY XcY
Penyakit keturunan yang
menyebabkan seseorang
tidak dapat membedakan
warna merah dengan biru,
atau kuning dengan hijau.
Buta warna disebabkan oleh
gen resesif c (color blid).
Gen buta warna terpaut
oleh gen kromosom X
Genotype buta warna sebagai berikut
27. Hemophilia
Penyakit keturunan yang yang mengakibatkan
darah seseorang sukar membeku. Penderita
hemophilia jika terluka, darahnya akan
membeku sekitar 50 menit hingga 2 jam. Hal ini
dapat mengakibatkan penderita mengalami
kehilangan banyak darah dan dapat
menyebabkan kematian.
28. Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang
terpaut kromosom X.
Genotipe wanita hemophilia:
HH = XHXH = homozigot dominan
= normal
Hh = XHXh = heterozigot
= (carrier) pembawa sifat
hh = XhXh = homozigot resesif
= penderita hemophilia
Genotype laki-laki hemophilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-lakihemofilia
29. Sistem Golongan Darah
Pada manusia ada 3 macam yaitu :
1. Sistem ABO
Dalam sel darah merah kita, terdapat
beberapa jenis antigen di permukaan sel
darah merah. Salah satunya adalah antigen
A dan B. Darah kita bisa mengandung
antigen A, antigen B, keduanya, atau tidak
mengandung keduanya sama sekali. Antigen
inilah yang menjadi penentu utama jenis
golongan darah seseorang.
30. di dalam darah kita juga terkandung aglutinin.
Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi
terhadap antigen A dan B. Adanya aglutinin a
akan menolak keberadaan antigen A dalam
darah. Demikian pula aglutinin B akan
menolak keberadaan antigen B dalam darah.
Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan
aglutinin saat bertemu dengan antigen yang
ditolaknya.
31. Karakteristik komposisi antigen darah sesuai
dengan golongannya
1. Orang dengan
golongan darah A
hanya memiliki antigen
A dan aglutinin b.
2. Orang dengan
golongan darah B
hanya memiliki antigen
B dan aglutinin a.
3. Orang dengan
golongan darah AB
memiliki antigen A dan
B, tetapi tidak memiliki
aglutinin a dan b.
4. Orang dengan
golongan darah O
tidak memiliki antigen
A dan B, tidak memiliki
aglutinin a dan b
32. 2. Sistem Rhesus
Ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada
tahun 1940 dengan menyuntikkan darah
kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci,
ternyata darah kera tersebut digumpalkan
oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah
kelinci. Aglutinin yang berasal dari kelinci itu
juga menggumpalkan darah manusia
walaupun tidak pada semua orang.
33. Sistem Rhesus di bagi menjadi :
1. Golongan darah Rh+,
dalam eritrositnya
mengandung antigen
Rhesus, pada
plasmanya tidak
dibentuk antibodi
terhadap antigen
Rhesus.
2. Golongan darah Rh– ,
dalam eritrositnya
tidak ada antigen
Rhesus, pada
plasmanya dapat
dibentuk antibodi
terhadap antigen
Rhesus.
34. 3. Sistem MN
Pada thn 1972 k.landsteiner dan P.levine
telah menemukan golongann darah sistem
MN pada golongan darah manusia akibat
ditemukan antigen M dan antigen N pada sel
darah merah (eritrosit) manusia.Sistem
golongan darah ini terdiri atas 3 jenis yaitu:
a. Golongan M,mengandung antigen M
b. Golongan N,mengandung antigen N
c. Golongan MN,mengandung antigen M dan
antigen N