Dokumen tersebut membahas tiga teori pembelajaran yaitu teori behavioristik, sosial kognitif, dan konstruktivisme beserta penerapannya di kelas. Teori behavioristik menekankan perubahan perilaku melalui stimulus dan respon. Teori sosial kognitif fokus pada perubahan proses berpikir untuk memahami lingkungan. Sedangkan teori konstruktivisme meyakini pengetahuan dibentuk melalui pengalaman dan informasi baru. Dokumen
3. Teori behavioristik
Teori belajar yang menekankan perubahan perilaku sebagai
hasil proses pembelajaran akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon.
Penerapan Teori behavioristic
1. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi
selama mengajar
2. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi
maupun pada siswa maka guru akan segera diperbaiki.
3. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar
terbentuk perilaku atau pembiasaan seperti yang
diinginkan
4. Teori Sosial Kognitif
Teori belajar yang berfokus pada perubahan-perubahan
proses berpikir internal dalam upaya memahami dunia
eksternal.
Penerapan Teori social kognitif :
1. Belajar memberikan ruang bagi siswa untuk terjadi
proses berpikir, emosional dan fisik.
2. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan ketika
proses pembelajaran langsung.
3. Mengerjakan latihan pada setiap akhir suatu bahasan.
4. Membentuk kelompok belajar.
5. Teori Konstruktivisme
Teori yang meyakini bahwa pengetahuan dibentuk oleh diri kita
sendiri melalui pengalaman yang sudah ada dan dengan
mengadaptasi informasi baru. Penerapan :
1. Mencari tahu apa yang sudah siswa ketahui dan pikiran terkait
pelajaran dengan memperbanyak komunikasi.
2. Menciptakan rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan dan
penelitian.
3. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan ide
dan gagasannya.
4. Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan di kelas, seperti
diskusi atau presentasi.
6. Model-model Pembelajaran yang Terbentuk
Berdasarkan Prinsip Konstruktivisme
Contextual Teaching-
Learning merupakan
pendekatan
pembelajaran yang
mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan
situasi dunia nyata
Discovery Learning
merupakan salah satu
model pembelajaran
yang mendorong siswa
untuk belajar dengan diri
mereka sendiri.
7. Diskusi
Guru dan orangtua Tania saling
bekerjasama untuk menumbuhkan
semangat Tania dalam proses
belajar.
Guru memotivasi Samuel agar percaya
diri dalam setiap kegiatan yang dia
lakukan.
Guru meminta Sandra untuk
menunjukkan keterampilan yang ia miliki
untuk memperlihatkan kemampuan yang
dimiliki oleh Sandra, agar tidak
diremehkan oleh teman-temannya.
Guru dan bibinya Robert saling
berkomunikasi untuk menumbuhkan
minat oleh Robert.
01
03
02
04
Tania, 7 tahun, memiliki
kemampuan rendah dan keinginan
yang rendah untuk sukses.
Samuel, 10 tahun, yang bekerja
keras untuk menjaga harga dirinya
pada tingkat tinggi, tetapi
memiliki rasa takut akan gagal
yang kuat
Sandra, 13 tahun, yang tenang di
kelas dan meremehkan
keterampilan mereka
Robert, 16 tahun, menunjukkan
sedikit minat di sekolah dan saat
ini tinggal bersama dengan
bibinya (tidak dapat menghubungi
orangtuanya)