Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan, dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya kesadaran, kemauan, dan kemampuan semua komponen bangsa untuk mewujudkan masyarakat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akhirnya menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementrian Kesehatan RI memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai urutan pertama dalam pembangunan kesehatan.Prioritas berikutnya adalah pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, pendayagunaan tenaga kesehatan, penanggulangan penyakit menular, gizi buruk dan krisis kesehatan akibat bencana, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Selama kurun waktu lima tahun (2018 – 2023), pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Pacitan telah diarahkan untuk mencapai visi Terwujudnya Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pacitan Yang Bermartabat.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencapai visi dan misi Puskesmas Pakisbaru, salah satu strategi utamanya adalah dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM kesehatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi melalui kesempatan pendidikan dan pelatihan, menerapkan SPM dalam pelayanan kesehatan, mengoptimalkan SDM yang ada secara efektif dan efisien, memanfaatkan system informasi kesehatan.
Untuk mencapai keadaan tersebut akan dilakukan upaya pelayanan kesehatan selama lima tahun (2018 – 2023). Upaya pelayananan kesehatan dasar yang diberikan oleh puskesmas merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.agar dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang harus dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dalam promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya perbaikan gizi, pelayanan KIA, pelayanan KB, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan. dddPembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan, dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya kesadara
4. PENGERTIAN
Stunting adalah tinggi badan <-2SD grafik WHO
karena kekurangan gizi kronis, penyakit/infeksi
berulang, dan stimulasi psikososial yg tidak memadai
Umumnya terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan
Wasting adalah berat badan menurut tinggi badan <-
2SD (gizi kurang dan gizi buruk) umumnya karena
kekurangan gizi yang akut
Gizi buruk adalah berat badan menurut tinggi badan
<-3 SD umumnya karena kekurangan gizi yang akut
7. STUNTING ADALAH TINGGI BADAN <-2SD
GRAFIK WHO KARENA KEKURANGAN GIZI
KRONIS, PENYAKIT/INFEKSI BERULANG, DAN
STIMULASI PSIKOSOSIAL YG TIDAK MEMADAI
UMUMNYA TERJADI PADA 1000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN
7
8. Presentation title 8
KAPAN TERJADI STUNTING ?
- Umumnya sejak dalam kandungan
sampai anak berusia 2 tahun
- Kenapa 2 tahun itu penting? Karena
80% otak telah bertumbuh optimal
- Pencegahan stunting pada 1000 hari
pertama kehidupan menjadi sangat
penting
10. PENCEGAHAN STUNTING
Pencegahan, Deteksi dini, dan pendampingan kasus
stunting, wasting dan gizi buruk 10
REMAJA PUTRI
- Makanan bergizi
- Pendidikan
reproduksi
- Pencegahan
anemia (TTD)
SAAT
KEHAMILAN
(20%)
- Pemeriksaan
kehamilan
- Imunisasi saat
kehamilan
- Makanan bergizi
- Persalinan aman
0-6 BULAN
(20%)
- ASI eksklusif
- Pemeriksaan
Kesehatan bayi
- Imunisasi
- Posyandu (skrining
tumbuh kembang
6-24 BULAN
(60%)
- Lanjutkan ASI
- MP-ASI yang benar
- Imunisasi lengkap
- Posyandu
(Skrining tumbuh
kembang)
> 24 BULAN
-Makanan bergizi
seimbang
- Posyandu (Skrining
dan stimulasi tumbuh
kembang)
- Pengasuhan yang benar
11. PENCEGAHAN
PADA USIA 0-6
BULAN
Siapa yang rentan?
-Bayi berat badan lahir
rendah (<2500gram)
- Kembar
- Ibu dengan problem
menyusui
- Bayi sakit
Tatalaksana
- ASI eksklusif
- Pemeriksaan
Kesehatan bayi
- Imunisasi
- Posyandu (skrining
tumbuh kembang
13. PENCEGAHAN PADA
USIA 6-24 BULAN
- Pemberian Makanan Bayi Anak yang
benar
- Berikan protein hewani disamping
karbo, protein, vitamin dan mineral
- Lanjutkan ASI
- Perhatikan aturan makan pada
Presentation title 13
21. STUNTING, WASTING DAN GIZI BURUK SELALU
DIAWALI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN YANG
TIDAK ADEKUAT (WEIGHT FALTERING).
Pencegahan, Deteksi dini, dan
pendampingan kasus stunting, wasting dan
gizi buruk
21
25. PERAN NAKES DAN KADER PADA BALITA DENGAN
MANAJEMEN NUTRISI
Presentation title 25
PENCATATAN
PELAPORAN
•Membuat peta
sebaran dan tingkat
kesulitan
•Membuat catatan
CEK PEMAHAMAN
DAN INTAKE
• Tanya apa saran dokter,
minta mengulangi, beri
koreksi
• Tanya capaian dan
dorong untuk
dokumentasi
PANTAU
PERTUMBUHAN
• Pantau dengan
catatan dan grafik
• Nilai dan jelaskan
kepada ortu
BERI SARAN
• Ketika anak sulit
makan
• Ketika anak sakit
• Kemana mencari
bantuan
BERI
SEMANGAT
• Puji pencapaian
dan keputusan
ortu yg benar
• Berikan semangat
dan tunjukkan
perhatian
26. TIMELINE
26
DES 2022 JAN 2023 FEB 2023 MAR-DES 2023 DES 2023
Sosialisasi rujukan via
daring zoom
Beberapa puskesmas
merujuk
Pertemuan kader dan
nakes lakus stunting
Proses rujukan,
pendampingan
Monitoring
Monitoring dan evaluasi
27. HARAPAN
• Rujukan berjalan lancar
• Terskrining stunting dan non stunting
• Angka stunting turun dan tidak ada
kasus baru
• Kegiatan berkesinambungan
27
28. KESIMPULAN
• Deteksi dini stunting dapat dilakukan di posyandu
dan puskesmas
• Tatalaksana dini lebih mudah dan kemungkinan
berhasil
• Dengan mencegah stunting = meningkatkan
kualitas SDM
• Pendampingan kasus sangat penting dalam
keberhasilan program
• Susu PKMK diberikan dengan kompetensi khusus
28
Presentation title