SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI FARMASI
Pendahuluan
Dampak Kegiatan Industri Farmasi
1. Dampak Positif
• Wujud nyata pembangunan di bidang kesehatan untuk
menyediakan obat sebagai sarana meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
• Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar baik secara
langsung maupun tidak langsung
• Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui pajak
• Meningkatkan roda ekonomi di daerah sekitar lokasi industri
• Dan lain-lain
2. Dampak Negatif
• Adanya pencemaran/limbah udara (gas)
• Adanya pencemaran/limbah padat
• Adanya pencemaran/limbah cair
• Adanya kebisingan (limbah suara) dan getaran
HARUS
Dikelola
Shg Dampak
Sekecil
mungkin
DASAR HUKUM
❑Undang – Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
❑Undang – Undang No. 23 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
❑Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) beserta petunjuk
pelaksanaannya
❑Keputusan Meneg LH No. 17 tahun 2001 tentang Jenis Usaha
dan/atau kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
❑Keputusan MenLH No. 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL- UPL)
❑Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09
tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Pengertian Istilah
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Dampak Lingkungan Hidup
Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
Dampak Besar dan Penting
Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
Tujuan Pengelolaan Lingkungan
1. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan
2. Mengidentifikasi adanya kemungkinan munculnya dampak
besar dan penting sebagai akibat adanya kegiatan dan/atau
usaha industri
3. Menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak
negatif yang timbul serta menghindari kerusakan atau
penurunan kualitas lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan
industri
4. Mengamati/memantau interaksi kegiatan industri terhadap
lingkungan disekitarnya dengan menggunakan indikator
tertentu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku (Baku Mutu Lingkungan)
Setiap rencana usaha/kegiatan yang
menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup → WAJIB dilengkapi
Dokumen AMDAL
Dokumen
Pengelolaan
Lingkungan
Dokumen AMDAL terdiri dari :
• KA-ANDAL (Kerangka Acuan ANDAL)
adalah ruang lingkup studi AMDAL yang merupakan hasil
pelingkupan yang disepakati oleh pemrakarsa/penyusun AMDAL
dan komisi AMDAL
• ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar
dan penting suatu kegiatan yang direncanakan
• RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
Adalah dokumen yg memuat upaya mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak besar dan penting terhadap lingkungan
akibat suatu kegiatan
• RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
Adalah dokumen yg memuat upaya pemantauan komponen
lingkungan yang terkena dampak besar dan penting akibat kegiatan
yang direncanakan dengan menggunakan indikator tertentu yg
ditentukan oleh peraturan per-UU-an (baku mutu lingkungan)
UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingk.)
SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) → Non AMDAL &
UKL/UPL
Kegunaan/Manfaat
AMDAL
Bagi Pemerintah
❑ Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan lingkungan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
❑ Merupakan bahan masukan dalam perencanaan pembangunan wilayah
❑ Mencegah terjadinya kerusakan sumber daya alam dan menjaga
kelestarian lingkungan hidup
Bagi Masyarakat
❑ Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk berpartisipasi
❑ Dapat mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi, baik manfaat
maupun kerugian akibat adanya suatu kegiatan
❑ Mengetahui hak dan kewajiban di dalam hubungan dangan
usaha/kegiatan khususnya dalam pengelolaan lingkungan
Bagi Pemrakarsa/Industri
❑ Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi
pada masa yang akan datang
❑ Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
❑ Dapat menghindari terjadinya konflik bila ada masalah lingkungan di
lokasi kegiatan dan/atau usaha
Limbah Industri Farmasi
Sumber Pencemaran/Limbah Industri Farmasi :
- Limbah Gas/Pencemaran udara
- Limbah Padat
- Limbah Suara dan Getaran
- Limbah Cair
Pengelolaan & Pemantauan
Pencemaran Udara
Sumber Pencemaran :
- Debu selama proses produksi
- Uap lemari asam di laboratorium
- Uap solvent proses film coating
- Asap Steam boiler, generator listrik dan incenerator
Tolak Ukur Dampak :
SK Men LH No. 13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak
Upaya Pengelolaan LIMBAH
UDARA
❑Lemari asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m
dilengkapi dgn absorbent
❑Solvent di ruang coating digunakan dust collector (wet system)
❑Debu disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust
collector unit
❑Asap dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 m
Pemantauan
Kualitas udara di dalam dan diluar
lingkungan industri, meliputi kadar H2S,
NH3, SO2, CO, NO2, O3, TSP (debu), Pb
PENGELOLAAN & PEMANTAUAN
LIMBAH PADAT
Sumber Pencemaran :
- Debu/serbuk obat dari sistem pengendalian debu
(dust collector)
- Obat rusak/kadaluwarsa/obat sub standart (reject)
- Kertas, karton, plastik bekas, botol dan aluminium
foil dan sampah Rumah tangga
- Lumpur dari proses Instalasi Pengolahan Air Limbah
Tolak Ukur Dampak :
SK Men LH No. 50/MENLH/1995 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebauan Lingkungan pabrik yg bersih, tidak
berbau, tidak ada limbah B-3, sampah tertata rapi
Upaya Pengelolaan Lingkungan
❑Sampah domestik dibuatkan tempat sampah
❑Sisa – sisa kertas, karton, plastik dan aluminium foil
dikumpulkan kemudian dijual ke pengumpul sampah
(perusahaan daur ulang sampah)
❑Debu/sisa-sisa serbuk, obat rusak/kaduwarsa serta
lumpur dari IPAL di bakar di incenerator
• Pemantauan Kualitas lingkungan (kebersihan) di dalam
area industri
Dust Collector Unit (DRY SYSTEM)
Filter Bag
Dust Collecting Bag Aksial Fan
Dari Ruang Produksi
Pengelolaan Limbah Padat
Incenerator
Pengelolaan Limbah Padat
Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50
Tahun 1996 tanggal 25 november 1996
PENGELOLAAN & PEMANTAUAN
LIMBAH SUARA DAN GETARAN
Sumber Pencemaran :
- Suara dan getaran dari mesin-mesin pabrik, genset,
dan steam boiler
Tolak Ukur Dampak :
•SK Men LH No. 48/MENLH/1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
•SK Men LH No. 49/MENLH/1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Getaran
Upaya Pengelolaan Lingkungan
❑kebisingan genset
➢dibuat ruangan berdinding dua (double cover) dan
dilakukan perawatan mesin secara berkala
❑getaran mesin genset dan mesin-mesin lain
➢mesin-mesin ditempatkan pada lantai yang telah
dicor beton dan diberi penguat (pengunci antara
mesin dan lantai)
❖Pemantauan Angka kebisingan dan getaran di dalam
dan diluar area pabrik
• Kebisingan : max 65 dB
• Getaran : max 7,5 Hz
PENGELOLAAN &
PEMANTAUAN LIMBAH CAIR
Sumber Pencemaran :
•Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium,
laundri dan rumah tangga
•Kamar Mandi dan WC
•Bekas reagensia di Laboratorium
Tolak Ukur Dampak :
•SK Men LH No. 51/MENLH/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Industri
Upaya Pengelolaan Lingkungan
❖Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah :
• Saluran air hujan langsung dialirkan ke selokan umum
• Saluran dari kamar mandi/WC dialirkan ke septic tank
• Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium
dialirkan ke IPAL
❖Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) → lihat diagram
❖Khusus untuk limbah cair yang berasal dari golongan β Laktam :
✓sebelum dicampur dengan limbah non β Laktam, ditambahkan
NaOH untuk untuk memecah cincin β Laktam
• Pemantauan :
• Kualitas badan air permukaan inlet dan outlet saluran limbah,
meliputi kadar COD, BOD, pH, TSS, N total serta parameter lain
termasuk indikator biologis dan mikrobiologi
• Kualitas badan sungai sebelum dan sesudah outlet IPAL
Pengelolaan & Pemantauan Limbah Cair
Keterangan:
1.Penampungan Awal & Filtrasi
2.Bak Netralisasi
3.Bak Koagulasi dan flokulasi
4.Bak Filtrasi (pasir kwarsa)
5. Bak Aerasi
6. Bak Sedimentasi
7. Bak Penampungan akhir dan bio indikator
Bak Destruksi
(β Laktam)
a. Limbah cair yang dikeluarkan dari ruangan melalui saluran ditampung
dalam Bak Penampungan (I)
b. Selanjutnya dipompakan dengan Mesin Pompa ke Bak Netralisasi (II).
❖bila perlu ditambahkan air kapur untuk menetralkan limbah cair yang
dikeluarkan.
c. Limbah dialirkan ke bak Koagulasi dan Flokulasi (III) untuk pembentukan
suspensi baik dari beberapa kandungan senyawa organik maupun
anorganik
❖penambahan koagulator (untuk menghilangkan kadar fenol),
❖penambahan bahan floculant (Al2O3, Ca(OH)2, kaporit).
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
d. Pada bak Filtrasi (IV) terdapat
pasir Kwarsa untuk menjerap
suspensi yang terbentuk pada
bak Koagulasi dan Flokulasi
e. Pada Bak Aerasi (V)
❖ Terdapat bakteri aerob untuk mengurai bahan-bahan organik
yang terdapat dalam limbah cair
❖ menggunakan aerator untuk menginjeksikan udara kedalam
bak supaya bakteri aerob tetap hidup
f. Pada Bak Sedimentasi (VI)
❖ limbah cair didiamkan/diendapkan beberapa hari
❖ selanjutnya dialirkan ke Bak Biokontrol (H).
g. Pada Bak Biokontrol (VII)
❖ Terdapat bio-indikator (ikan mas)
❖ dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan limbah cair tersebut
berupa :
✓ nilai BOD (BiologicalOxygen Demand)
✓ NilaiCOD (Chemical Oxygen Demand)
❖ bila telah memenuhi syarat nilai BOD dan COD maka limbah cair yang
telah diolah tersebut dapat dibuang ke lingkungan.
Pengelolaan & Pemantauan Limbah Cair
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL)
Pengertian beberapa istilah
➢ DO (Dissolved Oxygen) adalah banyaknya oksigen (O2)
yang terlarut dalam air dan dinyatakan dalam mg/L.
➢ COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya
oksigen (O2) yang digunakan untuk mengoksidasikan
senyawa organik dan anorganik yang bisa teroksidasi
dalam air dan dinyatakan dalam mg/L.
➢ BOD (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya
oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh bakteri aerobic
untuk menguraikan dan menstabilkan sejumlah
senyawa organik dalam air melalui proses oksidasi
biologis aerobic dan dinyatakan dalam mg/L.
➢ BOD5 (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya
oksigen (O2) yang dibutuhkan dalam kondisi penetapan
inkubasi selama 5 hari dalam suhu 20oC dan dalam
kondisi yang gelap. Pengujian ini untuk menyatakan
degradasi zat organik melalui cara biologis dan
dinyatakan dalam mg/L
Organisasi Pengelolaan Limbah
Penanggung Jawab : Direktur Pabrik
Supervisi : Technical Manager, atau General Affair Manager
Pelaksana : HSE (Health, Safety and Environment) Officer
Tugas dan Tanggung Jawab HSE Officer :
❖ Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan didalam area pabrik
❖ Bersama – sama dengan konsultan, menyusun dokumen AMDAL
❖ Melalukan swapantau terhadap parameter-parameter lingkungan dan
melaporkan kepada instansi yang terkait
❖ Bertanggung jawab terhadap berbagai instalasi pengelolaan
lingkungan (Incenerator, IPAL, dll)
❖ Bersama-sama dengan Kepala Bagian Teknik, mengupayakan
minimalisasi berbagai sumber pencemaran lingkungan
❖ Melakukan pemantauan terhadap berbagai dampak pencemaran
industri terhadap kesehatan karyawan dan masyarakat sekitar
❖ Berhubungan dengan masyarakat sekitar lokasi industri untuk
bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan

More Related Content

Similar to kelola limbah.pdf

Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...nyampling.com
 
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdfAriSutrisno5
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxLindriFiamelda1
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Rista Uyul
 
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptxUlfaMarliawati3
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sdwi angga teguh santoso
 
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfAidsHiv
 
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdfSosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdfDianValarbi
 
Materi Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfMateri Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfFirmanSubekti3
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdalsunarto bin sudi
 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptFakhrulRozi26
 
ad8c1_APKLINDO_KEPRI.ppt
ad8c1_APKLINDO_KEPRI.pptad8c1_APKLINDO_KEPRI.ppt
ad8c1_APKLINDO_KEPRI.pptrohliana1
 
Bimtek Peningkatan Kinerja.ppt
Bimtek Peningkatan Kinerja.pptBimtek Peningkatan Kinerja.ppt
Bimtek Peningkatan Kinerja.pptBenidiktusSihotang
 
Materi PKRT .pdf
Materi  PKRT .pdfMateri  PKRT .pdf
Materi PKRT .pdfindraazza
 
Bab iv pgn sicanang
Bab iv pgn sicanangBab iv pgn sicanang
Bab iv pgn sicanangEka Regar
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPeople Power
 
Perkantoran dan industri
Perkantoran dan industriPerkantoran dan industri
Perkantoran dan industriMohammad Ichsan
 
Perkantoran dan industri
Perkantoran dan industriPerkantoran dan industri
Perkantoran dan industriMohammad Ichsan
 

Similar to kelola limbah.pdf (20)

Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
 
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
 
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
 
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
 
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdfSosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
 
Materi Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfMateri Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdf
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdal
 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.ppt
 
ad8c1_APKLINDO_KEPRI.ppt
ad8c1_APKLINDO_KEPRI.pptad8c1_APKLINDO_KEPRI.ppt
ad8c1_APKLINDO_KEPRI.ppt
 
Bimtek Peningkatan Kinerja.ppt
Bimtek Peningkatan Kinerja.pptBimtek Peningkatan Kinerja.ppt
Bimtek Peningkatan Kinerja.ppt
 
Materi PKRT .pdf
Materi  PKRT .pdfMateri  PKRT .pdf
Materi PKRT .pdf
 
Bab iv pgn sicanang
Bab iv pgn sicanangBab iv pgn sicanang
Bab iv pgn sicanang
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industri
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Perkantoran dan industri
Perkantoran dan industriPerkantoran dan industri
Perkantoran dan industri
 
Perkantoran dan industri
Perkantoran dan industriPerkantoran dan industri
Perkantoran dan industri
 

More from ssuser8cafc5

Ragam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptx
Ragam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptxRagam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptx
Ragam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptxssuser8cafc5
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfssuser8cafc5
 
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxKELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxssuser8cafc5
 
granulasikering-220411021417.pdf
granulasikering-220411021417.pdfgranulasikering-220411021417.pdf
granulasikering-220411021417.pdfssuser8cafc5
 
Kontrak Pendahuluan.ppt
Kontrak   Pendahuluan.pptKontrak   Pendahuluan.ppt
Kontrak Pendahuluan.pptssuser8cafc5
 
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptxObat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptxssuser8cafc5
 
2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptx2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptxssuser8cafc5
 
Fenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdfFenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdfssuser8cafc5
 
E M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPTE M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPTssuser8cafc5
 
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptxPPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptxssuser8cafc5
 
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdfDifusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdfssuser8cafc5
 

More from ssuser8cafc5 (14)

Ragam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptx
Ragam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptxRagam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptx
Ragam Bahasa Ilmiah bahasa indonesi.pptx
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
 
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxKELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
 
1.Pendahuluan.ppt
1.Pendahuluan.ppt1.Pendahuluan.ppt
1.Pendahuluan.ppt
 
7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt
 
granulasikering-220411021417.pdf
granulasikering-220411021417.pdfgranulasikering-220411021417.pdf
granulasikering-220411021417.pdf
 
Kontrak Pendahuluan.ppt
Kontrak   Pendahuluan.pptKontrak   Pendahuluan.ppt
Kontrak Pendahuluan.ppt
 
KOLOID+(9).pdf
KOLOID+(9).pdfKOLOID+(9).pdf
KOLOID+(9).pdf
 
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptxObat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
 
2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptx2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptx
 
Fenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdfFenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdf
 
E M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPTE M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPT
 
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptxPPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
 
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdfDifusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

kelola limbah.pdf

  • 2. Pendahuluan Dampak Kegiatan Industri Farmasi 1. Dampak Positif • Wujud nyata pembangunan di bidang kesehatan untuk menyediakan obat sebagai sarana meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat • Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung • Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui pajak • Meningkatkan roda ekonomi di daerah sekitar lokasi industri • Dan lain-lain 2. Dampak Negatif • Adanya pencemaran/limbah udara (gas) • Adanya pencemaran/limbah padat • Adanya pencemaran/limbah cair • Adanya kebisingan (limbah suara) dan getaran HARUS Dikelola Shg Dampak Sekecil mungkin
  • 3. DASAR HUKUM ❑Undang – Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan ❑Undang – Undang No. 23 tahun 1999 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ❑Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) beserta petunjuk pelaksanaannya ❑Keputusan Meneg LH No. 17 tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan/atau kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup ❑Keputusan MenLH No. 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL- UPL) ❑Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09 tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
  • 4. Pengertian Istilah AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan Dampak Lingkungan Hidup Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan Dampak Besar dan Penting Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
  • 5. Tujuan Pengelolaan Lingkungan 1. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan 2. Mengidentifikasi adanya kemungkinan munculnya dampak besar dan penting sebagai akibat adanya kegiatan dan/atau usaha industri 3. Menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak negatif yang timbul serta menghindari kerusakan atau penurunan kualitas lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan industri 4. Mengamati/memantau interaksi kegiatan industri terhadap lingkungan disekitarnya dengan menggunakan indikator tertentu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (Baku Mutu Lingkungan) Setiap rencana usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup → WAJIB dilengkapi Dokumen AMDAL
  • 6. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Dokumen AMDAL terdiri dari : • KA-ANDAL (Kerangka Acuan ANDAL) adalah ruang lingkup studi AMDAL yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh pemrakarsa/penyusun AMDAL dan komisi AMDAL • ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan • RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak besar dan penting terhadap lingkungan akibat suatu kegiatan • RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak besar dan penting akibat kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan indikator tertentu yg ditentukan oleh peraturan per-UU-an (baku mutu lingkungan) UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingk.) SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) → Non AMDAL & UKL/UPL
  • 7. Kegunaan/Manfaat AMDAL Bagi Pemerintah ❑ Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan ❑ Merupakan bahan masukan dalam perencanaan pembangunan wilayah ❑ Mencegah terjadinya kerusakan sumber daya alam dan menjaga kelestarian lingkungan hidup Bagi Masyarakat ❑ Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk berpartisipasi ❑ Dapat mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi, baik manfaat maupun kerugian akibat adanya suatu kegiatan ❑ Mengetahui hak dan kewajiban di dalam hubungan dangan usaha/kegiatan khususnya dalam pengelolaan lingkungan Bagi Pemrakarsa/Industri ❑ Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang ❑ Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ❑ Dapat menghindari terjadinya konflik bila ada masalah lingkungan di lokasi kegiatan dan/atau usaha
  • 8. Limbah Industri Farmasi Sumber Pencemaran/Limbah Industri Farmasi : - Limbah Gas/Pencemaran udara - Limbah Padat - Limbah Suara dan Getaran - Limbah Cair
  • 9. Pengelolaan & Pemantauan Pencemaran Udara Sumber Pencemaran : - Debu selama proses produksi - Uap lemari asam di laboratorium - Uap solvent proses film coating - Asap Steam boiler, generator listrik dan incenerator Tolak Ukur Dampak : SK Men LH No. 13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
  • 10. Upaya Pengelolaan LIMBAH UDARA ❑Lemari asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m dilengkapi dgn absorbent ❑Solvent di ruang coating digunakan dust collector (wet system) ❑Debu disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector unit ❑Asap dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 m Pemantauan Kualitas udara di dalam dan diluar lingkungan industri, meliputi kadar H2S, NH3, SO2, CO, NO2, O3, TSP (debu), Pb
  • 11. PENGELOLAAN & PEMANTAUAN LIMBAH PADAT Sumber Pencemaran : - Debu/serbuk obat dari sistem pengendalian debu (dust collector) - Obat rusak/kadaluwarsa/obat sub standart (reject) - Kertas, karton, plastik bekas, botol dan aluminium foil dan sampah Rumah tangga - Lumpur dari proses Instalasi Pengolahan Air Limbah Tolak Ukur Dampak : SK Men LH No. 50/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan Lingkungan pabrik yg bersih, tidak berbau, tidak ada limbah B-3, sampah tertata rapi
  • 12. Upaya Pengelolaan Lingkungan ❑Sampah domestik dibuatkan tempat sampah ❑Sisa – sisa kertas, karton, plastik dan aluminium foil dikumpulkan kemudian dijual ke pengumpul sampah (perusahaan daur ulang sampah) ❑Debu/sisa-sisa serbuk, obat rusak/kaduwarsa serta lumpur dari IPAL di bakar di incenerator • Pemantauan Kualitas lingkungan (kebersihan) di dalam area industri
  • 13. Dust Collector Unit (DRY SYSTEM) Filter Bag Dust Collecting Bag Aksial Fan Dari Ruang Produksi
  • 15. Pengelolaan Limbah Padat Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50 Tahun 1996 tanggal 25 november 1996
  • 16. PENGELOLAAN & PEMANTAUAN LIMBAH SUARA DAN GETARAN Sumber Pencemaran : - Suara dan getaran dari mesin-mesin pabrik, genset, dan steam boiler Tolak Ukur Dampak : •SK Men LH No. 48/MENLH/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan •SK Men LH No. 49/MENLH/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Getaran
  • 17. Upaya Pengelolaan Lingkungan ❑kebisingan genset ➢dibuat ruangan berdinding dua (double cover) dan dilakukan perawatan mesin secara berkala ❑getaran mesin genset dan mesin-mesin lain ➢mesin-mesin ditempatkan pada lantai yang telah dicor beton dan diberi penguat (pengunci antara mesin dan lantai) ❖Pemantauan Angka kebisingan dan getaran di dalam dan diluar area pabrik • Kebisingan : max 65 dB • Getaran : max 7,5 Hz
  • 18. PENGELOLAAN & PEMANTAUAN LIMBAH CAIR Sumber Pencemaran : •Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium, laundri dan rumah tangga •Kamar Mandi dan WC •Bekas reagensia di Laboratorium Tolak Ukur Dampak : •SK Men LH No. 51/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri
  • 19. Upaya Pengelolaan Lingkungan ❖Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah : • Saluran air hujan langsung dialirkan ke selokan umum • Saluran dari kamar mandi/WC dialirkan ke septic tank • Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium dialirkan ke IPAL ❖Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) → lihat diagram ❖Khusus untuk limbah cair yang berasal dari golongan β Laktam : ✓sebelum dicampur dengan limbah non β Laktam, ditambahkan NaOH untuk untuk memecah cincin β Laktam • Pemantauan : • Kualitas badan air permukaan inlet dan outlet saluran limbah, meliputi kadar COD, BOD, pH, TSS, N total serta parameter lain termasuk indikator biologis dan mikrobiologi • Kualitas badan sungai sebelum dan sesudah outlet IPAL
  • 20. Pengelolaan & Pemantauan Limbah Cair Keterangan: 1.Penampungan Awal & Filtrasi 2.Bak Netralisasi 3.Bak Koagulasi dan flokulasi 4.Bak Filtrasi (pasir kwarsa) 5. Bak Aerasi 6. Bak Sedimentasi 7. Bak Penampungan akhir dan bio indikator Bak Destruksi (β Laktam)
  • 21. a. Limbah cair yang dikeluarkan dari ruangan melalui saluran ditampung dalam Bak Penampungan (I) b. Selanjutnya dipompakan dengan Mesin Pompa ke Bak Netralisasi (II). ❖bila perlu ditambahkan air kapur untuk menetralkan limbah cair yang dikeluarkan. c. Limbah dialirkan ke bak Koagulasi dan Flokulasi (III) untuk pembentukan suspensi baik dari beberapa kandungan senyawa organik maupun anorganik ❖penambahan koagulator (untuk menghilangkan kadar fenol), ❖penambahan bahan floculant (Al2O3, Ca(OH)2, kaporit). PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR d. Pada bak Filtrasi (IV) terdapat pasir Kwarsa untuk menjerap suspensi yang terbentuk pada bak Koagulasi dan Flokulasi
  • 22. e. Pada Bak Aerasi (V) ❖ Terdapat bakteri aerob untuk mengurai bahan-bahan organik yang terdapat dalam limbah cair ❖ menggunakan aerator untuk menginjeksikan udara kedalam bak supaya bakteri aerob tetap hidup
  • 23. f. Pada Bak Sedimentasi (VI) ❖ limbah cair didiamkan/diendapkan beberapa hari ❖ selanjutnya dialirkan ke Bak Biokontrol (H). g. Pada Bak Biokontrol (VII) ❖ Terdapat bio-indikator (ikan mas) ❖ dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan limbah cair tersebut berupa : ✓ nilai BOD (BiologicalOxygen Demand) ✓ NilaiCOD (Chemical Oxygen Demand) ❖ bila telah memenuhi syarat nilai BOD dan COD maka limbah cair yang telah diolah tersebut dapat dibuang ke lingkungan.
  • 24. Pengelolaan & Pemantauan Limbah Cair Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  • 25. Pengertian beberapa istilah ➢ DO (Dissolved Oxygen) adalah banyaknya oksigen (O2) yang terlarut dalam air dan dinyatakan dalam mg/L. ➢ COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen (O2) yang digunakan untuk mengoksidasikan senyawa organik dan anorganik yang bisa teroksidasi dalam air dan dinyatakan dalam mg/L. ➢ BOD (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh bakteri aerobic untuk menguraikan dan menstabilkan sejumlah senyawa organik dalam air melalui proses oksidasi biologis aerobic dan dinyatakan dalam mg/L. ➢ BOD5 (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen (O2) yang dibutuhkan dalam kondisi penetapan inkubasi selama 5 hari dalam suhu 20oC dan dalam kondisi yang gelap. Pengujian ini untuk menyatakan degradasi zat organik melalui cara biologis dan dinyatakan dalam mg/L
  • 26. Organisasi Pengelolaan Limbah Penanggung Jawab : Direktur Pabrik Supervisi : Technical Manager, atau General Affair Manager Pelaksana : HSE (Health, Safety and Environment) Officer Tugas dan Tanggung Jawab HSE Officer : ❖ Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan didalam area pabrik ❖ Bersama – sama dengan konsultan, menyusun dokumen AMDAL ❖ Melalukan swapantau terhadap parameter-parameter lingkungan dan melaporkan kepada instansi yang terkait ❖ Bertanggung jawab terhadap berbagai instalasi pengelolaan lingkungan (Incenerator, IPAL, dll) ❖ Bersama-sama dengan Kepala Bagian Teknik, mengupayakan minimalisasi berbagai sumber pencemaran lingkungan ❖ Melakukan pemantauan terhadap berbagai dampak pencemaran industri terhadap kesehatan karyawan dan masyarakat sekitar ❖ Berhubungan dengan masyarakat sekitar lokasi industri untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan