Program pengendalian pencemaran udara di Indonesia menitikberatkan pada penghapusan bensin timbal, penggunaan energi ramah lingkungan, sistem insentif untuk industri hijau, pemantauan kualitas udara, keikutsertaan industri dalam program langit biru, dan penggunaan alat pengendalian emisi.
2. Wujud kimia pencemar udara
• Gas/uap
• Partikel (debu mineral/debu
organik)
• Contoh : silika, asbes (tidak
larut dalam asam, basa atau
bahan organik)
4. PENDEKATAN 5 E :
• EMISSION (Sumber Emisi )
• EXCHANGE ( Mekanisme Pertukaran )
• EFFECT ( Pengaruh )
• ENVIRONMENT ( Lingkungan )
• ENFORCEMENT ( Undang-Undang)
5. UNTUK MENGETAHUI PERUBAHAN
KUALITAS LINGKUNGAN
PERLU PEMBANDING/STANDAR KUALITAS
BAKU MUTU
PENTING UNTUK :
• Keperluan Pemantauan ( Monitoring )
• Pengendalian (Controling )
6. • Baku Mutu AMBIEN Tempat dimana kita
tinggal / berada.
• Baku Mutu EMISI Tempat zat pencemar
dilepaskan.
BAKU MUTU UDARA :
PENETAPAN BAKU MUTU UDARA ada 2
PRINSIP :
1. Prinsip tidak memberatkan pengusaha ( Pemilik industri,
memiliki kendaraan ) Tidak terlalu ketat.
2. Prinsip tidak mengabaikan kesehatan masyarakat
Tidak terlalu longgar.
7. CONTOH BAKU MUTU UDARA:
NILAI AMBANG BATAS KUALITAS UDARA DKI JAKARTA
Jenis Maks yg
diinginkan
Maks yg
diperkenankan
Akibat
1. CO - 20 ppm / 8jam Gangguan
Pernapasan
2. SO2 - 0,1 ppm / 1 jam Bronchitis, Alergi,
Hujan Asam
3. NOx 0.02ppm/24 jam 0,05ppm/24 jam Iritasi, Mutasi sel,
Hujan Asam
4. NH3 - 2ppm/24 jam Bau tak sedap
5. Pb 0,02 mg/m3 0,06 mg/m3 Kerusakan Organ
Viscera
6. H2S - 0,03 ppm/30’ -
7. Oksidan - 0,08ppm/jam Pernafasan
8. Debu - 0,26 mg/m3 Bronchitis
9. Hidrokarbon - 0,24 ppm/3 jam -
8. Pengendalian Pencemaran Udara
1. Pendekatan Teknologi
2. Pendekatan Planologi
Zonifikasi :
• Daerah non industri
• Daerah industri
• Daerah pusat pemerintahan kota
• Daerah Intercity transport
3. Perencanaan sistim jalur Transportasi
4. Pendekatan administratif ( Law enforcement)
9. 1. Aspek Legal (Legislatif dan
Eksekutif).
2. Aspek Engineering ( Tata Kota, Dep
P.U )
3. Aspek Kesehatan (Dep.Kes).
4. Aspek Sumber Pencemar ( Dep.
Perindustrian, DLLAJ )
5. Aspek Lingkungan Hidup (LH).
Penanggulangannya :
10. Usaha mengurangi CO
1. Penggunaan rasio udara dan bahan bakar yang tinggi
2. Modifikasi mesin pembakar utk mengurangi jumlah
polutan yang terbentuk selama pembakaran
3. Pengembangan reaktor sistem exhaust, mengubah polutan
yg berbahaya menjadi lebih aman
4. Substitusi bahan bakar (Ecolabelling product)
5. Pengembangan mesin yg menghasilkan emisi rendah
14. Pencegahan pencemaran SOx
1. Penggunaan bahan bakar dengan kadar
sulfur rendah
2. Substitusi sumber energi
3. Menghilangkan sulfur dari bahan bakar
sebelum pembakaran
4. Menghilangkan Sox dari gas buang
15. Teknologi pengendalian emisi partikel
• Didasarkan pada penangkapan partikel
sebelum dilepaskan ke atmosfir
• Prinsip pemisahan partikel menggunakan
metoda gravitas, siklon, presipitator
elektrostatik
16. Program Pengendalian Pencemaran
Udara di Indonesia
• Penghapusan bensin bertimbal (Pb)
• Penggunaan energi ramah lingkungan
• Pengembangan dan penerapan sistem insentif
dan disinsentif untuk industri dan kendaraan
bebas polusi
• Pemantauan kualitas udara ambien
• Penandatanganan Surat Pernyataan (Super) dari
kalangan industri peserta Program Langit Biru.
• Penggunaan alat pengendalian pencemaran
udara.