SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA
OLEH :
YUNTINA ERDANI
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Pasal 162
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Pasal 163 (ayat 1)
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan
tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.
Undang-undang No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan
DASAR KEBIJAKAN
Pasal 163 (2) : lingkungan Sehat .....mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum
Pasal 163 (ayat 3)
Lingkungan sehat berarti bebas dari unsur-
unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan,
antara lain:
a. limbah cair;
b. limbah padat;
c. limbah gas;
d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah;
e. binatang pembawa penyakit;
f. zat kimia yang berbahaya;
g. kebisingan yang melebihi ambang batas;
h. .......... dst
Peraturan
Pemerintah
Nomor : 66 Th 2014
Tentang
KesehatanLingkungan
Bab II
Tanggung
jawab dan
wewenang
Bab I
Ketentuan
Umum
Bab III
Standar Baku
Mutu Kesling dan
Persyaratan
Kesehatan
Bab IV
Penyelenggaraan
Kesling
Bab V
Sumber Daya
Bab VI
Koordinasi, Jejaring
& Kemitraan
Bab VII
Peran Serta
Masyarakat
Bab VIII
Pembinaan dan
Pengawasan
Bab X
Ketentuan
Penutup
Bab IX
Ketentuan
Peralihan
Terdiri dari :
10 BAB
65 Pasal
Kewajiban
(Pasal 27)
(1) Setiap penghuni dan/atau keluarga yg bertempat tinggal di
lingkungan Permukiman wajib memelihara kualitas media
lingkungan sesuai Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan
Kesehatan.
(2)Setiap pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab
lingkungan Permukiman, Tempat Kerja, Tempat rekreasi, serta
tempat dan fasilitas umum wajib mewujudkan media
lingkungan yg memenuhi Standar Baku Mutu Kkesling dan
Persyaratan Kesehatan.
(3) Dalam keadaan tertentu, Pemerintah, Pemerintah Daerah
Kab/Kota sesuai dengan kewenangannya wajib mewujudkan
media lingkungan yg memenuhi Standar Baku Mutu Kesling dan
Persyaratan Kesehatan.
5
SANKSI
(Pasal 28)
1. Pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi
dan tempat dan fasilitas umum yang tidak melaksanakan
kewajiban akan dikenakan sanksi administratif berupa :
▪ Teguran lisan
▪ Teguran tertulis
▪ Penghentian sementara kegiatan atau usaha
▪ Pencabutan atau rekomendasi pencabutan izin
2. Pemerintah, Pemprov, Pemkab/kota mempunyai
kewenangan untuk memberikan sanksi administratif
6
1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN
BANGUNAN UMUM.
2. KEPMENKES NO: 1428/Menkes/SK/XII/2006 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DI
PUSKESMAS
3. KEPMENKES NO: 1429/Menkes/SK/XII/2006 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DI
SEKOLAH
4. PERMENKES NO: 80 /Menkes/Per/II/1990 TENTANG PERSYARATAN
KESEHATAN HOTEL
5. PERKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT
6. KEPMENKES RI NO: 829/Menkes/SK/VII/1999 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN
PERUMAHAN
7. PERMENKES NO: 1077/Menkes/Per/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN
UDARA DALAM RUANG RUMAH
8. KEPMENKES NO: 1405 TAHUN 2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI
9. MENKES NO: 061/Menkes/SK/II/91 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN KOLAM
RENANG DAN POEMANDIAN UMUM.
lanjutan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA :
TUJUAN
• Tujuan diadakannya penyehatan sarana dan
bangunan umum adalah sebagai upaya untuk
meningkatkan pengendalian faktor risiko
penyakit dan kecelakaan pada sarana dan
bangunan umum.
Penyakit Berbasis Lingkungan di PTTU
1. Air Borne Diseases (Penularan melalui Udara) :
Legionellosis, ISPA, Tb, PPOK, Asma, Sick
Building Syndrome.
Ventilasi
Legionellosis : Indoor air quality
infeksi saluran pernafasan akut yang
disebabkan oleh bakteri Legionella
pneumophilia
Sumber :
2. Water Borne Diseases
(Karena Air kualitas & Kuantitas air yg buruk) :
Penyakit perut (kolera, disentri, diare, demam
tipus, Hepatitis), Penyakit Kulit.
3. Food Borne Diseases (melalui
makanan)
Keracunan Makanan, Food infection,
Food intoxication.
Bakteri
Personal Hygiene
4. Vektor Borne (DBD, Malaria, Leptospirosis)
5. Menular Kontak Langsung
• Penyakit Kulit (Dermatitis)
• Kusta/Frambusia
6. Kecelakaan & Cedera
Faktor Sanitasi
Penyediaan TPS Limbah
B3
Program Pemberantasan
dan Pengendalian
Serangga dan Binatang
Pengganggu
Program Efisiensi
Sumber Daya dan
Pelestarian
Lingkungan
Penyediaan air bersih
Pengolahan air limbah
PERSYARATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
PERKANTORAN DAN INDUSTRI
(Kepmenkes No. 1405/2002)
Persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran
dan industri meliputi : persyaratan air, udara, limbah,
pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, vektor
penyakit, persyaratan kesehatan lokasi, ruang dan
bangunan, toilet dan instalasi.
I. Air Bersih
Persyaratan
1. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan
dengan kapasitas Minimal 60 lt/orang/hari.
2. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan
yang meliputi persyaratan fisika, kimia,
mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tata Cara Pelaksanaan :
1. Air bersih untuk keperluan Industri rumah tangga dapat
diperoleh dari Perusahaan Air Minum, sumber air tanah atau
sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan
kesehatan.
2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan
persyaratan kesehatan.
3. Distribusi air bersih untuk perkantoran harus menggunakan
sistim perpipaan.
4. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari
pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis.
5. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak
penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan
dilaboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau
dan musim hujan.
II. UDARA DALAM RUANGAN
A. Suhu dan kelembaban
Agar ruang kerja industri memenuhi persyaratan kesehatan perlu
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m
2. Bila suhu udara > 30 oC perlu menggunakan alat penata udara
seperti Air Conditioner (AC), kipas angin, dll
3. Bila suhu udara luar < 18 0C perlu menggunakan alat pemanas
ruang (heater).
4. Bila kelembaban udara ruang kerja > 95 % perlu menggunakan
alat dehumidifier.
5. Bila kelembaban udara ruang kerja < 65 % perlu menggunakan
humidifier (misalnya : mesin pembentuk aerosol).
B. Debu
Agar kandungan debu di dalam udara ruang kerja industri
memenuhi persyaratan kesehatan maka perlu dilakukan upaya
upaya sebagai berikut :
1. Pada sumber dilengkapi dengan penangkap debu (dust
enclosure).
2. Untuk menangkap debu yang timbul akibat proses produksi,
perlu dipasang ventilasi lokal (lokal exhauster) yang
dihubungkan dengan cerobong dan dilengkapi dengan
penyaring debu (filter).
3. Ruang proses produksi dipasang dilusi ventilasi
(memasukkan udara segar).
C. Pertukaran udara
Agar pertukaran udara ruang industri dapat berjalan
dengan baik maka perlu dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
1) Memasukkan udara segar untuk mencapai
persyaratan NAB dengan menggunakan
ventilasi/AC.
2) Kebutuhan suplai udara segar 10 lt/org/dtk.
3) Membersihkan saring/filter udara AC secara
periodik sesuai ketentuan pabrik.
D. Gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara
ruang kerja industri tidak melebihi konsentrasi
maksimum perlu dilakukan tindakan tindakan
sebagai berikut :
1. Pada sumber dipasang hood (penangkap gas)
yang dihubungkan dengan local exhauster
dan dilengkapi dengan filter penangkap gas.
2. Melengkapi ruang proses produksi dengan
alat penangkap gas.
3. Dilengkapi dengan suplai udara segar.
E. Mikroba
Agar angka kuman di dalam udara ruang kerja industri
tidak melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) maka perlu
dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut :
1. Untuk industri yang berpotensi mencemari udara
dengan mikroba agar melengkapi ventilasi/AC
dengan sistim saringan udara bertingkat untuk
menangkap mikroba atau upaya desinfeksi dengan
sinar ultra violet atau bahan kimia.
2. Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi dengan
baik.
3. Memelihara sistem AC sentral
III. LIMBAH
Persyaratan
1. Limbah padat domestik
Pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan sampah
domestik harus sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Limbah cair
Kualitas limbah cair hasil proses pengolahan harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Penanganan limbah B3 harus sesuai dengan perturan
perundangundangan yang berlaku.
4. Limbah gas
Emisi limbah gas harus sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
a. Limbah padat
1. Limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali dengan
pengolahan daur ulang dan pemanfaatan sebagian (Re-
use, recycling, recovery) agar dipisahkan dengan limbah
padat yang non B3.
2. Limbah B3 dikelola ke tempat pengolahan limbah B3
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Limbah radio aktif dikelola sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Limbah cair
1. Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair
dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan
bau.
2. Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan fisik,
kimia atau biologis sesuai kebutuhan.
IV. PENCAHAYAAN
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
V. KEBISINGAN :
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau
membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut :
1. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar
terhindar dari kebisingan.
2. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara
antara lain : meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan,
penanaman pohon, peninggian tembok, membuat bukit
buatan, dan lain-lain.
3. Rekayasa peralatan (engineering control).
VI. GETARAN
Agar getaran tidak mengganggu kesehatan atau
membahayakan perlu diambil tindakan sebagai
berikut :
1. Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar.
2. Memperbaiki/memelihara sistem penahan
getaran.
3. Mengurangi getaran pada sumber, misalnya
dengan memberi bantalan pada sumber getaran.
VII. RADIASI
Persyaratan
Tingkat pajanan oleh radiasi medan listrik dan medan
magnit listrik adalah sebagai berikut :
1. Medan listrik :
a. Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m.
b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari :
maksimal 30 kV/m.
2.Medan magnit listrik :
a. Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili
Tesla).
b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5
mT
VIII. VEKTOR PENYAKIT
Persyaratan
1. Serangga penular penyakit
a. Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x
100 cm) dalam pengukuran 30 menit.
b. Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20
cm) dalam pengukuran 24 jam.
c. Indeks nyamuk Aedes aegypty container indeks
tidak melebihi 5%.
2. Tikus
Setiap ruang kerja industri harus bebas tikus.
IX. RUANG DAN BANGUNAN
Persyaratan
1. Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak
memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan
kecelakaan.
2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
permukaan rata, dan tidak licin, pertemuan antara
dinding dengan lantai berbentuk conus.
3. Dinding harus rata, bersih dan berwarna terang,
permukaan dinding yang selalu terkena percikan air
terbuat dari bahan yang kedap air.
4. Langit-langit harus kuat, bersih, berwarna terang,
ketinggian minimal 3,0 m dari lantai.
5. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk
masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.
X. TOILET
Persyaratan
1. Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria.
2. Setiap industri harus memiliki toilet dengan jum lah wastafel, jamban dan
peturasan, untuk karyawan pria :
s.d. 25 orang : 1 jamban / kamar mandi
26– 50 orang : 2 jamban
51 – 100 orang : 3 jamban
Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi,
satu jamban, dan satu Peturasan
Karyawan wanita :
s.d. 20 orang : 1 jamban / kamar mandi
21 – 40 orang : 2 jamban
41 - 70 orang : 3 jamban
71 – 100 orang : 4 jamban
Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi,
satu jamban, dan satu peturasan
XI. INSTALASI
Persyaratan
1. Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air
bersih, air kotor, air limbah, air hujan
harus dapat menjamin keamanan sesuai
dengan ketentuan teknis yang berlaku.
2. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari
10 meter atau lebih tinggi dari
bangunan lain disekitarnya harus
dilengkapi dengan penangkal petir.
PERLENGKAPAN KERJA
1. Sarung tangan
– Gunakan Sarung tangan setiap
kali mau memulai bekerja.
2. Tutup Kepala :
- Gunakan Tutup Kepala selama
bekerja
3. Masker :
- Gunakan masker (penutup
mulut dan hidung)
4. SERAGAM KERJA
– Selalu kenakan seragam
yang bersih
– Seragam hanya dikenakan
ditempat kerja
– Menjaga penampilan kerja
yang bersih dan rapih
dengan mengganti pakaian
setiap hari atau ketika
pakaian terkena kotoran
5. SEPATU
– Pakai sepatu anti slip yang
menutupi seluruh bagian kaki
yang akan melindungi anda dari
bahaya terbakar/tersengat,
tumpahan, dan cipratan
– Kenakan sepatu yang mudah
dilepas
Materi  PKRT .pdf

More Related Content

Similar to Materi PKRT .pdf

KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
 
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...nyampling.com
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxCarissaGianika2
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptxKEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptxalifiafitrifadli1
 
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsErikoRiko
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasissuser4219cb
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxDeniAhmad9
 
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptxMateri Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptxelandsaja
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Rizki Darmawan
 
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang keslingPp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang keslingnoviazahrah
 
Materi Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfMateri Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfFirmanSubekti3
 
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan Ulfah Hanum
 
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3sitialimahromadhoni
 
Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Heri Permana
 
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.pptPersyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.pptGusmanArsyad1
 
On The Job Training Limbah B3 Medis di.pptx
On The Job Training Limbah B3 Medis di.pptxOn The Job Training Limbah B3 Medis di.pptx
On The Job Training Limbah B3 Medis di.pptxNiluhGedeSumardani
 
MI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdf
MI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdfMI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdf
MI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdfditiyaauliaput
 
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdkKonsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdkYabniel Lit Jingga
 

Similar to Materi PKRT .pdf (20)

KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
 
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptxKEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
 
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
 
1. kepmenkes1204
1. kepmenkes12041. kepmenkes1204
1. kepmenkes1204
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
 
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptxMateri Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
 
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang keslingPp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
Pp nomor 66 tahun 2014 tentang kesling
 
Materi Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdfMateri Webinar SIRAJA.pdf
Materi Webinar SIRAJA.pdf
 
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Pp no. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
 
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
 
Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan
 
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.pptPersyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
 
On The Job Training Limbah B3 Medis di.pptx
On The Job Training Limbah B3 Medis di.pptxOn The Job Training Limbah B3 Medis di.pptx
On The Job Training Limbah B3 Medis di.pptx
 
MI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdf
MI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdfMI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdf
MI.3-UPELKES-Pengelolaan-Limbah-Padat-B3-Medis.pdf
 
kelola limbah.pdf
kelola limbah.pdfkelola limbah.pdf
kelola limbah.pdf
 
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdkKonsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Materi PKRT .pdf

  • 1. PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA OLEH : YUNTINA ERDANI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
  • 2. Pasal 162 Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pasal 163 (ayat 1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan DASAR KEBIJAKAN
  • 3. Pasal 163 (2) : lingkungan Sehat .....mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum Pasal 163 (ayat 3) Lingkungan sehat berarti bebas dari unsur- unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: a. limbah cair; b. limbah padat; c. limbah gas; d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; e. binatang pembawa penyakit; f. zat kimia yang berbahaya; g. kebisingan yang melebihi ambang batas; h. .......... dst
  • 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 66 Th 2014 Tentang KesehatanLingkungan Bab II Tanggung jawab dan wewenang Bab I Ketentuan Umum Bab III Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Bab IV Penyelenggaraan Kesling Bab V Sumber Daya Bab VI Koordinasi, Jejaring & Kemitraan Bab VII Peran Serta Masyarakat Bab VIII Pembinaan dan Pengawasan Bab X Ketentuan Penutup Bab IX Ketentuan Peralihan Terdiri dari : 10 BAB 65 Pasal
  • 5. Kewajiban (Pasal 27) (1) Setiap penghuni dan/atau keluarga yg bertempat tinggal di lingkungan Permukiman wajib memelihara kualitas media lingkungan sesuai Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan. (2)Setiap pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab lingkungan Permukiman, Tempat Kerja, Tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum wajib mewujudkan media lingkungan yg memenuhi Standar Baku Mutu Kkesling dan Persyaratan Kesehatan. (3) Dalam keadaan tertentu, Pemerintah, Pemerintah Daerah Kab/Kota sesuai dengan kewenangannya wajib mewujudkan media lingkungan yg memenuhi Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan. 5
  • 6. SANKSI (Pasal 28) 1. Pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi dan tempat dan fasilitas umum yang tidak melaksanakan kewajiban akan dikenakan sanksi administratif berupa : ▪ Teguran lisan ▪ Teguran tertulis ▪ Penghentian sementara kegiatan atau usaha ▪ Pencabutan atau rekomendasi pencabutan izin 2. Pemerintah, Pemprov, Pemkab/kota mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi administratif 6
  • 7. 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM. 2. KEPMENKES NO: 1428/Menkes/SK/XII/2006 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS 3. KEPMENKES NO: 1429/Menkes/SK/XII/2006 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH 4. PERMENKES NO: 80 /Menkes/Per/II/1990 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN HOTEL 5. PERKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT 6. KEPMENKES RI NO: 829/Menkes/SK/VII/1999 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN 7. PERMENKES NO: 1077/Menkes/Per/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN UDARA DALAM RUANG RUMAH 8. KEPMENKES NO: 1405 TAHUN 2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI 9. MENKES NO: 061/Menkes/SK/II/91 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN KOLAM RENANG DAN POEMANDIAN UMUM. lanjutan PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA :
  • 8. TUJUAN • Tujuan diadakannya penyehatan sarana dan bangunan umum adalah sebagai upaya untuk meningkatkan pengendalian faktor risiko penyakit dan kecelakaan pada sarana dan bangunan umum.
  • 9. Penyakit Berbasis Lingkungan di PTTU 1. Air Borne Diseases (Penularan melalui Udara) : Legionellosis, ISPA, Tb, PPOK, Asma, Sick Building Syndrome. Ventilasi Legionellosis : Indoor air quality infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophilia Sumber :
  • 10. 2. Water Borne Diseases (Karena Air kualitas & Kuantitas air yg buruk) : Penyakit perut (kolera, disentri, diare, demam tipus, Hepatitis), Penyakit Kulit.
  • 11. 3. Food Borne Diseases (melalui makanan) Keracunan Makanan, Food infection, Food intoxication. Bakteri Personal Hygiene
  • 12. 4. Vektor Borne (DBD, Malaria, Leptospirosis)
  • 13. 5. Menular Kontak Langsung • Penyakit Kulit (Dermatitis) • Kusta/Frambusia
  • 14. 6. Kecelakaan & Cedera
  • 15. Faktor Sanitasi Penyediaan TPS Limbah B3 Program Pemberantasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu Program Efisiensi Sumber Daya dan Pelestarian Lingkungan Penyediaan air bersih Pengolahan air limbah
  • 16. PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI (Kepmenkes No. 1405/2002) Persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri meliputi : persyaratan air, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, vektor penyakit, persyaratan kesehatan lokasi, ruang dan bangunan, toilet dan instalasi.
  • 17. I. Air Bersih Persyaratan 1. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan dengan kapasitas Minimal 60 lt/orang/hari. 2. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 18. Tata Cara Pelaksanaan : 1. Air bersih untuk keperluan Industri rumah tangga dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum, sumber air tanah atau sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan. 2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan kesehatan. 3. Distribusi air bersih untuk perkantoran harus menggunakan sistim perpipaan. 4. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis. 5. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan dilaboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
  • 19. II. UDARA DALAM RUANGAN A. Suhu dan kelembaban Agar ruang kerja industri memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut : 1. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m 2. Bila suhu udara > 30 oC perlu menggunakan alat penata udara seperti Air Conditioner (AC), kipas angin, dll 3. Bila suhu udara luar < 18 0C perlu menggunakan alat pemanas ruang (heater). 4. Bila kelembaban udara ruang kerja > 95 % perlu menggunakan alat dehumidifier. 5. Bila kelembaban udara ruang kerja < 65 % perlu menggunakan humidifier (misalnya : mesin pembentuk aerosol).
  • 20. B. Debu Agar kandungan debu di dalam udara ruang kerja industri memenuhi persyaratan kesehatan maka perlu dilakukan upaya upaya sebagai berikut : 1. Pada sumber dilengkapi dengan penangkap debu (dust enclosure). 2. Untuk menangkap debu yang timbul akibat proses produksi, perlu dipasang ventilasi lokal (lokal exhauster) yang dihubungkan dengan cerobong dan dilengkapi dengan penyaring debu (filter). 3. Ruang proses produksi dipasang dilusi ventilasi (memasukkan udara segar).
  • 21. C. Pertukaran udara Agar pertukaran udara ruang industri dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut : 1) Memasukkan udara segar untuk mencapai persyaratan NAB dengan menggunakan ventilasi/AC. 2) Kebutuhan suplai udara segar 10 lt/org/dtk. 3) Membersihkan saring/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan pabrik.
  • 22. D. Gas pencemar Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja industri tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan tindakan sebagai berikut : 1. Pada sumber dipasang hood (penangkap gas) yang dihubungkan dengan local exhauster dan dilengkapi dengan filter penangkap gas. 2. Melengkapi ruang proses produksi dengan alat penangkap gas. 3. Dilengkapi dengan suplai udara segar.
  • 23. E. Mikroba Agar angka kuman di dalam udara ruang kerja industri tidak melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) maka perlu dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut : 1. Untuk industri yang berpotensi mencemari udara dengan mikroba agar melengkapi ventilasi/AC dengan sistim saringan udara bertingkat untuk menangkap mikroba atau upaya desinfeksi dengan sinar ultra violet atau bahan kimia. 2. Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi dengan baik. 3. Memelihara sistem AC sentral
  • 24. III. LIMBAH Persyaratan 1. Limbah padat domestik Pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan sampah domestik harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Limbah cair Kualitas limbah cair hasil proses pengolahan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Penanganan limbah B3 harus sesuai dengan perturan perundangundangan yang berlaku. 4. Limbah gas Emisi limbah gas harus sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
  • 25. a. Limbah padat 1. Limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali dengan pengolahan daur ulang dan pemanfaatan sebagian (Re- use, recycling, recovery) agar dipisahkan dengan limbah padat yang non B3. 2. Limbah B3 dikelola ke tempat pengolahan limbah B3 sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Limbah radio aktif dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Limbah cair 1. Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan bau. 2. Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan fisik, kimia atau biologis sesuai kebutuhan.
  • 26. IV. PENCAHAYAAN Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. V. KEBISINGAN : Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut : 1. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar terhindar dari kebisingan. 2. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain : meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok, membuat bukit buatan, dan lain-lain. 3. Rekayasa peralatan (engineering control).
  • 27. VI. GETARAN Agar getaran tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut : 1. Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar. 2. Memperbaiki/memelihara sistem penahan getaran. 3. Mengurangi getaran pada sumber, misalnya dengan memberi bantalan pada sumber getaran.
  • 28. VII. RADIASI Persyaratan Tingkat pajanan oleh radiasi medan listrik dan medan magnit listrik adalah sebagai berikut : 1. Medan listrik : a. Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m. b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : maksimal 30 kV/m. 2.Medan magnit listrik : a. Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla). b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mT
  • 29. VIII. VEKTOR PENYAKIT Persyaratan 1. Serangga penular penyakit a. Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam pengukuran 30 menit. b. Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam pengukuran 24 jam. c. Indeks nyamuk Aedes aegypty container indeks tidak melebihi 5%. 2. Tikus Setiap ruang kerja industri harus bebas tikus.
  • 30. IX. RUANG DAN BANGUNAN Persyaratan 1. Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan. 2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, dan tidak licin, pertemuan antara dinding dengan lantai berbentuk conus. 3. Dinding harus rata, bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang kedap air. 4. Langit-langit harus kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 3,0 m dari lantai. 5. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.
  • 31. X. TOILET Persyaratan 1. Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria. 2. Setiap industri harus memiliki toilet dengan jum lah wastafel, jamban dan peturasan, untuk karyawan pria : s.d. 25 orang : 1 jamban / kamar mandi 26– 50 orang : 2 jamban 51 – 100 orang : 3 jamban Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu Peturasan Karyawan wanita : s.d. 20 orang : 1 jamban / kamar mandi 21 – 40 orang : 2 jamban 41 - 70 orang : 3 jamban 71 – 100 orang : 4 jamban Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu peturasan
  • 32. XI. INSTALASI Persyaratan 1. Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. 2. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.
  • 33. PERLENGKAPAN KERJA 1. Sarung tangan – Gunakan Sarung tangan setiap kali mau memulai bekerja. 2. Tutup Kepala : - Gunakan Tutup Kepala selama bekerja 3. Masker : - Gunakan masker (penutup mulut dan hidung)
  • 34. 4. SERAGAM KERJA – Selalu kenakan seragam yang bersih – Seragam hanya dikenakan ditempat kerja – Menjaga penampilan kerja yang bersih dan rapih dengan mengganti pakaian setiap hari atau ketika pakaian terkena kotoran
  • 35. 5. SEPATU – Pakai sepatu anti slip yang menutupi seluruh bagian kaki yang akan melindungi anda dari bahaya terbakar/tersengat, tumpahan, dan cipratan – Kenakan sepatu yang mudah dilepas