2. Aturan
1. Kehadiran 75 %.
2. Hadir tepat waktu, maksimal 15menit dari jadwal
yang telah ditentukan.
3. Apabila Mahasiswa berhalangan hadir, disertakan
keterangan yang jelas (surat dokter).
4. Apabila Mahasiswa pindah jadwal, hendaknya ada
persetujuan dahulu dengan Dosen ybs.
3. Tujuan perkuliahan
Mahasiswa dapat memiliki pengetahuan
tentang sediaan obat, makanan, dan alat
kesehatan steril dengan segala persyaratan
yang harus dipenuhi beserta evaluasi yang
harus dilakukan pada sediaan tersebut untuk
menjamin bahwa sediaan steril.
4. SILABI MATA KULIAH
Pendahuluan
Sterilitas dan sterilisasi
Obat Suntik
Tonisitas dan pH larutan
Desain dan Evaluasi Wadah dan Kemasan
Injeksi dan Infus
Obat Tetes Steril (2)
UTS
Semisolida steril (2)
Aplikasi teknologi steril pada makanan
Aplikasi teknologi steril pada alat kesehatan
Kontaminasi
Desain ruangan
Sediaan steril di Industri
UAS
5. Pustaka
Lachman, Parenteral Dosage Forms
Buchanan, Mc Kinnon, Scheckelhoff, Schneider,
1995, Principles of Sterile Product Preparation,
ASHP
Logawa, Noerono, 1985, Repetitorium Teknologi
Farmasi Sediaan Steril,ITB
Ansel, H. C., Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi, Edisi keempat
6. Aturan perkuliahan
Kuliah 3 SKS (1 SKS Praktikum)
Kehadiran 75%
Nilai:
UTS : 35 %
UAS : 35 %
Tugas : Post test, Quiz, Presentasi (30%)
7. STERIL
Kondisi mutlak yang tercipta sebagai
akibat penghancuran dan penghilangan
semua mikroorganisme hidup
Keadaan dimana suatu sediaan terbebas
dari mikroorganisme dan partikel asing
(non self)
8. SEDIAAN
STERIL
Semisolid steril
(salep mata, krim
luka bakat)
Obat
tetes
Infus
Injeksi
Sediaan Steril
Secara umum suatu sediaan
farmmasi harus dibuat steril
apabila :
•Pemberian langsung
diberikan pada sirkulasi
sistemik (tidak melawan
resistensi tubuh mekanis)
•Diberikan pada organ yang
sangat sensitif
•Pada kondisi tubuh yang
terganggu (hilangnya
pelindung mekanis)
9. Sterilisasi
Menghilangkan dan Mencegah
berkembang biaknya mikroorganisme
dalam suatu sediaan dengan
menggunakan metode tertentu
Penting! : Memilih metode yang tepat
pada saat pembuatan sediaan
10. Teknik Sterilisasi
Sterilisasi Panas
Sterilisasi Panas Lembab
u/ larutan dengan pembawa air, alat-alat gelas, atau tutup
karet dan plastik
Sterilisasi Panas Kering
u/ berbagai jenis minyak, serbuk yang tidak stabil dengan uap
air dan alat-alat gelas (yang tidak presisi/bukan alat ukur).
Sterilisasi Gas
Etilen oksida
Sangat mudah terbakar, bersifat mutagen, residu toksik
11. Teknik sterilisasi
Sterilisasi Radiasi
Radiasi Elektromagnetik
Sinar UV Hanya bekerja pada permukaan
Radiasi Pengion
Sinar Gamma Dapat menembus padatan & cairan (energi
tinggi)
Sterilisasi Filtrasi
Biasanya untuk bahan yang tidak tahan panas
Mikroba dihilangkan secara fisika
Menggunakan membran filter berukuran 0,22 μm
13. Sterilisasi Akhir
Sterilisasi dilakukan setelah sediaan jadi selesai
dibuat, baik dalam bentuk ruahan (bulk) maupun telah
berada di dalam kemasan primer (botol, vial, dan ampul)
Lebih efektif dibandingkan metode aseptis dalam
membuat sediaan menjadi steril
Syarat Semua bahan dalam formula stabil dalam
kondisi sterilisasi
Teknik yang digunakan Sterilisasi Panas Lembab
(autoclave)
14. Sterilisasi awal teknik aseptis
Sediaan yang zat aktif, eksipien, atau
sediaan jadinya tidak stabil terhadap
panas
Contoh : Antibiotika, hormon, dll
Bukan metode sterilisasi
Membutuhkan LAF (Laminar Air Flow)
Perlu Sterilisasi Awal (Pemilihan teknik??)
15. Evaluasi Sediaan Steril
Evaluasi Fisika
Kejernihan (Untuk injeksi, infus, obat tetes)
Evaluasi Mikrobiologi
Uji sterilitas
Melihat ada tidaknya pertumbuhan mikroba pada
media yang mengandung sampel sediaan