2. fase pertama bulan madu
fase pengenalan kenyataan krisis
perkawinan
fase menerima kenyataan
3. Menurut aspek sosial budaya faktor
pendukung : saling memberi dan menerima
cinta, ekspresi afeksi, saling menghormati
dan menghargai, saling terbuka antara suami
istri.
4. Faktor penghambat yang mempersulit
penyesuaian perkawinan : baik suami
maupun istri tidak bisa menerima perubahan
sifat dan kebiasaan di awal pernikahan,
suami maupun istri tidak berinisiatif
menyelesaikan masalah, perbedaan budaya
dan agama diantara suami dan istri, suami
maupun istri tidak tahu peran dan tugasnya
dalam rumah tangga.
5. B. ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP
TRIMESTER KEHAMILAN
Masih banyak ibu ibu yang menganggap
kehamilan sebagai hal yang biasa, hal
alamiah dan kodrati tdk perlu ANC tidak
terdeteksinya factor factor resiko tinggi
rendahnya tingkat pendidikan dan
kurangnya informasi
Faktor nikah diusia muda yang masih banyak
dijumpai didaerah pedesaan.
6. preferensi terhadap jenis kelamin anak
khususnya pada beberapa suku yang
menyebabkan istri mengalami kehamilan
berturut turut dalam jangka waktu yang
relative pendek resti
Masalah gizi kepercayaan dan pantangan
pantangan terhadap beberapa makanan
berdampak negative terhadap kesehatan ibu
dan janin
7. Didaerah pedesaan masih banyak ibu
hamil yang mempercayai dukun
beranak untuk menolong persalinan
yang biasanya dilakukan dirumah
8. D. ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM
MASA NIFAS
~Masa nifas dilarang makan telur, daging,
udang, ikan laut dan lele, keong ,daun
lembayung, buah pare, nenas, gula merah,
dan makanan yang berminyak.
Setelah melahirkan atau setelah operasi
hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam ,ngayep´dilarang banyak makan dan
minum, makanan harus disangan/dibakar.
9. ~masa nifas dilarang tidur siang.
~Masa nifas /saat menyusui setelah
waktunya Maghrib harus puasa tidak
makan makanan yang padat.
~ Masa nifas tidak boleh keluar rumah
sebelum 40 hari.
Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus
dipijat/ diurut, diberi pilis / lerongan dan
tapel.
10. 1. Dibedong agar kaki tidak bengkok.
Ternyata di bedong bisa membuat peredaran
darah bayi menjadi terganggu, kerja jantung
akan lebih berat memompa darah, akibatnya
bayi akan sering sakit di daerah paru-paru
dan jalan nafasnya. Selain itu dibedong akan
menghambat perkembangan motorik si bayi
karena tidak ada kesempatan untuk bergerak.
11. 2. Hidung ditarik-tarik agar mancung
Ini jelas salah karena pemakaian gurita akan
menghambat perkembangan organ-organ
perut. Jika memang harus memakaikan gurita
jangan mengikat terlalu kencang terutama di
bagian dada agar jantung dan paru-parunya
bisa berkembang dengan baik.
12. 4. Menggunting bulu mata agar lentik
Memotong bulu mata bisa mengurangi
fungsinya untuk melindungi mata dari benda-
benda asing. Panjang pendeknya bulu mata
sudah menjadi bawaan dari bayi itu sendiri.
5. Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)
Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya
karena mengandung kafein yang akan memacu
denyut jantungnya bekerja lebih cepat.
13. 6. Jangan memeras kencang-kencang saat
mencuci baju bayi, bayi akan gelisah
tidurnya.
Kalo di pikir secara logika jelas tidak
masuk akal, mungkin bayi gelisah saat tidur
karena dia pipis, pub, gerah, atau ada faktor
lain.
14. 7. Jangan menyusui bayi jika bunda
sedang sakit
Saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan
menghasilkan sistem kekebalan tubuh
yang lebih banyak dan akan ikut ke
dalam asi yang jika di minum si bayi
akan meningkatkan sistem kekebalan
tubuhnya. Yang tidak boleh adalah
menyusui bayi saat sakit tanpa ada
pelindung untuk anda, contohnya
pakailah masker penutup mulut dan
hidung saat anda flu karena akan
memularkan penyakit, jadi bukan karena