3. Beberapa kepercayaan yang ada misalnya di Jawa Tengah,
ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur
karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan
daging karena akan menyebabkan perdarahan yang
banyak.
Sementara di salah satu daerah di jawa barat, ibu yang
kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus
mengurangi makanannya agar bayi yang dikandungnya
kecil dan mudah dilahirkan
Di masyarakat betawi berlaku pantangan
makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting
karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin.
Contoh lain di daerah subang, ibu hamil pantang makan
dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir
bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan.
Selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga
rendah. Hal ini dapat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan
si bayi. (Wibowo, 1993)
4. Di kalangan masyarakat pada suku bangsa nuaulu (Maluku)
terdapat suatu tradisi upacara kehamilan yang dianggap sebagai
suatu peristiwa biasa, khususnya masa kehamilan seorang
perempuan pada bulan pertama hingga bulan kedelapan.
Namun pada usia saat kandungan telah mencapai Sembilan
bulan, barulah mereka akan mengadakan suatu upacara.. Untuk
menghindari pengaruh roh-roh jahat tersebut, si perempuan
hamil perlu diasingkan dengan menempatkannya di posuno.
Masyarakat nuaulu juga beranggapan bahwa pada kehidupan
seorang anak manusia itu baru tercipta atau baru dimulai sejak
dalam kandungan yang telah berusia 9 bulan. Jadi dalam hal ini
( masa kehamilan 1-8 bulan ) oleh mereka bukan dianggap
merupakan suatu proses dimulainya bentuk kehidupan. Patokan
yang dipakai untuk mengetahui usia kandungan seorang
perempuan adalah dengan meraba bagian perut perempuan
tersebut yang dilakukan oleh dukun beranak (irihitipue).
5. Faktor fisik
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Faktor psikologis
kehamilan terdiri dari 3
macam faktor antara lain :
Faktor sosial budaya dan
ekonomi
6. Dalam era globalisasi dengan berbagai perubahan yang
begitu ekstrem pada masa ini menuntut semua manusia
harus memperhatikan aspek sosial budaya. Disadari atau
tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya
seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan,
hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-
sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa
dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan
ibu dan anak.
Berikut adalah contoh beberapa mitos pada masa persalinan
yang berkembang dimasyarakat :
7. Adanya preferensi terhadap jenis
kelamin anak khususnya pada
beberapa suku, yang menyebabkan
istri mengalami kehamilan yang
berturut-turut dalam jangka waktu
yang relatif pendek, faktanya hal
ini menyebabkan ibu mempunyai
resiko tinggi pada saat melahirkan.
Ada suatu kepercayaan yang
mengatakan minum rendaman air
rumput Fatimah akan merangsang
mulas. Memang, rumput Fatimah
bisa membuat mulas pada ibu
hamil, tapi apa kandungannya
belum diteliti secara medis. Jadi,
harus dikonsultasikan dulu ke
dokter sebelum meminumnya.
8. Minum minyak kelapa Minum madu dan telur dapat menambah
tenaga untuk persalinan. Faktanya Madu
memudahkan persalinan. Minyak tidak boleh sembarangan dikonsumsi ibu
kelapa, memang konotasinya hamil. Jika BB-nya cukup, sebaiknya
bikin lancar dan licin. Namun jangan minum madu karena bisa
Faktanya dalam dunia kedokteran, mengakibatkan overweight. Jadi, madu
minyak tak ada gunanya sama boleh diminum hanya jika BB-nya
kurang.. Tetapi untuk telur tak masalah,
sekali dalam melancarkan karena mengandung protein yang juga
keluarnya sang janin. menambah kalori.
Makan duren, tape, dan Makan daun kemangi membuat
nanas bisa membahayakan ari-ari lengket, hingga
persalinan. Ini benar karena mempersulit persalinan. Faktanya
salah satu Yang membuat lengket
bisa mengakibatkan
ari-ari bukan daun kemangi,
perndarahan atau keguguran. melainkan ibu yang pernah
Duren mengandung alkohol, mengalami dua kali kuret atau
jadi panas ke tubuh. Begitu punya banyak anak, misal empat
juga tape. anak.
9. Makan biji ketumbar yang sudah disangrai
atau minum air perasan kunyit, agar darah
pada proses persalinan tidak berbau anyir
faktanya ketumbar dan air perasan kunyit
tidak ada pengaruhnya pada proses
persalinan karena bau darah memang
Ngolesi :
anyir.
membasahi vagina dengan
rninyak kelapa untuk
Beberapa penelitian yang pernah memperlancar persalinan
dilakukan mengungkapkan bahwa masih
terdapat praktek-praktek persalinan oleh Kodok :
dukun yang dapat membahayakan si ibu. memasukkan tangan ke dalam
Penelitian Iskandar dkk (1996) vagina dan uterus untuk
menunjukkan beberapa rnengeluarkan placenta
tindakan/praktek yang membawa resiko
infeksi seperti : Nyanda :
setelah persalinan, ibu duduk
dengan posisi bersandardan
kaki diluruskan ke depan
selama berjam-jam yang dapat
menyebabkan perdarahan dan
pembengkakan
10. Faktor fisik
Pada dasarnya kelancaran
persalinan sangat tergantung Faktor mental berhubungan
faktor mental dan fisik si ibu, dengan psikologis ibu.
misalnya :
Faktor lain yang juga harus
diperhatikan: riwayat kesehatan
ibu, gizi ibu selama hamil, dan
lingkungan sekitar, apakah men-
support atau tidak karena ada
kaitannya dengan emosi ibu.