Endoskopi adalah prosedur pencitraan medis yang melihat organ tubuh dengan memasukkan endoskopi. Sejarahnya dimulai sejak Romawi Kuno, tetapi baru berkembang pesat pada abad ke-20 dengan penemuan fleksibel dan video endoskopi. Prosedur endoskopi tunduk pada etika kedokteran dan peraturan hukum yang mengatur persetujuan pasien dan standar pelayanan kesehatan.
1. Introduksi dan Sejarah di Bidang Endoskopi
Saluran Cerna, Etika dan Hukum dalam bidang
Endoskopi
1
Pengajar :
Dr.dr. Fauzi Yusuf, SpPD, KGEH, FACG, FINASIM
2. Pendahuluan
Esophagogastroduodenoscopy (endoscopy) prosedur diagnostic
dan prosedur terapeutik yang memvisualisasi orofaring,
kerongkongan, lambung dan duodenum proksimal (Ahlawat et all,
2021).
EGD --> Prosedur untuk memeriksa esofagus, lambung, dan
duodenum menggunakan scope fleksibel tipis yang dapat dilihat
melalui monitor TV (Davis, 2021).
Endoskopi adalah prosedur pencitraan medis nonsurgical yang
memasukkan endoskopi ke dalam tubuh untuk melihat berbagai
organ dan rongga tubuh (newel, 2022).
2
3. Sejarah
• Sejak periode Romawi dan Yunani kuno, bukti ditemukan
direruntuhan pompeii.
• Philip Bozzini (1805)
• Antoine Jean Desormeaux (1853)
3
Bozzini
Desormeaux
4. Sejarah
• Adolf Kussmaul (1868), pertama kali yang mencapai lambung
dengan pipa metal panjang yang masih rigid.
• Johann von Mikulicz (1881) menemukan gastroscope rigid yang
lebih praktis.
• Dr. Rudolph Schindler (1932) menemukan fleksibel endoskopi
(dapat ditekuk) dan sudah terdapat lampu mini.
4
5. Sejarah
• Lange dan Meltzing (1898) menciptakan endoskopi menggunakan
kamera.
5
6. Sejarah
• Basil Hirschowitz dkk menyempurnakan penggunaan bahan
glassfiber dan sudah dapat mengambil gambar.
• Era endoskopi kamera berakhir pada 1975, digantikan oleh
fiberscope yang lebih komplek
6
7. Sejarah
• Era 90 - an berkembang sangat
pesat dengan adanya
videoscope yakni unit
endoskopi yang sudah disertai
video camera.
• Nopember 2002 digunakannya
pertama kali endoscopic
berbasis HDTV
7
Era 90-an
8. Etik
8
• Tenaga medis dihadapkan pada masalah konflik kepentingan,
distorsi fakta medis, biaya pemeriksaan yang mahal dan tidak
seragam, privasi dan catatan medik pasien yang buruk dan regulasi
pemerintah setempat.
• Mencegah dampak buruk untuk pasien dan tenaga medis.
(Coughlin, 2006)
• Etik --> Disiplin yang berhubungan dengan hal baik dan buruk yang
berkaitan dengan tugas dan kewajiban moral (chobin, 2021).
12. Etik lain
• Alat yang digunakan dalam perawatan pasien bernilai mahal, untuk
itu harus digunakan sesuai petunjuk.
• Takut atau malas melaporkan penggunaan alat secara salah
merupakan pelanggaran etik.
• Meminimalisir invasi cairan pada alat dapat menghemat sampai 25%
dari biaya kerusakan alat.
13.
14. Hukum
Tindakan medis dapat berupa tindakan invasif: yaitu tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi yang langsung dapat
mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien, maupun tindakan
non invasif. (Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran - KKI --
2006).
Yang termasuk tindakan invasif diantaranya:
1. Pengambilan sampel darah
2. Pemeriksaan radio emaging yang mengunakan kontras
3. Pemeriksaan endoskopi.
4. Pembedahan
14
15. Menurut Permenkes no 290/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
Pasal 1 ayat (3): Tindakan kedokteran adalah suatu tindakan medik berupa
preventif, diagnostik, terapetik atau rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter
terhadap pasien.
Menurut UU no 29/2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 44: setiap dokter
dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar
pelayanan kedokteran. ->setiap tindakan medik harus berdasarkan pada SPK
dan SPO
Peraturan perundangan yang mengatur dokter: UU no 29/2004 tentang Praktik
Kedokteran:
1. Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di
Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda
registrasi dokter gigi, yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia
(Pasal 29).
2. Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di
Indonesia wajib memiliki surat izin praktik (Pasal 36)
15
Selalu bertindak utk hal terbaik demi martabat, reputasi,
dan berbuat baik sesame profesi GI / Endo
menerapkan penilaian profesional dan bertindak secara bertanggung jawab dalam semua
hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.
Selalu menjaga sopan santun dan pertimbangan dgn semua orang
Yg trlibat, termasuk sesama Profesional.
Mematuhi aturan dan standar profesi
Berkomunikasi dgn singkat dan jelas