SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
TEKNIK PEMERIKSAAN
COLON IN LOOP PEDIATRIC
KLINIS HIRSCHSPRUNG
DISEASE
DI RUMAH SAKIT DAERAH
GUNUNG JATI KOTA
CIREBON.
ANGGOTA KELOMPOK 1
1. I Kadek Arya Sandyartha Nugraha (012114001)
2. Komang Rai Indah Pertiwi (012114004)
3. Ni Kadek Puspita Putri Arya (012114006)
4. Kadek Alvina Dwijayanti (012114008)
5. Pande Rahayu Sindu Yoga (012114010)
6. Maria Gristha Tengah (012114013)
7. Ni Made Dwi Chandra Dewi (012114016)
8. Made Bayu Dananjaya (012114019)
9. Demetrius (012114022)
10.Ni Komang Triana Ardianingsih (012114025)
11.Vania Raquel Ly Ung Martins Manise (012114032)
12.Pande Kadek Dhea Pratiwi (012114036)
0
1
0
3
0
PEMAPARAN
KASUS
ANATOMI DAN
PATOLOGI
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
PENUTUP
01
ANATOMI DAN
PATOLOGI
Apa itu Colon In Loop Pediatrik?
Teknik pemeriksaan colon in loop pedriatik
merupakan teknik pemetiksaan radiografi
daerah colon pada pasien pediatrik untuk
memperlihatkan anatomi dari usus besar
dengan menggunakan media kontras.
ANATOMI COLON
1. Splenic flexsure
2. Descending colon
3. Taenia Coli
4. Haustra
5. Sigmoid colon
6. Internal anal
spincter
7. External anal
spincter
8. Rectum
9. Appendix
10. Cecum
11. Ileum
12. Ascending colon
13. Hepatic flexsure
14. Transvers colon
PATOLOGI
Penyakit hirschsprung disease (megacolon congenital) adalah suatu obstruksi
fungsional colon akibat tidak adanya sel ganglion di pleksus mienterikus dan
submukosa pada segmen colon distal, disebabkan kegagalan migrasi sel
ganglion colon selama kehamilan. Tidak adanya sel sel ini menyebabkkan tidak
adanya sel sel ganglion ini menyebabkan tidak adanya gerakan peristaltik pada
colon.
Megacolon dibagi menjadi 2 menurut penyebabnya, yaitu:
 Megacolon Congenital (Hirschsprung)
Hirschsprung adalah suatu kelainan congenital yang terjadi karena kegagalan
pembentukan pleksus submukosa mienterik auerbach di usus besar.
 Aquired Megacolon
Aquired megacolon adalah hasil dar ipenolakan kronis untuk buang air besar
yang biasanya terjadi pada anak yang psikotik atau retardasi mental.
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
Indikasi dan Kontra Indikasi (Lampignano dan Kendrick, 2018)
INDIKASI KONTRA INDIKASI
a. Atresia atau clausura, kondisi bawaan yang memerlukan
pembedahan karena tidak ada lubang pada organ.
b. Hematuria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kanker
pada ginjal atau kandung kemih, batu ginjal, kista ginjal.
c. Hirschsprung disease, kondisi bawaan colon, dimana saraf yang
mengontrol kontraksi ritmik hilang.
d. Obstruksi usus (ileus, intususepsi, meconium ileus, volvulus)
e. Enterokolitis nekrotikans, adalah peradangan pada lapisan
dalam usus yang disebabkan oleh cedera atau peradangan
f. Penyakit ginjal polikistik, suatu kondisi banyak kista terbentuk
dalam ginjal, menyebabkan pembesaran ginjal pada bayi dana
anak-anak’
g. Pielonefritis, adalah infeksi bakteri pada ginjal yang disebabkan
oleh refluks urin vesikoureter dari kandung kemih kembali ke ginjal.
h. Stenosis pilorus hipertrofik, adalah pertumbuhan berlebih pada
otot pilorus yang menyebabkan penyempitan atau penyumbatan
pada pilorus.
a. Perforasi, terjadi karena
pengisian media kontras
secara mendadak dan
dengan tekanan tinggi, juga
terjadi karena
pengembangan yang
berlebihan
b. Obstruksi akut atau
penyumbatan
c. Diare berat
PERSIAPAN PASIEN
 Untuk bayi hingga 2 tahun tidak diperlukan persiapan apapun.
 2-10 tahun malam sebelum pemeriksaan makan makanan rendah
serat dan minum satu tablet bisacodyl (seperti obat pencahar), jika tidak
buang air besar di pagi hari, atas saran dokter minum pediatrik fleet
enema.
 10 tahun singga dewasa malam sebelum tidur makanmakanan rendah
serat, dua tablet bisacodyl jika tidak buang air besar di pagi hari, atas
saran dokter minum pediatrik fleet enema.
PERSIAPAN ALAT & BAHAN
1. Pesawat sinar-X dilengkapi dengan
fluoroskopi
2. Marker
3. Film dan kaset sesuai ukuran
4. Media kontras
5. Standar irrigator
6. Kantong barium
7. Spuit, untuk bayi digunakan spuit 60
ml
8. Kateter fleksibel, untuk bayi gunakan
kateter silicon nomer 10 yang
fleksibel
9. Plester
10. Sarung tangan
11. Lap dan handuk untuk
membersihkan
12. Pengatur tekanan udara aneroid (jika
metode kontras ganda)
13. Tabung three way disposable
14. Klem
15. Kain kasa
16. Alat-alat fiksasi
17. Apron untuk pemegang pasien
PEMASUKAN MEDIA KONTRAS
1. Teknik pemasukan media kontras dengan diagnosis hirschsprung disease
adalah kateter lunak dimasukkan lewat anus kedalam rectum, sampai ujung
kateter terletak persis di atas sfingter anal (tidak lebih 2,5 cm).
2. Pada ujung kateter tidak perlu diberi jelly, balon kateter tidak usah dipasang
dan kateter difiksasi dengan cara kedua pantat saling dirapatkan atau kateter
diplester pada paha atau bokong. ( Ukuran kateter no.8 untuk neonatus dan
no.10 untuk anak lebih 1 tahun ).
3. Bahan kontras yang digunakan larutan barium enema dengan pengenceran
30% dengan cairan NaCl fisiologis. Kontras dimasukkan melalui kateter
dengan menggunakan spuit 5-10 ml.
TEKNIK PEMERIKSAAN
COLON IN LOOP
PEDIATRIC
a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine)
b) Posisi Objek : Pasien diposisikan sehingga MSP tubuh tepat di garis
tengah meja pemeriksaan
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MSP tubuh
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam dan dilakukan setelah
media kontras diinjeksikan
Proyeksi AP
Kriteria Radiograf
• Tampak garis tepi dari jaringan lunak dan
struktur berisi udara, seperti pada perut dan
usus, kalsifikasi (jika ada) dan struktur tulang
• Posisi columna vertebralis berada pada
tengah-tengah radiograf.
• Tidak terjadi rotasi pada pelvis, hip, tulang
rusuk, bagian bawah tampak simetris
•Tampak radiograf dari sympisis pubis sampai
diafragma
• Gambar radiograf tampak tidak kabur
a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur menyamping atau miring
b) Posisi Objek : Pasien diposisikan tidur miring, bagian kiri tubuh berada
diposisi bawah dengan punggung diganjal dengan
bantal, MSP tubuh diatur tepat dipertengahan kaset .
c) Arah Sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset
d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MSP tubuh
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam
PROYEKSI LLD
a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine)
b) Posisi Objek : Kedua tangan ditarik ke atas dengan bantuan alat
fiksasi atau dipegangi keluarga pasien. Kaset ditempatkan
di sisi lateral pasien dengan kaset diganjal sandbag.
c) Arah Sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MCP tubuh
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam
Proyeksi Lateral dengan Posisi Dorsal Decubitus
KRITERIA RADIOGRAF
• Gambaran daerah vertebra dalam rongga
abdomen dan batas-batas udara terlihat jelas,
tingkatan dalam abdomen, batas atas diafragma
dan batas bawah sympisis pubis
• Tidak rotasi, bagian belakang dari tulang iga
harus terlihat saling superposisi
• Radiograf dapat menampakkan batas atas
diafragma dan batas bawah sympisis pubis tidak
terpotong
• Tidak ada gerakan, batas diafragma dan pola
udara di paru-paru harus tampak tajam, tampak
garis tulang iga dengan jelas di daerah abdomen
• Terlihat tonjolan tulang pelvis dan garis vertebra
Proyeksi AP Post Evakuasi
Proyeksi ini digunakan untuk melihat fungsi media kontras pada
colon, jika media kontras yang digunakan telah melewati daerah
ileocecal ke ileum, membuktikan bahwa intususepsi telah
berkurang (Lampignano dan Kendrick 2018).
PEMAPARAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. MH Jenis
 Kelamin : laki-laki
 Umur : 4 tahun
 Klinis : hirschsprung disease
 No. RM : A77XXX
 No Foto : 26XX
 Dr. Pengirim : dr. IH, Sp. BA
RIWAYAT PASIEN
Pada tanggal 25 februari 2020, pasien An. MH diantar oleh
keluarga mendaftar ke Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota
Cirebon untuk pemeriksaan colon in loop dengan klinis
hirschsprung disease.
Pasien dijadwalkan melakukan pemeriksaan colon in loop pada
tanggal 2 maret 2020. Pada tanggal 2 maret 2020, pasien dating
diantar oleh keluarga untuk melakukan pemeriksaan colon in loop
dengan diagnosa yang tertera adalah hirschprung disease.
Prosedur Pemeriksaan Colon in Loop Pediatric dengan
klinis hirschprung disease di RSD Gunung Jati Kota Cirebon
Pada tanggal 25 februari 2020, pasien An. MH diantar oleh
keluarga mendaftar ke Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota
Cirebon untuk pemeriksaan colon in loop dengan klinis
hirschsprung disease.
Pasien dijadwalkan melakukan pemeriksaan colon in loop pada
tanggal 2 maret 2020. Pada tanggal 2 maret 2020, pasien dating
diantar oleh keluarga untuk melakukan pemeriksaan colon in loop
dengan diagnosa yang tertera adalah hirschprung disease.
Persiapan pasien
Pada saat akan dimulai pemeriksaan, pasien terlebih dahulu
mengganti baju pasien, kemudian radiografer menjelaskan kepada
keluarga pasien, bahwa akan dilakukan pemeriksaan, dan akan
dimasukkan suatu obat (media kontras) ke dalam perut melalui
kateter yang akan dipasang nantinya. Kemudian keluarga pasien
menyetujui dan menandatangani surat persetujuan atau inform
consent untuk dilakukan tindakan pemeriksaan.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan steril :
1. Media kontras iodium 50 ml
2. Kateter No. 10
3. Aqua DM (Demineralisasi) 150
ml
4. Spuit 50 cc 50 cc KNIK
5. Handscoon
Alat dan bahan non steril :
1. Pesawat Sinar-X konvensional
dengan spesifikasi sebagai
berikut :
- Merk: Italray
- Model/Tipe : RTM 782 HS - No.
Seri :84W439
2. Automatic Processor unit
3. Vaselin/jelly
4. Marker
5. Plester
6. Mangkok
7. Apron
PERSIAPAN MEDIA KONTRAS
Bahan kontras yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah media
kontras non ionik water soluble merk iopamiro yang diencerkan dengan
aqua DM, dengan perbandingan 1:3, yaitu 50 ml media kontras iodium
dan aqua DM 150ml, sehingga menjadi 200 ml. Pada pasien An. MH
media kontras iodium yang masuk sebanyak 100 ml, 50 ml pada
proyeksi lateral kanan dan kiri, setelah itu pemasukan media kontras
sebanyak 50 ml pada proyeksi Anteroposterior.
a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine)
b) Posisi Objek : Pasien diposisikan sehingga MSP tubuh tepat di garis
tengah meja pemeriksaan
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d) Pusat Sinar (CP) :Mid Sagital Plane (MSP) tubuh setinggi 2,5 cm diatas
pertengahan kedua crista iliaca
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam dan dilakukan setelah
media kontras diinjeksikan
Proyeksi AP
KRITERIA RADIOGRAF
a) Posisi Pasien : posisi pasien tidur miring dimeja pemeriksaan
b) Posisi Objek : pasien diposisikan tidur miring, bagian kiri tubuh berada diposisi
bawah dengan punggung diganjal dengan bantal, MSP tubuh diatur tepat
dipertengahan kaset. Kaset ditempatkan pada punggung pasien.
c) Arah sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh setinggi 2,5 cm diatas
pertengahan kedua crista iliaca.
e) Jarak fokus film : 100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior
dengan posisi Left Lateral Decubitus
KRITERIA RADIOGRAF
Berdasarkan observasi, setelah dilakukan foto pendahuluan proyeksi
Anteroposterior dengan posisi supine dan left lateral decubitus, Teknik
pemasukkan media kontras dimulai dengan membersihkan daerah
sekitar anus dengan menggunakan kassa steril, setelah itu kateter
diberikan jelly. Media kontras iodium 50 ml dicampur terlebih dahulu
dengan aqua DM 150 ml dengan perbandingan 1:3 ke dalam mangkok.
Bahan kontras yang sudah diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam
spuit 50 cc. Kateter yang telah diberikan jelly dimasukkan kedalam anus
dan dihubungkan dengan spuit yang berisi media kontras. Pemasukkan
media kontras dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
Teknik Pemasukan Media Kontras
a) Posisi pasien : Posisi pasien tidur miring ke kiri di atas meja pemeriksaan. Kedua
lengan untuk mengganjal kepala. Kedua kaki ditekuk.
b) Posisi objek : Pasien diatur sehingga Mid Coronal Plane (MCP) terletak
ditengah meja pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak
terpotong.
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Setinggi Lumbal 4
e) Jarak fokus film : 100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto Proyeksi Lateral Kiri
KRITERIA RADIOGRAF
a) Posisi pasien : Posisi pasien tidur miring ke kiri di atas meja pemeriksaan. Kedua lengan
untuk mengganjal kepala. Kedua kaki ditekuk.
b) Posisi objek : Pasien diatur sehingga Mid Coronal Plane (MCP) terletak ditengah meja
pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak terpotong.
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Setinggi Lumbal 4
e) Jarak fokus film :100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto Proyeksi Lateral Kanan
KRITERIA RADIOGRAF
a) Posisi pasien : Supine di atas meja pemeriksaan .Kedua lengan lurus di samping tubuh,
kedua kaki lurus
b) Posisi objek : Mid Sagital Plane (MSP) terletak di tengah meja pemeriksaan,
dan daerah simpisis pubis tidak terpotong.
c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset.
d) Pusat sinar (CP) : Mid Sagital Plane (MSP)tubuh setinggi 2,5cm diatas pertengahan
kedua crista iliaca.
e) Jarak fokus film : 100 cm
f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs
Foto Proyeksi Anteroposterior
KRITERIA RADIOGRAF
Hasil Bacaan
• Foto Polos Abdomen
Tampak banyak fecal material, pneumoperitoneum (-), peritonitis(-), pneumatosis
intestinalis (-), Spina bifida (-)
• Colon In Loop single contrast
Water soluble contrast dimasukkansecara retrograde menggunakankatetermelalui anus,
alirankontrasmengisi rectum, sigmoid, colon descendens dan sebagian colon
transversum. Aksis rectosigmoid mengarahkedekstra, Tampak penyempitan pada bagian
rectum denganpelebaran abrupt pada colon sigmoid. Rasiorectogimoid (<1). Jarak distal
colon dengananal dimple kuranglebih 2,7 cm.
• Kesan
Short segmenhirschsprung disease (rectosigmoid). Jarak distal colon dengan anal dimple
kuranglebih 2,7 cm.
PENUTUP
KESIMPULAN
Prosedur pemeriksaan Colon In Loop pediatrik dengan klinis hirschsprung
disease di Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota Cirebon, 24 jam sebelum
pemeriksaan pasien tidak boleh melakukan urus-urus, makan-makanan lunak
dan pagi hari sebelum pemeriksaan pasien mulai puasa makan, menggunakan
media kontras iodium yang diencerkan dengan aqua DM dengan perbandingan
1:3 dengan volume 200 ml yaitu 50 ml water soluble dan 150 ml aqua DM,
media kontras dimasukkan dengan spuit 50 cc melalui kateter dimasukkan per
anal, pada pasien An. MH media kontras iodium yang masuk sebanyak 100 ml,
50 ml pada proyeksi lateral kanan dan kiri, setelah itu pemasukan media kontras
sebanyak 50 ml pada proyeksi Anteroposterior. Proyeksi yang digunakan adalah
foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior dengan posisi supine dan left lateral
decubitus, pemasukan media kontras dengan proyeksi lateral kanan dan kiri
serta Anteroposterior post media kontras.
SARAN
Sebaiknya dibuat standar operasional prosedur (SOP) terkait
dengan penggunaan foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior
dengan posisi left lateral decubitus, karena untuk memperjelas
apabila ada kemungkinan terjadi pneumoperitoneum yang
dapat menyebabkan kontra indikasi pemeriksaan, agar dapat
dijadikan pedoman dalam pemeriksaan pemeriksaan Colon In
Loop pediatrik dengan klinis hirschsprung disease.
956,79
0

More Related Content

Similar to KLP 1 TR 3 COLON IN LOOP PEDIATRIC.pptx

Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisip1337430216043
 
Hirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptxHirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptxAnestesi21FKUB
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
OBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTA
OBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTAOBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTA
OBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTANindi Yulianti
 
PPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptx
PPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptxPPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptx
PPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptxHildaRahayu3
 
Diskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptx
Diskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptxDiskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptx
Diskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptxYuyunRasulong1
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiNona Zesifa
 
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...bianestesi
 
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptxKasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptxanisaslstia
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urinpjj_kemenkes
 
Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)Yolly Finolla
 

Similar to KLP 1 TR 3 COLON IN LOOP PEDIATRIC.pptx (20)

Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
 
Hirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptxHirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptx
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
OBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTA
OBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTAOBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTA
OBSTRUKSI BILIARIS/POLTEKKES SURAKARTA
 
PPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptx
PPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptxPPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptx
PPT USG DAN CTG BESTIE edit.pptx
 
Kateter urin.pptx
Kateter urin.pptxKateter urin.pptx
Kateter urin.pptx
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptxPPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
 
Diskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptx
Diskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptxDiskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptx
Diskusi CAPD - dr Ivan Virnanda Amu.pptx
 
MALFORMASI ANOREKTAL.pptx
MALFORMASI ANOREKTAL.pptxMALFORMASI ANOREKTAL.pptx
MALFORMASI ANOREKTAL.pptx
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
 
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptxKasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
 
Pawer point
Pawer pointPawer point
Pawer point
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
 
Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

KLP 1 TR 3 COLON IN LOOP PEDIATRIC.pptx

  • 1. TEKNIK PEMERIKSAAN COLON IN LOOP PEDIATRIC KLINIS HIRSCHSPRUNG DISEASE DI RUMAH SAKIT DAERAH GUNUNG JATI KOTA CIREBON.
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 1 1. I Kadek Arya Sandyartha Nugraha (012114001) 2. Komang Rai Indah Pertiwi (012114004) 3. Ni Kadek Puspita Putri Arya (012114006) 4. Kadek Alvina Dwijayanti (012114008) 5. Pande Rahayu Sindu Yoga (012114010) 6. Maria Gristha Tengah (012114013) 7. Ni Made Dwi Chandra Dewi (012114016) 8. Made Bayu Dananjaya (012114019) 9. Demetrius (012114022) 10.Ni Komang Triana Ardianingsih (012114025) 11.Vania Raquel Ly Ung Martins Manise (012114032) 12.Pande Kadek Dhea Pratiwi (012114036)
  • 5. Apa itu Colon In Loop Pediatrik? Teknik pemeriksaan colon in loop pedriatik merupakan teknik pemetiksaan radiografi daerah colon pada pasien pediatrik untuk memperlihatkan anatomi dari usus besar dengan menggunakan media kontras.
  • 6. ANATOMI COLON 1. Splenic flexsure 2. Descending colon 3. Taenia Coli 4. Haustra 5. Sigmoid colon 6. Internal anal spincter 7. External anal spincter 8. Rectum 9. Appendix 10. Cecum 11. Ileum 12. Ascending colon 13. Hepatic flexsure 14. Transvers colon
  • 7. PATOLOGI Penyakit hirschsprung disease (megacolon congenital) adalah suatu obstruksi fungsional colon akibat tidak adanya sel ganglion di pleksus mienterikus dan submukosa pada segmen colon distal, disebabkan kegagalan migrasi sel ganglion colon selama kehamilan. Tidak adanya sel sel ini menyebabkkan tidak adanya sel sel ganglion ini menyebabkan tidak adanya gerakan peristaltik pada colon. Megacolon dibagi menjadi 2 menurut penyebabnya, yaitu:  Megacolon Congenital (Hirschsprung) Hirschsprung adalah suatu kelainan congenital yang terjadi karena kegagalan pembentukan pleksus submukosa mienterik auerbach di usus besar.  Aquired Megacolon Aquired megacolon adalah hasil dar ipenolakan kronis untuk buang air besar yang biasanya terjadi pada anak yang psikotik atau retardasi mental.
  • 9. Indikasi dan Kontra Indikasi (Lampignano dan Kendrick, 2018) INDIKASI KONTRA INDIKASI a. Atresia atau clausura, kondisi bawaan yang memerlukan pembedahan karena tidak ada lubang pada organ. b. Hematuria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kanker pada ginjal atau kandung kemih, batu ginjal, kista ginjal. c. Hirschsprung disease, kondisi bawaan colon, dimana saraf yang mengontrol kontraksi ritmik hilang. d. Obstruksi usus (ileus, intususepsi, meconium ileus, volvulus) e. Enterokolitis nekrotikans, adalah peradangan pada lapisan dalam usus yang disebabkan oleh cedera atau peradangan f. Penyakit ginjal polikistik, suatu kondisi banyak kista terbentuk dalam ginjal, menyebabkan pembesaran ginjal pada bayi dana anak-anak’ g. Pielonefritis, adalah infeksi bakteri pada ginjal yang disebabkan oleh refluks urin vesikoureter dari kandung kemih kembali ke ginjal. h. Stenosis pilorus hipertrofik, adalah pertumbuhan berlebih pada otot pilorus yang menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada pilorus. a. Perforasi, terjadi karena pengisian media kontras secara mendadak dan dengan tekanan tinggi, juga terjadi karena pengembangan yang berlebihan b. Obstruksi akut atau penyumbatan c. Diare berat
  • 10. PERSIAPAN PASIEN  Untuk bayi hingga 2 tahun tidak diperlukan persiapan apapun.  2-10 tahun malam sebelum pemeriksaan makan makanan rendah serat dan minum satu tablet bisacodyl (seperti obat pencahar), jika tidak buang air besar di pagi hari, atas saran dokter minum pediatrik fleet enema.  10 tahun singga dewasa malam sebelum tidur makanmakanan rendah serat, dua tablet bisacodyl jika tidak buang air besar di pagi hari, atas saran dokter minum pediatrik fleet enema.
  • 11. PERSIAPAN ALAT & BAHAN 1. Pesawat sinar-X dilengkapi dengan fluoroskopi 2. Marker 3. Film dan kaset sesuai ukuran 4. Media kontras 5. Standar irrigator 6. Kantong barium 7. Spuit, untuk bayi digunakan spuit 60 ml 8. Kateter fleksibel, untuk bayi gunakan kateter silicon nomer 10 yang fleksibel 9. Plester 10. Sarung tangan 11. Lap dan handuk untuk membersihkan 12. Pengatur tekanan udara aneroid (jika metode kontras ganda) 13. Tabung three way disposable 14. Klem 15. Kain kasa 16. Alat-alat fiksasi 17. Apron untuk pemegang pasien
  • 12. PEMASUKAN MEDIA KONTRAS 1. Teknik pemasukan media kontras dengan diagnosis hirschsprung disease adalah kateter lunak dimasukkan lewat anus kedalam rectum, sampai ujung kateter terletak persis di atas sfingter anal (tidak lebih 2,5 cm). 2. Pada ujung kateter tidak perlu diberi jelly, balon kateter tidak usah dipasang dan kateter difiksasi dengan cara kedua pantat saling dirapatkan atau kateter diplester pada paha atau bokong. ( Ukuran kateter no.8 untuk neonatus dan no.10 untuk anak lebih 1 tahun ). 3. Bahan kontras yang digunakan larutan barium enema dengan pengenceran 30% dengan cairan NaCl fisiologis. Kontras dimasukkan melalui kateter dengan menggunakan spuit 5-10 ml.
  • 13. TEKNIK PEMERIKSAAN COLON IN LOOP PEDIATRIC
  • 14. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine) b) Posisi Objek : Pasien diposisikan sehingga MSP tubuh tepat di garis tengah meja pemeriksaan c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MSP tubuh e) FFD : 100 cm f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam dan dilakukan setelah media kontras diinjeksikan Proyeksi AP
  • 15. Kriteria Radiograf • Tampak garis tepi dari jaringan lunak dan struktur berisi udara, seperti pada perut dan usus, kalsifikasi (jika ada) dan struktur tulang • Posisi columna vertebralis berada pada tengah-tengah radiograf. • Tidak terjadi rotasi pada pelvis, hip, tulang rusuk, bagian bawah tampak simetris •Tampak radiograf dari sympisis pubis sampai diafragma • Gambar radiograf tampak tidak kabur
  • 16. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur menyamping atau miring b) Posisi Objek : Pasien diposisikan tidur miring, bagian kiri tubuh berada diposisi bawah dengan punggung diganjal dengan bantal, MSP tubuh diatur tepat dipertengahan kaset . c) Arah Sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MSP tubuh e) FFD : 100 cm f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam PROYEKSI LLD
  • 17. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine) b) Posisi Objek : Kedua tangan ditarik ke atas dengan bantuan alat fiksasi atau dipegangi keluarga pasien. Kaset ditempatkan di sisi lateral pasien dengan kaset diganjal sandbag. c) Arah Sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset. d) Pusat Sinar (CP) : 1 inchi di atas umbilicus tepat pada MCP tubuh e) FFD : 100 cm f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam Proyeksi Lateral dengan Posisi Dorsal Decubitus
  • 18. KRITERIA RADIOGRAF • Gambaran daerah vertebra dalam rongga abdomen dan batas-batas udara terlihat jelas, tingkatan dalam abdomen, batas atas diafragma dan batas bawah sympisis pubis • Tidak rotasi, bagian belakang dari tulang iga harus terlihat saling superposisi • Radiograf dapat menampakkan batas atas diafragma dan batas bawah sympisis pubis tidak terpotong • Tidak ada gerakan, batas diafragma dan pola udara di paru-paru harus tampak tajam, tampak garis tulang iga dengan jelas di daerah abdomen • Terlihat tonjolan tulang pelvis dan garis vertebra
  • 19. Proyeksi AP Post Evakuasi Proyeksi ini digunakan untuk melihat fungsi media kontras pada colon, jika media kontras yang digunakan telah melewati daerah ileocecal ke ileum, membuktikan bahwa intususepsi telah berkurang (Lampignano dan Kendrick 2018).
  • 21. IDENTITAS PASIEN  Nama : An. MH Jenis  Kelamin : laki-laki  Umur : 4 tahun  Klinis : hirschsprung disease  No. RM : A77XXX  No Foto : 26XX  Dr. Pengirim : dr. IH, Sp. BA
  • 22. RIWAYAT PASIEN Pada tanggal 25 februari 2020, pasien An. MH diantar oleh keluarga mendaftar ke Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota Cirebon untuk pemeriksaan colon in loop dengan klinis hirschsprung disease. Pasien dijadwalkan melakukan pemeriksaan colon in loop pada tanggal 2 maret 2020. Pada tanggal 2 maret 2020, pasien dating diantar oleh keluarga untuk melakukan pemeriksaan colon in loop dengan diagnosa yang tertera adalah hirschprung disease.
  • 23. Prosedur Pemeriksaan Colon in Loop Pediatric dengan klinis hirschprung disease di RSD Gunung Jati Kota Cirebon Pada tanggal 25 februari 2020, pasien An. MH diantar oleh keluarga mendaftar ke Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota Cirebon untuk pemeriksaan colon in loop dengan klinis hirschsprung disease. Pasien dijadwalkan melakukan pemeriksaan colon in loop pada tanggal 2 maret 2020. Pada tanggal 2 maret 2020, pasien dating diantar oleh keluarga untuk melakukan pemeriksaan colon in loop dengan diagnosa yang tertera adalah hirschprung disease.
  • 24. Persiapan pasien Pada saat akan dimulai pemeriksaan, pasien terlebih dahulu mengganti baju pasien, kemudian radiografer menjelaskan kepada keluarga pasien, bahwa akan dilakukan pemeriksaan, dan akan dimasukkan suatu obat (media kontras) ke dalam perut melalui kateter yang akan dipasang nantinya. Kemudian keluarga pasien menyetujui dan menandatangani surat persetujuan atau inform consent untuk dilakukan tindakan pemeriksaan.
  • 25. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN Alat dan Bahan steril : 1. Media kontras iodium 50 ml 2. Kateter No. 10 3. Aqua DM (Demineralisasi) 150 ml 4. Spuit 50 cc 50 cc KNIK 5. Handscoon Alat dan bahan non steril : 1. Pesawat Sinar-X konvensional dengan spesifikasi sebagai berikut : - Merk: Italray - Model/Tipe : RTM 782 HS - No. Seri :84W439 2. Automatic Processor unit 3. Vaselin/jelly 4. Marker 5. Plester 6. Mangkok 7. Apron
  • 26. PERSIAPAN MEDIA KONTRAS Bahan kontras yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah media kontras non ionik water soluble merk iopamiro yang diencerkan dengan aqua DM, dengan perbandingan 1:3, yaitu 50 ml media kontras iodium dan aqua DM 150ml, sehingga menjadi 200 ml. Pada pasien An. MH media kontras iodium yang masuk sebanyak 100 ml, 50 ml pada proyeksi lateral kanan dan kiri, setelah itu pemasukan media kontras sebanyak 50 ml pada proyeksi Anteroposterior.
  • 27. a) Posisi Pasien : Posisi pasien tidur terlentang (supine) b) Posisi Objek : Pasien diposisikan sehingga MSP tubuh tepat di garis tengah meja pemeriksaan c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset d) Pusat Sinar (CP) :Mid Sagital Plane (MSP) tubuh setinggi 2,5 cm diatas pertengahan kedua crista iliaca e) FFD : 100 cm f) Eksposi : Eksposi dilakukan ketika pasien diam dan dilakukan setelah media kontras diinjeksikan Proyeksi AP
  • 29. a) Posisi Pasien : posisi pasien tidur miring dimeja pemeriksaan b) Posisi Objek : pasien diposisikan tidur miring, bagian kiri tubuh berada diposisi bawah dengan punggung diganjal dengan bantal, MSP tubuh diatur tepat dipertengahan kaset. Kaset ditempatkan pada punggung pasien. c) Arah sinar (CR) : Horizontal tegak lurus dengan kaset. d) Pusat sinar (CP) : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh setinggi 2,5 cm diatas pertengahan kedua crista iliaca. e) Jarak fokus film : 100 cm f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs Foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior dengan posisi Left Lateral Decubitus
  • 31. Berdasarkan observasi, setelah dilakukan foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior dengan posisi supine dan left lateral decubitus, Teknik pemasukkan media kontras dimulai dengan membersihkan daerah sekitar anus dengan menggunakan kassa steril, setelah itu kateter diberikan jelly. Media kontras iodium 50 ml dicampur terlebih dahulu dengan aqua DM 150 ml dengan perbandingan 1:3 ke dalam mangkok. Bahan kontras yang sudah diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam spuit 50 cc. Kateter yang telah diberikan jelly dimasukkan kedalam anus dan dihubungkan dengan spuit yang berisi media kontras. Pemasukkan media kontras dilakukan oleh dokter spesialis radiologi. Teknik Pemasukan Media Kontras
  • 32. a) Posisi pasien : Posisi pasien tidur miring ke kiri di atas meja pemeriksaan. Kedua lengan untuk mengganjal kepala. Kedua kaki ditekuk. b) Posisi objek : Pasien diatur sehingga Mid Coronal Plane (MCP) terletak ditengah meja pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak terpotong. c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset. d) Pusat sinar (CP) : Setinggi Lumbal 4 e) Jarak fokus film : 100 cm f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs Foto Proyeksi Lateral Kiri
  • 34. a) Posisi pasien : Posisi pasien tidur miring ke kiri di atas meja pemeriksaan. Kedua lengan untuk mengganjal kepala. Kedua kaki ditekuk. b) Posisi objek : Pasien diatur sehingga Mid Coronal Plane (MCP) terletak ditengah meja pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak terpotong. c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset. d) Pusat sinar (CP) : Setinggi Lumbal 4 e) Jarak fokus film :100 cm f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs Foto Proyeksi Lateral Kanan
  • 36. a) Posisi pasien : Supine di atas meja pemeriksaan .Kedua lengan lurus di samping tubuh, kedua kaki lurus b) Posisi objek : Mid Sagital Plane (MSP) terletak di tengah meja pemeriksaan, dan daerah simpisis pubis tidak terpotong. c) Arah Sinar (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset. d) Pusat sinar (CP) : Mid Sagital Plane (MSP)tubuh setinggi 2,5cm diatas pertengahan kedua crista iliaca. e) Jarak fokus film : 100 cm f) Faktor eksposi : 74 kV, 32 mAs Foto Proyeksi Anteroposterior
  • 38. Hasil Bacaan • Foto Polos Abdomen Tampak banyak fecal material, pneumoperitoneum (-), peritonitis(-), pneumatosis intestinalis (-), Spina bifida (-) • Colon In Loop single contrast Water soluble contrast dimasukkansecara retrograde menggunakankatetermelalui anus, alirankontrasmengisi rectum, sigmoid, colon descendens dan sebagian colon transversum. Aksis rectosigmoid mengarahkedekstra, Tampak penyempitan pada bagian rectum denganpelebaran abrupt pada colon sigmoid. Rasiorectogimoid (<1). Jarak distal colon dengananal dimple kuranglebih 2,7 cm. • Kesan Short segmenhirschsprung disease (rectosigmoid). Jarak distal colon dengan anal dimple kuranglebih 2,7 cm.
  • 40. KESIMPULAN Prosedur pemeriksaan Colon In Loop pediatrik dengan klinis hirschsprung disease di Instalasi Radiologi RSD Gunung Jati Kota Cirebon, 24 jam sebelum pemeriksaan pasien tidak boleh melakukan urus-urus, makan-makanan lunak dan pagi hari sebelum pemeriksaan pasien mulai puasa makan, menggunakan media kontras iodium yang diencerkan dengan aqua DM dengan perbandingan 1:3 dengan volume 200 ml yaitu 50 ml water soluble dan 150 ml aqua DM, media kontras dimasukkan dengan spuit 50 cc melalui kateter dimasukkan per anal, pada pasien An. MH media kontras iodium yang masuk sebanyak 100 ml, 50 ml pada proyeksi lateral kanan dan kiri, setelah itu pemasukan media kontras sebanyak 50 ml pada proyeksi Anteroposterior. Proyeksi yang digunakan adalah foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior dengan posisi supine dan left lateral decubitus, pemasukan media kontras dengan proyeksi lateral kanan dan kiri serta Anteroposterior post media kontras.
  • 41. SARAN Sebaiknya dibuat standar operasional prosedur (SOP) terkait dengan penggunaan foto pendahuluan proyeksi Anteroposterior dengan posisi left lateral decubitus, karena untuk memperjelas apabila ada kemungkinan terjadi pneumoperitoneum yang dapat menyebabkan kontra indikasi pemeriksaan, agar dapat dijadikan pedoman dalam pemeriksaan pemeriksaan Colon In Loop pediatrik dengan klinis hirschsprung disease.