Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah gangguan sistem perkemihan khususnya post operasi nefrostomi akibat batu ureter. Dokumen menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem perkemihan, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan medis pasien dengan gangguan tersebut. Dokumen juga menjelaskan tentang konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien post operasi nefrostomi ak

1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber
daya manusia sehat, cerdas dan produktif serta mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen tinggi terhadap
kemanusiaan dan etika serta dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan
dan kemitraan yang tinggi. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
memprioritaskan pada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
disamping penyembuhan dan pemulihan (Depkes, 2004).
Perawat merupakan salah satu komponen pembangunan nasional
Indonesia, dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang Iebih,
kematangan pribadi, kemampuan berfikir kritis serta keaktifan guna merespon
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profesionalisme tenaga
keperawatan tercermin dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
menggunakan standar baku sebagai wujud tanggung jawab dan tanggung
gugat atas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien secara prima
yang meliputi Bio-psiko-soial dan spiritual kesemuanya membentuk sikap
yang kontinyu tentang pemeriksaan dan tindakan melalui kontak dengan
pasien dengan sistem perawatan kesehatan (Depkes, 2004).
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat mempunyai peran
tersendiri dan penting karena perawatlah yang setiap waktu berhubungan

2. 2
langsung dengan pasien. Usaha sebagai perawat adalah memberi asuhan
keperawatan yang komprehensif. Dengan pemberian asuhan keperawatan
secara komprehensif dan berkualitas diharapkan klien dapat beradaptasi
dengan kondisi tubuhnya , menjalani terapi secara kooperatif dan dapat
bersosialisasi kembali di masyarakat. Identifikasi masalah keperawatan klien
sangat penting, terkait dengan intervensi dan implementasi yang akan
dilakukan terhadap klien selama hospitalisasi sehingga tercapai asuhan
keperawatan yang optimal salah satunya yang terjadi pada gangguan sisitem
perkemihan (Gartina,2009).
Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah
pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter,
vesika urinaria dan urethra yang menyelenggarakan serangkaian proses untuk
tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan
keseimbangan asam basa tubuh, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti
urea, kreatinin, asam urat dan urine. Apabila terjadi gangguan pada sistem
perkemihan maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat serius
dan kompleks. Gangguan yang terjadi pada sistem perkemihan dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya disebabkan oleh
Ureterolithiasis atau yang dikenal dengan sebutan batu ureter (Price, 2004).
Ureterolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat,
calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal. Ureterolithiasis terjadi
bila batu ada di dalam saluran perkemihan. Batu itu sendiri disebut calculi.
Pembentukan batu mulai dengan kristal yang terperangkap di suatu tempat

3. 3
sepanjang saluran perkemihan yang tumbuh sebagai pencetus larutan urin.
Calculi bervariasi dalam ukuran dan dari fokus mikroskopik sampai beberapa
centimeter dalam diameter cukup besar untuk masuk dalam pelvis ginjal.
Gejala rasa sakit yang berlebihan pada pinggang, nausea, muntah, demam,
hematuria. Urine berwarna keruh seperti teh atau merah. (Brunner and
Suddarth, 2002).
Urolithiasis adalah benda zat padat yang dibentuk oleh presipitasi
berbagai zat terlarut dalam urine pada saluran kemih. Batu dapat berasal dari
kalsium oksalat (60%), fosfat sebagai campuran kalsium, amonium, dan
magnesium fosfat (batu tripel fosfat akibat infeksi) (30%), asam urat (5%),
dan sistin (1%).( Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2006)
Pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih,
gangguan metabolisme, infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya
membuat urease (Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan mati
(nekrosis papil) dan multifaktor (Brunner and suddarth, 2002).
Salah satu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini
adalah tindakan pembedahan atau yang dikenal dengan sebutan nefrostomi.
Nefrostomi merupakan suatu tindakan diversi urine menggunakan tube, stent,
atau kateter melalui insisi kulit, masuk ke parenkim ginjal dan berakhir di
bagian pelvis renalis atau kaliks. Nefrostomi biasanya dilakukan pada keadaan
obstruksi urine akut yang terjadi pada sistem saluran kemih bagian atas, yaitu
ketika terjadi obstruksi ureter atau ginjal. Nefrostomi dapat pula digunakan
sebagai prosedur endourologi, yaitu intracorporeal lithotripsy, pelarutan batu

4. 4
kimia, pemeriksaan radiologi antegrade ureter, dan pemasangan double J stent
(DJ stent) (Baradero, Dkk, 2005).
Berdasarkan medical record Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
sadikin Bandung yang dirawat inap didapatkan 10 kasus terbanyak di Ruang
Kemuning lantai IV pada bulan Oktober 2013 sampai bulan Maret 2014 yang
tertera pada tabel berikut.
Tabel 1.Distribusi 10 Penyakit Terbesar Di Gedung Kemuning Lantai 4
Ruang Bedah Umum RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Periode Oktober 2013 Sampai Maret 2014.
No Jenis Penyaki Jumlah Presentase (% )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ca Rekti
Retensio Urine ac BPH+HIL
Peritonitis
Cronik Kidney Desease (CKD)
Post Oprasi Nefrostomi a/i Batu Ureter
Ileus Obstruksi Parsial
Pneumothoraks
Efusi Pleura
Ileus Obstruksi Total
Post LE+Ileustomi
95
52
28
27
24
19
15
14
13
10
34,05%
18,63%
10,03%
9,67%
8,60%
6,81%
5,37%
5,01%
4,65%
3,58%
Jumlah 279 100%
Sumber : Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung di Ged ung
kemuning lantai 4 bedah umum.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penderita Post Oprasi
Nefrostomi a/i Batu Ureter menempati urutan kelima yakni 24 penderita
(8,60%) dari 279 penderita di ruang Kemuning Lantai IV Bedah Umum
Rumah Sakit Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode Oktober 2013
sampai dengan Maret 2014. Data tersebut di atas menggambarkan bahwa Post
Oprasi Nefrostomi a/i Batu Ureter merupakan masalah yang harus
ditangani dan memerlukan perawatan yang lebih baik.
Melihat keadaan di atas serta akibat dan pengaruh yang ditimbulkan, maka penulis
tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini dalam bentuk asuhan keperawatan

5. 5
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. O Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan : Post Operasi Nefrostomi Dextra Pod I a/i Batu
Ureter Di Gedung Kemuning Lantai 4 Bedah Umum Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung”.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Penulis membatasi ruang lingkup masalah dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini yaitu Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. O Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan : Post Operasi Nefrostomi Dextra Pod I a/i Batu
Ureter Di Gedung Kemuning Lantai 4 Bedah Umum Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan system perkemihan, secara langsung pada
situasi nyata dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, social dan
spiritual yang didasari pada ilmu dan kiat keperawatan .
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif terhadap klien
dengan gangguan system perkemihan : Post Operasi Nefrostomi a/i
Batu Ureter

6. 6
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
masalah pada klien dengan gangguan system perkemihan : Post
Operasi Nefrostomi a/i Batu Ureter
c. Mampu menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan
gangguan system perkemihan : Post Operasi Nefrostomi a/i Batu
Ureter
d. Mampu melaksanakan implementasi atau tindakan keperawatan pada
klien dengan gangguan system perkemihan : Post Operasi
Nefrostomi a/i Batu Ureter
e. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan
gangguan system perkemihan : Post Oprasi Nefrostomi a/i Batu
Ureter
f. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan system perkemihan : Post Oprasi Nefrostomi a/i
Batu Ureter
D. Metode Telaahan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah metode analisis deskriptif dalam bentuk studi kasus berdasarkan
pendekatan suatu prosees keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

7. 7
1. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan komunikasi secara
lisan dan langsung pada klien serta keluarganya.
2. Observasi
Observasi yaitu mengamati keadaan klien yang meliputi bio, psiko, social,
cultural dan spiritual.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah pengumpulan data dengan melakukan
pemeriksaan fisik kepada klien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi.
4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dengan mempelajari data dari
status klien melalui rekam medic.
5. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah mencari sumber melalui bahan bacaan atau
buku-buku literatur yang dapat dipercaya untuk mendapatkan kejelasan
teori yang berhubungan dengan masalah klien.
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai pedoman dan petunjuk dalam penerapan asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan system perkemihan : Post Oprasi
Nefrostomi a/i Batu Ureter bagi tenaga perawat di ruangan dalam
rangka mengembangkan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.

8. 8
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan ilmiah atau kerangka perbandingan dalam
mengembangkan ilmu keperawatan dan usaha penyempurnaan asuhan
keperawatan yang sudah ada khususnya gangguan system perkemihan :
Post Oprasi Nefrostomi a/i Batu Urete
3. Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai bahan masukan bagi tenaga perawat yang bertugas melaksanakan
pelayanan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan gangguan
system system perkemihan : Post Oprasi Nefrostomi a/i Batu Ureter
4. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam
penerapan proses keperawatan terutama pada klien dengan gangguan
system perkemihan : Post Oprasi Nefrostomi a/i Batu Ureter
F. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan studi kasus ini pada tanggal 9 April sampai dengan
tanggal 12 April 2014.
G. Tempat Pelaksanaan
Studi kasus dilaksanakan di Ruang Kemuning Lantai IV Bedah
Umum Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.

9. 9
H. Sistematika Telaahan
Karya tulis ilmiah ini terdiri atas 4 BAB dengan uraian sebagai berikut
BAB I : Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang,
ruang lingkup pembahasan, tujuan penulisan, metode
telaahan, manfaat penulisan, waktu pelaksanaan, tempat
pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka meliputi konsep dasar medis batu
ureter yang terdiri dari Pengertian, Anatmi dan Fisiologi
Sistem Perkemihan, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi
Klinis, Pemeriksaan penunjang, Penatalaksanaan Medis,
dan Komplikasi, serta konsep dasar Asuhan Keperawatan
Post Oprasi Nefrostomi a/i Batu Ureter.
BAB III : Tinjauan kasus dan pembahasan. Dalam bab ini
berisikan laporan kasus asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan system perkemihan Post Oprasi
Nefrostomi a/i Batu Ureter POD I di Ruangan Kemuning
Lantai IV RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, serta
pembahasan yang membahas kesenjangan antara teori
dan fakta secara sistematis mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV : Kesimpulan dan rekomendasi meliputi kesimpulan
pelaksanaan asuahan keperawatan dan rekomendasi
terhadap alternatif rujukan.

10. 10