SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
STRATEGIES FOR HUMAN RESOURCE MANAGEMENT




                                                  Objective setting

                                               Identifying critical
                                               Prioritising
                                               Setting objectives
                                               Identifying “milestones”


     Motivation
                                                                                              Assessment
Communicating the
assessment process                                                                        Summarising
Clarifying key result                                                                     Evaluating
areas                                                                                     Communicating
Providing resource                                                                        (written, verbal)
                                                       Core skills
support if required                                                                       Judging
                                                              for
                                                     performance                                Coaching
  Communication
                                                     management
                                                                                          Instructing
Listening
                                                                                          Providing feedback
Discussing
                                                                                          Facilitating
Being accessible




                                 Supporting                                      Delegating


                      Recognising needs                                   Entrusting
                      Interpersonal skill                                 Guiding
                      Dealing with emotions and                           Monitoring performance
                      feelings
                      Advising on performance




         gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
GAYA MANAJEMEN SHOP FLOOR




Falsafah Shop Floor Management (SFM)

Shop Floor Management pertama kali dilontarkan oleh Frederick
Taylor pada awal abad ini. Namun konsep ini masih menjadikan
manajer sebagai motor dan karyawan sebagai pelaksana tanpa
menggali          kontribusinya,             sehingga   masih   terjadi   jarak   antara
manajemen dengan karyawannya.

Dalam konsep shop floor management yang baru (new shop floor
management) yang dikembangkan oleh Kiyoshi Suzaki lebih
menekankan pada pemberdayaan karyawan ( empowering people)
untuk mencapai peningkatan kinerja organisasi.

Di Jepang SFM disebut “genba kanri” yang artinya adalah tempat
dimana orang-orang saling menyumbangkan ide kepada lingkungan
sosialnya sebagai tujuan untuk memperkuat hubungan mereka.

Terdapat tiga hal dasar dari SFM :

1. Genba (real place); Shop floor adalah tempat untuk melatih
    pemecahan masalah secara pragmatis.

2. Genbutsu (real thing); Dalam mengamati permasalahan kita harus
    obyektif dan memandangnya dari kacamata konsumen.



gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
3. Genjitsu (real fact); Kita tetap harus selalu kritis terhadap
    kondisi/fakta dalam perusahaan sebagai kontrol terhadapnya.

Dalam rangka memahami aktivitas SFM dan untuk berfikir secara
realistis, SFM menekankan sistem training ala “ job rotation” kepada
tiap karyawan, manfaat agar; (1) karyawan tidak menjadi besar
kepala terhadap jabatannya; (2) karyawan di belakang meja dapat
menghargai karyawan lain yang berada di garis depan ( shop floor);
(3) mengajarkan karyawan untuk memandang permasalahan dari
sudut pandang yang lain; (4) memperluas pengetahuan karyawan;
(5) mengajarkan karyawan bahwa konsep tidak dapat berjalan sendiri
tanpa dijalankan oleh pelaksananya.

Organisasi Tradisional vs Organisasi Progresif.

Dalam tipe organisasi tradisional (pemikiran Taylor), dimana
pengetahuan dan skill hanya dikonsentrasikan pada barisan
manajemen dan para staf, sehingga terjadi pembagian kerja ( division
of labor) antara pihak yang berfikir dan pihak yang mengerjakan.

Dalam tipe organisasi progresif (new SFM), karyawan bebas
mengkontribusikan saran-saran atas perbaikan, berpartisipasi dalam
penyelesaian masalah, dan bekerja sebagai tim daripada berfokus
dalam kerja individual.

Elemen-elemen Kunci SFM dan Hubungannya

• Penyertaan visi dan nilai-nilai inti (vision and core values).

• Peningkatan orientasi pada konsumen ( costumer orientation).

• Peningkatan                 keterlibatan         tiap   karyawan   ( involvement   of
    everybody).



gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
• Peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah ( problem
    solving).

• Pemberian gaya kepemimpinan yang memadai ( leadership for
    continuous improvement).

• Pembangunan sistem pendukung manajemen ( management
    support system).

Konsep terpenting dalam SFM adalah “self-management”. Artinya
setiap individu harus mampu menyumbangkan pikirannya dalam
organisasi.

Dalam SFM, “shop floor” atau karyawan garis depan merupakan
barisan yang paling signifikan dalam rangka tercapainya kepuasan
konsumen. Seringkali, yang terjadi adalah luasnya “gap” antara
karyawan baris depan dengan pihak-pihak di garis belakang.
Sehingga menjadikan mereka yang bekerja di shop floor kurang
memiliki rasa mencintai organisasinya. Di lain sisi, mereka yang
berada di belakang meja pun kurang memahami situasi dan kondisi
di garis depan, sehingga seringkali output yang dihasilkan karyawan
garis belakang tidak bersesuaian dengan kondisi di shop floor.

Mengikutsertakan Karyawan

Dalam kosep mini company dengan manajemen dinding kaca, setiap
individu dalam organisasi terlibat dan tahu banyak mengenai kondisi
di perusahaannya, minimal di area kerjanya. Dengan demikian jika
tiap orang sudah mampu mengatur dirinya, organisasi pun akan
dapat dengan mudah menjadi inovatif. Ada beberapa butir kunci
untuk mencapai organisasi yang inovatif: (1) Top management yang
harus mampu menyingkirkan egonya dalam rangka mengindentifikasi
potensi pegawainya secara obyektif; (2) Harus ada perusahaan dari

gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
cara berfikir yang berorientasi power kepada yang berorientasi
pegawai/pelanggan; (3) Basis kekuatan harus bergeser dari top
management ke tingkat yang lebih rendah ( mini company) sehingga
segala keputusan dapat dibuat di tingkat terendah; (4) Top
management harus mendukung kegiatan di atas dan harus
menyediakan sarana pendukung; (5) Karena setiap orang berperan
penting dalam mini company, maka mereka harus melakukan
kegiatan di atas; (6) Setelah semua itu, setiap orang harus mencoba
mengeliminir kerjanya untuk menciptakan lahan bagi yang lain agar
dapat berkembang.

Indikator bagi keberhasilan organisasi adalah dengan mengukur “Q”
dari segi jumlah pelanggan yang komplain, “C” dari produktivitas,
lembur dan pengeluaran, “D” dihitung dari ketepatan lead time,
volume produksi, dan volume penjualan, dan “S” dilihat dari jumlah
kecelakaan kerja, serta “M” diukur dari tingkat absensi dan tingkat
turnover.

Menciptakan Problem Solving Skill

Suatu lingkungan yang dapat memberikan keleluasaan pada setiap
orang untuk dapat terbiasa mengeksplorasikan permasalahannya di
tempat kerja. Dengan adanya eksplorasi masalah akan memancing
karyawan lainnya untuk ikut memberikan kontribusi ide dalam upaya
penyelesaian              masalah           tersebut.   Dengan   demikian      krativitas
karyawan dalam problem solving menjadi terasah.

Selain kemampuan mengeksplorasi masalah, dibutuhkan pula
kemampuan               untuk        mengidentifikasi     masalah   terlebih    dahulu.
Ketidakmampuan                    mengidentifikasi       masalah    mengindikasikan
kurangnya pemahaman akan visi dan misi. Seorang manajer di
NUMMI, sebuah perusahaan gabungan Toyota-General Motor di
California, menyatakan pengalamannya bahwa kesalahan besar
gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
yang pernah ia lakukan adalah menganggap tidak pernah ada
masalah di departemennya. Padahal kevakuman masalah tersebut
merupakan masalah itu sendiri, yakni tidak dapat mengidentifikasi
masalah.

Skill untuk mengindentifikasi masalah perlu dibantu dengan alat
untuk mengungkap dan menyelesaikan masalah, misalnya dalam
SFM dikenal adanya penggunaan tabel kontrol atau papan kontrol
produksi. SOP pun bisa menjadi alat ukur untuk identifikasi masalah.
Jadi bila sesuatu tidak berjalan sesuai standar, maka potensial
menjadi masalah.

Peranan Kepemimpinan Dalam New Shop Floor

Kepemimpinan dibutuhkan agar semua unsur penting di atas dapat
terwujud. Kepemimpinan di sini bukan tipe yang dimaksud dalam
organisasi tradisional, yang power-oriented, melainkan bersifat
situasional, tergantung kepada tempat, waktu dan peristiwa. Dalam
tipe      organisasi            progresif,         pemimpin     yang   baik:   (a)    mau
mendengarkan orang lain dan belajar dari mereka agar dapat
mengidentifikasi kebutuhan organisasi; (b) mengajar dan membekali
subordinat dengan keahlian yang dibutuhkan; (c) menghargai orang
lain dan menjadi teladan; (d) melibatkan orang lain dalam proses
penyelesaian masalah dan pembuatan kebijakan.

Penting sekali bagi seorang pemimpin bersama karyawannya untuk
mengetahui             visi     dan       misi     organisasi   agar   semuanya      dapat
berpartisipasi dalam setiap kesempatan untuk menuju masa depan.
Selain itu, penting pula bagi setiap orang untuk memahami
pekerjaanya. Jika kita mempunyai kebanggaan dan keyakinan
terhadap pekerjaan kita, kita akan tahu apa yang dapat dicapai dan
yang tidak. Jangan sampai membiarkan orang kehilangan keinginan

gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
untuk mengembangkan diri dan tidak memberi kesempatan untuk
menunjukkan kemampuan mereka.

Ada dua hal utama yang dapat dilakukan dalam upaya mengatur
aktivitas pengembangan di tempat kerja, yakni dengan menentukan
goal setting serta melakukan benchmarking. Walaupun rentang
kendali bervariasi bagi setiap orang dalam suatu organisasi, tiap
individu dan kelompok harus mempunyai beberapa tujuan ( goals)
yang akan dicapai. Seringkali goal organisasi tidak diinformasikan
secara jelas kepada pegawai, akibatnya setiap orang memanipulasi
sistem yang ada untuk kepentingan individual dan tidak memberi
kontribusi kepada perusahaan.

Dengan melakukan benchmarking, perusahaan akan mengetahui
kebutuhan apa yang secara signifikan harus diperbaiki, Jika hasil
benchmarking menunjukkan perusahaan kita berada di bawah
standar, maka kita harus menerima bahwa apa yang kita lakukan
sebelumnya mungkin belum memadai. Kita bisa memacu diri kita
untuk terus berkembang dengan melakukan benchmarking. Selain
itu, jika kita ingin tahu dan tertarik untuk melakukan sesuatu dengan
lebih      baik,       meskipun           kadang   sulit   mendapat   informasi   dari
perusahaan lain, kita masih bisa mengunjungi bagian lain atau
perusahaan yang bukan kompetitor untuk sekedar mencari ide.




gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc

More Related Content

What's hot

Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)Titip Novika
 
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis KompetensiManajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis KompetensiYodhia Antariksa
 
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensiPenyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensiirawan d soedradjat
 
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment Center
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment CenterMenilai Kompetensi dengan Metode Assessment Center
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment CenterYodhia Antariksa
 
PROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptx
PROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptxPROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptx
PROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptxKamilusVianyWiryohar
 
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Al Marson
 
KPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR ManagerKPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR ManagerYodhia Antariksa
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitasMoch Willy
 
SOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPI
SOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPISOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPI
SOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPIM. Rojana Hamdan
 
Implementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemImplementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemDede Faishal
 
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisKey performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisRahmat Taufiq Sigit
 
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidanceIdham Hanafiah
 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizenmasruhan
 
Mengukur Efektivitas Training
Mengukur Efektivitas TrainingMengukur Efektivitas Training
Mengukur Efektivitas TrainingYodhia Antariksa
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 

What's hot (20)

Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis KompetensiManajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
 
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensiPenyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
 
Tentang 5R
Tentang 5RTentang 5R
Tentang 5R
 
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment Center
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment CenterMenilai Kompetensi dengan Metode Assessment Center
Menilai Kompetensi dengan Metode Assessment Center
 
PROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptx
PROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptxPROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptx
PROG HR MANAGEMENT MENTORING MATTEL.pptx
 
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
 
KPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR ManagerKPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR Manager
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas
 
Quality Training
Quality TrainingQuality Training
Quality Training
 
SOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPI
SOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPISOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPI
SOLUSI: Inilah Siklus Penyusunan KPI
 
Implementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemImplementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA system
 
Konsep QCC
Konsep QCCKonsep QCC
Konsep QCC
 
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisKey performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
 
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidance
 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizen
 
Mengukur Efektivitas Training
Mengukur Efektivitas TrainingMengukur Efektivitas Training
Mengukur Efektivitas Training
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 

Similar to HR Strategies in 40 Characters or Less

Frame work desy riwayana 11150501
Frame work desy riwayana 11150501Frame work desy riwayana 11150501
Frame work desy riwayana 11150501desyriwayana
 
Performance management
Performance managementPerformance management
Performance managementmuhammad hamdi
 
Frame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Frame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmFrame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Frame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmIlaNursilah
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fixnoe irredenta
 
Transferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledgeTransferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledgeHARISA MARDIANA
 
Assessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptxAssessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptxagushermawan702359
 
Dasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.com
Dasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.comDasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.com
Dasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.comSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Dasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganDasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganAbdul Rohman
 
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Dadang Budiaji
 
Manajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mm
Manajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mmManajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mm
Manajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mmDadang Budiaji
 
Analisis_Lingkungan_Internal dan ekstern
Analisis_Lingkungan_Internal dan eksternAnalisis_Lingkungan_Internal dan ekstern
Analisis_Lingkungan_Internal dan eksternlp2klkumnaw
 
Teknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiTeknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiBukik Psikologi
 
HR Scorecard by Daniel Saputro
HR Scorecard by Daniel SaputroHR Scorecard by Daniel Saputro
HR Scorecard by Daniel SaputroBusinessBuddy Int
 
Analisis_Lingkungan_Perusahaan barus.ppt
Analisis_Lingkungan_Perusahaan barus.pptAnalisis_Lingkungan_Perusahaan barus.ppt
Analisis_Lingkungan_Perusahaan barus.pptlp2klkumnaw
 
Management dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan okManagement dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan okArdi Muluk
 

Similar to HR Strategies in 40 Characters or Less (20)

Integrated hrm
Integrated hrmIntegrated hrm
Integrated hrm
 
Tajuk 9 pembangunan pekerja
Tajuk 9 pembangunan pekerjaTajuk 9 pembangunan pekerja
Tajuk 9 pembangunan pekerja
 
Frame work desy riwayana 11150501
Frame work desy riwayana 11150501Frame work desy riwayana 11150501
Frame work desy riwayana 11150501
 
Leader atau Manajer
Leader atau ManajerLeader atau Manajer
Leader atau Manajer
 
Performance management
Performance managementPerformance management
Performance management
 
Frame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Frame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmFrame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Frame work evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fix
 
Transferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledgeTransferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledge
 
Assessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptxAssessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptx
 
Dasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.com
Dasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.comDasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.com
Dasar dasar-manajemen www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Dasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganDasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuangan
 
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
 
Manajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mm
Manajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mmManajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mm
Manajemen sdm utk semua atasan by dadang budiaji mm
 
Analisis_Lingkungan_Internal dan ekstern
Analisis_Lingkungan_Internal dan eksternAnalisis_Lingkungan_Internal dan ekstern
Analisis_Lingkungan_Internal dan ekstern
 
Manajemen.pptx
Manajemen.pptxManajemen.pptx
Manajemen.pptx
 
Teknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiTeknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan Kompetensi
 
HR Scorecard by Daniel Saputro
HR Scorecard by Daniel SaputroHR Scorecard by Daniel Saputro
HR Scorecard by Daniel Saputro
 
Frame work
Frame workFrame work
Frame work
 
Analisis_Lingkungan_Perusahaan barus.ppt
Analisis_Lingkungan_Perusahaan barus.pptAnalisis_Lingkungan_Perusahaan barus.ppt
Analisis_Lingkungan_Perusahaan barus.ppt
 
Management dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan okManagement dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan ok
 

More from Sofyan Nardi Saputra

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Sofyan Nardi Saputra
 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateSofyan Nardi Saputra
 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Sofyan Nardi Saputra
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Sofyan Nardi Saputra
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk makSofyan Nardi Saputra
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma maSofyan Nardi Saputra
 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsSofyan Nardi Saputra
 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sdSofyan Nardi Saputra
 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd miSofyan Nardi Saputra
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isiSofyan Nardi Saputra
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg sklSofyan Nardi Saputra
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakSofyan Nardi Saputra
 

More from Sofyan Nardi Saputra (20)

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2
 
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolahPpt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolah
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
Strategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdmStrategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdm
 

HR Strategies in 40 Characters or Less

  • 1. STRATEGIES FOR HUMAN RESOURCE MANAGEMENT Objective setting Identifying critical Prioritising Setting objectives Identifying “milestones” Motivation Assessment Communicating the assessment process Summarising Clarifying key result Evaluating areas Communicating Providing resource (written, verbal) Core skills support if required Judging for performance Coaching Communication management Instructing Listening Providing feedback Discussing Facilitating Being accessible Supporting Delegating Recognising needs Entrusting Interpersonal skill Guiding Dealing with emotions and Monitoring performance feelings Advising on performance gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
  • 2. GAYA MANAJEMEN SHOP FLOOR Falsafah Shop Floor Management (SFM) Shop Floor Management pertama kali dilontarkan oleh Frederick Taylor pada awal abad ini. Namun konsep ini masih menjadikan manajer sebagai motor dan karyawan sebagai pelaksana tanpa menggali kontribusinya, sehingga masih terjadi jarak antara manajemen dengan karyawannya. Dalam konsep shop floor management yang baru (new shop floor management) yang dikembangkan oleh Kiyoshi Suzaki lebih menekankan pada pemberdayaan karyawan ( empowering people) untuk mencapai peningkatan kinerja organisasi. Di Jepang SFM disebut “genba kanri” yang artinya adalah tempat dimana orang-orang saling menyumbangkan ide kepada lingkungan sosialnya sebagai tujuan untuk memperkuat hubungan mereka. Terdapat tiga hal dasar dari SFM : 1. Genba (real place); Shop floor adalah tempat untuk melatih pemecahan masalah secara pragmatis. 2. Genbutsu (real thing); Dalam mengamati permasalahan kita harus obyektif dan memandangnya dari kacamata konsumen. gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
  • 3. 3. Genjitsu (real fact); Kita tetap harus selalu kritis terhadap kondisi/fakta dalam perusahaan sebagai kontrol terhadapnya. Dalam rangka memahami aktivitas SFM dan untuk berfikir secara realistis, SFM menekankan sistem training ala “ job rotation” kepada tiap karyawan, manfaat agar; (1) karyawan tidak menjadi besar kepala terhadap jabatannya; (2) karyawan di belakang meja dapat menghargai karyawan lain yang berada di garis depan ( shop floor); (3) mengajarkan karyawan untuk memandang permasalahan dari sudut pandang yang lain; (4) memperluas pengetahuan karyawan; (5) mengajarkan karyawan bahwa konsep tidak dapat berjalan sendiri tanpa dijalankan oleh pelaksananya. Organisasi Tradisional vs Organisasi Progresif. Dalam tipe organisasi tradisional (pemikiran Taylor), dimana pengetahuan dan skill hanya dikonsentrasikan pada barisan manajemen dan para staf, sehingga terjadi pembagian kerja ( division of labor) antara pihak yang berfikir dan pihak yang mengerjakan. Dalam tipe organisasi progresif (new SFM), karyawan bebas mengkontribusikan saran-saran atas perbaikan, berpartisipasi dalam penyelesaian masalah, dan bekerja sebagai tim daripada berfokus dalam kerja individual. Elemen-elemen Kunci SFM dan Hubungannya • Penyertaan visi dan nilai-nilai inti (vision and core values). • Peningkatan orientasi pada konsumen ( costumer orientation). • Peningkatan keterlibatan tiap karyawan ( involvement of everybody). gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
  • 4. • Peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah ( problem solving). • Pemberian gaya kepemimpinan yang memadai ( leadership for continuous improvement). • Pembangunan sistem pendukung manajemen ( management support system). Konsep terpenting dalam SFM adalah “self-management”. Artinya setiap individu harus mampu menyumbangkan pikirannya dalam organisasi. Dalam SFM, “shop floor” atau karyawan garis depan merupakan barisan yang paling signifikan dalam rangka tercapainya kepuasan konsumen. Seringkali, yang terjadi adalah luasnya “gap” antara karyawan baris depan dengan pihak-pihak di garis belakang. Sehingga menjadikan mereka yang bekerja di shop floor kurang memiliki rasa mencintai organisasinya. Di lain sisi, mereka yang berada di belakang meja pun kurang memahami situasi dan kondisi di garis depan, sehingga seringkali output yang dihasilkan karyawan garis belakang tidak bersesuaian dengan kondisi di shop floor. Mengikutsertakan Karyawan Dalam kosep mini company dengan manajemen dinding kaca, setiap individu dalam organisasi terlibat dan tahu banyak mengenai kondisi di perusahaannya, minimal di area kerjanya. Dengan demikian jika tiap orang sudah mampu mengatur dirinya, organisasi pun akan dapat dengan mudah menjadi inovatif. Ada beberapa butir kunci untuk mencapai organisasi yang inovatif: (1) Top management yang harus mampu menyingkirkan egonya dalam rangka mengindentifikasi potensi pegawainya secara obyektif; (2) Harus ada perusahaan dari gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
  • 5. cara berfikir yang berorientasi power kepada yang berorientasi pegawai/pelanggan; (3) Basis kekuatan harus bergeser dari top management ke tingkat yang lebih rendah ( mini company) sehingga segala keputusan dapat dibuat di tingkat terendah; (4) Top management harus mendukung kegiatan di atas dan harus menyediakan sarana pendukung; (5) Karena setiap orang berperan penting dalam mini company, maka mereka harus melakukan kegiatan di atas; (6) Setelah semua itu, setiap orang harus mencoba mengeliminir kerjanya untuk menciptakan lahan bagi yang lain agar dapat berkembang. Indikator bagi keberhasilan organisasi adalah dengan mengukur “Q” dari segi jumlah pelanggan yang komplain, “C” dari produktivitas, lembur dan pengeluaran, “D” dihitung dari ketepatan lead time, volume produksi, dan volume penjualan, dan “S” dilihat dari jumlah kecelakaan kerja, serta “M” diukur dari tingkat absensi dan tingkat turnover. Menciptakan Problem Solving Skill Suatu lingkungan yang dapat memberikan keleluasaan pada setiap orang untuk dapat terbiasa mengeksplorasikan permasalahannya di tempat kerja. Dengan adanya eksplorasi masalah akan memancing karyawan lainnya untuk ikut memberikan kontribusi ide dalam upaya penyelesaian masalah tersebut. Dengan demikian krativitas karyawan dalam problem solving menjadi terasah. Selain kemampuan mengeksplorasi masalah, dibutuhkan pula kemampuan untuk mengidentifikasi masalah terlebih dahulu. Ketidakmampuan mengidentifikasi masalah mengindikasikan kurangnya pemahaman akan visi dan misi. Seorang manajer di NUMMI, sebuah perusahaan gabungan Toyota-General Motor di California, menyatakan pengalamannya bahwa kesalahan besar gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
  • 6. yang pernah ia lakukan adalah menganggap tidak pernah ada masalah di departemennya. Padahal kevakuman masalah tersebut merupakan masalah itu sendiri, yakni tidak dapat mengidentifikasi masalah. Skill untuk mengindentifikasi masalah perlu dibantu dengan alat untuk mengungkap dan menyelesaikan masalah, misalnya dalam SFM dikenal adanya penggunaan tabel kontrol atau papan kontrol produksi. SOP pun bisa menjadi alat ukur untuk identifikasi masalah. Jadi bila sesuatu tidak berjalan sesuai standar, maka potensial menjadi masalah. Peranan Kepemimpinan Dalam New Shop Floor Kepemimpinan dibutuhkan agar semua unsur penting di atas dapat terwujud. Kepemimpinan di sini bukan tipe yang dimaksud dalam organisasi tradisional, yang power-oriented, melainkan bersifat situasional, tergantung kepada tempat, waktu dan peristiwa. Dalam tipe organisasi progresif, pemimpin yang baik: (a) mau mendengarkan orang lain dan belajar dari mereka agar dapat mengidentifikasi kebutuhan organisasi; (b) mengajar dan membekali subordinat dengan keahlian yang dibutuhkan; (c) menghargai orang lain dan menjadi teladan; (d) melibatkan orang lain dalam proses penyelesaian masalah dan pembuatan kebijakan. Penting sekali bagi seorang pemimpin bersama karyawannya untuk mengetahui visi dan misi organisasi agar semuanya dapat berpartisipasi dalam setiap kesempatan untuk menuju masa depan. Selain itu, penting pula bagi setiap orang untuk memahami pekerjaanya. Jika kita mempunyai kebanggaan dan keyakinan terhadap pekerjaan kita, kita akan tahu apa yang dapat dicapai dan yang tidak. Jangan sampai membiarkan orang kehilangan keinginan gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc
  • 7. untuk mengembangkan diri dan tidak memberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Ada dua hal utama yang dapat dilakukan dalam upaya mengatur aktivitas pengembangan di tempat kerja, yakni dengan menentukan goal setting serta melakukan benchmarking. Walaupun rentang kendali bervariasi bagi setiap orang dalam suatu organisasi, tiap individu dan kelompok harus mempunyai beberapa tujuan ( goals) yang akan dicapai. Seringkali goal organisasi tidak diinformasikan secara jelas kepada pegawai, akibatnya setiap orang memanipulasi sistem yang ada untuk kepentingan individual dan tidak memberi kontribusi kepada perusahaan. Dengan melakukan benchmarking, perusahaan akan mengetahui kebutuhan apa yang secara signifikan harus diperbaiki, Jika hasil benchmarking menunjukkan perusahaan kita berada di bawah standar, maka kita harus menerima bahwa apa yang kita lakukan sebelumnya mungkin belum memadai. Kita bisa memacu diri kita untuk terus berkembang dengan melakukan benchmarking. Selain itu, jika kita ingin tahu dan tertarik untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, meskipun kadang sulit mendapat informasi dari perusahaan lain, kita masih bisa mengunjungi bagian lain atau perusahaan yang bukan kompetitor untuk sekedar mencari ide. gayamanajemenshopfloor-121213223812-phpapp01.doc