2. • Dasar tujuan dan strategi internal audit adalah kelebihan
dan kekurangan internal, kesempatan dan ancaman dari
luar, dan pernyataan tujuan yang jelas.
• Kunci kelebihan internal terlihat dalam kelebihan suatu
badan usaha yang tidak dapat ditandingi atau ditiru oleh
competitor (distinctive competencies).
• Membangun keuntungan kompetitif dapat dilakukan
dengan cara memanfaatkan kompetensi
yang tidak dapat ditandingi competitor lain (distinctive
competencies).
3. • Proses dalam melakukan audit internal Informasi dikumpulkan
dari:
1. Manajemen
2. Pemasaran
3. Keuangan dan akuntansi
4. Produksi dan operasi
5. Penelitian dan pengembangan
6. System manajemen informasi
• Keterikatan dalam melakukan audit manajemen strategi internal
memberikan suatu cara untuk memahami kebiasaan dan fungsi
serta efek dari keputusan yang diberlakukan dari fungsi bisnis
yang lain dalam suatu perusahaan.
4. THE RESOURCE BASED
VIEW
• Pendekatan RBV sehubungan dalam keuntungan kompetitif menyatakan
bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada factor
eksternal dalam mendapatkan dan mempertahankan keuntungan kompetitif.
• Factor-faktor yang paling menentukan kondisi perusahaan adalah:
1. Physical resource, semua asset fisik yang dimiliki
2. Human resource, semua pegawai, pengalaman, pengetahuan, dan
kemampuan
3. Organization resource, berupa struktur perusahaan, proses perencanaan,
system informasi, paten, merk, hak cipta, database, dsb.
• RBV teori menyatakan bahwa sumberdaya adalah apa yang sebenarnya
membantu perusahaan mengeksploitasi kelebihan yang dimiliki dan
menetralisir ancaman dari luar.
5. MANAGEMENT
• a. Planning: segala proses managerial sebagai persiapan masa depan,
perencanaan, awal proses manajemen, sebagai persiapan antara masa kini dan
masa depan, meningkatkan keuntungan dalam mendapatkan hasil yan.diinginkan
• b. Organizing: segala aktivitas managerial yang menghasilkan struktur tugas dan
hubungan otoritas. Menentukan desain organisasi, deskripsi pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, control, kesatuan pimpinan, koordinasi,dan analisis.
• c. Motivating: segala usaha yang dilakukan demi membentik kebiasaan manusia.
Kepemimpinan, komunikasi, tim kerja, pengubahan kebiasaan, kepuasan
pekerjaan, delegasi tugas, moral pegawaidan manajerial.
• d. Staffing: aktivitas yang difokuskan pada tiap pegawai, administrasi gaji,
keuntungan pegawai,interview, penugasan, pelatihan, keamanan pegawai, karir,
dsb
• e. Controlling: segala aktivitas manajerial yang ditujukan untuk memastikan hasil
yang dicapai sesuai dengan hasil yang direncanakan. Control kualitas, keuangan,
penjualan, persediaan, biaya dan beban, hadiah dan sanksi.
6. CEKLIST AUDIT MANAJEMEN
• 1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategi?
• 2. Apakah tujuan perusahaan dapat diukur dan dikomunikasikan dengan baik?
• 3. Apakah manajer pada tiap level hirarki merencanakan pekerjaan dengan
efektif?
• 4. Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik?
• 5. Apakah struktur organisasi sudah cukup pantas?
• 6. Apakah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas?
• 7. Apakah moral pegawai tinggi?
• 8. Apakah perputaran/pertukaran pegawai dan ketidak hadiran pegawai
rendah?
• 9. Apakah mekanisme control organisasi dan hadiah sudah efektif?
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. ANALISIS FUNGSI BISNIS
Analisis lingkungan internal perusahaan (ALI)
dilakukan melalui aktivitas-aktivitas bisnis
perusahaan atau function business analysis
(F.B.A).
Pendekatan ini seringkali disebut sebagai a
resource based approach (suatu pendekatan
berbasis sumber daya)
15. ANALISIS FUNGSI BISNIS
Analisis lingkungan internal perusahaan harus
mampu menganalisa sejumlah kapabilitas
(capability) yaitu kemampuan (ability) perusahaan
untuk mengekploitasi sumber dayanya.
Kapabilitas berada pada fungsi-fungsi bisnis
perusahaan, seperti : kapablitas pemasaran,
kapabilitas operasi, kapabilitas keuangan dan
kapabilitas manajemen SDM.
16. ANALISIS FUNGSI BISNIS
Perusahaan juga harus mampu mengidentifikasi
kompetensi khas/unik (distictive competence)
perusahaan yaitu kompetensi inti perusahaan yang
membedakannya dengan pesaing.
Kompetensi inti adalah kumpulan kompetensi
yang tersebar pada lintas divisi dalam perusahaan
yang mana perusahaan dapat melakukannya
dengan sangat unggul.
17. ANALISIS FUNGSI BISNIS
Menurut Barney (1991), kompetensi perusahaan harus memiliki empat
sifat yang dapat disingkat menjadi VRIN (valueable, rare, in-imitability, dan
non-substitutable), artinya kompetensi perusahaan harus bernilai, langka/
unik, tidak dapat ditiru, dan tidak dapat digantikan.
18.
19. Pemasaran adalah aktivitas untuk mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia.
American Marketing Association mendefinisikan
pemasaran sebagai aktivitas sejumlah institusi dan proses
menciptakan, mengkomunikasikan, menghantarkan, dan
menukarkan tawaran yang bernilai kepada klien, mitra dan
masyarakat lebih luas.
20. Aktivitas pemasaran oleh McCharthy dinamakan
sebagai bauran pemasaran (marketing mix) yang
terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P).
Untuk perusahaan jasa ditambah dengan bauran jasa
yaitu people, process, dan physical evidence.
21. Saat ini, praktek pemasaran berevolusi tidak
memungkinkan hanya menjalankan 4P saja,
namun menjadi 4P Manajemen Pemasaran
Modern yang terdiri dari : people, process,
programs, dan performance.
22. PRODUCT MIX PT AIA FINANCIAL
Produk yang ditawarkan AIA Financial untuk pasar
konsumen individu adalah :
• Proteksi
• Proteksi & Tabungan
• Poteksi & Investasi
• Syariah
Contoh
Aplikasi
23.
24. Analisis lingkungan internal pada fungsi ini
bertujuan untuk menemukan kekuatan dan
kelemahan perusahaan pada ketiga keputusan
keuangan perusahaan, yaitu :
1. Financing
2. Investing
3. Dividend
25. Financing
Proses merencanakan dan menganalisis pilihan
strategi yang paling tepat dalam mencari sumber
pendanaan bagi aktivitas-aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan. Keputusan tersebut
misalnya, capital structure, cost of capital, leasing dan
merger & acquisitions.
26. Investing
Yaitu proses dimana perusahaan menyusun strategi
alokasi dana untuk kegiatan investasi yang
menguntungkan sehingga proses financing dapat
terpenuhi dengan baik. Biasanya dilakukan melalui
capital budgeting dan portfolio Theory.
27. Dividend
Yaitu keputusan membayarkan persentase laba
kepada para pemegang saham, stabilitas
dividen yang dibayarkan dari waktu ke waktu
dan pembelian kembali atau penerbitan
saham.
28.
29. Istilah operasi sebelumnya lebih populer
dengan nama produksi, yaitu penciptaan
barang dan jasa.
Pada tahap ini dilakukan analisis untuk
menemukan kekuatan dan kelemahan pada
keputusan manajemen operasi, yaitu :
30. OPERATION
1. Design of good and services
2. Managing quality
3. Process and capacity design
4. Location selection
5. Layout design
6. Human resources and job design
7. Supply-chain management
8. Inventory (material requirements planning just in time)
9. Scheduling
10. Maintenance
31.
32. Analisis lingkungan internal pada fungsi manajemen
SDM adalah untuk menemukan kekuatan dan
kelemahan pada fungsi-fungsi Manajemen SDM sebagai
berikut : Pengadaan, Pengembangan, Pemeliharaan.
33.
34.
35. Analisis kekuatan dan kelemahan pada fungsi MIS
adalah untuk menemukan peran strategi MIS dalam
menyediakan informasi yang sesuai dengan keperluan
pengguna ditingkat operasional, manajerial dan
strategical.
36. MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
MIS pada awalnya terdiri dari dua
jenis, yaitu Transaction Processing
System (TPS) dan Management
Reporting System (MRS). Saat ini
kerangka kerja MIS terdiri dari TPS,
MRS, DSS, OIS
37.
38. FUNGSI BISNIS LAINNYA
Secara menyeluruh ada 4 jenis industri yang ada, yaitu
genetic industry, extractive industry, manufacturing
industry, dan services industry. Disingkat menjadi
GEMS.
1. Genetik (PT. Pertani, PT. Perkebunan, Perhutani)
2. Ekstraktif (Pertamina, PT Aneka Tambang)
3. Manufaktur (PT. Krakatau Steel, PT. Indofood
Sukses Makmur)
4. Service dan Jasa (PT. Garuda Indonesia, PT Telkom,
BRI, RCTI)
39. PENYUSUNAN TABEL IFAS
Berikut langkah membuat tabel IFAS :
1. Mengidentifikasi dan menyusun sekitar 5 sampai 10 item untuk masing-masing
kekuatan dan kelemahan pada kolom
2. Berikan bobot pada item-item tersebut mulai dari 1.0 (paling penting) sampai
0.0 (paling tidak penting) pada kolom 2
3. Berikan rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor mulai dari 5 (sangat
baik) sampai 1 (sangat buruk), berdasarkan respon manajemen terhadap setiap
faktor.
4. Kalikan bobot setiap faktor pada kolom kedua dengan rating pada kolom ketiga
untuk mendapatkan skor terbobot pada kolom keempat.
5. Gunakan kolom kelima untuk menunjukkan bagaimana satu faktor tertentu
dipilih dan bagaimana pembobotan dan peingkat dilakukan.
6. Jumlahkan seluruh skor terbobot pada kolom keempat untuk memperoleh skor
terbobot total untuk perusahaan tertentu.
Skor terbobot total menunjukkan seberapa baik perusahaan merespon faktor-faktor
stratgis internal perusahaan yang ada sekarang dan yang diharapkan. Skor terbobot
terentang dari 5.0 (sangat baik) sampai 1.0 (sangat buruk) dengan 3.0 sebagai rat-
rata.
43. VALUE CHAIN ANALYSIS
Analisis Rantai Nilai (value chain analysis, VCA) adalah suatu cara untuk
meneliti sifat dan tingkat sinergi, apabila ada, diantara kegiatan-kegiatan
internal perusahaan.
VCA mengacu pada proses penentuan biaya yang terkait dengan
aktivitas perusahaan dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan
pemasaran produk tersebut.
VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan atau
ketidakunggulan yang ada disepanjang rantai nilai mulai dari bahan
mentah sampai aktivitas layanan konsumen.
45. Analisis Biaya pada Rantai Nilai Perusahaan Manufaktur
(Sumber : dimodifikasi dari David 2009: 229)
46. Langkah-langkah untuk melakukan analisis rantai nilai perusahaan :
1. Telitilah rantai produk atau jasa tertentu dari berbagai kegiatan yang
terlibat dengan mengidentifikasi kegiatan utama dan kegiatan pendukung.
2. Telitilah keterkaitan antara semua kegiatan sehingga ditemukan suatu
linkage pencipta nilai tambah pada kegiatan.
3. Telitilah sinergi potensial di antara produk atau unit bisnis.
Untuk memperoleh linkage optimal dalam rantai nilai, diperlukan optimalisasi
tiga elemen dalam jaringan, yaitu arsitektur jaringan, kompetensipada tiap
point jaringan dan koordinasi antar point jaringan.