Sporozoa adalah kelompok protista uniseluler yang pada siklus hidupnya dapat membentuk spora. Mereka hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Siklus hidupnya kompleks dan melibatkan lebih dari satu inang, serta mereproduksi secara aseksual dan seksual. Contoh sporozoa yang penting adalah Plasmodium sp yang menyebabkan malaria, dan Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis.
2. Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan)
adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu
yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya
dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup
sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.
Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena
melibatkan lebih dari satu inang. Dalam siklus
hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh
inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi
sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara
berulang – ulang sehingga dihasilkan banyak inti
yang masing – masing dikelilingi oleh sitoplasma dan
terbentuklah individu baru.
3. Struktur Morfologi Sporozoa
1.Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan
mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.
2.Mempunyai spora berbentuk lonjong
3.Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin
4.Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama,
terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior
5.Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior
6.Dinding katub tidak jelas
Struktur anatomi Sporozoa
Tubuhnya berbentuk bulat panjang, ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi
didalamusus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. Tubuh dari kumpulan
tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait
pengikat ataufilament sederhana untuk melekatkan diri pada inang
4.
5. tubuhnya.
2. Mempunyai spora berbentuk lonjong
3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada
dinding kitin
4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior,
berpasangan bentuk labu, berukuran sama,
terletak pada sudut sumbu longitudinal
dengan ujung posterior
5. Dari depan ujung anterior sama dengan
lebar posterior
6. Dinding katub tidak jelas
6. Pergiliran reproduksi aseksual dan
seksualnya komplek, dengan beberapa
perubahan bentuk serta membutuhkan
dua atau lebih inang. Reproduksi
aseksual dilakukan denganpembelahan
biner.
Reprodusi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet dan dilanjutkan
dengan penyatuan gamet jantan dan
betina.
8. Siklus hidup Plasmodium sp
• Nyamuk anopheles betina yang mengandung sporozoit plasmodium
sp. Menggigit manusia, dan meninggalkan sporozoit di dalam jaringan
darah manusia Melalui aliran darah, sporozoit masuk ke jaringan
hati(liver).Sporozoit bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner)
berkali-kali, dan tumbuh menjadi merozoit Merozoit menggunakan
kompleks apeks ( ujung sel ) untuk menembus sel darah merah (
erotrosit ) penderita Merozoit tumbuh dan bereproduksi aseksual (
pembelahan biner ) secara berulang-ulang sehingga terdapat banyak
merozoit baru. Merozoit baru ini disebut juga Tropozoit. Tropozoit
keluar setelah memecah sel darah merah dan menginfeksi sel darah
merah lainnya, secara berulang-ulang dengan interval 48-72 jam
(tergantung pada spesiesnya). Akibatnya penderita mengalami
demam dan menggigil secara periodik Di dalam jaringan darah,
beberapa merezoit membelah dan membentuk gametosit jantan
(mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit ) Bila
nyamuk Anopheles betina lainnya menggigit dan mengisap darah
penderita, maka mikrogametosit maupun makrogametosit tumbuh
9. antara genus yang satu dengan genus yang lain,
perbedaan itu berupa :
1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah
merah dan memerlukan vektor biologis, sifat ini
terdapat pada Genus Plasmodium.
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal
dan tidak memerlukan vektor biologis, sifat ini
terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit
mononukleus, cairan tubuh, sel jaringan tuan
rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat
ini yang terdapat pada genus toxoplasma.
10. Contoh Sporozoa
1. Plasmodium sp
• Plasmodium Falciparum
Penyebab penyakit malaria tropika, dengan gejala
demam (masa sporulasi) , yang tidak teratur. Bisa 1- 3
X 24 jam.
• Plasmodium vivax
Penyebab penyakit malaria tertiana, dengan gejala
demam (masa sporulasi) ,selang waktu 48 jam
11. • Plasmodium Malariae
Penyebab penyakit malaria quartana , dengan gejala
demam (masa sporulasi) , selang waktu 72 jam
• Plasmodium ovale
Penyebab penyakit malaria ovale tertiana (limpa),
dengan gejala
demam lebih ringan daripada malaria tertiana yang
disebabkan oleh Plasmodium vivax. Dengan masa
sporulasi 48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak
ditemukan di Indonesia.
12. 2. Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis. Toksoplasmosis pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat
atau kematian janin yang dikandungnya