5. Defenisi Protozoa
Protozoa adalah hewan – hewan yang temasuk bersel tunggal, protozoa memiliki
struktur yang lebih majemuk dari pada sel tunggal hewan multiselular dan meskipun
hanya terdiri satu sel, namun protozoa termasuk organisme sempurna, karena sifat
strukturnya itu, maka beberapa para ahli zoologi menamakan protozoa sebagai
aselular tetapi keseluruhan organisme itu dibungkus oleh plasma membran. Protozoa
hanya dapat hidup dari zat-zat organik yang merupakan konsumen dalam komunitas,
mereka menggunakan bakteri atau mikroorganisme lain/ sisa-sisa organisme .
Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota protista
eukariotik. Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan
zoon artinya hewan.Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan
tingkat rendah yang hanya bersel satu.
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak
memiliki dinding sel. 2
Nada Abdel Fattah El-Nadi, Eman Khalaf Omran, Noha Sammer Ahmed, Eman Fathi Fadel. Non-pathogenic protozoa and associated
enteric symptom, Pakistan. The Journal of Advances In Parasitology, 2017; 4(4): 47-50
6. Ciri – Ciri Protozoa
1. Kebanyakan berukuran mikroskopis
2. Tidap mempunyai lapisan tubuh
3. Hidup bebas, dapat bersifat mutualisme, komensalisme,
parasitisme.
4. Sel dilindungi oleh pelindung sel sederhana
5. Tidak mempunyai organ atau jaringan, tetapi ada beberapa yang
memiliki beberapa organ khusus
6. Terdiri dari satu sel, beberapa berkoloni
7. Menampilkan seluruh simetri, bentuk berubah atau tetap (oval,
sperikal)
8. Bergerak dengan kaki semu, flagel, silia 4
o
Salah Shanan,Hadi Abd,Magdi Bayoumi,Amir Saeed,Gunnar Sandström. Prevalence of protozoa species in
drinking and environmental water sources, Sudan Afrika. Hindawi Publishing Corporation, 2015;10(2): 10-15
7. Lanjutan
9. Bergerak bebas, beberapa menetap
10. Reproduksi seksual berupa Konjugasi
11. Reproduksi Aseksual : pembelahan, tunas, dan Kista
12. Holozoik, holofitik, saprozoik, saprofitik, intrasel (vakuola makanan).
13. Holozoik adalah suatu sifat makhluk hidup yang mengambil makanan dari
lingkungan sekitar dalam bentuk padat atau pemakan organisme
14. Holofitrik adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
(autotrof).
15. Saprozoik adalah suatu makhluk hidup yang mengambil makanan dari
organisme yang telah mati.
16. Saprofitik adalah suatu sifat makhluk hidup yang mengambil makanan dari
sisa makhluk lain yang sudah mati
17. Intrasel adalah proses perubahan zat makanan dari molekul kompleks
menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim didalam sel organisme.4
8. Sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari Ektoplasma,Endoplasma. Sel protozoa
yang khas terbungkus oleh membran sitoplasma. Banyak
yang dilengkapi dengan lapisan luar sitoplasma, yaitu
ektoplasma, yang dapat dibedakan dari sitoplasma bagian
dalam, atau endoplasma. Kebanyakan struktur selular
terdapat dalam endoplasma.
Nukleus
Nukleus atau inti adalah bagian terpenting
yang diperlukan untuk mempertahankan hidup
dan untuk reproduksi serta untuk mengatur
metabolisme. Nukleus terdiri dari membran
inti (selaput inti) yang meliputi serabut inti
(retikulum) halus yang berisi cairan dan
kariosom. 5
Morfologi Protozoa
Ukuran dan bentuk protozoa sangat beragam, Beberapa berbentuk lonjong atau
membola, ada yang memanjang, ada pula yang polimorfik (menpunyai berbagai bentuk
morfologi pada tingkat-tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa
berdiameter sekecil 1 urn; yang lain 600 urn atau lebih {Amoeba proteus).
Peralta-argomeda J, Huamantinco-araujo A, Luz Yolanda Toro Suarez, Pimentel HF, Quispe Phocco RF,
Roldán-Pérez G. Morfology of protozoa, Peru. Ucv, 2016; I(02): 0–116
9. 1.CaraAseksual
a. Pembelahan binier / belah pasang (binary fission)
Apa bila keadaan lingkungan baik, maka protozoa akan
mengadakan pembelahan diri yang dimulai dari kariosom,
kemudian nukleus dan seterusnya sitoplasma. Biasanya
dari satu parasit menjadi dua dan seterusnya.
b. Skigozomi
Pada perkembangbiakan ini endopoligenik yaitu inti
membelah menjadi banyak, lalu diikuti oleh sitoplasma.
Dalam hal ini satu sel akan berkembangbiak menjadi
beberapa sel baru. Pembelahan ini teratur dan sitoplasma
juga mengikutimpembelahan ini secara teratur.6
2.CaraSeksual
Pada pembiakan seksual, dibentuk sel kelamin
yaitu makrogametosit dan mikrogamet yang
setelah belah reduksi menjadi makrogamet dan
mikrogamet. Setelah terbentuk zigot (zygosis=
menjadi satu), lalu membentuk ookinet lalu
menjadi ookista yang didalamnya terbentuk
sporozoit, proses ini disebut sporogoni.
Pembiakan aseksual dan seksual bergantian.
Reproduksi Protozoa mempunyai dua cara berkembang biak yaitu:
Diah Ayuningrum, Sri Mulyani Endang Susilowati. Pengaruh model problem based learning terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa sma pada materi protista, Semarang. Unnes Journal of Biology Education, 2015;4(20):124-133
10. Stadium trofozoit (trophos=makan) disebut juga bentuk vegetatif atau proliferatif, dapat bergerak
aktif, berkembang biak secara belah pasang akan tetapi pada umumnya tidak resisten terhadap
perubahan lingkungan sehingga untuk masuk kepada hospes perlu berubah menjadi bentuk kista
yang lebih resisten. Perubahan bentuk dari trofozoit menjadi kista disebut enkistasi. Stadium juga
ditemukan di daerah kutub daratan tinggi dan bahkan di perairan hangat (30 sampai 56°C)
sumber air panas. Akan tetapi, kebanyakan protozoa mempunyai temperatur optimum untuk
tumbuh antara 16 sampai 25°C. dengan maksimumnya 36 sampai 40°C. Bagi protozoa yang
mempunyai pigmen fotdsintetik (oleh beberapa dianggap algae), cahaya itu perlu sekali. Protozoa
umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung
anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik
mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk
menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Pada
umumnya Protozoa membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu
maksimumnya antara 36-40°C. Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk proses
metabolismenya adalah antara pH 6-8. 7
Fisiologi Protozoa
Anita Munawwaroh, Lia Rahayu. Identifikasi ektoparasit pada budidaya ikan mujair (Oreochromis Mossambicus) di Desa
Keramat Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM, 2017;2(2):5-9
11. Adaptasi Protozoa
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan microfungi.
Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai
makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan
biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya
amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut
pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut
mereka seperti kompartemen disebut vakuola.
Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukaan tubuh Protozoa dibayangi
oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga
bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat
kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa
membentuk kista dan menjadi aktif lagi.
Lanjutan…
12. Protozoa diklasifikasi dengan berdasarkan alat geraknya yang terdapat empat filum Protozoa. Macam–jenis dari
Klasifikasi Protozoa ini antara lain ialah sebagai berikut:
Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan silia (rambut getar). Ciliata atau Infusoria merupakan kelas
terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Ciliata memiliki Silia yang berfungsi untuk
bergerak, menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Ukuran silia lebih pendek dari
flagel.Ciliata memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup
sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil)
yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan silia (rambut getar). Ciliata atau Infusoria merupakan kelas
terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Ciliata memiliki Silia yang berfungsi untuk
bergerak, menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan.
Pada ciliata juga ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tubuhnya. Di samping itu terdapat vakuola makanan untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola
berdenyut untuk mengeluarkan sisa makanan 8
Dawit Assafa, Ephrem Kibru, S. Nagesh. Medical parasitology, 2004. Ethiopia: Ethiopia Public Health Training Initiative. 1-298
13. Klasifikasi dan contoh Protozoa Berdasarkan strukturnya di bawah
mikroskop elektron :
Phylum : Sarcomastigophora, contohnyaTripanosoma sp
Sub-phylum : Mastigophora
Sub-phylum : Opalinata
Sub-phylum : Sarcodina
Phylum : Labyrinthomorpha, contohnyaLabyrinthula sp
Phylum : Apicomplexa, contohnyaToxoplasma sp
Phylum : Myxozoa, contohnyaCeratomyxa sp
Phylum : Microspora, contohnyaEncephalitozoon sp
Phylum : Ascetospora, contohnyaMarteilia sp
Phylum : Ciliophora, contohnyaBalantidium sp, Nyctoterus ovalis
(hidup sebagai parasite pada organisme lain)
5
Peralta-argomeda J, Huamantinco-araujo A, Luz Yolanda Toro Suarez, Pimentel HF, Quispe
Phocco RF, Roldán-Pérez G. Morfology of protozoa, Peru. Ucv, 2016; I(02): 0–116
14. 1.Rhizopoda (rhiz = akar; podium = kaki)
Kelas ini pergerakannya menggunakan lobopodia, filopodia, atau
myxopodia bukan axopodia. Terbagi menjadi lima ordo yaitu
Ordo Mycetozoida
Stadium dewasa pada Mycetozoida adalah plasmodium atau
pseudoplasmodium yang besar. Pembagian subordonya didasarkan pada
morfologi dan kehidupannya dan dibagi menjadi tiga yaitu Acrasina (unit
strukturalnya adalah stadium uninukleat
Ordo Proteomyxida
Ordo ini tidak terlalu jelas statusnya dan
hubungan dengan familinya perlu
penyelidikan lebih lanjut. Pada stadium
dewasa biasanya berwujud plasmodium,
tetapi ada juga yang amoeboid dengan satu
inti sel.
Lanjutan…
15. Ordo Testacida
Merupakan organisme yang bergerak
dengan menggunakan lobopodia atau
filopodia dan memiliki satu sisi selubung
pembungkus yang merupakan hasil
sekresi. Umumnya disebut pseudochitin,
bersifat flekksibel, contohnya pada
Phampagus dan Cochliiopodium.
Ordo Amoebida
Amoebida secara normal merupakan bentuk
lopodia untuk pergerakan, atau ada juga yang
bergerak dengan aliran protoplasmic yang
bergelombang. Beberapa spesies mempunyai
asesori pseudopodia ramping yang sedikit
atau tidak berfungsi pada pergerakannya.
Ordo Foraminiferida
Pada umumnya spesies yang hidup memiliki
ukuran kurang dari 10 mm. Paling banyak
ditemukan di laut dan air payau, dan sebagian
kecil dilaporkan dari air tawar
Dawit Assafa, Ephrem Kibru, S. Nagesh. Medical parasitology, 2004. Ethiopia: Ethiopia Public Health Training Initiative. 1-298
16. Dari kelas rhizopoda ini dapat dibagi menjadi 4 genus berdasarkan morfologi dari intinya, namun hanya dua genus yang
penting yaitu:
a. Entamoeba Histolytica Parasit ini menyebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah tropis dan subtropis dari
pada di daerah beriklim sedang.
1. Hospes
Hospes dari parasit ini adalah manusia dan kera. Di cina, anjing dan tikustikus liar merupakan sumber infeksi bagi
manusia. Penyakit yang disebabkannya disebut amebiasis.
2. Patologi dan gejala klinik
Dapat menyebabkan tinja disentri yaitu tinja yang bercampur lendir dan darah. Bentuk klinis yang dikenal adalah :
Amebiasis intestinal terdiri atas amebiasis kolon akut (disentri ameba) dan amebiasis kolon menahun . Amebiasis ekstra-
intestinal disebabkan amebiasis kolon yang tidak diobati dan menjalar keluar.
b. Entamoeba coli
1. Hospes : manusia. Amoeba ini ditemukan kosmopolit. Di Indonesia frekuensinya antara 8 – 18 %. Ameba ini hidup
sebagai komensal di rongga usus besar. Dalam daur hidupnya terdapat bentuk vegetatif dan bentuk kista. Infeksi terjadi
dengan menelan kista matang.
2. Patologi dan gejala klinik E.coli tidak patogen.
Sarcodina merupakan organisme yang melayang maupun menjalar, walaupun pada beberapa anggota ada yang sesil.
Lapisan periplast yang tipis membentuk pseudopodia dan gerakan amuboid pada spesies yang telanjang. Mungkin
terdapat daya penggerak dalam pembentukan pseudopodia tertentu.
Lanjutan…
17. Kelas Actinopodea merupakan kelas yang anggotanya berupa organisme
sesil dan melayang terbesar, walaupun terdapat fase flagelata pada
beberapa genus. Kelas ini terbagi menjadi tiga ordo, antara lain
Heliozoida
Heliozoida memiliki susunan axopodia
yang melingkar jarang terdapat
anastomose dan terdapat globular atau
granular. Karakteritiknya adalah aliran
granular sepanjang axopodia.
Helioflagellida
Hubungan anggotanya tidak jelas dan
biasanya disebut Rhizimastigida
(Mastigophora) dan Proteomyxida. Kehadiran
axopodia dan central capsule jelas pada
beberapa genus. Beberapa spesies yang
termasuk ordo Helioflagellida dapat dilihat
pada Gambar berikut.
Lanjutan…
18. 1) Actipylina (“Acantharia”), dengan kerangka terdiri dari radial spine yang
masuk ke dalam pusat kapsula untuk berkumpul di tengah tubuh.
2) Peripylina (“Spumellaria”), sering tanpa kerangka atau satu terbatas untuk
memutuskan hubungan ektrakapsuler dan kurang umumnya dengan kulit
yang berlubang; bentuk yang tidak teratur di pusat kapsula menunjukkan
satu bentuk persebaran pori-pori;
3) Monopyla (“Nasselaria”), dengan kapsul pusat yang tebal yang pori-porinya
terbatas pada satu tempat, atau lempeng pori-pori dan
4) Tripylina (Phaeodaria), kapsul pusal memiliki satu atau dua asesori besar
yang terbuka.
Radiolaria dibagi menjadi empat ordo berdasarkan pada struktur kerangka dan
persebaran pori-pori pada kapsulanya:
Permata Ika Hidayati. Mikrobiologi dasar, 2016. Malang: Universitas Kanjuruan Malang. 1-5
19. Flagellata
Parasit dari kelas ini merupakan protozoa yang mempunyai satu atau lebih flagel yang mempunyai kekuatan untuk
bergerak. Flagelata dibagi menjadi dua kelompok; bentuk-bentuk seperti tumbuhan {fitoflagelata) dan bentuk-bentuk
seperti hewan (zooflageiata). Fitoflagelata mengandung klorofil dan bersifat fotosintetik. Zooflagelata adalah heterotrof.
Kesemuanya membelah secara membujur dan beberapa mempunyai tingkatan reproduksi seksual. Kebanyakan flagelata
usus mempunyai stadia trofik dan terensistasi. Flagelata usus terdapat dalam usus halus, juga ada dalam "cecum"
(kantung yang menuju usus besar) dan usus besar. Beberapa, seperti Giardia lamblia, satu-satunya protozoa usus yang
menimbulkan disentri atau diare/ terutama ditemukan di dalam duodenum (usus dua belas jari).
Trypanosomiasis mencakup penyakit tidur Afrika, sedangkan Leishmaniasis menyebabkan lesio (luka patologis) pada kulit
ataupun jeroan bergantung kepada spesiesnya. Yang termasuk kelas flgelata yang penting :
a. Giardia lamblia
1. Hospes penyakit ini adalah manusia dan hospes reservoirnya adalah tikus. Penyakit yang di timbulkan disebut
giardiansis atau lambliasis.
2. Patologi dan gejala klinis
Dengan batil isap yang cekung, stadium trofozoit melekat pada permukaan epitel usis, sehingga menimbulkan gangguan
fungsi usus dalam penyerapan sari makanan terutama dalam penyerapan lemak, karoten folat dan vitamin B12. Kelainan
fungsi usus kecil menimbulkan gejala kembung, abdomen membesar, tegang, mual, anoreksia, feses banyak dan berbau
busuk, dan penurunan berat badan .
Lanjutan…
20. Giardia lamblia adalah protozoa berflagela, mendiami usus kecil (duodenum dan jejunum) manusia.
Protozoa ini adalah satu-satunya yang ada pada saluran pencernaan dan diketahui endemik dan
epidemik penyebab diare pada manusia. Parasit awalnya bernama Cercomonas intestinalis ditemukan
oleh Lambl pada tahun 1859 dan berganti nama menjadi Giardia lamblia oleh sties pada tahun 1915,
untuk menghormati Profesor A. Giard dari Paris Dr. F. Lambl dari Praha.
Giardia lamblia terdiri dari 2 bagian: stadium trofozoit dan stadium kista. Stadium trofozoit berbentuk seperti buah
pir yang luarnya berbentuk bulat dan ujungnya meruncing (Ara), berukuran 9-21μm, panjang 5-15μm ketika
bernapas, dan tebalnya 2-4μm. Permukaan bagian belakang berbentuk cembung dan permukaan atas cekung).
Terdapat bagian untuk mengisap, organ tambahan, menempati sepertiga sampai setengah dari permukaan ventral.
Tropozoit memiliki 2 bagian yang sama besar dan memiliki dua inti, dua axostyle, dan empat pasang flagella. Dua
bagian tengah terdiri atas axostyle. Sitoplasma adalah bagian luar yang berganula halus. Trofozoit motil karena
kehadiran empat pasang flagella.
Gambar Stadium tropozoit Giardia lamblia
Lanjutan…
21. Stadium kista adalah bagian penting yang bertanggung jawab untuk
pergerakan Giardia. Kista yang kuat, dapat bertahan hidup beberapa bulan di
air dingin. Infeksi terjadi dengan menelan kista pada air yang terkontaminasi,
makanan, atau melalui feses-mulut (tangan atau muntahan). Kista melewati
perut dan pecah menjadi tropozoit di duodenum dalam waktu 30 menit,
setiap kista menghasilkan dua empat inti (tetranucleate), dan tropozoit.
Asam lambung mempermudah proses pecahnya kista.
Stadium kista: kista oval berukuran 8-12μm, panjang 7-10μm ketika bernapas tebal di seluruh bagian luar. Stadium
kista terdiri atas sitoplasma, dimana berbentuk granular halus dan memisahkan kista dari ruang kosong. Ini
memberikan penampilan kista yang dikelilingi oleh halo.
Kista matang terdiri empat inti, bergerombol di salah satu ujung atau bisa terdapat di dua ujung yang berlawanan.
Juga terdiri atas axostyle dan bagian tengah yang berfungsi untuk menghisap. Axostyle yang merupakan sisa-sisa
dari flagela ditempatkan secara diagonal dalam kista. Empat inti kista adalah tahap infektif G. lamblia. Siklus hidup
G. lamblia sangat sederhana dan berada di satu inang, yaitu manusia
Lanjutan…
22. 3.Epidemiologi
Ditemukan kosmopolit, prevalensinya 2 – 25 % atau lebih. Transmisi terjadi dengan tertelannya kista matang.
Makanan/ minuman yang terkontaminasi tinja, lalat dan penjaja makanan merupakan sumber infeksi atau
melalu orang yang terinfeksi ke orang yang tidak terinfeksi. Giardia lamblia juga dianggap sebagai parasit yang
ditularkan melalui seks dan banyak ditemukan pada penderita AIDS.
b. Trichomonas vaginalis
4. Hospes : manusia.
Menyebabkan penyakit trikomoniasis vagina dan pada pria prostatitis. Parasit ini berhabitat pada vagina, pada
uretra, epididimis, dan prostat pada laki-laki.
5. Patologi dan gejala klinis
Ditularkan ke dalam vagina mulai berkembangbiak bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai.
Parasit menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel epitel disusul serangan leukosit. Sekret vagina mengalir
keluar dan menimbulkan keputihan tergantung beratnya infeksi dan stadium penyakit. Rasa pedih waktu
kencing merupakan infeksi tambahan. Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretritis.
6. Epidemiologi
Ditemukan pada semua bangsa/ ras dan semua musim. Pada wanita parasit lebih sering ditemukan pada
kelompok usia 20 – 49 tahun., berkurang pada usia muda dan lanjut usia dan jarang pada anak gadis
Lanjutan…
23. Habitat flagellate (Mastigophora)
• Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)
• Memiliki pelikel
• Bersifat mikroskopis
• Uniseluler atau berkoloni
• Memiliki mitokondria atau tidak
• Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme
• Tidak dapat membentuk sista
• Hidup di air tawar dan air laut
• Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner
• Merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan
• Bentuk tubuh yang tetap tanpa rangka luar, tubuhnya
dilindungi oleh suatu selaput yang fleksibel yang disebut
dengan pellicle, disebelah luarnya terdapat selaput plasma
Air merupakan faktor penting keberaan
Flagellata selain ketersediaan makanan, pH dan
suhu. Flagellata dapat ditemukan di lingkungan
air tawar, di danau, sungai, kolam, atau genangan
air,misalnya Euglenoida dan Volvocida, maupun
air laut, misalnya Dinoflagellata. Spesies
zooflagellata sebagian besar bersifat parasit,
namun adapula yang bersimbiosis dengan
organisme lain, misalnya Myxotrica didalam usus
rayap . 10
Ciri Flagellata (Mastigophora)
Yanuartono , Alfarisa Nururrozi, Soedarmanto Indarjulianto , Hary Purnamaningsih. Peran protozoa pada pencernaan
ruminasia dan damak terhadap lingkungan, Depok. Journal Of Tropical Animal Production, 2019 ; 20(1): 16-28
24. Klasifikasi Flagellata (Mastighopora)
Zooflagellata
zooflagellata adalah flagellata yang tidak berkoloroplas
dan menyerupai hewan. Zooflagellata habitat di air tawar
dan air laut. Sebagian besari dari zooflagellata adalah
bersifat parasit, walaupun ada juga yang hidup bebas
Fitoflagellata
fitoflagellata adalah flagellata yang dapat
berfotosintetis karena memiliki klorofil. Fitoflagellata
mencernakan makanannya berbagai cara, seperti
menelan lalu mencernakan di dalam tubuhnya
(holozoik), membuat makannya sendiri (holofitik), atau
mencerna organisme yang sudah mati (saprofitik).
Habitat fitoflagellata adalah di perairan kotor. 10
Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai
alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Lanjutan…
25. Kelas ciliata adalah golongan protozoa yang mempunyai silia, terdiri dari benang yang
berasal dari ektoplasma yang pendek dan halus dan sangat panjang. Silia adalah bulu
getar yang dapat bergerak di sekitar alur-alur mulut atau ronggarongga mulut, silia
menimbulkan efek pusaran air yang membantu pengumpulan makanan.Kebanyakan
siliata membagi diri dengan pembelahan biner melintang. Reproduksi seksual
berlangsung dengan konjugasi dua sel. Juga, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya
di dalam setiap sel paling sedikit terdapat satu makronukleus dan satu atau lebih
mikronukleus.Kebanyakan siliata hidup bebas.
Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi sepesies yang terbesar berukuran
3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Anggota Ciliata ditandai dengan
adanya organ silia (bulu getar) pada suatu tahap dalam hidupnya. Silia digunakan untuk
bergerak dan mencari makan.10
Ciliata
Lanjutan…
26. Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah. Endotelium merupakan
sel epitelum yang melapisi jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa. Contoh jenis-jenis Leishmania adalah
sebagai berikut:
• Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang
ditandai dengan demam dan juga anemia. Jenis ini banyak
ditemuka di mesir, disekitar laut tengah, dan India.
• Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit yang disebut
penyakit oriental. Jenis ini banyak ditemukan di Asia
(daerah mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan
• Leishmania brasilliensis, penyebab penyakit kulit di meksiko
dan amerika tengah selatan. 6
Leishmania
Diah Ayuningrum, Sri Mulyani Endang Susilowati. Pengaruh model problem based learning terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa sma pada materi protista, Semarang. Unnes Journal of Biology Education, 2015;4(20):124-133
27. Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan trofozoit merupakan waktu
aktif untuk mencari makan dan tumbuh. Sedangkan dalam bentuk kista, Flagellata dapat
bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan
kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk
jangka waktu tertentu. Pada Zooflagellata, menjadi bentukan kista memungkinkan untuk
bertahan hidup di luar tubuh inang, dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu
host ke host yang lain. Proses dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista disebut
encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut
excystation.
Daur Hidup Flagellata (Magisphora)
Lanjutan…
28. Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan. Flagellata
berperan sebagai predator karena memangsa organisme uniseluler atau ganggang,
bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat dikendalikan. Selain
berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan sebagai
dekomposer dalam rantai makanan.
Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton
sebagai sumber pakan alami ikan dan udang.Euglena viridis dapat digunakan sebagai
sumber Protein Sel Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.
Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan
enzim selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat
dicerna rayap.
Peranan Flagellata (Magisphora)
Lanjutan…
29. Macam Flagellata (Mastighopora)
Protozoa ini pertama kali di lihat oleh leeuwenhoek waktu memeriksa tinjanya sendiri tahun 1681 yang terlihat seperti
organisme yang bergerak.
Penyebarannnya
Parasit ini tersebar lua secara kosmopolit,dan lebih sering ditemukan didaerah tropis dan subtropics dan pravalensinya
tinggi pada anak- anak
Habitat
Protozoa ini berhabitat di usus halus,kadang-kadang disaluran empedu bahkan ada juga di kandung empedu
Horpes dan penyakit
Horpes penyakit ini adalah manusia dan horpes reservoirnya adalah tikus. Penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit ini
disebut Giardiasis atau lambliasis
Morfologi dan siklus hidup
Protozoa ini mempunyai dua stadium, yaitu stadium trofozoit dan stadium kista.
Stadium trofozoit
Bentuk trofozoit bilateral simetris,seperti raket badiminton yang bagian anteriornya membulat dan bagian posteriornya
meruncing. Permukaan dorsalnya cembung dengan batil isap seperti cakram , yang menempati setengah badan parasite
1. Giardia lamblia
Lanjutan…
30. Lanjutan…
Stadium kista
Kista berbentuk oval ukuran panjang 12 mikron, lebar 7 mikron mempunyai 2 dinding tipis yng
kuat,sitoplasma berbutir halus dan letaknya terpisah dari dinding kista kista muda mempunyai dua
inti, sedangkan kista matang mempunyai 4 inti G.
Patologi dan gejala klinik
Dengan batil isap yang cekung, stadium trofozoit melekat pada permukaan epitel usus,sehingga
menimbulkan gangguan fungsi usus dalam penyerapan sari makanan terutama dalam menyerap
lemak. Kerusakan biasanya berupa penipisan vili dan perandangan kripti dan lamina propria.
Diagnosa
Diagnosa dapat ditegakan dengan menemukan stadium trofozoit dalam tinja cair dan cairan
duodenum dan stadium kista pada tinja padat
Pengobatan
Pengobatan dapat diberikan pada penderita giardiasis -Mentronidazol dosis dewasa 3×25 mg/gram
selama 7 hri). Chloroquin 300 mg dosis tunggal selama 5 hari-Atberin dan acrinil juga dapat dipakai
sebagai obat yang spesifik.
31. 2. Trihomonas Vaginalis
penyebaran
penyebaran protozoa ini hampir diseluruh dunia
Habitat
Parasite ini berhabitan di vagina wanita,pada uretra,epididymis dan prostat pada laki-laki
Morfologi dan siklus hidup
T. vagina merupakan Trichomonas yang paling besar dengan ukuran 15-20 mikron.mempunyai 4 flagel
anterior dan 1 flagel posterior yang lekat pada tepi membrane bergelombang,membran ini ukurannya
pendek dan ujungnya tidak keluar dari badan sel serta mempunyai kosta yang halus,inti berbentuk lonjong
dan sitoplasma berbutir halus dengan butir-butir kromatin tersebar rata sepanjang kosta dan aksotil.
Patologi dan gejala klinik
Tidak semua orang terinfeksi dengan T. vaginalis menjadi sakit,tapi bila flora, bakteri,PH dan keadaan
fisiologi vagina sesuai,maka T. vaginalis yang ditularkan dalam jumah cukup mulai berkembang biak
menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina yang disusul oleh serangan leukosti,secret vagina
yang terdiri dari parasite dan leukosti serta sel-sel epitel yang rusak akan mengalir keluar vagina
menimbulkan gejala flour albus atau keputihan.
Lanjutan…
32. Lanjutan…
Diagnosis
Diagnosis dapat di tegakkan degan keluhan keputihan , prutirus vagina dan pada pemeriksaan ditemukan
secret vagina yang berbusa ,berbau tidak sedap ,berwana kekuning-kuningan dan adanya bekas garukan di
sekitar vagina ,diagnosis laboratorium dapat ditegakan dengan menemukan T.vaginalis dari secret vagina
secret uretea dan secret pospat
Pengobatan
Pengobatan harus diberikan pada pasangan suami istri yaitu : metronidazole peros 2×250 mg selama 5-7
hari. lokal untuk wanita metronidazole 500 mg dalam bentuk vagina satu kali selama 5-7hari
Prognosis
Prognosis trichmonoiasis baik,bila pengobatan dilakukan dengan tepat
Epidomologi
Trichomonas ditemukan pada semua bangsa dan semua musim,pada wanita sering ditemukan,sebab pada
laki-laki sering infeksi tanpa gejala pada wanita ini sering ditemukan pada usia 20-49 tahun,berkurang pada
usia lanjut dan jarang pada anak gadis.
33. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Protozoa
Class : Infosoria
Ordo : Holotrichida
Family : Holotrichidae
Genus : Paramecium
Spesies : Paramecium caudatum
Contoh hewan Kelas Suctoria :
Podophyra colzoni hidup bebas dalam air yang sejuk.
Dendrosoma bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya.
Sphaerophrya berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor.
Trichophrya micropteri hidup pada insang ikan laut.
Allantosoma hidup pada usus besar kuda.
Dari beberapa anggota Cilliata, anggota Ciliata yang terkenal adalah Paramaecium. Adapun
klasifikasi dari Paramecium caudatum sebagai berikut :
Sri maya, Nurhidayah. Zoologi invertebrata, Bandung. Widina Bhakti Persada Bandung, 2020; 53(136): 111-114
34. Paramecium ini berukuran sekitar 50-350ɰm. yang telah memiliki selubung inti (Eukariot). Protista ini memiliki dua inti
dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar
(Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
Paramecium juga memiliki beberapa sel dari Paramecium caudatum yang memiliki fungsi masing–masing disini akan
disebutkan fungsi tersebut :
1. Pelikel/Pelliculus–meliputi membran yang melindungi paramecium seperti kulit.
2. Cilia–pelengkap seperti rambut yang membantu bergerak dan makanan paramecium.
3. Rongga Mulut–mengumpulkan dan mengarahkan makanan ke dalam mulut sel.
4. Mulut sel/Cytosome – untuk makanan.
5. Cytopharynix – tekak sel.
6. Pori Anal – untuk mengeluarkan limbah
7. Vakuola Kontraktil (Vakuola berdenyut)–untuk mengeluarkan sisa makanan cair dengan berkontraksi/berdenyut.
8. Vakuola Makanan–untuk mencerna makanan sambil mengedarkan ke seluruh sel.
9. Sitoplasma–cairan antar sel yang dibutuhkan untuk komponen sel penting.
10. Trichocyst–digunakan untuk pertahanan
11. Tenggorokan–jalan makanan menuju vakuola makanan
12. Macronucleus–yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
13. Mikronukleus–yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar.
Lanjutan…
35. 4. Spozora
Semua sporozoa hidup sebagai parasit pada satu atau lebih spesies hewan. Bentuk-bentuk
dewasanya tidak mempunyai organ untuk pergerakan tetap. Mungkin pada satu stadium,
bergerak dengan cara meluncur. Sporozoa ini tidak dapat menelan partikel-partikel padat,
tetapi hidup dari sel atau zat alir tubuh inangnya. Yang termasuk kelas sporozoa yang
penting :
a. Toxoplasma gondii
Hospes definitif : kucing dan binatang sejenisnya. Hospes perantara : manusia, burung dan
mammalia lain. Menyebabkan toksoplasmosis kongenital dan toksoplasmosis akuisitas.
Protozoa usus Balantidium coli adalah satu-satunya anggota kelompok Ciliata yang
patogen bagi manusia. Balantidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
Balantidium coli yang mirip dengan amoebiasis, menyebabkan proteolitik dan sitotoksik
yang memediasi invasi jaringan dan ulserasi usus.
Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang berukuran paling besar. Memiliki
dua stadium yaitu, stadium trofozoit dan kista.
Siklus hidup B. coli sederhana, meliputi penelanan kista menular, ekskistasi, dan invasi
trofozoit ke dalam lapisan mukosa usus besar, usus buntu, dan ileum terminal. 11
Lanjutan…
36. b. Plasmodium
Sporozoa yang paling penting ialah yang menimbulkan malaria. Malaria adalah penyakit asal nyamuk pada manusia yang
disebabkan oleh sporozoa yang tergolong genus Plasmodium yang menginfeksi hati dan sel-sel darah merah, Inang akhir bagi parasit
tersebut ialah nyamuk anofelin betina; reproduksi seksual parasitnya terjadi dalam inang ini.
Empat spesies Plasmodium menimbulkan bentuk-bentuk malaria pada manusia sebagai berikut:
1) Plasmodium vivax
Nama penyakit : malaria vivaks/ malaria tersiana.
Distribusi geografik : terdapat di daerah sub stropik, daerah dingin (Rusia). Di Indonesia, spesies menyebar di seluruh kepulauan dan
pada umumnya daerah endemic mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies lain.
2) Plasmodium malariae
Nama penyakit : malaria malariae/ malaria kuartana karena serangan demam berulang pada tiap hari keempat.
Distribusi geografik : terdapat di daerah tropic dan sub stropik, tetapi frekuensi cenderung rendah di beberapa daerah.
Epidemiologi ; frekuensinya di suatu daerah di Indonesia sangat rendah
3) Plasmodium ovale
Nama penyakit : malaria ovale
Distribusi geografik : terdapat di daerah tropic Afrika Barat, Pasifik Barat dan di beberapa bagian lan di dunia. Di Indonesia terdapat
di Pulau Owi sebelah selatan Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor. Epidemiologi : frekuensinya sangat rendah dan dapat sembuh
sendiri tanpa pengobatan.
4) Plasmodium falciparum
Nama penyakit : malaria falsiparum
Distribusi geografik : terdapat di daerah tropic terutama Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia menyebar di seluruh kepulauan.
Lanjutan…
38. Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda filum Protozoa. Manusia merupakan host enam spesies
amoeba yang hidup dalam rongga usus besar, yaitu Entamoeba histolytica, Entamoeba coli,
Entamoeba hartmanni, Jodamoeba butschlii, Dientamoeba fragilis, Endolimax nana, dan satu
spesies amoeba yang hidup di dalam mulut, yaitu Entamoeba gingivalis. Semua amoeba ini tidak
patogen, hidup sebagai komensal pada manusia, kecuali Entamoeba histolytica.
1. Entamoeba histolytica
Manusia merupakan host parasit ini. Penyakit yang disebabkannya disebut amubiasis usus
(amubiasis intestinalis), sering kali disebut disentri amuba. Amubiasis terdapat di seluruh dunia
(kosmopolit) terutama di daerah tropis dan daerah beriklim sedang.
2. Morfologi
Bentuk histolitika bersifat patogen dan mempunyai ukuran 20-40 mikron. Bentuk ini berkembang
biak secara biner di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut, sesuai dengan nama
spesiesnya Entamoeba histolytica (histo=jaringan, lysis=hancur). Bentuk minuta adalah bentuk
pokok (esensial), tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung, besarnya 10-20
mikron. Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besarnya 10-20 mikron, berbentuk bulat atau
lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamoeba. Bentuk kista matang ini tidak patogen,
tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Loeki Enggar Fitri ,Didi Candradikusuma , Yulia Dwi Setia, Purwa Adrianta Wibawa , Agustin Iskandar , Nuning Winaris, Aulia
Rahmi Pawestri. Diagnostic methods of mommon intestinal protozoa current and future immunological and molecular methods,
Malang. Tropical Medicine and Infectious Disease, 2022; 7(10):253
39. 3. Siklus hidup
Entamoeba histolytica mempunyai 3 stadium, yaitu: 1) stadium tropozoit, 2) stadium minuta, dan
3) stadium kista (Gambar 2.1). Stadium histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk trofozoit.
Kista matang yang tertelan manusia, organisme di dalamnya akan aktif, berkembang menjadi 4
stadium tropozoit metakistik, stadium ini kemudian berkembang menjadi tropozoit di usus besar.
Di rongga usus halus dinding kista dihancurkan, terjadi eksistasi dan keluarlah bentuk-bentuk
minuta yang masuk ke rongga usus besar.
Gambar Siklus hidup Entammoeba histolytika
Stadium tropozoit memasuki mukosa usus besar yang utuh
(invasif) dan mengeluarkan enzim hemolisin yang dapat
menghancurkan jaringan (lisis). Kemudian memasuki
submukosa dengan menembus lapisan muskularis mukosa,
bersarang di submukosa dan membuat kerusakan yang lebih
luas. Dengan aliran darah, stadium tropozoit dapat tersebar
ke hati, paru, dan otak.
Lanjutan…
40. Giardiasis terjadi di seluruh dunia, terutama pada musim panas, dan terjadi pada anak- anak. Infeksi G.
lamblia juga banyak ditemukan di Cina, dengan kejadian yang bervariasi 0,48-10%.
Giardiasis menunjukkan dua pola epidemiologi yang berbeda: endemik dan epidemik. Endemik di negara-
negara berkembang, seperti India. Terutama terjadi pada anak-anak. Di Amerika Serikat dan negara-negara
maju lainnya, lebih terjadi secara epidemik pada semua kelompok umur. Penyebab utama infeksi adalah
tinja manusia yang mengandung kista Giardia, makanan, dan air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia
dan hewan yang mengandung kista.
Giardiasis ditularkan umunya dengan minum air terkontaminasi oleh feses dan sering dengan makan
makanan yang terkontaminasi. Hal ini juga dapat ditularkan melalui orang langsung ke orang, itu terjadi
paling umum pada orang dengan sanitasi yang buruk dan kebersihan mulut yang kurang. Giardiasis dapat
ditularkan melalui hubungan seks antara laki-laki homosexual melalui anus. Pasien dengan kelemahan
imun, seperti AIDS, kekurangan protein kalori semakin rentan terhadap infeksi Giardia.
Lanjutan…
41. Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh
karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat
menyebabkan penyakit
Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:
• Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
• Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
• Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,
penyebab penyakit tidur;
• Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
• Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin
wanita;
• Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.
Lanjutan…
43. Protozoa patogen dapat merugikan hospes dengan cara berkembangbiak, penyerangan, pengrusakan sel dan dengan
pengaruh toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik seperti demam, serta gejala seperti splenomegali dan limfadenopati
sering dijumpai. Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang menjadi stadium laten yang
menahun, yang kadang-kadang diselingi dengan kambuhnya gejala. Sebaliknya, infeksi dari semula mungkin berjalan
subklinis dengan atau fanpa serangan gejala yang terjadi sewaktu-waktu.
Disentri amoeba merupakan bentuk dari amoebiasis. Gejala disentri meliputi: buang air besar berisi darah atau lendir,
sakit perut, hilangnya selera makan, turun berat badan, demam, dan rasa dingin. Tanda klinis amoebiasis kolon akut bila
terdapat sindrom disentri disertai sakit perut (mules). Biasanya gejala diare berlangsung tidak lebih dari 10 kali sehari.
Pada disentri basilaris, diare dapat terjadi lebih dari 10 kali sehari (sindrom disentri). Sedangkan pada amoebiasis kolon
menahun biasanya terdapat gejala diare ringan diselingi dengan obstipasi. Dapat juga terjadi suatu eksaserbasi akut
penyebaran ke luar usus (ekstra intestinal), terutama ke hati. Pada amoebiasis hati biasanya didapatkan gejala berat badan
menurun, badan terasa lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati yang disetai nyeri tekan
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan E. histolytica bentuk tropozoit dan kista dalam tinja, pemeriksaan darah
menunjukkan adanya leukositosis. Bila amoeba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu dilakukan 3 hari berturut-turut.
Pemeriksaan serologi darah perlu dilakukan untuk menunjang diagnosis. Proktoskopi dapat digunakan untuk melihat luka
yang terdapat di rektum dan untuk melihat kelainan di sigmoid digunakan sigmoidoskopi.
Loeki Enggar Fitri ,Didi Candradikusuma , Yulia Dwi Setia, Purwa Adrianta Wibawa , Agustin Iskandar , Nuning Winaris,
Aulia Rahmi Pawestri. Diagnostic methods of mommon intestinal protozoa current and future immunological and
molecular methods, Malang. Tropical Medicine and Infectious Disease, 2022; 7(10):253
44. Pengenalan tindakan sanitasi yang adekuat dan penyuluhan tentang rute penularan:
1. peningkatan kebersihan perorangan, antara lain mencuci tangan
sampai bersih dengan sabun dan air hangat setelah buang air
besar,mencuci anus, dan sebelum makan;
2. air yang dimasak sampai mendidih sebelum diminum;
3. mencuci sayuran dengan asam asetat dan vinegar minimal 15
menit sebelum konsumsi salad;
4. mencuci sayuran atau memasaknya sampai matang sebelum
dimakan;
5. buang air besar di jamban, tidak menggunakan tinja manusia
untuk pupuk; menutup dengan baik makanan yang dihidangkan,
membuang sampah di tempat sampah yang ditutup untuk
menghindari lalat.
Anita Munawwaroh, Lia Rahayu. Identifikasi ektoparasit pada budidaya ikan mujair (Oreochromis Mossambicus) di Desa
Keramat Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM, 2017;2(2):5-9
45. Giardia lamblia mendiami duodenum dan ileum atas dan trofozoit dapat tetap melekat pada mukosa usus dan jarang
menyerang submukosa. Jumlah 10-20 kista dapat menyebabkan giardiasis yang ditandai gangguan pencernaan lemak
dan karbohidrat pada anak-anak dan diare. Berdasarkan cara kerja patogenik mungkin dapat menyebabkan terganggunya
mukosa saluran pencernaan, gangguan penyerapan ion nutrisi, atau inflamasi mukosa saluran pencernaan, atau
deconjugasi bakteri garam empedu, dan perubahan motalitas usus.
Pemeriksaan parasitologis secara mikroskopis dengan menggunakan spesimen tinja (feses) perlu dilakukan untuk
menegakkan diagnosis. Dari pemeriksaan spesimen feses klien balantidiasis dapat ditemukan stadium tropozoit dan
stadium kista. Trofozoit ini sangat besar, bervariasi dalam panjang dari 50-200μm dan lebar dari 40-70μm. Permukaan
ditutupi dengan silia. Obat pilihan adalah tetrasiklin. Iodoquinol dan metronidazol adalah agen alternatif
Penyakit protozoa pada ayam, yang paling dikenal adalah Coccidiosis, Malaria unggas dan Leucocytozoonosis.
Toxoplasmosis adalah penyakit protozoa yang sering dijumpai di daerah-daerah yang mempunyai kebiasaan memelihara
kucing. Anaplasmosis atau Piroplasmosis merupakan penyakit menular yang tidak ditularkan secara kontak (non
contagious) yang dapat bersifat perakut sampai kronis. Ditandai dengan demam tinggi, anemia, icterus tanpa
hemoglobinuria, eritrositnya mengandung protozoa seperti ”titik“ yang disebut Anaplasma, yang patogen adalah
Anaplasma marginale
Lanjutan…
46. Trypanosoma hidup dalam darah penderita dan mengisap glukosa darah. Trypanosoma
mengeluarkan sejenis racun yang disebut trypano toksin yang mengganggu
penderita.Penularan Penyakit surra terjadi dari hewan yang satu ke hewan yang lain melalui
gigitan lalat penghisap darah Tabanus. Lalat ini menjadi perantara utama Trypanosoma dari
sapi sakit ke sapi sehat. Lalat jenis lain pun bisa menjadi perantara, bahkan caplak, nyamuk
Anopheles dan pinjal atau kutu bisa menjadi perantara.
Gejala-gejala penyakit Surra adalah sebagai berikut.
• Suhu badan naik, demam berselang-seling.
• Pucat, kurang darah.
• Nafsu makan berkurang, penderita kurus dan kehilangan berat badan.
• Di bawah dagu dan kaki kelihatan kotor dan kering seperti bersisik.
• Penderita menjadi letih, tak mampu bekerja.
• Bagi yang sudah parah kena gangguan saraf, sehingga menimbulkan gerakan berputar-
putar tanpa arah akibat parasit menyerang ke otak.
Lanjutan…