Virus merupakan peralihan antara benda tak hidup dengan makhluk hidup (metaorganisme). Virus memiliki ciri berukuran mikroskopis, tak dapat bergerak sendiri, bersifat parasit intraseluler obligat (artinya hanya dapat hidup pada sel inang), pada umumnya bersifat merugikan
Virus merupakan peralihan antara benda tak hidup dengan makhluk hidup (metaorganisme). Virus memiliki ciri berukuran mikroskopis, tak dapat bergerak sendiri, bersifat parasit intraseluler obligat (artinya hanya dapat hidup pada sel inang), pada umumnya bersifat merugikan
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianMidaalmakwa
LAPORAN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
MIKROORGANISME VIRUS
Nama : Midayanti Nurkhasanah
NIM : 2011311041
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2015
Virus
1. Sejarah Virus
Virus pertama kali ditemukan oleh Aldof Mayer, seorang ilmuan dari Jerman, pada tahun 1883. Virus dikenal sebagai metaorganisme yang berarti bentuk peralihan antara makhluk hidup dan tak hidup. Virus disebut metaorganisme karena dapat dikristalkan seperti makhluk tak hidup dan tidak memiliki sel, tetapi mengandung DNA atau RNA dan dapat berkembangbiak seperti makhluk hidup.
Berdasarkan inang yang didiami maka virus digolongkan sebagai virus tanaman, virus hewan, dan virus bakteri. Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus-virus yang lain. Pada tahun 1885 Adolf Mayer di Nederland mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai penyakit bercak-bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau. Dari penelitiannya dapat kita simpulkan sebagai berikut
1. Daun tembakau yang berbelang-belang kuning mengandung zat yang jika disuntikkan kepada daun sehat akan menimbulkan gejala-gejala penyakit mosaik. Akan tetapi, jika zat tersebut hanya dioleskan, gejala-gejala mosaik tidak tampak.
2. Zat tersebut tidak dapat diinokulasikan dalam medium di cawan petri.
3. Zat tersebut menembus kertas saring sekalipun rangkap dua.
4. Zat tersebut tahan suhu 60º C, akan tetapi menjadi non aktif setelah dipanasi 80 º C selama 10 menit.
Iwanoski (1892) dan Beyerinck (1899) adalah sarjana yang hasil penelitiannya menguatkan hasil penelitian Adolf Mayer terhadap mosaik virus. Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang menyebabkan penyakit pada mulut dan kuku ternak. Reed (1900) menemukan virus yang menyebabkan demam kuning pada manusia. Virus ini menular dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh virus adalah poliomyelitis, influenza, campak, cacar, rabies, herpes, dan beberapa penyakit lainnya.
Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus bakteri yang menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang menguasai bakteri disebut juga bakteriofage (pemakan bakteri), umumnya disingkat sebagai fage saja. Saat ini telah banyak yang mengenal atau memiliki pengetahuan terhadap fage yang menyerang Escherichia coli.
Stanley (1934) berhasil menghablurkan virus tembakau, dan sejak itu dimulai studi morfologi virus-virus yang lain lewat penghablurkan dan teknik-teknik baru. Saat ini telah diketahui lebih dari 100 jenis virus tanaman.
2. Morfologi dan Ciri-ciri Virus
Virus memiliki beberapa bentuk, yakni berbentuk bulat, batang atau jarum dan T. Ada yang menyerupai kotak berbidang banyak (polyhedron). Tubuh virus terdiri dari atas kulit yang berupa protein dan isi tubuh berupa DNA saja atau RNA saja.
Virus tanaman berisi RNA atau DNA, virus hewan dapat mengandung RNA atau DNA, sedangkan fage berisi DNA. Virus yang telah banyak diselidiki ialah fage yang hid
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianMidaalmakwa
LAPORAN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
MIKROORGANISME VIRUS
Nama : Midayanti Nurkhasanah
NIM : 2011311041
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2015
Virus
1. Sejarah Virus
Virus pertama kali ditemukan oleh Aldof Mayer, seorang ilmuan dari Jerman, pada tahun 1883. Virus dikenal sebagai metaorganisme yang berarti bentuk peralihan antara makhluk hidup dan tak hidup. Virus disebut metaorganisme karena dapat dikristalkan seperti makhluk tak hidup dan tidak memiliki sel, tetapi mengandung DNA atau RNA dan dapat berkembangbiak seperti makhluk hidup.
Berdasarkan inang yang didiami maka virus digolongkan sebagai virus tanaman, virus hewan, dan virus bakteri. Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus-virus yang lain. Pada tahun 1885 Adolf Mayer di Nederland mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai penyakit bercak-bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau. Dari penelitiannya dapat kita simpulkan sebagai berikut
1. Daun tembakau yang berbelang-belang kuning mengandung zat yang jika disuntikkan kepada daun sehat akan menimbulkan gejala-gejala penyakit mosaik. Akan tetapi, jika zat tersebut hanya dioleskan, gejala-gejala mosaik tidak tampak.
2. Zat tersebut tidak dapat diinokulasikan dalam medium di cawan petri.
3. Zat tersebut menembus kertas saring sekalipun rangkap dua.
4. Zat tersebut tahan suhu 60º C, akan tetapi menjadi non aktif setelah dipanasi 80 º C selama 10 menit.
Iwanoski (1892) dan Beyerinck (1899) adalah sarjana yang hasil penelitiannya menguatkan hasil penelitian Adolf Mayer terhadap mosaik virus. Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang menyebabkan penyakit pada mulut dan kuku ternak. Reed (1900) menemukan virus yang menyebabkan demam kuning pada manusia. Virus ini menular dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh virus adalah poliomyelitis, influenza, campak, cacar, rabies, herpes, dan beberapa penyakit lainnya.
Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus bakteri yang menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang menguasai bakteri disebut juga bakteriofage (pemakan bakteri), umumnya disingkat sebagai fage saja. Saat ini telah banyak yang mengenal atau memiliki pengetahuan terhadap fage yang menyerang Escherichia coli.
Stanley (1934) berhasil menghablurkan virus tembakau, dan sejak itu dimulai studi morfologi virus-virus yang lain lewat penghablurkan dan teknik-teknik baru. Saat ini telah diketahui lebih dari 100 jenis virus tanaman.
2. Morfologi dan Ciri-ciri Virus
Virus memiliki beberapa bentuk, yakni berbentuk bulat, batang atau jarum dan T. Ada yang menyerupai kotak berbidang banyak (polyhedron). Tubuh virus terdiri dari atas kulit yang berupa protein dan isi tubuh berupa DNA saja atau RNA saja.
Virus tanaman berisi RNA atau DNA, virus hewan dapat mengandung RNA atau DNA, sedangkan fage berisi DNA. Virus yang telah banyak diselidiki ialah fage yang hid
Sejarah Penemuan, Pengertian Virus, Ciri-ciri, Struktur dan Anatomi, Bentuk, Reproduksi (Daur Litik dan Lisogenik), Klasifikasi, Peran Virus, Pencegahan, Pengobatan
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
2. A. Sejarah Penemuan Virus
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun.
Adolf Mayer (1883) menemukan virus pertama kali ketika
sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman
tembakau. Melalui pengamatan di mikroskop, Mayer tidak dapat
melihat bentuk bakteri tersebut dan menduga bakteri penyebab
penyakit mosaik lebih kecil dari bakteri biasanya.
Dimitri Ivanowsky (1892) melakukan percobaan menyaring
getah tanaman tembakau berpenyakit dengan saringan khusus
untuk menyaring bakteri. Dan ia berkesimpulan bahwa penyakit
rersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil.
3. Martinus Beijerinck (1897) melakukan eksperimen yang
membuktikan bahwa agen penginfeksi yang terdapat didalam
getah tembakau dapat berkembang biak. Dan ia
memperkirakan agen penginfeksi tsb adalah partikel yang jauh
lebih kecil dan sederhana daripada bakteri dan menyebutnya
sebagai virus lolos saring.
Wendell Stanley (1935) berhasil mengkristal partikel
penginfeksi tanaman tembakau tersebut yang kemudian
dikenal sebagai Tobacco mosaic virus (TMV).
4. Ciri-ciri Tubuh Virus
A. Ukuran Tubuh Virus
Cara untuk mengetahui ukuran virus :
1. Observasi langsung menggunakan mikroskop elektron
2. Filtrasi melalui selaput kolodion
ukuran virus diperkirakan berdasarkan selaput mana yang bisa
dilewati dan selaput mana yang dapat menahan selaput virus.
3. Sedimentasi dalam ultrasentrifugasi
partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan, kemudian partikel
akan mengendap dengan kecepatan yang sebanding dengan ukuran
partikel.
4. Pengukuran Perbandingan
Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kerdil antara 20nm-300nm,
memiliki diameter tubuh kurang lebih 20nm, misalnya polivirus yang
menyerang susunan saraf pusat. Virus yang memiliki ukuran besar
memiliki ukuran tubuh antara 150-300nm, misalnya Parainfluenza
yang menyerang saluran pernapasan.
5.
6. Berbagai bentuk virus :
Batang
Bulat
:TMV (tobacco mosaic virus)
:HIV penyebab penyakit AIDS,
Orthomyxovirus penyebab influenza
Oval
:Rhabdovirus penyebab penyakit rabies
Filamen
:virus Ebola penyebab demam
Polihedral : Adenovirus penyebab penyakit saluran
pernapasan, dan Papovavirus penyebab penyakit
kutil
Huruf T
:bakteriofag yang menyerang bakteri E-coli
7.
8. STRUKTUR TUBUH VIRUS
• Tubuh virus bukan merupakan suatu sel disebut
aseluler.
• Virus terdiri atas partikel yang dapat di kristalkan,
partikel virus lengkap disebut virion.
• Virus merupakan makhluk hidup yang hanya
menunjukkan sifat makhluk hidup yaitu reproduksi
dan tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang
diselubungi protein.
9. Virus
memiliki
bagianbagian
tubuh
yaitu
kepala, leher, dan ekor.
Pada
bagian
ekor
terdapat
lempengan
dasar dan serabut ekor,
berfungsi sebagai alat
penempel dan tempat
pengnjeksian
DNA
terhadap sel inang. Pada
bagian kepala hingga ekor
terdapat kapsid, dan
selubung ekor (bagian
terluar)
serta
asam
nukleat (dalam).
10. 1. Kapsid dan selubung ekor : selubung terluar virus
yang tersusun atas protein yg disebut kapsomer.
Kapsid ialah yang membentuk bentyuk tubuh virus.
Jenis protein kapsid tidak selalu sama, contohnya
virus TMV yang memiliki 1000 molekul protein
dengan jenis protein yang sama.
Jenis protein penyusun selubung ekor = Jenis
protein penyusun kapsid. Virus memiliki selubung
tambahan berupa sampul membran dari lipid,
karbohidrat, atau glikoprotein yang berfungsi
sebagai pelindung yang berkaitan dengan antigen
dan sistem imun virus. Virus miliki sampul misalnya
virus sindbis dan yang tidak memiliki sampul
disebut virus telanjang.
11. 2. Virus mengandung 1 jenis asam nukleat : DNA atau RNA.
RNA atau DNA merupakan penyusun genom (kumpulan gen)
yang berfungsi sebagai informasi genetik pada saat replikasi
(penggandaan).
DNA memiliki genom. Genom DNA dari virus berupa DNA
untai ganda, untai tunggal, dan RNA untai tunggal.
Virus terkecil memiliki genom yang terdiri dari 4 gen, dan
yang terbesar memiliki genom yang mengandung ratusan
gen.
Virus yang mengandung DNA : Parvovirus, Adenocirus, dan
Herpesivirus.
Virus yang mengandung RNA : Picornavirus, Togavirus.
12. Cara Hidup Virus
Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup organisme tertentu
yang cocok sehingga disebut parasit intraseluler obligat
Sel hidup yang ditumpanginya disebut sel inang
Sel inang dapat berupa organisme monoseluler maupun
multiseluler
Jenis sel inang yang dapat ditumpangi virus disebut kisaran inang
Penularan virus dari suatu sel inang ke sel inang lainnya dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung
13. Reproduksi Virus
Reproduksi virus terdiri atas lima tahap, yaitu tahap
adsorpsi,tahap penetrasi ,tahap sintetis,tahap pematangan, dan
tahap lisis.
1. Tahap Adsorpsi
Virion menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang
dengan menggunakan serabut ekornya.
2. Tahap penetrasi
Pada tahap ini,selubung ekor berkontraksi untuk membuat
lubang yang menembus dinding dan membran
sel.Selanjutnya,virus menginjeksi materi genetiknya ke dalam
sel inang sehingga kapsid virus menjadi mati.
14. 3. Tahap sintesis(Eklifase)
Pada tahap sintesis,DNA sel inang dihidrolisis dan
dikendalikanoleh materi genetik virus untuk membuat asam
nukleat dan protein komponen virus.
4. Tahap Pematangan
Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi
virio-virion baru.
5. Tahap Lisis
Fag menghasilkan enzim perusak dinding sel inang.Rusaknya
dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam
sel inang,sehingga sel inang membesar dan akhirnya
pecah.Partikel virus baru yang keluar dari sel akan menyerang
sel inang lainnya.
16. Siklus litik
Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah
dibandingkan daya infeksi virus. Virus yang mampu
bereproduksi dengan siklus litik disebut virus virulen.
Siklus lisogenik
Siklus lisogenik terjadi bila sel inang memiliki pertahanan lebih
baik dibandingkan daya infeksi virus sehingga sel inang tidak
segera pecah,bahkan dapat bereproduksi secara normal.DNA
fag berinteraksi ke dalam kromosom sel inang membentuk
profag. Virus yang dapat bereproduksi dngan siklus lisogenik
dan litik disebut virus temperat.
17. KLASIFIKASI VIRUS
Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus,antara lain
sebagai berikut.
1. Jenis asam nukleat
2. Ukuran,morfologi,jenis simetri,jumlah kapsomer,dan ada atau
tidaknya membran
3. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika
4. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki
5. Sifat imunologiks
6. Jenis sel inang(kesesuaian reseptor)
7. Cara penularan secara alamiah
8. Simtomatologi (penyakit yang ditimbulkan)
18. Pemberian nama pada famili menggunakan akhiran
–viridae
Pemberian nama pada genus menggunakan akhiran
–virus
Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan
diakhiri dengan –virus
Contoh Klasifikasi virus.
1. Famili :Poxviridae
Genus :Orthopoxvirus
Spesies :Variola virus
19. Peranan Virus dalam Kehidupan
A. Peranan Virus yang Menguntungkan
Sebagian besar virus merugikan karena cara hidupnya bersifat
parasit intraseluler obligat pada sel hidup. Namun, beberapa jenis virus dapat
dimaanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Dalam teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik), misalnya
untuk terapi gen. Terapi gen merupakan upaya perbaikan informasi genetik
dengan memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen.
Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh melawan
suatu penyakit.
Untuk pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau
membunuh bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofag,
misalnya dapat digunakan untuk membunuh bakteri patogen.
Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada
serangga. Virus tsb dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga
atau tanaman, misalnya Baculovirus. Baculovirus digunakan sebagai
bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan.
Untuk membuat perangkat elekronik.
20. B. Peranan Virus yang Merugikan
Virus dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada
berbagai organisme baik tumbuhan, hewan, dan manusia.
1. Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus
Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus,
antara lain:
a. Gondongan
Gondongan adalah penyakit pembengkakan kelenjar parotis
(kelenjar ludah) yang dapat menular. Gondongan disebabkan
oleh Paramyxovirus.
b. Herpes
Herpes adalah penyakit infeksi pada sel epitel.
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks (HSV-1 dan HSV2).
21. c. Cacar variola (smallpox)
Cacar variola disebabkan oleh virus variola. Untuk mencegah penyakit
cacar digunakan vaksin virus Orthopoxvirus.
d. Cacar air varisela (chickenpox) dan herpes zoster (shingles)
Cacar air varisela merupakan penyakit ringan yang mudah menular,
terutama pada anak-anak. Herpes zoster adalah penyakit cacar air yang
diderita oleh orang dewasa. Keduanya disebabkan virus varisela.
Perbedaannya adalah cacar air varisela disebabkan infeksi pertama
virus, sedangkan herpes zoster disebabkan pengaktifan kembali virus
laten yang menetap di ganglia sensorik.
e. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit gangguan fungsi hati dan saluran
empedu yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat penyakit
hepatitis A (disebabkan oleh virus HAV dari genus Heparnavirus),
hepatitis B (disebabkan virus HBV dari genus
Orthohepadnavirus), hepatitis C (disebabkan virus HCV dari
genus Hepacivirus), hepatitis D (disebabkan virus HDV dari genus
Deltavirus), hepatitis E (disebabkan virus HEV dari genus
Herpesvirus).
22. f. Influenza dan parainfluenza
Influenza merupakan penyakit pernapasan yang terkadang
merupakan wabah di beberapa bagian dunia. Influenza
disebabkan oleh kelompok virus Orthomyxovirus yang berbentuk
bulat dengan diameter 100 nm.
Parainfluenza juga merupakan penyakit saluran pernapasan yang
umum diderita oleh manusia dari segala usia. Penyakit ini lebih
sering diderita oleh bayi dan anak-anak.parainfluenza disebabkan
oleh Parainfluenza virus.
g. Campak (morbili)
Penyakit campak disebabkan oleh Morbillivirus. Pencegahannya
dilakukan dengan cara pemberian vaksin.
h. AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan
penyakit hilangnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini
disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus) dari genus
Lentivirus, famili Retroviridae, subfamili Lentivirinae yang
menyerang sel limfosit T CD4.
23. i. Poliomielitis
adalah penyakit infeksi virus yang menyerang susunan saraf
pusat. Penyebabnya adalah Poliovirus yang ditularkan melalui
makanan yang tercemar oleh fese penderita. Polio dapat
dicegah dengan pemberian vaksin Salk. Vaksin ini berasal dari
virus yang dibiakkan dalam ginjal monyet.
j. Tumor, kanker, karsinoma, dan kutil
Tumor adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel dengan
batas kecepatan pembelahan melebihi batas normal. Tumor
ganas disebut kanker. Karsinoma adalah kanker pada jaringan
lunak, misalnya pada membran. Kutil merupakan tumor jinak
pada sel epitel kulit atau membran mukosa.
virus penyebab kanker lihat pada hal. 65 tabel 2.1
24. k. Demam berdarah
Demam berdarah merupakan penyakit epidemi (wabah) di
Filipina, India, dan Indonesia dengan angka kematian 5 – 10%.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (Flavivirus)
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
25. Cikungunya
Ditemukan pertama kali tahun 1952 di Tanzania.
Disebabkan oleh virus cikungunya yang ditularkan
nyamuk Aedes aegepty
Penderita merasakan nyeri pada persendian tangan
dan kaki
Ebola
Muncul pertama kali di Zaire tahun 1976
Ditularkan melalui babi yang terinfeksi
Menyerang sel darah putih makrofag
Menyebabkan pendarahan dan kematian
26. Flu Burung (avian ifluenza)
Disebabkan oleh HPAIV yang pada awalnya meyerang
unggas
Penyebab : kelompok virs tipe A dengan subtipe H5N1
Virus ini berukuran 90-120 nanometer
Masa inkubasi dalam tubuh inang 1-7 hari
Gejala : demam, sakit tenggorokan, batuk, radang paruparu, keluar lendir bening dari hdung.
Penularan virus dapat melalui udara dan feses unggas
Cara mencegah : Tidak mengonsusmi telur dan dging
yng tidak matang, waspadai telur yang cangkangnya
tedapat lendir atau feses unggas
27. SARS (severe acute respiratory syndrome)
Pertama kali terjadi di Cina Selatan, lalu menyebar
cepat ke Hongkong, Singapura, Indonesia, dan
wilayah Asia lainnya
Menyebabkan gangguan akut saluran pernapasan
dan dapat menyebabkan keatian
Disebabkan oleh virus SARS melalui udara
Gejala : demam tinggi, menggigil, lesu, sakit kepala,
nyeri otot, batuk kering, sesak napas
28. 2. Penyakit pada Hewan yang Disebabkan Virus
Rabies
• Infeksi akut pada susunan saraf pusat
• Disebabkan oleh Rhabdovirus yang dapat menular
melalui gigitan atau air liur hewan penderita, misalnya
anjing
• Gejala : sakit kepala, mual, muntah, sakit tenggorokan,
demam, halusinasi.
• Pencegahan : pemberian vaksin
Penyakit mulut dan kuku
• Penyakit yang sangat menular pada hewan ternak dan
hewan liar berkuku belah seperti gajah
• Disebabkan oleh Aphthovirus dari famili Picornaviridae
29. • Penularan melalui udara, kontak langsung, makanan,
dan peralatan yang terkontamnasi virus
• Gejala : kelesuan, gelisah, dehidrasi, malas berdiri,
pincang, demam, banyak mengeluarkan saliva,
muncul vesikola (berisi cairan bening hingga kuning
kemerahan dan mudah terkelupas)
• Menyebabkan produksi susu dan daging ternak
menurun
• Pencegahan : Dilakukan vaksinasi
Tetelo (NCD)
• Penyakit yang terjadi pada unggas (misalnya ayam
dan itik)
• Gejala : diare, batuk, dengan kepala tertekuk
• Disebabkan : virus NCD dan bersifat mudah menular.
30. Tumor (kutil)
• Pada ayam disebabkan oleh RSV (Rous sarcoma virus)
• Pada sai disebabkan oleh bovine papilloma virus
• Menyebabkan tumor pada sel epitel kulit dan
membran mukosa
3. Penyakit pada Tumbuhan Penyebab Virus
Tungro
• Dapat menyerang tanaman padi yang menyebabkan
sel-sel daun mati sehingga pertumbuhan terganggu
dan kerdil
• Penyebaran virus melalui perantaraan wereng
cokelat dan wereng merah.
31. Mosaik
• Terjadi pada daun tembakau, kacang tanah, pepaya,
cabai, tomat, dan ketang
• Gejala : timbul bercak-bercak kuning pada daun
• Penyebaran virus melalui perantara serangga
Penyakit TYLC (Tomato yellow leaf curl virus)
• menyebabkan dau tembakau, tomat berwarna
kuning dan menggulung sehingga menurunkan hasil
panen
32. Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus
o beberapa virus menghancurkan sel inang
o Ada yang menyebabkan sel inang memproduksi
toksin, ada pula yang memiliki toksin berupa
selubung protein
o Gejala : gatal-gatal, demam, dan radang
o Usaha pencegahan dapat dilakukan dngan
pemberian vaksin
o Usaha pengobatannya dengan pemberian interferon
dan kemoterapi antivirus
33. A. Vaksin Virus
Formula yang terbuat dari bagian tubuh virus untuk
memperoleh suatu sistem imun secara alamiah
Edward Jenner menemukan vaksin cacar (1789)
dengan disuntikkan ke jaringan bawah kulit
Jonas Salk menemukan vaksin polio (1952) yang
diberikan melalui mulut (oral)
Vaksin dibedakan menjadi 2, vaksin mati dan vaksin
hidup yang dilemahkan
34. 1. Vaksin Virus Mati
Dibuat dengan cara memurnikan sediaan virus melalui tahaptahap tertentu dan merusak sedikit protein virus sehingga virus
menjadi tidak aktif
Dapat merangsang pembentukan antibodi tubuh terhadap
protein selubung virus, sehingga meningkatkan daya resistensi
tubuh
Kelemahan penggunaan vaksin virus mati :
Diperlukn ketelitian yang tinggi pada saat pembuatan
vaksin.
Respons sel terhadap vaksin biasanya lemah
Imunitas yang diperoleh bersifat sementara, hars
dilakukan injeksi berulang kali
Dapat merangsang hipersensitivitas pada infeksi
berikutnya (menyebabkan terjadinya resintensi virus)
karena adanya respons imun yang tidak seimbang
35. 2. Vaksin Virus Hidup yang Dilemahkan
Vaksin hidup dibuat dari virus mutan yang memiliki antigen hampir
sama dengan virus liar, tetapi memiliki kemampuan patogen yang sangat
lemah. Kini, pembuatan strain virus lemah dilakukan dengan cara manipulasi
laboratorium agar terjadi perubahan genetik seacara terencana.
Kelebihan vaksin hidup ialah :
-Tubuh memperoleh imunitas seperti imunitas yang terjadi seacara alamiah,
karena virus bereproduksi terus sehingga akan terjadi terbentuknya antibodi
tubuh.
Kelemahan penggunaan vaksin hidup:
-Terjadi resiko virulensi balik yang lebih besar selama pekembangbiakkan
virus di dalam vaksin. Walaupun hal ini tidak terbukti sebagai masalah,
tetapi ptensi tetap ada.
-Penyimpanan dan keterbatasan hidup vaksin sebelum masa kadaluarsa.
Akan tetapi, masalah ini dapat diatasi dengan stabilisator virus.
-Terjadi pencemaran virus lain didalam vaksin.
-Adanya gangguan replikasi virus vaksin akibat adanya infeksi virus luar
terjadi bersamaan, sehingga menyebabkan berkurangnya efektivitas vaksin.
Tabel vaksin utama untuk pencegahan penyakit akibat virus manusia dapat
dilihat pada halaman 71.
36. • B. Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh
hewan atau sel biakkan sebagai respons
terhadap infeksi virus atau penginduksi lain dan
berfungsi sebagai penghambat replikasi virus
dalam suatu sel. Interferon mampu mengatur
imunitas humoral dan seluler, serta
pertumbuhan sel sehingga dapat digunakan
untuk pertahanan pertama terhadap infeksi
virus. Interferon diduga merupakan suatu
hormon sitokin yang berperan dalam
pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi sel.
37. • Kemoterapi anti Virus
– Saat ini telah ditemukan beberapa senyawa antivirus
yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh virus. Namun, penggunannya
hanya dalam keadaan tertentu karena yang dapat
bersifat toksin bagi sel tubuh. Senyawaq antivirus
yang ideal bagi tubuh masih terus dikembangkan.
Senyawa antivirus yang banyak digunakan
merupakan analog nukleosida. Senyawa lain juga
dapat terbukti mempunyai aktivitas antivirus, antara
lain amantadin, asam fosfonoasetat, enviroksim,
metisazon, dan arildon.
38. • VII. Pembiakkan Virus
– Tujuan dari perkembangbiakkan virus :
• Mengetahui ciri-ciri fisik dan kimiawi struktur tubuh
virus.
• Mempelajari perilaku dan cara virus menginfeksi tubuh
inang.
• Mengetahui masda inkubasi dan siklus reproduksinya.
• Mengathui kemungkinan penyebarannya.
• Untuk pembuatan vaksin.
Virus perlu diisolasi dari sel inang sebelum
dikembangbiakkan. Tersedianya biakan sel seacara in
vitro(diluar tubuh, didalam tabung kultur) akan
memudahkan penanaman virus yang baru diisolasi dari
sel inang dan pengenalan karakteristik virus.
39. • VIII. Viorid dan Prion
Viroid adalah patogen tumbuhan yang tersusun
dari potongan pendek (beberapa ratus basa
nukleotida) RNA yang komplementer, sirkular dan
beruntai tunggal. Viroid berbeda dengan virus;
struktur penyusun viroid tidak memliki kapsid.
Viroid hanya mampu bereproduksi di dalam sel
hidup sebagai partikel RNA. Sebagai pembanding
ukuran, viroid mampu menginfeksi pada susunan
yang mempunyai 2 Kilobasa. Ukuran viroid sangat
kecil; jika dibandingkan dengan ukuran atom
sekitar atau dibawah 10.000 atom. Perbandingan
ukuran viroid dengan virus lainya 80 kali lebih kecil
daripada virus.
41. Viroid pertamakali ditemukan oleh Theodor Otto
Diener, seorang ahli penyakit tanaman yang bekerja
di Pusat Penelitian Pertanian di Maryland pada tahun
1971. Diener menemukan partikel RNA infektif yang
lebih kecil dari pada virus dan dapat menyebabkan
penyakit pada tumbuhan. Ia menamakannya viroid.
Viroid menginfeksi tanaman kentang, menyebabkan
umbi kentang menggelendong (spindle tuber
disease).
42. Prion
• Berbeda dengan viroid, prion merupakan protein yang
tidak dapat bereplikasi, tetapi mampu mengubah
protein inang menjadi protein versi prion.
• Sebuah hipotesis menjelaskan bahwa prion merupakan
versi “salah lipat” dari suatu protein yang biasanya
terdapat di sel otak.
• Reaksi ini berantai dan berlanjut terus hingga prion
terakumulasi dalam jumlah yang membahayakan,
menyebabkan malfungsi seluler, dan pada akhirnya
menyebabkan degenerasi otak.
43. • Penyakit degenerasi S.S.P (otak) yang
disebabkan oleh prion antara lain adalah
scrapie pada domba, penyakit sapi gila, BSE
(bovine spongiform encephalopathy) atau
penyakit susah tidur yang mematikan pada
manusia.