SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
2
Virus
dari Virus, Virus (disambiguasi).
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat
parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk
hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA
atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel
yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan
untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak
berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai
makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada
dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).
Etimologi
Kata virus berasal dari bahasa latin virion yang berarti racun, yang pertama kali
digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392.[1]
Definisi "agen yang menyebabkan
infeksi penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728,[1]
sebelum ditemukannya
virus sendiri oleh Dmitry Iwanovsky tahun 1892.
?
Virus
Rotavirus
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia
bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk kegunaan
lainKlasifikasi virus
Kelas: I–VII
Groups
I: Virus dsDNA
II: Virus ssDNA
III: Virus dsRNA
IV: Virus (+)ssRNA
V: Virus (−)ssRNA
VI: Virus ssRNA-RT
VII: Virus dsDNA-RT
3
Sejarah penemuan
Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan
dengan mikroskop elektron.
Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut
terbukti dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan
mengenai infeksi virus dalam hieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir
kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis, selain
itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya
meninggal karena terserang virus Smallpox.
Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah
virus Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan
tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa
beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal
tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi
manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian
merupakan pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu
"germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab
penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal
hingga saat ini yaitu :
1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang
rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit
4. Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang
terinfeksi tersebut
4
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat
daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf
Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut
dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah
disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil
menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari
biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah
daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih
dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua
kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk
sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri
tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan.Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah
Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di
dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena
kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa
kali ditransfer antartanaman.pemosaik tembakau disimpulkan sebagai
bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu
sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898,
Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan
kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun
demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang
sangat kecil.
pendapatBeijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah
Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan
partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus
mosaik tembakau.
Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh
ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska
Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat
diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang
sehat tersebut juga akan terkena kanker.Selain itu, Rous juga mencoba
melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya
dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari
tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut
juga dapat menyebabkan kanker.Rous menyimpulkan kanker disebabkan
karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel
ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus
onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang
ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
5
Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma
virus (CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan
model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus.Dr Shope
melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan
lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul
tumor pada kelinci tersebut.
Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan
virus pada tahun 1935.Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco
Mozaic Virus (TMV) Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat
tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan
bakteriofage. Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri
sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.
Struktur dan anatomi virus
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam
nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.
Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom),
sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA.[
Genom virus dapat terdiri dari
DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal.Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal
atau sirkuler.Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai
dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.Bahan genetik kebanyakan virus
hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah
RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung.Protein yang
menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid Bergantung pada tipe
virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk
6
yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom
virus.Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk
menginfeksi inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus.Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks
protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang,
dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid
tersebut.
Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke
sel inang pada awal infeksi.
Virus cacar air memiliki selubung virus.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas
protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral.Jumlah protein
yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan
koefisien T, yaitu sekitar 60t protein.Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki
angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid.[
Seperti virus bentuk
7
heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun
biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi
inang.Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi
kapsid.Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi
juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus.Selain protein
selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di
dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor
protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut
digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.Partikel lengkap virus
disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
Patogenesis Virus
Macam-macam infeksi virus
Virus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai akibat bagi
inangnya.ada yang berbahaya, namun juga ada yang dapat ditangani oleh sel
imun dalam tubuh sehingga akibat yang dihasilkan tidak terlalu besar.
1. Infeksi Akut
infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu
cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :
* Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
* Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio
* Berlanjut kepada infeksi kronis
* Kematian
2. Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada
resiko gejala penyakit muncul kembali.Contoh dari infeksi kronis adalah :
* Silent subclinical infection seumur hidup, contoh :
cytomegalovirus(CMV)
* Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh :
HIV
* Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles
* Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV
* Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV.
Replikasi virus
8
Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus,
penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan,
pematangan, dan pelepasan.
Pelekatan Virus
Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan
molekul reseptor pada permukaan sel inang.Pada tahap ini,terjadi ikatan spesifik
antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus.Beberapa jenis
virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor
Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein
(biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein
atau glikolipid.
Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari
satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.
Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda :
molekul immunoglobulin-like superfamily
reseptor terkait membran
saluran dan transporter transmembra
Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki :
Human Rhinovirus (HRV)
Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion
molecule-1) Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi
normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepada substratnya struktur
ICAM-1 mirip dengan molekul imunoglobulin dengan domain C dan V
sehingga digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin
Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan
Lfa-1 (Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1),
Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes).
10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh
serotipe lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL
reseptor.
Poliovirus
9
mempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga
anggota dari molekul superfamily immunoglobulin.Reseptor ini memiliki
tiga domain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan.
Virus influenza
Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel
virus yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan
dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil
neuraminic acid).
virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang
ada pada rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan
glikoprotein pada permukaan sel.
adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus
influenza bisa berikatan dengan banyak tipe sel.
Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada
reseptor di membran sel.Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang
terlibat:
Translokasi partikel virus
Proses translokasi relatif jarang terjadi di antara virus dan mekanisme
belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh
protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik.
Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler
proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai
jalan masuk virus ke dalam sel.Tidak diperlukan protein virus spesifik
selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor.
fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope).
Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung
maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam
sitoplasma.Diperlukan adanya protein fusi spesifik dalam envelop virus,
misalnya : HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM)
Rhinovirus.
Pelepasan Mantel
10
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya
maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang.Pada tahap ini
genom virus terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein.Dalam beberapa
kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusi pada
membran virus dengan membran plasma.untuk virus lainnya, tahap ini
merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan membran
nukleus.
Replikasi Genom dan Ekspresi Gen
7 Klasifikasi Baltimore.
Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami
dari virus tersebut.Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti
pengelompokan [[David Baltimore].Proses ekspresi gen akan menentukan
semua proses infeksi virus (akut, kronis, persisten, atau laten).
Kelas I : DNA Utas Ganda
Kelompok ini dibagi menjadi dua kelompok :
1. Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor
seluler (Adenoviridae, Polyomaviridae, Herpesviridae)
2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan
semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi
dari genomnya, dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat
replikasi dari inangnya.
Kelas II : DNA Utas Tunggal
11
Replikasi terjadi di dalam nukleus, melibatkan bentuk utas ganda
intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya
(Parvoviridae)
Kelas III : RNA Utas Ganda
Virusnya memiliki genom yang tersegmentasi. masing-masing
segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan
monosistronik mRNA individual. contoh : Reoviridae
Kelas IV : RNA Utas Tunggal (+)
Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA
membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu
polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh :
Picornaviridae
Kelas V : RNA Utas Tunggal (-)
Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe :
1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam
replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion
RNA-dependent RNA polimerase untuk menghasilkan
monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi
genom.
2. Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam
nukleus dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen
virus dihasilkan oleh transkriptase virus.
Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate
Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak
dipakai secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk
reverse transkriptase menjadi DNA.
Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate
Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi
berbeda dengan retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus
selama maturasi (Hepadnaviridae).
Perakitan
12
Perakitan merupakan proses pengumpulan komponen-komponen virion pada
bagian khusus di dalam sel.Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur
partikel virus.Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan
tempat di mana virus melepaskan diri dari sel mekanisme perakitan bervariasi
untuk virus yang berbeda-beda. Contoh : proses perakitan Picornavirus,
Poxvirus, dan Reovirus terjadi di sitoplasma, sementara itu proses perakitan
Adenovirus , Poliovirus, dan Parvovirus terjadi di nukleus.
Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus bersifat
infeksius.pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang
kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk
menghasilkan produk yang matang. protease virus dan enzim seluler lainnya
biasanya terlibat dalam proses ini.
Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dua
mekanisme :
untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan
proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus
keluar.
untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar
dari sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus,
Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak
sel (Retrovirus)
Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan
genomik fungsional.
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan
juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu;
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
13
4. Virus non-selubung
Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi
genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
Contoh-contoh virus
Virus RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan
VI. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
Retroviridae
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom
RNA berjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif
yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu
reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA.
DNA
yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai
provirus.Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan
penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor.Sifatnya yang ganas tersebut
disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
14
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus,
yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA
dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi
Baltimore.Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada
manusia, di antaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus
dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus.
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi
genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam
kelas V dalam klasifikasi Baltimore Ciri khan dari virus ini adalah virus ini
memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu
Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan
bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan
untuk melepaskan virion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat
menekan tingkat keparahan infeksi virus.
Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :
1. Influenza tipe A
Influenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik
manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan
mamalia air(anjing laut dan paus). Virus influenza tipe A dapat
mengalami antigenic drift dan antigenic shift.
Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan
protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada
tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya
endemik musiman.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang
disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus
hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia.
karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka
pandemik dapat terjadi.
2. Influenza tipe B
3. Influenza tipe C
15
4. Tick-Borne Influenza
virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu.
Arboviruses
Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang
berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili
yaitu :
1. Togaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.
2. Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus
dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
3. Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California
encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada
manusia.
4. Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang
menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare
epidemik pada anak-anak.
Virus DNA
Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII.
Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.
Herpesviridae
Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi
genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam
klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit
ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada
bayi.Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu :
1. Alpha Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya
16
menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu
juga.infeksi virus ini bersifat laten persisten disebabkan karena
kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang.jika
kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat
muncul kembali pada tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella
zoster(VZ) virus.
2. Beta Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya
menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada
carrier.virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan
abnormal (penyakit kongenital).
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
3. Gamma Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit
limphopoliperatif jinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau
negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini
tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran
paling kecil.Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu
berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated
Virus(AAV).Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat
menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.
Poxviridae
Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga
virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore.Ciri khas dari
virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks
Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox.Smallpox cukup
terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia.
sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan.
Virus Raksasa
Ilmuwan menemukan virus raksasa yang dikenal dengan istilah Mimivirus,
Megavirus dan Pandoravirus.
17
Pandoravirus merupakan jenis virus berukuran sangat besar dengan genom yang
jauh lebih besar dibanding virus-virus lain yang sudah lebih dulu dikenal.
Pandoravirus disebut sebagai virus super raksasa, karena ukurannya
mengalahkan virus berukuran raksasa lain seperti Mimivirus atau Megavirus.
Meski berukuran raksasa, namun tetap tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Virus ini ditemukan peneliti dari Prancis Jean Michael Claverie dari Universitas
Mediterranée.
Pandoravirus berukuran seribu kali lebih besar dibanding virus influenza yang
berukuran 100 nanometer. Pandoravirus memiliki 2.556 gen (200 kali lebih
banyak dari virus influenza). Ukuran Pandoravirus lebih besar dua kali lipat dari
Megavirus yang hanya memiliki 1.120 gen.
Peranan Virus dalam Kehidupan
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi
genetika.Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam
virus diubah menjadi gen baik (penyembuh).Baru-baru ini David Sanders,
seorang profesor biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan
cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan.Dalam temuannva yang
dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders
berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).Meskipun demikian,
kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan,
dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap
virus.Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus
yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak
menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang
sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune
deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang
secara khusus menyerang sel darah putih.Tabel berikut ini memuat beberapa
macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan
tumbuhan.Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat
ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.
Penyakit hewan akibat virus
18
Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).Penyakit kuku dan
mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.Penyakit
kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).Penyakit rabies, yakni jenis
penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet, disebabkan oleh virus
rabies.
Penyakit tumbuhan akibat virus
Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman
tembakau.Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro,
yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi.Penyebabnya adalah virus
Tungro.Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah
virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).
Penyakit manusia akibat virus
Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek
(yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar,
AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus
herpes simpleks).Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh
papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan
contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan
agen-agen infektan.Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus
borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda,
juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan
kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat
seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar,
yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu
menyebabkan kepunahan suatu bangsa Beberapa suku bangsa Indian telah
punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis
Eropa.Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini
kematian telah terjadi dalam jumlah besar.Penyakit ini secara tidak langsung
telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus.Grup Filovirus
terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman,
dan ebola.Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam
19
jumlah besar tampak seperti sepiring mil Pada April 2005, virus Marburg
menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober
2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan
manusia.
Diagnosis di laboratorium
Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit
dan mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas
besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari
berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli
virus.Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan
secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO)
Pencegahan dan pengobatan
Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi,
virus sangat sulit untuk dibunuh.Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap
paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh
terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi
virus Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan
dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan virus.Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi
bakteri terhadap antibiotik.Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

ppt virus
ppt virusppt virus
ppt virus
 
PPT VIRUS
PPT VIRUSPPT VIRUS
PPT VIRUS
 
Virus 5
Virus 5Virus 5
Virus 5
 
Presentasi virus 1
Presentasi virus 1Presentasi virus 1
Presentasi virus 1
 
Power Point Hepatitis
Power Point HepatitisPower Point Hepatitis
Power Point Hepatitis
 
Klasifikasi Virus
Klasifikasi VirusKlasifikasi Virus
Klasifikasi Virus
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
 
Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aids
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianSlide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Soal latihan 4 bakteri
Soal latihan 4 bakteriSoal latihan 4 bakteri
Soal latihan 4 bakteri
 
Bahaya penyakit menular seksual pada remaja
Bahaya penyakit menular seksual pada remajaBahaya penyakit menular seksual pada remaja
Bahaya penyakit menular seksual pada remaja
 
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
 
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
 
Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virology
 

Similar to Tugas biologi tentang virus

Similar to Tugas biologi tentang virus (20)

Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
[1] VIROLOGI.pptx
[1] VIROLOGI.pptx[1] VIROLOGI.pptx
[1] VIROLOGI.pptx
 
2 virologi
2 virologi2 virologi
2 virologi
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus kelas X
Virus kelas XVirus kelas X
Virus kelas X
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
tugas Media Pembelajaran (Virus)
tugas Media Pembelajaran (Virus)tugas Media Pembelajaran (Virus)
tugas Media Pembelajaran (Virus)
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Makalah protista
Makalah protistaMakalah protista
Makalah protista
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Virussss
VirussssVirussss
Virussss
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptxPresentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
 

Tugas biologi tentang virus

  • 1. 1
  • 2. 2 Virus dari Virus, Virus (disambiguasi). Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Etimologi Kata virus berasal dari bahasa latin virion yang berarti racun, yang pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392.[1] Definisi "agen yang menyebabkan infeksi penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728,[1] sebelum ditemukannya virus sendiri oleh Dmitry Iwanovsky tahun 1892. ? Virus Rotavirus Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Untuk kegunaan lainKlasifikasi virus Kelas: I–VII Groups I: Virus dsDNA II: Virus ssDNA III: Virus dsRNA IV: Virus (+)ssRNA V: Virus (−)ssRNA VI: Virus ssRNA-RT VII: Virus dsDNA-RT
  • 3. 3 Sejarah penemuan Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron. Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virus Smallpox. Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin. Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu : 1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit 2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro 3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit 4. Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut
  • 4. 4 Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.pemosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. pendapatBeijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker.Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker.Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
  • 5. 5 Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus.Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut. Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935.Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV) Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi. Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofage. Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri. Struktur dan anatomi virus Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA.[ Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal.Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung.Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk
  • 6. 6 yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer. Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi inang. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus.Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi. Virus cacar air memiliki selubung virus. Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral.Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein.Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid.[ Seperti virus bentuk
  • 7. 7 heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang.Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid.Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus.Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang. Patogenesis Virus Macam-macam infeksi virus Virus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya.ada yang berbahaya, namun juga ada yang dapat ditangani oleh sel imun dalam tubuh sehingga akibat yang dihasilkan tidak terlalu besar. 1. Infeksi Akut infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah : * Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total) * Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio * Berlanjut kepada infeksi kronis * Kematian 2. Infeksi Kronis Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit muncul kembali.Contoh dari infeksi kronis adalah : * Silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus(CMV) * Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh : HIV * Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles * Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV * Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV. Replikasi virus
  • 8. 8 Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan pelepasan. Pelekatan Virus Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan sel inang.Pada tahap ini,terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus.Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel. Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda : molekul immunoglobulin-like superfamily reseptor terkait membran saluran dan transporter transmembra Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki : Human Rhinovirus (HRV) Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1) Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepada substratnya struktur ICAM-1 mirip dengan molekul imunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan Lfa-1 (Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes). 10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor. Poliovirus
  • 9. 9 mempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga anggota dari molekul superfamily immunoglobulin.Reseptor ini memiliki tiga domain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan. Virus influenza Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid). virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada pada rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel. adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan dengan banyak tipe sel. Penetrasi Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor di membran sel.Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat: Translokasi partikel virus Proses translokasi relatif jarang terjadi di antara virus dan mekanisme belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik. Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam sel.Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor. fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope). Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma.Diperlukan adanya protein fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya : HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus. Pelepasan Mantel
  • 10. 10 Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang.Pada tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein.Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusi pada membran virus dengan membran plasma.untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan membran nukleus. Replikasi Genom dan Ekspresi Gen 7 Klasifikasi Baltimore. Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus tersebut.Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David Baltimore].Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus (akut, kronis, persisten, atau laten). Kelas I : DNA Utas Ganda Kelompok ini dibagi menjadi dua kelompok : 1. Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor seluler (Adenoviridae, Polyomaviridae, Herpesviridae) 2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya, dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya. Kelas II : DNA Utas Tunggal
  • 11. 11 Replikasi terjadi di dalam nukleus, melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya (Parvoviridae) Kelas III : RNA Utas Ganda Virusnya memiliki genom yang tersegmentasi. masing-masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan monosistronik mRNA individual. contoh : Reoviridae Kelas IV : RNA Utas Tunggal (+) Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh : Picornaviridae Kelas V : RNA Utas Tunggal (-) Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe : 1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion RNA-dependent RNA polimerase untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi genom. 2. Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase virus. Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase menjadi DNA. Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi (Hepadnaviridae). Perakitan
  • 12. 12 Perakitan merupakan proses pengumpulan komponen-komponen virion pada bagian khusus di dalam sel.Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel virus.Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus melepaskan diri dari sel mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda-beda. Contoh : proses perakitan Picornavirus, Poxvirus, dan Reovirus terjadi di sitoplasma, sementara itu proses perakitan Adenovirus , Poliovirus, dan Parvovirus terjadi di nukleus. Pematangan Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus bersifat infeksius.pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang matang. protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam proses ini. Pelepasan Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dua mekanisme : untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar. untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding. Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel (Retrovirus) Klasifikasi virus Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional. Klasifikasi virus berdasarkan morfologi Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu; 1. Virus DNA 2. Virus RNA 3. Virus berselubung
  • 13. 13 4. Virus non-selubung Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi: 1. Virus Enterik 2. Virus Respirasi 3. Arbovirus 4. Virus onkogenik 5. Hepatitis virus Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu: 1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda 2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal 3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda 4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+) 5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-) 6. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara 7. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara Contoh-contoh virus Virus RNA Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus. Retroviridae Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus.Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor.Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
  • 14. 14 Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2. Picornaviridae Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore.Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, di antaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus. Orthomixoviridae Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore Ciri khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk melepaskan virion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus. Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu : 1. Influenza tipe A Influenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus). Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift dan antigenic shift. Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya endemik musiman. Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi. 2. Influenza tipe B 3. Influenza tipe C
  • 15. 15 4. Tick-Borne Influenza virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu. Arboviruses Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili yaitu : 1. Togaviridae contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus. 2. Flaviviridae contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue. 3. Bunyaviridae contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia. 4. Reoviridae contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak. Virus DNA Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae. Herpesviridae Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi.Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu : 1. Alpha Herpesvirus Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya
  • 16. 16 menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga.infeksi virus ini bersifat laten persisten disebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang.jika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang sama. contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus. 2. Beta Herpesvirus Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier.virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital). contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus. 3. Gamma Herpesvirus Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas. contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus. Parvoviridae Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil.Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV).Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran pada janin. Poxviridae Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore.Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox.Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan. Virus Raksasa Ilmuwan menemukan virus raksasa yang dikenal dengan istilah Mimivirus, Megavirus dan Pandoravirus.
  • 17. 17 Pandoravirus merupakan jenis virus berukuran sangat besar dengan genom yang jauh lebih besar dibanding virus-virus lain yang sudah lebih dulu dikenal. Pandoravirus disebut sebagai virus super raksasa, karena ukurannya mengalahkan virus berukuran raksasa lain seperti Mimivirus atau Megavirus. Meski berukuran raksasa, namun tetap tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Virus ini ditemukan peneliti dari Prancis Jean Michael Claverie dari Universitas Mediterranée. Pandoravirus berukuran seribu kali lebih besar dibanding virus influenza yang berukuran 100 nanometer. Pandoravirus memiliki 2.556 gen (200 kali lebih banyak dari virus influenza). Ukuran Pandoravirus lebih besar dua kali lipat dari Megavirus yang hanya memiliki 1.120 gen. Peranan Virus dalam Kehidupan Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh).Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan.Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus.Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih.Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan.Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang. Penyakit hewan akibat virus
  • 18. 18 Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet, disebabkan oleh virus rabies. Penyakit tumbuhan akibat virus Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau.Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi.Penyebabnya adalah virus Tungro.Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Penyakit manusia akibat virus Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks).Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan.Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia. Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium. Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa.Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar.Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika. Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus.Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola.Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam
  • 19. 19 jumlah besar tampak seperti sepiring mil Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia. Diagnosis di laboratorium Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus.Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Pencegahan dan pengobatan Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh.Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus.Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik.Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus