Virus memiliki struktur dan reproduksi yang beragam. Secara umum, virus terdiri atas materi genetik berupa DNA atau RNA yang dibungkus protein kapsid. Virus dapat mereplikasi di dalam sel inang dengan cara masuk, melepaskan materi genetik, dan menginfeksi sel untuk memproduksi virus baru. Virus diklasifikasi berdasarkan struktur, genom, tropisme, dan cara penyebarannya.
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Presentasi dalam rangka mengerjakan tugas dari guru sekaligus membagikan ilmu pada khalayak agar bermanfaat
Membahas mengenai seputar porifera, mulai dari ciri-ciri, pembagian porifera peranan dari porifera tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mendukung presentasi
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Presentasi dalam rangka mengerjakan tugas dari guru sekaligus membagikan ilmu pada khalayak agar bermanfaat
Membahas mengenai seputar porifera, mulai dari ciri-ciri, pembagian porifera peranan dari porifera tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mendukung presentasi
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMAFendy Prasetyo
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Buku Biologi Kelas 10 SMA
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Pada virus bagian 1 ini, akan membahas tentang:
Pengertian virus,
Sejarah virus,
Ciri-ciri virus,
Struktur Tubuh Virus,
Cara Hidup & Reproduksi Virus,
Klasifikasi Virus.
Virus merupakan peralihan antara benda tak hidup dengan makhluk hidup (metaorganisme). Virus memiliki ciri berukuran mikroskopis, tak dapat bergerak sendiri, bersifat parasit intraseluler obligat (artinya hanya dapat hidup pada sel inang), pada umumnya bersifat merugikan
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
Virus kelas X
1. VIRUS
Nama:
Angeline Fevta Desideria Tirta Artami Ardiningsih
Dea Khoirunnisa Vega Cynthia Cahyani S.
Evelyn Sabila Atmaya Veny Ambar Prameswari
Gracia Monica P. H. Widya Purnama Sari
2. SEJARAH PENEMUAN
Adolf Meyer (1883) : ilmuwan Jerman yang meneliti penyakit mosaik pada
tembakau.
Louis Pasteur (1884) : ilmuwan Prancis, menyatakan bahwa sesuatu yang lebih
kecil dari bakteri adalah penyebab rabies. Istilah untuk
yang lebih kecil itu disebut virus.
Dimitri Ivanovsky : menyimpulkan bahwa potongan yang
dan menyerang tanaman tembakau tersebut lebih kecil M.
Beijerinck (1898) dari bakteri dan hanya hidup di jaringan hidup.
Wendell Stanley (1935) : ilmuwan Amerika, berhasil mengkristalkan potongan
tersebut yang kemudian diberi nama tobacco mosaic
virus (TMV)
3. VIRUS ITU APA???
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi
sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut
disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam
material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri.
Virus merupakan metaorganisme atau organisme peralihan,
karena bersifat benda hidup, sekaligus benda mati (karena dapat
dikristalkan).
Virus bersifat aseluler (bukan sel), tidak memiliki protoplasma
dan materi genetik berupa RNA saja / DNA saja..
Virus memiliki materi genetik yang berupa DNA / RNA baik rantai
tunggal maupun ganda, yang dibungkus kapsid (terdiri dari
selaput yang berupa kapsomer).
Beberapa virus memiliki selubung berupa lipid bilayer.
4. CIRI-CIRI VIRUS
– Berukuran ultra mikroskopis
– Parasit sejati/parasit obligat
– Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
– Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja
atau RNA
– Dapat dikristalkan
– Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
5. STRUKTUR DAN ANATOMI
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang
terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar.
Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia
berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan
adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan
pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung
tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk
bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih
kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh
genom virus.
6. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus.
Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam
basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid.
Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan
dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung
lipid tersebut.
Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang
pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.
Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan
terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral.
Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan
dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein.
Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk
membentuk kapsid.Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik
dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung
terlibat dalam penginfeksian sel.[
7. BENTUK VIRUS
Secara keseluruhan, pola struktur (bentuk) dasar
virus ialah helikal dan isometrik.
Bentuk helikal akan tampak seperti batang ataupun
tabung, termasuk bentuk T pada bakteriofag.
Bentuk isometrik adalah bentuk yang tersusun dari
banyak bidang simetri. Pada virus, struktur isometrik yang
ditemukan ialah bentuk ikosahedral. Ikosahedral tersebut
terbentuk dari 20 bidang segitiga samasisi. Seringkali
bentuk dasar ini masih diselubungi lapisan lain
(envelope) sehingga seolah-olah berbentuk spherical
(seperti bola).
Ukuran virus teramat kecil dan dinyatakan dalam
nanometer (10-9 mm) dengan kisaran 17-1.000 nm.
Oleh karena ukuran virus yang teramat kecil, tak
heran bila partikel virus lolos dari saringan bakteri.
9. Reproduksi Virus
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau
jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel
bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk
bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi
atau replikasi.
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua
macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur
litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah
berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi
virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika
bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut
membelah.
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada
hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang
berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase
adsorpsi, sintesis, dan lisis.
10. DAUR LITIK
1. Fase adsorpsi dan infeksi
2. Fase Replikasi (fase sintesis)
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat
• Menonaktifkan bakteri
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada
kromosom bakteri
11. DAUR LISOGENIK
1. Fase adsorpsi dan infeksi
2. Fase penggabungan
3. Fase pembelahan
Siklus/daur lisogenik
• Waktu relatif lama
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengan
virus
• Terikat pada kromosom bakteri
12.
13. Klasifikasi virus
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam
nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi
4 kelompok, yaitu :
Virus DNA
Virus RNA
Virus berselubung
Virus non-selubung
Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi
menjadi:
Virus Enterik
Virus Respirasi
Arbovirus
Virus onkogeniK
Hepatitis virus
14. Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur
fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi
Baltimore yaitu:
Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
15. PERAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
A. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen
16. B. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit
yang disebabkan virus
antara lain:
1. Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau
Tobacco Mozaic Virus
Mozaik pada kentang Potato Mozaic
Virus
Mozaik pada tomat Tomato Aucuba
Mozaic Virus
Kerusakan floem pada jeruk Citrus
Vein Phloem Degeneration
2. Pada Hewan
Tetelo pada Unggas New Castle
Disease Virus
Cacar pada sapi Vicinia Virus
Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
Tumor kelenjar susu monyet Monkey
Mammary Tumor Virus
3. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus
17. PENCEGAHAN
Vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh
terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang
mengatasi gejala akibat infeksi virus.
Vaksin virus adl formula dari bagian tubuh virus, virus
mati, atau virus yang diinjeksikan ke tubuh manusai
untuk memperoleh sistem imun secara alamiah
Vaksin dibeda jadi 2:
1. vaksin virus mati, dibuat dg cara memurnikan virus
melalui tahap tertentu dan merusak sedikit protein virus,
jd virus tdk aktif.
Vaksin ini merangsang pembentukan antibodi tubuh
terhadap protein selubung virus shg meningkatkan
resistansi tubuh.
18. Vaksin virus hidup yang dilemahkan
Dibuat dr virus mutan yg memiliki antigen hampir
sama dg virus yg liar, tetapi memiliki patogen
(parasit penyebab penyakit) yang lemah
Vaksin ini menyebabkan tubuh mendapatkan
imunitas seperti imunitas alamiah, karena virus
bereproduksi terus hingga memicu antibodi tubuh
19. PENGOBATAN
1. interferon
Protein dr hewan/sel biakan sbg respon thdp infeksi
virus/penginduksi lain dan berfungsi menghambat
replikasi virus dlm sel
2. kemoterapi virus
Digunakan saat tertentu, karena bersifat toksik (racun)bg
sel tubuh