SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
VARIABEL PENELITIAN
 konstruk terdiri dari konsep-konsep
yang dapat diamati yang selanjutnya
untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala
pengukuran.
 Konstruk/konsep yang diukur dengan
skala tertentu selanjutnya menjadi
variabel.
PENGERTIAN VARIABEL
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI
BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983)
VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT
MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA
NILAI (Uma Segaran, 2006)
VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG
MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN
LAINNYA (Sugiono, 2006)
Contoh:
Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan
petani, kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan
irigasi
JENIS HUBUNGAN
1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat
tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)
3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
Variabel dilihat dari fungsinya:
Variabel Independen
Variabel Dependen.
Variabel Moderating
Variabel Intervening.
Variabel kontrol
Variabel independen/bebas
 Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,
eksougen.
Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha
tani”.
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat
mempengaruhi keputusan membeli barang
diskon 50 %
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata”
dapat mempengaruhi variabel “kepuasan
pengunjung”
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang
dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya
terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna
merah mobil dapat menimbulkan minat beli
konsumen terhadap mobil tersebut.
Variabel dependen/tergantung
Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel bebas.
Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata
terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel
tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.
Variabel Moderat (Moderate variable)
 Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable
bebas dan variabel tergantung.
 Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk
organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan
pupuk organik
Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control variable)
 Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang
faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.
 Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap
keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variabel intervening (pengganggu)
 Variabel-variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung
 variable pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat
mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar
Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan
pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Contoh: hubungan antar variabel
PENGUATAN MODAL
VAR. INDEPENDEN
KINERJA USAHATANI
VAR. DEPENDEN
KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator
CONTOH: hubungan antar variabel
Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var.moderator
Penghasilan
(var. independen)
Harapan hidup
Var. dependen
Gaya Hidup
Var. intervening
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
 Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu
variabel dengan lainnya dan pengukurannya.
 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang masih
bersifat konseptual.
Operasionalisasi variabel bermanfaat
untuk:
 1) mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;
 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau
objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;
 3) mengetahui bahwa definisi operasional
bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
Definisi Operasional
 definisi operasional ialah suatu definisi yang
didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan
gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi.
 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.
 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang
dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih
pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai
tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan
dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang
didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu
berupa apa yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan
sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan
pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.
 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai
orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat criteria unik yang dapat diamati.
 Semakin unik suatu definisi operasional, maka
semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan
banyak memberikan informasi kepada peneliti,
dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau
pernyataan lain yang muncul dalam
mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat
direplikasi/ganda
Contoh….
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh
tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”
 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….
(jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun
praktis dilapangan)
 Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan
apa yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan
apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)
PENGUKURAN
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
 Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif
terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif
terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap
pelayanan dirumah sakit ini ?
1.Sangat buruk 5.Sangat baik
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data
kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data
kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank BCA:
5 4 3 2 1
INSTRUMEN PENELITIAN
 INSTRUMEN PENELITIAN ADALAH SUATU
ALAT YANG DIGUNAKAN MENGUKUR
FENOMENA ALAM MAUPUN SOSIAL YANG
DIAMATI. SECARA SPESIFIK FENOMENA INI
DISEBUT VARIABEL PENELITIAN
 DALAM ILMU ALAM INSTRUMEN YG
DIGUNAKAN UTK MENGUKUR VARIABEL
SUDAH BANYAK TERSEDIA DAN TELAH
TERUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASNYA.
Contoh: variabel suhu instrumennya termometer,
variabel panas instrumennya kalorimeter, var berat
instrumennya timbangan
 INSTRUMEN DALAM PENELITIAN SOSIAL WALAUPUN
ADA DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN
RELIABILITASNYA, NAMUN BILA DIGUNAKAN DI
TEMPAT TERTENTU BELUM TENTU TEPAT DAN
MUNGKIN TIDAK VALID. KARENA GEJALA SOSIAL
CEPAT BERUBAH.
Contoh: instrumen tentang kepemimpinan
mungkin valid untuk kondisi Amerika tetapi
mungkin tidak valid untuk indonesia
 PENELITI HARUS MEMBUAT INSTRUMEN YANG
DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
CARA MENYUSUN INSTRUMEN
 BERTITIK TOLAK PADA VARIABEL VARIABEL
PENELITIAN YG DITETAPKAN UNTUK DITELITI
 VARIABEL SELANJUTNYA DIBERIKAN DIFINISI
OPERASIONALNYA DAN TENTUKAN INDIATOR
YANG AKAN DIUKUR
 DARI INDIKATOR INI KEMUDIAN DIJABARKAN
MENJADI BUTIR-BUTIR PERTANYAAN
 UNTUK MEMUDAHKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN
PERLU DIBUAT MATRIK PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
VARIABEL SUB VARIABEL KOMPONEN DAN DISKRIPSI
CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN
VARIABEL INDIKATOR JUMLAH NOMOR BUTIR
BUTIR PDINSTRUMEN
UJI VALIDITAS
 Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur
 Sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam
melakukan fungsi ukurnya
 Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai
dengan tujuan diadakanpengukuran tsb
 Dalam mengukur variabel produktivitas, maka
peneliti membuat instrumen produktivitas dan
berharap instrumen tsb bisa berfungsi dg benar
untuk mengukur produktivitas
 Syaratnya instrumen tsb harus memiliki validitas
tinggi
 Untuk menguji validitas digunakan korelasi
product momen: korelasi antar item dengan skor
total dalam satu variabel
 Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam
output SPSS dilihat pada kolom corrected item
total corelation
UJI RELIABILITAS
 Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya
 Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya
bila dilakukan pengukuran pada waktu yg
berbeda pada kelompok subyek yg sama
diperoleh hasil yg relatif sama - asalkan aspek
yg diukur dalam diri subyek memang belum
berubah
 Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik
ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai
koefisien reliabilitas
 Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai 1,00,
reliabilitas yg dianggap sudah cukup memuaskan
atau tinggi adalah > 0,70
 Ada beberapa teknik yg dipakai untuk
menghitung reliabilitas di antaranya: alpha
croncbach, splith half
 Dalam SPSS kita sering memakai alpha
ceoncbach

More Related Content

Similar to variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh

variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptDewiPurnamaPutri
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataAsdar Munandar
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pelita Bangsa University
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoUniversitas sriwijaya
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubahskteena0112
 
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptxvariable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptxfirdausindrajaya
 
Metodologi penelitian nova
Metodologi penelitian novaMetodologi penelitian nova
Metodologi penelitian novaNova Purba
 
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptx
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptxPPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptx
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptxFutriAuliya
 
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingPerbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingNajibatul Labibah
 
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Fuhr Heri
 

Similar to variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh (20)

variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubah
 
variabel.ppt
variabel.pptvariabel.ppt
variabel.ppt
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptxvariable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
variable penelitian - mata kuliah statistik 2 .pptx
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Konsep data (2)
Konsep data (2)Konsep data (2)
Konsep data (2)
 
Metodologi penelitian nova
Metodologi penelitian novaMetodologi penelitian nova
Metodologi penelitian nova
 
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptx
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptxPPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptx
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptx
 
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingPerbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
 
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
 
2540243.ppt
2540243.ppt2540243.ppt
2540243.ppt
 

Recently uploaded

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 

Recently uploaded (18)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 

variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh

  • 2.  konstruk terdiri dari konsep-konsep yang dapat diamati yang selanjutnya untuk keperluan penelitian diukur dengan menggunakan skala pengukuran.  Konstruk/konsep yang diukur dengan skala tertentu selanjutnya menjadi variabel.
  • 3. PENGERTIAN VARIABEL VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983) VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA NILAI (Uma Segaran, 2006) VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006) Contoh: Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan petani, kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan irigasi
  • 4. JENIS HUBUNGAN 1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non kausalitas) 2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat yang satu mempengaruhi (independen) dan lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas) 3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
  • 5. Variabel dilihat dari fungsinya: Variabel Independen Variabel Dependen. Variabel Moderating Variabel Intervening. Variabel kontrol
  • 6. Variabel independen/bebas  Variabel Bebas (Independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen. Contoh: “struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha tani”.
  • 7.  Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi keputusan membeli barang diskon 50 %  Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata” dapat mempengaruhi variabel “kepuasan pengunjung”  Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna merah mobil dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap mobil tersebut.
  • 8. Variabel dependen/tergantung Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.
  • 9. Variabel Moderat (Moderate variable)  Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.  Contoh lain: Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk organik. Variabel bebas: promosi Variabel tergantung: kesadaran menggunakan pupuk organik Variable moderat: media promosi
  • 10. Variabel Kontrol (Control variable)  Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.  Contoh: Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita Variabel bebas: kontras warna Variabel tergantung: keputusan membeli Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
  • 11. Variabel intervening (pengganggu)  Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung  variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
  • 12. Contoh Variabel Pengganggu Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat Variabel bebas: minat terhadap tugas Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas Variabel penganggu: proses belajar Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan Variabel bebas: layanan yang baik Variabel tergantung: kepuasan pelanggan Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
  • 13. Contoh: hubungan antar variabel PENGUATAN MODAL VAR. INDEPENDEN KINERJA USAHATANI VAR. DEPENDEN KAPABILITAS MANAJERIAL var. moderator
  • 14. CONTOH: hubungan antar variabel Budaya lingkungan Tempat tinggal Var.moderator Penghasilan (var. independen) Harapan hidup Var. dependen Gaya Hidup Var. intervening
  • 15. MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL  Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya.  Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual.
  • 16. Operasionalisasi variabel bermanfaat untuk:  1) mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan;  2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional;  3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.
  • 17. Definisi Operasional  definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
  • 18. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.  Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata.  Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
  • 19. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.  Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
  • 20. Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional  Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya.  Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat.
  • 21.  Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik yang dapat diamati.  Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variable dapat direplikasi/ganda
  • 22. Contoh….  Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”  Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah……. (jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun praktis dilapangan)  Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan apa yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)
  • 23. PENGUKURAN Skala Likert  Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.  Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1
  • 24. Skala Guttman  Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.  Misalnya : Ya Tidak Baik Buruk Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya
  • 25. Skala Semamtik Deferensial  Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.  Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? 1.Sangat buruk 5.Sangat baik
  • 26. Skala Rating  Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.  Contoh: Kenyaman ruang loby Bank BCA: 5 4 3 2 1 Kebersihan ruang parkir Bank BCA: 5 4 3 2 1
  • 27. INSTRUMEN PENELITIAN  INSTRUMEN PENELITIAN ADALAH SUATU ALAT YANG DIGUNAKAN MENGUKUR FENOMENA ALAM MAUPUN SOSIAL YANG DIAMATI. SECARA SPESIFIK FENOMENA INI DISEBUT VARIABEL PENELITIAN  DALAM ILMU ALAM INSTRUMEN YG DIGUNAKAN UTK MENGUKUR VARIABEL SUDAH BANYAK TERSEDIA DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASNYA. Contoh: variabel suhu instrumennya termometer, variabel panas instrumennya kalorimeter, var berat instrumennya timbangan
  • 28.  INSTRUMEN DALAM PENELITIAN SOSIAL WALAUPUN ADA DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASNYA, NAMUN BILA DIGUNAKAN DI TEMPAT TERTENTU BELUM TENTU TEPAT DAN MUNGKIN TIDAK VALID. KARENA GEJALA SOSIAL CEPAT BERUBAH. Contoh: instrumen tentang kepemimpinan mungkin valid untuk kondisi Amerika tetapi mungkin tidak valid untuk indonesia  PENELITI HARUS MEMBUAT INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
  • 29. CARA MENYUSUN INSTRUMEN  BERTITIK TOLAK PADA VARIABEL VARIABEL PENELITIAN YG DITETAPKAN UNTUK DITELITI  VARIABEL SELANJUTNYA DIBERIKAN DIFINISI OPERASIONALNYA DAN TENTUKAN INDIATOR YANG AKAN DIUKUR  DARI INDIKATOR INI KEMUDIAN DIJABARKAN MENJADI BUTIR-BUTIR PERTANYAAN  UNTUK MEMUDAHKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PERLU DIBUAT MATRIK PENGEMBANGAN INSTRUMEN VARIABEL SUB VARIABEL KOMPONEN DAN DISKRIPSI
  • 30. CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL INDIKATOR JUMLAH NOMOR BUTIR BUTIR PDINSTRUMEN
  • 31. UJI VALIDITAS  Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur  Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya  Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakanpengukuran tsb
  • 32.  Dalam mengukur variabel produktivitas, maka peneliti membuat instrumen produktivitas dan berharap instrumen tsb bisa berfungsi dg benar untuk mengukur produktivitas  Syaratnya instrumen tsb harus memiliki validitas tinggi  Untuk menguji validitas digunakan korelasi product momen: korelasi antar item dengan skor total dalam satu variabel  Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam output SPSS dilihat pada kolom corrected item total corelation
  • 33. UJI RELIABILITAS  Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya  Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya bila dilakukan pengukuran pada waktu yg berbeda pada kelompok subyek yg sama diperoleh hasil yg relatif sama - asalkan aspek yg diukur dalam diri subyek memang belum berubah
  • 34.  Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas  Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai 1,00, reliabilitas yg dianggap sudah cukup memuaskan atau tinggi adalah > 0,70  Ada beberapa teknik yg dipakai untuk menghitung reliabilitas di antaranya: alpha croncbach, splith half  Dalam SPSS kita sering memakai alpha ceoncbach