2. konstruk terdiri dari konsep-konsep
yang dapat diamati yang selanjutnya
untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala
pengukuran.
Konstruk/konsep yang diukur dengan
skala tertentu selanjutnya menjadi
variabel.
3. PENGERTIAN VARIABEL
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI
BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983)
VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT
MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA
NILAI (Uma Segaran, 2006)
VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG
MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN
LAINNYA (Sugiono, 2006)
Contoh:
Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan
petani, kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan
irigasi
4. JENIS HUBUNGAN
1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat
tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)
3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
5. Variabel dilihat dari fungsinya:
Variabel Independen
Variabel Dependen.
Variabel Moderating
Variabel Intervening.
Variabel kontrol
6. Variabel independen/bebas
Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,
eksougen.
Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha
tani”.
7. Faktor kultural (kelas sosial) dapat
mempengaruhi keputusan membeli barang
diskon 50 %
Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata”
dapat mempengaruhi variabel “kepuasan
pengunjung”
Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang
dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya
terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna
merah mobil dapat menimbulkan minat beli
konsumen terhadap mobil tersebut.
8. Variabel dependen/tergantung
Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel bebas.
Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata
terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel
tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.
9. Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable
bebas dan variabel tergantung.
Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk
organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan
pupuk organik
Variable moderat: media promosi
10. Variabel Kontrol (Control variable)
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang
faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.
Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap
keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
11. Variabel intervening (pengganggu)
Variabel-variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung
variable pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat
mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
12. Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar
Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan
pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
13. Contoh: hubungan antar variabel
PENGUATAN MODAL
VAR. INDEPENDEN
KINERJA USAHATANI
VAR. DEPENDEN
KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator
14. CONTOH: hubungan antar variabel
Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var.moderator
Penghasilan
(var. independen)
Harapan hidup
Var. dependen
Gaya Hidup
Var. intervening
15. MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu
variabel dengan lainnya dan pengukurannya.
Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang masih
bersifat konseptual.
16. Operasionalisasi variabel bermanfaat
untuk:
1) mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;
2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau
objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;
3) mengetahui bahwa definisi operasional
bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
17. Definisi Operasional
definisi operasional ialah suatu definisi yang
didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain”
18. Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan
gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi.
Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.
Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang
dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih
pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai
tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan
dapat mencapainya.
19. Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang
didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu
berupa apa yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan
sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
20. Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan
pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.
Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai
orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
21. Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat criteria unik yang dapat diamati.
Semakin unik suatu definisi operasional, maka
semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan
banyak memberikan informasi kepada peneliti,
dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau
pernyataan lain yang muncul dalam
mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat
direplikasi/ganda
22. Contoh….
Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh
tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”
Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….
(jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun
praktis dilapangan)
Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan
apa yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan
apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)
23. PENGUKURAN
Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
24. Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
25. Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif
terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif
terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap
pelayanan dirumah sakit ini ?
1.Sangat buruk 5.Sangat baik
26. Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data
kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data
kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank BCA:
5 4 3 2 1
27. INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN ADALAH SUATU
ALAT YANG DIGUNAKAN MENGUKUR
FENOMENA ALAM MAUPUN SOSIAL YANG
DIAMATI. SECARA SPESIFIK FENOMENA INI
DISEBUT VARIABEL PENELITIAN
DALAM ILMU ALAM INSTRUMEN YG
DIGUNAKAN UTK MENGUKUR VARIABEL
SUDAH BANYAK TERSEDIA DAN TELAH
TERUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASNYA.
Contoh: variabel suhu instrumennya termometer,
variabel panas instrumennya kalorimeter, var berat
instrumennya timbangan
28. INSTRUMEN DALAM PENELITIAN SOSIAL WALAUPUN
ADA DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN
RELIABILITASNYA, NAMUN BILA DIGUNAKAN DI
TEMPAT TERTENTU BELUM TENTU TEPAT DAN
MUNGKIN TIDAK VALID. KARENA GEJALA SOSIAL
CEPAT BERUBAH.
Contoh: instrumen tentang kepemimpinan
mungkin valid untuk kondisi Amerika tetapi
mungkin tidak valid untuk indonesia
PENELITI HARUS MEMBUAT INSTRUMEN YANG
DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
29. CARA MENYUSUN INSTRUMEN
BERTITIK TOLAK PADA VARIABEL VARIABEL
PENELITIAN YG DITETAPKAN UNTUK DITELITI
VARIABEL SELANJUTNYA DIBERIKAN DIFINISI
OPERASIONALNYA DAN TENTUKAN INDIATOR
YANG AKAN DIUKUR
DARI INDIKATOR INI KEMUDIAN DIJABARKAN
MENJADI BUTIR-BUTIR PERTANYAAN
UNTUK MEMUDAHKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN
PERLU DIBUAT MATRIK PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
VARIABEL SUB VARIABEL KOMPONEN DAN DISKRIPSI
31. UJI VALIDITAS
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur
Sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam
melakukan fungsi ukurnya
Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai
dengan tujuan diadakanpengukuran tsb
32. Dalam mengukur variabel produktivitas, maka
peneliti membuat instrumen produktivitas dan
berharap instrumen tsb bisa berfungsi dg benar
untuk mengukur produktivitas
Syaratnya instrumen tsb harus memiliki validitas
tinggi
Untuk menguji validitas digunakan korelasi
product momen: korelasi antar item dengan skor
total dalam satu variabel
Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam
output SPSS dilihat pada kolom corrected item
total corelation
33. UJI RELIABILITAS
Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya
Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya
bila dilakukan pengukuran pada waktu yg
berbeda pada kelompok subyek yg sama
diperoleh hasil yg relatif sama - asalkan aspek
yg diukur dalam diri subyek memang belum
berubah
34. Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik
ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai
koefisien reliabilitas
Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai 1,00,
reliabilitas yg dianggap sudah cukup memuaskan
atau tinggi adalah > 0,70
Ada beberapa teknik yg dipakai untuk
menghitung reliabilitas di antaranya: alpha
croncbach, splith half
Dalam SPSS kita sering memakai alpha
ceoncbach