PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PPT PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN.pptx
1. Proses Penelitian, Masalah, Variabel
dan Paradigma Penelitian
Dosen Pengampu : Ibu Dr. Hasnidar, S.E., M.M
Kelompok 1
1. Futri auliya (2109308120002)
2. Nur Yanti (2109308120001)
3. Jumadil Awal (2109308120003)
4. Rahmat Hidayat (2109308120004)
2. Table of contents
03 Rumusan Masalah
01
02
Proses Penelitian Kuantitatif
Masalah
04 Variabel Penelitian
05 Paradigma Penelitian
06 Menemukan Masalah
5. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh
peneliti harus sudah jelas.
Penelitian kualitatif masalah masih bersifat
sementara → akan berkembang setelah peneliti
memasuki lapangan.
Masalah diidentifikasi dirumuskan menjadi
rumusan masalah menjawab rumusan masalah
menggunakan teori → hipotesis (jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian)
→ dibuktikan kebenarannya secara empiris/nyata.
Dilakukan pengumpulan data pada populasi
tertentu. Karena keterbatasan waktu, dana dan
tenaga maka peneliti menggunakan sampel yang
diambil dari populasi.
6. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
Meneliti → mencari data yang teliti/akurat → digunakan
instrumen penelitian.
Pada ilmu-ilmu alam, teknik dan ilmu-ilmu empirik
lainnya → instrumen penelitian seperti termometer
untuk mengukur suhu, timbangan untuk mengukur berat
tidak perlu dibuat instrumen sendiri.
Dalam penelitian ilmu sosial sering instrumen yang akan
digunakan untuk meneliti belum ada sehingga peneliti
harus membuat atau mengembangkan sendiri.
Agar instrumen dapat dipercaya maka harus diuji
validitas dan reliabilitasnya → mengukur variabel yang
telah ditetapkan untuk diteliti. Instrumen dapat
berbentuk nontest dapat digunakan sebagai kuesioner,
pedoman observasi dan wawancara.
7. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
Data yang terkumpul dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data menggunakan statistik.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.
Penyajian data dapat menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik
garis, grafik batang, piechart dan pictogram.
Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang
mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.
Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah
berdasarkan data yang telah terkumpul.
Peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah
maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran- saran.
Saran yang diberikan berdasarkan kesimpulan hasil penelitian.
9. MASALAH
Di dunia ini yang tetap hanya perubahan,
namun sering perubahan itu tidak diharapkan
oleh orang-orang tertentu, karena akan dapat
menimbulkan masalah.
• Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang
tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak
tertentu yang mengadukan produk maupun
pelayanan yang diberikan, maka timbul
masalah dalam organisasi itu.
• masalah penelitian dapat digali dengan cara
menganalisis isi pengaduan.
Apakah masalahnya sehingga apa yang telah
direncanakan tidak menghasilkan kenyataan.
Jadi untuk menemukan masalah dapat
diperoleh dengan cara melihat dari adanya
penyimpangan antara yang direncanakan
dengan kenyataan.
Adanya saingan atau kompetisi sering dapat
menimbulkan masalah besar, bila tidak dapat
memanfaatkan untuk kerja sama.
Sumber Masalah
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang
telah direncanakan dengan kenyataan
c. Ada pengaduan
d. Ada kompetisi
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman
dengan kenyataan
11. RUMUSAN MASALAH
a. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya
pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri).
Contoh rumusan masalah deskriptif:
1) Seberapa baik kinerja Kabinet Bersatu?
2) Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap
perguruan tinggi negeri Berbadan Hukum?
Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah
penelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara
Pegawai Negeri, BUMN dan Swasta? (satu variabel
pada 3 sampel).
2) Adakah kesamaan cara promosi antara
perusahaan A dan B?
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena
setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
12. с. Rumusan Masalah Assosiatif
Rumusan masalah assosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan
interaktif/resiprocal/timbal balik.
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama.
Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif, contoh
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung
prenjak dengan ramu yang datang? Hal ini bukan
berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi
burung. (Di pedesaan Jawa Tengah ada kepercayaan
kalau di depan rumah ada bunyi burung Prenjak, maka
diyakini akan ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu dan
tamu).
2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dandependen (dipengaruhi), contoh:
a) Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap
prestasi kerja?
b) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional
terhadap perilakumasyarakat?
3) Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel
independen dan dependen, contoh:
Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat
dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga
prestasi mempengaruhi motivasi.
14. VARIABEL PENELITIAN
Pengertian
* variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
* Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau
obyek, yang mempunyai "variasi" antara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel
juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
* Dinamakan variabel karena ada variasinya.
* Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs)
atau sifat yang akan dipelajari.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
15. VARIABEL PENELITIAN
variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel
bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen.
Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel
output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel intervening adalah variabel yang secara
teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Macam-macam Variabel
b. Variabel Dependen
c. Variabel Moderator
d. Variabel Intervening
a. Variabel Independen:
e. Variabel Control
Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga pengaruh variabel indepeden
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti
17. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang
sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
1. Paradigma Sederhana
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 2.5
berikut.
Berdasarkan paradigma tersebut, maka kita dapat menentukan:
a. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan assosiatif ada satu.
b. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang alat-alat kerja dan tentang kualitas barang.
c. Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam hipotesis deskriptif dan hipotesis assosiatif (hipotesis deskriptif sering tidak
dirumuskan.
d. Teknik analisis DataBerdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, maka dapat dengan mudah ditentukan teknik
statistik yang digunakan untuk analisis data dan menguji hipotesis.
18. PARADIGMA PENELITIAN
2. Paradigma Sederhana Berurutan
Dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana. Lihat
gambar 2.6.
Gambar 2.6 Paradigma sederhana, menunjukkan hubungan antara satu variabel independen
dengan satu variabel dependen secara berurutan. Untuk mencari hubungan antar variabel (X
dengan X2; X₂ dengan X, dan X, dg Y) tersebut digunakan teknik korelasi sederhana. Naik turun
harga Y dapat diprediksi melalui persamaan regresi Y atas X3. denganpersamaan Ya bX3.
19. PARADIGMA PENELITIAN
3 . Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Indepeden
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen. Dalam paradigma ini
terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4 rumusan masalah assosiatif (3 korelasi sederhana
dan 1 korelasi ganda). Gambar 2.8.
Gambar 2.7 Paradigma ganda dengan dua variabel independen X, dan X2, dan satu variabel
dependen Y. Untuk mencari hubungan X, dengan Y dan X, dengan Y. menggunakan teknik korelasi
sederhana. Untuk mencari hubungan X dengan X, secara bersama-sama terhadap Y menggunakan
korelasi ganda.
20. PARADIGMA PENELITIAN
4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Indepeden
Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel indepeden (X1, X2, X3) dan satu dependen (Y). Rumusan
masalah deskriptif ada 4 dan rumusan masalah assosiatif (hubungan) untuk yang sederhana ada 6 dan
yang ganda minimal 1. (lihat gambar 2.9 berikut).
Gambar 2.8 Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
Gambar 2.8 adalah paradigma ganda dengan tiga variabel independen yaitu X₁. X₂, dan X,. Untuk mencari
besarnya hubungan antara X, dengan Y; X, dengan Y; X, dengan Y; X₁ dengan X2 X2 dengan X3; dan X,
dengan X dapat menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan antar X, secara
bersama-sama dengan X, dan X1 terhadap Y digunakan korelasi ganda. Regresi sederhana, dan ganda
serta korelasi parsial dapat diterapkan dalam paradigma ini.
21. PARADIGMA PENELITIAN
5. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen
Gambar 2.9 Paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua dependen. Untuk
mencari besarnya hubungan antara X dan Y₁, dan X dengan Y₂ digunakan teknik korelasi
sederhana. Demikian juga untuk Y, dengan Y. Analisis regresi juga dapat digunakan di sini.
22. PARADIGMA PENELITIAN
6. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Indepeden dan Dua Dependen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (X1, X2) dan dua variabel dependen (Y, dan Y₂). Terdapat 4
rumusan masalah deskriptif, dan enam rumusan masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga
dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel secara simultan.
Gambar 2.10 Adalah paradigma ganda dua variabel independen dan dua variabel dependen. Hubungan antar
variabel r₁. 12. Гэ. Га. Гл. danr dapat dianalisis dengan korelasi sederhana. Hubungan antara X, bersama-sama
dengan X, terhadap Y, dan X, dan X, bersama-sama terhadap Y₂ dapat dianalisis dengan korelasi ganda. Analisis
regresi sederhana maupun ganda dapat juga digunakan untuk memprediksi jumlah tiket yang terjual dan kepuasan
penumpang Kereta Api.
23. PARADIGMA PENELITIAN
7. Paradigma Jalur
Gambar 2.11 Paradigma jalur. Teknik analisis Statistik yang digunakan dinamakan
path analysis (analisis jalur). Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan
regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variebel dependen terakhir,
harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening. Dalam paradigma itu
terdapat empat rumusan masalah deskriptif, dan 6 rumusan masalah hubungan.
25. MENEMUKAN MASALAH
Bila masalah penelitian telah ditemukan, maka pekerjaan penelitian telah 50% selesai.
Dengan demikian pekerjaan menemukan masalah merupakan 50% dari kegiatan
penelitian.
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah,
yaitu dengan pohon masalah. Dengan analisis masalah melalui pohon masalah ini,
maka permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting
dan yang tidak penting. Melalui analisis masalah ini juga dapat diketahui akar-akar
permasalahannya.
Contoh Analisis masalah menggunakan paradigma dari Sutermeister (1976) tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja.
Misalnya: produktifitas rendah atau banyaknya pengaduan dari masyarakat tentang
kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi tersebut.
Dilakukan analisis apakah yang menyebabkan produktifitas kerja organisasi tersebut
rendah. Disebabkan oleh rendahnya produktifitas orang- orang yang ada dalam
organisasi tersebut.
26. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Thanks!