SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
51
BAB IV
KONSEP-KONSEP DASAR YANG MELANDASI
IBM SPSS
Dalam bab ini pembaca akan mempelajari konsep – konsep dasar yang melandasi IBM
SPSS dan Amos. Konsep – konsep dasar:
 Variabel
 Skala pengukuran
 Hipotesis
 Tingkat signifikansi / probabilitas (significance level)
 Tingkat kepercayaan (Confindence Level)
 Interval Kepercayaan (Confidence Interval) / Margin of Error
 Derajat kebebasan (degree of freedom)
 Pengertian data / kasus
 Pengertian nilai kritis / nilai tabel sebagai pembanding dalam pengujian hipotesis
 Pengertian nilai observasi
4.1 Pendahuluan
Untuk memudahkan pembaca memahami penggunaan IBM SPSSdengan baik dan benar
serta dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka pembaca perlu memahami beberapa
konsep dasar yang berfungsi sebagai teori untuk melandasai dalam mengoperasikan IBM
SPSSdan menfasir keluaran secara benar. Konsep-konsep dasar itu adalah pengertian dan
jenis variabel, skala pengukuran, hipotesis, masalah penelitian, tingkat signifikansi /
probabilitas (significance level), derajat kebebasan (degree of freedom), tingkat
kepercayaan (confindence level) , interval kepercayaan (confidence interval) / margin of
error, pengertian data / kasus. pengertian nilai kritis / nilai tabel sebagai pembanding
dalam pengujian hipotesis, dan pengertian nilai observasi
4.2 Pengertian Variabel
Apa yang dimaksud dengan variabel? Beberapa pengertian mengenai variabel akan
diterangkan pada bagian ini, diantaranya:
Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998:7). Definisi
lain yang lebih detil mengatakan bahwa variabel “ is simply symbol or a concept that
can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23).
Definisi pertama menyatakan bahwa variabel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi,
penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol atau konsep yang
diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi abstrak tersebut akan lebih jelas bila
diberi contoh sebagai berikut:
52
a. Hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai
b. Pengaruh promosi terhadap minat beli sepeda motor X
c. Hubungan antara kualitas produk dengan volume penjualan
Contoh-contoh variabel ialah: motivasi, kinerja, promosi, minat beli, kualitas produk
dan volume penjualan
Beberapa jenis variabel dalam riset ialah variable bebas, tergantung, moderat, kontrol, dan
variabel perantara. Masing-masing jenis variabel tersebut akan dibahas satu persatu di
bawah ini:
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas yang disebut juga variabel independen / variabel predictor merupakan
variabel stimulus atau variabel yang menerangkan / kadang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih
oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Pada
contoh di atas, “promosi” adalah variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat
pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah promosi yang dilakukan di televisi
akan mempunyai pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan melalui surat kabar
dalam kaitannya dengan minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut. Dalam
buku ini variabel bebas juga disebut sebagai variabel predictor / independen.
Variabel Tergantung (Dependent Variable)
Variabel tergantung yang disebut juga sebagai variabel dependen / variabel yang
diterangkan / variabel yang memberi respon adalah variabel yang memberikan reaksi /
respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah adalah
variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan besar kecilnya
pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Pada contoh pengaruh promosi terhadap
minat beli sepeda motor, maka variabel tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar
pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen untuk sepeda motor tersebut. Untuk
meyakinkan pengaruh variabel bebas promosi di tv terhadap minat beli maka media tv
dapat diganti dengan media surat kabar. Jika besaran pengaruhnya berbeda maka
manipulasi terhadap variabel bebas membuktikan adanya hubungan antara variabel bebas
promosi dan minat beli konsumen. Dalam buku ini variabel tergantung disebut juga
sebagai variabel respon / dependen.
Variabel Moderat (Moderate Variable)
53
Variabel moderat adalah variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk
menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas
pertama dan variabel tergantung. Variabel moderat merupakan variabel yang variabelitasnya
diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut
mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang sedang dikaji.
Pada kasus adanya hubungan antara promosi dengan minat beli, peneliti memilih variabel
moderatnya ialah “harga”. Dengan dimasukannya variabel moderat harga, peneliti ingin
mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah
maka keberadaan variabel moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variabel
moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
Contoh lain:
 Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan
meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung di kalangan konsumen
 Variabel bebas: promosi
 Variabel tergantung: kesadaran merek
 Variabel moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control Variable)
Dalam penelitian peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang
dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu variabel
yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol. Variabel kontrol didefinisikan
sebagai variabel yang variabelitasnya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya. Jika tidak dikontrol variabel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang
dikaji.
Contoh:
 Hipotesis: ada pengaruh warna handphone Nokia terhadap keputusan
membeli di kalangan wanita
 Variabel bebas: warna
 Variabel tergantung: keputusan membeli
 Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Pada kasus penelitian di atas variabel kontrolnya jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti
hanya wanita saja yang terpengaruh warna handphone Nokia jika mereka ingin
membelinya.
54
Variabel Perantara (Intervening Variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat merupakan variabel-variabel konkrit. Ketiga
variabel, yaitu variabel bebas, kontrol dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh
peneliti dan pengaruh ketiga variabel tersebut dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya
dengan variabel perantara, variabel tersebut bersifat hipotetikal artinya secara konkrit
pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variabel perantara
didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang
sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus
disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala
yang sedang diteliti.
Contoh:
 Hipotesis: Jika minat pegawai terhadap tugas yang dibebankan meningkat,
maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
 Variabel bebas: minat terhadap tugas
 Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
 Variabel perantara: pemahaman mengenai tugas
Keterangan kasus di atas adalah sebagai berikut jika seorang pegawai tertarik terhadap
tugas yang diberikan oleh atasan, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja
dipengaruhi oleh minat; sekalipun demikian hasil akhir pengerjaan tugas tersebut
dipengaruhi oleh faktor pegawai mau mempelajari atau tidak terlebih dahulu tugas yang
akan dikerjakan tersebut. Dengan minat yang tinggi dan pemahaman yang baik, maka
kinerjanya akan semakin besar.
Contoh 2:
 Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan
 Variabel bebas: layanan yang baik
 Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
 Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Pada umumnya layanan yang baik akan memberikan kepuasan yang tinggi terhadap
pelanggan; sekalipun demikian kualitas jasa akan mempengaruhi hubungan variabel
layanan dengan variabel kepuasan. Layanan baik belum tentu memberikan kepuasan
kepada pelanggan jika kualitas jasanya atau produknya rendah. Misalnya sebuah toko
sepatu memberikan layanan yang baik kepada pelanggannnya. Ketika seorang pembeli
mengetahui bahwa sepatunya sobek pada bagian tertentu maka tingkat kepuasannya akan
turun.
55
Bagaimana skema hubungan antar variabel yang menunjukkan adanya hubungan antara
variabel bebas, moderat, kontrol dan perantara dengan variabel tergantung. Dibawah ini
dijelaskan model pertama yang dibuat oleh Tuckman (Tuckman 1978:70) dikutip oleh
Jonathan Sarwono dalam Metodologi Penelitian Kuantitatif (Sarwono: 2006)
Gambar 4.1. Skema Hubungan Antar Variabel Tuckman
Skema di atas dapat dibaca sebagai berikut, fokus utama adalah variabel bebas dan
variabel tergantung, peneliti dapat juga mempertimbangkan variabel-variabel lainnya yaitu
variabel moderat dan variabel kontrol. Hubungan variabel bebas dengan variabel
tergantung melalui suatu label yang disebut variabel perantara. Variabel ini bersifat
hipotetikal, artinya secara fakta tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dan tergantung.
Contoh kasus berikut ini akan menjelaskan skema tersebut. Dalam kasus ini peneliti ingin
mengukur tingkat loyalitas konsumen produk komputer X dengan menggunakan variable
harga, tipe komputer, layanan purna jual, dan tingkat kepuasan.
 Variabel bebas: harga
 Variabel tergantung: loyalitas
 Variabel moderat: tipe komputer
 Variabel kontrol: layanan purna jual
56
 Variabel perantara: kepuasan
Keterangan dari kasus di atas adalah sebagai berikut: Peneliti ingin mengetahui ada dan
tidaknya pengaruh variable harga terhadap loyalitas konsumen. Harga merupakan variabel
bebas dan loyalitas merupakan variabel tergantung. Peneliti juga mempertimbangkan
adanya faktor lain yang mempengaruhi hubungan dua variabel tersebut, yaitu tipe
komputer. Variabel tipe komputer sengaja dipilih untuk menentukan apakah kehadirannya
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Peneliti bermaksud
menetralisasi kemungkinan berpengaruhnya faktor variable layanan purna jual, oleh karena
itu layanan purna jual akan dikontrol sebagai variabel kontrol. Tujuannya ialah
menghilangkan kemungkinan munculnya kerancuan akibat faktor tersebut. Secara teori
variable kepuasan akan mempengaruhi hubungan antara harga dan loyalitas. Maka
variable kepuasan dijadikan sebagai variabel perantara. Dalam IBM SPSS variable dikenal
sebagai kolom. Jadi jumlah kolom sama dengan jumlah variable yang dianalisis.
4.3 Skala Pengukuran
Dalam teori terdapat empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal,
interval dan ratio. Masing-masing tipe skala pengukuran akan dibahas pada bagian berikut
ini:
Skala Pengukuran Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau
kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area
geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai simbol
kehadiran karakteristik tertentu pada variabel. Karakteristik ini bersifat dikotomi yang hanya
mempunyai dua kemungkinan. Sebagai contoh kalau seseorang pria, maka yang
bersangkutan bukan wanita. Pada karaketristik tersebut kita akan memberikan simbol 1
untuk pria dan 2 untuk wanita. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika, seperti
tambah atau kurang dan kali atau bagi serta melakukan rata-rata data berskala nominal,
dengan angka-angka tersebut; karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan
keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu dan bukan angka sebenarnya.
Contoh:
 Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat
kategorikal dapat diberi simbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya”
diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2.
 Klasifikasi jenis kelamin: pria diberi simbol 1 dan wanita diberi simbol 2
57
 Pendapat yang bersifat dikotomi setuju atau tidak setuju; maka setuju diberi
simbol 1 dan tidak setuju 0
Skala Pengukuran Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda
yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai
informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang
memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang
tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Dalam skala ordinal kita tidak
dapat melakukan operasi arimatika, seperti menjumlah, megurangi, mengakilkan, membagi
dan merata-ratakan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan
keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu bukan jumlah kuantitatif.
Contoh:
 Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak
setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi simbol angka 1, 2,3,4
dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak
mengekspresikan jumlah.
Skala Pengukuran Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap dalam bentuk
bilangan kuantitatif. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan
karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval
benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat
dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan dan dirata-ratakan.
Contoh:
 Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya:
Berapa kali Anda berbelanja di Supermarket X dalam satu bulan terakhir ini?
Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5
merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
Misalnya dalam pertanyaan ini menggunakan interval 1:
 Berapa kali Saudara berbelanja di Supermarket ini dalam satu bulan?
Jawaban berupa angka sebenarnya: a. 1 kali, b. 2 kali, c. 3 kali,
d. 4 kali dan e. 5 kali
58
Skala Pengukuran Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,
ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.
Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang
sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu
atau obyek tertentu dengan obyek lainnya.
Contoh:
 Berat Rinso 3 gram sedang berat Soklin 6 gram. Maka berat Rinso
dibanding dengan berat Soklin sama dengan 1 dibanding 2.
 Berat badan A sebelum minum obat diet 70 kg dan berat sesudah
minum obat 60 kg.
Dalam IBM SPSS skala pengukuran disebut “Measure” yang terdiri dari nominal, ordinal
dan scale. Scale merupakan penggabungan dari skala pengukuran interval dan ratio. Dua
skala pengukuran ini dijadikan satu karena mereka termasuk dalam satu kelompok yang
mempunyai karakteristik sama, yaitu berupa angka kuantitatif.
4.4 Hipotesis
Apa yang dimaksud dengan hipotesis? Hipotesis menurut Zikmund (1997:112)
mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven proposition or supposition that tentatively
explains certain facts or phenomena; a probable answer to a research question”.
Menurut Zimund hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang
secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan
jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Dengan kata lain, menurut
penulis, hipotesis adalah jawaban sementara masalah riset yang diasumsikan terlebih
dahulu kemudian akan dibuktikan dengan menggunakan data empiris yang kita kumpulkan.
Dengan demikian hipotesis riset akan terbukti benar atau salah saat kita sudah buktikan
dengan menggunakan data.
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga:
Hipotesis penelitian / kerja: hipotesis penelitia merupakan anggapan dasar peneliti terhadap
suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar
hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis
dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya:
Ada hubungan antara berkembanganya teknologi Internet dengan menjamurnya situs media
59
sosial. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi mempengaruhi perubahan
perilaku berbelanja pada konsumen
Hipotesis operasional: hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya,
tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum
tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti
memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis
disebut hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis
penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis
penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Contoh:
H0: Tidak ada hubungan antara berkembanganya teknologi Internet dengan menjamurnya
situs media sosial
H1: Ada hubungan antara berkembanganya teknologi Internet dengan menjamurnya situs
media sosial
Hipotesis nol (H0) bersifat netral sedang hipotesis alternatif (H1) diturunkan dari hipotesis
riset sebagaimana sudah diformulasikan terlebih dahulu.
Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam
bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap
populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Contoh:
H0:  = 0; H1:  ≠ 0
H0: μ = 0; H1: μ ≠ 0
Bagaimana cara melakukan pengujian hipotesis? Pengujian hipotesis dapat didasarkan
dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat
kepercayaan atau confidence level. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang
menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang
dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu
kesalahan menolak hipotesis nol saat hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada
umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat
dimana sebesar 95% nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sample berasal.
Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu:
 H0 (hipotessis nol) dan H1 (hipotesis alternatif)
Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 (μ = 10),
maka bunyi hipotesisnya ialah:
60
 H0: Rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10
 H1: Rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10
Hipotesis statistiknya:
 H0: μ = 10
 H1: μ > 10 Untuk uji satu sisi (one tailed) atau
 H1: μ < 10
 H1: μ ≠ 10 Untuk uji dua sisi (two tailed)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji hipotesis ialah;
 Untuk pengujian hipotesis kita menggunakan data sample.
 Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu pengujian signifikan
secara statistik jika kita menolak H0 dan pengujian tidak signifikan secara statistik
jika kita menerima H0.
 Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar atau
menjauhi 0, kita akan cenderung menolak H0; sebaliknya jika nila t semakin kecil
atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0.
Menggunakan kurva untuk menguji hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut:
a) Untuk uji dua sisi:
Untuk uji dua sisi kita menentukan tingkat kepercayaan (1-α) dan signifikansi /
probabilitas (α). Dalam kurva diatas, tingkat kepercayaan adalah sebesar 95% dengan
demikian nilai probabilitas sebesar 5% / 0,05. Karena dua sisi, maka nilainya harus
dibagi dua menjadi 2,5% (0,025) untuk masing-masing sisi.
b) Untuk uji satu sisi sebelah kanan
61
Uji sisi kanan dilakukan jika nilai statistik obervasi, misalnya nilai t diketemukan positif.
Dengan demikian jika kita menentukan nilai tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai
probabilitasnya sebesar 5% atau 0,05. Pengujian hanya dilakukan disebelah kanan.
c) Untuk uji satu sisi sebelah kiri
Uji sisi kiri dilakukan jika nilai statistik obervasi, misalnya nilai t diketemukan negatif.
Dengan demikian jika kita menentukan nilai tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai
probabilitasnya sebesar 5% atau 0,05. Pengujian hanya dilakukan disebelah kiri.
4.5 Signifikansi / Probabilitas / α (Significance Level)
Signifikansi atau disebut juga probabilitas merupakan tingkat ketepatan (presisi) dalam
kaitannya dengan kesalahan pengambilan sampel (sampling error), merupakan jangkauan
dimana nilai populasi yang tepat diperkirakan. Jangkauan ini sering diekspresikan dengan
menggunakan poin-poin persentase, misalnya 1% atau 5%. Oleh karena itu jika seorang
peneliti menemukan bahwa 60% pegawai perusahaan tertentu yang digunakan sebagai
sampel sudah mengadopsi suatu metode bekerja yang direkomendasikan dengan tingkat
ketepatan sebesar ±1%, maka peneliti tersebut dapat menyimpulkan bahwa antara 59%
dan 61% dari pegawai perusahaan tersebut yang menjadi populasi sudah mengadopsi
metode tersebut. Dalam IBM SPSSsignifikansi ditulis secara default sebagai 0,05 (5%).
4.6 Tingkat Kepercayaan (Confidence Level)
Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence level atau risk level didasarkan pada
gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit Theorem). Gagasan
pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu populasi secara berulang-
ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel
tersebut sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang
diperoleh tersebut yang berasal dari sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan
62
secara normal dalam bentuk nilai benar / nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut akan menjadi
nilai-nilai sampel yang lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai
populasinya. Dalam suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam
dua simpangan baku (standard deviation)dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain,
jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan
mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan sebagaimana sudah
dispesifikasi sebelumnya. Ada kalanya bahwa sampel yang kita peroleh tidak mewakili
nilai populasi yang sebenarnya.Tingkat kepercayaan berkisar antara 99% yang tertinggi
dan 90% yang terendah. Dalam IBM SPSStingkat kepercayaan secara default diisi 95%.
4.7 Interval Kepercayaan (Confidence Interval) / Margin of Error
Interval kepercayaan yang sering juga disebut margin of error merupakan nilai yang
mencerminkan kurang atau lebih, misalnya interval kepercayaan 5 dan 50% mempunyai
makna bahwa sampel yang kita pilih akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita
berikan dalam kisaran antara 45% (50% - 5%) dan 55% (50% + 5%) .
Dalam menentukan ukuran sampel kita dapat menggunakan salah satu dari pertimbangan
tersebut. Jika kita menggunakan secara bersamaan, maka angka tersebut diatas
mempunyai makna bahwa kita yakin sebesar 95% persentase benar dari populasi yang
ada ialah antara 45% dan 55%. Tingkat kepercayaan ditentukan berdasarkan ukuran
sampel yang kita inginkan. Jika kita ingin tingkat kepercayaan tinggi, maka sampel yang
diperlukan semakin besar. Sebaliknya jika tingkat kepercayaan rendah maka sampel akan
semakin kecil. Semakin tinggi tingkat keyakinan (confidence level) maka semakin besar
intervalnya. Sebaliknya semakin rendah tingkat keyakinan, maka semakin kecil intervalnya.
Idealnya kita ingin memperoleh akan sebenarnya (nilai populasi sebenarnya) yang berarti
interval kepercayaannya (confidence interval) kecil. Tetapi ini tidak mudah. Untuk
mengatasi ini kita harus menggunakan ukuran sampel yang tepat. Semakin besar ukuran
sampel maka semakin kecil kesalahan baku dan semakin kecil pula intervalnya.
4.8 Derajat Kebebasan (Degree of Freedom)
Derajat kebebasan (DK) atau degree of freedom (DF) mempunyai dua makna yang
berbeda. Dalam kaitannya dengan distribusi statistik untuk memberikan nama dari salah
satu parameternya. Dalam kaitannya dengan kecocokan model, derajat kebebasan
menunjuk pada jumlah informasi yang independen yang ada digunakan untuk membuat
estimasi terhadap informasi yang lain. Umumnya kita memulai jumlah derajat kebebasan
dengan data. Semakin suatu prosedur atau model cocok, maka jumlah derajat kebebasan
semakin kecil. Penghitungan derajat kebebasan dilakukan melalui ukuran sampel. Derajat
kebebasan merupakan pengukuran jumlah informasi dari data sample yang telah
digunakan. Setiap penghitungan statistik dilakukan dari suatu sampel tertentu, maka satu
63
derajat kebebasan digunakan. Setiap prosedur dalam IBM SPSS cara menghitung derajat
kebebasan (DF /Degree of Freedom) berbeda, misalnya dalam Chi Square untuk
menghitung DF digunakan rumus (C-1) x (R -1); sedang untuk uji t sampel bebas untuk
menghitung DF digunakan rumus n -2; untuk uji t sampel berpasangan untuk menghitung
DF digunakan rumus n -1 dstnya.
4.9 Jumlah Data / Kasus
Dalam IBM SPSS jumlah data yang kita observasi disebut sebagai kasus. Cara
membacanya ialah dengan melihat baris. Jadi jumlah baris sama dengan jumlah kasus /
data. Di IBM SPSS jumlah data ini dberi simbol N. IBM SPSS tidak membedakan antara
N (populasi) dan n (sample).
4.10 Nilai Kritis (Critical Value)
Nilai kritis disebut juga nilai tabel digunakan untuk pengujian signifikansi. Nilai dimana
pengujian statistik harus melampaui nilai tertentu agar hipotesis 0 ditolak. Misalnya nilai
kritis t dengan derajat kebebasan sebesar 12 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05
adalah 1,98. Nilai absolut t harus lebih besar dari 1,98 agar H0 ditolak. Nilai kritis
diambil dari table nilai kritis t sedang nilai absolut berasal dari data.
4.11 Nilai Hitung / Observasi / absolut
Nilai hitung merupakan nilai statistik dalam prosedur tertentu, misalnya nilai t hitung
dalam uji t yang merupakan nilai hasil penghitungan dari data yang kita analisis
menggunakan prosedur t dimana nilai tersebut merupakan nilai sampel yang akan kita
bandingkan dengan nilai kritis. Dengan kata lain nilai hitung merupakan nilai hasil
observasi yang akan kita uji dengan cara dibandingkan dengan nilai kritis yang berasal
dari tabel. Sebagai contoh nilai t hitung (to) sebesar 2,1 dengan nilai t tabel
(tα,df)1,98.
4.12 Ringkasan
Untuk dapat memahami makna hasil interpretasi dan melakukan prosedur yang benar
dalam menggunakan IBM SPSS, kita perlu mengetahui beberapa konsep dasar yang
melandasi prosedur – prosedur analisis dalam IBM SPSS agar dalam penggunaan
prosedur dapat dijalankan secara benar dan tepat.
4.13 Konsep – Konsep Dasar
 Variabel
 Model hubungan antar variable
 Tingkat kepercayaan (Confindence Level)
64
 Tingkat signifikansi / probabilitas (significance level
 Pengertian data / kasus
 Pengertian uji hipotesis satu sisi (one tailed) dan uji hipotesis dua sisi (two tailed)
 Hipotesis
 Skala pengukuran
 Derajat kebebasan (degree of freedom)
 Nilai kritis
4.14 Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variabel!Sebutkan jenis – jenis nya dan
berikan contohnya!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model hubungan antar variable! Berikan
contohnya!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan (confindence interval)!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat signifikansi / probabilitas (significance
level)!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian data / kasus!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian uji hipotesis satu sisi (one tailed)
dan uji hipotesis dua sisi (two tailed)!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan skala pengukuran! Berikan contohnya!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan derajat kebebasan (degree of freedom)!
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai kritis! Untuk apa kegunaan nilai kritis?
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai observasi?

More Related Content

What's hot

Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah Assagaf
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)PutriPamungkas8
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaYuca Siahaan
 
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiContoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiiwannazhan
 
Pertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifPertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifhumanistik
 
Teknik analisis korelasi regresi
Teknik analisis korelasi    regresiTeknik analisis korelasi    regresi
Teknik analisis korelasi regresihumanistik
 
Pek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitian
Pek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitianPek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitian
Pek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitianAndrew Hutabarat
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasJen Kelana
 
Materi 4 # analisa hipotesa
Materi 4 # analisa hipotesaMateri 4 # analisa hipotesa
Materi 4 # analisa hipotesaAhmad Kurnia
 
Materi 4 # analisa hipotesa = metodologi riset
Materi 4 # analisa hipotesa = metodologi risetMateri 4 # analisa hipotesa = metodologi riset
Materi 4 # analisa hipotesa = metodologi risetAni Istiana
 
Variabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitianVariabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitianbudieto
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 

What's hot (20)

Modul SPSS
Modul SPSSModul SPSS
Modul SPSS
 
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
 
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiContoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
 
Pertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifPertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatif
 
Teknik analisis korelasi regresi
Teknik analisis korelasi    regresiTeknik analisis korelasi    regresi
Teknik analisis korelasi regresi
 
Pek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitian
Pek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitianPek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitian
Pek 143 slide_jenis-jenis_metode_penelitian
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
 
Materi 4 # analisa hipotesa
Materi 4 # analisa hipotesaMateri 4 # analisa hipotesa
Materi 4 # analisa hipotesa
 
Materi 4 # analisa hipotesa = metodologi riset
Materi 4 # analisa hipotesa = metodologi risetMateri 4 # analisa hipotesa = metodologi riset
Materi 4 # analisa hipotesa = metodologi riset
 
2
22
2
 
Analisis spss
Analisis spssAnalisis spss
Analisis spss
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Variabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitianVariabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitian
 
Konsep data (2)
Konsep data (2)Konsep data (2)
Konsep data (2)
 
Statistik sbg alat analisis
Statistik sbg alat analisisStatistik sbg alat analisis
Statistik sbg alat analisis
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 

Viewers also liked

108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007Bang Mohtar
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitiannina sofhia
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-newNovia Widya
 
Makalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasiMakalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasiMuhammad Asri
 
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25izzafuadi
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresiPerhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresisaiful ghozi
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisRahma Siska Utari
 
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss RecognitionPengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss RecognitionAsfarina Fadhila
 
Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis Riswan
 

Viewers also liked (14)

108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Variabel kontrol doraemon
Variabel kontrol   doraemonVariabel kontrol   doraemon
Variabel kontrol doraemon
 
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitian
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
 
Makalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasiMakalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasi
 
Regresi linear-berganda
Regresi linear-bergandaRegresi linear-berganda
Regresi linear-berganda
 
Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresiPerhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
 
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss RecognitionPengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
 
Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis
 

Similar to IBM SPSS Dasar

variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptReganPurnarbawa
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.pptsuwarnohaji
 
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhvariabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhWulanCerank
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pelita Bangsa University
 
jenis variabel.docx
jenis variabel.docxjenis variabel.docx
jenis variabel.docxUlvichud
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubahskteena0112
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataAsdar Munandar
 
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingPerbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingNajibatul Labibah
 
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan HipotesisKerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan HipotesisNajibatul Labibah
 
15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx
15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx
15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptxULFAHASNAAZIZAH
 
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptxChapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptxerlyndakasim2
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
95 article text-279-1-10-20110708
95 article text-279-1-10-2011070895 article text-279-1-10-20110708
95 article text-279-1-10-20110708jekysuy1
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...Indah Dwi Lestari
 

Similar to IBM SPSS Dasar (20)

variabel.ppt
variabel.pptvariabel.ppt
variabel.ppt
 
variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.ppt
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
 
5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt
 
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhvariabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
 
jenis variabel.docx
jenis variabel.docxjenis variabel.docx
jenis variabel.docx
 
Modul
ModulModul
Modul
 
variabel-penelitian.ppt
variabel-penelitian.pptvariabel-penelitian.ppt
variabel-penelitian.ppt
 
Definisi pembolehubah
Definisi pembolehubahDefinisi pembolehubah
Definisi pembolehubah
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderatingPerbedaan variabel bebas dan variabel moderating
Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating
 
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan HipotesisKerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
 
15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx
15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx
15 MK Ekonomi Terapan, Analisis Regresi.pptx
 
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptxChapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
 
95 article text-279-1-10-20110708
95 article text-279-1-10-2011070895 article text-279-1-10-20110708
95 article text-279-1-10-20110708
 
Krl3033 kajian penyelidikan 2
Krl3033  kajian penyelidikan 2 Krl3033  kajian penyelidikan 2
Krl3033 kajian penyelidikan 2
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (9)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

IBM SPSS Dasar

  • 1. 51 BAB IV KONSEP-KONSEP DASAR YANG MELANDASI IBM SPSS Dalam bab ini pembaca akan mempelajari konsep – konsep dasar yang melandasi IBM SPSS dan Amos. Konsep – konsep dasar:  Variabel  Skala pengukuran  Hipotesis  Tingkat signifikansi / probabilitas (significance level)  Tingkat kepercayaan (Confindence Level)  Interval Kepercayaan (Confidence Interval) / Margin of Error  Derajat kebebasan (degree of freedom)  Pengertian data / kasus  Pengertian nilai kritis / nilai tabel sebagai pembanding dalam pengujian hipotesis  Pengertian nilai observasi 4.1 Pendahuluan Untuk memudahkan pembaca memahami penggunaan IBM SPSSdengan baik dan benar serta dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka pembaca perlu memahami beberapa konsep dasar yang berfungsi sebagai teori untuk melandasai dalam mengoperasikan IBM SPSSdan menfasir keluaran secara benar. Konsep-konsep dasar itu adalah pengertian dan jenis variabel, skala pengukuran, hipotesis, masalah penelitian, tingkat signifikansi / probabilitas (significance level), derajat kebebasan (degree of freedom), tingkat kepercayaan (confindence level) , interval kepercayaan (confidence interval) / margin of error, pengertian data / kasus. pengertian nilai kritis / nilai tabel sebagai pembanding dalam pengujian hipotesis, dan pengertian nilai observasi 4.2 Pengertian Variabel Apa yang dimaksud dengan variabel? Beberapa pengertian mengenai variabel akan diterangkan pada bagian ini, diantaranya: Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998:7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variabel “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23). Definisi pertama menyatakan bahwa variabel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi abstrak tersebut akan lebih jelas bila diberi contoh sebagai berikut:
  • 2. 52 a. Hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai b. Pengaruh promosi terhadap minat beli sepeda motor X c. Hubungan antara kualitas produk dengan volume penjualan Contoh-contoh variabel ialah: motivasi, kinerja, promosi, minat beli, kualitas produk dan volume penjualan Beberapa jenis variabel dalam riset ialah variable bebas, tergantung, moderat, kontrol, dan variabel perantara. Masing-masing jenis variabel tersebut akan dibahas satu persatu di bawah ini: Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas yang disebut juga variabel independen / variabel predictor merupakan variabel stimulus atau variabel yang menerangkan / kadang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Pada contoh di atas, “promosi” adalah variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah promosi yang dilakukan di televisi akan mempunyai pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan melalui surat kabar dalam kaitannya dengan minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut. Dalam buku ini variabel bebas juga disebut sebagai variabel predictor / independen. Variabel Tergantung (Dependent Variable) Variabel tergantung yang disebut juga sebagai variabel dependen / variabel yang diterangkan / variabel yang memberi respon adalah variabel yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan besar kecilnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Pada contoh pengaruh promosi terhadap minat beli sepeda motor, maka variabel tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen untuk sepeda motor tersebut. Untuk meyakinkan pengaruh variabel bebas promosi di tv terhadap minat beli maka media tv dapat diganti dengan media surat kabar. Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap variabel bebas membuktikan adanya hubungan antara variabel bebas promosi dan minat beli konsumen. Dalam buku ini variabel tergantung disebut juga sebagai variabel respon / dependen. Variabel Moderat (Moderate Variable)
  • 3. 53 Variabel moderat adalah variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dan variabel tergantung. Variabel moderat merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang sedang dikaji. Pada kasus adanya hubungan antara promosi dengan minat beli, peneliti memilih variabel moderatnya ialah “harga”. Dengan dimasukannya variabel moderat harga, peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadaan variabel moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variabel moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti. Contoh lain:  Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung di kalangan konsumen  Variabel bebas: promosi  Variabel tergantung: kesadaran merek  Variabel moderat: media promosi Variabel Kontrol (Control Variable) Dalam penelitian peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol. Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang variabelitasnya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol variabel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji. Contoh:  Hipotesis: ada pengaruh warna handphone Nokia terhadap keputusan membeli di kalangan wanita  Variabel bebas: warna  Variabel tergantung: keputusan membeli  Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin) Pada kasus penelitian di atas variabel kontrolnya jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti hanya wanita saja yang terpengaruh warna handphone Nokia jika mereka ingin membelinya.
  • 4. 54 Variabel Perantara (Intervening Variable) Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat merupakan variabel-variabel konkrit. Ketiga variabel, yaitu variabel bebas, kontrol dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh ketiga variabel tersebut dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya dengan variabel perantara, variabel tersebut bersifat hipotetikal artinya secara konkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variabel perantara didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti. Contoh:  Hipotesis: Jika minat pegawai terhadap tugas yang dibebankan meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat  Variabel bebas: minat terhadap tugas  Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas  Variabel perantara: pemahaman mengenai tugas Keterangan kasus di atas adalah sebagai berikut jika seorang pegawai tertarik terhadap tugas yang diberikan oleh atasan, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh minat; sekalipun demikian hasil akhir pengerjaan tugas tersebut dipengaruhi oleh faktor pegawai mau mempelajari atau tidak terlebih dahulu tugas yang akan dikerjakan tersebut. Dengan minat yang tinggi dan pemahaman yang baik, maka kinerjanya akan semakin besar. Contoh 2:  Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan  Variabel bebas: layanan yang baik  Variabel tergantung: kepuasan pelanggan  Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk Pada umumnya layanan yang baik akan memberikan kepuasan yang tinggi terhadap pelanggan; sekalipun demikian kualitas jasa akan mempengaruhi hubungan variabel layanan dengan variabel kepuasan. Layanan baik belum tentu memberikan kepuasan kepada pelanggan jika kualitas jasanya atau produknya rendah. Misalnya sebuah toko sepatu memberikan layanan yang baik kepada pelanggannnya. Ketika seorang pembeli mengetahui bahwa sepatunya sobek pada bagian tertentu maka tingkat kepuasannya akan turun.
  • 5. 55 Bagaimana skema hubungan antar variabel yang menunjukkan adanya hubungan antara variabel bebas, moderat, kontrol dan perantara dengan variabel tergantung. Dibawah ini dijelaskan model pertama yang dibuat oleh Tuckman (Tuckman 1978:70) dikutip oleh Jonathan Sarwono dalam Metodologi Penelitian Kuantitatif (Sarwono: 2006) Gambar 4.1. Skema Hubungan Antar Variabel Tuckman Skema di atas dapat dibaca sebagai berikut, fokus utama adalah variabel bebas dan variabel tergantung, peneliti dapat juga mempertimbangkan variabel-variabel lainnya yaitu variabel moderat dan variabel kontrol. Hubungan variabel bebas dengan variabel tergantung melalui suatu label yang disebut variabel perantara. Variabel ini bersifat hipotetikal, artinya secara fakta tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung. Contoh kasus berikut ini akan menjelaskan skema tersebut. Dalam kasus ini peneliti ingin mengukur tingkat loyalitas konsumen produk komputer X dengan menggunakan variable harga, tipe komputer, layanan purna jual, dan tingkat kepuasan.  Variabel bebas: harga  Variabel tergantung: loyalitas  Variabel moderat: tipe komputer  Variabel kontrol: layanan purna jual
  • 6. 56  Variabel perantara: kepuasan Keterangan dari kasus di atas adalah sebagai berikut: Peneliti ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh variable harga terhadap loyalitas konsumen. Harga merupakan variabel bebas dan loyalitas merupakan variabel tergantung. Peneliti juga mempertimbangkan adanya faktor lain yang mempengaruhi hubungan dua variabel tersebut, yaitu tipe komputer. Variabel tipe komputer sengaja dipilih untuk menentukan apakah kehadirannya mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Peneliti bermaksud menetralisasi kemungkinan berpengaruhnya faktor variable layanan purna jual, oleh karena itu layanan purna jual akan dikontrol sebagai variabel kontrol. Tujuannya ialah menghilangkan kemungkinan munculnya kerancuan akibat faktor tersebut. Secara teori variable kepuasan akan mempengaruhi hubungan antara harga dan loyalitas. Maka variable kepuasan dijadikan sebagai variabel perantara. Dalam IBM SPSS variable dikenal sebagai kolom. Jadi jumlah kolom sama dengan jumlah variable yang dianalisis. 4.3 Skala Pengukuran Dalam teori terdapat empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio. Masing-masing tipe skala pengukuran akan dibahas pada bagian berikut ini: Skala Pengukuran Nominal Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai simbol kehadiran karakteristik tertentu pada variabel. Karakteristik ini bersifat dikotomi yang hanya mempunyai dua kemungkinan. Sebagai contoh kalau seseorang pria, maka yang bersangkutan bukan wanita. Pada karaketristik tersebut kita akan memberikan simbol 1 untuk pria dan 2 untuk wanita. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika, seperti tambah atau kurang dan kali atau bagi serta melakukan rata-rata data berskala nominal, dengan angka-angka tersebut; karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu dan bukan angka sebenarnya. Contoh:  Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi simbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2.  Klasifikasi jenis kelamin: pria diberi simbol 1 dan wanita diberi simbol 2
  • 7. 57  Pendapat yang bersifat dikotomi setuju atau tidak setuju; maka setuju diberi simbol 1 dan tidak setuju 0 Skala Pengukuran Ordinal Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Dalam skala ordinal kita tidak dapat melakukan operasi arimatika, seperti menjumlah, megurangi, mengakilkan, membagi dan merata-ratakan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu bukan jumlah kuantitatif. Contoh:  Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi simbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah. Skala Pengukuran Interval Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap dalam bentuk bilangan kuantitatif. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan dan dirata-ratakan. Contoh:  Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda berbelanja di Supermarket X dalam satu bulan terakhir ini? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2. Misalnya dalam pertanyaan ini menggunakan interval 1:  Berapa kali Saudara berbelanja di Supermarket ini dalam satu bulan? Jawaban berupa angka sebenarnya: a. 1 kali, b. 2 kali, c. 3 kali, d. 4 kali dan e. 5 kali
  • 8. 58 Skala Pengukuran Ratio Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan obyek lainnya. Contoh:  Berat Rinso 3 gram sedang berat Soklin 6 gram. Maka berat Rinso dibanding dengan berat Soklin sama dengan 1 dibanding 2.  Berat badan A sebelum minum obat diet 70 kg dan berat sesudah minum obat 60 kg. Dalam IBM SPSS skala pengukuran disebut “Measure” yang terdiri dari nominal, ordinal dan scale. Scale merupakan penggabungan dari skala pengukuran interval dan ratio. Dua skala pengukuran ini dijadikan satu karena mereka termasuk dalam satu kelompok yang mempunyai karakteristik sama, yaitu berupa angka kuantitatif. 4.4 Hipotesis Apa yang dimaksud dengan hipotesis? Hipotesis menurut Zikmund (1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven proposition or supposition that tentatively explains certain facts or phenomena; a probable answer to a research question”. Menurut Zimund hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Dengan kata lain, menurut penulis, hipotesis adalah jawaban sementara masalah riset yang diasumsikan terlebih dahulu kemudian akan dibuktikan dengan menggunakan data empiris yang kita kumpulkan. Dengan demikian hipotesis riset akan terbukti benar atau salah saat kita sudah buktikan dengan menggunakan data. Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga: Hipotesis penelitian / kerja: hipotesis penelitia merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya: Ada hubungan antara berkembanganya teknologi Internet dengan menjamurnya situs media
  • 9. 59 sosial. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi mempengaruhi perubahan perilaku berbelanja pada konsumen Hipotesis operasional: hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara berkembanganya teknologi Internet dengan menjamurnya situs media sosial H1: Ada hubungan antara berkembanganya teknologi Internet dengan menjamurnya situs media sosial Hipotesis nol (H0) bersifat netral sedang hipotesis alternatif (H1) diturunkan dari hipotesis riset sebagaimana sudah diformulasikan terlebih dahulu. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Contoh: H0:  = 0; H1:  ≠ 0 H0: μ = 0; H1: μ ≠ 0 Bagaimana cara melakukan pengujian hipotesis? Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence level. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu kesalahan menolak hipotesis nol saat hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu:  H0 (hipotessis nol) dan H1 (hipotesis alternatif) Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 (μ = 10), maka bunyi hipotesisnya ialah:
  • 10. 60  H0: Rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10  H1: Rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10 Hipotesis statistiknya:  H0: μ = 10  H1: μ > 10 Untuk uji satu sisi (one tailed) atau  H1: μ < 10  H1: μ ≠ 10 Untuk uji dua sisi (two tailed) Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji hipotesis ialah;  Untuk pengujian hipotesis kita menggunakan data sample.  Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu pengujian signifikan secara statistik jika kita menolak H0 dan pengujian tidak signifikan secara statistik jika kita menerima H0.  Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar atau menjauhi 0, kita akan cenderung menolak H0; sebaliknya jika nila t semakin kecil atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0. Menggunakan kurva untuk menguji hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut: a) Untuk uji dua sisi: Untuk uji dua sisi kita menentukan tingkat kepercayaan (1-α) dan signifikansi / probabilitas (α). Dalam kurva diatas, tingkat kepercayaan adalah sebesar 95% dengan demikian nilai probabilitas sebesar 5% / 0,05. Karena dua sisi, maka nilainya harus dibagi dua menjadi 2,5% (0,025) untuk masing-masing sisi. b) Untuk uji satu sisi sebelah kanan
  • 11. 61 Uji sisi kanan dilakukan jika nilai statistik obervasi, misalnya nilai t diketemukan positif. Dengan demikian jika kita menentukan nilai tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai probabilitasnya sebesar 5% atau 0,05. Pengujian hanya dilakukan disebelah kanan. c) Untuk uji satu sisi sebelah kiri Uji sisi kiri dilakukan jika nilai statistik obervasi, misalnya nilai t diketemukan negatif. Dengan demikian jika kita menentukan nilai tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai probabilitasnya sebesar 5% atau 0,05. Pengujian hanya dilakukan disebelah kiri. 4.5 Signifikansi / Probabilitas / α (Significance Level) Signifikansi atau disebut juga probabilitas merupakan tingkat ketepatan (presisi) dalam kaitannya dengan kesalahan pengambilan sampel (sampling error), merupakan jangkauan dimana nilai populasi yang tepat diperkirakan. Jangkauan ini sering diekspresikan dengan menggunakan poin-poin persentase, misalnya 1% atau 5%. Oleh karena itu jika seorang peneliti menemukan bahwa 60% pegawai perusahaan tertentu yang digunakan sebagai sampel sudah mengadopsi suatu metode bekerja yang direkomendasikan dengan tingkat ketepatan sebesar ±1%, maka peneliti tersebut dapat menyimpulkan bahwa antara 59% dan 61% dari pegawai perusahaan tersebut yang menjadi populasi sudah mengadopsi metode tersebut. Dalam IBM SPSSsignifikansi ditulis secara default sebagai 0,05 (5%). 4.6 Tingkat Kepercayaan (Confidence Level) Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence level atau risk level didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu populasi secara berulang- ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan
  • 12. 62 secara normal dalam bentuk nilai benar / nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut akan menjadi nilai-nilai sampel yang lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Dalam suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam dua simpangan baku (standard deviation)dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain, jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Ada kalanya bahwa sampel yang kita peroleh tidak mewakili nilai populasi yang sebenarnya.Tingkat kepercayaan berkisar antara 99% yang tertinggi dan 90% yang terendah. Dalam IBM SPSStingkat kepercayaan secara default diisi 95%. 4.7 Interval Kepercayaan (Confidence Interval) / Margin of Error Interval kepercayaan yang sering juga disebut margin of error merupakan nilai yang mencerminkan kurang atau lebih, misalnya interval kepercayaan 5 dan 50% mempunyai makna bahwa sampel yang kita pilih akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita berikan dalam kisaran antara 45% (50% - 5%) dan 55% (50% + 5%) . Dalam menentukan ukuran sampel kita dapat menggunakan salah satu dari pertimbangan tersebut. Jika kita menggunakan secara bersamaan, maka angka tersebut diatas mempunyai makna bahwa kita yakin sebesar 95% persentase benar dari populasi yang ada ialah antara 45% dan 55%. Tingkat kepercayaan ditentukan berdasarkan ukuran sampel yang kita inginkan. Jika kita ingin tingkat kepercayaan tinggi, maka sampel yang diperlukan semakin besar. Sebaliknya jika tingkat kepercayaan rendah maka sampel akan semakin kecil. Semakin tinggi tingkat keyakinan (confidence level) maka semakin besar intervalnya. Sebaliknya semakin rendah tingkat keyakinan, maka semakin kecil intervalnya. Idealnya kita ingin memperoleh akan sebenarnya (nilai populasi sebenarnya) yang berarti interval kepercayaannya (confidence interval) kecil. Tetapi ini tidak mudah. Untuk mengatasi ini kita harus menggunakan ukuran sampel yang tepat. Semakin besar ukuran sampel maka semakin kecil kesalahan baku dan semakin kecil pula intervalnya. 4.8 Derajat Kebebasan (Degree of Freedom) Derajat kebebasan (DK) atau degree of freedom (DF) mempunyai dua makna yang berbeda. Dalam kaitannya dengan distribusi statistik untuk memberikan nama dari salah satu parameternya. Dalam kaitannya dengan kecocokan model, derajat kebebasan menunjuk pada jumlah informasi yang independen yang ada digunakan untuk membuat estimasi terhadap informasi yang lain. Umumnya kita memulai jumlah derajat kebebasan dengan data. Semakin suatu prosedur atau model cocok, maka jumlah derajat kebebasan semakin kecil. Penghitungan derajat kebebasan dilakukan melalui ukuran sampel. Derajat kebebasan merupakan pengukuran jumlah informasi dari data sample yang telah digunakan. Setiap penghitungan statistik dilakukan dari suatu sampel tertentu, maka satu
  • 13. 63 derajat kebebasan digunakan. Setiap prosedur dalam IBM SPSS cara menghitung derajat kebebasan (DF /Degree of Freedom) berbeda, misalnya dalam Chi Square untuk menghitung DF digunakan rumus (C-1) x (R -1); sedang untuk uji t sampel bebas untuk menghitung DF digunakan rumus n -2; untuk uji t sampel berpasangan untuk menghitung DF digunakan rumus n -1 dstnya. 4.9 Jumlah Data / Kasus Dalam IBM SPSS jumlah data yang kita observasi disebut sebagai kasus. Cara membacanya ialah dengan melihat baris. Jadi jumlah baris sama dengan jumlah kasus / data. Di IBM SPSS jumlah data ini dberi simbol N. IBM SPSS tidak membedakan antara N (populasi) dan n (sample). 4.10 Nilai Kritis (Critical Value) Nilai kritis disebut juga nilai tabel digunakan untuk pengujian signifikansi. Nilai dimana pengujian statistik harus melampaui nilai tertentu agar hipotesis 0 ditolak. Misalnya nilai kritis t dengan derajat kebebasan sebesar 12 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05 adalah 1,98. Nilai absolut t harus lebih besar dari 1,98 agar H0 ditolak. Nilai kritis diambil dari table nilai kritis t sedang nilai absolut berasal dari data. 4.11 Nilai Hitung / Observasi / absolut Nilai hitung merupakan nilai statistik dalam prosedur tertentu, misalnya nilai t hitung dalam uji t yang merupakan nilai hasil penghitungan dari data yang kita analisis menggunakan prosedur t dimana nilai tersebut merupakan nilai sampel yang akan kita bandingkan dengan nilai kritis. Dengan kata lain nilai hitung merupakan nilai hasil observasi yang akan kita uji dengan cara dibandingkan dengan nilai kritis yang berasal dari tabel. Sebagai contoh nilai t hitung (to) sebesar 2,1 dengan nilai t tabel (tα,df)1,98. 4.12 Ringkasan Untuk dapat memahami makna hasil interpretasi dan melakukan prosedur yang benar dalam menggunakan IBM SPSS, kita perlu mengetahui beberapa konsep dasar yang melandasi prosedur – prosedur analisis dalam IBM SPSS agar dalam penggunaan prosedur dapat dijalankan secara benar dan tepat. 4.13 Konsep – Konsep Dasar  Variabel  Model hubungan antar variable  Tingkat kepercayaan (Confindence Level)
  • 14. 64  Tingkat signifikansi / probabilitas (significance level  Pengertian data / kasus  Pengertian uji hipotesis satu sisi (one tailed) dan uji hipotesis dua sisi (two tailed)  Hipotesis  Skala pengukuran  Derajat kebebasan (degree of freedom)  Nilai kritis 4.14 Pertanyaan 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variabel!Sebutkan jenis – jenis nya dan berikan contohnya! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model hubungan antar variable! Berikan contohnya! 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan (confindence interval)! 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat signifikansi / probabilitas (significance level)! 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian data / kasus! 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian uji hipotesis satu sisi (one tailed) dan uji hipotesis dua sisi (two tailed)! 7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis! 8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan skala pengukuran! Berikan contohnya! 9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan derajat kebebasan (degree of freedom)! 10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai kritis! Untuk apa kegunaan nilai kritis? 11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai observasi?