SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
VARIABEL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Mufidah Ahmad
104704224
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
JURUSAN PMP-KN
PRODI ILMU HUKUM
2012
VARIABEL PENELITIAN
1. Pengertian Variabel
Suharsimi Arikunto (1996 : 99) mengemukakan bahwa “Variabel
adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian”
Hatch&Farhady,(1981) variable didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang
lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Menurut Karlinger (1973) : variabel adalah konstruk atau sifat yang
akan dipelajari.
Kidder(1981): variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana
peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya
Menurut Sugiyono (2207 : 2), bahwa “ variable penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan
bahwa variabel penenlitia adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan, atau konsep yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Misalnya variabel jenis kelamin (laki-laki dan wanita), variabel ukuran
industri (kecil, sedang dan besar), variabel jarak angkut (dekat, sedang, jauh),
variabel sumber modal (modal dalam negeri dan modal asing), dan
sebagainya.
2. Fungsi dan Kegunaan Variabel Penelitian
Kekurangan dalam menentukan variable penelitian, akan
menghasilkan penelitian yang tidak valid dan tidak tepat sasaran apabila
diteliti lebih jauh. Fungsi dan kegunaan variable penelitian diantaranya
sebagai berikut:
a. Dengan menentukan variabel yang akan diteliti, maka peneliti akan
memiliki gambaran alat dan cara dalam menentukan pengumpulan
data
b. Dengan menentukan variabel, peneliti bisa memilih metode
pengolahan data
c. Untuk pengujian hipotesis
Dalam membuat suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi,
diklasifikasi, dan didefinisikan secara jelas agar dapat menekan kesalahan
dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Penelitian bisa disebut baik dan benar, jika penelitian itu relevan
dengan tujuan penelitian dan varibel-variabelnya dapat diukur dan dapat
diamati.
3. Macam-Macam Variabel Penelitian
Dalam terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel
penelitian. Berdasarkan hubungan antara satu variable dengan variable yang
lain, maka macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor,
Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa,
Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural
Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel
Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen
(terikat). dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam
mempengaruhi variabel lain.
Contoh :
- “Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan…”
Variabel Independen
- Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen,
Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel
Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau
Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga
sebagai Variabel Indogen.
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel
Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel
independent.
Contoh :
- “Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan…”
- Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar
3. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas
dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut juga Variabel
Independen Kedua.
Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan perilaku suami dan istri akan menjadi semakin akrab bila
mempunyai anak, dan akan semakin renggang bila ada pihak ke tiga
ikut mencampuri. Anak adalah variabel moderator yang memperkuat
hubungan, dan pihak ke tiga adalah yang memperlemah hubungan.
Variabel Dependen
Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 1. Contoh hubungan variabel independen, moderator,
dependen
4. Variabel Intervening
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel
Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak
diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel
Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya Variabel Terikat
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak
langsung terhadap umur harapan hidup. Dalam hal ini ada varaibel
antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel
penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu
Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
Gambar 2. Contoh hubungan variabel independen, moderator-
Intervening, dependen
Perilaku Suami
(Variabel Independen)
Perilaku Isteri
(Variabel Dependen)
Jumlah Anak
(Variabel Moderator)
Penghasilan
(Variabel
Independen)
Gaya Hidup
(Variabel
Intervening)
Harapan Hidup
(Variabel
Dependen)
Lingkungan Temapat Tinggal
(Variabel Moderator)
5. Variabel Control
Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang
bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
Pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan dalam mengetik.
Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK), variabel
dependenya adalah keterampilan mengetik dan variabel control yang
ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik sama, mesin
tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama. Dengan
adanya variabel control tersebut, maka bearnya pengaruh jenis
pendidikan terhadap keterampilan mengetik dapat diketahui lebih
pasti.
Gambar 3. Contoh hubungan variabel independen-kontrol,
dependen
Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dan
dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat
konteknya dengan dilandasi konteks teoritis yang mendasari maupun hasil
dari pengamatan yang empiris di tempat penelitian. Untuk itu sebelum
peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan kajian
teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang
Pendidikan SMA & SMK
(Variabel Independen)
Ketrampilan Mengetik
(Variabel Dependen)
Naskah, tempat, mesin tik sama
(Variabel Kontrol)
akan diteliti. Kemudian membuat rumusan masalah pada objek penelitian,
Setelah masalah dapat difahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis, maka
peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitian.
4. Pengukuran Variabel
Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan
pengukuran itu penelitian dapat menghubungkan konsep yang abstrak dengan
realitas.
Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus
memikirkan bagaimana ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran
yang tepat akan memberikan kepada penelii untuk merumuskan lebih tepat
dan lebih cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran mengandung 4
kegiatan pokok sebagai berikut :
a) Menentukan indikator untuk dimensi – dimensi variabel penelitian.
b) Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini dapat berupa
item (pertanyaan) yang relevan dengan dimensinya.
c) Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, Apakah
tingkat ukuran nominal, ordinal interval atau ratio dan
d) Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat
pengukuran yang baik. Alat pengukur yang baik, apabila alat pengukur
itu dapat mengungkapkan realita itu dengan tepat. Oleh karena itu dalam
pengukuran gejala yang demikian itu yang dianut adalah berdasarkan
indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau akan mengukur
intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator perbuatan yang
intelegen tersebut.
Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala
Pengukuran, yaitu :
1) Skala Nominal
Skala Nominal Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota –
anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki
perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
Misalnya :
a. Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
b. Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
c. Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
d. Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
e. Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak
dan lain sebagainya .
Skala Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau
Kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah.
Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu
mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori
yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari
kategori yang lain
2) Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi
nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat
dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih
rendah daripada nilai yang lain. Dimana dapat dikatakan bahwa Skala
Ordinal merupakan skala variabelnya menunjukkan tingkatan –
tingkatan
Contoh :
a. Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
b. Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
c. Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II,
dan III. Hal ini dapat dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat
daripada Stadium I dan Stadium III lebih berat daripada
Stadium II.
Tetapi kita tidak bisa menentukan secara pasti besarnya
perbedaan keparahan itu.
Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu –
ragu, Tidak Setuju. Dsb.
3) Skala Interval
Skala Interval adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai
satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat
dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai
pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui
secara pasti.
Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti
halnya pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb);
tetapi Nilai Mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara Matematis,
oleh karena itu batas – batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat
Arbiter (ANGKA NOL-nya TIDAK Absolut).
Contoh :
a. Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu
360Celcius jelas lebih panas daripada suhu 240Celcius. Tetapi
tidak bisa dikatakan bahwa suhu 360Celcius 1½ kali lebih panas
daripada suhu 240Celcius. Alasannya : Penentuan skala
00Celcius Tidak Absolut (=00Celcius tidak berarti Tidak Ada
Suhu/Temperatur sama sekali).
b. Tingkat Kecerdasan,
c. Jarak
4) Skala Ratio = Skala Perbandingan.
Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas,
juga variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak
(mempunyai nilai NOL ABSOLUT ).
Misalnya :
a. Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm dapat
dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120
Cm, hal ini JUGA dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180
adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm.
b. Denyut Nadi : Nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan Tidak
Ada Sama Sekali denyut nadinya.
c. Berat Badan
d. Dosis Obat
5. Jenis Hubungan antara Variabel
a) Hubungan Simetris
Hubungan Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan,
tetapi tidak ada mekanisme pengaruh – mempengaruhi atau masing –
masing bersifat mandiri.
Hubungan Simetris terjadi karena :
1. Hubungan yang bersifat Kebetulan.
Misalnya: seorang bayi ditimbang lalu meninggal keesokan harinya.
Kedua peristiwa itu tidak ada kaitannya tetapi terjadi karena
kebetulan semata-mata.
2. Sama – sama merupakan akibat dari factor yang sama (Sebagai akibat
dari Variabel Bebas)
Contoh: Hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya
merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu “Pertumbuhan”.
3. Saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.
Contoh : Di mana ada majikan di sana ada buruh, di mana ada
komandan disana ada prajurit, di mana ada guru di sana ada murid.
4. Sama – sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama.
Misalnya: Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan
ketahanan kontraksi otot
Keduanya merupakan indicator “Kemampuan” Kontraksi Otot.
b) Hubungan Timbal Balik (Reciprocal)
Hubungan Timbal Balik adalah hubungan antar dua variable yang antar
keduanya saling pengaruh – mempengaruhi.
Contoh : Korelasi atau hubungan antara Malnutrisi dan Malabsorbsi.
Malabsorbsi akan mengakibatkan Malnutrisi, sedangkan Malnutrisi
mengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang akhirnya menyebabkan
malabsorbsi.
c) Hubungan Asimetris/Tidak Simetris
Hubungan Asimatris ialah Korelasi atau hubungan antara dua variable
dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variable yang lain
(Variable Bebas dan Variable Terikat)
Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :
1) Hubungan antara stimulus dan respons.
Merupakan salah satu tipe hubungan kausal, yang lazim
dipergunakan oleh para ahli.
Misalnya : Pengaruh metode mengajar tertentu terhadap prestasi
belajar siswa, pengaruh media promosi tertentu terhadap peningkatan
penjualan suatu produk
2) Hubungan antara disposisi dan respons.
Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu
dalam situasi tertentu. Berbeda dengan “Stimulus” datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri
seseorang. Misalnya sikap kebiasaan, nilai dorongan, kemampuan
dan sebagainya. Suatu respon sering diukur dengan mengamati
tingkah laku seseorang, misalnya perilaku inovasi, perilaku politik,
migrasi / urabnisasi / transmigrasi / pemakaian alat kontrasepsi dalam
KB. Petani komersil lebih cepat dalam mengadopsi teknologi baru
dari petani subsisten. ada hubungan antara keinginan (disposisi)
dengan frekuensi mencari pekerjaan (respons)
3) Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku.
Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan
tidak dipengaruhi lingkungan. Misalnya suku bangsa, kebangsaan,
jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain
4) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
Misalnya :
- Agar produsen alat-alat pertanian seperti sabit, pacul dapat
berkembang antara lain diperlukan adanya larangan impor /
proteksi.
- Agar pedagang kecil dapat memperluas usahanya diperlukan
antara lain persyaratan adanya pinjaman bank yang ringan.
- Agar warga Negara dapat menyatakan perasaan hatinya dengan
jujur diperlukan jaminan pemerintah untuk melindungi kebebasan
pers
5) Hubungan Imanen antara dua variabel.
Kedua variabel terjalin satu sama lain, apabila variabel yang satu
berubah maka variabel yang lain ikut berubah. Misalnya hubungan
antara semakin besarnya suatu organisasi dengan semakin rumitnya
peraturan yang ada. Semakin tinggi jabatan seseorang akan semakin
berat tanggung jawab yang dipikulnya.
6) Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)
Misalnya hubungan antara kerja keras dan keberhasilan, jumlah jam
belajar dan nilai ujian yang diperoleh, besarnya penanamanmodal dan
keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiono. 2010. Metodologi Penelitian Hukum. Bandung : Alfabeta
http://pascasarjana-stiami.ac.id/2009/04/contoh-contoh-variabel-penelitian/
rickypuspito.blogspot.com/macam-macam-variabel-dalam-peneliti
http://navelmangelep.wordpress.com/2011/12/30/variabel-variabel-dalam-
penelitian/

More Related Content

What's hot

Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneywiwienk aja
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialIkaMufarrohah
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitiannina sofhia
 
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...sri rahayu
 
PPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptx
PPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptxPPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptx
PPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptxansiuran
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitasUNISBA
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Resume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalakuayucantik
 
Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis Riswan
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 

What's hot (20)

Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitian
 
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
 
PPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptx
PPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptxPPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptx
PPT DIR_SOSIALISASI IKP RS 2023. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptx
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitas
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Peta penelitian
Peta penelitianPeta penelitian
Peta penelitian
 
Resume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasional
 
Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis Variabel dan hipotesis
Variabel dan hipotesis
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis 1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 

Viewers also liked

Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2
Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2
Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2maia_ahmad
 
Variabel dalam penelitian
Variabel dalam penelitianVariabel dalam penelitian
Variabel dalam penelitianMTR
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)gdengurah
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisRahma Siska Utari
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Lia Rusdyana Dewi
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...Indah Dwi Lestari
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianJey Queenn
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Suaidin -Dompu
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Pasta PowerPoint
Pasta PowerPointPasta PowerPoint
Pasta PowerPointemurfield
 
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss RecognitionPengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss RecognitionAsfarina Fadhila
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 

Viewers also liked (19)

Variabel kontrol doraemon
Variabel kontrol   doraemonVariabel kontrol   doraemon
Variabel kontrol doraemon
 
Teori spss
Teori spssTeori spss
Teori spss
 
Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2
Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2
Variable penelitian-dan-definisi-operasional-variable2
 
Variabel dalam penelitian
Variabel dalam penelitianVariabel dalam penelitian
Variabel dalam penelitian
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
BAB 1 METODE PENELITIAN
BAB 1 METODE PENELITIANBAB 1 METODE PENELITIAN
BAB 1 METODE PENELITIAN
 
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran: Penskalaan, ...
 
All about Pasta
All about PastaAll about Pasta
All about Pasta
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Pasta PowerPoint
Pasta PowerPointPasta PowerPoint
Pasta PowerPoint
 
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss RecognitionPengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
Pengaruh konvergensi ifrs dan kepemilikan asing terhadap Timely Loss Recognition
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 

Similar to Variabel penelitian-new

Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Fuhr Heri
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataAsdar Munandar
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)PutriPamungkas8
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoUniversitas sriwijaya
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptDewiPurnamaPutri
 
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptxVARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptxabisamharim
 
variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptReganPurnarbawa
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.pptsuwarnohaji
 
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhvariabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhWulanCerank
 

Similar to Variabel penelitian-new (20)

Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
Makalah met.pen kuan (variabel, populasi & sampel)
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Konsep data (2)
Konsep data (2)Konsep data (2)
Konsep data (2)
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Variabel riset
Variabel risetVariabel riset
Variabel riset
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk ...
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).pptvariabel-penelitian Marlianti (1).ppt
variabel-penelitian Marlianti (1).ppt
 
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptxVARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
VARIABEL PENELITIAN - Metode Penelitian Sosial.pptx
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.ppt
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
 
5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt
 
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhhvariabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
variabel_penelitian_ppt.ppthhhhhhhhhhhhhhh
 

Variabel penelitian-new

  • 1. VARIABEL PENELITIAN Disusun Oleh : Mufidah Ahmad 104704224 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM JURUSAN PMP-KN PRODI ILMU HUKUM 2012
  • 2. VARIABEL PENELITIAN 1. Pengertian Variabel Suharsimi Arikunto (1996 : 99) mengemukakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian” Hatch&Farhady,(1981) variable didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Menurut Karlinger (1973) : variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Kidder(1981): variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya Menurut Sugiyono (2207 : 2), bahwa “ variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penenlitia adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan, atau konsep yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Misalnya variabel jenis kelamin (laki-laki dan wanita), variabel ukuran industri (kecil, sedang dan besar), variabel jarak angkut (dekat, sedang, jauh), variabel sumber modal (modal dalam negeri dan modal asing), dan sebagainya. 2. Fungsi dan Kegunaan Variabel Penelitian Kekurangan dalam menentukan variable penelitian, akan menghasilkan penelitian yang tidak valid dan tidak tepat sasaran apabila diteliti lebih jauh. Fungsi dan kegunaan variable penelitian diantaranya sebagai berikut:
  • 3. a. Dengan menentukan variabel yang akan diteliti, maka peneliti akan memiliki gambaran alat dan cara dalam menentukan pengumpulan data b. Dengan menentukan variabel, peneliti bisa memilih metode pengolahan data c. Untuk pengujian hipotesis Dalam membuat suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi, diklasifikasi, dan didefinisikan secara jelas agar dapat menekan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data. Penelitian bisa disebut baik dan benar, jika penelitian itu relevan dengan tujuan penelitian dan varibel-variabelnya dapat diukur dan dapat diamati. 3. Macam-Macam Variabel Penelitian Dalam terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel penelitian. Berdasarkan hubungan antara satu variable dengan variable yang lain, maka macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh : - “Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…” Variabel Independen
  • 4. - Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen. Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. Contoh : - “Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…” - Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar 3. Variabel Moderator Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua. Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen : Hubungan perilaku suami dan istri akan menjadi semakin akrab bila mempunyai anak, dan akan semakin renggang bila ada pihak ke tiga ikut mencampuri. Anak adalah variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan pihak ke tiga adalah yang memperlemah hubungan. Variabel Dependen Variabel Independen Variabel Dependen
  • 5. Gambar 1. Contoh hubungan variabel independen, moderator, dependen 4. Variabel Intervening Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur. Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat Contoh : Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Dalam hal ini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal. Gambar 2. Contoh hubungan variabel independen, moderator- Intervening, dependen Perilaku Suami (Variabel Independen) Perilaku Isteri (Variabel Dependen) Jumlah Anak (Variabel Moderator) Penghasilan (Variabel Independen) Gaya Hidup (Variabel Intervening) Harapan Hidup (Variabel Dependen) Lingkungan Temapat Tinggal (Variabel Moderator)
  • 6. 5. Variabel Control Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Contoh : Pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan dalam mengetik. Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK), variabel dependenya adalah keterampilan mengetik dan variabel control yang ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama. Dengan adanya variabel control tersebut, maka bearnya pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti. Gambar 3. Contoh hubungan variabel independen-kontrol, dependen Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dan dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteknya dengan dilandasi konteks teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris di tempat penelitian. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang Pendidikan SMA & SMK (Variabel Independen) Ketrampilan Mengetik (Variabel Dependen) Naskah, tempat, mesin tik sama (Variabel Kontrol)
  • 7. akan diteliti. Kemudian membuat rumusan masalah pada objek penelitian, Setelah masalah dapat difahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis, maka peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitian. 4. Pengukuran Variabel Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan pengukuran itu penelitian dapat menghubungkan konsep yang abstrak dengan realitas. Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus memikirkan bagaimana ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat akan memberikan kepada penelii untuk merumuskan lebih tepat dan lebih cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran mengandung 4 kegiatan pokok sebagai berikut : a) Menentukan indikator untuk dimensi – dimensi variabel penelitian. b) Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini dapat berupa item (pertanyaan) yang relevan dengan dimensinya. c) Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, Apakah tingkat ukuran nominal, ordinal interval atau ratio dan d) Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang baik. Alat pengukur yang baik, apabila alat pengukur itu dapat mengungkapkan realita itu dengan tepat. Oleh karena itu dalam pengukuran gejala yang demikian itu yang dianut adalah berdasarkan indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau akan mengukur intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator perbuatan yang intelegen tersebut. Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu : 1) Skala Nominal Skala Nominal Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Misalnya :
  • 8. a. Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan b. Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang c. Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB d. Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid. e. Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak dan lain sebagainya . Skala Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau Kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah. Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain 2) Skala Ordinal Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain. Dimana dapat dikatakan bahwa Skala Ordinal merupakan skala variabelnya menunjukkan tingkatan – tingkatan Contoh : a. Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT b. Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah c. Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II, dan III. Hal ini dapat dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat daripada Stadium I dan Stadium III lebih berat daripada Stadium II. Tetapi kita tidak bisa menentukan secara pasti besarnya perbedaan keparahan itu. Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu – ragu, Tidak Setuju. Dsb.
  • 9. 3) Skala Interval Skala Interval adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan. Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti. Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb); tetapi Nilai Mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara Matematis, oleh karena itu batas – batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat Arbiter (ANGKA NOL-nya TIDAK Absolut). Contoh : a. Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu 360Celcius jelas lebih panas daripada suhu 240Celcius. Tetapi tidak bisa dikatakan bahwa suhu 360Celcius 1½ kali lebih panas daripada suhu 240Celcius. Alasannya : Penentuan skala 00Celcius Tidak Absolut (=00Celcius tidak berarti Tidak Ada Suhu/Temperatur sama sekali). b. Tingkat Kecerdasan, c. Jarak 4) Skala Ratio = Skala Perbandingan. Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak (mempunyai nilai NOL ABSOLUT ). Misalnya : a. Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini JUGA dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm. b. Denyut Nadi : Nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan Tidak Ada Sama Sekali denyut nadinya.
  • 10. c. Berat Badan d. Dosis Obat 5. Jenis Hubungan antara Variabel a) Hubungan Simetris Hubungan Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh – mempengaruhi atau masing – masing bersifat mandiri. Hubungan Simetris terjadi karena : 1. Hubungan yang bersifat Kebetulan. Misalnya: seorang bayi ditimbang lalu meninggal keesokan harinya. Kedua peristiwa itu tidak ada kaitannya tetapi terjadi karena kebetulan semata-mata. 2. Sama – sama merupakan akibat dari factor yang sama (Sebagai akibat dari Variabel Bebas) Contoh: Hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu “Pertumbuhan”. 3. Saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana. Contoh : Di mana ada majikan di sana ada buruh, di mana ada komandan disana ada prajurit, di mana ada guru di sana ada murid. 4. Sama – sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama. Misalnya: Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan ketahanan kontraksi otot Keduanya merupakan indicator “Kemampuan” Kontraksi Otot. b) Hubungan Timbal Balik (Reciprocal) Hubungan Timbal Balik adalah hubungan antar dua variable yang antar keduanya saling pengaruh – mempengaruhi. Contoh : Korelasi atau hubungan antara Malnutrisi dan Malabsorbsi. Malabsorbsi akan mengakibatkan Malnutrisi, sedangkan Malnutrisi mengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang akhirnya menyebabkan malabsorbsi.
  • 11. c) Hubungan Asimetris/Tidak Simetris Hubungan Asimatris ialah Korelasi atau hubungan antara dua variable dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variable yang lain (Variable Bebas dan Variable Terikat) Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni : 1) Hubungan antara stimulus dan respons. Merupakan salah satu tipe hubungan kausal, yang lazim dipergunakan oleh para ahli. Misalnya : Pengaruh metode mengajar tertentu terhadap prestasi belajar siswa, pengaruh media promosi tertentu terhadap peningkatan penjualan suatu produk 2) Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Berbeda dengan “Stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang. Misalnya sikap kebiasaan, nilai dorongan, kemampuan dan sebagainya. Suatu respon sering diukur dengan mengamati tingkah laku seseorang, misalnya perilaku inovasi, perilaku politik, migrasi / urabnisasi / transmigrasi / pemakaian alat kontrasepsi dalam KB. Petani komersil lebih cepat dalam mengadopsi teknologi baru dari petani subsisten. ada hubungan antara keinginan (disposisi) dengan frekuensi mencari pekerjaan (respons) 3) Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan. Misalnya suku bangsa, kebangsaan, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain 4) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu. Misalnya : - Agar produsen alat-alat pertanian seperti sabit, pacul dapat berkembang antara lain diperlukan adanya larangan impor / proteksi.
  • 12. - Agar pedagang kecil dapat memperluas usahanya diperlukan antara lain persyaratan adanya pinjaman bank yang ringan. - Agar warga Negara dapat menyatakan perasaan hatinya dengan jujur diperlukan jaminan pemerintah untuk melindungi kebebasan pers 5) Hubungan Imanen antara dua variabel. Kedua variabel terjalin satu sama lain, apabila variabel yang satu berubah maka variabel yang lain ikut berubah. Misalnya hubungan antara semakin besarnya suatu organisasi dengan semakin rumitnya peraturan yang ada. Semakin tinggi jabatan seseorang akan semakin berat tanggung jawab yang dipikulnya. 6) Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means) Misalnya hubungan antara kerja keras dan keberhasilan, jumlah jam belajar dan nilai ujian yang diperoleh, besarnya penanamanmodal dan keuntungan.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Sugiono. 2010. Metodologi Penelitian Hukum. Bandung : Alfabeta http://pascasarjana-stiami.ac.id/2009/04/contoh-contoh-variabel-penelitian/ rickypuspito.blogspot.com/macam-macam-variabel-dalam-peneliti http://navelmangelep.wordpress.com/2011/12/30/variabel-variabel-dalam- penelitian/