SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
UPAYA MENGATASI PERTIKAIAN ANTAR
ETNIS/RAS DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF
ILMU SOSIAL DAN ISLAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Tauhid
Dosen Pengampu : Dra. Wiji Hidayati, M.Ag
Disusun Oleh :
Abdau Qur‟ani Habib (12490128)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012/2013
BAB I
Latar Belakang Masalah
Struktur masyarakat Indonesia yang bersifat multidimensi merupakan masalah
tersendiri bagi upaya dan proses integrasi. Dari perspektif sosiologis, secara etis, fenomena
konflik sosial memiliki bobot ganda selain juga bersifat kontradiktif. Dari perspekif
fungsional, konflik sosial sama sekali dihindari karena akan berbenturan dengan sistem
mekanisme fungsi-fungsi organisme yang berlangsung secara linear dan alami. Sementara
pada beberapa rumpun teori yang melandaskan dirinya pada wawasan Marxis dan teori kritis
lainnya, memandang konflik sosial sebagai bentuk sinergi (kekuatan gabungan) yang harus
dimiliki dan dipelihara untuk menjaga dinamisasi sistem sosial dan sekaligus sebagai
kekuatan penjaga keseimbangan sosial. Sementara bila dilihat dari sudut prilaku, keberadaan
konflik sosial merupakan fitrah manusiawi yang merupakan bagian bawaan dan keberadaan
manusia itu sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya.1
Indonesia termasuk negara yang luas dengan berbagai macam suku, budaya, etnik,
ras, dan agama. Dari Sabang sampai Merauke pastinya ada sesuatu yang berbeda dan menarik
di setiap daerah. Hal ini yang seharusnya membuat Indonesia sangat indah. Penuh dengan
„warna‟. Namun tak lepas dari realitas yang ada, Indonesia mengalami berbagai macam
masalah. Salah satu diantaranya adalah konflik antar ras. Mengapa hal ini terjadi? Perbedaan
yang seharusnya membuat Indonesia sangat indah itulah yang justru memecah belah negara
kita tercinta ini. Bagian barat dan bagian timur Indonesia saja sudah sangat berbeda.
Misalnya di Indonesia bagian timur, Papua berinteraksi dengan hubungan antara suku dengan
suku lainnya sehingga ada yang menjadi kepala suku. Di Indonesia bagian barat, Sumatera
Barat berinteraksi dengan matrineal (mengatur keturunan dari pihak ibu), dan suku Batak
berinteraksi dengan patrineal (mengatur keturunan dari pihak bapak).2
Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang telah diciptakan oleh Allah berbangsa-
bangsa maupun bersuku-suku yang masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan
seharusnya dapat saling memahami serta menghormati satu sama lain agar nantinya konflik
dapat diminimalisirkan sekecil mungkin.
1
http://ipsb2011.wordpress.com/2012/05/25/pendekatan-konflik-dalam-study-islam
2
http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/10/konflik-antar-etnis
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian konflik
Menurut bahasa konflik berasal dari kata kerja bahasa Latin configere yang
berarti saling memukul. Dari bahasa Latin diadopsi ke dalam bahasa Inggris, conflict
yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, konflik.
Sedangkan menurut istilah ada banyak definisi yang dikemukakan oleh berbagai
ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau
tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber sumber kekayaan yang
persediaannya terbatas.
Menurut Leopod Von Wiese konflik adalah suatu proses sosial dimana orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan
kekerasan.
Menurut R.J. Rummel konflik adalah konfrontasi kekuasaan atau kekuatan sosial.
Menurut Duane Ruth-hefelbower konflik adalah kondisi yang terjadi ketika dua
pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup
sumber dan tindakan salahsatu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam
beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.3
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua
pihak atau lebih pihak secara berterusan.4
Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa konflik merupakan proses
pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung
mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang
menghasilkan keluaran konflik.5
3
http://dhaniasashari.blogspot.com
4
http://sccsmansamalili.blogspot.com/2011/11/pengertian-konflik-menurut-beberapa.html
5
Wirawan, Konfilk Dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, Dan Penelitian (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
hlm. 5
2.2 Unsur-Unsur Konflik
Setidaknya ada empat unsur/faktor yang menyebabkan timbulnya suatu konflik
yaitu:
1. Triggers (pencetus)
Adalah peristiwa yang mencetuskan sebuah konflik namun tidak diperlukan
dan tidak cukup untuk menjelaskan konflik itu sendiri.
2. Pivotal factors or root causes (faktor inti atau penyebab dasar)
Adalah akar konflik yang perlu ditangani untuk mengatasi konflik.
3. Mobilizing factors (faktor yang memobilisasi)
Adalah masalah-masalah yang memobilisasi kelompok untuk melakukan
tindakan kekerasan.
4. Aggravating factors (faktor yang memperburuk)
Adalah faktor yang memberikan tambahan pada mobilizing factors dan pivotal
factors namun tidak cukup untuk dapat menimbulkan konflik itu sendiri.6
2.3 Pemenuhan kebutuhan manusia terhadap konflik
Meskipun konflik dapat ditemukan di hampir setiap bidang interaksi manusia dan
meskipun berbagai episode konflik merupakan peristiwa-peristiwa paling signifikan dan
pantas menjadi berita dalam kehidupan manusia, tetapi anggapan bahwa setiap interaksi perlu
melibatkan konflik adalah salah. Bilamana konflik itu memang terjadi, maka lebih sering
konflik itu dapat diatasi daripada tidak, bahkan dapat diselesaikan dengan sedikit masalah
dan dapat memuaskan semua pihak. Mungkin banyak orang berfikir bahwa konflik itu hanya
memiliki konsekuensi negatif, namun di sisi lain konflik juga memiliki fungsi positif seperti
yang telah dikemukakan oleh Darwin, Freud, dan Mark.
Pertama, konflik adalah persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial.
orang yang menganggap situasi yang yang dihadapinya tidak adil atau menganggap bahwa
kebijakan yang berlaku saat ini salah biasanya mengalami pertentangan dengan aturan
sebelumnya. Sebagai contoh, hampir setiap undang-undang baru di Kongres AS diterapkan
setelah melalui perdebatan dan tekanan dari kelompok-kelompok oposisi.
6
http://www.scribd.com/doc/102385999/11/UNSUR-UNSUR-KONFLIK
Kedua, konflik tersebut memfasilitasi tercapainya rekonsiliasi atas berbagai
kepentingan. Kebanyakan konflik tidak berakhir dengan kemenangan di salah satu pihak dan
kekalahan di pihak lainnya. Sebaliknya, beberapa sintesis dari posisi kedua belah pihak yang
bertikai-beberapa diantaranya berupa kesepakatan yang bersifat integratif-yang
menguntungkan kedua belah pihak dan memberikan manfaat kolektif yang lebih besar bagi
para anggotanya sering kali terjadi. Bila di dalam sebuah usaha untuk menghindari konflik
mereka tidak dibenarkan untuk saling mengklaim, maka rekonsiliasi damai semacam itu
kadangkala mungkin terjadi. Dalam pengertian ini, konflik dapat dianggap sebagai sebuah
kekuatan kreatif.
Ketiga, atas dasar kedua fungsi pertama tadi, konflik dapat mempererat persatuan
kelompok. Tanpa adanya kapasitas perubahan sosial atau rekonsiliasi atas kepentingan
individual yang berbeda, maka solidaritas kelompok tampaknya akan merosot dengan
membawa serta efektivitas kelompok dan kenikmatan pengalaman berkelompok. Hasil
akhirnya sering kali berupa disintegrasi kelompok.
Sekalipun demikian, konflik benar-benar mampu menimbulkan malapetaka di
masyarakat. Meskipun tampaknya paradoksal, bahwa konflik dapat berakibat buruk sekaligus
menguntungkan, paradoks ini sering kali lebih bersifat tidak nyata. Yang lebih sering terjadi
adalah fungsi positif konflik dibenamkan oleh konsekuensi negatif yang timbul akibat
digunakannya taktik contentious yang berlebihan. Misalnya, di dalam kepanikan akibat
penghinaan, ancaman, dan bahkan tekanan fisik, kiranya sulit untuk melihat adanya fungsi
positif konflik.
Ketika orang menangani konflik dengan contending, dimana masing-masing berusaha
agar sedapat mungkin pihak lawanlah yang berkorban, maka sejumlah tindakan dan tindakan-
balik yang dilakukan justru akan cenderung meningkatkan intensitas konflik. Hal inilah yang
kita sebut eskalasi. Sekali konflik mulai mengalami eskalasi, maka transformasi yang
menyertainya akan sulit untuk di-de-eskalasi-kan.7
Contoh studi kasusnya adalah tentang kasus konflik Ambon Maluku yang terjadi pada
tahun 1999-2002 yang disertai dengan aksi kekerasan. Konflik itu dipicu oleh konflik
interpersonal meluas menjadi konflik etnis religius dan menghancurkan tatanan sosial,
ekonomi, dan politik Ambon Maluku. 8
7
Dean. G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, Teori Konflik Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 13-17
8
Novri Susan, Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 146
2.4 Solusi untuk mengatasi konflik
Ada berbagai macam solusi untuk mengatasi/menyelesaikan suatu konflik yang
terjadi, diantaranya sebagai berikut:
a) Intervensi Pihak Ketiga (Third Party Intervention)
Solusi konflik melalui pihak ketiga merupakan kontinum dari intervensi pihak ketiga
yang keputusannya mengikat para pihak yang terlibat konflik ketika kedua belah pihak yang
sedang berkonflik tidak mampu menyelesaikan konflik mereka. Pihak ketiga bisa bersikap
pasif menunggu datangnya pihak yang terlibat konflik untuk meminta bantuan. Di sisi lain
pihak ketiga juga bisa bersikap aktif dengan membujuk kedua belah pihak untuk
menyelesaikan konflik mereka.
Solusi melalui intervensi pihak ketiga dibagi menjadi beberapa cara yaitu:
1) Melalui Proses Pengadilan
Yaitu salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik menyerahkan
solusi konfliknya pada pengadilan di pengadilan negeri melalui gugatan penggugat
kepada tergugat. Apabila perdamaian tidak tercapai, maka hakim akan memeriksa
kasusnya dan mengambil keputusan.
2) Melalui Proses atau Pendekatan Legislasi
Yaitu penyelesaian konflik melalui perundang-undangan yang dikeluarkan
oleh lembaga legislatif. Konflik yang diselesaikan dengan cara ini adalah konflik
yang besar dan meliputi populasi yang besar, tetapi mempunyai pengaruh terhadap
individu anggota populasi misalnya, konflik mengenai batas daerah dan konflik
pamekaran wilayah. Konflik-konflik ini diselesaikan melalui dikeluarkannya
undang-undang dan/atau peraturan pemerintah.
3) Melalui Proses Administrasi
Yaitu melalui pihak ketiga yang dilakukan oleh lembaga negara-bukan
lembaga yudikatif-yang menurut undang-undang atau peraturan pemerintah diberi
hak untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik dalam bidang tertentu. Solusi
konflik model ini banyak digunakan dalam bidang bisnis, ketenagakerjaan,
lingkungan, dan hak asasi manusia di Indonesia.
b) Mediasi
Mediasi adalah proses menyelesaikan suatu konflik melalui bantuan mediator.
Mediator merupakan seseorang atau suatu tim yang melakukan intervensi konflik atas
permintaan pihak-pihak yang terlibat konflik.
Mediasi memerlukan beberapa proses sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kebutuhan intervensi
2) Pemetaan konflik
3) Menyusun desain intervensi
4) Melakukan dengar pendapat
5) Mengembangkan iklim konflik yang kondusif
6) Transformasi elemen konflik
7) Merumuskan alternatif keputusan bersama
8) Memilih satu alternatif yang disepakati bersama
9) Melaksanakan kesepakatan
Solusi mediasi inilah yang paling sering digunakan untuk mengatasi konflik
terutama konflik antarkelompok atau konflik antarindividu. Contohnya proses mediasi
dalam konflik politik dan sosial di Indonesia. Misalnya, mediasi dalam konflik sosial di
Poso, konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara, serta konflik antara Pemerintah RI dan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Konflik Poso melibatkan Kelompok Masyarakat Kristen
dan Kelompok Masysrakat Islam dengan mediator Pemerintah RI. Proses mediasi dalam
konflik ini menghasilkan Perjanjian Malino I yang bisa menyelesaikan konflik tersebut
secara formal. Mediasi konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara menghasilkan
Perjanjian Malino II. Di samping itu, mediasi konflik antara Pemerintah RI dan GAM
menghasilkan Nota Kesepahaman antara Pemerintah RI dan GAM.
c) Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah proses mengatasi konflik yang mentransformasi ke keadaan
sebelum terjadinya konflik, yaitu keadaan kehidupan yang harmonis dan damai.
Proses rekonsiliasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1) Pihak yang terlibat konflik-korban dan pelanggar memilih mediator yang dihormati
kedua belah pihak.
2) Mediator bekerja untuk menciptakan situasi yang saling memaafkan dan
menyelesaikan. Dalam proses ini, kehormatan dan martabat kedua belah pihak
perlu dijunjung tinggi dan dipulihkan. Kedua belah pihak juga wajib menghormati
masyarakat bahkan ketika terjadi kejahatan.
3) Ritual masyarakat dilakukan sehingga membawa masyarakat yang bersatu sebagai
jaminan pemberian maaf.9
9
Wirawan, Konfilk Dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, Dan Penelitian (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
hlm. 184-186, 194-196, 199-212
2.5 Penyelesaian konflik dalam perspektif islam
Di dalam agama Islam juga dijelaskan tentang tata cara mengatasi suatu konflik agar
konflik tidak bersifat destruktif melainkan menjadi hal yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Agama Islam mengajarkan bagaimana mengelola atau menyelesaikan perbedaan
atau pertentangan dengan cara-cara damai. Meskipun agama Islam merupakan agama yang
notabene menganut ajaran kebenaran mutlak, namun agama Islam tidak pernah mentolerir
penggunaan kekerasan dalam ajarannya. Sebenarnya konsep resolusi konflik dalam Islam
cenderung memiliki kesamaan dengan manajemen konflik secara umum. Dalam Islam
resolusi konflik dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya debat dan musyawarah.
Debat
Debat pada dasarnya adalah salah satu cara berkompetisi dengan pihak atau kelompok
lain. Dalam Al-Qur‟an, debat sering merujuk pada upaya kompetisi yang dilakukan kaum
muslim dengan kaum non muslim. Debat sering digunakan oleh Nabi Allah untuk
menanggapi segala tuduhan terhadap agama Islam sekaligus meyakinkan pihak lain tentang
kebenaran agama Islam. Di dalam Al-Qur‟an juga di jelaskan bahwa berdebat harus
dilakukan dengan adil dan fair yang tercantum pada surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut:
(١٢٥)
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Musyawarah
Selain debat, resolusi konflik dalam Islam juga dilakukan dengan musyawarah. Dalam
Al-Qur‟an musyawarah sering merujuk pada penyelesaian konflik dan hubungan sesama
kaum muslim, berbeda dengan debat yang cenderung ditujukan untuk kaum non-muslim.
Tujuan musyawarah ini adalah untuk menemukan jalan keluar dari perbedaan yang tidak
menyangkut gejala “idiologis” dan dikhotomik sehingga memungkinkan terbentuknya
kompromi dan negosiasi. Sedangkan perdebatan lebih menunjukkan sebagai upaya untuk
meyakinkan fihak lain, dan tidak mungkin terjadi kompromi, dan yang mungkin hanya
sebatas memahami saja, bukan untuk saling membenarkan satu sama lain. Perihal
musyawarah ini telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi
sebagai berikut:
(١٥٩)
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. 10
10
http://arenakami.blogspot.com/manajemen-konflik-dalam-perspektif.html
BAB III
Penutup
 Kesimpulan
Pada umumnya konflik memberikan dampak yang negatif namun pada kenyataannya
justru sering kali menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia. Apalagi kita tinggal
di negara Indonesia yang notabene penduduknya terdiri dari berbagai suku/etnis/ras yang
bermacam-macam. Diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai antarsesama
manusia agar tidak terjadi konflik yang tidak diinginkan. Jika konflik itu terjadi, maka ada
beberapa cara untuk mengatasinya diantaranya adalah intervensi pihak ketiga, mediasi, dan
rekonsiliasi.
Sedangkan jika dipandang dari perspektif Islam, Islam banyak menggunakan cara-
cara damai sebagai cara untuk mengelola konflik. Islam menganjurkan kepada pemeluknya
untuk memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan perbedaan yang dimiliki tiap-tiap
manusia. Karena perbedaan itu merupakan kodrat Allah SWT yang tidak bisa ditolak.
Perbedaan itu diciptakan untuk saling melengkapi, dan dengan perbedaan itu manusia akan
terus berkembang dan menciptakan perubahan-perubahan yang nantinya akan bermanfaat
bagi manusia pada umumnya.
Daftar Pustaka
Pruitt,Dean. G dan Rubin,Jeffrey Z.2009.Teori Konflik Sosial.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susan, Novri.2009.Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer.Jakarta: Kencana
Wirawan.2010.Konfilk Dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, Dan Penelitian.Jakarta:
Salemba Humanika
http://ipsb2011.wordpress.com/2012/05/25/pendekatan-konflik-dalam-study-islam
http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/10/konflik-antar-etnis
http://dhaniasashari.blogspot.com
http://sccsmansamalili.blogspot.com/2011/11/pengertian-konflik-menurut-beberapa.html
http://www.scribd.com/doc/102385999/11/UNSUR-UNSUR-KONFLIK
http://arenakami.blogspot.com/manajemen-konflik-dalam-perspektif.html

More Related Content

What's hot

Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)rogensamuel
 
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3EUISKURNIASARI
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Syaiful Ahdan
 
Kesehatan pribadi
Kesehatan pribadiKesehatan pribadi
Kesehatan pribadiavsai
 
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruDampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruFitkhy Aulia
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumnatal kristiono
 
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometriMuhammad Arif
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosialIsaka Yoga
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campurannoussevarenna
 
Tokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYAN
Tokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYANTokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYAN
Tokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYANdwiandrititi
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoIsmi Ayu
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanRatri nia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adeLholo Ismunasib
 

What's hot (20)

Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
Esensi dan urgensi integrasi nasional m3
 
Periode perumusan pancasila
Periode perumusan pancasilaPeriode perumusan pancasila
Periode perumusan pancasila
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
 
Kesehatan pribadi
Kesehatan pribadiKesehatan pribadi
Kesehatan pribadi
 
MASALAH SOSIAL
MASALAH SOSIALMASALAH SOSIAL
MASALAH SOSIAL
 
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruDampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
 
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
Tokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYAN
Tokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYANTokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYAN
Tokoh Tokoh Yang Berperan Mengatasi Disintegrasi Bangsa Indonesia_SMAN 1 KEJAYAN
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
 

Viewers also liked

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraUU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraPenataan Ruang
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaRezy Marsellina
 
Memetakan potensi-konflik-di-jawa-timur
Memetakan potensi-konflik-di-jawa-timurMemetakan potensi-konflik-di-jawa-timur
Memetakan potensi-konflik-di-jawa-timurRandoz88
 
Tindakan dan Komunikasi Public Relations
Tindakan dan Komunikasi Public RelationsTindakan dan Komunikasi Public Relations
Tindakan dan Komunikasi Public RelationsAbdau Qur'ani
 
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan SolusinyaKonflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinyamusniumar
 
Contoh Kasus Manajemen Konflik
Contoh Kasus Manajemen KonflikContoh Kasus Manajemen Konflik
Contoh Kasus Manajemen KonflikHerpiko Dwi Aguno
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiEko Mardianto
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahAnid Chantique
 
Analisis Contoh Konflik Sosial
Analisis Contoh Konflik SosialAnalisis Contoh Konflik Sosial
Analisis Contoh Konflik Sosialfiafia6
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiMuslimin B. Putra
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraZidni Ilma K.
 
Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Siska Enjelin Hulu
 
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahliPengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahlijoko46
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEUniversitas Negeri Gorontalo
 
Boscastle flood prevention
Boscastle flood preventionBoscastle flood prevention
Boscastle flood preventionNoel Jenkins
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"Dedi Saputra
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahSuprijanto Rijadi
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 

Viewers also liked (20)

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraUU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
 
Konflik Antar Suku (Presentasi)
Konflik Antar Suku (Presentasi)Konflik Antar Suku (Presentasi)
Konflik Antar Suku (Presentasi)
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
 
Memetakan potensi-konflik-di-jawa-timur
Memetakan potensi-konflik-di-jawa-timurMemetakan potensi-konflik-di-jawa-timur
Memetakan potensi-konflik-di-jawa-timur
 
Tindakan dan Komunikasi Public Relations
Tindakan dan Komunikasi Public RelationsTindakan dan Komunikasi Public Relations
Tindakan dan Komunikasi Public Relations
 
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan SolusinyaKonflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
Konflik Sosial di DKI Jakarta Permasalahan dan Solusinya
 
Contoh Kasus Manajemen Konflik
Contoh Kasus Manajemen KonflikContoh Kasus Manajemen Konflik
Contoh Kasus Manajemen Konflik
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
 
Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negaraPertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Analisis Contoh Konflik Sosial
Analisis Contoh Konflik SosialAnalisis Contoh Konflik Sosial
Analisis Contoh Konflik Sosial
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahliPengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Boscastle flood prevention
Boscastle flood preventionBoscastle flood prevention
Boscastle flood prevention
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 

Similar to MENGATASI KONFLIK ANTAR ETNIS

Presentasi tauhid abda
Presentasi tauhid abdaPresentasi tauhid abda
Presentasi tauhid abdaAbdau Qur'ani
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxArifahHafira
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialMuhamad Ginanjar
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatSlamet Readi
 
Konflik sosial2
Konflik sosial2Konflik sosial2
Konflik sosial2VJ Asenk
 
Pengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosialPengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosialCimpakulRawa
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalahSitti Hartinah
 
Makalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikMakalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikYusmiDarni
 
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaAfi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaYogyakarta State University
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptxheyafa30
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaLailliyaNurjana
 

Similar to MENGATASI KONFLIK ANTAR ETNIS (20)

Presentasi tauhid abda
Presentasi tauhid abdaPresentasi tauhid abda
Presentasi tauhid abda
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
 
Konflik sosial2
Konflik sosial2Konflik sosial2
Konflik sosial2
 
Pengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosialPengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosial
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIALKONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
 
Konflik n media nv
Konflik n media nvKonflik n media nv
Konflik n media nv
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
Makalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikMakalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflik
 
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaAfi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
3 memahami konflik
3  memahami konflik3  memahami konflik
3 memahami konflik
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
Konflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasanKonflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasan
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Makalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen KonflikMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
 

More from Abdau Qur'ani

Contoh Laporan Kegiatan Event Management
Contoh Laporan Kegiatan Event ManagementContoh Laporan Kegiatan Event Management
Contoh Laporan Kegiatan Event ManagementAbdau Qur'ani
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsAbdau Qur'ani
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanAbdau Qur'ani
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanAbdau Qur'ani
 
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non FormalStrategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non FormalAbdau Qur'ani
 
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanMakalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanAbdau Qur'ani
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruAbdau Qur'ani
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruAbdau Qur'ani
 
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanKonsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanAbdau Qur'ani
 

More from Abdau Qur'ani (12)

Branding Strategy
Branding StrategyBranding Strategy
Branding Strategy
 
Contoh Laporan Kegiatan Event Management
Contoh Laporan Kegiatan Event ManagementContoh Laporan Kegiatan Event Management
Contoh Laporan Kegiatan Event Management
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relations
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non FormalStrategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal
 
Komunikasi Data
Komunikasi DataKomunikasi Data
Komunikasi Data
 
Komunikasi Data
Komunikasi DataKomunikasi Data
Komunikasi Data
 
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanMakalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanKonsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

MENGATASI KONFLIK ANTAR ETNIS

  • 1. UPAYA MENGATASI PERTIKAIAN ANTAR ETNIS/RAS DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ILMU SOSIAL DAN ISLAM Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Tauhid Dosen Pengampu : Dra. Wiji Hidayati, M.Ag Disusun Oleh : Abdau Qur‟ani Habib (12490128) PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012/2013
  • 2. BAB I Latar Belakang Masalah Struktur masyarakat Indonesia yang bersifat multidimensi merupakan masalah tersendiri bagi upaya dan proses integrasi. Dari perspektif sosiologis, secara etis, fenomena konflik sosial memiliki bobot ganda selain juga bersifat kontradiktif. Dari perspekif fungsional, konflik sosial sama sekali dihindari karena akan berbenturan dengan sistem mekanisme fungsi-fungsi organisme yang berlangsung secara linear dan alami. Sementara pada beberapa rumpun teori yang melandaskan dirinya pada wawasan Marxis dan teori kritis lainnya, memandang konflik sosial sebagai bentuk sinergi (kekuatan gabungan) yang harus dimiliki dan dipelihara untuk menjaga dinamisasi sistem sosial dan sekaligus sebagai kekuatan penjaga keseimbangan sosial. Sementara bila dilihat dari sudut prilaku, keberadaan konflik sosial merupakan fitrah manusiawi yang merupakan bagian bawaan dan keberadaan manusia itu sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya.1 Indonesia termasuk negara yang luas dengan berbagai macam suku, budaya, etnik, ras, dan agama. Dari Sabang sampai Merauke pastinya ada sesuatu yang berbeda dan menarik di setiap daerah. Hal ini yang seharusnya membuat Indonesia sangat indah. Penuh dengan „warna‟. Namun tak lepas dari realitas yang ada, Indonesia mengalami berbagai macam masalah. Salah satu diantaranya adalah konflik antar ras. Mengapa hal ini terjadi? Perbedaan yang seharusnya membuat Indonesia sangat indah itulah yang justru memecah belah negara kita tercinta ini. Bagian barat dan bagian timur Indonesia saja sudah sangat berbeda. Misalnya di Indonesia bagian timur, Papua berinteraksi dengan hubungan antara suku dengan suku lainnya sehingga ada yang menjadi kepala suku. Di Indonesia bagian barat, Sumatera Barat berinteraksi dengan matrineal (mengatur keturunan dari pihak ibu), dan suku Batak berinteraksi dengan patrineal (mengatur keturunan dari pihak bapak).2 Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang telah diciptakan oleh Allah berbangsa- bangsa maupun bersuku-suku yang masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan seharusnya dapat saling memahami serta menghormati satu sama lain agar nantinya konflik dapat diminimalisirkan sekecil mungkin. 1 http://ipsb2011.wordpress.com/2012/05/25/pendekatan-konflik-dalam-study-islam 2 http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/10/konflik-antar-etnis
  • 3. BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian konflik Menurut bahasa konflik berasal dari kata kerja bahasa Latin configere yang berarti saling memukul. Dari bahasa Latin diadopsi ke dalam bahasa Inggris, conflict yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, konflik. Sedangkan menurut istilah ada banyak definisi yang dikemukakan oleh berbagai ahli, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber sumber kekayaan yang persediaannya terbatas. Menurut Leopod Von Wiese konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan kekerasan. Menurut R.J. Rummel konflik adalah konfrontasi kekuasaan atau kekuatan sosial. Menurut Duane Ruth-hefelbower konflik adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salahsatu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.3 Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.4 Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa konflik merupakan proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik.5 3 http://dhaniasashari.blogspot.com 4 http://sccsmansamalili.blogspot.com/2011/11/pengertian-konflik-menurut-beberapa.html 5 Wirawan, Konfilk Dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, Dan Penelitian (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 5
  • 4. 2.2 Unsur-Unsur Konflik Setidaknya ada empat unsur/faktor yang menyebabkan timbulnya suatu konflik yaitu: 1. Triggers (pencetus) Adalah peristiwa yang mencetuskan sebuah konflik namun tidak diperlukan dan tidak cukup untuk menjelaskan konflik itu sendiri. 2. Pivotal factors or root causes (faktor inti atau penyebab dasar) Adalah akar konflik yang perlu ditangani untuk mengatasi konflik. 3. Mobilizing factors (faktor yang memobilisasi) Adalah masalah-masalah yang memobilisasi kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan. 4. Aggravating factors (faktor yang memperburuk) Adalah faktor yang memberikan tambahan pada mobilizing factors dan pivotal factors namun tidak cukup untuk dapat menimbulkan konflik itu sendiri.6 2.3 Pemenuhan kebutuhan manusia terhadap konflik Meskipun konflik dapat ditemukan di hampir setiap bidang interaksi manusia dan meskipun berbagai episode konflik merupakan peristiwa-peristiwa paling signifikan dan pantas menjadi berita dalam kehidupan manusia, tetapi anggapan bahwa setiap interaksi perlu melibatkan konflik adalah salah. Bilamana konflik itu memang terjadi, maka lebih sering konflik itu dapat diatasi daripada tidak, bahkan dapat diselesaikan dengan sedikit masalah dan dapat memuaskan semua pihak. Mungkin banyak orang berfikir bahwa konflik itu hanya memiliki konsekuensi negatif, namun di sisi lain konflik juga memiliki fungsi positif seperti yang telah dikemukakan oleh Darwin, Freud, dan Mark. Pertama, konflik adalah persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial. orang yang menganggap situasi yang yang dihadapinya tidak adil atau menganggap bahwa kebijakan yang berlaku saat ini salah biasanya mengalami pertentangan dengan aturan sebelumnya. Sebagai contoh, hampir setiap undang-undang baru di Kongres AS diterapkan setelah melalui perdebatan dan tekanan dari kelompok-kelompok oposisi. 6 http://www.scribd.com/doc/102385999/11/UNSUR-UNSUR-KONFLIK
  • 5. Kedua, konflik tersebut memfasilitasi tercapainya rekonsiliasi atas berbagai kepentingan. Kebanyakan konflik tidak berakhir dengan kemenangan di salah satu pihak dan kekalahan di pihak lainnya. Sebaliknya, beberapa sintesis dari posisi kedua belah pihak yang bertikai-beberapa diantaranya berupa kesepakatan yang bersifat integratif-yang menguntungkan kedua belah pihak dan memberikan manfaat kolektif yang lebih besar bagi para anggotanya sering kali terjadi. Bila di dalam sebuah usaha untuk menghindari konflik mereka tidak dibenarkan untuk saling mengklaim, maka rekonsiliasi damai semacam itu kadangkala mungkin terjadi. Dalam pengertian ini, konflik dapat dianggap sebagai sebuah kekuatan kreatif. Ketiga, atas dasar kedua fungsi pertama tadi, konflik dapat mempererat persatuan kelompok. Tanpa adanya kapasitas perubahan sosial atau rekonsiliasi atas kepentingan individual yang berbeda, maka solidaritas kelompok tampaknya akan merosot dengan membawa serta efektivitas kelompok dan kenikmatan pengalaman berkelompok. Hasil akhirnya sering kali berupa disintegrasi kelompok. Sekalipun demikian, konflik benar-benar mampu menimbulkan malapetaka di masyarakat. Meskipun tampaknya paradoksal, bahwa konflik dapat berakibat buruk sekaligus menguntungkan, paradoks ini sering kali lebih bersifat tidak nyata. Yang lebih sering terjadi adalah fungsi positif konflik dibenamkan oleh konsekuensi negatif yang timbul akibat digunakannya taktik contentious yang berlebihan. Misalnya, di dalam kepanikan akibat penghinaan, ancaman, dan bahkan tekanan fisik, kiranya sulit untuk melihat adanya fungsi positif konflik. Ketika orang menangani konflik dengan contending, dimana masing-masing berusaha agar sedapat mungkin pihak lawanlah yang berkorban, maka sejumlah tindakan dan tindakan- balik yang dilakukan justru akan cenderung meningkatkan intensitas konflik. Hal inilah yang kita sebut eskalasi. Sekali konflik mulai mengalami eskalasi, maka transformasi yang menyertainya akan sulit untuk di-de-eskalasi-kan.7 Contoh studi kasusnya adalah tentang kasus konflik Ambon Maluku yang terjadi pada tahun 1999-2002 yang disertai dengan aksi kekerasan. Konflik itu dipicu oleh konflik interpersonal meluas menjadi konflik etnis religius dan menghancurkan tatanan sosial, ekonomi, dan politik Ambon Maluku. 8 7 Dean. G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, Teori Konflik Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 13-17 8 Novri Susan, Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 146
  • 6. 2.4 Solusi untuk mengatasi konflik Ada berbagai macam solusi untuk mengatasi/menyelesaikan suatu konflik yang terjadi, diantaranya sebagai berikut: a) Intervensi Pihak Ketiga (Third Party Intervention) Solusi konflik melalui pihak ketiga merupakan kontinum dari intervensi pihak ketiga yang keputusannya mengikat para pihak yang terlibat konflik ketika kedua belah pihak yang sedang berkonflik tidak mampu menyelesaikan konflik mereka. Pihak ketiga bisa bersikap pasif menunggu datangnya pihak yang terlibat konflik untuk meminta bantuan. Di sisi lain pihak ketiga juga bisa bersikap aktif dengan membujuk kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik mereka. Solusi melalui intervensi pihak ketiga dibagi menjadi beberapa cara yaitu: 1) Melalui Proses Pengadilan Yaitu salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik menyerahkan solusi konfliknya pada pengadilan di pengadilan negeri melalui gugatan penggugat kepada tergugat. Apabila perdamaian tidak tercapai, maka hakim akan memeriksa kasusnya dan mengambil keputusan. 2) Melalui Proses atau Pendekatan Legislasi Yaitu penyelesaian konflik melalui perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga legislatif. Konflik yang diselesaikan dengan cara ini adalah konflik yang besar dan meliputi populasi yang besar, tetapi mempunyai pengaruh terhadap individu anggota populasi misalnya, konflik mengenai batas daerah dan konflik pamekaran wilayah. Konflik-konflik ini diselesaikan melalui dikeluarkannya undang-undang dan/atau peraturan pemerintah. 3) Melalui Proses Administrasi Yaitu melalui pihak ketiga yang dilakukan oleh lembaga negara-bukan lembaga yudikatif-yang menurut undang-undang atau peraturan pemerintah diberi hak untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik dalam bidang tertentu. Solusi konflik model ini banyak digunakan dalam bidang bisnis, ketenagakerjaan, lingkungan, dan hak asasi manusia di Indonesia.
  • 7. b) Mediasi Mediasi adalah proses menyelesaikan suatu konflik melalui bantuan mediator. Mediator merupakan seseorang atau suatu tim yang melakukan intervensi konflik atas permintaan pihak-pihak yang terlibat konflik. Mediasi memerlukan beberapa proses sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi kebutuhan intervensi 2) Pemetaan konflik 3) Menyusun desain intervensi 4) Melakukan dengar pendapat 5) Mengembangkan iklim konflik yang kondusif 6) Transformasi elemen konflik 7) Merumuskan alternatif keputusan bersama 8) Memilih satu alternatif yang disepakati bersama 9) Melaksanakan kesepakatan Solusi mediasi inilah yang paling sering digunakan untuk mengatasi konflik terutama konflik antarkelompok atau konflik antarindividu. Contohnya proses mediasi dalam konflik politik dan sosial di Indonesia. Misalnya, mediasi dalam konflik sosial di Poso, konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara, serta konflik antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Konflik Poso melibatkan Kelompok Masyarakat Kristen dan Kelompok Masysrakat Islam dengan mediator Pemerintah RI. Proses mediasi dalam konflik ini menghasilkan Perjanjian Malino I yang bisa menyelesaikan konflik tersebut secara formal. Mediasi konflik sosial di Maluku dan Maluku Utara menghasilkan Perjanjian Malino II. Di samping itu, mediasi konflik antara Pemerintah RI dan GAM menghasilkan Nota Kesepahaman antara Pemerintah RI dan GAM.
  • 8. c) Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses mengatasi konflik yang mentransformasi ke keadaan sebelum terjadinya konflik, yaitu keadaan kehidupan yang harmonis dan damai. Proses rekonsiliasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 1) Pihak yang terlibat konflik-korban dan pelanggar memilih mediator yang dihormati kedua belah pihak. 2) Mediator bekerja untuk menciptakan situasi yang saling memaafkan dan menyelesaikan. Dalam proses ini, kehormatan dan martabat kedua belah pihak perlu dijunjung tinggi dan dipulihkan. Kedua belah pihak juga wajib menghormati masyarakat bahkan ketika terjadi kejahatan. 3) Ritual masyarakat dilakukan sehingga membawa masyarakat yang bersatu sebagai jaminan pemberian maaf.9 9 Wirawan, Konfilk Dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, Dan Penelitian (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 184-186, 194-196, 199-212
  • 9. 2.5 Penyelesaian konflik dalam perspektif islam Di dalam agama Islam juga dijelaskan tentang tata cara mengatasi suatu konflik agar konflik tidak bersifat destruktif melainkan menjadi hal yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agama Islam mengajarkan bagaimana mengelola atau menyelesaikan perbedaan atau pertentangan dengan cara-cara damai. Meskipun agama Islam merupakan agama yang notabene menganut ajaran kebenaran mutlak, namun agama Islam tidak pernah mentolerir penggunaan kekerasan dalam ajarannya. Sebenarnya konsep resolusi konflik dalam Islam cenderung memiliki kesamaan dengan manajemen konflik secara umum. Dalam Islam resolusi konflik dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya debat dan musyawarah. Debat Debat pada dasarnya adalah salah satu cara berkompetisi dengan pihak atau kelompok lain. Dalam Al-Qur‟an, debat sering merujuk pada upaya kompetisi yang dilakukan kaum muslim dengan kaum non muslim. Debat sering digunakan oleh Nabi Allah untuk menanggapi segala tuduhan terhadap agama Islam sekaligus meyakinkan pihak lain tentang kebenaran agama Islam. Di dalam Al-Qur‟an juga di jelaskan bahwa berdebat harus dilakukan dengan adil dan fair yang tercantum pada surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut: (١٢٥) Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
  • 10. Musyawarah Selain debat, resolusi konflik dalam Islam juga dilakukan dengan musyawarah. Dalam Al-Qur‟an musyawarah sering merujuk pada penyelesaian konflik dan hubungan sesama kaum muslim, berbeda dengan debat yang cenderung ditujukan untuk kaum non-muslim. Tujuan musyawarah ini adalah untuk menemukan jalan keluar dari perbedaan yang tidak menyangkut gejala “idiologis” dan dikhotomik sehingga memungkinkan terbentuknya kompromi dan negosiasi. Sedangkan perdebatan lebih menunjukkan sebagai upaya untuk meyakinkan fihak lain, dan tidak mungkin terjadi kompromi, dan yang mungkin hanya sebatas memahami saja, bukan untuk saling membenarkan satu sama lain. Perihal musyawarah ini telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi sebagai berikut: (١٥٩) Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. 10 10 http://arenakami.blogspot.com/manajemen-konflik-dalam-perspektif.html
  • 11. BAB III Penutup  Kesimpulan Pada umumnya konflik memberikan dampak yang negatif namun pada kenyataannya justru sering kali menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia. Apalagi kita tinggal di negara Indonesia yang notabene penduduknya terdiri dari berbagai suku/etnis/ras yang bermacam-macam. Diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai antarsesama manusia agar tidak terjadi konflik yang tidak diinginkan. Jika konflik itu terjadi, maka ada beberapa cara untuk mengatasinya diantaranya adalah intervensi pihak ketiga, mediasi, dan rekonsiliasi. Sedangkan jika dipandang dari perspektif Islam, Islam banyak menggunakan cara- cara damai sebagai cara untuk mengelola konflik. Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan perbedaan yang dimiliki tiap-tiap manusia. Karena perbedaan itu merupakan kodrat Allah SWT yang tidak bisa ditolak. Perbedaan itu diciptakan untuk saling melengkapi, dan dengan perbedaan itu manusia akan terus berkembang dan menciptakan perubahan-perubahan yang nantinya akan bermanfaat bagi manusia pada umumnya.
  • 12. Daftar Pustaka Pruitt,Dean. G dan Rubin,Jeffrey Z.2009.Teori Konflik Sosial.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Susan, Novri.2009.Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer.Jakarta: Kencana Wirawan.2010.Konfilk Dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, Dan Penelitian.Jakarta: Salemba Humanika http://ipsb2011.wordpress.com/2012/05/25/pendekatan-konflik-dalam-study-islam http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/10/konflik-antar-etnis http://dhaniasashari.blogspot.com http://sccsmansamalili.blogspot.com/2011/11/pengertian-konflik-menurut-beberapa.html http://www.scribd.com/doc/102385999/11/UNSUR-UNSUR-KONFLIK http://arenakami.blogspot.com/manajemen-konflik-dalam-perspektif.html