SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
0
Kelompok Faraday
Balqis Fiona
Jeremy M T
Nousseva Renna
Rian Natanael
XII –MIA 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Dalam listrik sendiri terdapat
beberapa hal yang mempengaruhi listrik itu sendiri, salah satunya adalah
hambatan listri. Hambatan listrik merupakan suatu hambatan pada rangkaian
yang nantinya dapat menghambat arus listrik yang mengalir. Semakin besar
hambatan yang mengalir pada suatu rangkaian, maka arus yang mengalir pada
rangkaian pun juga makin kecil
Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat
listrik lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan
hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara,
yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.
Yang dimaksud hubungan seri adalah hubungan beberapa buah resistor
yang dipasang secara berturut-turut (gambar1.1). Suatu rangkaian disusun
secara paralel yakni beberapa buah resistor yang dipasang secara berderet
atau sejajar (gambar 1.2). Sedangkan rangkaian gabungan merupakan
rangkaian kombinasidarirangkaian seri dengan rangkaian paralel (gambar 1.3)
B. Tujuan
Tujuan dari praktek ini adalah agar dapat membuat rangkaian seri, paralel,
serta rangkaian campuran menggunakan arus listrik searah.
2
BAB II
ISI
A. Landasan Teori
Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling
berhubungan yang di dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik
(elemen, E atau ɛ) sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik. Pada
dasarnya ada dua jenis rangkaian istrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel.
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah resistor yang disusun secara sejajar (seri) antara
resistor yang satu dengan resistor yang lain. Cara perhitungan tahanannya
tinggal di jumlah saja antara satu resistor dengan resistor yang lain,
R1+R2+R3+…..+Rn.
Gambar rangkaian seri :
Dengan rumus hambatan total :
Rt = RAB= R1+R2+R3
Contoh soal rangkaian seri :
Rs = RAB = R1+R2+R3
= 2+4+6
= 12 Ω  hasil darihambatan rangkaian seri.
Rangkaian tahanan seri dibutuhkan jika:
a. Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar dari tahanan
atau resistor yang tersedia.
3
b. Untuk membagi tegangan, bila tegangan yang diminta lebih kecil
ataupun lebih besar daripada yang tersedia.
Sifat-sifat Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:
a. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
b. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
c. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan beban dalam rangkaian.
d. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau
putus, aliran arus terhenti.
Prinsip dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:
a. Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap hambatan serinya.
b. Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap
hambatan sama dengan kuat arus totalnya,
c. Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil
penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan
totalnya.
V total = V1 + V2 +.. Vn
I total = I1 = I2 =…. I n
R total = R1 + R2 + ... Rn
4
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan
sehari-hari (dirumah) yaitu:
a. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian
elektronik & lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu
(12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan
jala-jala (220V).
b. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang
masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara
jala-jala dengan ballastnya.
c. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur
kontrol), demikian juga kulkas.
d. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
2. Rangkaian Paralel
Tahanan atau resistor yang dihubungkan secara paralel adalah jika
semua ujung kaki depan tahanan R1, R2, dan R3 disambungkan atau
disimpulkan pada satu titik dan semua ujung kaki belakangnya juga
disambungkan atau disimpulkan pada satu titik.
Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang disusun secara
berderet atau sejajar. Jumlah nilai resistor gabungannya akan menjadi lebih
kecil dibandingkan jumlah nilai resistor masing-masing. Masing-masing
rangkaian dapat dihubungkan,walaupun terjadi pemutusan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain.
Gambar rangkaian parallel :
5
Sehingga dapat dituliskan dengan rumus:
n = Jumlah R
Ciri-ciri rangkaian paralel:
a. Arus yang mengalir lebih kecil
b. Nyala lampu kurang terang
c. Jika salah satu lampu maka lampu lain tetap menyala
Sifat-sifat Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:
a. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan
sumber.
b. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian
individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang.
c. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan
total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar.
(Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan
yang terkecil dalam rangkaian.)
d. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan
terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang
yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang
terputus tersebut.
Prinsip dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut :
6
a. Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap
hambatan paralelnya.
b. Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat
arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan
hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus
tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
c. Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar
tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya.
V total = V1 = V2 = V3 = .. V
I total = I1 + I2 +.. In
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
b. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.
3. Perbedaan Rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut:
a. Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya
berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
b. Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan
yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg
terpasang.
c. Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo
rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
7
d. Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian
paralel.
e. Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding
rangkaian paralel.
4. Rangkaian campuran
Rangkaian campuran adalah penggabungan atau kombinasiantara
rangkaian seridengan rangkaian parallel.
Gambar rangkaian campuran :
B. Rincian
Rincian harga yang dikeluarkan untuk membuat rangkaian seri, paralel, dan
campuran
4 Bohlam 5 watt : 4 x Rp. 5.000 = Rp. 20.000
4 fitting : 4 x Rp. 5.000 = Rp. 20.000
1 triple saklar : 1 x Rp. 35.000 = Rp. 35.000
1 steker : 1 x Rp.2.500 = Rp. 2.500
Kabel 4m : 4 x Rp. 4000 = Rp. 16.000
IsolasiListrik : 1 x Rp. 1.500 = Rp.1.500
IsolasiPutih : 1 x Rp. 5.000 = Rp. 5.000
Lakban Besar : 1 x Rp. 14.000 = Rp. 14.000
Double tape : 1 x Rp.5000 = Rp. 5.000
Kertas warna : 4 x Rp.2000 = Rp.8.000
8
BAB III
PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
 4 Bohlam 5watt
 4 buah fitting
 3 saklar
 Sebuah steker
 Kabel listrik 4m
 Obeng
 Papan catur
 Gunting
 IsolasiListrik
 IsolasiPutih
 Lakban besar
 Double Tape
 Kertas warna
 Bor
 Box kecil bekas
 Paku
 Kawat
9
B. Langkah Kerja
1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Buatlah Sketsa rangkaian yang ingin dibuat
3. Hilangkan warna hitam pada papan catur dengan cara mengamplas bagian
hitam papan catur tersebut.
4. Irislah kabel menggunakan gunting hingga hanya menyisakan serat kabel
5. Kaitkanlah serat kabel litrik tersebut pada masing – masing fitting lampu
10
6. Lakukanlah hal yang sama pada steker
7. Bolongilah papan tersebut hingga 16 lubang untuk tempat memasukan
kabel agar kabel tampak berada dibawah papan dan fitting berada dibagian
atas papan.
8. Sambungkanlah kabel – kabel listrik tersebut sesuai dengan sketsa
rangkaian yang telah dibuat.
9. Gunakanlah isolasi listrik untuk sambungan kabel listrik tersebut agar tidak
terjadi korsleting.
11
10.Sambunglah kabel listrik tersebut pada saklar, sehingga membuat saklar 1
menjadi rangkaian seri, saklar 2 menjadi rangkaian paralel, dan saklar 3
menjadi rangkaian campuran.
11.Buatlah kotak saklar menggunakan kardus bekas hias menggunakan kertas
warna.
12.Setelah rangkaian telah selesai dibuat, pasanglah keempat bohlam lampu
tersebut pada masing – masing saklar.
13.Buatlah suatu kaitan pada papan catur agar bisa ditutup sehingga kabel
tidak terlihat.
14.Coloklah steker pada stopkontak, cobalah masing – masing saklar.
Rangkaian seri, paralel, dan campuran pun selesai dibuat.
12
 Rangkaian seri
 Rangkaian Paralel
 Rangkaian Campuran
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua jenis rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian seri adalah resistor yang disusun secara sejajar (seri) antara resistor
yang satu dengan resistor yang lain. Rangkaian paralel merupakan rangkaian
yang disusun secara berderet atau sejajar. Jumlah nilai resistor gabungannya
akan menjadi lebih kecil dibandingkan jumlah nilai resistor masing-masing.
Rangkaian campuran adalah penggabungan atau kombinasi antara rangkaian
seri dengan rangkaian paralel.
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel dan rangkaiannya
sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu
lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampu yang dihasilkan
tidak terang (redup) dan energinya juga boros.
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain
tetap menyala dan nyala lampu terang. Kerugiannya adalah rangkaiannya yang
rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.
14
B. Saran
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini, Teman
– teman dapat mempelajari komponen yang ada dalam rangkaian tersebut
yaitu resistor yang di bahas dalam makalah ini, Kemudian jika ada salah dalam
penulisan, saya atas selaku penulis minta maaf sebesar besarnya.
Daftar Pustaka
http://tugas-makalahmu.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tentang-listrik.html
http://sydiksetianto.blogspot.co.id/2013/12/rangkaian-seri-dan-paralel.html
http://hidayatsaman.blogspot.co.id/
http://kumpulanmakalah474.blogspot.co.id/

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Aris Widodo
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganYulia Annisa
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada pakuazidny
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 

What's hot (20)

Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 

Similar to Rangkaian Listrik

Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Maulitsa Putriyono
 
00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx
00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx
00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptxnovimalinda59
 
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGANRESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGANPRAMITHA GALUH
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rspumammuhammad27
 
Tematik 6 tema 3 PB 3.pptx
Tematik 6 tema 3 PB 3.pptxTematik 6 tema 3 PB 3.pptx
Tematik 6 tema 3 PB 3.pptxElishaFarmah
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisResti3
 
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYARBahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYARHisbulloh Huda
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelAris Widodo
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Niko Kusuma
 
IPA TEMA 3 KELAS 6.docx
IPA TEMA 3 KELAS 6.docxIPA TEMA 3 KELAS 6.docx
IPA TEMA 3 KELAS 6.docxliantriwianti
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikrizka_pratiwi
 
Rangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikRangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikSepty Septy
 

Similar to Rangkaian Listrik (20)

ppt listrik.pptx
ppt listrik.pptxppt listrik.pptx
ppt listrik.pptx
 
Rangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralelRangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralel
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
 
00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx
00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx
00000-Rangkaian Listrik Novi Malinda.pptx
 
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGANRESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
 
rangkuman listrik dinamis
rangkuman listrik dinamisrangkuman listrik dinamis
rangkuman listrik dinamis
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
Tematik 6 tema 3 PB 3.pptx
Tematik 6 tema 3 PB 3.pptxTematik 6 tema 3 PB 3.pptx
Tematik 6 tema 3 PB 3.pptx
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYARBahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
 
IPA TEMA 3 KELAS 6.docx
IPA TEMA 3 KELAS 6.docxIPA TEMA 3 KELAS 6.docx
IPA TEMA 3 KELAS 6.docx
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrik
 
Rangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikRangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrik
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkumannoussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalamnoussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwoodnoussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatannoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringnoussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempanoussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Rangkaian Listrik

  • 1. 0 Kelompok Faraday Balqis Fiona Jeremy M T Nousseva Renna Rian Natanael XII –MIA 5
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Dalam listrik sendiri terdapat beberapa hal yang mempengaruhi listrik itu sendiri, salah satunya adalah hambatan listri. Hambatan listrik merupakan suatu hambatan pada rangkaian yang nantinya dapat menghambat arus listrik yang mengalir. Semakin besar hambatan yang mengalir pada suatu rangkaian, maka arus yang mengalir pada rangkaian pun juga makin kecil Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Yang dimaksud hubungan seri adalah hubungan beberapa buah resistor yang dipasang secara berturut-turut (gambar1.1). Suatu rangkaian disusun secara paralel yakni beberapa buah resistor yang dipasang secara berderet atau sejajar (gambar 1.2). Sedangkan rangkaian gabungan merupakan rangkaian kombinasidarirangkaian seri dengan rangkaian paralel (gambar 1.3) B. Tujuan Tujuan dari praktek ini adalah agar dapat membuat rangkaian seri, paralel, serta rangkaian campuran menggunakan arus listrik searah.
  • 3. 2 BAB II ISI A. Landasan Teori Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling berhubungan yang di dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik. Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian istrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel. 1. Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah resistor yang disusun secara sejajar (seri) antara resistor yang satu dengan resistor yang lain. Cara perhitungan tahanannya tinggal di jumlah saja antara satu resistor dengan resistor yang lain, R1+R2+R3+…..+Rn. Gambar rangkaian seri : Dengan rumus hambatan total : Rt = RAB= R1+R2+R3 Contoh soal rangkaian seri : Rs = RAB = R1+R2+R3 = 2+4+6 = 12 Ω  hasil darihambatan rangkaian seri. Rangkaian tahanan seri dibutuhkan jika: a. Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar dari tahanan atau resistor yang tersedia.
  • 4. 3 b. Untuk membagi tegangan, bila tegangan yang diminta lebih kecil ataupun lebih besar daripada yang tersedia. Sifat-sifat Rangkaian Seri adalah sebagai berikut: a. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama. b. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan. c. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian. d. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti. Prinsip dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut: a. Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap hambatan serinya. b. Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus totalnya, c. Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan totalnya. V total = V1 + V2 +.. Vn I total = I1 = I2 =…. I n R total = R1 + R2 + ... Rn
  • 5. 4 Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (dirumah) yaitu: a. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V). b. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya. c. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas. d. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban. 2. Rangkaian Paralel Tahanan atau resistor yang dihubungkan secara paralel adalah jika semua ujung kaki depan tahanan R1, R2, dan R3 disambungkan atau disimpulkan pada satu titik dan semua ujung kaki belakangnya juga disambungkan atau disimpulkan pada satu titik. Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang disusun secara berderet atau sejajar. Jumlah nilai resistor gabungannya akan menjadi lebih kecil dibandingkan jumlah nilai resistor masing-masing. Masing-masing rangkaian dapat dihubungkan,walaupun terjadi pemutusan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain. Gambar rangkaian parallel :
  • 6. 5 Sehingga dapat dituliskan dengan rumus: n = Jumlah R Ciri-ciri rangkaian paralel: a. Arus yang mengalir lebih kecil b. Nyala lampu kurang terang c. Jika salah satu lampu maka lampu lain tetap menyala Sifat-sifat Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut: a. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber. b. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang. c. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.) d. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut. Prinsip dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut :
  • 7. 6 a. Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan paralelnya. b. Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya. c. Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya. V total = V1 = V2 = V3 = .. V I total = I1 + I2 +.. In 1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari: a. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel. b. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala. 3. Perbedaan Rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut: a. Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut. b. Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang. c. Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
  • 8. 7 d. Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel. e. Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding rangkaian paralel. 4. Rangkaian campuran Rangkaian campuran adalah penggabungan atau kombinasiantara rangkaian seridengan rangkaian parallel. Gambar rangkaian campuran : B. Rincian Rincian harga yang dikeluarkan untuk membuat rangkaian seri, paralel, dan campuran 4 Bohlam 5 watt : 4 x Rp. 5.000 = Rp. 20.000 4 fitting : 4 x Rp. 5.000 = Rp. 20.000 1 triple saklar : 1 x Rp. 35.000 = Rp. 35.000 1 steker : 1 x Rp.2.500 = Rp. 2.500 Kabel 4m : 4 x Rp. 4000 = Rp. 16.000 IsolasiListrik : 1 x Rp. 1.500 = Rp.1.500 IsolasiPutih : 1 x Rp. 5.000 = Rp. 5.000 Lakban Besar : 1 x Rp. 14.000 = Rp. 14.000 Double tape : 1 x Rp.5000 = Rp. 5.000 Kertas warna : 4 x Rp.2000 = Rp.8.000
  • 9. 8 BAB III PERCOBAAN A. Alat dan Bahan  4 Bohlam 5watt  4 buah fitting  3 saklar  Sebuah steker  Kabel listrik 4m  Obeng  Papan catur  Gunting  IsolasiListrik  IsolasiPutih  Lakban besar  Double Tape  Kertas warna  Bor  Box kecil bekas  Paku  Kawat
  • 10. 9 B. Langkah Kerja 1. Siapkan Alat dan Bahan 2. Buatlah Sketsa rangkaian yang ingin dibuat 3. Hilangkan warna hitam pada papan catur dengan cara mengamplas bagian hitam papan catur tersebut. 4. Irislah kabel menggunakan gunting hingga hanya menyisakan serat kabel 5. Kaitkanlah serat kabel litrik tersebut pada masing – masing fitting lampu
  • 11. 10 6. Lakukanlah hal yang sama pada steker 7. Bolongilah papan tersebut hingga 16 lubang untuk tempat memasukan kabel agar kabel tampak berada dibawah papan dan fitting berada dibagian atas papan. 8. Sambungkanlah kabel – kabel listrik tersebut sesuai dengan sketsa rangkaian yang telah dibuat. 9. Gunakanlah isolasi listrik untuk sambungan kabel listrik tersebut agar tidak terjadi korsleting.
  • 12. 11 10.Sambunglah kabel listrik tersebut pada saklar, sehingga membuat saklar 1 menjadi rangkaian seri, saklar 2 menjadi rangkaian paralel, dan saklar 3 menjadi rangkaian campuran. 11.Buatlah kotak saklar menggunakan kardus bekas hias menggunakan kertas warna. 12.Setelah rangkaian telah selesai dibuat, pasanglah keempat bohlam lampu tersebut pada masing – masing saklar. 13.Buatlah suatu kaitan pada papan catur agar bisa ditutup sehingga kabel tidak terlihat. 14.Coloklah steker pada stopkontak, cobalah masing – masing saklar. Rangkaian seri, paralel, dan campuran pun selesai dibuat.
  • 13. 12  Rangkaian seri  Rangkaian Paralel  Rangkaian Campuran
  • 14. 13 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Ada dua jenis rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan paralel. Rangkaian seri adalah resistor yang disusun secara sejajar (seri) antara resistor yang satu dengan resistor yang lain. Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang disusun secara berderet atau sejajar. Jumlah nilai resistor gabungannya akan menjadi lebih kecil dibandingkan jumlah nilai resistor masing-masing. Rangkaian campuran adalah penggabungan atau kombinasi antara rangkaian seri dengan rangkaian paralel. Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampu yang dihasilkan tidak terang (redup) dan energinya juga boros. Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap menyala dan nyala lampu terang. Kerugiannya adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.
  • 15. 14 B. Saran Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini, Teman – teman dapat mempelajari komponen yang ada dalam rangkaian tersebut yaitu resistor yang di bahas dalam makalah ini, Kemudian jika ada salah dalam penulisan, saya atas selaku penulis minta maaf sebesar besarnya. Daftar Pustaka http://tugas-makalahmu.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tentang-listrik.html http://sydiksetianto.blogspot.co.id/2013/12/rangkaian-seri-dan-paralel.html http://hidayatsaman.blogspot.co.id/ http://kumpulanmakalah474.blogspot.co.id/