SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
β€œUKURAN PEMUSATAN, UKURANPENYEBARAN β€œ
Disusun Oleh :
Nama Kelompok :
1. Anita Juliani ( 06081181419006)
2. Putri Yani ( 06081181419072)
3. Siti Sholekah ( 06081181419011)
Dosen pengasuh :
1. Prof.Dr.Ratu Ilma I.P.,M.Si.
2. Puji Astuti.M.Sc.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ANGKATAN 2014
A. Ukuran Pemusatan Data
1. Pengertian ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal dari data yang dapat memberikan gambaran yang
lebih jelas dan singkat tentang pusat data yang juga mewakili seluruh data.
2. Macam-macam ukuran pemusatan data
2.1 Rata-rata (Mean)
2.1.1 Rata-rata daridata tunggal
Rata-rata hitung dari data tunggal dapat diperolah dengan cara menjumlahkan seluruh nilai
dan membaginya dengan banyaknya data. Dirumuskan dengan :
Keterangan :
xΜ„ = Mean
βˆ‘ 1𝑛
𝑖=1 = Jumlah seluruh data
n = banyaknya data
Contoh :
Perhitungan mean nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi agama islam, PMP,Bahasa Indonesia,
Bahasa inggris, IPS dan IPA seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri.
X F
9 1
8 1
7 1
6 1
5 1
4 1
βˆ‘x= 39 N=6
Dari tabel diatas telah kita peroleh βˆ‘x= 39, sedangkan N=6. Dengan demikian :
xΜ„ =
βˆ‘x
𝑁
=
39
6
= 6,50
2.1.2Rata-rata hitung dari data yang telah dikelompokkan
Untuk data kelompokkan mean dapat diperoleh dengan menggunakan dua metode, yaitu
metode panjang dan metode singkat.
2.1.3 Mencari mean data kelompokkan dengan menggunakan metode panjang
xΜ„ =
βˆ‘ 1𝑛
𝑖=1
𝑛
Pada perhitungan mean yang menggunakan metode panjang, semua kelompokan data
(interval) yang ada terlebih dahulu dicari, nilai tengah midpoint-nya. Setelah itu, tiap midpoint
diperkalikan dengan frekuensi yang dimilikki oleh masing-masing interval yang bersangkutan.
Rumus :
Contoh :
Nilai hasil tes seleksi bidang studi bahasa inggris dari sejumlah 800 orang calon yang mengikuti tes
seleksi penerimaan calon sisiwa pada sebuah SMA swasta
Interval nilai F
75-79 8
70-74 16
65-69 32
60-64 160
55-59 240
50-54 176
45-49 88
40-44 40
35-39 32
30-34 8
total 800= N
Dari tabel diatas tentukan rata-ratanya ?
Jawab :
Perhitungan rata-rata dengan menggunakan metode panjang
Interval nilai F X fX
75-79 8 77 616
70-74 16 72 1152
65-69 32 67 2144
60-64 160 62 9920
55-59 240 57 13680
50-54 176 52 9152
45-49 88 47 4136
40-44 40 42 1680
35-39 32 37 1184
30-34 8 32 256
total 800= ₐ - 43920= βˆ‘fX
Dari tabel diatas telah kita peroleh βˆ‘fX=43920, adapun N=800. Dengan demikian :
xΜ„ =
βˆ‘fX
𝑁
=
43920
800
= 54,90
xΜ„ =
βˆ‘fX
𝑁
2.1.4 Mencarimean data kelompokkan dengan menggunakan singkat
Rumus yang digunakan :
Keterangan :
xΜ„ = Rata-rata (mean)
x’= mean terkaan atau mean taksiran
βˆ‘fXαΎΏ = jumlah dari hasil perkalian antara titik tengah buatan sendiri dengan frekuensi dari masing-
masing interval.
N= Number of Cases
2.1.5 Rata-rata Geometris dan data tunggal
Rata-rata geometris G dari sekumpulan angka X1,X2,....,Xn, adalah akar pangkat n dari
perkalian angka-angka tersebut, dinyatakan dengan rumus :
Contoh :
Tentukan rata-rata geometris dari 4,9,6!
Jawab :
G=√4.9.63
G=√2163
G=6
2.1.6 Rata-rata geometris dari data yang dikelompokkan
Untuk mencari rata-rata geometris dari data kelompokkan dengan menggunakan rumus :
Log G =
βˆ‘(𝑓𝑖 π‘™π‘œπ‘” π‘₯𝑖)
βˆ‘π‘“π‘–
2.1.7 Rata-rata harmonis data tunggal
Rata-rata harmonis data tunggal dirumuskan dengan :
xΜ„ = x’+ i (
βˆ‘πŸπ—αΎΏ
𝑡
)
G=√ π‘₯₁. π‘₯β‚‚. π‘₯n𝑛
H=
𝑛
βˆ‘ 1
π‘₯1
𝑛
𝑖=1
2.1.8 Rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan
Rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan rumus :
2.2 Median
Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang diurutkan(disusun) dari data terkecil
sampai data terbesar.
2.2.1 Median dari data tunggal
Contoh :
Diketahui data sebagaiberikut :
3,2,5,2,4,6,6,7,9,6. Carilah mediannya!
Jawab : Setelah data diurutkan didapat 2,2,3,4,5,6,6,6,7,9
Karena n genap maka mediannya :
Me=
5+6
2
Me= 5,5
2.2.2 Median dari data yang telah dikelompokkan
Untuk mencari nilai dari median yang telah dikelompokkan dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
b= batas bawah kelas median
p= panjang kelas
n= banyaknya data
F=jumlah frekuensi sebelum kelas median
f= frekuensi kelas median
Contoh :
Tentukanlah median dari data berikut !
Tabel 1.1
Tinggi Frekuensi (f)
H=
𝑛
βˆ‘
𝑓
π‘₯𝑖
Me= b + P(
1
2
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
)
150-154 3
155-159 5
160-164 10
165-169 13
170-174 7
175-179 2
Penyelesaian :
a. Tabel 1.1 dilengkapi dengan nilai yang diperlukan sehingga menjadi sepertitabel 1.2
Tabel 1.2 frekuensi dan frekuensi kumulatif tinggi
Tinggi Frekuensi (f) Frekuensi
kumulatif (fk)
150-154 3 3
155-159 5 8
160-164 10 18
165-169 13 31
170-174 7 38
175-179 2 40
βˆ‘π‘“1 = 40
b. Tentukan kelas yang memuat median, yaitu dengan menghitung nilai
1
2
n =
1
2
(40)= 20. Berarti kelas median terletak pada kelas 165-169.
b= 164,5; F= 18, f=13, P=5
Me= b + P(
1
2
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
)
Me= 164,5 + 5(
1
2
40βˆ’18
13
)
Me= 165,27
Jadi, mediannya adalah 165,27.
2.3 Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling
besar.
2.3.1 Modus dari data tunggal
Contoh :
Tentukan modus dari data berikut ini !
1,2,3,2,2,3,4,5,6,2
Jawab :
Setelah diurutkan diperoleh : 1,2,2,2,2,3,3,4,5,6
Modus (Mo)= 2
2.3.2 Modus dari data yang telah dikelompokkan
Untuk menghitung modus dari data yang telah dikelompokkan dengan menggunakan rumus :
Contoh :
Tentukan modus data berikut!
Tinggi Frekuensi (f)
150-154 3
155-159 5
160-164 10
165-169 13
170-174 7
175-179 2
Penyelesaian :
Kelas yang memuat modus adalah kelas 165-169 (karena mempunyai frekuensi yang terbanyak)
b= 164,5 ; b1= 13-10 = 3; b2= 13-7= 6; P= 5
Mo=b + P
𝑏1
𝑏1+𝑏2
Mo=164,5 + 5
3
3+6
Mo= 164,5 + 1,7
Mo= 166,2
Jadi, modusnya adalah 166,2.
3. Hubungan antara rata-rata (xΜ„ ),Median (Me), dan Modus (Mo)
Terdapat hubungan empiris antara (xΜ„ ), (Me), dan (Mo), yaitu
atau
Contoh soal :
Dari beberapa kali ujian pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan Kimia, seorang siswa
mendapatkan nilai dalam bentuk distribusi seperti pada tabel 1.1. pada mata pelajaran apa siswa itu
mendapatkan hasil yang terbaik ?
Mo=b + P
𝑏1
𝑏1+𝑏2
Mo= xΜ„ - 3 (xΜ„ - Me) Mo= 3 Me-2 xΜ„
Tabel 1.1 median dan modus beberapa pelajaran
Pelajaran Median Modus
Matematika 7,5 6,0
Bahasa Inggris 7,5 7,0
Kimia 6,5 7,5
Penyelesaian :
Hasil terbaik dilihat dari rata-rata hasil ujian
Mo= 3 Me-2 xΜ„
Pelajaran Matematika :
6,0= 3 (7,5 )-2 xΜ„
6,0= 22,5- 2 xΜ„
2 xΜ„ = 22,5-6,0 = 16,5
xΜ„ = 8, 25
Pelajaran Bahasa Inggris :
7,0= 3 (7,5 )-2 xΜ„
7,0= 22,5- 2 xΜ„
2 xΜ„ = 22,5-7,0 = 15,5
xΜ„ = 7, 75
Pelajaran Kimia :
7,5= 3 (6,5 )-2 xΜ„
7,5= 19,5- 2 xΜ„
2 xΜ„ = 19,5 -7,5= 12
xΜ„ = 6
Rata-rata tertinggi terdapat pada mata pelajaran Matematika. Jadi, nilai terbaik terdapat pada pelajaran
Matematika.
B.Ukuran Penyebaran Data
1. Pengertian ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data adalah berbagai macam ukuran statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui luas penyebaran data,atau variasi data, atau bomogenitas data, atau stabilitas data.
2. Macam-macam ukuran penyebaran data
2.1 Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi suatu kelompok data menjadi empat bagian yang
sama besar.
2.4.1 Cara menghitung kuartil untuk data yang tidak berkelompok
Nilai kuartil dari sebuah data dapat ditentukan jika data tersebut sudah diurutkan dari nilai Nil
Jika nomor urutan tersebut bukan bilangan cacah maka harus digunakan interpolasi.
Contoh :
Tentukan kuartil bawah, kuartil tengah, dan kuartil atas dari data berikut!
Nilai Frekuensi (fi) Frekuensi Kumulatif (fk)
4 3 3
5 9 12
6 13 25
7 13 38
8 0 48
9 2 50
βˆ‘ fi= 50
Penyelesaian :
Letak kuartil bawah (Q1) pada data urutan
Ke
1
4
(n + 1) =
1
4
(51)= 12,75
Letak kuartil tengah ( Q2) pada data urutan
Ke
1
2
(n + 1) =
1
2
(51) = 25,50
Letak kuartil atas (Q3) pada data urutan
Ke
3
4
(n + 1) =
3
4
(51) = 38,25
Karena, nomor urutan bukan bilangan cacah maka digunakan interpolasi. Sehingga diperoleh :
Q1= Y12 + 0,75 (Y13-Y12)= 5 + 0,75 (6-5) = 5,75
Q2= Y25 + 0,50 (Y26-Y25) = 6 + 0,5 (7-6) = 6,5
Q3= Y38 + 0,25 (Y39-Y38)= 7 + 0,25 (8-7) = 7,25
Letak Q1:
𝑛+1
4
Letak Q2 :
2(𝑛+1)
4
Letak Q3 :
3(𝑛+1)
4
2.4.2 Kuartil untuk data berkelompok
Untuk mencari nilai kuartil data berkelompok dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
b= tepi bawah kelas Q
P = panjang kelas
F= jumlah frekuensi sebelum kelas Q
f= frekuensi kelas Q
n= jumlah data
Contoh :
Nilai pelajaran Matematika dari 40 orang siswa dikelompokkan seperti tabel 1.22
Tabel 1.22 Frekuensi Nilai Matematika
Nilai Frekuensi (fi)
42-46 1
47-51 5
52-56 5
57-61 15
62-66 8
67-71 4
72-76 2
βˆ‘ fi=40
Tentukan :
a. Kuartil bawah
b. Kuartil tengah, dan
c.Kuartil atas
Penyelesaian :
Tabel 1.23 Frekuensi dan frekuensi kumulatif nilai matematika
Nilai Frekuensi (fi) Frekuensi kumlatif (fk)
42-46 1 1
Q1 = b + P
1
4
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
Q2 = b + P
1
2
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
Q3 = b + P
3
4
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
47-51 5 6
52-56 5 11
57-61 15 26
62-66 8 34
67-71 4 38
72-76 2 40
βˆ‘ fi=40
a. Kuartil bawah atau kuartil ke-1 (Q1)
Untuk menentukan nilai Q1 maka kita caridulu kelas yang memuat Q1,yaitu dengan menghitung nilai
1
4
n =
1
4
(40) = 10. Berarti, kelas yang memuat Q1 adalah 52-56 =, (fk=11)
Maka diperoleh b= 51,5; F=6; f= 5; P= 5
Sehingga kuartil bawahnya :
Q1 = b + P
1
4
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
Q1= 51,5 + 5
10βˆ’6
5
Q1= 51,5 + 4 = 55,5
Jadi, kuartil bawahnya adalah 55,5.
b. Kuartil tengah atau kuartil ke-2 (Q2)
Untuk menentukan nilai Q2 maka kita caridulu kelas yang memuat Q2,yaitu dengan menghitung nilai
1
2
n =
1
2
(40) = 20. Berarti, kelas yang memuat Q2 adalah 57-61 =, (fk=15)
Maka diperoleh b= 56,5; F=11; f= 15; P= 5
Sehingga kuartil tengahnya :
Q2 = b + P
1
2
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
Q2= 51,5 + 5
20βˆ’11
15
Q2= 56,5 +3 = 59,5
Jadi, kuartil tengahnya adalah 59,5.
c. Kuartil atas atau kuartil ke-3 (Q3)
Untuk menentukan nilai Q3 maka kita caridulu kelas yang memuat Q3,yaitu dengan menghitung nilai
3
4
n =
3
4
(40) = 30. Berarti, kelas yang memuat Q3adalah 61-66 =, (fk=)34
Maka diperoleh, b= 61,5; F=26; f= 8; P= 5
Sehingga kuartil atasnya :
Q3 = b + P
3
4
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
Q2= 61,5 + 5
30βˆ’26
8
Q2= 61,5 +2,5= 64
Jadi, kuartil atasnya adalah 64.
2.2 Persentil
Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama setelah data
disusun dari yang terkecil sampai ke terbesar.
2.2.1 Persentil data yang tidak berkelompok
Untuk mencari nilai persentil data yang tidak berkelompok dengan menggunakan rumus :
Contoh :
Diketahui data 6, 7, 9, 4, 3, 4, 7, 8, 5, 7
Tentukan P20 dan P80.
Jawab :
Telah diurutkan, data menjadi : 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 7, 8, 9
Letak P1=
𝑖
100
(n+1)
ο‚· Letak P20=
20
100
(10+1) = 2,2 jadi, P20= 4 + 0,2 (4-4) = 4
ο‚· Letak P80=
80
100
(10+1) = 8,8 jadi, P80= 7+ 0,8 (8-7) = 7,8
2.5.2 Persentil data yang berkelompok :
Untuk mencari nilai persentil data yang berkelompok yaitu dengan menggunakan rumus :
Contoh :
Tentukan persentil ke-10 dan persentil ke-84 dari distribusi frekuensi berikut.
Tabel 1.26 Frekuensi dan frekuensi kumulatif skor
P1=
𝑖
100
(n+1)
Pi= b + P
π‘Ÿπ‘–βˆ’πΉ
𝑓
Skor (x) Frekuensi (fi) Frekuensi kumulatif (fk)
0-9 3 3
10-19 67 70
20-29 205 275
30-39 245 520
40-49 213 733
50-59 147 880
60-69 77 957
70-79 34 991
80-89 8 999
90-99 1 1000
Sfi= 1000
Penyelesaian :
a. Persentil ke-10 (P10) i= 10
Kita cari dulu kelas yang memuat P10 ,yairu dengan menghitung nilai dari
10
100
n =
10
100
(1000)= 100
Berarti kelas yang memuat P10 terletak pada kelas 20-29
Maka diperoleh, b= 19,5; F=70; f=205; P=10
Sehingga persentil ke-10 adalah
P10= b + P
10
100
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
P10= 19,5 + 10
100βˆ’70
205
P10= 19,5 + 1,5 = 21,0.
Jadi, persentil ke-10 adalah 21,0.
b. Persentil ke-84 (P84) i= 84
Kita cari dulu kelas yang memuat P84 ,yairu dengan menghitung nilai dari
84
100
n =
84
100
(1000)= 840
Berarti kelas yang memuat P84 terletak pada kelas 50-59
Maka diperoleh, b= 49,5; F=733; f=147; P=10
Sehingga persentil ke-84 adalah
P84= b + P
84
100
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
P84= 49,5 + 10
840βˆ’733
147
P84= 49,5 +7,3 = 56,8
Jadi, persentil ke-84adalah 56,8.
2.3 Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi sekumupulan data yang sudah diurutkan dari data
terkecil ke data terbesar dapat dibagi menjadi sepuluh bagian. Masing-masing bagian mengandung
10% data. Dengan demikian suatu sekumpulan data mempunyai 9 buah desil, yaitu D1, D2, D3,...,D9.
2.3.1 Desil data yang tidak berkelompok
D1 letaknya pada data urutan ke
1
10
(n + 1)
D2 letaknya pada data urutan ke
2
10
(n + 1)
D3 letaknya pada data urutan ke
3
10
(n + 1)
. .
. .
D9 letaknya pada data urutan ke
9
10
(n + 1)
2.3.2 Desil data yang berkelompok
Contoh :
Skor tes 1000 siswa siswa dari suatu uji coba tercatat seperti pada tabel 1.24.
Tabel 1.24 Frekuensi skor tes
Skor (x) Frekuensi (fi)
0-9 3
10-19 67
20-29 205
30-39 245
40-49 213
50-59 147
60-69 77
70-79 34
80-89 8
90-99 1
Sfi= 1000
Tentukan :
a. Desil ke-3 (D3)
b. Desil ke-6 (D6)
Penyelesaian :
Di=b + P
𝑖
10
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
Tabel 1.24 dilengkapi dengan nilai yang diperlukan sehingga menjadi seperti pada tabel 1.25.
Tabel 1.25 frekuensi dan frekuensi kumulatif skor
Skor (x) Frekuensi (fi) Frekuensi kumulatif (fk)
0-9 3 3
10-19 67 70
20-29 205 275
30-39 245 520
40-49 213 733
50-59 147 880
60-69 77 957
70-79 34 991
80-89 8 999
90-99 1 1000
Sfi= 1000
a. desil ke-3 (D3)
Kita cari dulu kelas yang memuat D3, yaitu dengan menghitung nilai dari
3
10
n =
3
10
(1000)= 300
Berarti kelas yang memuat D3 terletak pada kelas 30-39
Maka diperoleh, b= 29,5; F=275; f=245; P=10
Sehingga desil ke-3 adalah
D3= b + P
3
10
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
D3= 29,5 + 10
300βˆ’275
245
D3= 29,5 + 1,0 = 30,5
Jadi, desil ke-3adalah 30,5.
b. desil ke-6 (D6)
Kita cari dulu kelas yang memuat D6, yaitu dengan menghitung nilai dari
6
10
n =
6
10
(1000)= 600
Berarti kelas yang memuat D6 terletak pada kelas 40-49
Maka diperoleh, b= 39,5; F=520; f=213; P=10
Sehingga desil ke-6 adalah
D6= b + P
6
10
π‘›βˆ’πΉ
𝑓
D6= 39,5 + 10
600βˆ’520
213
D6= 39,5 + 3,7 = 43,2
Jadi, desil ke-6 adalah 43,2.
2.1 range
Range (R) adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukkan jarak penyebaran antara skor
(nilai) yang terendah (Lowest score) sampaiskor (nilai) yang tertinggi (Highest Score) . Dengan
rumus :
Keterangan :
R= range yang kita cari
H= Skor atau nilai yang tertinggi (Highest score)
L= Skor atau nilai yang terendah (Lowest Score)
2.1.1 Penggunaan Range
Range kita gunakan sebagai ukuran,apabila didalam waktu yang sangat singkat kita ingin
memperoleh gambaran tentang penyebaran data yang sedang kita selidiki dengan mengabaikan faktor
ketelitian atau kecermatan.
2.1.2 Kebaikan dan kelemahan range
Kebaikan range sebagai salah satu ukuran penyebaran data ialah dengan menggunakan range
dalam waktu singkat dapat diperoleh gambaran umum mengenai luas penyebaran data yang sedang
kita hadapi. Sedangkan kelemahannya ialah range akan sangat tergantung kepada nilai-nilai
ekstrimnya. Dan range sebagai ukuran penyebaran data, tidak memperhatikan distribusi yang terdapat
didalam range itu sendiri.
2.2 Deviasi
Deviasi adalah selisih atau simpangan dari masing-masing skor atau interval, dari nilai rata-
rata hitungnya (deviation from the mean).
2.2.1 Deviasi rata-rata
Deviasi rata-rata adalah jumlah harga mutlak deviasi dari tiap-tiap skor, dibagi dengan
banyaknya skor itu sendiri.
2.2.2 Deviasi Standar
Deviasi standar ialah deviasi rata-rata yang tadinya memilikki kelemahan, telah dibakukan
atau distandarisasikan, sehingga memilikki kadar kepercayaan atau reliabilitas yang lebih mantap,
oleh karena itu, dalam dunia analisis statistik deviasi standar ini mempunyai kedudukan yang amat
penting.
R = H-L
Daftar Pustaka
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Sabandar, Jozua. 2009. Matematika.Jakarta : Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

More Related Content

What's hot

Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistikLukmanul Hakim
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitassilvia kuswanti
Β 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))reno sutriono
Β 
Kalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integralKalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integralHanifa Zulfitri
Β 
Bab 2 distribusi frekuensi
Bab 2 distribusi frekuensiBab 2 distribusi frekuensi
Bab 2 distribusi frekuensisholikhankanjuruhan
Β 
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasPert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasCanny Becha
Β 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013andibutsiawan
Β 
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran dataRia Defti Nurharinda
Β 
Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...
Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...
Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...Rifatin Aprilia
Β 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
Β 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson methodokti agung
Β 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasarsilvia kuswanti
Β 
Contoh soal satistik
Contoh soal satistikContoh soal satistik
Contoh soal satistiksantyirfan
Β 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
Β 
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...sri rahayu
Β 
5.Kuartil
5.Kuartil5.Kuartil
5.Kuartilwidi1966
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
Β 

What's hot (20)

Contoh uji homogenitas levene
Contoh uji homogenitas leveneContoh uji homogenitas levene
Contoh uji homogenitas levene
Β 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
Β 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Β 
Kalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integralKalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integral
Β 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
Β 
Bab 2 distribusi frekuensi
Bab 2 distribusi frekuensiBab 2 distribusi frekuensi
Bab 2 distribusi frekuensi
Β 
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasPert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Β 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Β 
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
Β 
Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...
Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...
Statistik Penyajian Data dalam bentuk diagram tabel dan Grafik serta cara pen...
Β 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
Β 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
Β 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
Β 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
Β 
Contoh soal satistik
Contoh soal satistikContoh soal satistik
Contoh soal satistik
Β 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
Β 
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
makalah VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK VARIABEL RANDOM DIS...
Β 
5.Kuartil
5.Kuartil5.Kuartil
5.Kuartil
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Β 

Similar to Ukuran pemusatan, ukuran penyebaran

Tugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaTugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaHMTA
Β 
Ppt singkat pengantar statistika
Ppt singkat pengantar statistikaPpt singkat pengantar statistika
Ppt singkat pengantar statistikaRizki Novaldi
Β 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfazizahsiti6
Β 
Materi SMA X : Statistika (2)
Materi SMA X : Statistika (2)Materi SMA X : Statistika (2)
Materi SMA X : Statistika (2)Ana Sugiyarti
Β 
Statistika2
Statistika2Statistika2
Statistika2kusnadiyoan
Β 
Contoh soal-statistika
Contoh soal-statistikaContoh soal-statistika
Contoh soal-statistikafitri fitriani
Β 
Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]
Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]
Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]Maysy Maysy
Β 
penyajian-data.ppt
penyajian-data.pptpenyajian-data.ppt
penyajian-data.pptLailanRinsiyani
Β 
Materi 4 ukuran nilai pusat vi d
Materi 4  ukuran nilai pusat vi dMateri 4  ukuran nilai pusat vi d
Materi 4 ukuran nilai pusat vi dNurul Faqih Isro'i
Β 
STATISTIK Muh. fadlih dahlan
STATISTIK Muh. fadlih dahlanSTATISTIK Muh. fadlih dahlan
STATISTIK Muh. fadlih dahlanmuhfadlihdahlan
Β 
Makalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralMakalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralNailul Hasibuan
Β 
Statistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIStatistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIsri sayekti
Β 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukanisukani
Β 
Tugas statistik ekonomi
Tugas statistik ekonomiTugas statistik ekonomi
Tugas statistik ekonomifriska wulandari
Β 
Statistik
StatistikStatistik
Statistikaffanash
Β 
statistik
statistikstatistik
statistikaffanash
Β 

Similar to Ukuran pemusatan, ukuran penyebaran (20)

Tugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaTugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika sapta
Β 
Ppt singkat pengantar statistika
Ppt singkat pengantar statistikaPpt singkat pengantar statistika
Ppt singkat pengantar statistika
Β 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdf
Β 
Materi SMA X : Statistika (2)
Materi SMA X : Statistika (2)Materi SMA X : Statistika (2)
Materi SMA X : Statistika (2)
Β 
Statistika2
Statistika2Statistika2
Statistika2
Β 
Contoh soal-statistika
Contoh soal-statistikaContoh soal-statistika
Contoh soal-statistika
Β 
Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]
Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]
Ppt makalah konsep dasar_matematika[1]
Β 
Penyajian data
Penyajian dataPenyajian data
Penyajian data
Β 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
Β 
penyajian-data.ppt
penyajian-data.pptpenyajian-data.ppt
penyajian-data.ppt
Β 
Bahan yola
Bahan yolaBahan yola
Bahan yola
Β 
Materi 4 ukuran nilai pusat vi d
Materi 4  ukuran nilai pusat vi dMateri 4  ukuran nilai pusat vi d
Materi 4 ukuran nilai pusat vi d
Β 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
Β 
STATISTIK Muh. fadlih dahlan
STATISTIK Muh. fadlih dahlanSTATISTIK Muh. fadlih dahlan
STATISTIK Muh. fadlih dahlan
Β 
Makalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralMakalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentral
Β 
Statistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIStatistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TI
Β 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani
Β 
Tugas statistik ekonomi
Tugas statistik ekonomiTugas statistik ekonomi
Tugas statistik ekonomi
Β 
Statistik
StatistikStatistik
Statistik
Β 
statistik
statistikstatistik
statistik
Β 

More from Siti Sholekah

Triple integrals
Triple integralsTriple integrals
Triple integralsSiti Sholekah
Β 
Menceraikan pecahan kedalam pecahan bagian
Menceraikan pecahan kedalam pecahan bagianMenceraikan pecahan kedalam pecahan bagian
Menceraikan pecahan kedalam pecahan bagianSiti Sholekah
Β 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Siti Sholekah
Β 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswaSiti Sholekah
Β 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiSiti Sholekah
Β 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalSiti Sholekah
Β 
Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)Siti Sholekah
Β 
Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)Siti Sholekah
Β 
Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)Siti Sholekah
Β 
aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)
aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)
aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)Siti Sholekah
Β 
Pengertian filsafat (pancasila)
Pengertian filsafat (pancasila)Pengertian filsafat (pancasila)
Pengertian filsafat (pancasila)Siti Sholekah
Β 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraSiti Sholekah
Β 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulusSiti Sholekah
Β 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantaraSiti Sholekah
Β 
Media pembelajaran konvensional matematika
Media pembelajaran konvensional matematikaMedia pembelajaran konvensional matematika
Media pembelajaran konvensional matematikaSiti Sholekah
Β 

More from Siti Sholekah (15)

Triple integrals
Triple integralsTriple integrals
Triple integrals
Β 
Menceraikan pecahan kedalam pecahan bagian
Menceraikan pecahan kedalam pecahan bagianMenceraikan pecahan kedalam pecahan bagian
Menceraikan pecahan kedalam pecahan bagian
Β 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Β 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
Β 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Β 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
Β 
Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_5. Empat Macam Tugas Excel_Siti Sholekah(06081181419011)
Β 
Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_3.(8 Unsur dalam Skripsi)_Siti Sholekah(06081181419011)
Β 
Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)
Aplikom_UNSRI_2.(Skripdi dan Bulkona)_Siti Sholekah(06081181419011)
Β 
aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)
aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)
aplikom_UNSRI_1.(BIODATA DIRI DAN KEUNIKAN)_SITI SHOLEKAH (06081181419011)
Β 
Pengertian filsafat (pancasila)
Pengertian filsafat (pancasila)Pengertian filsafat (pancasila)
Pengertian filsafat (pancasila)
Β 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Β 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulus
Β 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
Β 
Media pembelajaran konvensional matematika
Media pembelajaran konvensional matematikaMedia pembelajaran konvensional matematika
Media pembelajaran konvensional matematika
Β 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
Β 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Β 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 

Ukuran pemusatan, ukuran penyebaran

  • 1. β€œUKURAN PEMUSATAN, UKURANPENYEBARAN β€œ Disusun Oleh : Nama Kelompok : 1. Anita Juliani ( 06081181419006) 2. Putri Yani ( 06081181419072) 3. Siti Sholekah ( 06081181419011) Dosen pengasuh : 1. Prof.Dr.Ratu Ilma I.P.,M.Si. 2. Puji Astuti.M.Sc. UNIVERSITAS SRIWIJAYA ANGKATAN 2014
  • 2. A. Ukuran Pemusatan Data 1. Pengertian ukuran pemusatan data Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal dari data yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang pusat data yang juga mewakili seluruh data. 2. Macam-macam ukuran pemusatan data 2.1 Rata-rata (Mean) 2.1.1 Rata-rata daridata tunggal Rata-rata hitung dari data tunggal dapat diperolah dengan cara menjumlahkan seluruh nilai dan membaginya dengan banyaknya data. Dirumuskan dengan : Keterangan : xΜ„ = Mean βˆ‘ 1𝑛 𝑖=1 = Jumlah seluruh data n = banyaknya data Contoh : Perhitungan mean nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi agama islam, PMP,Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, IPS dan IPA seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri. X F 9 1 8 1 7 1 6 1 5 1 4 1 βˆ‘x= 39 N=6 Dari tabel diatas telah kita peroleh βˆ‘x= 39, sedangkan N=6. Dengan demikian : xΜ„ = βˆ‘x 𝑁 = 39 6 = 6,50 2.1.2Rata-rata hitung dari data yang telah dikelompokkan Untuk data kelompokkan mean dapat diperoleh dengan menggunakan dua metode, yaitu metode panjang dan metode singkat. 2.1.3 Mencari mean data kelompokkan dengan menggunakan metode panjang xΜ„ = βˆ‘ 1𝑛 𝑖=1 𝑛
  • 3. Pada perhitungan mean yang menggunakan metode panjang, semua kelompokan data (interval) yang ada terlebih dahulu dicari, nilai tengah midpoint-nya. Setelah itu, tiap midpoint diperkalikan dengan frekuensi yang dimilikki oleh masing-masing interval yang bersangkutan. Rumus : Contoh : Nilai hasil tes seleksi bidang studi bahasa inggris dari sejumlah 800 orang calon yang mengikuti tes seleksi penerimaan calon sisiwa pada sebuah SMA swasta Interval nilai F 75-79 8 70-74 16 65-69 32 60-64 160 55-59 240 50-54 176 45-49 88 40-44 40 35-39 32 30-34 8 total 800= N Dari tabel diatas tentukan rata-ratanya ? Jawab : Perhitungan rata-rata dengan menggunakan metode panjang Interval nilai F X fX 75-79 8 77 616 70-74 16 72 1152 65-69 32 67 2144 60-64 160 62 9920 55-59 240 57 13680 50-54 176 52 9152 45-49 88 47 4136 40-44 40 42 1680 35-39 32 37 1184 30-34 8 32 256 total 800= ₐ - 43920= βˆ‘fX Dari tabel diatas telah kita peroleh βˆ‘fX=43920, adapun N=800. Dengan demikian : xΜ„ = βˆ‘fX 𝑁 = 43920 800 = 54,90 xΜ„ = βˆ‘fX 𝑁
  • 4. 2.1.4 Mencarimean data kelompokkan dengan menggunakan singkat Rumus yang digunakan : Keterangan : xΜ„ = Rata-rata (mean) x’= mean terkaan atau mean taksiran βˆ‘fXαΎΏ = jumlah dari hasil perkalian antara titik tengah buatan sendiri dengan frekuensi dari masing- masing interval. N= Number of Cases 2.1.5 Rata-rata Geometris dan data tunggal Rata-rata geometris G dari sekumpulan angka X1,X2,....,Xn, adalah akar pangkat n dari perkalian angka-angka tersebut, dinyatakan dengan rumus : Contoh : Tentukan rata-rata geometris dari 4,9,6! Jawab : G=√4.9.63 G=√2163 G=6 2.1.6 Rata-rata geometris dari data yang dikelompokkan Untuk mencari rata-rata geometris dari data kelompokkan dengan menggunakan rumus : Log G = βˆ‘(𝑓𝑖 π‘™π‘œπ‘” π‘₯𝑖) βˆ‘π‘“π‘– 2.1.7 Rata-rata harmonis data tunggal Rata-rata harmonis data tunggal dirumuskan dengan : xΜ„ = x’+ i ( βˆ‘πŸπ—αΎΏ 𝑡 ) G=√ π‘₯₁. π‘₯β‚‚. π‘₯n𝑛 H= 𝑛 βˆ‘ 1 π‘₯1 𝑛 𝑖=1
  • 5. 2.1.8 Rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan Rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan rumus : 2.2 Median Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang diurutkan(disusun) dari data terkecil sampai data terbesar. 2.2.1 Median dari data tunggal Contoh : Diketahui data sebagaiberikut : 3,2,5,2,4,6,6,7,9,6. Carilah mediannya! Jawab : Setelah data diurutkan didapat 2,2,3,4,5,6,6,6,7,9 Karena n genap maka mediannya : Me= 5+6 2 Me= 5,5 2.2.2 Median dari data yang telah dikelompokkan Untuk mencari nilai dari median yang telah dikelompokkan dengan menggunakan rumus : Keterangan : b= batas bawah kelas median p= panjang kelas n= banyaknya data F=jumlah frekuensi sebelum kelas median f= frekuensi kelas median Contoh : Tentukanlah median dari data berikut ! Tabel 1.1 Tinggi Frekuensi (f) H= 𝑛 βˆ‘ 𝑓 π‘₯𝑖 Me= b + P( 1 2 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 )
  • 6. 150-154 3 155-159 5 160-164 10 165-169 13 170-174 7 175-179 2 Penyelesaian : a. Tabel 1.1 dilengkapi dengan nilai yang diperlukan sehingga menjadi sepertitabel 1.2 Tabel 1.2 frekuensi dan frekuensi kumulatif tinggi Tinggi Frekuensi (f) Frekuensi kumulatif (fk) 150-154 3 3 155-159 5 8 160-164 10 18 165-169 13 31 170-174 7 38 175-179 2 40 βˆ‘π‘“1 = 40 b. Tentukan kelas yang memuat median, yaitu dengan menghitung nilai 1 2 n = 1 2 (40)= 20. Berarti kelas median terletak pada kelas 165-169. b= 164,5; F= 18, f=13, P=5 Me= b + P( 1 2 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 ) Me= 164,5 + 5( 1 2 40βˆ’18 13 ) Me= 165,27 Jadi, mediannya adalah 165,27. 2.3 Modus Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling besar. 2.3.1 Modus dari data tunggal Contoh : Tentukan modus dari data berikut ini ! 1,2,3,2,2,3,4,5,6,2 Jawab : Setelah diurutkan diperoleh : 1,2,2,2,2,3,3,4,5,6
  • 7. Modus (Mo)= 2 2.3.2 Modus dari data yang telah dikelompokkan Untuk menghitung modus dari data yang telah dikelompokkan dengan menggunakan rumus : Contoh : Tentukan modus data berikut! Tinggi Frekuensi (f) 150-154 3 155-159 5 160-164 10 165-169 13 170-174 7 175-179 2 Penyelesaian : Kelas yang memuat modus adalah kelas 165-169 (karena mempunyai frekuensi yang terbanyak) b= 164,5 ; b1= 13-10 = 3; b2= 13-7= 6; P= 5 Mo=b + P 𝑏1 𝑏1+𝑏2 Mo=164,5 + 5 3 3+6 Mo= 164,5 + 1,7 Mo= 166,2 Jadi, modusnya adalah 166,2. 3. Hubungan antara rata-rata (xΜ„ ),Median (Me), dan Modus (Mo) Terdapat hubungan empiris antara (xΜ„ ), (Me), dan (Mo), yaitu atau Contoh soal : Dari beberapa kali ujian pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan Kimia, seorang siswa mendapatkan nilai dalam bentuk distribusi seperti pada tabel 1.1. pada mata pelajaran apa siswa itu mendapatkan hasil yang terbaik ? Mo=b + P 𝑏1 𝑏1+𝑏2 Mo= xΜ„ - 3 (xΜ„ - Me) Mo= 3 Me-2 xΜ„
  • 8. Tabel 1.1 median dan modus beberapa pelajaran Pelajaran Median Modus Matematika 7,5 6,0 Bahasa Inggris 7,5 7,0 Kimia 6,5 7,5 Penyelesaian : Hasil terbaik dilihat dari rata-rata hasil ujian Mo= 3 Me-2 xΜ„ Pelajaran Matematika : 6,0= 3 (7,5 )-2 xΜ„ 6,0= 22,5- 2 xΜ„ 2 xΜ„ = 22,5-6,0 = 16,5 xΜ„ = 8, 25 Pelajaran Bahasa Inggris : 7,0= 3 (7,5 )-2 xΜ„ 7,0= 22,5- 2 xΜ„ 2 xΜ„ = 22,5-7,0 = 15,5 xΜ„ = 7, 75 Pelajaran Kimia : 7,5= 3 (6,5 )-2 xΜ„ 7,5= 19,5- 2 xΜ„ 2 xΜ„ = 19,5 -7,5= 12 xΜ„ = 6 Rata-rata tertinggi terdapat pada mata pelajaran Matematika. Jadi, nilai terbaik terdapat pada pelajaran Matematika. B.Ukuran Penyebaran Data 1. Pengertian ukuran penyebaran data Ukuran penyebaran data adalah berbagai macam ukuran statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui luas penyebaran data,atau variasi data, atau bomogenitas data, atau stabilitas data. 2. Macam-macam ukuran penyebaran data
  • 9. 2.1 Kuartil Kuartil adalah ukuran letak yang membagi suatu kelompok data menjadi empat bagian yang sama besar. 2.4.1 Cara menghitung kuartil untuk data yang tidak berkelompok Nilai kuartil dari sebuah data dapat ditentukan jika data tersebut sudah diurutkan dari nilai Nil Jika nomor urutan tersebut bukan bilangan cacah maka harus digunakan interpolasi. Contoh : Tentukan kuartil bawah, kuartil tengah, dan kuartil atas dari data berikut! Nilai Frekuensi (fi) Frekuensi Kumulatif (fk) 4 3 3 5 9 12 6 13 25 7 13 38 8 0 48 9 2 50 βˆ‘ fi= 50 Penyelesaian : Letak kuartil bawah (Q1) pada data urutan Ke 1 4 (n + 1) = 1 4 (51)= 12,75 Letak kuartil tengah ( Q2) pada data urutan Ke 1 2 (n + 1) = 1 2 (51) = 25,50 Letak kuartil atas (Q3) pada data urutan Ke 3 4 (n + 1) = 3 4 (51) = 38,25 Karena, nomor urutan bukan bilangan cacah maka digunakan interpolasi. Sehingga diperoleh : Q1= Y12 + 0,75 (Y13-Y12)= 5 + 0,75 (6-5) = 5,75 Q2= Y25 + 0,50 (Y26-Y25) = 6 + 0,5 (7-6) = 6,5 Q3= Y38 + 0,25 (Y39-Y38)= 7 + 0,25 (8-7) = 7,25 Letak Q1: 𝑛+1 4 Letak Q2 : 2(𝑛+1) 4 Letak Q3 : 3(𝑛+1) 4
  • 10. 2.4.2 Kuartil untuk data berkelompok Untuk mencari nilai kuartil data berkelompok dengan menggunakan rumus : Keterangan : b= tepi bawah kelas Q P = panjang kelas F= jumlah frekuensi sebelum kelas Q f= frekuensi kelas Q n= jumlah data Contoh : Nilai pelajaran Matematika dari 40 orang siswa dikelompokkan seperti tabel 1.22 Tabel 1.22 Frekuensi Nilai Matematika Nilai Frekuensi (fi) 42-46 1 47-51 5 52-56 5 57-61 15 62-66 8 67-71 4 72-76 2 βˆ‘ fi=40 Tentukan : a. Kuartil bawah b. Kuartil tengah, dan c.Kuartil atas Penyelesaian : Tabel 1.23 Frekuensi dan frekuensi kumulatif nilai matematika Nilai Frekuensi (fi) Frekuensi kumlatif (fk) 42-46 1 1 Q1 = b + P 1 4 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 Q2 = b + P 1 2 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 Q3 = b + P 3 4 π‘›βˆ’πΉ 𝑓
  • 11. 47-51 5 6 52-56 5 11 57-61 15 26 62-66 8 34 67-71 4 38 72-76 2 40 βˆ‘ fi=40 a. Kuartil bawah atau kuartil ke-1 (Q1) Untuk menentukan nilai Q1 maka kita caridulu kelas yang memuat Q1,yaitu dengan menghitung nilai 1 4 n = 1 4 (40) = 10. Berarti, kelas yang memuat Q1 adalah 52-56 =, (fk=11) Maka diperoleh b= 51,5; F=6; f= 5; P= 5 Sehingga kuartil bawahnya : Q1 = b + P 1 4 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 Q1= 51,5 + 5 10βˆ’6 5 Q1= 51,5 + 4 = 55,5 Jadi, kuartil bawahnya adalah 55,5. b. Kuartil tengah atau kuartil ke-2 (Q2) Untuk menentukan nilai Q2 maka kita caridulu kelas yang memuat Q2,yaitu dengan menghitung nilai 1 2 n = 1 2 (40) = 20. Berarti, kelas yang memuat Q2 adalah 57-61 =, (fk=15) Maka diperoleh b= 56,5; F=11; f= 15; P= 5 Sehingga kuartil tengahnya : Q2 = b + P 1 2 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 Q2= 51,5 + 5 20βˆ’11 15 Q2= 56,5 +3 = 59,5 Jadi, kuartil tengahnya adalah 59,5. c. Kuartil atas atau kuartil ke-3 (Q3) Untuk menentukan nilai Q3 maka kita caridulu kelas yang memuat Q3,yaitu dengan menghitung nilai 3 4 n = 3 4 (40) = 30. Berarti, kelas yang memuat Q3adalah 61-66 =, (fk=)34 Maka diperoleh, b= 61,5; F=26; f= 8; P= 5
  • 12. Sehingga kuartil atasnya : Q3 = b + P 3 4 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 Q2= 61,5 + 5 30βˆ’26 8 Q2= 61,5 +2,5= 64 Jadi, kuartil atasnya adalah 64. 2.2 Persentil Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama setelah data disusun dari yang terkecil sampai ke terbesar. 2.2.1 Persentil data yang tidak berkelompok Untuk mencari nilai persentil data yang tidak berkelompok dengan menggunakan rumus : Contoh : Diketahui data 6, 7, 9, 4, 3, 4, 7, 8, 5, 7 Tentukan P20 dan P80. Jawab : Telah diurutkan, data menjadi : 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 7, 8, 9 Letak P1= 𝑖 100 (n+1) ο‚· Letak P20= 20 100 (10+1) = 2,2 jadi, P20= 4 + 0,2 (4-4) = 4 ο‚· Letak P80= 80 100 (10+1) = 8,8 jadi, P80= 7+ 0,8 (8-7) = 7,8 2.5.2 Persentil data yang berkelompok : Untuk mencari nilai persentil data yang berkelompok yaitu dengan menggunakan rumus : Contoh : Tentukan persentil ke-10 dan persentil ke-84 dari distribusi frekuensi berikut. Tabel 1.26 Frekuensi dan frekuensi kumulatif skor P1= 𝑖 100 (n+1) Pi= b + P π‘Ÿπ‘–βˆ’πΉ 𝑓
  • 13. Skor (x) Frekuensi (fi) Frekuensi kumulatif (fk) 0-9 3 3 10-19 67 70 20-29 205 275 30-39 245 520 40-49 213 733 50-59 147 880 60-69 77 957 70-79 34 991 80-89 8 999 90-99 1 1000 Sfi= 1000 Penyelesaian : a. Persentil ke-10 (P10) i= 10 Kita cari dulu kelas yang memuat P10 ,yairu dengan menghitung nilai dari 10 100 n = 10 100 (1000)= 100 Berarti kelas yang memuat P10 terletak pada kelas 20-29 Maka diperoleh, b= 19,5; F=70; f=205; P=10 Sehingga persentil ke-10 adalah P10= b + P 10 100 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 P10= 19,5 + 10 100βˆ’70 205 P10= 19,5 + 1,5 = 21,0. Jadi, persentil ke-10 adalah 21,0. b. Persentil ke-84 (P84) i= 84 Kita cari dulu kelas yang memuat P84 ,yairu dengan menghitung nilai dari 84 100 n = 84 100 (1000)= 840 Berarti kelas yang memuat P84 terletak pada kelas 50-59 Maka diperoleh, b= 49,5; F=733; f=147; P=10 Sehingga persentil ke-84 adalah P84= b + P 84 100 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 P84= 49,5 + 10 840βˆ’733 147 P84= 49,5 +7,3 = 56,8
  • 14. Jadi, persentil ke-84adalah 56,8. 2.3 Desil Desil adalah ukuran letak yang membagi sekumupulan data yang sudah diurutkan dari data terkecil ke data terbesar dapat dibagi menjadi sepuluh bagian. Masing-masing bagian mengandung 10% data. Dengan demikian suatu sekumpulan data mempunyai 9 buah desil, yaitu D1, D2, D3,...,D9. 2.3.1 Desil data yang tidak berkelompok D1 letaknya pada data urutan ke 1 10 (n + 1) D2 letaknya pada data urutan ke 2 10 (n + 1) D3 letaknya pada data urutan ke 3 10 (n + 1) . . . . D9 letaknya pada data urutan ke 9 10 (n + 1) 2.3.2 Desil data yang berkelompok Contoh : Skor tes 1000 siswa siswa dari suatu uji coba tercatat seperti pada tabel 1.24. Tabel 1.24 Frekuensi skor tes Skor (x) Frekuensi (fi) 0-9 3 10-19 67 20-29 205 30-39 245 40-49 213 50-59 147 60-69 77 70-79 34 80-89 8 90-99 1 Sfi= 1000 Tentukan : a. Desil ke-3 (D3) b. Desil ke-6 (D6) Penyelesaian : Di=b + P 𝑖 10 π‘›βˆ’πΉ 𝑓
  • 15. Tabel 1.24 dilengkapi dengan nilai yang diperlukan sehingga menjadi seperti pada tabel 1.25. Tabel 1.25 frekuensi dan frekuensi kumulatif skor Skor (x) Frekuensi (fi) Frekuensi kumulatif (fk) 0-9 3 3 10-19 67 70 20-29 205 275 30-39 245 520 40-49 213 733 50-59 147 880 60-69 77 957 70-79 34 991 80-89 8 999 90-99 1 1000 Sfi= 1000 a. desil ke-3 (D3) Kita cari dulu kelas yang memuat D3, yaitu dengan menghitung nilai dari 3 10 n = 3 10 (1000)= 300 Berarti kelas yang memuat D3 terletak pada kelas 30-39 Maka diperoleh, b= 29,5; F=275; f=245; P=10 Sehingga desil ke-3 adalah D3= b + P 3 10 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 D3= 29,5 + 10 300βˆ’275 245 D3= 29,5 + 1,0 = 30,5 Jadi, desil ke-3adalah 30,5. b. desil ke-6 (D6) Kita cari dulu kelas yang memuat D6, yaitu dengan menghitung nilai dari 6 10 n = 6 10 (1000)= 600 Berarti kelas yang memuat D6 terletak pada kelas 40-49 Maka diperoleh, b= 39,5; F=520; f=213; P=10 Sehingga desil ke-6 adalah D6= b + P 6 10 π‘›βˆ’πΉ 𝑓 D6= 39,5 + 10 600βˆ’520 213
  • 16. D6= 39,5 + 3,7 = 43,2 Jadi, desil ke-6 adalah 43,2. 2.1 range Range (R) adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukkan jarak penyebaran antara skor (nilai) yang terendah (Lowest score) sampaiskor (nilai) yang tertinggi (Highest Score) . Dengan rumus : Keterangan : R= range yang kita cari H= Skor atau nilai yang tertinggi (Highest score) L= Skor atau nilai yang terendah (Lowest Score) 2.1.1 Penggunaan Range Range kita gunakan sebagai ukuran,apabila didalam waktu yang sangat singkat kita ingin memperoleh gambaran tentang penyebaran data yang sedang kita selidiki dengan mengabaikan faktor ketelitian atau kecermatan. 2.1.2 Kebaikan dan kelemahan range Kebaikan range sebagai salah satu ukuran penyebaran data ialah dengan menggunakan range dalam waktu singkat dapat diperoleh gambaran umum mengenai luas penyebaran data yang sedang kita hadapi. Sedangkan kelemahannya ialah range akan sangat tergantung kepada nilai-nilai ekstrimnya. Dan range sebagai ukuran penyebaran data, tidak memperhatikan distribusi yang terdapat didalam range itu sendiri. 2.2 Deviasi Deviasi adalah selisih atau simpangan dari masing-masing skor atau interval, dari nilai rata- rata hitungnya (deviation from the mean). 2.2.1 Deviasi rata-rata Deviasi rata-rata adalah jumlah harga mutlak deviasi dari tiap-tiap skor, dibagi dengan banyaknya skor itu sendiri. 2.2.2 Deviasi Standar Deviasi standar ialah deviasi rata-rata yang tadinya memilikki kelemahan, telah dibakukan atau distandarisasikan, sehingga memilikki kadar kepercayaan atau reliabilitas yang lebih mantap, oleh karena itu, dalam dunia analisis statistik deviasi standar ini mempunyai kedudukan yang amat penting. R = H-L
  • 17. Daftar Pustaka Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta. Sabandar, Jozua. 2009. Matematika.Jakarta : Bumi Aksara. Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.