1. REFLEKSI KASUS
Seorang WANITA usia 58 Tahun dengan
CHF, IHD, VHD
Pembimbing:
dr. Irma Zaimatuddunia, Sp.PD, M.Sc
oleh :
Okasyati Lestari P
2.
3. ✘ Nama : Ny. S
✘ Jenis Kelamin : Perempuan
✘ Usia : 53 tahun
✘ Agama : Islam
✘ Pekerjaan : Wiraswasta
✘ Alamat :Jekulo, Kudus
✘ Nomor RM : 649-xxx
✘ Ruang : Bougenvile 3
✘ Tanggal masuk : 18 April 2024
3
IDENTITAS PASIEN
4. ANAMNESIS
Keluhan utama: Lemas
✘ Seorang wanita berusia 58 Tahun datang ke Poli Jantung RSUD dr.
Loekmono Hadi dengan keluhan nyeri dada kiri tembus ke belakang sejak
3 hari yang lalu , nyeri dirasakan hilang timbul, pasien rutin kontrol ke poli
jantung karena memiliki riwayat pembengkakan jantung Keluhan lain yaitu
lemas + ,sesak + jika berjalan sebentar, sesak berkurang jika posisi duduk
dan tidur dengan 2 bantal, kaki bengkak -, bab dan bak dalam batas
normal.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
5. ✘ Keluhan yang sama : (+)
✘ Riwayat Imunisasi : (-)
✘ Riwayat TB : (-)
✘ Riwayat penyakit jantung : (+)
✘ Riwayat penyakit ginjal : (-)
✘ Riwayat Penggunaan obat : Nitrkaf Retard 2.5 2x1, Bisoprolol 1x1,
Spironolacton 25 1x1 , Miniaspi 1x1, Carolam 5mg 2x1, Atorvastatin 20 1x1
✘ Sakit yang sama : (-)
✘ Riwayat Hipertensi : (-)
✘ Riwayat TB : (-)
✘ Riwayat penyakit jantung : (-)
✘ Riwayat penyakit ginjal : (-)
✘ Riwayat GERD, Gastritis : (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT SOSEK
✘ JKN Non PBI
6. Keadaan umum : lemas, CM
Kesadaran : E4V5M6, GCS = 15
Vital Sign:
✘ TD : 102/62 mmHg
✘ Nadi : 66x/menit
✘ RR : 23x/menit
✘ Suhu : 36.4oC
✘ SpO2 : 96 %
Pemeriksaan fisik
8. ✗ Kulit : Pucat (-)seluruh tubuh, spider angioma- spiderangiomata (spider
telangiektasis) (-)
✗ Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor diameter 2 mm,
refleks cahaya +/+
✗ Telinga : Bentuk normal, secret (-/-)
✗ Hidung : Sekret (-/-), deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
✗ Mulut : Bentuk rahang normal, mukosa mulut tidak kering, lidah tidak atrofi (-),
bibir pucat (-), sariawan (-), selaput putih pada lidah (-) fetor hepatikum (-) pursed lips
breathing (-)
✗ Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
Interpretasi : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan Fisik Umum
9. PARU-PARU
9
Inspeksi
RR 23x/menit, Hyperpigmentasi (-), tumor (-), inflammation,
(-), spider nevi (-), pergerakan hemithorax dextra =
hemithorax sinistra
Palpasi
Nyeri tekan (-), Deviasi trakea (-), Tumor (-), Stem fremitus
normal, pergerakan dinding thorax simetris
Perkusi Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi
suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan ronkhi
(-/-), wheezing (-/-), stridor (-/-)
10. Pemeriksaan jantung
Inspeksi Ictus cordis (-)
Palpasi
pulsasi ictus cordis tidak teraba kuat angkat, pulsus parasternal (-),
sternal lift (-), pulsus epigastrium (-)
Perkusi
Batas atas : ICS II, linea sternal sinistra
Batas pinggang : ICS III, linea parasternal sinistra
Batas bawah kanan : ICS V, linea sternal dextra
Batas bawah kiri : ICS V +- 3 cm ke linea midclavicular sinistra
Auskultasi
Katup aorta : S1 & S2 standar, suara tambahan (-)
Katup pulmonal : S1 & S2 standar, suara tambahan (-)
Katup triskupid : S1 & S2 standar, suara tambahan (-)
Katup mitral : S1 & S2 standar, suara tambahan (-)
Bising jantung (+)
11. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
Tampak datar, warna kulit sama dengan sekitar (+), dermatitis kontak
alergi (+) caput medusa (-), hiperpigmentasi (-), benjolan (-).
Auskultasi Bising usus 10x / menit
Perkusi
timpani pada 4 kuadran abdomen.
Hepar : tidak ada Hepatomegaly
Lien : tidak ada spleenomegaly, traube space pekak
Palpasi
Perabaan supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Massa (-), defence
muscular (-), hepar dan lien tidak ada pembesaran, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe inguinal.
17. ANGIOGRAFI KORONER
o Dilakukan preparasi area femoralis kanan, pungsi a. femoralis
kanan, pasang sheath 7F, lanjut angiografcoroner dengan hasil :
o RCA : dominan vessel, stenosis 10% di proximal
o PDA:normal
o PLB:normal
o LM:normal
o LAD normal, myocardial bridge ringan di distal
o D2 : normal
o LCx:normal
o Kesimpulan : Nonsignificant stenosis di RCA, Myocardial bridge
ringa
o Anjuran: Optimal medikamentosa
21. ECHO
o Equipment 1.5 T (Phillips Ingenia Ambition S)
Short and long axis cine imaging (tunction and
structure),contrast agent 0.1 mmolkg;
Muitihance), delayed enhancement images
(scars and fibrosis) Findings:
o L. Ventricle Function and Anatomy
LV Hypokinetic at mid-basal inferior
?Global normokinetic RV
?Normal LV wall thickness
Il. Tissue Characterization
LV 55.8 ms
o Native Ti Value : basal LV 990 ms, mid LV 979
ms, apical LV 947 ms (MOL니I)
o ㆍDelayed enhancement:
o *Intramyocardial LGE at basal inferoseptal
o ㆍTransmural LGE at mid-basal inferior
o Ill.Valves and pericardium
o ?Mild AR ( RV 1.2 ml, RF 1.4%)
o ?Mild MR ( RV 14 ml, RF 15%)
o ?No pericardial effusion, no pericardial
thickening
IV.Impression
o Increased LV volume with increased LV mass
and reduced LV function ( LVEF 45%)
22. X- FOTO THORAX
oCor : Membesar
Batas kiri ke laterocaudal
o Pulmo : Corakan bronkovaskuler normal
Tak tampak bercak infiltrate di kedua paru
Diafragma sinus kanan-kiri tumpul
KESAN :
- Kardiomegali
- Efusi pleura dupleks minimal
23. ABNORMALITAS DATA
Anamnesis:
1. Lemas
2. Nafsu makn berkurang
3. Kaki bengkak
4. Nyeri ulu hati
5. Perut mbeseseg
6. Bak sedikit
C. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hypertrigliserida
EKG : Sinus rhythm, frekuensi 66 x/ menit dengan T
Tall, ST depresi di L III
CAG : Nonsignificant stenosis di RCA, Myocardial
bridge ringa
Echochardiogram : Dilated LA and LV, with LV
eccentric hypertrophy, Reduced systolic LV function
(EF 37% by Teich), Grade Ill diastolic Dysfunction,
Akinetic anteroseptal @, hypokinetic other segments,
MR moderate, TR mild with intermediate probability of
Pulmonary Hypertension
MRI Cardio : Increased LV volume with increased LV
mass and reduced LV function ( LVEF 45%)
Pemeriksaan Fisik:
Cardiomegaly
Bising Jantung +
26. 26
CHF
✘ Assessment
Functional : NYHA II
✘ IP Dx
BNP (≥35 pg/mL)
✘ IP Tx
Pharmacology :
✘ Bisoprolol 2,5 mg 1x1
✘ Uperio Fct 100 mg 2x1
✘ Spironolakton 25mg 1x1
✘ Atorvastatin 20 mg 1x1
✘ Fenofibrat 100mg 1x1
• IP Mx
o Vital Sign
o EKG
o Chest X ray
• IP Ex :
• Edukasi yang terkait dengan terapi
medikamentosa mencakup jadwal
pemberian, dosis, cara konsumsi, dan
pengenalan gejala efek samping obat.
Sementara itu
• modifikasi diet dan pembatasan cairan,
pemantauan berat badan, identifikasi tanda
• latihan resusitasi jantung paru bagi
keluarga pasien
27. 27
IHD
✘ Assessment
Etiologi : IHD
Functional : NYHA II
Anatomi : kardiomegali
✘ IP Dx
BNP (≥35 pg/mL)
✘ IP Tx
Pharmacology
✘ Bisoprolol 2,5 mg 1x1
✘ Uperio Fct 100 mg 2x1
✘ Spironolakton 25mg 1x1
✘ Atorvastatin 20 mg 1x1
✘ Fenofibrat 100mg 1x1
- Non Pharmacology
- Mengurangi aktivitas fisik tidak boleh turun dari kasur
- Membatasi asupan cairan 900 ml – 1,2 L/hari
- Membatasi asupan garam <2gr
• IP Mx
o Vital Sign
o EKG
o Pemeriksaan ureum dan kreatinin
• IP Ex
o Bed Rest/mengurangi aktivitas tidak
boleh turun dari tempat tidur
o Mengontrol stress
o Konsumsi obat dan control secara
teratur
o Membatasi asupan cairan
28. •Assessment
• Complication :
• Thromboembolism disease (stroke)
•IP Dx:
• CHA2DS2-VASc
• Transesophageal echocardiography
(TEE),
•IP Tx
• Repair or Replacement of valvular
● IP Mx:
○ Hemodynamic system
○ INR (target: 2-3)
● IP Ex:
○ Bed rest
○ Avoid heavy activities
VHD
56. Definisi UAP, NSTEMI, STEMI
Unstable Angina Pectoris (UAP)
Non ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEMI)
ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEMI)
Pasien dengan nyeri dada akut dan elevasi segmen ST
yang persisten (>20 menit) yang mencerminkan oklusi
koroner akut total atau subtotal.
Pasien dengan ketidak nyamanan dada akut tetapi tidak
ada elevasi segmen ST.
Gambaran EKG meliputi elevasi segmen ST transien,
depresi segmen ST persisten atau transien, inversi
gelombang T, gelombang T datar atau mungkin normal.
Iskemia miokard saat istirahat atau aktivitas minimal tanpa
adanya perubahan EKG dan marker jantung yang
menandakan tidak adanya cedera/nekrosis kardiomiosit
akut.
57. Patogenesis
Lilly, Leonard S. 2020. Pathophysiology of Heart Disease: An Introduction to Cardiovascular
Medicine 7th Edition. Baltimore: Wolters Kluwer Health.
60. ● Nature, angina dirasakan sebagai rasa tidak nyaman pada retrosternal
( dapat berupa nyeri, rasa berat atau penekanan, kencang, konstriksi,
atau seperti diperas).
● Onset dan durasi, gejala angina biasanya dalam beberapa menit
dengan intensitas yang meningkat (crescendo).
● Lokasi dan radiasi, nyeri yang terlokalisir dan nyeri radier dibawah
umbilikus jarang dikaitkan dengan penyakit jantung iskemik.
Anamnesis yang baik terhadap nyeri dada pasien diperlukan
dengan memperhatikan beberapa indikator berikut:
61. ● Severitas, nyeri dada seperti dirobek yang
dideskripsikan sebagai nyeri terburuk pasien.
● Faktor pencetus umumnya disebabkan oleh stres
emosional dan aktivitas fisik, terjadi secara tiba-tiba
saat istirahat atau aktivitas ringan, dan tidak terkait
dengan posisi (penyebab muskuloskeletal).
● Faktor pelega seperti penggunaan nitrogliserin bukan
merupakan komponen diagnostik penting namun perlu
dipertimbangkan.
● Gejala terkait iskemi miokard meliputi sesak nafas,
palpitasi, keringat dingin (diaforesis), kepala terasa
ringan, presyncope atau syncope, nyeri abdomen
bagian atas, dan heartburn tidak terkait makan, mual,
maupun muntah. Gejala pada sisi kiri dan kanan dada,
seperti menusuk (tajam) atau ketidaknyamanan pada
abdomen dan tenggorokan dapat bermanifestasi pada
pasien usia tua, diabetes, dan atau wanita.
63. DiagnosisBanding
Lilly, Leonard S. 2020. Pathophysiology of Heart Disease: An Introduction to Cardiovascular
Medicine 7th Edition. Baltimore: Wolters Kluwer Health.
64. Diagnosis Banding
Collet, J.-P. et al. (2021) ‘2020 ESC Guid
ST-segment elevation’, European Heart
elines for the management of acute coronary syndromes in patients presenting without persistent
Journal, 42(14), pp. 1289–1367.
65. 1. Tirah baring
2. Oksigenasi (jika saturasi <90%)
3. Memperbaiki gejala :
● Nitrogliserin sublingual tablet 5 mg, diberikan maksimal
3x (dalam selang waktu 5 menit dievaluasi apakah
masih nyeri dada? maksimal pemberian 3x).
Kontraindikasi nitrat : hipotensi, bradikardi, pasien
dengan infark RV
● Morfin sulfat : 1-5mg intravena, dapat diulang 10-30
menit, pada pasien yang tidak responsif terap 3 dosis
NGT subligual
✘4. Aspirin
✘5. Clopidogrel/ticaglerol (ADP/P2Y12 inhibitor)
✘ Dosis awal ticagrelol yang dianjurkan adalah 180 mg
✘ atau
Tatalaksana awal di IGD