Tulisan ini mengungkap Tafsir Syiah Zaydiyah yang paparkan oleh Imam al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir. Yang menarik dari tulisan ini, kendati madzhabnya syiah Zaidiyah, namun gagasan dan pemikirannya sering sejalan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. selain itu, tulisan ini menelisik corak pemikiran kalam dalam tafsir Fath al-Qadir.
Tulisan ini mengungkap Tafsir Syiah Zaydiyah yang paparkan oleh Imam al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir. Yang menarik dari tulisan ini, kendati madzhabnya syiah Zaidiyah, namun gagasan dan pemikirannya sering sejalan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. selain itu, tulisan ini menelisik corak pemikiran kalam dalam tafsir Fath al-Qadir.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Nama : MHD DANIL WASILAH
NIM : 0104182087
Prodi : Manajemen Dakwah SM IV-C
DOSEN : H. MOHD IQBAL A. MUIN, LC
3. Metodologi Penafsiran Al-Quran
Pengertian Tafsir
Tafsir menurut bahasa artinya menyingkap (membuka)
dan melahirkan.
Secara Bahasa
Al-Ibanah
Al-Kasyf,idzhar
Al-Makna al-
ma,qul
Secara Istilah
Ilmu untuk memahami
Kitabullah yang diturunkan
pada Nabi Muhammad
Saw,dan penjelasan makna-
makna nya,serta
mengeluarkan hukum-hukum
dan hikmah-hikmah
terkandung didalamnya
4. Tafsir pada masa Rasulullah
SAW dan Sahabat
Pilihan
A
A
B
Pilihan
Tafsir pada masa
Tabi,in
C
Pilihan
Tafsir pada masa Tadwin
D
Pilihan
Tafsir pada masa modern
Sejarah Singkat Ilmu Tafsir
6. Tafsir masa TABIIN
Madrasah Ibnu Abbas di Mekkah
(Saiid bin Jubair, Mujahid,
Ikrimah)
Madrasah Ubai bin Ka’b di
Madinah ( Zaid bin Aslam, Abu
Aliyah )
Madrasah Ibnu Mas’ud (Pioner
Madrasah Ahlu Ar-Ro’yi) : Amir
as-syabi, Ilasan Bashori..
7. Tafsir masa TABIIN
Madrasah Ibnu Abbas di Mekkah
(Saiid bin Jubair, Mujahid,
Ikrimah)
Madrasah Ubai bin Ka’b di
Madinah ( Zaid bin Aslam, Abu
Aliyah )
Madrasah Ibnu Mas’ud (Pioner
Madrasah Ahlu Ar-Ro’yi) : Amir
as-syabi, Ilasan Bashori..
8. Tafsir masa TADWIN
Tumbuh seiringnya dengan perkembangan
hadits dan belum dalam bentuk tafsir secara
tersendiri.
Mulai ada pembukuan tafsir secara tersendiri
dengan per ayat : Ibnu Jarir At-Tobari (310 H)
Setelah penulisan banyak berkembang, mulai
muncullah banyak iktilaf dan penyimpangan.
Munculnya penulisan Tafsir Maudhu’i : Ibnul
Qayyim- Aqsam Al-Quran, Al-Jasos – Ayatul
Ahkam.
9. Tafsir masa MODERN
Berkembang penafsiran untuk menjawab
tantangan zaman ( Tafsir Realitas Sosial dan
Budaya ) tanpa meninggalkan Tafsir bil
Ma’tsur
Diantara tokohnya : Muhammad Abduh,
Rasyid Ridha, Musthofa Maraghi, Sayyid
Quthub
Berkembang pula bentuk Tafsir Maudhu’i (
tematik) dalam jumlah yang sangat luas
11. Tafsir BIR RO’YI
Penafsiran dengan Menggunakan LOGIKA
dan pemahaman MUFASSIR secara tersendiri
Pada awalnya banyak digunakan untuk
membela MADZHAB dan kepentingan tertentu
Hukumnya : jika benar-benar tanpa landasan
dalil maka HARAM
12. Tafsir BIL MA’TSUR
Yaitu penafsiran yang bersandarkan pada
riwayat shohih sesuai urutan : Tafsir Al-Quran
dengan Al-Quran, Tafsir Al-Quran dengan
Sunnah, Tafsir Al-Quran dengan Perkataan
Sahabat, dan Tabiin.
Hukum Tafsir bil Ma’tsur : Wajib
mengikutinya karena itu adlah cara yang
BENAR dan SELAMAT
Contoh Kitab : Tafsir Ibnu Abbas, Tafsir At-
Thobari, Tafsir Ibnu Katsir
13. Tafsir ISYARI
Yaitu penafsiran tidak berlandaskan zhahir
lafadz tapi dengan mencari isyarat tersembunyi
Dalil : Kisah Umar dan Ibnu Abbas
Hukumnya : Boleh dengan Syarat ;
1. Tidak bertentangan dengan makna ayat
2. Makna harus benar
3. Bisa dirasakan hubungannya dengan
lafadz
4. Talazum (sesuai) dengan makna ayat