Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang metodologi penafsiran Al-Qur'an yang mencakup pengertian tafsir secara bahasa dan istilah, sejarah singkat ilmu tafsir, dan ragam metodologi tafsir seperti tafsir bil ma'tsur, tafsir bir ro'yi, tafsir isyari, serta tafsir yang menyimpang.
PPT Tafsir di Era Tabi'in (Eksistensi, Karateristik, dan Sumber-sumbernya)
oleh Kelompok 4
Mata Kuliah : Madzahib Tafsir
Kelas : IAT A / 6
Program Studi : Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
UIN Sulthan Maulana Hasanuddin Banten
Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan
Tuhannya. Pada hakikatnya, fikih sudah ada pada masa Nabi Muhammad SAW.
walaupun belum bisa dikatakan sebagai disiplin ilmu tersendiri. Karena seluruh
persoalan agama yang dialami oleh umat Islam pada masa itu langsung ditanyakan
dan dijawab oleh Nabi Muhammad SAW. dengan merujuk kepada Alquran dan
sunnah. Namun sejak sepeninggal Rasulullah SAW. mulai munculnya ilmu fikih
yang dikarnakan seringnya muncul persoalan-persoalan yang membutukan hukum
melalui istimbat.
Hujah kepada anti-Hadith:
Dalam firman Allah Azza Wa Jalla:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-Mu dan jangalah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripada-Nya (Al-Araf: 3).
Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS, 17:9).
Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir (QS 16:44)
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatLide Eider
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatPpt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat
PPT Tafsir di Era Tabi'in (Eksistensi, Karateristik, dan Sumber-sumbernya)
oleh Kelompok 4
Mata Kuliah : Madzahib Tafsir
Kelas : IAT A / 6
Program Studi : Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
UIN Sulthan Maulana Hasanuddin Banten
Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan
Tuhannya. Pada hakikatnya, fikih sudah ada pada masa Nabi Muhammad SAW.
walaupun belum bisa dikatakan sebagai disiplin ilmu tersendiri. Karena seluruh
persoalan agama yang dialami oleh umat Islam pada masa itu langsung ditanyakan
dan dijawab oleh Nabi Muhammad SAW. dengan merujuk kepada Alquran dan
sunnah. Namun sejak sepeninggal Rasulullah SAW. mulai munculnya ilmu fikih
yang dikarnakan seringnya muncul persoalan-persoalan yang membutukan hukum
melalui istimbat.
Hujah kepada anti-Hadith:
Dalam firman Allah Azza Wa Jalla:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-Mu dan jangalah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripada-Nya (Al-Araf: 3).
Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS, 17:9).
Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir (QS 16:44)
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatLide Eider
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatPpt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakat
Tulisan ini mengungkap Tafsir Syiah Zaydiyah yang paparkan oleh Imam al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir. Yang menarik dari tulisan ini, kendati madzhabnya syiah Zaidiyah, namun gagasan dan pemikirannya sering sejalan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. selain itu, tulisan ini menelisik corak pemikiran kalam dalam tafsir Fath al-Qadir.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Mardiana Dasopang. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
1. NAMA : MARDIANA DASOPANG
NIM : 0104182095
JURUSAN : MANAJEMEN DAKWAH-C
MATA KULIAH : TAFSIR TEMATIK
DOSEN PENGAMPU :
H.M.IQBAL ABDUL MU”IN Lc, MA
2. METODOLOGI PENAFSIRAN AL-QUR’AN
PENGERTIAN TAFSIR
Al-ibanah (pernyataan/keterangan)
Secara bahasa Al-kasyf (membuka/menyingkap)
Al-makna al ma’quul (makna perkataan)
3. Secara istilah
(Zarkasy: Al-itqon) : ilmu untuk memahami kitabullah
yang diturunkan pada nabi Muhammad Saw dengan
penjelasan makna-makna nya serta mengeluarkan
hukum-hukum dan hikmah-hikmah yang terkandung
di dalamnya.
4. Sejarah singkat ilmu tafsir
Masa Rasulullah dan sahabat Masa Tabiin
Penafsiran Al-qur’an dengan
Al-qur’an
Penafsiran Al-qur’an dengan
sunnah
Penafsiran Al-qur’an dengan
pemahaman dan ijtihad
sahabat
Pada masa Tabi’in penafsiran
ayat memiliki lima sumber
yaitu Al-qur’an, sunnah nabi,
pendapat sahabat, pendapat
tabi’in sendiri dan israilyyah.
5. Masa Tadwin Masa Modern
Tumbuh seiring
berkembangnya hadis dan
belum dalam bentuk tafsir
tersendiri.
Mulai di bukukan tersendiri
per ayat. : Ibnu Jarir At-Tobari
(310 H)
Setelah penulisan berkembang
luas, mulai muncul banyak
ikhtilaf dan penyimpangan.
Munculnya penulisan Tafsir
Maudhu’i.
Berkembang penafsiran untuk
menjawab tantangan jaman
tanpa meninggalkan Tafsir bil
Mat’sur.
Tokoh-tokoh nya seperti :
Muhammad Abduh, Rasyid
Ridha, Musthofa Maraghi,
Sayyid quthub.
Berkembang pula bentuk
TafsirMaudhu’i (Tematik)
dalam jumlah yang sangat
luas.
6. Ragam Metodologi Tafsir
TAFSIR BIL MA’TSUR TAFSIR BIR RO’YI
Penafsiran bersandar pada
riwayat shahih sesuai
urutan.
Hukumnya wajib
mengikutinya karena itu
adalah cara yang paling
benar dan selamat.
Contoh : Tafsir Ibnu Abbas,
Tafsir At-Thobari, Tafsir
Ibnu Katsier.
Penafsiran menggunakan
logika dan pemahaman
mufassir secara tersendiri.
Pada awalnya banyak
digunakan untuk membela
madzhab dan kepentingan
tertentu.
Hukumnya haram jika tanpa
landasan dalil.
Contoh : Mafatihul Ghoib ar
Rozi, Al- kassyah li
Zamahsyari.
7. TAFSIR ISYARI TAFSIR MENYIMPANG
Penafsiran tidak berlandaskan
zhahirtapi dengan menari
isyarat tersembunyi.
Dalil : Kisah Umar dan Ibnu
Abbas
Hukumnya : Boleh dengan
syarat: tidak bertentangan
dengan makna ayat, makna
harus benar, bisa dirasakan
hubungannya dengan lafadz,
dan sesuai dengan makna ayat.
Tafsir SHUFI
Tafsir SYI’I
Tafsir LIBERALI
(Heurmenetika)
Ghoro’ib At-Tafsiir