1. ARTIKEL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
INFORMASI DALAM PRAKTIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Sistem Informasi
Manajemen
Dosen Pengajar : Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si., CMA
Disusun Oleh :
Shafa Safina Fahda (43217010118)
S1- Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. INFORMASI DALAM PRAKTIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa
aktivitas peting saja, yang di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis
(critical success factor-CSF) yang memiliki pengaruh sangat besar
pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraiakan operasi perusahaan
sehari - hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang
digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam perusahaan. sistem
pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
distribusi.
Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk
mendukung unit - unit organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi
pemasaran, sistem informasi budaya manusia, sistem informasi
manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan
kebutuhan informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan
sistem informasi eksekutif mengakui adanya kebutuhan - kebutuhan
informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas organisasi.
B. Rumusan Masalah:
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, diantaranya:
1. Bagaimana informasi sebagai salah satu faktor penting penentu
keberhasilan ?
2. Bagaimana sistem pemrosesan transaksi?
3. Bagaimana informasi organisasi?
4. Bagaimana manajemen hubungan organisasi?
5. Apa karakteristik dari data warehousing?
6. Apakah perbedaan antara warehousing dengan basis data?
7. Bagaimana cara penyampaian informasi dalam informasi dalam
praktek?
8. Apakah definisi dari OLAP?
9. Bagaimana verifikasi hipotesis pada data mining?
3. C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah agar pembaca
dapat memahami ataupun memcahkan masalah yang sudah dipaparkan
pada rumusan masalah diatas, dan juga sebagai tambahan referensi bagi
para pengguna informasi terkait dengan informasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu
Keberhasilan
Pada tahun 1961, D.Ronald Daniel dari McKinsey & Company,
salah satu perusahaan konsulian terbesar di Amerika, memperkenalkan
istilah critical success factor(CSF) atau faktor penting penentu
keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas
penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua
jenis organisasi. Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan
konsep CSF mereka akan memusatkan perhatian pada pengedintifikasian
CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah
mencapainya.
B. Sistem Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan
sistem informasi mengunpulkan data yang menguraikan aktivitas
perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar
perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data
processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah
dipergunakan, namun saat ini kurang populer.
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting.
sistem pemrosesan transaksi adalah satu - satunya sistem informasi yang
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar
perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab
untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain
pesaing. Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan
faktur dan laporan saldo kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada
4. pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan kepada para
pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi
adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan - perusahaan distribusi.
perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para
pelanggannya yang akan disebut sebagai suatu sistem distribusi
(distribution system).
Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi - organisasi
jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan
pemerintahan seperti militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam
satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang bisnis distribusi.
Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem
distribusi" yang berada ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang
berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak - kotak dan
dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas
laporan - laporan akuntansi standar. Semua kecuali dua arus data seperti
gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya daya maya (virtual).
Subsistem-Subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Sistem Entry Pesanan (order entry system), memasukan pesanan
pelanggan kedalam sistem.
· Sistem Persediaan (inventory system), memelihara catatan
persediaan
· Sistem Penagihan (billing system), membuat faktur pelanggan
· Sistem Piutang Dagang (account receivable system), menagih uang
dari para pelanggan
5. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
Sistem Pembelian (purchasing system), menerbitkan pesanan
pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.Sistem
Penerimaan (receiving system), menerima persediaan. Sistem Utang
Dagang (account payable system), melakukan pembayaran
Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
Sistem Buku Besar (general ledger system), adalah sistem
akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang
lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan operasi
perusahaan secara gabungan. Terdapat 2 subsistem yang terkait :
1) Sistem memperbarui buku besar (update general ledger
system), pembukuan catatan- catatan yang menguraikan berbagai
tindakan dan transaksi dalam buku besar.
2) Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management
report system), menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan
laporan laba rugi serta laporan lainnya.
Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang
terkomputasi. Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat dipahami,
sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua aplikasi yang lain.
Fondasi ini dalam bentuk basis data yang berperan dalam
mendokumentasi barbagai hal yang dibutuhkan prusahaan dalam
operasinya dan interaksi dalam lingkungan.
C. Sistem Informasi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis
sitem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di banyak
perusahaan - sistem informasi eksekutif . semua sistem informasi ini
merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational
information systems). semua sistem informasi tersebut dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan
bagian - bagian tertentu dari organisasi.
6. Sistem Informasi Pemasaran
- Subsistem Output
Bauran Pemasaran (marketing mix) :
1) Subsistem Produk (product subsystem), memberi informasi tentang
produk-produk perusahaan
2) Subsistem Lokasi (place subsystem), memberikan informasi mengenai
jaringan distribusi perusahaan
3) Subsistem Promosi (promotion subsystem), memberikan informasi
mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan.
4) Subsistem Harga (price subsystem), membantu manajer
mengambil keputusan harga
5) Subsistem Bauran Terintegrasi (integrated mix -
subsystem), memungkinkan manajer mengembangkan strategi yang
mempertimbangakan pengaruh gabungan dari unsur – unsur ke empat
subsistem.
- Basis data
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data.
- Subsistem Input
1) Sistem pemrosesan transakasi (transaction processing
system), mengumpulkan data dari sumber – sumber internal dan
lingkungan lalu memasukannya dalam basis data.
2) Subsistem riset pemasaran (marketing research
subsystem), mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan cara
studi –studi khusus.
3) Subsistem Intelejensi Pemasaran (marketing intelegence
subsystem), mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk
manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan
pelanggan perusahaan dan unsur – unsur lain yang dapat memengaruhi
operasi pemasaran.
7. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources
information subsystem - HRIS), memberikan kepada seluruh manajer
perusahaan yang berkaitan dengan suber daya manusia perusahaan.
Subsistem Output HRIS :
· Perencanaan
· Rekruitmen
· Pengelolaan tenaga kerja
· Kompensasi karyawan
· Tunjangan karyawan
· Laporan SDM untuk informasi yang dibutuhkan public
Sistem Informasi Manufaktur
Sitem informasi manufaktur (manufacturing information
system), memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan
yang berkaitan dengan operasi manufaktur perusahaan.Subsistem
Informasi Manufaktur :
· Manufaktur Produksi
· Manufaktur Persediaan
· Manufaktur Mutu
· Manufaktur Biaya
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (financial information system), memberikan
informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang beerkaitan dengan
aktivitas keuangan perusahaan.
Subsistem Informasi Keuangan :
· Peramalan ekonomi masa depan
· Pengelolaan aliran dana perusahaan
· Pengendalian keuangan perusahaan
8. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System-
EIS) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada manajer di
tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executif support
system).
EIS perusahaan biasanya terdiri dari atas stasiun-stasiun kerja
eksekutif yang terhubung melalui jaringan ke komputer pusat.
Konfigurasi stasiun kerja terdiri atas sebuah komputer pribadi dengan
unit penyimpanan sekunder yang menyimpanan basis data eksekutif.
Basis data ini memuat data dan informasi yang telah diproses
sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang
berhubunngan dengan EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke
dalam basis data korporat dari sumber –sumber eksternal, dan berita-
berita serta penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru dapat
dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja
mereka masing-masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak
surat elektronik para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang
menghasilkan inforrmasi eksekutif. Para perancang EIS membuat sistem
secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi keinginan semua
eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan
memberikan kemampuan drill-down(perincian). Dengan pendekatan
ini, eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian
secara berurutan menempilkan detail dari tingkat yang lebih
rendah. Drill-down akan terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas
bahwa mereka telah mendapatkan jumlah detail sesuai dengan
kebutuhan.
D. Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship
Management) adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan
menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari
bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah
9. suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang
sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan
baru.CRM system akan mengakumulasi data untuk jangka panjang 5
tahun, 10 tahun atau lebih & menggunakan data tersebut memberikan
data kepada para pengguna.Oleh karena itu, perusahaan melakukan
upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan
mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada
perusahaan. Unsur utama dalam sebuah sistem CRM adalah data
warehouse (gudang data).
E. Data Werehousing
Seperti yang dapat di bayangkan, seiring dengan terkumulasinya
data transaksi selama bertahun-tahun, maka volume data akan menjadi
sangat besar. waktu sesingkat ini sebuah teknologi komputer mampu
mendukung suatu sistem dengan permintaan data berskala besar seperti
itu. Memungkinkan sebuah teknologi komputer untuk membangun
sebuah sistem dengan kapasitas data yang hampir tak terbatas.
Karateristik Data Werehouse
Data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan
penyimpanan data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
· Kapasitas penyimpanan yang sangat besar
· Data diakumulasi dengan menambahkan catatan-catatan baru,
bukannya dijaga tetap paling mutakhir dengan memperbarui catatan-
catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru.
· Data dapat diambil dengan mudah
· Data sepenuhnya untuk pengambilan keputusa, dan tidak digunakan
dalam operasi perusahaan sehari-hari
Beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan
yang lebih sederhana dan mengimplementasikan data warehouse dengan
cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah
pendekatan data mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data
mart adalah suatu basis data berisikan data yang hanya menguraikan
data segmen dari operasi perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat
10. memiliki data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia, dan
seterusnya.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data
mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Werehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang
memasukan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi,
dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna. I:I Data di
kumpulkan dari sumber-sumber data dan dikirimkan ke area
pengumpulan sebelum dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan data
warehouse.Suatu sistem penyampaian informasi akan memperoleh data
dari tempat penyimpanan data warehouse dan mengubahnya menjadi
informasi bagi penggunannya.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan
transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber
lain, baik itu internal maupunlingkungan.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani
ekstraksi, transformasi, dan pemuatan. Suatu Proses yang sering sekali
disingkat menjadi ETL, proses Ekstraksi menggabungkan data dari
berbagai macam sumber; prosesTransformasi membersihkan data,
menempatkannya dalam suatu format standart, dan membuat ringkasan.
Metadata warehouse adalah “data tentang data” yang merupakan
data yang menjelaskan data dalam tempat penyimpanan data. Metadata
mirip dengan kamus data dari suatu basis data, dengan kelebihan yang
lebih terinci.
Bagaimana Data di Simpan Dalam Tempat Penyimpanan Data
Werehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan
bersama dalam satu lokasi, yang biasanya berbentuk suatu tabel. Data
tersebut meliputi data pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data
deskriptif (seperti nama pelanggan), dan data kuantitatif (seperti
penjualan bulan ini). Ada dua jenis tabel dalam penyimpanan data
11. warehouse, dalam tabel data tersebut akan digabung yang menghasilkan
suatu paket informasi.
Tabel Dimensi
Data pengidetifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel
dimensi. Istilah dari tabel dimensi adalah mengartikan pemikiran bahwa
data tersebut dapat menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut
pandang, atau baerbagai dimensi. Contoh yang mengilustrasikan sebuah
tabel dimensi untuk edintitas atau objek pelanggan.
Tabel Fakta
Tabel yang terpisah-pisah merupakan tabel fakta (fact tables)
berisi ukuran – ukuran kuantitatif sebuah etentitas, objek, atau aktifitas.
Satu contoh tabel fakta memuat data mengenai satu aktifitas tertentu-
penjualan komersial. Semua fakta terdapat pada gambar tabel tersebut
adalah ukuran dari aktifitas. Jika digabungakan dengan data tabel
dimensi, akan didapatkan berbagai macam analisis, seperti penjualan
bersih menurut wilayah pelanggan, pajak penjualan menurut kode pos,
dan komisi penjualan menurut kode kredit
Paket Informasi
Dari dua data tabel tersebut digabungkan untuk membentuk
suatu paket informasi. Paket Informasi mengidentifikasi semua dimensi
yang digunakan dalam analisis suatu aktifitas tertentu. Paket informasi
terdiri empat dimensi yang dapat digumnakan untuk menganalisi
penjualan komersial menurut waktu, tenaga penjual, pelanggan, produk.
Skema Bintang
Untuk setiap dimensi, akan ada satu kunci yang
mengidentifikasikan dimensi dan menciptakan hubungan ke paket
informasi. Dengan menggunakan empat tabel dimensi-pelanggan, waktu,
tenaga penjual, dan produk dalam skema bintang memungkinkan
diperolehnya informasi seperti berikut :
· Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
· Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan
selama dua kuartal terakhir.
12. · Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan
sampai dengan saat ini
Skema bintang ini berfokus pada penjualan komersial dilihat dari
segi pelanggan, tenaga penjual, produk, dan waktu. Tempat
penyimpanan data warehouse terdiri atas beberapa skema bintang,
dengan satu skema untuk setiap jenis aktifitas yang dianalisis.
F. Penyampaian Informasi
Unsur terakhir dalam sistem warehousing adalah sistem
penyampaian informasi, yang mendapat data dari tempat penyimpanan
data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi
tersebut tersedia bagi pengguna.
G. OLAP (on-line analytical processing)
Pembuatan laporan, paket query basis data, dan model-model
matematis semuanya dapat digunakan. Selain itu, terdapat pula satu jenis
peranti lunak yang secara khusus telah dikembangkan untuk data
warehouse . peranti lunak tersebut yaitu OLAP, yang merupakan
singkatan dari on-line analytical processing. OLAP memungkinkan
pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun
antarmuka WEB dan dengan cepat memperoleh informasi dalam
berbagai jenis format termasuk grafik. Terdapat dua pendekatan untuk
OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP(relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data
relasional standar. MOLAP(multidimensional on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data
khusus multidimensional.
H. Data Mining
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang
tidak diketahui pengguna. Data minning membantu pengguna dengan
menemukan hubungannya dan menyajikannya dengan cara yang dapat
dipahami sehingga hubungan tersebut menjadi dasar dalam
pengambulan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data
13. minning yaitu verifikasi hipotesis (hypotesis verification) dan penemuan
pengetahuan (knowledge discovery).
Verifikasi Hipotesis (Hypothesis Verification)
Dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data saling
terhubung.
1. Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
2. Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman
pengguna akan data.
3. Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
Kelemahan pendekatan ini adalah bahwa proses pengambilan
akan sepenuhnya dipandu oleh pengguna. Informasi yang terpilih tidak
akan dapat lebih baik dari pemahaman akan pengguna akan data.
Penemuan Pengetahuan (Knowledge discovery)
Sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data
warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang
sama. Kontribusi penemuan pengetahuan adalahbahwa ia memberikan
sistem data warehousing kemampuan menganalisa data yang melebihi
kemampuan pengguna itu sendiri. Piranti lunak akan mengidentifikasi
data-data yang tidak diketahui oleh pengguna. Kemampuan seperti ini
diperoleh dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Menempatkan data Warehousing dalam Prespektif
Kebutuhan akan data warehousing selalu ada sejak dulu, namun
teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukungnya baru tersedia
dan terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi mampu mengejar
permintaan, beberapa pencapaian yang dramatis telah berhasil
dilakukan. Dengan kemampuan untuk menyimpan sejumlah data yang
praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepattelah membuka
gerbang-gerbang pemrosesan data yang baru.
14. BAB III
KESIMPULAN
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF
mereka akan memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan
kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah
mencapainya. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan
faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis
organisasi yang lain.Sistem Pemrosesan Transaksi digunakan untuk
menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi,
dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat
didalam maupun diluar perusahaan.
Sistem informasi didalam organisasi terdiri dari Sistem Informasi
Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Manufaktur Keuangan, dan Sistem
Informasi Eksekutif. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer
Relationship Management) adalah manajemen hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun
pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data
mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu
sistem. Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu
disimpan bersama dalam satu lokasi. Data tersebut meliputi data
pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama
pelanggan), dan data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Ada dua
jenis tabel dalam penyimpanan data warehouse, dalam tabel data
tersebut akan digabung yang menghasilkan suatu paket informasi.
Unsur terakhir dalam sistem warehousing adalah sistem
penyampaian informasi, yang mendapat data dari tempat penyimpanan
data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi
tersebut tersedia bagi pengguna. Ketika teknologi mampu mengejar
permintaan, beberapa pencapaian yang dramatis telah berhasil
dilakukan. Dengan kemampuan untuk menyimpan sejumlah data yang
praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepattelah membuka
gerbang-gerbang pemrosesan data yang baru.
15. DAFTAR PUSTAKA
Mc. Leod. Raymond. 2008.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat
http://fahrulrozy.wordpress.com/2011/01/17/informasi-dalam-praktik/
http://thestoryofradhidevito.blogspot.com/2012/10/rangkuman-bab-8-
informasi-dalam-praktik.html