SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TUGAS DISKUSI
SURVEILANS
DIFTERI
KELOMPOK 2
1. Anri Jaya S, A.Md.KL
2. Ellysa Seprina, S.Kep.,Ns
3. Erwin Fadli, S. Kep., Ns
4. Haris Prasetyo, SKM
5. Hendri Ramadhani, S.Kep.,Ns
6. Mesrawati Simanjuntak, AMK
7. Miftahurridha , AMK
8. Retno Tri Sulistiorini, AMK
9. Rilianor, A.Md.Kep
10.Su'aida Nur Rahmah, AMK
Jawaban
Penugasan 1
a. Jelaskan definisi dari kasus difteri ?
Difteri merupakan salah satu penyakit menular
yang disebakan oleh Corynebacterium Dipthteriae
yang menyerang saluran pernafasan bagian atas
sehingga mempersempit saluran pernafasan,
biasanya bagian tubuh yang diserang adalah
tonsil dan faring tetapi tidak jarang menyerang
kulit dan menyebabkan kerusakan saraf dan
jantung.
Jawaban
Penugasan 1
b. Bagaimana gejala dan tanda khas dari penyakit ?
 Munculnya pseudomenbran putih keabuan, sulit
lepas dan mudah berdarah jika
dilepas/dimanipulasi
 Demam atau tanpa demam
 Sakit waktu menelan, 94% kasus difteri
mengenai tonsil dan faring, lainnya difteri
kulit
 Leher membengkak
 Sesak nafas disertai bunyi
Jawaban
Penugasan 2
a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus
difteri
Ada pasien suspek difteri yang datang dengan gejala dan tanda khas
difteri, dikonsultasikan Ke Komli, yang kemudian ditegakkan dengan
hasil Laboraturium positif dari spesimen yang dikirimkan. Jika positif
berarti masuk kasus konfirmasi laboraturium.
Penugasan
Jawaban 2
b. bagaimana klasifikasi kasus difteri dan bagaimana membedakannya
 Kasus Konfirmasi Laboraturium adalah kasus suspek difteri dengan
hasil kultur positif strain toksigenik
 Kasus konfirmasi hubungan epidemologi adalah adalah kasus suspek difteri
yang mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.
 Kasus kompatibel klinis adalah kasus suspek difteri dengan hasil laboratorium negative, atau
tidak diambil specimen, atau tidak dilakukan tes toksigenisitas, dan tidak mempunyai hubungan
epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.
 Discarded adalah kasus suspek difteri yang setelah dikonfirmasi oleh Ahli tida memenuhi kriteria
suspek difteri
Jawaban
Penugasan 2
c. Jelaskan proses penemuan difteri dan lakukan wawancara memastikan hal tersebut.
 Kasus Difteri dapat ditemukan di pelayanan statis (puskesmas dan RS) maupun
kunjungan lapangan di wilayah kerja Puskesmas
 Penyelidikan Epidemiologi dilakukan oleh puskesmas bersama Dinas Kesehatan
Kab/Kota terhadap setiap kasus suspek difteri untuk mencari kasus tambahan,
identifikasi kontak erat, dan pemberian profilaksis terhadap kontak erat
 Merujuk kasus suspek difteri ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih
lanjut
 Melakukan komunikasi risiko ke masyarakat.
Berdasarkan soal kasus di atas, saudara diminta untuk menginput data-data
kedalam form pencatatan pelaporan yang tersedia
Buatlah analisa secara deskriftif dan interprestasikan hasilnya
berdasarkan data hasil Penyelidikan Epidemiologi difteri tersebut
Jawaban
Penugasan 3
Terdapat sebanyak 3 kasus Difteri yang dilaporkan di wilayah Kab. N selama Periode bulan
Maret-April 2021, dengan Rincian :
a. Sebanyak 1 kasus dilaporkan pada minggu ke-2 dan 2 kasus dilaporkan pada minggu
ke-4 bulan April 2021
b. Kelompok usia pada kasus difteri yang dilaporkan adalah 1 kasus pada kelompok usia
0-4 tahun, 1 kasus pd kelompok usia 10-14 tahun, dan 1 kasus pd kelompok usia 15-19
tahun
c. Sebanyak 67 % kasus berjenis kelamin laki-laki dan sisanya Perempuan
Buatlah analisa secara deskriftif dan interprestasikan hasilnya
berdasarkan data hasil Penyelidikan Epidemiologi difteri tersebut
Jawaban
Penugasan 3
d. Sebanyak 3 kasus tersebut tersebar di 3 wilayah desa, yaitu desa X sebanyak 1 Kasus, desa Y
sebanyak 1 kasus dan Desa Z sebanyak 1 Kasus
e. Desa X terdapat 2 orang kontak , Desa Y sebanyak 6 orang kontak dan Desa Z sebanyak 5
orang kontak
f. Di Desa Z hasil Laboratorium belum keluar, jadi apabila jika hasil nya positif maka bisa di
Tetapkan KLB, akan tetapi apabila hasilnya negative maka dikatakan tidak terjadi KLB
Jawaban
Penugasan 3
Dari data tersebut, apakah benar terjadi KLB difteri?Dasar apa yang
dipakai untuk menetapkan KLB?
Dari tabel , ternyata hasilnya belum bisa dikatakan KLB di karenakan
hasil Laboraturium belum keluar, tetapi gejala sudah menunjukkan
gejala suspek Difteri
Jawaban
Penugasan 3
Strategi Penanggulan KLB Difteri
1. Penyelidikan Epidemiologi KLB Difteri
2. Pencegahan penyebaran KLB Difteri dengan :
a. Perawatan dan pengobatan kasus secara adekuat
b. Penemuan dan Pengobatan kasus tambahan
c. Tatalaksana terhadap kontak erat dari kasus suspek difteri
3. Komunikasi resiko tentang difteri dan pencegahannya kepada masyarakat
4. Pelaksanaan ORI di di daerah KLB Difteri
Apa tindakan saudara sebagai petugas Surveilans Puskesmas setelah tau bahwa telah terjadi
KLB difteri ?
Informasi apa saja yang harus dikumpulkan untuk melengkapi laporan KLB difteri ?
 Identitas Pelapor (Nama, Nama Kantor, Asal Kabupaten dan Provinsi, Tanggal Terima
Laporan, Tanggal Pelacakan Laporan)
 Identitas Penderita ( Nama Pasien, Nama Orang tua, Jenis Kelamin, Umur, Berat Badan,
Tinggi Badan, Alamat Lengkap, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi).
 Riwayat Imunisasi
 Riwayat Sakit
 Riwayat Pengobatan
 Riwayat Kontak
 Nama-nama Kontak Erat Kasus
Jawaban
Penugasan 3
Apa rencana tindak lanjut setelah KLB difteri berakhir ?
1. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan pimpinan daerah dan seluruh camat, serta
SKPD terkait tentang kebijakan Difteri
2. Sosialisasi dan surat dukungan dari ikatan profesi
3. ORI tetap dilanjutkan sampai dengan selesai walaupun status KLB Difterisudah
dinyatakan berakhir.
 Untuk dapat memberikan kekebalan komunitas optimal maka cakupan ORI harus
>90%
4. Pemetaan wilayah kasus
5. Sosialisasi melalui media massa elektronik dan cetak
Jawaban
Penugasan 3
Kelompok 2 Difteri (1).pptx

More Related Content

Similar to Kelompok 2 Difteri (1).pptx

TOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docx
TOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docxTOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docx
TOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docx
MTHORIEKIKI
 
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxTUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
intan19951
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Yafet Geu
 
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
moonchae1989
 
Ppt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
Ppt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paruPpt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
Ppt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
arbianisa
 
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB ParuFaktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
arbianisa
 
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
SadhiraGita
 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Rian Alfajri
 
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdfKP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
andrekesuma1
 

Similar to Kelompok 2 Difteri (1).pptx (20)

TOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docx
TOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docxTOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docx
TOR Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat.docx
 
BUKU AJAR PENYAKIT TB.pdf
BUKU AJAR PENYAKIT TB.pdfBUKU AJAR PENYAKIT TB.pdf
BUKU AJAR PENYAKIT TB.pdf
 
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxTUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
 
Kak dbd dan survailens
Kak dbd dan survailensKak dbd dan survailens
Kak dbd dan survailens
 
Kata penganta3
Kata penganta3Kata penganta3
Kata penganta3
 
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
 
Ppt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
Ppt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paruPpt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
Ppt faktor faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
 
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB ParuFaktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
 
TUGAS MP1.2 PE PKM BWI.pptx
TUGAS MP1.2 PE PKM BWI.pptxTUGAS MP1.2 PE PKM BWI.pptx
TUGAS MP1.2 PE PKM BWI.pptx
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan TB ParuFaktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan TB Paru
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
Satuan acara penyuluha penanganan tbc
Satuan acara penyuluha penanganan tbcSatuan acara penyuluha penanganan tbc
Satuan acara penyuluha penanganan tbc
 
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
 
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
 
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdfKP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
 
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm KewarganegaraanHIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Kelompok 2 Difteri (1).pptx

  • 1. TUGAS DISKUSI SURVEILANS DIFTERI KELOMPOK 2 1. Anri Jaya S, A.Md.KL 2. Ellysa Seprina, S.Kep.,Ns 3. Erwin Fadli, S. Kep., Ns 4. Haris Prasetyo, SKM 5. Hendri Ramadhani, S.Kep.,Ns 6. Mesrawati Simanjuntak, AMK 7. Miftahurridha , AMK 8. Retno Tri Sulistiorini, AMK 9. Rilianor, A.Md.Kep 10.Su'aida Nur Rahmah, AMK
  • 2. Jawaban Penugasan 1 a. Jelaskan definisi dari kasus difteri ? Difteri merupakan salah satu penyakit menular yang disebakan oleh Corynebacterium Dipthteriae yang menyerang saluran pernafasan bagian atas sehingga mempersempit saluran pernafasan, biasanya bagian tubuh yang diserang adalah tonsil dan faring tetapi tidak jarang menyerang kulit dan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung.
  • 3. Jawaban Penugasan 1 b. Bagaimana gejala dan tanda khas dari penyakit ?  Munculnya pseudomenbran putih keabuan, sulit lepas dan mudah berdarah jika dilepas/dimanipulasi  Demam atau tanpa demam  Sakit waktu menelan, 94% kasus difteri mengenai tonsil dan faring, lainnya difteri kulit  Leher membengkak  Sesak nafas disertai bunyi
  • 4. Jawaban Penugasan 2 a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus difteri Ada pasien suspek difteri yang datang dengan gejala dan tanda khas difteri, dikonsultasikan Ke Komli, yang kemudian ditegakkan dengan hasil Laboraturium positif dari spesimen yang dikirimkan. Jika positif berarti masuk kasus konfirmasi laboraturium.
  • 5. Penugasan Jawaban 2 b. bagaimana klasifikasi kasus difteri dan bagaimana membedakannya  Kasus Konfirmasi Laboraturium adalah kasus suspek difteri dengan hasil kultur positif strain toksigenik  Kasus konfirmasi hubungan epidemologi adalah adalah kasus suspek difteri yang mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.  Kasus kompatibel klinis adalah kasus suspek difteri dengan hasil laboratorium negative, atau tidak diambil specimen, atau tidak dilakukan tes toksigenisitas, dan tidak mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.  Discarded adalah kasus suspek difteri yang setelah dikonfirmasi oleh Ahli tida memenuhi kriteria suspek difteri
  • 6. Jawaban Penugasan 2 c. Jelaskan proses penemuan difteri dan lakukan wawancara memastikan hal tersebut.  Kasus Difteri dapat ditemukan di pelayanan statis (puskesmas dan RS) maupun kunjungan lapangan di wilayah kerja Puskesmas  Penyelidikan Epidemiologi dilakukan oleh puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kab/Kota terhadap setiap kasus suspek difteri untuk mencari kasus tambahan, identifikasi kontak erat, dan pemberian profilaksis terhadap kontak erat  Merujuk kasus suspek difteri ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut  Melakukan komunikasi risiko ke masyarakat.
  • 7. Berdasarkan soal kasus di atas, saudara diminta untuk menginput data-data kedalam form pencatatan pelaporan yang tersedia
  • 8. Buatlah analisa secara deskriftif dan interprestasikan hasilnya berdasarkan data hasil Penyelidikan Epidemiologi difteri tersebut Jawaban Penugasan 3 Terdapat sebanyak 3 kasus Difteri yang dilaporkan di wilayah Kab. N selama Periode bulan Maret-April 2021, dengan Rincian : a. Sebanyak 1 kasus dilaporkan pada minggu ke-2 dan 2 kasus dilaporkan pada minggu ke-4 bulan April 2021 b. Kelompok usia pada kasus difteri yang dilaporkan adalah 1 kasus pada kelompok usia 0-4 tahun, 1 kasus pd kelompok usia 10-14 tahun, dan 1 kasus pd kelompok usia 15-19 tahun c. Sebanyak 67 % kasus berjenis kelamin laki-laki dan sisanya Perempuan
  • 9. Buatlah analisa secara deskriftif dan interprestasikan hasilnya berdasarkan data hasil Penyelidikan Epidemiologi difteri tersebut Jawaban Penugasan 3 d. Sebanyak 3 kasus tersebut tersebar di 3 wilayah desa, yaitu desa X sebanyak 1 Kasus, desa Y sebanyak 1 kasus dan Desa Z sebanyak 1 Kasus e. Desa X terdapat 2 orang kontak , Desa Y sebanyak 6 orang kontak dan Desa Z sebanyak 5 orang kontak f. Di Desa Z hasil Laboratorium belum keluar, jadi apabila jika hasil nya positif maka bisa di Tetapkan KLB, akan tetapi apabila hasilnya negative maka dikatakan tidak terjadi KLB
  • 10. Jawaban Penugasan 3 Dari data tersebut, apakah benar terjadi KLB difteri?Dasar apa yang dipakai untuk menetapkan KLB? Dari tabel , ternyata hasilnya belum bisa dikatakan KLB di karenakan hasil Laboraturium belum keluar, tetapi gejala sudah menunjukkan gejala suspek Difteri
  • 11. Jawaban Penugasan 3 Strategi Penanggulan KLB Difteri 1. Penyelidikan Epidemiologi KLB Difteri 2. Pencegahan penyebaran KLB Difteri dengan : a. Perawatan dan pengobatan kasus secara adekuat b. Penemuan dan Pengobatan kasus tambahan c. Tatalaksana terhadap kontak erat dari kasus suspek difteri 3. Komunikasi resiko tentang difteri dan pencegahannya kepada masyarakat 4. Pelaksanaan ORI di di daerah KLB Difteri Apa tindakan saudara sebagai petugas Surveilans Puskesmas setelah tau bahwa telah terjadi KLB difteri ?
  • 12. Informasi apa saja yang harus dikumpulkan untuk melengkapi laporan KLB difteri ?  Identitas Pelapor (Nama, Nama Kantor, Asal Kabupaten dan Provinsi, Tanggal Terima Laporan, Tanggal Pelacakan Laporan)  Identitas Penderita ( Nama Pasien, Nama Orang tua, Jenis Kelamin, Umur, Berat Badan, Tinggi Badan, Alamat Lengkap, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi).  Riwayat Imunisasi  Riwayat Sakit  Riwayat Pengobatan  Riwayat Kontak  Nama-nama Kontak Erat Kasus Jawaban Penugasan 3
  • 13. Apa rencana tindak lanjut setelah KLB difteri berakhir ? 1. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan pimpinan daerah dan seluruh camat, serta SKPD terkait tentang kebijakan Difteri 2. Sosialisasi dan surat dukungan dari ikatan profesi 3. ORI tetap dilanjutkan sampai dengan selesai walaupun status KLB Difterisudah dinyatakan berakhir.  Untuk dapat memberikan kekebalan komunitas optimal maka cakupan ORI harus >90% 4. Pemetaan wilayah kasus 5. Sosialisasi melalui media massa elektronik dan cetak Jawaban Penugasan 3