SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Tugas Ekonomi
“APBN dan APBD”
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi
ANGGOTA KELOMPOK:
 Alfiya Zahra Yustisia
 Aliya Rahmawati
 Mery Amanda
 Reni Trisnawati
 Rahayu Puspita Sari
 Shafira Dyah Pratiwi
Kelas:
XI MIPA 5
SMAN 12 KOTA TANGERANG
NOVEMBER 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………..… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………....…...ii
BAB I PEMBAHASAN …………………………………….........…. 1
 A. Pendahuluan...................………………………..………… 1
 B. APBN.............................……...……………….………….. 1
 C. Penyusunan Dan Pelaksanaan APBN...........……………. .2
 D. Sumber Pendapatan Negara ……………….…...…………...2
 E. Jenis Pembelajaan Negara.........……………….……...……..3
 F. APBD...........................................……………….………....4
 G. Penyusunan Dan Pelaksanaan APBD.................................4
 H. Sumber Pendapatan Daerah................................................5
 I. Jenis Pembelanjaan Daerah..................................................5
BAB II PENUTUP ……………………………………....……….......6
 A. Simpulan …………………………………….....…………..6
 B. Saran ………………………………………....………….....6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………....………......7
BAB I PEMBAHASAN
APBN dan APBD
A. PENDAHULUAN
 Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran
negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
 Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk
anggaran berupa APBN dan APBD.
B. APBN
 APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang
memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis
pengeluaran negara dalam waktu satu tahun.
 APBN dapat dikatakan pula sebagai program kerja pemerintah.
 Periode APBN di Indonesia sejak tahun 1969 dimulai pada 1 April dan
berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya.
 Periode APBN berubah sejak masa reformasi tahun 2000, yaitu dimulai pada 1
Januari dan berakhir pada 31 Desember.
 Fungsi APBN:
1) Fungsi alokasi APBN mengatur alokasi dana dari pendapatan negara
untuk pembiayaan dan pengadaan kebutuhan barang dan jasa publik.
2) Fungsi distribusi APBN menyalurkan dana dari pendapatan negara
ke berbagai sektor melalui transfer payment berupa subsidi, beasiswa
dan dana pensiun.
3) Fungsi stabilitas APBN mengendalikan stabilitas perekonomian
negara dalam bidang fiskal.
4) Fungsi pertumbuhan APBN meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara.
5) Fungsi pengendali APBN mengendalikan tingkat harga, inflasi dan
krisis ekonomi.
 Tujuan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang berbunyi:
“Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
 Asas kebijakan APBN:
1) Anggaran berimbang Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara
sama dengan jumlah pengeluaran negara.
2) Anggaran surplus Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara lebih
besar daripada jumlah pengeluaran negara. Contoh: APBN pada masa
inflasi.
3) Anggaran defisit Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara lebih
kecil daripada jumlah pengeluaran negara. Contoh: APBN pada masa
pembangunan.
 Dampak adanya APBN antara lain:
1) Tercipta dan terlaksananya pembangunan.
2) Mempengaruhi dunia usaha dan tingkat harga pasar.
3) Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta.
4) Meyakinkan masyarakat mengenai masa depan perekonomian negara.
5) Efisiensi dalam mengambil berbagai keputusan di masa mendatang.
6) Mempengaruhi para investor dalam menanamkan modal dalam
negeri.
7) Mempengaruhi ekspor-impor dan neraca perdagangan negara.
8) Munculnya politik fiskal oleh pemerintah untuk mengubah-ubah
pendapatan dan pengeluaran negara.
C. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBN
 Penyusunan APBN berasaskan kemandirian, penghematan dan penajaman
prioritas pembangunan.
 Penyusunan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi:
“Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
(RAPBN) diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.”
 Langkah penyusunan APBN:
1) RAPBN disusun oleh departemen dan lembaga pemerintah dalam Daftar
Usulan Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP).
2) RAPBN kemudian diajukan presiden ke DPR.
3) DPR membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBN.
a. Jika RAPBN diterima, maka RAPBN akan ditetapkan sebagai
undangundang atau APBN.
b. Jika RAPBN ditolak, maka pemerintah akan menggunakan APBN tahun
sebelumnya.
UUD 1945 pasal 23 ayat 3 berbunyi:
“Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan oleh
presiden, maka pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.”
 Pelaksanaan APBN berupa penggunaan anggaran dilakukan menggunakan
Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP) yang dibayarkan
oleh KPKN dalam bentuk Surat Perintah Membayar Uang (SPMU).
 Pengawasan pelaksanaan APBN:
1) Pengawasan internal, dilakukan oleh pihak-pihak berwenang dalam
suatu lembaga atau departemen, misalnya sekretaris jenderal atau biro
keuangan.
2) Pengawasan eksternal, adalah pengawasan tertinggi yang dilakukan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pengawasan yang dilakukan meliputi:
- Pengawasan APBN
- Pengawasan APBD
- Pengawasan anggaran milik BUMN
- Pengawasan seluruh kekayaan negara
 Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dilakukan oleh pemerintah kepada
BPK yang disebut Perhitungan Anggaran Negara (PAN).
 PAN adalah pengecekan terhadap penggunaan dan realisasi anggaran yang
telah dilakukan dan disusun dalam bentuk buku Hasil Pemeriksaan Tahunan.
D. SUMBER PENDAPATAN NEGARA
 Sumber pendapatan negara terdiri dari:
1. Penerimaan perpajakan
a. Pajak dalam negeri
 Pajak penghasilan migas dan nonmigas
 Pajak pertambahan nilai (PPn)
 Pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM)
 Pajak bumi dan bangunan (PBB)
 Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
 Cukai
 Pajak lainnya
b. Pajak perdagangan internasional
 Bea masuk
 Pajak ekspor
2. Penerimaan negara bukan pajak
a. Penerimaan SDA berupa minyak bumi, gas, pertambangan, kehutanan
dan perikanan.
b. Laba BUMN.
c. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lainnya.
3. Hibah
Adalah bentuk pendapatan negara berupa hadiah atau bantuan yang diterima
negara yang tidak perlu dikembalikan.
4. Penerimaan luar negeri
Terdiri dari pinjaman program dan pinjaman proyek.
E. JENIS PEMBELANJAAN NEGARA
 Belanja negara adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai belanja
pemerintah pusat dan daerah.
 Belanja pemerintah pusat terdiri dari:
1. Pengeluaran rutin
a. Belanja pegawai (gaji)
b. Belanja barang
c. Belanja modal
d. Pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri
e. Subsidi
f. Pengeluaran rutin lainnya
2. Pengeluaran pembangunan
a. Pembiayaan pembangunan
b. Pembiayaan proyek
3. Dana perimbangan (untuk daerah
a. Dana bagi hasil
b. Dana alokasi umum (DAU)
c. Dana alokasi khusus (DAK)
4. Dana otonomi khusus dan penyesuaian
 Pembiayaan lain yang dimasukkan ke dalam APBN antara lain:
1. Perbankan dalam negeri
2. Privatisasi
3. Penjualan aset program restruktur perbankan
4. Surat Utang Negara
5. Pembiayaan luar negeri, misalnya nilai tukar rupiah, produk domestik bruto
(PDB), dan harga minyak dunia.
 Berdasarkan sifat, belanja negara terdiri dari:
1. Belanja ekskausif, yaitu belanja untuk membeli barang atau jasa yang
langsung dikonsumsi atau dapat menghasilkan barang lain. Contoh: kegiatan
belanja pengadaan bahan bakar dan vaksin untuk imunisasi.
2. Belanja transfer, yaitu belanja untuk kegiatan-kegiatan sosial yang tidak
produktif. Contoh: sumbangan untuk korban bencana alam, subsidi, beasiswa, dan
lain-la
F. APBD
 APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat
perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah
dalam waktu satu tahun.
 APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil,
yaitu pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
 Fungsi APBD:
1. Fungsi alokasi APBD mengatur alokasi dana dari pendapatan daerah untuk
belanja daerah.
2. Fungsi distribusi APBD menyalurkan dana dari pendapatan daerah ke berbagai
sektor sesuai keadaan daerah.
3. Fungsi otorisasi APBD berfungsi sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam
menjalankan pendapatan dan belanja selama setahun.
4. Fungsi pengawasan APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK, dan instansi
pelaksanaan pengawasan lainnya dalam menjalankan fungsi pengawasannya.
5. Fungsi perencanaan APBN merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam
menyusun perencanaan pemerintahan daerah.
 Tujuan APBD yang utama adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
negara di daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan
kemakmuran masyarakat.
G. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBD
 Dasar hukum mengenai penyelenggaraan keuangan daerah dan APBD:
1. UU No. 32 Tahun 2003 tentang pemerintah daerah.
2. UU No. 33 Tahun 2003 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
dan daerah.
3. PP No. 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah.
4. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang pedoman pengurusan dan penyusunan
keuangan daerah dan APBD.
 Langkah penyusunan APBD:
1. RAPBD disusun oleh pemerintah daerah.
2. RAPBD kemudian diajukan pemerintah daerah ke DPRD.
3. DPRD dan pemerintah daerah membahas RAPBD, dengan:
a. Dari pihak pemerintah daerah dilakukan oleh Tim Anggaran Eksekutif
beranggotakan sekretaris daerah dan Bappeda.
b. Dari pihak DPRD dilakukan oleh Panitia Anggaran beranggotakan anggota
tiap fraksi.
4. DPRD membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBD.
a. Jika RAPBD diterima, maka RAPBD akan ditetapkan sebagai peraturan
daerah atau APBD.
b. Jika RAPBD ditolak, maka pemerintah daerah akan menggunakan APBD
tahun sebelumnya.
 Pelaksanaan APBN berupa penggunaan anggaran dilakukan menggunakan Daftar
Isian Kegiatan Daerah (Dikda) dan Daftar Isian Proyek Daerah (Dipda) yang
dibayarkan dalam bentuk Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Keputusan
Otorisasi (SKO).
 Pengawasan pelaksanaan APBD:
1. Pengawasan internal, dilakukan oleh instansi-instansi dalam pemerintahan daerah.
2. Pengawasan eksternal, adalah pengawasan tertinggi yang dilakukan oleh DPRD
dan BPK.
 Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dilakukan oleh pemerintah daerah kepada
DPRD setiap selesai tahun anggaran dan setiap tiga bulan sekali (triwulan).
H. SUMBER PENDAPATAN DAERAH
 Sumber pendapatan daerah terdiri dari:
1. Pendapatan asli daerah
a. Pajak daerah
b. Retribusi daerah
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
d. Laba perusahaan milik daerah
2. Dana perimbangan (dari APBN)
a. Dana bagi hasil Dana yang merupakan bagi hasil pengelolaan SDA negara.
b. Dana alokasi umum (DAU) Dana yang berfungsi sebagai pemerata
kemampuan keuangan daerah.
c. Dana alokasi khusus (DAK) Dana yang berfungsi untuk mendanai kegiatan
khusus daerah yang disesuaikan dengan prioritas nasional.
3. Pinjaman daerah Adalah segala bentuk pinjaman yang dilakukan oleh daerah
kepada pemerintah pusat atau lembaga lainnya.
I. JENIS PEMBELANJAAN DAERAH
 Belanja daerah beragam tergantung kebutuhannya masing-masing karena adanya
otonomi daerah dan sistem desentralisasi.
 Belanja pemerintah daerah terdiri dari:
1. Pengeluaran rutin
a. Belanja pegawai (gaji)
b. Belanja barang
c. Belanja pemeliharaan
d. Belanja perjalanan dinas
e. Belanja DPRD dan kepala daerah
f. Subsidi
2. Pengeluaran pembangunan
a. Pembiayaan operasional dan pemeliharaan pembangunan
b. Pembiayaan proyek pembangunan
BAB II PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang
pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan
oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran
Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber
pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-
sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun.
APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
2.2 SARAN
Disini kami mengarapkan kepada teman – teman pembaca atau pihak lain agar memberikan
suatu masukan atau hal - hal yang berkaitan dalam penulisan makalah ini , karena disini
kami membutuhkan kritik dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/apbnd_eko3_1.pdf
https://www.rezzaid.com/contoh-kata-pengantar-yang-baik-dan-benar/

More Related Content

What's hot

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
 
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARATINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARAAry Efendi
 
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Jogo Hera
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraFox Broadcasting
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalSrestha Anindyanari
 
Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1dwirizka
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Anugrah Febryan
 
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAAPBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAPraktisiMadrasah
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraArfan Fahmi
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Penataan Ruang
 

What's hot (18)

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARATINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
TINJAUAN UMUM KEUANGAN NEGARA
 
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1
 
Keuangan negara
Keuangan negaraKeuangan negara
Keuangan negara
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAAPBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
 
Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
 
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
 
APBN
APBNAPBN
APBN
 
APBN 2015
APBN 2015APBN 2015
APBN 2015
 

Similar to APBN dan APBD

Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
 
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...aliya rahmawati
 
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...Alfiya Zahra Yustisia
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalAry Efendi
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangAnugrah Febryan
 
Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1a2t1
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaragravity1992
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNKevin Meilina
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaDio_irawan13
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptxvinatahara1
 
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptxPertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptxAhmadSarladi1
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaSTIE EKUITAS BANDUNG
 
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPenataan Ruang
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahUlan Safitri
 
Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4SandeviNimade
 

Similar to APBN dan APBD (20)

Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
 
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
 
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
 
Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1Uu no.17 2003-new1
Uu no.17 2003-new1
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
 
Eko apbd apbn
Eko apbd apbnEko apbd apbn
Eko apbd apbn
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
Bab 4 APBN dan APBD
Bab 4 APBN dan APBDBab 4 APBN dan APBD
Bab 4 APBN dan APBD
 
Ekonomi APBN
Ekonomi APBNEkonomi APBN
Ekonomi APBN
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptxPertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
 
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintah
 
Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

APBN dan APBD

  • 1. Tugas Ekonomi “APBN dan APBD” Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi ANGGOTA KELOMPOK:  Alfiya Zahra Yustisia  Aliya Rahmawati  Mery Amanda  Reni Trisnawati  Rahayu Puspita Sari  Shafira Dyah Pratiwi Kelas: XI MIPA 5 SMAN 12 KOTA TANGERANG NOVEMBER 2017
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………..… i DAFTAR ISI ……………………………………………………....…...ii BAB I PEMBAHASAN …………………………………….........…. 1  A. Pendahuluan...................………………………..………… 1  B. APBN.............................……...……………….………….. 1  C. Penyusunan Dan Pelaksanaan APBN...........……………. .2  D. Sumber Pendapatan Negara ……………….…...…………...2  E. Jenis Pembelajaan Negara.........……………….……...……..3  F. APBD...........................................……………….………....4  G. Penyusunan Dan Pelaksanaan APBD.................................4  H. Sumber Pendapatan Daerah................................................5  I. Jenis Pembelanjaan Daerah..................................................5 BAB II PENUTUP ……………………………………....……….......6  A. Simpulan …………………………………….....…………..6  B. Saran ………………………………………....………….....6 DAFTAR PUSTAKA …………………………………....………......7
  • 3. BAB I PEMBAHASAN APBN dan APBD A. PENDAHULUAN  Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.  Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. B. APBN  APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun.  APBN dapat dikatakan pula sebagai program kerja pemerintah.  Periode APBN di Indonesia sejak tahun 1969 dimulai pada 1 April dan berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya.  Periode APBN berubah sejak masa reformasi tahun 2000, yaitu dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember.  Fungsi APBN: 1) Fungsi alokasi APBN mengatur alokasi dana dari pendapatan negara untuk pembiayaan dan pengadaan kebutuhan barang dan jasa publik. 2) Fungsi distribusi APBN menyalurkan dana dari pendapatan negara ke berbagai sektor melalui transfer payment berupa subsidi, beasiswa dan dana pensiun. 3) Fungsi stabilitas APBN mengendalikan stabilitas perekonomian negara dalam bidang fiskal. 4) Fungsi pertumbuhan APBN meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. 5) Fungsi pengendali APBN mengendalikan tingkat harga, inflasi dan krisis ekonomi.  Tujuan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang berbunyi: “Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang- undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”  Asas kebijakan APBN: 1) Anggaran berimbang Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara sama dengan jumlah pengeluaran negara. 2) Anggaran surplus Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara lebih besar daripada jumlah pengeluaran negara. Contoh: APBN pada masa inflasi. 3) Anggaran defisit Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara lebih kecil daripada jumlah pengeluaran negara. Contoh: APBN pada masa pembangunan.  Dampak adanya APBN antara lain: 1) Tercipta dan terlaksananya pembangunan. 2) Mempengaruhi dunia usaha dan tingkat harga pasar. 3) Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta. 4) Meyakinkan masyarakat mengenai masa depan perekonomian negara. 5) Efisiensi dalam mengambil berbagai keputusan di masa mendatang.
  • 4. 6) Mempengaruhi para investor dalam menanamkan modal dalam negeri. 7) Mempengaruhi ekspor-impor dan neraca perdagangan negara. 8) Munculnya politik fiskal oleh pemerintah untuk mengubah-ubah pendapatan dan pengeluaran negara. C. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBN  Penyusunan APBN berasaskan kemandirian, penghematan dan penajaman prioritas pembangunan.  Penyusunan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: “Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.”  Langkah penyusunan APBN: 1) RAPBN disusun oleh departemen dan lembaga pemerintah dalam Daftar Usulan Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP). 2) RAPBN kemudian diajukan presiden ke DPR. 3) DPR membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBN. a. Jika RAPBN diterima, maka RAPBN akan ditetapkan sebagai undangundang atau APBN. b. Jika RAPBN ditolak, maka pemerintah akan menggunakan APBN tahun sebelumnya. UUD 1945 pasal 23 ayat 3 berbunyi: “Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan oleh presiden, maka pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.”  Pelaksanaan APBN berupa penggunaan anggaran dilakukan menggunakan Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP) yang dibayarkan oleh KPKN dalam bentuk Surat Perintah Membayar Uang (SPMU).  Pengawasan pelaksanaan APBN: 1) Pengawasan internal, dilakukan oleh pihak-pihak berwenang dalam suatu lembaga atau departemen, misalnya sekretaris jenderal atau biro keuangan. 2) Pengawasan eksternal, adalah pengawasan tertinggi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengawasan yang dilakukan meliputi: - Pengawasan APBN - Pengawasan APBD - Pengawasan anggaran milik BUMN - Pengawasan seluruh kekayaan negara  Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dilakukan oleh pemerintah kepada BPK yang disebut Perhitungan Anggaran Negara (PAN).  PAN adalah pengecekan terhadap penggunaan dan realisasi anggaran yang telah dilakukan dan disusun dalam bentuk buku Hasil Pemeriksaan Tahunan. D. SUMBER PENDAPATAN NEGARA  Sumber pendapatan negara terdiri dari: 1. Penerimaan perpajakan a. Pajak dalam negeri  Pajak penghasilan migas dan nonmigas  Pajak pertambahan nilai (PPn)
  • 5.  Pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM)  Pajak bumi dan bangunan (PBB)  Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)  Cukai  Pajak lainnya b. Pajak perdagangan internasional  Bea masuk  Pajak ekspor 2. Penerimaan negara bukan pajak a. Penerimaan SDA berupa minyak bumi, gas, pertambangan, kehutanan dan perikanan. b. Laba BUMN. c. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lainnya. 3. Hibah Adalah bentuk pendapatan negara berupa hadiah atau bantuan yang diterima negara yang tidak perlu dikembalikan. 4. Penerimaan luar negeri Terdiri dari pinjaman program dan pinjaman proyek. E. JENIS PEMBELANJAAN NEGARA  Belanja negara adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai belanja pemerintah pusat dan daerah.  Belanja pemerintah pusat terdiri dari: 1. Pengeluaran rutin a. Belanja pegawai (gaji) b. Belanja barang c. Belanja modal d. Pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri e. Subsidi f. Pengeluaran rutin lainnya 2. Pengeluaran pembangunan a. Pembiayaan pembangunan b. Pembiayaan proyek 3. Dana perimbangan (untuk daerah a. Dana bagi hasil b. Dana alokasi umum (DAU) c. Dana alokasi khusus (DAK) 4. Dana otonomi khusus dan penyesuaian  Pembiayaan lain yang dimasukkan ke dalam APBN antara lain: 1. Perbankan dalam negeri 2. Privatisasi 3. Penjualan aset program restruktur perbankan 4. Surat Utang Negara 5. Pembiayaan luar negeri, misalnya nilai tukar rupiah, produk domestik bruto (PDB), dan harga minyak dunia.  Berdasarkan sifat, belanja negara terdiri dari:
  • 6. 1. Belanja ekskausif, yaitu belanja untuk membeli barang atau jasa yang langsung dikonsumsi atau dapat menghasilkan barang lain. Contoh: kegiatan belanja pengadaan bahan bakar dan vaksin untuk imunisasi. 2. Belanja transfer, yaitu belanja untuk kegiatan-kegiatan sosial yang tidak produktif. Contoh: sumbangan untuk korban bencana alam, subsidi, beasiswa, dan lain-la F. APBD  APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun.  APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil, yaitu pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota.  Fungsi APBD: 1. Fungsi alokasi APBD mengatur alokasi dana dari pendapatan daerah untuk belanja daerah. 2. Fungsi distribusi APBD menyalurkan dana dari pendapatan daerah ke berbagai sektor sesuai keadaan daerah. 3. Fungsi otorisasi APBD berfungsi sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam menjalankan pendapatan dan belanja selama setahun. 4. Fungsi pengawasan APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK, dan instansi pelaksanaan pengawasan lainnya dalam menjalankan fungsi pengawasannya. 5. Fungsi perencanaan APBN merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan pemerintahan daerah.  Tujuan APBD yang utama adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara di daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. G. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBD  Dasar hukum mengenai penyelenggaraan keuangan daerah dan APBD: 1. UU No. 32 Tahun 2003 tentang pemerintah daerah. 2. UU No. 33 Tahun 2003 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. 3. PP No. 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah. 4. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang pedoman pengurusan dan penyusunan keuangan daerah dan APBD.  Langkah penyusunan APBD: 1. RAPBD disusun oleh pemerintah daerah. 2. RAPBD kemudian diajukan pemerintah daerah ke DPRD. 3. DPRD dan pemerintah daerah membahas RAPBD, dengan: a. Dari pihak pemerintah daerah dilakukan oleh Tim Anggaran Eksekutif beranggotakan sekretaris daerah dan Bappeda. b. Dari pihak DPRD dilakukan oleh Panitia Anggaran beranggotakan anggota tiap fraksi. 4. DPRD membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBD.
  • 7. a. Jika RAPBD diterima, maka RAPBD akan ditetapkan sebagai peraturan daerah atau APBD. b. Jika RAPBD ditolak, maka pemerintah daerah akan menggunakan APBD tahun sebelumnya.  Pelaksanaan APBN berupa penggunaan anggaran dilakukan menggunakan Daftar Isian Kegiatan Daerah (Dikda) dan Daftar Isian Proyek Daerah (Dipda) yang dibayarkan dalam bentuk Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Keputusan Otorisasi (SKO).  Pengawasan pelaksanaan APBD: 1. Pengawasan internal, dilakukan oleh instansi-instansi dalam pemerintahan daerah. 2. Pengawasan eksternal, adalah pengawasan tertinggi yang dilakukan oleh DPRD dan BPK.  Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dilakukan oleh pemerintah daerah kepada DPRD setiap selesai tahun anggaran dan setiap tiga bulan sekali (triwulan). H. SUMBER PENDAPATAN DAERAH  Sumber pendapatan daerah terdiri dari: 1. Pendapatan asli daerah a. Pajak daerah b. Retribusi daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah d. Laba perusahaan milik daerah 2. Dana perimbangan (dari APBN) a. Dana bagi hasil Dana yang merupakan bagi hasil pengelolaan SDA negara. b. Dana alokasi umum (DAU) Dana yang berfungsi sebagai pemerata kemampuan keuangan daerah. c. Dana alokasi khusus (DAK) Dana yang berfungsi untuk mendanai kegiatan khusus daerah yang disesuaikan dengan prioritas nasional. 3. Pinjaman daerah Adalah segala bentuk pinjaman yang dilakukan oleh daerah kepada pemerintah pusat atau lembaga lainnya. I. JENIS PEMBELANJAAN DAERAH  Belanja daerah beragam tergantung kebutuhannya masing-masing karena adanya otonomi daerah dan sistem desentralisasi.  Belanja pemerintah daerah terdiri dari: 1. Pengeluaran rutin a. Belanja pegawai (gaji) b. Belanja barang c. Belanja pemeliharaan d. Belanja perjalanan dinas e. Belanja DPRD dan kepala daerah f. Subsidi 2. Pengeluaran pembangunan a. Pembiayaan operasional dan pemeliharaan pembangunan b. Pembiayaan proyek pembangunan
  • 8. BAB II PENUTUP 2.1 KESIMPULAN Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber- sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil. 2.2 SARAN Disini kami mengarapkan kepada teman – teman pembaca atau pihak lain agar memberikan suatu masukan atau hal - hal yang berkaitan dalam penulisan makalah ini , karena disini kami membutuhkan kritik dan saran.