1. MANAJEMEN PEMELIHARAAN TELUR
DAN LARVA IKAN KERAPU CANTANG
(Epinephelus fuscoguttatus X Epinephelus lanceolatus)
KELOMPOK 1
Arum Dian Safitri
Novita Ayu Febrina
Desi Rindina Wulan Sari
Muhamad Iklas Sobirin
Haydie Ilham Bagaskara
Bagas pandu dwiputra
Tabitha Rudang
Muhammad Ilham Firdaus
Widya Kirana Wibowo
2. PENDAHULUAN
Ikan kerapu dengan nama latin Epinephelus sp. merupakan
salah satu komoditas perikanan budidaya air laut yang memiliki
potensi besar. Jenis ikan karang atau biasa dikenal dengan istilah
“grouper” tersebut digolongkan kedalam jenis komoditas ekspor,
karena memiliki peluang yang baik dipasar internasional. Saat ini,
dalam memenuhi kebutuhan pasar terhadap ikan kerapu, mulai
dikembangkannya kegiatan budidaya ikan kerapu dibeberapa
tempat potensial di Indonesia
3. PERSIAPAN WADAH
PEMELIHARAAN INDUK
Persiapan wadah pemijahan dilakukan dengan cara:
Menyurutkan air dengan membuka pipa outlet
Kemudian induk dipindahkan pada kolam penampungan
sementara
Sterilisasi kolam
Sterilisasi kolam dilakukan dengan cara penyiraman kaporit
yang telah diencerkan dengan air dan disiramkan pada dinding
dan dasar wadah.
4. PEMILIHAN
INDUK
Pemilihan induk atau seleksi induk dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan induk yang berkualitas, sudah matang
gonad, tidak terdapat penyakit serta tidak cacat secara fisik.
Ikan kerapu merupakan ikan yang bersifat hermaprodit protogini
yaitu perubahan gonad dari fase betina ke fase jantan. Perubahan
tersebut tergantung pada ukuran, umur dan jenisnya.
5. Ciri induk jantan yang matang gonad yaitu memiliki perut
yang besar dan mengeluarkan sperma saat dilakukan
stripping.
Ciri induk betina matang gonad yaitu memiliki perut
buncit, dan lubang kelamin berbentuk bulat serta berwarna
merah.
Induk betina ikan kerapu yang siap memijah memiliki berat
antara 4-6 kg dengan umur 4 tahun dan panjang tubuh 60-
70 cm
6. PEMELIHARAAN INDUK
Pakan yang diberikan yaitu ikan rucah (lemuru, laying, dan
tongkol), diberikan satu kali per hari (pagi hari) secara
adlibitum sebanyak 5% dari biomassa.
Pakan diberi penambahan vitamin mix berupa vitamin B, C
sebanyak 50mg/kg induk, dan vitamin E 100 IU.
7. PEMIJAHAN
Proses pemijahan buatan dalam menghasilkan ikan kerapu cantang yaitu :
Dimulai dengan penimbangan induk betina dan jantan
Setelah itu pengambilan telur ikan kerapu macan dengan cara distripping
Induk kerapu kertang dilakukan pengecekan kematangan gonad dilakukan
dengan cara distripping
Induk betina disuntik dengan ovaprim kemudian dilakukan pengecekan
kembali setelah 12-20 jam dari penyuntikan.
Proses stripping pada induk betina dilakukan yang kemudian dicampurkan
dengan sperma dari induk jantan. Sperma pada induk jantan didapatkan
melalui proses stripping.
Telur dan sperma dicampur pada wadah baskom lalu diaduk secara halus
dengan bulu ayam hingga merata dibiarkan sekitar 15 menit kemudian
ditambahkan air laut lalu ditampung di tempat inkubasi.
8. PERSIAPAN WADAH PENETASAN TELUR
Proses persiapan wadah penetasan telur yaitu:
• Pencucian wadah menggunakan kaporit dengan dosis 50-100
ppm dan larutan deterjen yang dibasuh ke seluruh permukaan
kolam.
• Kemudian dilakukan penyikatan terhadap permukaan kolam
dan pembilasan dengan menggunakan air tawar hingga residu
deterjen hilang, serta dilakukan pengisian air laut yang sudah
di treatment sebelumnya.
• Kolam yang telah disterilisasi kemudian didiamkan selama 1-2
hari.
10. - Ukuran 0,7-08 mm
- Berbentuk bulat transparan
- Melayang di atas air
29-31 c
o
29-31 c
o
29-31 c
o
32-34 ppt
32-34 ppt
PEMANENAN TELUR
Pengambilan Dimasukkan
Kedalam akuarium
untuk diseleksi
Perhitungan yang
Terbuahi dan tidak
terbuahi
Penebaran
Kualitas air
12. FASE KRITIS
• Fase kritis 1
• Fase kritis 2
• Fase kritis 3
• Fase kritis 4
Larva umur D3-D7 dimana persediaan kuning telur sebagai cadangan
makanannya telah habis
Larva umur D13-D15 dimana pada umur ini mulai tumbuhnya sensor dan
sirip punggung serta sirip dada
Larva umur D30 dimana sifat kanibalismenya mulai tampak, sehingga benih
yang lebih besar akan memangsa benih yang ukurannya lebih kecil atau yang
masih berbentuk larva.
Larva umur D21-D25 dimana umur D25 larva sudah mulai muncul sifat
kanibalismenya
13. MANAJEMEN KUALITAS AIR
• Kadar amonia yang diperbolehkan untuk kegiatan budidaya
adalah 1.5 ppm. Ammonia (Ammonium/NH4). Aslianti dan
Irwan (2014).
• Selain itu Pergantian air pada kolam induk dilakukan setiap 10
hari sekali dengan presentase pergantian air sebanyak 100%
Hal ini dikarenakan kualitas air yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan.
14. MANAJEMEN KESEHATAN IKAN
Dilakukan pemberian kaporit guna desinfektan terhadap
segala parasit dan juga lumpur yang menempel pada kolam.
Pemberian kaporit diberi Natrium Tiosulfat sebagai penetral
kaporit yang telah diberikan sebelumnya
15. SAMPLING
Sampling bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
dan keseragaman pada satu siklus pemeliharaan. Sampling
dilaksanakan bersamaan dengan grading yaitu seminggu sekali.
Sampling dilakukan pada saat larva telah mencapai umur
D30, untuk pengukuran panjang menggunakan penggaris dan
pengukuran bobot menggunakan timbangan elektrik dengan cara
mengambil 10 sampel ikan pada lima titik yang berbeda.
16. Grading bertujuan untuk mengelompokkan larva sesuai dengan
keseragaman ukurannya.
Grading dilakukan karena ikan kerapu cantang memiliki sifat kanibalisme.
Maka dilakukan penyeragaman ukuran pada ikan umur D30 sampai umur D60
dan hingga panen.
Grading di dalam bak Grading di luar bak
Alat grading
17. Pemanenan larva kerapu Cantang dilakukan setelah larva mencapai
ukuran 1 inci atau berkisar antara ukuran 2.5 hingga 3cm (± 1-2 bulan)
atau sesuai dengan laju pertumbuhan larva dan tingkat permintaan
konsumen Larva yang dijual.
Packing dan Transportasi
Kantong plastik rangkap
dua diisi air laut bersih,
lalu larva ikan dimasukkan.
Kemudian diberi oksigen
sebanyak 2 bagian dan
diikat rapat dengan karet
gelang
Kantong plastik dimasukkan
kedalam styrofoam yang
didalamnya diberi satu es
batu yang telah dibungkus
koran. Setelah itu,
styrofoam ditutup rapat
dan diisolasi
Transportasi
menggunakan mobil pick
up, dengan metode
tertutup
18. KESIMPULAN
Pemeliharaan telur ikan kerapu cantang adalah dengan
persiapan wadah penetasan telur dengan pengaturan kepadatan
serta aerasi kuat. Pemeliharaan larva ikan kerapu cantang adalah
dengan persiapan kolam pemeliharaan larva, manajemen kualitas
air, manajemen pakan dan manajemen kesehatan larva.