5. Ikan Hias Air Tawar
Ikan mas koki Ikan koi
Ikan cupang
6.
7. Ikan hias air asin
Ikan Hias Blue
Tangs
Ikan Hias Watchman Gobies
ikan hias Clownfish / Badut
ikan hias Butterfly Fish
8.
9. Budidaya ikan hias
ikan cupang
1. Memilih indukan ikan cupang
• Untuk cupang jantan:
– Berumur setidaknya 4-8 bulan
– Bentuk badan panjang
– Siripnya panjang dan warnanya terang
atraktif
– Gerakannya agresif dan lincah
• Untuk cupang betina:
– Berumur setidaknya 3-4 bulan
– Bentuk badan membulat, bagian perut
sedikit buncit
– Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak
menarik
– Gerakannya lambat
10. 2. Pemijahan ikan cupang
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk
memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom
plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm.
Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang
betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang:
• Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm.
Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang
jernih.
• Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai
tempat burayak berlindung.
• Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Ikan
cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung
udara.
11. • Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan
indukan betina.
• Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina,
karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga
burayak adalah cupang jantan.
• Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan
menjadi burayak.
• Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu
air (moina ataudaphnia).
• Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2
minggu terhitung sejak menetas.
• Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis
kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah
pembesaran.
12. • Pakan ikan cupang
Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah
kutu air, cacing sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya
diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin
sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit
tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk
mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa
mengakibatkan berkembangnya penyakit.