ILMU HADIS

1. ‫وبركاته‬ ‫هللا‬ ‫ورحمة‬ ‫عليكم‬ ‫السالم‬
Nama : zulfan
Nim : 0103191015
Fakultas : Dakwah Dan Komunikasi
Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
Kelas : PMI-1B
Dosen Pemimbing : H. M. Iqbal Abdul Mu’in, LC. MA

2. Hadist menurut bahasa
‫الخبر‬
(Kabar/berita)
‫الجديد‬
(Baharu)
Menurut istilah :
“Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW. baik
perkataan, perbuatan, pengakuan maupun sifat
beliau”

3. SinonimHadist
1. ‫السنة‬
Secara Bahasa : Jalan, tuntunan, kebiasaan, hukum.
Secara Istilah : Sesuatu yang dituntunkan kepada Nabi
SAW berupa perintah larangan ataupun anjuran.
2. ‫الخبر‬
Sebagian ulama mengatakan bahwa khabar adalah sesuatu yang
datang selain dari Nabi SAW, sedangkan yang datang dari Nabi SAW
disebut hadits.
3. ‫االثر‬ Secara Istilah :
‫ايضا‬ ‫النبي‬ ‫كالم‬ ‫على‬ ‫اطالقه‬ ‫ويجوز‬ ‫الصحابة‬ ‫عن‬ ‫ماروي‬
Yaitu segala sesuatu yang diriwayatkan dari sahabat,dan boleh juga
disandarkan pada perkataan Nabi SAW.

4. Macam-
macam
Hadist
1. Hadist
mutawatir
2. Hadist
Ahad
3. Hadist
Shahih
4. Hadist
Hasan
5. Hadist
Dha’if

5. 1. Bayan Al-Taklid/ Al-Taqrir.
• Untuk mempertegas apa yang telah dinyatakan dalam
Al-Qur’an.
2. Bayan Al-Tafsir/Al-Tawdlih.
• Untuk menjelaskan, merinci ayat yang bersifat
global.
3. Bayan Al-Tasyri’.
• Membuat hukum baru yang tidak didapati dalam Al-
Qur’an.
4. Bayan Al-Nasakh.
• Hadist yang dapat menghapus ketentuan ayat dalam
Al-Qur’an. Funsi ini di tolak.

6. Perbedaan antara Hadist Qudsi dengan Al-Qur’an

7. 2. Matan
Matan adalah lafaz-lafaz hadist
ysng didalamnya mengandung
makna-makna tertentu.
3. Rawi
Kata “Rawi” atau “Al-
rawi”berarti orang yang
meriwayatkan atau memberikan
hadist (naqil Al-Hadist).
1. Sanad
Sanad adalah silsilah para
perawi yang menukilkan hadist
dari sumber yang pertama.

8. K
E
D
U
U
K
A
N
H
A
D
I
S
T
* Hadist menempati kedudukan yang sangat penting setelah
Al-Qur’an.
* Kewajiban mengikuti Hadist bagi umat Islam sama
Wajibnya dengan mengikuti Al-Qur’an.
* Hadist itu Mubayyin (penjelasan) terhadap Al-Qur’an.

9. 1. Sanad bersambung ( muttashil ).
2. Seluruh periwayat dalam sanad suatu hadist harus adil.
3. Periwayat bersifat dhabith ( kuat hafalannya tentang apa yyang
didengarnyya dan mampu terhindar dari syadz dan ‘illat ).