PRIODE DAKWAH
RASULLLAH
DI MAKKAH
Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sudah punah dan tidak mungkin sejarahnya bisa dilacak secara rinci dan komplit, seperti 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, 'Imlaq dan lain-lainnya.
Arab 'Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah berasal dari yaman.
Arab Musta'ribah yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Isma'il, yang disebut pula Arab 'Adnaniyah.
Menurut Ahli sejarah kondisi bangsa Arab di zaman Jahiliyah waktu itu dalam segi keagamaan, mereka menyembah berhala, serta menyembelih hewan-hewan qurban di hadapan patung-patung itu untuk memuliakannya. Mereka pada umumnya tenggelam dalam kemusyrikan dan dalam kehidupan yang berpecah belah serta saling berperang. Setiap sengketa yang timbul dikalangan mereka, mereka serahkan penyelesaiannya kepada para pemimpin mereka.
Latar belakang masyarakat
kebiasaan-kebiasaan masyarakat Arab, khususnya Mekah. Diantaranya :
Menyembah Berhala, karena menurut mereka, berhala-berhala itu anaknya tuhan yg bisa memberikan syafaat. Bahkan, ada yang terbesar dan terpopuler loh namanya Latta, Uzza dan Manat.
Sangat memerhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yg tinggi dan istimewa.
Gemar minum-minuman keras, judi, berzina dan tenggelam dalam kehidupan dunia, tanpa memikirkan akhirat.
Sering terjadi pertikaian antara antar suku atau kabilah.
Memberikan penghargaan kepada orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan dan kekayaan. Bukan didasarkan pada ilmu ataupun akhlaknya.
kondisi sosial, politik dan moral
Kondisi Sosial
Kondisi Politik
Kondisi Ekonomi
Kondisi Agama
Kondisi Moral
Penyebaran Islam di Makkah
Muhammad menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, di malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di gua Hira.
Saat itu Malaikat Jibril membawa wahyu dan menyuruh Muhammad SAW untuk membacanya, yaitu surah Al ‘Alaq 1-5.
inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan penobatan beliau sebagai nabi dan rasul bagi seluruh umat manusia dan sudah menjadi tugasnya untuk berdakwah.
Nabi Muhammad SAW menceritakan kejadian itu kepada istrinya, Khadijah. Dialah orang pertama yang masuk islam. Pengangkatan Nabi Muhammad sebagai rasul bahkan dibenarkan oleh seorang pendeta nasrani, namanya Waraqah bin Naufal.
Dua tahun kemudian, rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu al Mudassir ayat 1-7.
dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi dakwah rasulullah yaitu mengajak manusia untuk menyembah Allah.
Rasulullah SAW memiliki dua karakter dalam dakwahnya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Yang mula-mula beriman kepada Allah SWT adalah : Istri beliau yaitu Siti Khodijah, Putra paman beliau yaitu Ali bin Abi Tholib, Budak dan sekaligus putra angkat beliau yaitu Zaid Bin Haritsah Kemudian dari sah
6. Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab
terdahulu yang sudah punah dan tidak
mungkin sejarahnya bisa dilacak secara rinci
dan komplit, seperti 'Ad, Tsamud, Thasm,
Judais, 'Imlaq dan lain-lainnya.
KAUM
KAUM
ARAB
Arab Musta'ribah yaitu kaum-kaum Arab
yang berasal dari keturunan Isma'il, yang
disebut pula Arab 'Adnaniyah.
1
Arab 'Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang
berasal dari keturunan Ya'rib bin Yasyjub
bin Qahthan, atau disebut pula Arab
Qahthaniyah berasal dari yaman.
2
3
Dilihat dari silsilah
keturunan dan cikal-
bakalnya, para sejarawan
membagi kaum-kaum
Arab menjadi tiga
bagian, yaitu:
8. Menurut Ahli sejarah kondisi bangsa Arab di
zaman Jahiliyah waktu itu dalam segi
keagamaan, mereka menyembah berhala, serta
menyembelih hewan-hewan qurban di hadapan
patung-patung itu untuk memuliakannya. Mereka
pada umumnya tenggelam dalam kemusyrikan
dan dalam kehidupan yang berpecah belah serta
saling berperang. Setiap sengketa yang timbul
dikalangan mereka, mereka serahkan
penyelesaiannya kepada para pemimpin mereka.
9. Latar belakang masyarakat
kebiasaan-kebiasaan masyarakat Arab, khususnya Mekah. Diantaranya :
• Menyembah Berhala, karena menurut mereka, berhala-berhala itu
anaknya tuhan yg bisa memberikan syafaat. Bahkan, ada yang terbesar dan
terpopuler loh namanya Latta, Uzza dan Manat.
• Sangat memerhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yg tinggi dan
istimewa.
• Gemar minum-minuman keras, judi, berzina dan tenggelam dalam
kehidupan dunia, tanpa memikirkan akhirat.
• Sering terjadi pertikaian antara antar suku atau kabilah.
• Memberikan penghargaan kepada orang lain yang didasarkan pada
keturunan, kebangsawanan dan kekayaan. Bukan didasarkan pada ilmu
ataupun akhlaknya.
10. kondisi sosial, politik dan moral
• Kondisi Sosial
• Kondisi Politik
• Kondisi Ekonomi
• Kondisi Agama
• Kondisi Moral
11. Penyebaran Islam di Makkah
Muhammad menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad
SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, di
malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di gua Hira.
Saat itu Malaikat Jibril membawa wahyu dan menyuruh
Muhammad SAW untuk membacanya, yaitu surah Al
‘Alaq 1-5.
inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan penobatan
beliau sebagai nabi dan rasul bagi seluruh umat manusia
dan sudah menjadi tugasnya untuk berdakwah.
12. Selanjutnya…
Nabi Muhammad SAW menceritakan kejadian
itu kepada istrinya, Khadijah. Dialah orang
pertama yang masuk islam. Pengangkatan Nabi
Muhammad sebagai rasul bahkan dibenarkan
oleh seorang pendeta nasrani, namanya
Waraqah bin Naufal.
Dua tahun kemudian, rasulullah menerima
wahyu yang kedua, yaitu al Mudassir ayat 1-7.
dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah
misi dakwah rasulullah yaitu mengajak manusia
untuk menyembah Allah.
14. Rasulullah SAW memiliki dua karakter dalam
dakwahnya yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-
terangan.
15. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Yang mula-mula beriman kepada Allah SWT adalah : Istri beliau yaitu
Siti Khodijah, Putra paman beliau yaitu Ali bin Abi Tholib, Budak
dan sekaligus putra angkat beliau yaitu Zaid Bin Haritsah Kemudian
dari sahabat beliau adalah Abu Bakar As-Shidiq yang kemudian
disusul oleh sahabat-sahabat yang lain yaitu : Utsman bin ‘Affan,
Zubair bin ‘Awwam, Sa’ad bin Abi Waqosh, Abdurrohman bin
‘Auf, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Abi ‘Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah
binti Khaththab, Sa’id bin Zahid Al ‘Adawi
Karena mereka dalam mengimani tentang Allah SWT
adalah yang pertama kali, maka mereka disebut dengan
Assabiqunal Awwaluun. Mereka mendapat pelajaran tentang
Agama Islam adalah dari Rasulullah SAW sendiri yang dilakukan di
rumah sahabat Arqam bin Abil Arqam.
(3-4 tahun)
PRIODE
MAKKAH
16. PRIODE
MAKKAH
Dakwah secara terang-terangan
Firman Allah Q.S. Al-Hijr ayat 94 yang intinya memerintahkan
kepada Nabi untuk mensyiarkan Islam secara terang-terangan, maka
mulailah beliau mengajak secara terang-terangan kepada penduduk
Makkah agar menyembah Allah SWT.
Dengan cara dakwah ini mulailah Nabi dan agama Islam yang beliau
sampaikan menjadi perhatian dan bahan pembicaraan masyarakat
kota Makkah. Pada awalnya mereka menganggap dakwah beliau ini :
- sebuah gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan
- gerakan yang tidak bertahan lama
- gerakan yang tidak perlu diacuhkan
- gerakan yang dianggap sudah tidak waras lagi.
Akan tetapi, dngan petunjuk Allah, gerakan dakwah rasulullah
semakin tersebar luas dan pengikutnya semakin banyak.
17. Setelah 3 tahun rasulullah berdakwah secara da’watul afrad (sembunyi
sembunyi), maka turunlah QS Al Hijr ayat 94. Yang memerintahkan
rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan/secara umum di
tempat terbuka.
awalnya mereka menganggap dakwah rasulullah sebagai :
• gerakan yang tidak punya dasar dan tujuan
• gerakan yang tidak bertahan lama
• gerakan yang tidak perlu diacuhkan
• gerakan yang dianggap sudah tidak waras lagi.
Akan tetapi, dngan petunjuk Allah, gerakan dakwah rasulullah semakin tersebar
luas dan pengikutnya semakin banyak.
18. Dakwah yang dilakukan beliau pada intinya adalah menegakkan
kalimah tauhid yaitu laa ilaaha illa Allah ( tiada Tuhan selain
Allah ) dengan segala konsekuensinya. Penegakan kalimah tauhid
tersebut bukanlah perkara yang sangat mudah, sebab hal itu
harus diikuti dengan sikap dan perbuatan yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada proses dakwah yang dilakukan oleh Nabi SAW juga
mengandung makna mengeluarkan dari zaman kebodohan ke
alam yang terang benderang yaitu, meninggalkan perbuatan-
perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Nabi Saw.
SUBSTANSI DAKWAH
RASULULLAH PADA PRIODE
MAKKAH
20. Mereka meyakini bahwa apa yang
disampaikan Nabi SAW adalah berdasarkan
Wahyu
Alasan orang-orang yang
menerima ajaran Nabi
SAW (orang Islam)
1
Keteladanan Nabi Muhammad SAW yang
dilakukan dalam kesehariannya. 2
Ajaran yang dibawa beliau bersifat
rasional
3
Dalam melakukan syiarnya beliau tidak
melakukan kekerasan 4
21. Yang menolak atau menentang ajaran Nabi SAW (orang
Kafir)
1) Mereka khawatir tuhan mereka akan tidak disembah
oleh masyarakat Makkah
2) Ajaran yang disampaikan Rasulullah bertentangan
dengan ajaran yang mereka lakukan selama itu.
3) Mereka takut akan kehilangan kekuasaan
Yang berpura-pura menerima ajaran Nabi SAW (orang
Munafiq)
1) Ingin menghancurkan Islam dari dalam
2) Ingin merebut kekuasaan Nabi SAW
22. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Mengapa sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab disebut bangsa Jahiliyah ?
2. Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan ajaran Islam ?
3. Apakah inti dakwah Rasulullah SAW dalam periode Makkah ?
4. Mengapa sebagian masyarakat makkah menerima ajaran Nabi Muhammad SAW ?
5. Sebutkan 5 orang yang mendapat gelar Assabiquunal awwaluun ?
6. Bagaimana reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW ?
7. Sebutkan orang-orang yang berpura-pura menerima ajaran Nabi SAW, dan berikan
alasannya !
8. Tuliskan surat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metode dakwah dan terjemahkan
23. Keteladanan Dakwah Rasul
cara dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara
lain adalah :
1. Nabi Muhammad berdakwah dengan keeladanan. Sebelum beliau
menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu
melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah
juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan
bahasa yang halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang
mudah dipahami.
24. Keteladanan Dakwah Rasul
3. Rasulullah saw. memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini
tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan
‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa,
karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.
4. Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam
keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan,
kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat. Dalam berdakwah
Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak, Rasulullah saw
hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan
pemahaman secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau
tidak hal itu menjadi hak pribadi masing-masing. Dengan kata lain, dalam
berdakwah Rasulullah saw tidak pernah menggunakan cara-cara
kekerasan.
25. Kesimpulan
Ajaran Islam periode makkah
yang didakwahkan nabi Muhammad SAW
pada awal kenabiannya adalah:
a. Keesaan Allah SWT
b. Hari kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan persatuan
Menurut bahasa, 'Arab artinya padang pasir, tanah gundul dan gersang yang tiada air dan tanamannya. Sebutan dengan istilah ini sudah diberikan sejak dahulu kala kepada jazirah Arab, sebagaimana sebutan yang diberikan kepada suatu kaum yang disesuaikan dengan daerah tertentu, lalu mereka menjadikannya sebagai tempat tinggal. Jazirah Arab memiliki peranan yang sangat besar karena letak geografisnya. Sedangkan dilihat dari kondisi internalnya, Jazirah Arab hanya dikelilingi gurun dan pasir di segala sudutnya. Karena kondisi seperti inilah yang membuat jazirah Arab seperti benteng pertahanan yang kokoh, yang tidak memperkenankan bangsa asing untuk menjajah, mencaplok dan menguasai Bangsa Arab. Oleh karena itu kita bisa melihat penduduk jazirah Arab yang hidup merdeka dan bebas dalam segala urusan semenjak zaman dahulu. Sekalipun begitu mereka tetap hidup berdampingan dengan dua imperium yang besar saat itu, yang serangannya tak mungkin bisa dihadang andaikan tidak ada benteng pertahanan yang kokoh seperti itu. Sedangkan hubungannya dengan dunia luar, Jazirah Arab terletak di benua yang sudah dikenal semenjak dahulu kala, yang mempertautkan daratan dan lautan. Sebelah barat Laut merupakan pintu masuk ke benua Afrika, sebelah timur laut merupakan kunci untuk masuk ke benua Eropa dan sebelah timur merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa non-Arab, timur tengah dan timur dekat, terus membentang ke India dan Cina. Setiap benua mempertemukan lautnya dengan Jazirah Arab dan setiap kapal laut yang berlayar tentu akan bersandar di ujungnya. Karena letak geografisnya seperti itu pula, sebelah utara dan selatan dari jazirah Arab menjadi tempat berlabuh berbagai bangsa untuk saling tukar-menukar perniagaan, peradaban, agama dan seni.