Tugas ini membahas tentang makna ibadah dalam Islam seperti sa'i, wukuf, haji mabrur, zakat, dan puasa dari perspektif beberapa tokoh. Juga membahas status pernikahan sirri dan pembagian warisan menurut syariat Islam.

1. TUGAS AIK1
Nama : Ari Sutono
Prodi : Pend. Kimia
NIM : B2C015004
1. Jelaskan makna sa’i dan wukuf dalam ibadah haji sebagaimana pandangan Ali Syari’ati!
Jawab :
a. Sa’i : Ali Syari'ati mengibaratkan sa'i sebagai kegigihan dan keperkasaan
manusia dalam menempuh perjuangan hidup. Sai yang merupakan gambaran
peristiwa Siti Hajar mencari air zamzam dari bukit Shafa menuju Marwa, di
ibaratkan figur manusia yang berjuang dari niat yang tulus (shafa), tanpa patah
semangat mencapai tujuan (marwa).
b. Wukuf : Ali Syari'ati, mengibaratkan wukuf sebagai sebuah hubungan ide-ide
dengan fakta yang ada, sedangkan malam melambangkan tahap kesadaran diri
dengan lebih banyak mencari ketenangan di keheningan malam.
2. Bagaimana ciri Haji mabrur perspektif Rasulullah ?
Jawab :
Ciri haji mabrur menurut perspektif Rasulullah adalah :
a. Berlisan baik
b. Memberi makan (kepada orang-orang yang membutuhkan)
c. Peduli terhadap sesama
3. Jelaskan makna spiritual ibadah zakat dalam konteks sosial!
Jawab :
a. Seluruh harta tersucikan dan tertumbuh kembangkan
b. Menghilangkan sifat bakhil dan terpupuknya sifat dermawan
c. Pemerataan harta, tidak hanya berputar pada orang-orang kaya saja
d. Terpupuknya rasa persaudaraan sehingga tidak ada kesenjangan sosial yang
menimbulkan jarak sosial antara si miskin dan si kaya
e. Memberantas kemiskinan

2. 4. Mengapa puasa dikatakan ibadah intrinsik yang dapat membentuk kepribadian insan
mulia ? jelaskan!
Jawab :
Puasa mengajarkan kita untuk senantiasa menahan nafsu, menahan lidah, menahan perkataan,
perbuatan yang buruk. Selain itu puasa juga bisa melatih kedisiplinan kita terhadap waktu,
menjaga keseimbangan dalam hidup, dapat mempererat silaturahmi, lebih peduli terhadap
sesama, bisa mengetahui ibadah yang memiliki tujuan-tujuan. Sehingga dapat membentuk
kepribadian yang mulia.
5. a. Status pernikahan sirri Si Fulan dengan Fulanah dalam kacamata agama dan UU
Perkawinan No 1 Tahun 1974 ?
Jawab :
Status pernikahan sirri si Fulan sah menurut agama, karena sudah memenuhi syarat dan rukun
nikah. Namun terkait dengan hukum dan UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 tidak sah, karena
tidak tercatat oleh KUA dan juga tidak tercatat dalam kantor catatan sipil.
b. Bagaimana pula status pernikahan antara Fulanah dengan X perspektif agama dan UU
Perkawinan No 1 Tahun 1974?
Jawab :
Pernikahan Fulanah dan X sudah sah baik menurut agama maupun menurut hukum. Sebab,
pernikahan yang dilakukan oleh Fulanah dan X tercatat di KUA dan mendapatkan akte nikah.
c. Bagaimana status hukum permintaan pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Si
Fulan terhadap Fulanah dan X di Pengadilan Agama ini ?
Jawab :
Tidak bisa di lakukan pembatalan pernikahan antara si Fulanah dan si X, karena di dalam
kasus tersebut tertulis bahwa Fulan sudah meninggalkan Fulanah selama lebih dari satu
tahun, apabila dia meninggalkan Fulanah tetapi masih ada kontak hubungan terhadap satu
sama lain dalam hal menafkahi kemungkinan masih bisa di lakukan. Tetapi dalam kasus ini
tidak demikian. Sehingga Fulan tidak memiliki hak untuk membatalkan pernikahan mereka.

3. Apalagi si Fulanah sudah melakukan nikah sah dengan X dan sudah tercatat oleh KUA dan
dalam catatan sipil.
d. Pelajaran apa yang dapat ditarik dari cerita fiktif ini dalam konteks kehidupan
masyarakat sekarang?
Jawab :
Sebaiknya apabila sudah berniat untuk menikahi seseorang sebaiknya juga siap menanggung
segala kebutuhan istri baik jasmani maupun rohani. Tidak boleh meninggalkan istri lebih dari
satu tahun bahkan tanpa memberi nafkah terhadap istri.
6. A. Pembagian menurut syari’a islam
Suami = 540.000.000
Ibu = 1/3x6= 2x90.000.000= 180.000.000
Saudari = 1/2x6= 3x90.000.000= 270.000.000
Sisanya dibagi lagi dengan perhitungan
1/3+1/2= 2+3/6= 5/6 dijadikan 5/6 dengan perbandingan 2:3
Ibu = 2/5x90.000.000= 36.000.000
Saudari = 3/5x90.000.000= 54.000.000
Istri = 270.000.000
Ayah = 1/6x6= 1x45.000.0000= 45.000.000
Ibu = 1/3x6= 2x45.000.000= 90.000.000
Saudara laki-laki = tidak mendapatkan karena terharang oleh ayah dan ibu.
Sisanya dibagi dengan perhitungan
1/6+1/3= 3/6 dijadikan 3/3 dengan perbandingan 1:2
Ayah = 1/3x45.000.000= 15.000.000
Ibu = 2/3x45.000.000= 30.000.000
-Thanks-