SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
PERNIKAHAN DAN WALIMATUL URSY
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Fiqh II
Dosen Pengampu : Abdul Kholid Ma’rufi, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Cory Andini Putry (2021112082)
2. Nur hamidah ( 2021114017)
3. Ika Fia Maulidia (2021114018)
Kelas : G
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkawinan merupakan akad yang menghalalkan pergaulan antara
laki-laki dengan perempuan yang bukan mahram. Rasulullah SAW
mewajibkan umatnya agar tidak menunda-nunda perkawinan. Apalagi jika
laki-laki dan perempuan tersebut telah memiliki kemampuan secara
ekonomi maupun secara biologis , kemantapan lahiriah dan batiniah.
Lalu, ketika seseorang berniat membangun rumah tangga, dengan
menikahi seorang wanita idaman, apakah setelah menikah, kehidupannya
akan berjalan lancar ? pada kenyataannya tidak demikian. Untuk
membangun rumah tangga diperlukan ilmu yang mumpuni tentang
pernikahan, sehingga rumah tangganya tidak mudah goyah. Maka dari itu
kami disini ingin memaparkan tentang pernikahan dalam islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pernikahan dan bagaimana hukumnya dalam islam ?
2. Apa itu walimatul usry dan bagaimana hukumnya dalam islam ?
C. METODE PENULISAN
Metode pemecahan masalah yang dilakukaan melalui studi literatur
atau metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapaa
referensi buku atau dengan referensi lainnya yang merujuk pada
permasalahan yang dibahaas. Langkah- langkah pemecahan masalahnya
dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahs dengan melakukan
perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengajian masalah,
penetuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari
berbagai sumber dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban
permasalahan.
2
D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian
pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan
masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah;
Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari
simpulah dan saran-saran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pernikahan
1. Pengertian Pernikahan
Perkawinan atau pernikahan dalam literatur fiqih berbahasa Arab
disebut dengan dua kata, yaitu nikah (‫ح‬ ‫نكا‬ ) dan zawaj (‫زواج‬ ). Nikah
artinya suatu akad yang menghalalkan pergaulan anatara seorang laki-laki
dan pe
rempuan yang bukan muhrim dan menimbulkan hak dan kewajiban
diantara keduanya.
Dalam pengertian luas, pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin
antara dua orang laki-laki dan perrempuan, untuk hidup bersama dalam
suatu rumah tangga untuk mendapatkan keturunan yang dilaksanakan
menurut ketentuan syariat islam.
Pengertian perkawinan sebagaimana dijelaskan oleh Slamet Abidin
dan Aminudin (1999:10) terdiri atas beberapa definisi, yaitu sebagai
berikut:
a. Ulama Hanafiyah mendefinisikan pernikahan atau perkawinan sebagai
suatu akad yang berguna untuk memiliki mut’ah dengan sengaja.
Artinya, seorang laki-laki dapat menguasai perempuan dengan seluruh
anggota badannya untuk mendapat kesenangan dan kepuasan.
b. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa perkawinan adalah suatu akad
dengan menggunakan lafadz “nikah” atau “zauj”, yang menyimpan
arti memiliki. Artinya, dengan pernikahan, seseorang dapat memiliki
atau mendapatkan kesenangan dari passangannya.
c. Ulama Malikiyah menyebutkan bahwa perkawinan adalah suatu akad
yang mengandung arti mut’ah untuk mencapai kepuasan dengan tidak
mewajibkan adanya harga.
4
d. Ulama Hanabillah mengatakan bahwa perkawinan adalah akad dengan
menggunakan lafadz “nikah” atau “tazwij”untuk mendapatkan
kepuasan, artinya seorang laki-laki dapat memperoleh kepuasan dari
seorang perempuan dan sebaliknya. Dalam pengertian diatas terdapat
kata-kata milik yang mengandung pengertian hak untuk memiiki
melalui kad nikah. Oleh karena itu, suami-istri dapat saling
mengambil manfaat untuk mencapai kehidupan dalam rumah
tangganya yang bertujuan untuk membentuk keluarga sakinah
mawaddah warahmah didunia.1
2. Tujuan Pernikahan
Tujuan pernikahan yang sejati dalam islam adalah pembinaan
akhlak yang manusia dan memanusiakan manusia sehingga hubungan
yang terjadi antara dua gender yang berbeda dapat membangun kehidupan
baru secara sosial dan kultural. Hubungan dalam pembangunan tersebut
adalah kehidupan rumah tangga dan terbentuknya generasi keturunan
manusia yang memberikan kemaslahatan bagi masa depan masyarakat
dan negara.
a. Pernikahan adalah menghalalkan hubungan seksual antara laki-laki
dan perempuan. Tujuan ini berkaitan dengan pembersihan moralitas
manusia. Akhlak manusia sebelum peradabanya mencapai puncak
kemanusiaan hidup bagaikan binatang. Pergaulan bebas antara sesama
jenis bukan masalah yang tabu, ,elainkan merupakan tontonan sehari-
hari. Anehnya lagi, pada zaman modern sekarang ini, ergaulan bebas
dan seks tana ikatan pernikahan telah dibel mati-matian oleh kaum
liberalis dan sekuler yang mengukur perbuatan mereka dengan ukuran
seni yang semata-mata kebudayaan yang sarat dengan nafsu dan
syahwat.
b. Mengangkat harkat dan martabat perempuan.
1 Beni Ahmad Saebani,Fiqh Munakahat 1, ( Bandung: Pustaka Setia,2013),hlm. 9-17.
5
Karena dalam sejarah kemanusiaan, terutama zaman Jahiliyah ketika
kedudukan perempuan tidak lebih dari barang dagangan yang setiap
saat dapat diperjualbelikan, bahkan anak-anak perempuan dibunuh
hidup-hidup karena dipandang tidak berguna secara ekonomi.
c. Untuk mendapatkan anak keturunan yang sah bagi melanjutkan
generasi yang akan datang.
d. Untuk mendapatkan keluarga bahagia yang penuh ketena ngan hidup
dan rasa kasih sayang2
3. Macam-macam Pernikahan
a. Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah adalah akad yang dilakukan oleh seorang laki-laki
terhadap perempuan dengan memakai lafazh “tamattu, istimta” atau
sejenisnya. Sayyid Sabiq mengatakan bahwa nikah mut’ah disebut
juga nikah sementara atau kawin terputus, karena laki-laki yang
mengawini perempuannya itu menentukan waktu, sehari, atau
seminggu, atau sebulan.
Hikmah pengharaman nikah mut’ah adalaah tidak terealisasinya
tujuan-tujuan dasar pernikahan yang abadi dan langgeng, sertatidak
bertujuan membentuk keluarga yang langgeng, sehinnga diharamkan,
tidak akan lahir anak-anak hasil zina dan lelaki yang memanfaatkan
nikah mut’ah untuk berzina.
b. Muhallil atau kawin cinta buta
Muhallil yaitu seorang laki-laki mengawini perempuan yang telah
ditalak tiga kali sehabis masa iddahnya kemudian menalaknya dengan
maksud agar mantan suaminya yang pertama dapat menikah dengan
dia kembali. Mantan suaminya menyuruh orang lain menikahi bekas
istrinya yang sudah ditalak tiga, kemudian berdasarkan perjanjian,
istri tersebut diceraikan sehinnga mantan suaminya dapat
menikahinya kembali (rujuk).
2
6
Kawin cinta buta atau muhallil hukumya haram, bahkan termasuk
dosa besar dan munkar yang diharamkan dan pelakunya dilaknat oleh
Allah. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
Rasullah SAW bersabda:
) ‫حسن‬ ‫بسند‬ ‫أحمد‬ ‫رواه‬ ( ‫له‬ ‫والمحلل‬ ‫المحلل‬ ‫هللا‬ ‫لعن‬
Artinya :
“ Allah melaknat muhallil (yang kawi cinta buta) dan muhallalnya
(bekas suami yang menyuruh orang menjadi muhallil).”
c. Kawin gadai
Kawin gadai atau kawin pinjam merupakan kebiasaan orang Arab
sebelum Islam, yaitu seorang suami menyuruh atau mengizinkan
istrinya untuk bergaul dengan orang-orang yang terpandang
(bangsawan). Tujuannya adalah mencari bibit unggul dari
hasilhubungan tersebut.
Kawin gadai hukumnya haram, jika isrti yang dimaksudkan benar-
benar digaikan oleh suaminya kepada laki-laki lain dengan maksud
apa pun. Apabila seorang suami menggadaikan istrinya, otomatis
perkawinan keduanya terputus. Perbuatan nikah gadai adalah seperti
suami yang menyuruh istrinya untuk menjadi pelacur, ada yang
bertujuan mendapatkan uang, ada pula yang ingin memperoleh
keturunan dari laki-laki yang statusnya terpandang, seorang
bangsawan, dan sebaginya.
d. Nikah syighar
Nikah syighar ialah apabila seorang lelaki menikahkan seorang
perempuan dibawah kekuasaanya dengan lelaki lain, dengan syarat
bahwa lelaki ini menikahkan anaknya tanpa membayar mahar.
Hukum nikah syighar menurut kesepakan para ulama adalah haram.
Akan tetapi, mereka berselisih paham apabila terjadi pernikahan
semacam itu.
Imam Malik berpendapat bahwa pernikahan semacam itu tidak dapat
disahkan, dan selamanya harus di-fasakh (dibatalkan), baik sesudah
7
atau sebelum terjadi pergaulan (hubungan kelamin). Pendapat ini juga
dikemukakan oleh imam Syafi’i. Hanya saja, ia berpendapat bahwa
jika untuk salah satu pengantin atau keduanya bersama disebutkan
suatu mahar, pernikahan menjadi sah dengan mahar misil, sedangkan
mahar yang telah disebutkan menjadi rusak.
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa nikah syighar itu sah dengan
memberikan mahar missil. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Al-
Lais, Ahmad, Ishak, Abu Tsaur, Ath-Thabari.
e. Nikah kontrak
Ada yang menyamakan nikah kontrak dengan nikah mut’ah, karena
dalam pernikahannya digunakan lafazh yang sama, yaitu ada
pembatasan waktu. Hukum nikah kontrak adalah haram dan akadnya
batal.
f. Poliandri
Poliandri adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang perempuan
kepada lebih dari seorang laki-laki.
g. Poligami
Poligami adalah seorang suami beristri lebih dari satu. Hukumnya
boleh dengan syarat menegakkan keadilan .
h. Isogami
Isogami adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang laki-laki
dengan seorang perempuan yang bertempat tinggal diwilayah yang
sama, etnis dan kesukuan yang sama. Isogami adalah bentuk larangan
bagi laki-laki atau perempuan menikah dengan orang yang berbeda
suku etnis , seperti orang kalimantan menikah dengan orang Sumatra,
atau orang Dayak hanya boleh menikah dengan orang Dayak.
i. Esogami
Esogami adalah kebalikan dari isogami. Esogami adalah perkawinan
yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki yang memiliki
perbedaan suku, etnis, dan tempat tinggal. Jika pada isogami orang
8
Dayak hanya boleh menikah dengan orang Dayak, dalam esogami
justru orang Dayak harus menikah dengan orang luar Dayak.
j. Kawin paksa
Kawin paksa adalah menikahkan seorang perempuan atau laki-laki
dengan cara dipaksa oleh orang tuanya atau walinya dengan pasangan
pilihan walinya.
k. Kawin gantung
Kawin gantung adalah perkawinana yang dilakukan oleh pasangan
suami istri yang usianya masih dibawah umur dan belum saatnya
melakukan hubungan suami istri, atau salah seorang pasangannya,
yakni istri, masih dibawah umur, sehingga suaminya harus menunggu
umur istriny cukup untuk digauli.
Kawin gantung dapat pula diartikan sebagai perkawinan yang
dilakukan oleh suami istri yang sudah aqil baligh, tetapi mereka
bersepakat untuk menunda hubungan suami istri dengan alasan
tertentu. Jadi, alasannya bukan masalah usia yang masih mudah,
melainkan alasan lain, misalnya dengan alasan masih kuliah, dan
sebagainya.
l. Nikah sirri
Nikah sirih adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa memberitahukan kepada orang tuanya yang berhak
menjadi wali. Nikah sirih dilakukan dengan syarat-syarat yang benar
menurut hukum Islam. Hanya saja dalam nikah sirih, pihak orang tua
kedua belah pihak tidak diberi tau dan keduanya tidak meminta izin
atau meminta restu orang tua. Biasanya nikah sirri dilakukan untuk
menghindarkan dari perbuatan zina.3
4. Kedudukan Hukum
Perkawinan merupakan perbuatan yang lebih disenangi Allah dan
Nabi untuk dilakukan. Atas dasar ini hukum perkawinan itu menurut
3 Beni Ahmad Saebeni, Op Cit, hal 55-84
9
asalnya adalah sunnat menurut pandangan jumhur ulamad dan berlaku
secara umum. Namun karena ada tujuan mulia yang hendak dicapai dari
perkawinan itu dan perbedaan situasi kondisi suasana perkawinan, maka
secara rinci jumhur ulama menyatakan hukum perkawinan itu dengan
melihat keadaan orang-orang tertentu segabai berikut:
a. Sunnat, bagi orang-orang yang telah berkeinginan untuk kawin, telah
antas untuk kawin dan dia telah mempunyai perlengkapan untuk
melangsungkan perkawinan.
b. Makruh, bagi orang-orang yang belum pantas untuk kawin, belum
berkeinginan untuk kawin, sedangkan perbekalan untuk perkawinan
juga belum ada. Begitu pula ia telah mempunyai perlengkapan untuk
perkawinan, namun fisiknya mengalami cacat seperti impoten,
berpenyakitan tetap, tua Bangka dan kekurangan fisik lainnya.
c. Wajib, bagi orang-orang yang telah pantas untuk kawin, berkenginan
untuk kawin dan memiliki perlengkapan untuk kawin, ia khawatir
akan terjerumus ke tempat maksiat kalau ia tidak kawin.
d. Haram, bagi orang-orang yang tidak akan dapat memenuhi ketentuan
syara’ untuk melakukan perkawinan atau ia yakin perkawinan itu
tidak akan mencapai tujuan syara’, sedangkan dia meyakini
perkawinan itu akan merusak kehidupan pasangannya.
e. Mubah, bagi orang-orang yang pada dasarnya belum ada dorongan
untuk kawin dan perkawinan itu tidak akan mendatangkan
kemudharatan apa-apa kepada siapapun.4
5. Hikmah Pernikahan
Hikmah utama yang dapat ditemukan adalah menghalangi mata
dari melihat kepada hal-hal yang tidak diizinkan syara’ dan menjaga
kehormatan diri dari terjatuh pada kerusakan seksual.5
Selain itu hikmah dari pernikahan yang lainnya yaitu:
a. Menyambung Silaturahmi
4 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih, (Jakarta:Prenada Media, 2003), hlm. 79-80
5 Ibid, hlm. 81
10
b. Mengendalikan nafsu syahwat yang liar
c. Menghindari diri dari perzinaan
d. Estafeta amal manusia
e. Estetika kehidupan
f. Mengisi dan menyemarakkan dunia
g. Menjaga kemurnian nasab
B. Walimatul ‘Ursy
1. Pengertian Walimatul ‘Ursy
Walimatul Ursy ialah “perhelatan” atau “kenduri” yang
dilaksanakan dalam rangka perkawinan. Menurut istilah dalam literature
arab artinya jamuan yang khusus untuk perkawinan dan tidak digunakan
untuk perhelatan di luar perkawinan.
Menurut definisi yang terkenal dikalangan ulama, walimatul ursy
diartikan dengan perhelatan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah atas
terlaksananya akad perkawinan dengan menghidangkan makanan.6
2. Kedudukan Hukum
Ahli Dhahir berpendapat bahwa hukum mengadakan walimah
adalah wajib atas setiap orang yang melangsungkan perkawinan, baik
secara kecil-kecilan maupun secara besar-besaran sesuai dengan keadaan
yang mengadakan perkawinan. sesuai dengan perintah Rasulullah SAW.
Dasarnya ialah pada sabda Rasulullah SAW:
ْ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ٍ‫ة‬‫َا‬‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬.)‫ومسلم‬ ‫رى‬ ‫البخا‬ ‫(رواه‬
“Laksanakanlah walimah, walaupun dengan seekor kambing” (H.R.
Bukhari dan Muslim) 7
6 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan
Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta:Kencana, 2007),hlm. 155-156
7 Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, (Jakarta:PT. Bulan
Bintang, 1993),hlm. 108
11
Namun menurut paham Jumhur Ulama dalam hadits di atas adalah
sunnah. Perintah Nabi untuk mengadakan walimah dalam hadits tersebut
tidak mengandung arti wajib, tetapi hanya sunnah menurut jumhur ulama
karena yang demikian hanya merupakan tradisi yang berlaku di kalangan
Arab sebelum Islam datang. Pelaksanaan walimah masa lalu itu diakui
oleh Nabi untuk dilanjutkan dengan sedikit perubahan dengan
menyesuaikannya dengan tuntutan Islam.8
Mengenai hukum menghadiri walimah, menurut Syafi’i, Hambali
dan Maliki adalah wajib, berdasarkan hadits:
‫ْع‬‫د‬ُ‫ت‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ط‬ ِ‫م‬َ‫ا‬‫ع‬َّ‫الط‬ُّ‫ر‬َ‫ش‬َ‫و‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬‫ن‬ْ‫غ‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ق‬ُ‫ف‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ت‬ُ‫ت‬ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ل‬ َْْ‫م‬َ‫و‬
َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ة‬ َ‫و‬ْ‫ع‬َّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ب‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ ‫ه‬‫اّٰلل‬ ‫ى‬َ‫ص‬َ‫ع‬ ْ‫د‬)‫ومسلم‬ ‫رى‬ ‫البخا‬ ‫(رواه‬ .
“Seburuk-buruk makanan ialah makanan walimah yang hanya dipanggil
orang-orang kaya saja dan meninggalkan orang-orang fakir. Barang
siapa yang tidak memperkenankan undangan (wallimah), maka
sesungguhnya ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (H.R.
Bukhari dan Muslim)9
3. Hikmah Walimatul ‘Ursy
Adapun hikmah dari disuruhnya mengadakan walimah ini adalah
dalam rangka mengumumkan kepada khalayak bahwa akad nikah sudah
terjadi sehingga semua pihak mengetahuinya dan tidak ada tuduhan di
kemudian hari. Ulama Malikiyah dalam tujuan untuk memberitahukan
terjadinya perkawinan itu lebih mengutamakan walimah dari
menghadirkan dua orang saksi dalam akad pernikahan.10
Islam memerintahkan supaya pernikahan diumumkan dan
disebarluaskan kepada publik dengan tujuan sebagai berikut:
8 Amir Syarifuddin, Op.Cit, hlm. 156
9 Kamal Muchtar, Op.Cit, hlm. 108
10 Amir Syarifuddin, Op.Cit, hlm. 157
12
a. Membedakan pernikahan tersebut dengan pernikahan sir (pernikahan
tanpa dihadiri saksi) yang dilarang Islam
b. Menunjukkan luapan kegembiraan bahwa Allah telah membolehkan
pemenuhan nafsu syahwat dan segala hal yang baik bagi orang
mukmin.
c. Menghindari gossip murahan dan kecurigaan orang.
d. Memberi dorongan dan rangsangan bagi kawula muda agar berani
menikah.11
11 Muhammad ‘Ali al-shabuni,Kawinlah Selagi Muda, (Jakarta:PT Serambi Ilmu Semesta,
2002),hlm. 142-143
13
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat kami simpulkan bahwa kita
sebagai umat muslim sudah sepatutnya mengikuti perintah Rasulullah
SAW, salah satunya dengan menjalankan pernikahan yang sesuai dengan
ajaran agama islam.
B. SARAN
Kita sebagai mahasiswa terutama umat muslim sudah sepatutnya
kita memahami tentan pernikahan dan walimatul usry dan tata caranya
yang sesuai dengan ajaran islam
14
DAFTAR PUSTAKA
Saebeni Beni Ahmad, M.Si, 2013, Fiqih Munakahat 1, Pustaka Setia,
Bandung
Syarifuddin Amin, 2006, Hukum Perkawinan Islam di Inonesia Antara
fiqih munakahat dan undang-undang perkawinan, kencana, Jakarta
‘Ali al shabuni Muhammad, 2002, kawinlah Selagi Muda, PT Serambi
Ilmu Semesta, Jakarta
Muctar Kamal, 1993, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, PT
Bulan Bintang, Jakarta

More Related Content

What's hot

PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
Tulungagung, East Java
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Cecep Azka Noberic
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan AgamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
pjj_kemenkes
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
AnitaRohimah
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
Romi Dwi Syahri
 
121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan
lailaaprina1
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
heckaathaya
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahAli Murfhy
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Macam-macam pernikahan
Macam-macam pernikahanMacam-macam pernikahan
Macam-macam pernikahan
Membangun city
 
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakRizki Amalia
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
Mey Sari
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Vonita Amelia
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
Abdul Aziz Siswanto
 

What's hot (18)

PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 
A
AA
A
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
 
Bab ii pembahasan
Bab ii pembahasanBab ii pembahasan
Bab ii pembahasan
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan AgamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
 
121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ah
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Macam-macam pernikahan
Macam-macam pernikahanMacam-macam pernikahan
Macam-macam pernikahan
 
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 

Similar to Makalah pernikahan dan walimatul usry

7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
Masrizal Masril
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
suhendi8
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
YudhistiraPutra9
 
makalah khitbah.docx
makalah khitbah.docxmakalah khitbah.docx
makalah khitbah.docx
zeindafa1
 
Munakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptx
Munakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptxMunakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptx
Munakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptx
TaufikNurKholis2
 
Perkawinan Via Telepon
Perkawinan Via TeleponPerkawinan Via Telepon
Perkawinan Via Telepon
kriwiliwiliwil
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
Septian Muna Barakati
 
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.pptpower_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
Fiaharleni1
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Arya D Ningrat
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamArra Asri
 
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptxPPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
ZidanKirii
 
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
RafiZuhri
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahanalaulawy
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiMarhamah Saleh
 
pernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencepernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conference
taqiudinzarkasi
 

Similar to Makalah pernikahan dan walimatul usry (20)

7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
 
makalah khitbah.docx
makalah khitbah.docxmakalah khitbah.docx
makalah khitbah.docx
 
Munakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptx
Munakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptxMunakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptx
Munakahat_pernikahan_dalam_islam-SMK Nawa BHakti_kelas XII-Semester Genap.pptx
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Perkawinan Via Telepon
Perkawinan Via TeleponPerkawinan Via Telepon
Perkawinan Via Telepon
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.pptpower_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islam
 
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptxPPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
PPT PERNIKAHAN LINTAS AGAMA.pptx
 
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahan
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
01 nikah
01 nikah01 nikah
01 nikah
 
pernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencepernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conference
 

More from ikafia maulidia

Latihan soal munakahat
Latihan soal munakahatLatihan soal munakahat
Latihan soal munakahat
ikafia maulidia
 
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
ikafia maulidia
 
Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)
Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)
Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)
ikafia maulidia
 
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
ikafia maulidia
 
Mawaris
MawarisMawaris
Pembagian harta warisan
Pembagian harta warisanPembagian harta warisan
Pembagian harta warisan
ikafia maulidia
 
Rangkuman ahli waris dan permasalahannya
Rangkuman ahli waris dan permasalahannyaRangkuman ahli waris dan permasalahannya
Rangkuman ahli waris dan permasalahannya
ikafia maulidia
 
Rangkuman hukum islam tentang mawaris
Rangkuman hukum islam tentang mawarisRangkuman hukum islam tentang mawaris
Rangkuman hukum islam tentang mawaris
ikafia maulidia
 
Rangkuman rujuk dan hadhanah
Rangkuman rujuk dan hadhanahRangkuman rujuk dan hadhanah
Rangkuman rujuk dan hadhanah
ikafia maulidia
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
ikafia maulidia
 
pernikahan (kelompok 1)
pernikahan (kelompok 1)pernikahan (kelompok 1)
pernikahan (kelompok 1)
ikafia maulidia
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
ikafia maulidia
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
ikafia maulidia
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
ikafia maulidia
 
Rangkuman thalaq
Rangkuman thalaqRangkuman thalaq
Rangkuman thalaq
ikafia maulidia
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
ikafia maulidia
 
Hikmah dan manfaat pernikahan
Hikmah dan manfaat pernikahanHikmah dan manfaat pernikahan
Hikmah dan manfaat pernikahan
ikafia maulidia
 

More from ikafia maulidia (18)

Latihan soal munakahat
Latihan soal munakahatLatihan soal munakahat
Latihan soal munakahat
 
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
 
Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)
Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)
Rencana pelaksanaan-pembelajaran-xi (1)
 
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
 
Mawaris
MawarisMawaris
Mawaris
 
Pembagian harta warisan
Pembagian harta warisanPembagian harta warisan
Pembagian harta warisan
 
Rangkuman ahli waris dan permasalahannya
Rangkuman ahli waris dan permasalahannyaRangkuman ahli waris dan permasalahannya
Rangkuman ahli waris dan permasalahannya
 
Rangkuman hukum islam tentang mawaris
Rangkuman hukum islam tentang mawarisRangkuman hukum islam tentang mawaris
Rangkuman hukum islam tentang mawaris
 
Rangkuman rujuk dan hadhanah
Rangkuman rujuk dan hadhanahRangkuman rujuk dan hadhanah
Rangkuman rujuk dan hadhanah
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
 
pernikahan (kelompok 1)
pernikahan (kelompok 1)pernikahan (kelompok 1)
pernikahan (kelompok 1)
 
Iddah
IddahIddah
Iddah
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
Rangkuman thalaq
Rangkuman thalaqRangkuman thalaq
Rangkuman thalaq
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
 
Hikmah dan manfaat pernikahan
Hikmah dan manfaat pernikahanHikmah dan manfaat pernikahan
Hikmah dan manfaat pernikahan
 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Makalah pernikahan dan walimatul usry

  • 1. MAKALAH PERNIKAHAN DAN WALIMATUL URSY Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah : Fiqh II Dosen Pengampu : Abdul Kholid Ma’rufi, M.Pd.I Disusun oleh: 1. Cory Andini Putry (2021112082) 2. Nur hamidah ( 2021114017) 3. Ika Fia Maulidia (2021114018) Kelas : G SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2015
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkawinan merupakan akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahram. Rasulullah SAW mewajibkan umatnya agar tidak menunda-nunda perkawinan. Apalagi jika laki-laki dan perempuan tersebut telah memiliki kemampuan secara ekonomi maupun secara biologis , kemantapan lahiriah dan batiniah. Lalu, ketika seseorang berniat membangun rumah tangga, dengan menikahi seorang wanita idaman, apakah setelah menikah, kehidupannya akan berjalan lancar ? pada kenyataannya tidak demikian. Untuk membangun rumah tangga diperlukan ilmu yang mumpuni tentang pernikahan, sehingga rumah tangganya tidak mudah goyah. Maka dari itu kami disini ingin memaparkan tentang pernikahan dalam islam. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu pernikahan dan bagaimana hukumnya dalam islam ? 2. Apa itu walimatul usry dan bagaimana hukumnya dalam islam ? C. METODE PENULISAN Metode pemecahan masalah yang dilakukaan melalui studi literatur atau metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapaa referensi buku atau dengan referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahaas. Langkah- langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahs dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengajian masalah, penetuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
  • 3. 2 D. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulah dan saran-saran.
  • 4. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pernikahan 1. Pengertian Pernikahan Perkawinan atau pernikahan dalam literatur fiqih berbahasa Arab disebut dengan dua kata, yaitu nikah (‫ح‬ ‫نكا‬ ) dan zawaj (‫زواج‬ ). Nikah artinya suatu akad yang menghalalkan pergaulan anatara seorang laki-laki dan pe rempuan yang bukan muhrim dan menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya. Dalam pengertian luas, pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara dua orang laki-laki dan perrempuan, untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga untuk mendapatkan keturunan yang dilaksanakan menurut ketentuan syariat islam. Pengertian perkawinan sebagaimana dijelaskan oleh Slamet Abidin dan Aminudin (1999:10) terdiri atas beberapa definisi, yaitu sebagai berikut: a. Ulama Hanafiyah mendefinisikan pernikahan atau perkawinan sebagai suatu akad yang berguna untuk memiliki mut’ah dengan sengaja. Artinya, seorang laki-laki dapat menguasai perempuan dengan seluruh anggota badannya untuk mendapat kesenangan dan kepuasan. b. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa perkawinan adalah suatu akad dengan menggunakan lafadz “nikah” atau “zauj”, yang menyimpan arti memiliki. Artinya, dengan pernikahan, seseorang dapat memiliki atau mendapatkan kesenangan dari passangannya. c. Ulama Malikiyah menyebutkan bahwa perkawinan adalah suatu akad yang mengandung arti mut’ah untuk mencapai kepuasan dengan tidak mewajibkan adanya harga.
  • 5. 4 d. Ulama Hanabillah mengatakan bahwa perkawinan adalah akad dengan menggunakan lafadz “nikah” atau “tazwij”untuk mendapatkan kepuasan, artinya seorang laki-laki dapat memperoleh kepuasan dari seorang perempuan dan sebaliknya. Dalam pengertian diatas terdapat kata-kata milik yang mengandung pengertian hak untuk memiiki melalui kad nikah. Oleh karena itu, suami-istri dapat saling mengambil manfaat untuk mencapai kehidupan dalam rumah tangganya yang bertujuan untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah didunia.1 2. Tujuan Pernikahan Tujuan pernikahan yang sejati dalam islam adalah pembinaan akhlak yang manusia dan memanusiakan manusia sehingga hubungan yang terjadi antara dua gender yang berbeda dapat membangun kehidupan baru secara sosial dan kultural. Hubungan dalam pembangunan tersebut adalah kehidupan rumah tangga dan terbentuknya generasi keturunan manusia yang memberikan kemaslahatan bagi masa depan masyarakat dan negara. a. Pernikahan adalah menghalalkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Tujuan ini berkaitan dengan pembersihan moralitas manusia. Akhlak manusia sebelum peradabanya mencapai puncak kemanusiaan hidup bagaikan binatang. Pergaulan bebas antara sesama jenis bukan masalah yang tabu, ,elainkan merupakan tontonan sehari- hari. Anehnya lagi, pada zaman modern sekarang ini, ergaulan bebas dan seks tana ikatan pernikahan telah dibel mati-matian oleh kaum liberalis dan sekuler yang mengukur perbuatan mereka dengan ukuran seni yang semata-mata kebudayaan yang sarat dengan nafsu dan syahwat. b. Mengangkat harkat dan martabat perempuan. 1 Beni Ahmad Saebani,Fiqh Munakahat 1, ( Bandung: Pustaka Setia,2013),hlm. 9-17.
  • 6. 5 Karena dalam sejarah kemanusiaan, terutama zaman Jahiliyah ketika kedudukan perempuan tidak lebih dari barang dagangan yang setiap saat dapat diperjualbelikan, bahkan anak-anak perempuan dibunuh hidup-hidup karena dipandang tidak berguna secara ekonomi. c. Untuk mendapatkan anak keturunan yang sah bagi melanjutkan generasi yang akan datang. d. Untuk mendapatkan keluarga bahagia yang penuh ketena ngan hidup dan rasa kasih sayang2 3. Macam-macam Pernikahan a. Nikah Mut’ah Nikah mut’ah adalah akad yang dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap perempuan dengan memakai lafazh “tamattu, istimta” atau sejenisnya. Sayyid Sabiq mengatakan bahwa nikah mut’ah disebut juga nikah sementara atau kawin terputus, karena laki-laki yang mengawini perempuannya itu menentukan waktu, sehari, atau seminggu, atau sebulan. Hikmah pengharaman nikah mut’ah adalaah tidak terealisasinya tujuan-tujuan dasar pernikahan yang abadi dan langgeng, sertatidak bertujuan membentuk keluarga yang langgeng, sehinnga diharamkan, tidak akan lahir anak-anak hasil zina dan lelaki yang memanfaatkan nikah mut’ah untuk berzina. b. Muhallil atau kawin cinta buta Muhallil yaitu seorang laki-laki mengawini perempuan yang telah ditalak tiga kali sehabis masa iddahnya kemudian menalaknya dengan maksud agar mantan suaminya yang pertama dapat menikah dengan dia kembali. Mantan suaminya menyuruh orang lain menikahi bekas istrinya yang sudah ditalak tiga, kemudian berdasarkan perjanjian, istri tersebut diceraikan sehinnga mantan suaminya dapat menikahinya kembali (rujuk). 2
  • 7. 6 Kawin cinta buta atau muhallil hukumya haram, bahkan termasuk dosa besar dan munkar yang diharamkan dan pelakunya dilaknat oleh Allah. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasullah SAW bersabda: ) ‫حسن‬ ‫بسند‬ ‫أحمد‬ ‫رواه‬ ( ‫له‬ ‫والمحلل‬ ‫المحلل‬ ‫هللا‬ ‫لعن‬ Artinya : “ Allah melaknat muhallil (yang kawi cinta buta) dan muhallalnya (bekas suami yang menyuruh orang menjadi muhallil).” c. Kawin gadai Kawin gadai atau kawin pinjam merupakan kebiasaan orang Arab sebelum Islam, yaitu seorang suami menyuruh atau mengizinkan istrinya untuk bergaul dengan orang-orang yang terpandang (bangsawan). Tujuannya adalah mencari bibit unggul dari hasilhubungan tersebut. Kawin gadai hukumnya haram, jika isrti yang dimaksudkan benar- benar digaikan oleh suaminya kepada laki-laki lain dengan maksud apa pun. Apabila seorang suami menggadaikan istrinya, otomatis perkawinan keduanya terputus. Perbuatan nikah gadai adalah seperti suami yang menyuruh istrinya untuk menjadi pelacur, ada yang bertujuan mendapatkan uang, ada pula yang ingin memperoleh keturunan dari laki-laki yang statusnya terpandang, seorang bangsawan, dan sebaginya. d. Nikah syighar Nikah syighar ialah apabila seorang lelaki menikahkan seorang perempuan dibawah kekuasaanya dengan lelaki lain, dengan syarat bahwa lelaki ini menikahkan anaknya tanpa membayar mahar. Hukum nikah syighar menurut kesepakan para ulama adalah haram. Akan tetapi, mereka berselisih paham apabila terjadi pernikahan semacam itu. Imam Malik berpendapat bahwa pernikahan semacam itu tidak dapat disahkan, dan selamanya harus di-fasakh (dibatalkan), baik sesudah
  • 8. 7 atau sebelum terjadi pergaulan (hubungan kelamin). Pendapat ini juga dikemukakan oleh imam Syafi’i. Hanya saja, ia berpendapat bahwa jika untuk salah satu pengantin atau keduanya bersama disebutkan suatu mahar, pernikahan menjadi sah dengan mahar misil, sedangkan mahar yang telah disebutkan menjadi rusak. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa nikah syighar itu sah dengan memberikan mahar missil. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Al- Lais, Ahmad, Ishak, Abu Tsaur, Ath-Thabari. e. Nikah kontrak Ada yang menyamakan nikah kontrak dengan nikah mut’ah, karena dalam pernikahannya digunakan lafazh yang sama, yaitu ada pembatasan waktu. Hukum nikah kontrak adalah haram dan akadnya batal. f. Poliandri Poliandri adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang perempuan kepada lebih dari seorang laki-laki. g. Poligami Poligami adalah seorang suami beristri lebih dari satu. Hukumnya boleh dengan syarat menegakkan keadilan . h. Isogami Isogami adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang bertempat tinggal diwilayah yang sama, etnis dan kesukuan yang sama. Isogami adalah bentuk larangan bagi laki-laki atau perempuan menikah dengan orang yang berbeda suku etnis , seperti orang kalimantan menikah dengan orang Sumatra, atau orang Dayak hanya boleh menikah dengan orang Dayak. i. Esogami Esogami adalah kebalikan dari isogami. Esogami adalah perkawinan yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki yang memiliki perbedaan suku, etnis, dan tempat tinggal. Jika pada isogami orang
  • 9. 8 Dayak hanya boleh menikah dengan orang Dayak, dalam esogami justru orang Dayak harus menikah dengan orang luar Dayak. j. Kawin paksa Kawin paksa adalah menikahkan seorang perempuan atau laki-laki dengan cara dipaksa oleh orang tuanya atau walinya dengan pasangan pilihan walinya. k. Kawin gantung Kawin gantung adalah perkawinana yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang usianya masih dibawah umur dan belum saatnya melakukan hubungan suami istri, atau salah seorang pasangannya, yakni istri, masih dibawah umur, sehingga suaminya harus menunggu umur istriny cukup untuk digauli. Kawin gantung dapat pula diartikan sebagai perkawinan yang dilakukan oleh suami istri yang sudah aqil baligh, tetapi mereka bersepakat untuk menunda hubungan suami istri dengan alasan tertentu. Jadi, alasannya bukan masalah usia yang masih mudah, melainkan alasan lain, misalnya dengan alasan masih kuliah, dan sebagainya. l. Nikah sirri Nikah sirih adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa memberitahukan kepada orang tuanya yang berhak menjadi wali. Nikah sirih dilakukan dengan syarat-syarat yang benar menurut hukum Islam. Hanya saja dalam nikah sirih, pihak orang tua kedua belah pihak tidak diberi tau dan keduanya tidak meminta izin atau meminta restu orang tua. Biasanya nikah sirri dilakukan untuk menghindarkan dari perbuatan zina.3 4. Kedudukan Hukum Perkawinan merupakan perbuatan yang lebih disenangi Allah dan Nabi untuk dilakukan. Atas dasar ini hukum perkawinan itu menurut 3 Beni Ahmad Saebeni, Op Cit, hal 55-84
  • 10. 9 asalnya adalah sunnat menurut pandangan jumhur ulamad dan berlaku secara umum. Namun karena ada tujuan mulia yang hendak dicapai dari perkawinan itu dan perbedaan situasi kondisi suasana perkawinan, maka secara rinci jumhur ulama menyatakan hukum perkawinan itu dengan melihat keadaan orang-orang tertentu segabai berikut: a. Sunnat, bagi orang-orang yang telah berkeinginan untuk kawin, telah antas untuk kawin dan dia telah mempunyai perlengkapan untuk melangsungkan perkawinan. b. Makruh, bagi orang-orang yang belum pantas untuk kawin, belum berkeinginan untuk kawin, sedangkan perbekalan untuk perkawinan juga belum ada. Begitu pula ia telah mempunyai perlengkapan untuk perkawinan, namun fisiknya mengalami cacat seperti impoten, berpenyakitan tetap, tua Bangka dan kekurangan fisik lainnya. c. Wajib, bagi orang-orang yang telah pantas untuk kawin, berkenginan untuk kawin dan memiliki perlengkapan untuk kawin, ia khawatir akan terjerumus ke tempat maksiat kalau ia tidak kawin. d. Haram, bagi orang-orang yang tidak akan dapat memenuhi ketentuan syara’ untuk melakukan perkawinan atau ia yakin perkawinan itu tidak akan mencapai tujuan syara’, sedangkan dia meyakini perkawinan itu akan merusak kehidupan pasangannya. e. Mubah, bagi orang-orang yang pada dasarnya belum ada dorongan untuk kawin dan perkawinan itu tidak akan mendatangkan kemudharatan apa-apa kepada siapapun.4 5. Hikmah Pernikahan Hikmah utama yang dapat ditemukan adalah menghalangi mata dari melihat kepada hal-hal yang tidak diizinkan syara’ dan menjaga kehormatan diri dari terjatuh pada kerusakan seksual.5 Selain itu hikmah dari pernikahan yang lainnya yaitu: a. Menyambung Silaturahmi 4 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih, (Jakarta:Prenada Media, 2003), hlm. 79-80 5 Ibid, hlm. 81
  • 11. 10 b. Mengendalikan nafsu syahwat yang liar c. Menghindari diri dari perzinaan d. Estafeta amal manusia e. Estetika kehidupan f. Mengisi dan menyemarakkan dunia g. Menjaga kemurnian nasab B. Walimatul ‘Ursy 1. Pengertian Walimatul ‘Ursy Walimatul Ursy ialah “perhelatan” atau “kenduri” yang dilaksanakan dalam rangka perkawinan. Menurut istilah dalam literature arab artinya jamuan yang khusus untuk perkawinan dan tidak digunakan untuk perhelatan di luar perkawinan. Menurut definisi yang terkenal dikalangan ulama, walimatul ursy diartikan dengan perhelatan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah atas terlaksananya akad perkawinan dengan menghidangkan makanan.6 2. Kedudukan Hukum Ahli Dhahir berpendapat bahwa hukum mengadakan walimah adalah wajib atas setiap orang yang melangsungkan perkawinan, baik secara kecil-kecilan maupun secara besar-besaran sesuai dengan keadaan yang mengadakan perkawinan. sesuai dengan perintah Rasulullah SAW. Dasarnya ialah pada sabda Rasulullah SAW: ْ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ٍ‫ة‬‫َا‬‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬.)‫ومسلم‬ ‫رى‬ ‫البخا‬ ‫(رواه‬ “Laksanakanlah walimah, walaupun dengan seekor kambing” (H.R. Bukhari dan Muslim) 7 6 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta:Kencana, 2007),hlm. 155-156 7 Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, (Jakarta:PT. Bulan Bintang, 1993),hlm. 108
  • 12. 11 Namun menurut paham Jumhur Ulama dalam hadits di atas adalah sunnah. Perintah Nabi untuk mengadakan walimah dalam hadits tersebut tidak mengandung arti wajib, tetapi hanya sunnah menurut jumhur ulama karena yang demikian hanya merupakan tradisi yang berlaku di kalangan Arab sebelum Islam datang. Pelaksanaan walimah masa lalu itu diakui oleh Nabi untuk dilanjutkan dengan sedikit perubahan dengan menyesuaikannya dengan tuntutan Islam.8 Mengenai hukum menghadiri walimah, menurut Syafi’i, Hambali dan Maliki adalah wajib, berdasarkan hadits: ‫ْع‬‫د‬ُ‫ت‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ط‬ ِ‫م‬َ‫ا‬‫ع‬َّ‫الط‬ُّ‫ر‬َ‫ش‬َ‫و‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬‫ن‬ْ‫غ‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ق‬ُ‫ف‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ت‬ُ‫ت‬ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ل‬ َْْ‫م‬َ‫و‬ َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ة‬ َ‫و‬ْ‫ع‬َّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ب‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ ‫ه‬‫اّٰلل‬ ‫ى‬َ‫ص‬َ‫ع‬ ْ‫د‬)‫ومسلم‬ ‫رى‬ ‫البخا‬ ‫(رواه‬ . “Seburuk-buruk makanan ialah makanan walimah yang hanya dipanggil orang-orang kaya saja dan meninggalkan orang-orang fakir. Barang siapa yang tidak memperkenankan undangan (wallimah), maka sesungguhnya ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (H.R. Bukhari dan Muslim)9 3. Hikmah Walimatul ‘Ursy Adapun hikmah dari disuruhnya mengadakan walimah ini adalah dalam rangka mengumumkan kepada khalayak bahwa akad nikah sudah terjadi sehingga semua pihak mengetahuinya dan tidak ada tuduhan di kemudian hari. Ulama Malikiyah dalam tujuan untuk memberitahukan terjadinya perkawinan itu lebih mengutamakan walimah dari menghadirkan dua orang saksi dalam akad pernikahan.10 Islam memerintahkan supaya pernikahan diumumkan dan disebarluaskan kepada publik dengan tujuan sebagai berikut: 8 Amir Syarifuddin, Op.Cit, hlm. 156 9 Kamal Muchtar, Op.Cit, hlm. 108 10 Amir Syarifuddin, Op.Cit, hlm. 157
  • 13. 12 a. Membedakan pernikahan tersebut dengan pernikahan sir (pernikahan tanpa dihadiri saksi) yang dilarang Islam b. Menunjukkan luapan kegembiraan bahwa Allah telah membolehkan pemenuhan nafsu syahwat dan segala hal yang baik bagi orang mukmin. c. Menghindari gossip murahan dan kecurigaan orang. d. Memberi dorongan dan rangsangan bagi kawula muda agar berani menikah.11 11 Muhammad ‘Ali al-shabuni,Kawinlah Selagi Muda, (Jakarta:PT Serambi Ilmu Semesta, 2002),hlm. 142-143
  • 14. 13 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, dapat kami simpulkan bahwa kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya mengikuti perintah Rasulullah SAW, salah satunya dengan menjalankan pernikahan yang sesuai dengan ajaran agama islam. B. SARAN Kita sebagai mahasiswa terutama umat muslim sudah sepatutnya kita memahami tentan pernikahan dan walimatul usry dan tata caranya yang sesuai dengan ajaran islam
  • 15. 14 DAFTAR PUSTAKA Saebeni Beni Ahmad, M.Si, 2013, Fiqih Munakahat 1, Pustaka Setia, Bandung Syarifuddin Amin, 2006, Hukum Perkawinan Islam di Inonesia Antara fiqih munakahat dan undang-undang perkawinan, kencana, Jakarta ‘Ali al shabuni Muhammad, 2002, kawinlah Selagi Muda, PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta Muctar Kamal, 1993, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, PT Bulan Bintang, Jakarta