SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Oleh: Ahmad Wahyudi (121810009)
Aulia Nursani Fitri (121810025)
Pembimbing: dr. Dini Sapardini W, Sp.B
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
2022
Trauma Thoraks
Fisiologi Pernapasan
Bernafas 2 fase:
• Inspirasi – udara masuk ke dalam paru
• Ekspirasi – udara keluar dari paru
Ekspirasi
Inspirasi
Fisiologi Pernapasan
• Ventilasi (udara masuk paru2)
• Distribusi (udara keseluruh alveoli)
• Difusi (terjadi pertukaran gas O2-CO2)
• Perfusi (terjadi pertukaran di jaringan)
Trauma Thoraks
Luka yang mengenai rongga thorax, disebabkan oleh benda tajam atau tumpul.
• Cedera yang paling umum dari trauma tumpul dan tembus pada toraks adalah hemotoraks dan pneumotoraks.
• Lebih dari 85% pasien dapat diobati secara definitif dengan pemasangan chest tube. pasien dapat dikelola secara
nonoperatif jika hemodinamik stabil.
• Trauma toraks menyebabkan nyeri, mengganggu ventilasi, terjadi hipoksia jaringan
• Difusi O2-CO2 terganggu akan terjadi penumpukkan CO2 dalam darah,
• Akibatnya akan terjadi asidosis
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Mekanisme Trauma
Trauma Tumpul
Trauma yang berasal dari energi kinetic atau gaya dorong.
• Ledakan
• Kompresi
• Deselerasi
Trauma Penetrasi
• Energi rendah
• Energi tinggi
Trauma
• Penatalaksanaan awal pasien trauma terdiri dari fase yang meliputi survei primer/resusitasi, survei sekunder/evaluasi
diagnostik, perawatan definitif, dan survei tersier.
• Primary survey bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang merupakan ancaman langsung terhadap
kehidupan.
1. Airway Management With Cervical Spine Protection.
2. Breathing and Ventilation.
3. Circulation With Hemorrhage Control.
4. Disability (Deficit neurologis)
5. Exposure.
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Fraktur Costae
• Perhatikan jumlah, lokasi, komplikasi
• kosta 1-3 : curigai cedera kepala-leher, curigai kerusakan pembuluh aorta, pleksus brakhialis
• kosta 4-9 : paling sering, berakibat pneumotoraks, hematotoraks, kontusio paru.
• kosta 10-12: curigai trauma hepar – lien
• kosta bagian belakang lebih stabil
• Terapi : pemberian O2, analgetika, observasi komplikasi
Ruptur Sternum
• Sering akibat trauma langsung pada pengemudi (tanpa safety belt/ air bag)
• Nyeri dan terdapat krepitasi pada sternum
• Komplikasi yg dapat terjadi kontusio jantung, tamponade jantung, perlukaan bronkhus atau aorta.
• Jika hasil EKG tidak nomral menandakan adanya trauma jantung.
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Pergeseran sternal yang signifikan (panah) dapat reduksi dan distabilkan dengan Sternal plating
Pneumothoraks
Udara bebas dalam cavum pleura (antara pleura viseral dan parietal)
• Pneumothoraks tertutup (Simple pneumothorax)
• Pneumothoraks terbuka (Open Pneumothorax)
• Pneumothoraks ventil (Tension Pneumothorax).
Simple Pneumothorax
Masuknya udara pada ruang antara pleura viseral dan parietal -> Paru kolaps -> gangguan ventilasi dan perfusi
Manifestasi Klinis :
a. Suara napas menurun pada sisi yang
terkena
b. Takipneu
c. Takikardi
d. Perkusi hipersonor
Terapi :
Pemasangan chest tube pada ICS IV atau V, anterior garis midaxillaris.
Selang dada dihubungkan dengan WSD foto toraks dilakukan lagi untuk
mengkonfirmasi pengembangan kembali paru
Open Pneumothorax
Ada hubungan langsung antara cavum pleura dengan dunia luar akibat ada luka robek pada dinding dada.
Tanda dan Gejala :
a. Tampak trauma tembus pada dada
b. Suara seperti pluit saat bernafas (Sucking chest wound)
c. Dispneu berat
d. Hipovolemi
e. Perkusi hipersonor
Pemeriksaan Fisik :
I : pergerakan dinding dada tidak simetris
P : vokal fremitus ↓ pada sisi trauma
P : hipersonor pada sisi trauma
A : bising napas ↓/- pada sisi trauma
Open Pneumothorax
Tatalaksana :
Menutup luka dengan occlusive dressing
steril.
Penutup harus cukup besar untuk menutupi
seluruh luka dan kemudian direkatkan di
tiga sisi untuk memberikan efek “flutter type
valve”
Tension Pneumothorax
Trauma → udara bocor masuk ke rongga pleura setiap inspirasi
↓
Tekanan dalam rongga pleura ( intra pleura)
↓
Tetapi, udara tidak dapat di ekspirasi keluar. (Mekanisme Ventil)
↓
Inspirasi paksaan untuk memperoleh O2 akan menambah tekanan
↓
Semakin mendesak mediastinum dan trakea ke sisi yang sehat dan memperburuk keadaan umum karena paru yang
sehat tertekan dan pembuluh vena besar (v.cava inferior dan v.cava superior) terdorong atau terlipat → darah tidak
dapat kembali ke jantung.
Tension Pneumothorax
 Nyeri dada
 Takipnea
 Distress napas → Sianosis
 Takikardi
 Hipotensi
 Deviasi mediastinum dan trakea ke sisi
yang sehat
 Hilang suara napas pada 1 sisi
 Distensi vena leher
Tension Pneumothorax
Keterangan : Kolaps paru kanan disertai
pergeseran mediastinum ke kiri.
Tension Pneumothorax
Penusukan dilakukan dengan menusukan jarum
besar (12-14 F ) pada ICS 2 pada linea
midclavicularis pada sisi yang terkena.
Terapi definitif : WSD (Water Seal Drainage)
Needele Thoracosintesis
Hematothorax Masif
Perdarahan dalam rongga pleura
• Trauma Tumpul, Biasanya disebabkan oleh fraktur tulang rusuk multiple dengan terputusnya arteri interkostal atau
perdarahan berasal dari parenkim paru yang rapuh
• Trauma Tembus, Curiga cedera pembuluh darah besar.
Hematothorax Masif
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Pemeriksaan fisik :
• Inspeksi : gerakan napas dapat tertinggal, dan pucat karena
perdarahan tampak anemis dan syok
• Palpasi : vokal fremitus pada sisi yang terkena lebih keras dari
sisi yang sehat
• Perkusi : pekak (pada sisi dada yang mengalami trauma) dengan
batas seperti garis miring atau mungkin tidak jelas
• Auskultasi : bunyi napas tidak terdengar atau menghilang.
Hematothorax Masif
• Tindakan: pemasangan drain toraks chest tube (WSD), dan diawasi dengan ketat
• Terapi awal hemotoraks : penggantian volume darah dan dekompresi rongga pleura.
• Selang dada dipasang pada ICS IV atau V, anterior dari garis midaxillaris
• Bila darah yang dikeluarkan dari selang dada sebanyak 1500 cc atau 3 – 5 cc/KgBB/jam lebih dari 200 cc/jam selama
3jam berturu-turut, indikasi torakotomi penghentian sumber perdarahan harus dipertimbangkan
Flail Chest
Terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi punya kontinuitas dengan seluruh dinding dada. Terjadi karena fraktur iga
segmental lebih dari 2 costa berturut-turut
• Pernapasan paradoksal → saat inspirasi, garis fraktur akan tertinggal, sedangkan saat ekspirasi fragmen tulang
menonjol
• Nafas cepat, nyeri
Terapi :
• Pertahankan oksigenasi
• Resusitasi cairan yang bersangkutan
• Nyeri diatasi dengan anestesi blok saraf interkostal daerah
• bila ada kontusio paru pasang ventilasi
• Diberi analgesik intralesi dan IV
• Operatif : pemasangan orif
Temponade Jantung
Perikardium terisi oleh darah temponade jantung dapat disebabkan oleh luka tembus jantung dan oleh trauma tumpul
TRIAS BECK :
• Terjadi bendungan vena
• Bunyi jantung menjauh
• Tekanan darah menurun
Tatalaksana : perikardiosintesis
Tindakan perikardiostomi (tusuk dengan jarum
besar/abocath 14-16F dengan spuit, pada ujung proc.
Xiphoideus arah ujung skapula kiri 45o, bedakan darah
intraperikard atau dari dalam jantung, pasang EKG monitor)
Pembuluh darah besar
• Lebih dari 90% cedera pembuluh darah besar toraks disebabkan oleh trauma tembus,
• Laserasi sederhana pada arkus aorta asendens atau transversal dapat diperbaiki dengan aortorafi lateral.
• Perbaikan cedera aorta posterior, cedera asendens atau transversal yang kompleks memerlukan bypass kardiopulmoner
penuh.
• Cedera arteri subklavia dapat diperbaiki menggunakan arteriorrhaphy lateral karena banyak cabang dan penambatan
arteri,
• Untuk mencegah ruptur aorta, terapi farmakologis dengan β1 -antagonist, esmolol, harus diberikan di tempat trauma,
dengan target SBP <100 mmHg dan denyut jantung <100/menit.
• Manajemen nonoperatif untuk cedera aorta intima derajat I dicapai dengan agen antiplatelet dan kontrol tekanan darah
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Jantung
• Cedera jantung baik tumpul dan tembus memiliki presentasi yang sangat berbeda oleh karena itu perawatannya juga
berbeda.
• Cedera jantung tembus dapat diperbaiki secara operatif; perdarahan harus dikontrol;
• Perbaikan definitif cedera jantung dilakukan dengan jahitan polipropilen 3-0 atau jahitan terputus, jahitan polipropilen 2-0.
• ECHO dapat mendiagnosis cedera dan menghitung pengaruhnya terhadap curah jantung.
• Pasien dengan hemodinamik tidak stabil harus menjalani ECHO untuk mengevaluasi kelainan gerakan dinding (terutama
hipokinesis ventrikel kanan), cairan perikardial, disfungsi katup, ruptur korda, atau penurunan fraksi ejeksi.
• Pasien dengan cedera jantung tumpul biasanya datang dengan takikardia persisten atau gangguan konduksi
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Trakea, Bronkus, dan Parenkim Paru.
• Untuk pasien dengan kebocoran udara masif membutuhkan eksplorasi darurat
• Diseksi harus dibatasi pada area cedera untuk mencegah gangguan pembuluh darah bronkial di sekitarnya dan iskemia
serta striktur.
• Pada pasien dengan cedera bronkial perifer, ditunjukkan oleh kebocoran udara persisten dari selang dada dan dapat
dilihat dengan endoskopi
• Mayoritas cedera parenkim paru disebabkan oleh pneumotoraks; sebagian besar dapat dikelola dengan tube
thoracostomy
• Pengobatan antibiotik didasarkan pada hasil kultur definitif, tetapi antibiotik dugaan harus mencakup MRSA (Methicillin-
resistant Staphylococcus aureus) di SICU (surgical intensive care unit)
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Lapkas Fraktur Basis Cranii.pptx
Lapkas Fraktur Basis Cranii.pptxLapkas Fraktur Basis Cranii.pptx
Lapkas Fraktur Basis Cranii.pptxDellaSepta
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiSugeng Ma'arif
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuhpjj_kemenkes
 
Ca recti Miles operation Abdominalperinealresection
Ca recti Miles operation AbdominalperinealresectionCa recti Miles operation Abdominalperinealresection
Ca recti Miles operation AbdominalperinealresectionAzis Aimaduddin
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalAnna Lestari
 
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah Putu Wijaya Kandhi
 
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.RadImejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Raddr_kelana
 
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIASISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIADeybi Wasida
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGfikri asyura
 
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd bandRedi Eka Suryani
 
Monitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasifMonitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasifNur Hajriya
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenPutri Indayani
 

What's hot (20)

Lapkas Fraktur Basis Cranii.pptx
Lapkas Fraktur Basis Cranii.pptxLapkas Fraktur Basis Cranii.pptx
Lapkas Fraktur Basis Cranii.pptx
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Ca recti Miles operation Abdominalperinealresection
Ca recti Miles operation AbdominalperinealresectionCa recti Miles operation Abdominalperinealresection
Ca recti Miles operation Abdominalperinealresection
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinal
 
Tumor Mediastinum
Tumor MediastinumTumor Mediastinum
Tumor Mediastinum
 
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
 
Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanitaOrgan reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita
 
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.RadImejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
 
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIASISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
 
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
 
Monitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasifMonitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasif
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogen
 
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 
Monitoring Cvp
Monitoring CvpMonitoring Cvp
Monitoring Cvp
 

Similar to Trauma Toraks.pptx

Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxJurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxMuhammadYunus728432
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularHari Subagiyo
 
Trauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptxTrauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptxssuser7c694a
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxsyifa sari
 
TRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxTRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxgrald3
 
Gadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxGadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxArmy Of God
 
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptEMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptAnantaGinting1
 
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxasuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxErinRika2
 
Penetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injuryPenetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injurySun Siregar
 
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiPerubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiFaris Budiyanto
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio mirapokeh
 

Similar to Trauma Toraks.pptx (20)

Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxJurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
 
Trauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptxTrauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptx
 
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
 
Pneumotoraks
PneumotoraksPneumotoraks
Pneumotoraks
 
TRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxTRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptx
 
Gadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxGadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thorax
 
Askep pneumotoraks
Askep pneumotoraksAskep pneumotoraks
Askep pneumotoraks
 
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptEMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxasuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
 
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNA
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNAIndry toraks AKPER PEMKAB MUNA
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Penetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injuryPenetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injury
 
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiPerubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
 
traumatologi
traumatologitraumatologi
traumatologi
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Pulmonari embolism
Pulmonari embolismPulmonari embolism
Pulmonari embolism
 
Hemothorax
HemothoraxHemothorax
Hemothorax
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Trauma Toraks.pptx

  • 1. Oleh: Ahmad Wahyudi (121810009) Aulia Nursani Fitri (121810025) Pembimbing: dr. Dini Sapardini W, Sp.B FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH RSUD WALED KABUPATEN CIREBON 2022 Trauma Thoraks
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Fisiologi Pernapasan Bernafas 2 fase: • Inspirasi – udara masuk ke dalam paru • Ekspirasi – udara keluar dari paru Ekspirasi Inspirasi
  • 6. Fisiologi Pernapasan • Ventilasi (udara masuk paru2) • Distribusi (udara keseluruh alveoli) • Difusi (terjadi pertukaran gas O2-CO2) • Perfusi (terjadi pertukaran di jaringan)
  • 7. Trauma Thoraks Luka yang mengenai rongga thorax, disebabkan oleh benda tajam atau tumpul. • Cedera yang paling umum dari trauma tumpul dan tembus pada toraks adalah hemotoraks dan pneumotoraks. • Lebih dari 85% pasien dapat diobati secara definitif dengan pemasangan chest tube. pasien dapat dikelola secara nonoperatif jika hemodinamik stabil. • Trauma toraks menyebabkan nyeri, mengganggu ventilasi, terjadi hipoksia jaringan • Difusi O2-CO2 terganggu akan terjadi penumpukkan CO2 dalam darah, • Akibatnya akan terjadi asidosis Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 8. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 9. Mekanisme Trauma Trauma Tumpul Trauma yang berasal dari energi kinetic atau gaya dorong. • Ledakan • Kompresi • Deselerasi Trauma Penetrasi • Energi rendah • Energi tinggi
  • 10. Trauma • Penatalaksanaan awal pasien trauma terdiri dari fase yang meliputi survei primer/resusitasi, survei sekunder/evaluasi diagnostik, perawatan definitif, dan survei tersier. • Primary survey bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang merupakan ancaman langsung terhadap kehidupan. 1. Airway Management With Cervical Spine Protection. 2. Breathing and Ventilation. 3. Circulation With Hemorrhage Control. 4. Disability (Deficit neurologis) 5. Exposure. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 11. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 12. Fraktur Costae • Perhatikan jumlah, lokasi, komplikasi • kosta 1-3 : curigai cedera kepala-leher, curigai kerusakan pembuluh aorta, pleksus brakhialis • kosta 4-9 : paling sering, berakibat pneumotoraks, hematotoraks, kontusio paru. • kosta 10-12: curigai trauma hepar – lien • kosta bagian belakang lebih stabil • Terapi : pemberian O2, analgetika, observasi komplikasi
  • 13. Ruptur Sternum • Sering akibat trauma langsung pada pengemudi (tanpa safety belt/ air bag) • Nyeri dan terdapat krepitasi pada sternum • Komplikasi yg dapat terjadi kontusio jantung, tamponade jantung, perlukaan bronkhus atau aorta. • Jika hasil EKG tidak nomral menandakan adanya trauma jantung.
  • 14. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed Pergeseran sternal yang signifikan (panah) dapat reduksi dan distabilkan dengan Sternal plating
  • 15. Pneumothoraks Udara bebas dalam cavum pleura (antara pleura viseral dan parietal) • Pneumothoraks tertutup (Simple pneumothorax) • Pneumothoraks terbuka (Open Pneumothorax) • Pneumothoraks ventil (Tension Pneumothorax).
  • 16. Simple Pneumothorax Masuknya udara pada ruang antara pleura viseral dan parietal -> Paru kolaps -> gangguan ventilasi dan perfusi Manifestasi Klinis : a. Suara napas menurun pada sisi yang terkena b. Takipneu c. Takikardi d. Perkusi hipersonor Terapi : Pemasangan chest tube pada ICS IV atau V, anterior garis midaxillaris. Selang dada dihubungkan dengan WSD foto toraks dilakukan lagi untuk mengkonfirmasi pengembangan kembali paru
  • 17. Open Pneumothorax Ada hubungan langsung antara cavum pleura dengan dunia luar akibat ada luka robek pada dinding dada. Tanda dan Gejala : a. Tampak trauma tembus pada dada b. Suara seperti pluit saat bernafas (Sucking chest wound) c. Dispneu berat d. Hipovolemi e. Perkusi hipersonor Pemeriksaan Fisik : I : pergerakan dinding dada tidak simetris P : vokal fremitus ↓ pada sisi trauma P : hipersonor pada sisi trauma A : bising napas ↓/- pada sisi trauma
  • 18. Open Pneumothorax Tatalaksana : Menutup luka dengan occlusive dressing steril. Penutup harus cukup besar untuk menutupi seluruh luka dan kemudian direkatkan di tiga sisi untuk memberikan efek “flutter type valve”
  • 19. Tension Pneumothorax Trauma → udara bocor masuk ke rongga pleura setiap inspirasi ↓ Tekanan dalam rongga pleura ( intra pleura) ↓ Tetapi, udara tidak dapat di ekspirasi keluar. (Mekanisme Ventil) ↓ Inspirasi paksaan untuk memperoleh O2 akan menambah tekanan ↓ Semakin mendesak mediastinum dan trakea ke sisi yang sehat dan memperburuk keadaan umum karena paru yang sehat tertekan dan pembuluh vena besar (v.cava inferior dan v.cava superior) terdorong atau terlipat → darah tidak dapat kembali ke jantung.
  • 20. Tension Pneumothorax  Nyeri dada  Takipnea  Distress napas → Sianosis  Takikardi  Hipotensi  Deviasi mediastinum dan trakea ke sisi yang sehat  Hilang suara napas pada 1 sisi  Distensi vena leher
  • 21. Tension Pneumothorax Keterangan : Kolaps paru kanan disertai pergeseran mediastinum ke kiri.
  • 22. Tension Pneumothorax Penusukan dilakukan dengan menusukan jarum besar (12-14 F ) pada ICS 2 pada linea midclavicularis pada sisi yang terkena. Terapi definitif : WSD (Water Seal Drainage) Needele Thoracosintesis
  • 23. Hematothorax Masif Perdarahan dalam rongga pleura • Trauma Tumpul, Biasanya disebabkan oleh fraktur tulang rusuk multiple dengan terputusnya arteri interkostal atau perdarahan berasal dari parenkim paru yang rapuh • Trauma Tembus, Curiga cedera pembuluh darah besar.
  • 24. Hematothorax Masif Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed Pemeriksaan fisik : • Inspeksi : gerakan napas dapat tertinggal, dan pucat karena perdarahan tampak anemis dan syok • Palpasi : vokal fremitus pada sisi yang terkena lebih keras dari sisi yang sehat • Perkusi : pekak (pada sisi dada yang mengalami trauma) dengan batas seperti garis miring atau mungkin tidak jelas • Auskultasi : bunyi napas tidak terdengar atau menghilang.
  • 25. Hematothorax Masif • Tindakan: pemasangan drain toraks chest tube (WSD), dan diawasi dengan ketat • Terapi awal hemotoraks : penggantian volume darah dan dekompresi rongga pleura. • Selang dada dipasang pada ICS IV atau V, anterior dari garis midaxillaris • Bila darah yang dikeluarkan dari selang dada sebanyak 1500 cc atau 3 – 5 cc/KgBB/jam lebih dari 200 cc/jam selama 3jam berturu-turut, indikasi torakotomi penghentian sumber perdarahan harus dipertimbangkan
  • 26. Flail Chest Terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi punya kontinuitas dengan seluruh dinding dada. Terjadi karena fraktur iga segmental lebih dari 2 costa berturut-turut • Pernapasan paradoksal → saat inspirasi, garis fraktur akan tertinggal, sedangkan saat ekspirasi fragmen tulang menonjol • Nafas cepat, nyeri Terapi : • Pertahankan oksigenasi • Resusitasi cairan yang bersangkutan • Nyeri diatasi dengan anestesi blok saraf interkostal daerah • bila ada kontusio paru pasang ventilasi • Diberi analgesik intralesi dan IV • Operatif : pemasangan orif
  • 27. Temponade Jantung Perikardium terisi oleh darah temponade jantung dapat disebabkan oleh luka tembus jantung dan oleh trauma tumpul TRIAS BECK : • Terjadi bendungan vena • Bunyi jantung menjauh • Tekanan darah menurun Tatalaksana : perikardiosintesis Tindakan perikardiostomi (tusuk dengan jarum besar/abocath 14-16F dengan spuit, pada ujung proc. Xiphoideus arah ujung skapula kiri 45o, bedakan darah intraperikard atau dari dalam jantung, pasang EKG monitor)
  • 28. Pembuluh darah besar • Lebih dari 90% cedera pembuluh darah besar toraks disebabkan oleh trauma tembus, • Laserasi sederhana pada arkus aorta asendens atau transversal dapat diperbaiki dengan aortorafi lateral. • Perbaikan cedera aorta posterior, cedera asendens atau transversal yang kompleks memerlukan bypass kardiopulmoner penuh. • Cedera arteri subklavia dapat diperbaiki menggunakan arteriorrhaphy lateral karena banyak cabang dan penambatan arteri, • Untuk mencegah ruptur aorta, terapi farmakologis dengan β1 -antagonist, esmolol, harus diberikan di tempat trauma, dengan target SBP <100 mmHg dan denyut jantung <100/menit. • Manajemen nonoperatif untuk cedera aorta intima derajat I dicapai dengan agen antiplatelet dan kontrol tekanan darah Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 29. Jantung • Cedera jantung baik tumpul dan tembus memiliki presentasi yang sangat berbeda oleh karena itu perawatannya juga berbeda. • Cedera jantung tembus dapat diperbaiki secara operatif; perdarahan harus dikontrol; • Perbaikan definitif cedera jantung dilakukan dengan jahitan polipropilen 3-0 atau jahitan terputus, jahitan polipropilen 2-0. • ECHO dapat mendiagnosis cedera dan menghitung pengaruhnya terhadap curah jantung. • Pasien dengan hemodinamik tidak stabil harus menjalani ECHO untuk mengevaluasi kelainan gerakan dinding (terutama hipokinesis ventrikel kanan), cairan perikardial, disfungsi katup, ruptur korda, atau penurunan fraksi ejeksi. • Pasien dengan cedera jantung tumpul biasanya datang dengan takikardia persisten atau gangguan konduksi Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 30. Trakea, Bronkus, dan Parenkim Paru. • Untuk pasien dengan kebocoran udara masif membutuhkan eksplorasi darurat • Diseksi harus dibatasi pada area cedera untuk mencegah gangguan pembuluh darah bronkial di sekitarnya dan iskemia serta striktur. • Pada pasien dengan cedera bronkial perifer, ditunjukkan oleh kebocoran udara persisten dari selang dada dan dapat dilihat dengan endoskopi • Mayoritas cedera parenkim paru disebabkan oleh pneumotoraks; sebagian besar dapat dikelola dengan tube thoracostomy • Pengobatan antibiotik didasarkan pada hasil kultur definitif, tetapi antibiotik dugaan harus mencakup MRSA (Methicillin- resistant Staphylococcus aureus) di SICU (surgical intensive care unit) Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed