Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada trauma thorax. Secara ringkas, dibahas mengenai anatomi dada, definisi trauma thorax, etiologi penyebabnya, gejala dan komplikasi, serta penatalaksanaan awal pasien trauma thorax yang meliputi stabilisasi jalan napas, sirkulasi, dan penanganan kondisi yang membahayakan jiwa seperti tekanan pneumothoraks.
3. Definisi
Osuatu trauma yang mengenai dinding
toraks yang secara langsung maupun
tidak langsung, berpengaruh pada organ
didalamnya, baik sebagai akibat dari suatu
trauma tumpul maupun oleh sebab trauma
tajam.
4. Etiologi
1. Trauma tumpul (65%)
63-78% kecelakaan kendaraan
bermotor
2. Trauma tajam (34,9%)
– Energi rendah : trauma tusuk
– Energi sedang : tembakan pistol
– Energi tinggi : tembakan senjata militer
6. Dampak
Kerusakan pada :
• tulang kosta dan sternum
• rongga pleura
• saluran nafas
• intratoraks
• parenkim paru
Kerusakan dapat terjadi tunggal ataupun
kombinasi tergantung dari mekanisme
cedera
7. Komplikasi
O Pneumonia : 20%
O Pneumotoraks : 5%
O Hematotoraks : 2%
O Empisema subkutan: 2%
O Kontusio pulmonum : 20%
9. Tujuan
O Identifikasi kegawatan yang terjadi pada sistem
kardiovaskuler dan respirasi
O Stabilisasi pada pasien bukan mengatasi
penyebab masalah, kecuali penyebab bisa
diatasi di lingkup gawat darurat termasuk
pemberian analgesik
O Menjaga dan mempertahankan kepatenan jalan
nafas, fungsi respirasi dan sirkulasi.
O Membuat diagnosis dari masalah yang akut
O Merujuk pasien pada fasilitas lebih lanjut dan
mengatasi penyebab dan masalah
10. Pemeriksaan awal
Keadaan klinis yang mengancam nyawa :
Obstruksi jalan napas
Tension pneumothorax
Open pneumothorax
Flail chest
Hemothoraks yg masif
Tamponade jantung
22. Fraktur Iga
Satu / beberapa iga,
biasanya tidak
berbahaya
Berbahaya bila :
mengenai iga yang
anterior, bila disertai
kontusio paru
Tindakan berupa
analgetik & bed rest
total dengan alas yang
keras
Bila sangat nyeri
intercostal block
24. Pengkajian
1. Airway
a. Kaji kepatenan jalan nafas
b. Intervensi :
O Buka jalan nafas dengan teknik jaw
thrust
O Bersihkan obstruksi : muntahan, gigi
patah, darah, lidah, sekresi dan benda
asing
25. 2. Breathing
a. Kaji :
O Usaha bernafas: frekwensi, kedalaman, pola,
penggunaan otot bantu nafas
O Pergerakan dada
O Adanya luka, hiperekspansi, adanya udara pada
subcutan
O Suara nafas abnormal
O SpO2
b. Intervensi :
O Beri O2dengan NRM atau ETT
O Ventilasi dengan BVM, ventilator mekanik
O Tutup bila ada luka terbuka
O Pasang chest tube pneumothorax, hemothorax
O Periksa BGA
26. 3. Circulation
a. Kaji :
O Nadi : ada/tidak, kekuatan, kecepatan,
O Kulit : warna, suhu, kelembaban, capillary reffil
time
O Suara jantung : jelas/tidak, tunggal??, S3 atau S4
O Tekanan darah dan nadi di kedua ekstremitas
atas
b. Intervensi :
O Pasang 2 jalur IV line dengan ukuran besar (no
14 atau 16)
O Beri cairan infus hangat, cairan kristaloid isotonik
(RL atau NS)
O Transfusi komponen darah (bila perlu)
O Lakukan perikardiosentesis pada tamponade
jantung
O CPR pada henti jantung
O Torakotomi darurat pada penetrating trauma
arrest
27. 4. Disability
a. Kaji :
O Tingkat kesadaran
O Keluhan : nyeri, sesak, mati
rasa/kesemutan
O Trauma leher
O Fungsi sensori dan motorik
b. Intervensi :
O Stabilisasi tulang belakang
O Foto rontgen tulang belakang
28. Pengkajian tambahan
1. Kaji :
O Mekanisme cedera dan kejadian pre hospital
O Riwayat medis : pertolongan yang telah didapat
O Sumber luka di dada
O Adanya cedera mayor pada bagian lain tubuh
2. Intervensi :
O Foto rontgen dada/ CT Scan thorax
O Rekam EKG 12 lead
O Pasang kateter urine
O Monitor produksi urine
O Pasang orogastrik tube atau NGT utk dekompresi
O Persiapakan untuk pembedahan
29. Diagnosa Keperawatan
O Nyeri akut
O Pola nafas tidak efektif
O Bersihan jalan nafas tidak efektif
O Kerusakan pertukaran gas
O Penurunan curah jantung
30. Intervensi
O Pertahankan kepatenan jalan nafas : suctioning
O Immobilisasi
O Beri kompres es pada daerah yang bengkak (pada
24 jam pertama)
O Kolaborasi : tx oksigen tambahan, tx analgesik, RJP
(bila diperlukan), BGA
O Edukasi pasien dan keluarga menurunkan
kecemasan
O Monitor : suara nafas, kepatenan jalan nafas, TTV,
kesadaran