SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
TRAUMA THORAX
Penyusun: dr. Donny Wahyu Pratomo
Pembimbing: dr. Suhardi, Sp.BTKV
Definisi dan Insidensi
• Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai thorax yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax atau isi dari
cavum thorax (rongga dada) yang disebabkan oleh benda tajam atau
benda tumpul.
• Trauma toraks mencakup 30-40% dari seluruh trauma dan 20-25% di
antaranya fatal. Penyebab kematian kedua paling tinggi dari semua
jenis trauma tiap tahun.
• Trauma tembus berkisar antara 1-13%, sebagian besar dapat
ditangani secara konservatif dengan selang WSD, namun 10-15%-nya
membutuhkan operasi
• Insidens trauma thorax di Amerika mencapai 25% dari seluruh
trauma menyebabkan kematian.
Anatomi Thorax
Anatomi Thorax
• Batas atas: di bawah leher yaitu incisura
jugularis (suprasternal notch)
• Batas bawah: rongga abdomen dibatasi
diafragma
• Otot-otot yang melapisi: m. Latissimus dorsi,
m. Trapezius, m. Rhomboideus mayor dan
minor, m. Serratus anterior dan m.
Interkostalis.
• Tulang dinding dada: sternum, vertebrae
torakalis, iga, skapula
• Organ di dalam rongga toraks: paru-paru,
jalan nafas, esofagus, jantung, pembuluh
darah besar, saraf dan sistem limfatik.
Etiologi
Trauma tumpul Trauma tajam
Trauma tumpul  disebabkan oleh gaya energi
kinetik, termasuk ledakan, kompresi, deselerasi.
Fraktur iga merupakan gejala tersering dari blunt
trauma
Trauma tajam dibagi berdasarkan tingkat energinya
yaitu:
- Energi rendah , misalnya: panah, pisau, pistol
- Energi tinggi , misalnya : senjata militer dan
senapan
• Kecelakaan lalu lintas
• Cedera ledakan
• Terjatuh
• Luka tusuk
• Luka tembak
Blunt Trauma to the Chest
Kematian Akibat Trauma
Immediate Early Late
• 50%
• Dalam detik atau menit
• Penyebab paling sering: Disrupsi
jantung atau lesi pada aorta
bagian toraks, cedera medulla
spinalis
• 30-35%
• Dalam jam
• Cardiac tamponade
• Disrupsi aorta
• Perdarahan yang berlanjut
• 15-20%
• Dalam minggu
• Multiorgan failure
• SIRS
• Sepsis
• Komplikasi pernafasan
• infeksi
Trauma pada dinding dada
• Fraktur iga: single atau multipel
• flail chest: fraktur iga segmental
Trauma pada rongga dada
• pneumotoraks: disebabkan oleh robekan pleura, dibagi menjadi
pneumotoraks tertutup, terbuka, dan tension pneumotoraks.
• Hematotoraks: adanya darah dalam rongga pleura
• Hematotoraks ringan (jumlah darah sampai 300ml)
• Hematotoraks sedang (vol darah 300-800 ml)
• Hematotoraks berat (vol darah > 800ml)
Trauma pada rongga dada
• Kontusio paru:75% dari ledakan yang menyebabkan kompresi rongga dada
dan paru-paru diikuti dekompresi yang tiba-tiba.
• Cedera trakeo-bronkial: disebabkan sebagian besar trauma tumpul di
bagian sternum.
• Cardiac tamponade: disebabkan oleh trauma tajam di bagian parasternal II-
V yang menyebabkan darah dan cairan bocor ke perikardial.
• Disrupsi aorta torakal: penyebab kematian paling sering dari jatuh dan
deselerasi.
• Ruptur diafragma: trauma penetrasi di bawah ICS 5 atau ke arah
torakoabdominal yang menyebabkan robekan pada diafragma sehingga
organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada.
Trauma toraks
Emergency: ATLS
Primary survey &
simultaneous
resuscitation
Airway
• Penilaian :
• Menilai patensi jalan nafas (dapat mengeluarkan suara berarti jalan nafas
clear).
• Mengenal tanda-tanda obstruksi jalan nafas : benda asing di mulut, fraktur
wajah, mandibula atau trakea.
• Penanganan / Resusitasi :
• Proteksi servikal dengan in- line immobilisation / kollar servikal
• Benda asing dan cairan di mulut dikeluarkan dengan suction.
• Pada penderita dengan gangguan kesadaran, jalan nafas dipertahankan
dengan : head tilt/Chin lift /Jaw thrust
• Melakukan pemasangan orofaringeal tube, nasofaringeal tube, intubasi
Breathing & Ventilasi
• Look
• Menilai frekuensi dan kedalaman nafas
• Melihat pergerakan dinding dada (simetris/asimetris)
• Melihat jejas pada dinding dada, tanda seat belt
• Listen
• Mendengar suara napas
• Feel
• Merasakan hembusan napas
• Deviasi trakea +/-
• Emfisema subkutan +/-
• Fraktur iga
Breathing & Ventilasi
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
1. Tension
Pneumothorax
 ICR flat
 Sesak nafas
 Dilatasi vena
jugularis
 Deviasi trakea
Stem fremitus
↓
Hipersonor Suara pernafasan
↓
Needle Insertion
(IV Cath No. 14) di
ICR II- Linea
midclavicularis
2. Massive
Haemothorax
 ICR flat
 Sesak nafas
 Pucat
Stem fremitus
↑
Beda Suara pernafasan
↓
Pemasangan Chest
Tube (tidak
termasuk dalam
kompetensi)
3. Open
Pneumothorax
 ICR Normal
 Sesak nafas
 Luka berlubang
pada dinding toraks
(sucking chest
wound)
Stem fremitus
↓
Hipersonor Suara pernafasan
↓
Luka ditutup
dengan kain kasa
yang diplester
pada tiga sisi (
flutter-type valve
effect).
Circulation & Kontrol Perdarahan
• Penilaian :
• Mengenal adanya perdarahan eksternal
• Menilai status haemodinamik : tingkat kesadaran, warna kulit dan
nadi
• Penanganan/ Resusitasi :
• Bila ada perdarahan eksternal lakukan penekanan pada sumber
perdarahan secara manual atau dengan perban elastis.
• Memasang 2 IV-line dengan IV- Cath besar untuk pemberian
larutan RL hangat sebanyak 2 L sesegera mungkin.
• Memasang indwelling urinary catheter untuk monitoring produksi
urine bila tidak ada kontraindikasi.
Disability: Status Neurologi
• Penilaian : Menilai tingkat kesadaran dengan metode
AVPU
• A : Alert
• V : Respon to Verbal
• P : Respon to Pain (dengan penekanan pada nail bed)
• U : Unrespon
• Memeriksa diameter dan refleks cahaya pupil
Exposure dengan pencegahan Hipotermia
• Penilaian :
• Membuka semua pakaian penderita
• Melihat kelainan pada semua permukaan tubuh
• Memasang selimut dan mematikan AC
Anamnesa riwayat pasien trauma dada
• Harus diketahui apakah pasien mengalami trauma tumpul atau
trauma tajam
• Pada trauma tumpul, anamnesa mengenai mekanisme trauma,
misalnya pada KLL, apakah ada ejeksi.
• Pada trauma tajam, anamnesa mengenai jenis senjata yang
digunakan, arah dan jumlah tembakan, ukuran pisau, atau kaliber dari
peluru.
• Vital sign saat di TKP, waktu transpor dan jumlah cairan yang
diberikan sebelum dirujuk sangat perlu dicatat karena memberi
petunjuk mengenai stabilitas pasien.
Fraktur Iga
Single / Multiple.
Biasanya trauma tumpul
Fraktur iga I : cedera pembuluh darah besar dan saraf
ekstremitas atas
Fraktur iga 8,20,11,12: suspek cedera pada
hepar/spleen/ginjal
Treatment:
Analgesia
Pulmonary toilet -> pasien diminta batuk dan napas
dalam untuk pengeluaran sekret untuk menurunkan
resiko terjadinya atelektasis dan pneumonia
Kasus berat membutuhkan fiksasi internal dengan
plate&screws
Broken Rib
Tanda & Gejala Fraktur Iga
Nyeri dada pleuritik
Pernapasan cepat & dangkal
Atelektasis
hipoksemia
Mekanisme Pernafasan Paradoksal Flail Chest
Tanda & Gejala Flail Chest
• Nyeri saat bernafas
• Pergerakan dada paradoksikal
• Pernapasan cepat dan dangkal, dyspnea,
takikardi
• Tanda jejas dan bengkak
• Krepitasi pada palpasi
• Memastikan diagnosa dengan foto toraks
dan ABG
Tatalaksana Flail Chest
PNEUMOTHORAX
Pneumotoraks merupakan adanya udara di dalam
rongga pleura yang menyebabkan kolaps paru
partial atau total.
Pneumotoraks Tertutup
• Udara dari paru-
paru bocor ke
dalam rongga
pleural
• Penyebab utama:
trauma tumpul
• Self-limiting
Tanda & Gejala Pneumotoraks Tertutup
• Nyeri dada
• Dyspnea
• Tachypnea
• Suara pernafasan lemah sampai menghilang di bagian pneumotoraks
Tatalaksana Pneumotoraks Tertutup
•ABC’s + C-spine control
•Biasanya minor dan sembuh sendiri
•Observasi tanda-tanda tension
pneumotoraks
Pneumotoraks Terbuka
• Pembukaan di kavitas
dada yang
memasukkan udara ke
rongga pleural
• Menyebabkan kolaps
paru akibat tekanan
yang naik di dalam
rongga pleural
• Life-threatening
Tanda & Gejala pneumotoraks terbuka
• Dyspnea
• Nyeri tajam tiba-tiba
• Emfisema subkutan
• Suara pernapasan lemah sampai hilang
• Hipersonor
• Busa (+) pada luka dada saat ekspirasi
(a.k.a. Sucking chest wound)
Tatalaksana pneumotoraks terbuka
Observasi pada pneumotoraks minor dan asimtomatik
Aspirasi
Gold standard: Chest tube
Pleurectomy
Pleurodesis dengan agen sclerosing. contohnya: Doxy, Bleomycin,
talc.
Suroperasi (<20% kasus): Thoracotomy.
Occlusive Dressing
Tension Pneumothorax
• Udara terperangkap di dalam rongga pleura
• Menyebabkan terjadinya kolaps paru dan tekanan
terhadap mediastinum, paru kolateral dan
pembuluh darah besar sehingga menurunkan
venous return dan akhirnya shock.
• Penyebab:
Trauma penetrasi, trauma tumpul, iatrogenik
Tanda & Gejala Tension Pneumothorax
Decompression
needle (12-14f)  intercostalis ke -2  space dari mid-
clavicular line
Tindakan ini merubah tension pneumothorax 
pneumothorax sederhana
Tindakan ini hendaknya disusul terapi definitive berupa
pemasangan thorax drain
Tatalaksana Tension Pneumothorax
Needle Chest Decompression
Needle Decompression
Hemothorax
• Disebabkan oleh trauma tumpul
• Terjadi ketika rongga pleural terisi darah yang memberikan tekanan terhadap jantung dan pembuluh darah lain di
rongga dada
• Disebabkan oleh laserasi pembuluh darah di toraks terutama PD interkostalis dan mammaria internal.
• Satu paru dapat menampung darah sebanyak 1,5 L
HEMOTHORAX
Sumber Perdarahan
Tanda & Gejala Hemothorax
• ansietas
• takipnea
• Tanda-tanda Shock
• sputum berdarah dan berbusa
• Suara pernapasan hilang
• Perkusi: beda
• takikardi
• Distensi vena jugularis (-)
Tatalaksana Hemothorax
• ABC’s + kontrol c-spine
• Tatalaksana shock haemoragik
• Chest tube
• Thoracotomy: jika >1500mL darah didrainase dari chest tube secara inisial atau perdarahan
berlanjut >200ml/jam dalam 3-4 jam
Tamponade Jantung
Sindrom klinik dimana terjadi
penekanan yang cepat atau
lambat terhadap jantung akibat
akumulasi cairan, nanah, darah,
bekuan darah atau gas didalam
pericardium, sebagai akibat
adanya efusi, trauma atau
rupture jantung
Pericardial Tamponade
Luka tusuk
Darah dan cairan
masuk ke dalam
rongga perikardial
yang mengelilingi
jantung sehingga
terjadi gangguan
pompa jantung.
pericardial sac
Pericardial Tamponade
Pompa yang lemah akan
menyebabkan
penurunan tekanan
darah.
Denyut jantung akan
meningkat untuk
mengkompensasi,
namun tidak berhasil.
Kesadaran pasien akan
menurun dan akhirnya
akan menyebabkan
henti jantung.
Tanda dan Gejala Pericardial
Tamponade
• Distensi vena jugularis
• Peningkatan denyut jantung
• Suara jantung menjauh sampai menghilang
• Peningkatan frekuensi napas
• Kulit pucat
• Hipotensi
• Kematian
• Beck’s Triad… hipotensi, peningkatan tekanan vena,
suara jantung menjauh sampai menghilang.
Diagnosa:
• Gambaran klinis.
• Foto toraks: pembesaran jantung bentuk globular
• USG: cairan (+) di kantong perikardial
• CVP meningkat
• CT Scan
TatalaksanaPericardial Tamponade
• ABC’s +c-spine control
• High Flow oxygen.
• Tanda & gejala shock
• Rapid Transport
• **Pericardiocentesis
Pericardiocentesis
• Dengan teknik aseptik, insersi jarum 3’’ pada
sudut os xyphoideus di iga ke-7
• Posisikan jarum 45 derajat ke arah klavikula
sambil aspirasi sehingga terlihat darah.
• Lanjutkan aspirasi sehingga spuit penuh
kemudian buangkan darahnya dan ulang lagi
sehingga tidak ada darah yang keluar lagi.
• Pantau ketat keadaan pasien karena aspirasi
darah volume kecil dapat menyebabkan
perubahan yang cepat pada tekanan darah
Pericardiocentesis.
Ruptur Diagfragma
• Robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga
dada.
• Setiap luka penetrasi di bawah ICS 5 dapat menyebabkan penetrasi diafragma
dan trauma abdomen
• Trauma tumpul pada diafragma bisanya disebabkan oleh tekanan kompresi
terhadap pelvis dan abdomen
• Paling sering di sebelah kiri karena kanan dilindungi oleh hepar
• Biasanya besar disertai dengan herniasi isi abdomen ke dalam rongga dada
Ruptur Diagfragma
Tanda & Gejala Ruptur Diagfragma
• Nyeri abdomen
• Dyspnea
• Suara pernapasan menghilang pada sisi yang ruptur
• Suara pencernaan (+) di rongga dada
Diagnosa
• Foto toraks setelah pemasangan NGT,Barium enema, CT scan
& diagnostic peritoneal lavage (DPL)
• Evaluasi yang paling akurat: laparaskopi atau video-assisted
thoracoscopy (VATS)
Tatalaksana Ruptur Diagfragma
Operasi
Trauma diagfragma dengan penetrasi harus diperbaiki
melalui abdomen, bukan dada, untuk menyingkirkan trauma
pada organ berlumen
Laparaskopi
Indikasi Torakostomi
• Post-traumatic cardiovascular collapse
• Pericardial tamponade
• Trauma vaskular
• Kontrol perdarahan dari trauma paru-paru
• Massive Air leak
• Trauma trakeobronkialis yang terbukti
• Internal cardiac massage
Tipe Torakostomi
• Torakostomi Emergency / Resusitatif
untuk kontrol perdarahan.
• Torakostomi terencana
untuk memperbaiki trauma spesifik.
Kesimpulan
Trauma toraks sangat sering terjadi dan bisa
mengancam kehidupan pasien. Jadi, identifikasi
yang cepat dan tatalaksana merupakan parameter
untuk keberhasilan keselamatan pasien.
Penatalaksanaan jalan napas sangat penting dan
tatalaksana yang cepat kadang diperlukan untuk
kebanyakan trauma toraks.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Trauma thorax
Trauma thoraxTrauma thorax
Trauma thorax
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala nining
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
 
Limfadenopati
LimfadenopatiLimfadenopati
Limfadenopati
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 

Similar to TRAUMA DADA

Similar to TRAUMA DADA (20)

Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptxReferat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
 
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNA
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNAIndry toraks AKPER PEMKAB MUNA
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Thoraks
ThoraksThoraks
Thoraks
 
Trauma Toraks.pptx
Trauma Toraks.pptxTrauma Toraks.pptx
Trauma Toraks.pptx
 
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxasuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
 
5 Trauma Thorak
5 Trauma Thorak5 Trauma Thorak
5 Trauma Thorak
 
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxJurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
 
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptEMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
TRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxTRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptx
 
9. trauma
9. trauma9. trauma
9. trauma
 
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
 
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiPerubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
 
traumatologi
traumatologitraumatologi
traumatologi
 
Trauma thorax
Trauma thoraxTrauma thorax
Trauma thorax
 
Askep trauma dada lia & ian
Askep trauma dada lia &  ianAskep trauma dada lia &  ian
Askep trauma dada lia & ian
 
Askep trauma dada lia & ian
Askep trauma dada lia &  ianAskep trauma dada lia &  ian
Askep trauma dada lia & ian
 
Askep trauma dada lia & ian Akper pemkab muna
Askep trauma dada lia &  ian Akper pemkab munaAskep trauma dada lia &  ian Akper pemkab muna
Askep trauma dada lia & ian Akper pemkab muna
 

Recently uploaded

ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxPert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxkrisddaparchitect
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxJeckyReyhanAditya
 
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxPPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxsrirahayu566632
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 

Recently uploaded (8)

ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxPert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
 
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxPPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 

TRAUMA DADA

  • 1. TRAUMA THORAX Penyusun: dr. Donny Wahyu Pratomo Pembimbing: dr. Suhardi, Sp.BTKV
  • 2. Definisi dan Insidensi • Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax atau isi dari cavum thorax (rongga dada) yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul. • Trauma toraks mencakup 30-40% dari seluruh trauma dan 20-25% di antaranya fatal. Penyebab kematian kedua paling tinggi dari semua jenis trauma tiap tahun. • Trauma tembus berkisar antara 1-13%, sebagian besar dapat ditangani secara konservatif dengan selang WSD, namun 10-15%-nya membutuhkan operasi • Insidens trauma thorax di Amerika mencapai 25% dari seluruh trauma menyebabkan kematian.
  • 4. Anatomi Thorax • Batas atas: di bawah leher yaitu incisura jugularis (suprasternal notch) • Batas bawah: rongga abdomen dibatasi diafragma • Otot-otot yang melapisi: m. Latissimus dorsi, m. Trapezius, m. Rhomboideus mayor dan minor, m. Serratus anterior dan m. Interkostalis. • Tulang dinding dada: sternum, vertebrae torakalis, iga, skapula • Organ di dalam rongga toraks: paru-paru, jalan nafas, esofagus, jantung, pembuluh darah besar, saraf dan sistem limfatik.
  • 5. Etiologi Trauma tumpul Trauma tajam Trauma tumpul  disebabkan oleh gaya energi kinetik, termasuk ledakan, kompresi, deselerasi. Fraktur iga merupakan gejala tersering dari blunt trauma Trauma tajam dibagi berdasarkan tingkat energinya yaitu: - Energi rendah , misalnya: panah, pisau, pistol - Energi tinggi , misalnya : senjata militer dan senapan • Kecelakaan lalu lintas • Cedera ledakan • Terjatuh • Luka tusuk • Luka tembak
  • 6. Blunt Trauma to the Chest
  • 7. Kematian Akibat Trauma Immediate Early Late • 50% • Dalam detik atau menit • Penyebab paling sering: Disrupsi jantung atau lesi pada aorta bagian toraks, cedera medulla spinalis • 30-35% • Dalam jam • Cardiac tamponade • Disrupsi aorta • Perdarahan yang berlanjut • 15-20% • Dalam minggu • Multiorgan failure • SIRS • Sepsis • Komplikasi pernafasan • infeksi
  • 8. Trauma pada dinding dada • Fraktur iga: single atau multipel • flail chest: fraktur iga segmental Trauma pada rongga dada • pneumotoraks: disebabkan oleh robekan pleura, dibagi menjadi pneumotoraks tertutup, terbuka, dan tension pneumotoraks. • Hematotoraks: adanya darah dalam rongga pleura • Hematotoraks ringan (jumlah darah sampai 300ml) • Hematotoraks sedang (vol darah 300-800 ml) • Hematotoraks berat (vol darah &amp;gt; 800ml)
  • 9. Trauma pada rongga dada • Kontusio paru:75% dari ledakan yang menyebabkan kompresi rongga dada dan paru-paru diikuti dekompresi yang tiba-tiba. • Cedera trakeo-bronkial: disebabkan sebagian besar trauma tumpul di bagian sternum. • Cardiac tamponade: disebabkan oleh trauma tajam di bagian parasternal II- V yang menyebabkan darah dan cairan bocor ke perikardial. • Disrupsi aorta torakal: penyebab kematian paling sering dari jatuh dan deselerasi. • Ruptur diafragma: trauma penetrasi di bawah ICS 5 atau ke arah torakoabdominal yang menyebabkan robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada.
  • 10. Trauma toraks Emergency: ATLS Primary survey & simultaneous resuscitation
  • 11. Airway • Penilaian : • Menilai patensi jalan nafas (dapat mengeluarkan suara berarti jalan nafas clear). • Mengenal tanda-tanda obstruksi jalan nafas : benda asing di mulut, fraktur wajah, mandibula atau trakea. • Penanganan / Resusitasi : • Proteksi servikal dengan in- line immobilisation / kollar servikal • Benda asing dan cairan di mulut dikeluarkan dengan suction. • Pada penderita dengan gangguan kesadaran, jalan nafas dipertahankan dengan : head tilt/Chin lift /Jaw thrust • Melakukan pemasangan orofaringeal tube, nasofaringeal tube, intubasi
  • 12. Breathing & Ventilasi • Look • Menilai frekuensi dan kedalaman nafas • Melihat pergerakan dinding dada (simetris/asimetris) • Melihat jejas pada dinding dada, tanda seat belt • Listen • Mendengar suara napas • Feel • Merasakan hembusan napas • Deviasi trakea +/- • Emfisema subkutan +/- • Fraktur iga
  • 13. Breathing & Ventilasi Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 1. Tension Pneumothorax  ICR flat  Sesak nafas  Dilatasi vena jugularis  Deviasi trakea Stem fremitus ↓ Hipersonor Suara pernafasan ↓ Needle Insertion (IV Cath No. 14) di ICR II- Linea midclavicularis 2. Massive Haemothorax  ICR flat  Sesak nafas  Pucat Stem fremitus ↑ Beda Suara pernafasan ↓ Pemasangan Chest Tube (tidak termasuk dalam kompetensi) 3. Open Pneumothorax  ICR Normal  Sesak nafas  Luka berlubang pada dinding toraks (sucking chest wound) Stem fremitus ↓ Hipersonor Suara pernafasan ↓ Luka ditutup dengan kain kasa yang diplester pada tiga sisi ( flutter-type valve effect).
  • 14. Circulation & Kontrol Perdarahan • Penilaian : • Mengenal adanya perdarahan eksternal • Menilai status haemodinamik : tingkat kesadaran, warna kulit dan nadi • Penanganan/ Resusitasi : • Bila ada perdarahan eksternal lakukan penekanan pada sumber perdarahan secara manual atau dengan perban elastis. • Memasang 2 IV-line dengan IV- Cath besar untuk pemberian larutan RL hangat sebanyak 2 L sesegera mungkin. • Memasang indwelling urinary catheter untuk monitoring produksi urine bila tidak ada kontraindikasi.
  • 15. Disability: Status Neurologi • Penilaian : Menilai tingkat kesadaran dengan metode AVPU • A : Alert • V : Respon to Verbal • P : Respon to Pain (dengan penekanan pada nail bed) • U : Unrespon • Memeriksa diameter dan refleks cahaya pupil
  • 16. Exposure dengan pencegahan Hipotermia • Penilaian : • Membuka semua pakaian penderita • Melihat kelainan pada semua permukaan tubuh • Memasang selimut dan mematikan AC
  • 17. Anamnesa riwayat pasien trauma dada • Harus diketahui apakah pasien mengalami trauma tumpul atau trauma tajam • Pada trauma tumpul, anamnesa mengenai mekanisme trauma, misalnya pada KLL, apakah ada ejeksi. • Pada trauma tajam, anamnesa mengenai jenis senjata yang digunakan, arah dan jumlah tembakan, ukuran pisau, atau kaliber dari peluru. • Vital sign saat di TKP, waktu transpor dan jumlah cairan yang diberikan sebelum dirujuk sangat perlu dicatat karena memberi petunjuk mengenai stabilitas pasien.
  • 18. Fraktur Iga Single / Multiple. Biasanya trauma tumpul Fraktur iga I : cedera pembuluh darah besar dan saraf ekstremitas atas Fraktur iga 8,20,11,12: suspek cedera pada hepar/spleen/ginjal Treatment: Analgesia Pulmonary toilet -> pasien diminta batuk dan napas dalam untuk pengeluaran sekret untuk menurunkan resiko terjadinya atelektasis dan pneumonia Kasus berat membutuhkan fiksasi internal dengan plate&screws Broken Rib
  • 19. Tanda & Gejala Fraktur Iga Nyeri dada pleuritik Pernapasan cepat & dangkal Atelektasis hipoksemia
  • 21. Tanda & Gejala Flail Chest • Nyeri saat bernafas • Pergerakan dada paradoksikal • Pernapasan cepat dan dangkal, dyspnea, takikardi • Tanda jejas dan bengkak • Krepitasi pada palpasi • Memastikan diagnosa dengan foto toraks dan ABG
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. PNEUMOTHORAX Pneumotoraks merupakan adanya udara di dalam rongga pleura yang menyebabkan kolaps paru partial atau total.
  • 32.
  • 33.
  • 34. Pneumotoraks Tertutup • Udara dari paru- paru bocor ke dalam rongga pleural • Penyebab utama: trauma tumpul • Self-limiting
  • 35. Tanda & Gejala Pneumotoraks Tertutup • Nyeri dada • Dyspnea • Tachypnea • Suara pernafasan lemah sampai menghilang di bagian pneumotoraks
  • 36. Tatalaksana Pneumotoraks Tertutup •ABC’s + C-spine control •Biasanya minor dan sembuh sendiri •Observasi tanda-tanda tension pneumotoraks
  • 37. Pneumotoraks Terbuka • Pembukaan di kavitas dada yang memasukkan udara ke rongga pleural • Menyebabkan kolaps paru akibat tekanan yang naik di dalam rongga pleural • Life-threatening
  • 38. Tanda & Gejala pneumotoraks terbuka • Dyspnea • Nyeri tajam tiba-tiba • Emfisema subkutan • Suara pernapasan lemah sampai hilang • Hipersonor • Busa (+) pada luka dada saat ekspirasi (a.k.a. Sucking chest wound)
  • 39. Tatalaksana pneumotoraks terbuka Observasi pada pneumotoraks minor dan asimtomatik Aspirasi Gold standard: Chest tube Pleurectomy Pleurodesis dengan agen sclerosing. contohnya: Doxy, Bleomycin, talc. Suroperasi (<20% kasus): Thoracotomy.
  • 41. Tension Pneumothorax • Udara terperangkap di dalam rongga pleura • Menyebabkan terjadinya kolaps paru dan tekanan terhadap mediastinum, paru kolateral dan pembuluh darah besar sehingga menurunkan venous return dan akhirnya shock. • Penyebab: Trauma penetrasi, trauma tumpul, iatrogenik
  • 42.
  • 43. Tanda & Gejala Tension Pneumothorax
  • 44.
  • 45. Decompression needle (12-14f)  intercostalis ke -2  space dari mid- clavicular line Tindakan ini merubah tension pneumothorax  pneumothorax sederhana Tindakan ini hendaknya disusul terapi definitive berupa pemasangan thorax drain Tatalaksana Tension Pneumothorax
  • 48.
  • 49. Hemothorax • Disebabkan oleh trauma tumpul • Terjadi ketika rongga pleural terisi darah yang memberikan tekanan terhadap jantung dan pembuluh darah lain di rongga dada • Disebabkan oleh laserasi pembuluh darah di toraks terutama PD interkostalis dan mammaria internal. • Satu paru dapat menampung darah sebanyak 1,5 L
  • 51. Tanda & Gejala Hemothorax • ansietas • takipnea • Tanda-tanda Shock • sputum berdarah dan berbusa • Suara pernapasan hilang • Perkusi: beda • takikardi • Distensi vena jugularis (-)
  • 52. Tatalaksana Hemothorax • ABC’s + kontrol c-spine • Tatalaksana shock haemoragik • Chest tube • Thoracotomy: jika >1500mL darah didrainase dari chest tube secara inisial atau perdarahan berlanjut >200ml/jam dalam 3-4 jam
  • 53. Tamponade Jantung Sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah atau gas didalam pericardium, sebagai akibat adanya efusi, trauma atau rupture jantung
  • 54. Pericardial Tamponade Luka tusuk Darah dan cairan masuk ke dalam rongga perikardial yang mengelilingi jantung sehingga terjadi gangguan pompa jantung. pericardial sac
  • 55. Pericardial Tamponade Pompa yang lemah akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Denyut jantung akan meningkat untuk mengkompensasi, namun tidak berhasil. Kesadaran pasien akan menurun dan akhirnya akan menyebabkan henti jantung.
  • 56. Tanda dan Gejala Pericardial Tamponade • Distensi vena jugularis • Peningkatan denyut jantung • Suara jantung menjauh sampai menghilang • Peningkatan frekuensi napas • Kulit pucat • Hipotensi • Kematian • Beck’s Triad… hipotensi, peningkatan tekanan vena, suara jantung menjauh sampai menghilang.
  • 57. Diagnosa: • Gambaran klinis. • Foto toraks: pembesaran jantung bentuk globular • USG: cairan (+) di kantong perikardial • CVP meningkat • CT Scan
  • 58.
  • 59. TatalaksanaPericardial Tamponade • ABC’s +c-spine control • High Flow oxygen. • Tanda & gejala shock • Rapid Transport • **Pericardiocentesis
  • 60. Pericardiocentesis • Dengan teknik aseptik, insersi jarum 3’’ pada sudut os xyphoideus di iga ke-7 • Posisikan jarum 45 derajat ke arah klavikula sambil aspirasi sehingga terlihat darah. • Lanjutkan aspirasi sehingga spuit penuh kemudian buangkan darahnya dan ulang lagi sehingga tidak ada darah yang keluar lagi. • Pantau ketat keadaan pasien karena aspirasi darah volume kecil dapat menyebabkan perubahan yang cepat pada tekanan darah
  • 62. Ruptur Diagfragma • Robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada. • Setiap luka penetrasi di bawah ICS 5 dapat menyebabkan penetrasi diafragma dan trauma abdomen • Trauma tumpul pada diafragma bisanya disebabkan oleh tekanan kompresi terhadap pelvis dan abdomen • Paling sering di sebelah kiri karena kanan dilindungi oleh hepar • Biasanya besar disertai dengan herniasi isi abdomen ke dalam rongga dada
  • 64. Tanda & Gejala Ruptur Diagfragma • Nyeri abdomen • Dyspnea • Suara pernapasan menghilang pada sisi yang ruptur • Suara pencernaan (+) di rongga dada
  • 65. Diagnosa • Foto toraks setelah pemasangan NGT,Barium enema, CT scan & diagnostic peritoneal lavage (DPL) • Evaluasi yang paling akurat: laparaskopi atau video-assisted thoracoscopy (VATS)
  • 66. Tatalaksana Ruptur Diagfragma Operasi Trauma diagfragma dengan penetrasi harus diperbaiki melalui abdomen, bukan dada, untuk menyingkirkan trauma pada organ berlumen Laparaskopi
  • 67. Indikasi Torakostomi • Post-traumatic cardiovascular collapse • Pericardial tamponade • Trauma vaskular • Kontrol perdarahan dari trauma paru-paru • Massive Air leak • Trauma trakeobronkialis yang terbukti • Internal cardiac massage
  • 68. Tipe Torakostomi • Torakostomi Emergency / Resusitatif untuk kontrol perdarahan. • Torakostomi terencana untuk memperbaiki trauma spesifik.
  • 69. Kesimpulan Trauma toraks sangat sering terjadi dan bisa mengancam kehidupan pasien. Jadi, identifikasi yang cepat dan tatalaksana merupakan parameter untuk keberhasilan keselamatan pasien. Penatalaksanaan jalan napas sangat penting dan tatalaksana yang cepat kadang diperlukan untuk kebanyakan trauma toraks.

Editor's Notes

  1. The Trauma Manual, second edition Lippincott Williams and Wilkins : 203-23 Gopinath N, Invited Arcticle “Thoracic Trauma”, Indian Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery Vol. 20,144-148.
  2. a)segmen yang mengambang akan bergerak ke dalam selama fase inspirasi dan bergerak ke luar selama fase ekspirasi, sehingga udara inspirasi terbanyak memasuki paru kontralateral dan banyak udara ini akan masuk pada paru ipsilateral selama fase ekspirasi; keadaan ini disebut dengan respirasi pendelluft. b)    pergerakan ke dalam dari segmen yang mengambang akan menerkan paru-paru di bawahnya sehingga mengganggu pengembangan paru ipsilateral. c)    mediastinum terdorong ke arah kontralateral selama fase inspirasi oleh adanya peningkatan tekanan negatif hemitoraks kontralateral selama fase ini, sehingga pengembangan paru kontralateral juga akan terganggu. d)    pergerakan mediastinum di atas akan mengganggu venous return jantung. Dinding dada mengambang (flail chest) ini sering disertai dengan hemotoraks, pneutoraks, hemoperikardium maupun hematoma paru yang akan memberat keadaan penderita.