Dokumen tersebut membahas tentang trauma toraks, yang merupakan salah satu penyebab kematian tersering setelah trauma kepala. Beberapa kondisi darurat yang membahayakan jiwa akibat trauma toraks dijelaskan seperti tension pneumothorax, pneumotoraks terbuka, hemotoraks masif, dan tamponade jantung beserta tindakan penanganannya sesuai protokol ATLS.
2. Pendahuluan
• Penyebab kematian tersering pada trauma
setelah trauma kepala
• Merupakan 20% penyebab kematian akibat
trauma
• Kebanyakan kematian akibat trauma toraks
sebenarnya dapat dicegah jika pengenalan
masalah segera dapat dikenali dan
penanganannya segera dilakukan
• Menyebabkan kelainan serius : hipoksia,
hipovolemia, gagal jantung
6. • Penyebab : kecelakaan lalu lintas, terjatuh,
kejahatan, ledakan, dll
• Fraktur iga merupakan tanda tersering dari
trauma tumpul
• Fraktur sternum, skapula, iga 1 & 2 menandakan
bahwa trauma tersebut disebabkan gaya yang
besar
• Hanya sebagian kecil trauma toraks
memerlukan tindakan operatif (torakotomi)
• Konservatif : 59,02 %
• Pemasangan selang dada : 36,83 %
• Operatif (torakotomi) : 4,15 %
8. Advance Trauma Life Support (ATLS)
Tenaga medis harus memulai dengan “ABC’s Trauma”
pada semua pasien trauma toraks :
A - airway
B - breathing
C - circulation
T - thoracotomy
D - disability - neuro check
E - exposure - remove clothing, roll person
9. Pemeriksaan klinis
Status mental : menurun
Nadi : hilang, melemah, taki atau bradikardi
Tekanan darah : hipotensi, tekanan nadi
menyempit, pulsus paradoksus
Frekuensi napas : taki atau bradipnea, retraksi,
kesulitan bernapas
Kulit : diaporesis, pucat, dingin, sianosis
10. Pemeriksaan klinis
Leher : posisi trakea, emfisema subkutis, TVJ, luka
terbuka
Dada : memar, nyeri tekan, asimetris, suara napas
menurun, peristaltik usus, perkusi abnormal, luka
terbuka, benda asing, krepitasi
Suara jantung : lemah, jauh, murmur regurgitasi
Abdomen atas : memar, luka terbuka
13. Tension Pneumotoraks
• Definisi : udara di rongga pleura
• Dijumpai mekanisme ventil, udara dapat masuk ke
rongga pleura tetapi tidak dapat keluar
• Paru-paru kolaps pasien semakin sesak napas
• Pendorongan trakea dan mediastinum ke
kontralateral preload menurun cardiac output
menurun hipotensi
• TVJ meningkat, suara napas menghilang, hipotensi
• Diagnosa ditegakkan secara klinis tanpa pemeriksaan
foto toraks
15. Tension Pneumotoraks
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Needle thoracostomy ditusukkan venocath
ukuran besar (14 G) di sela iga 2 linea midklavikularis
• Pemasangan selang dada (WSD)
• Penanganan harus segera karena mengancam jiwa
16. Pneumotoraks Terbuka
• Definisi : udara di dalam rongga pleura
• Terdapat luka terbuka pada dinding dada, diameter >
2/3 trakea “sucking chest wound”
• Dijumpai takipnea, takikardi, kesulitan bernapas,
suara napas menurun sampai menghilang
• Menyebabkan paru-paru menjadi kolaps, gangguan
ventilasi paru
19. Pneumotoraks Terbuka
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Tutup luka dengan plester 3 sisi
• Monitor ketat terhadap kemungkinan terjadinya
tension pneumotoraks
• Pemasangan selang dada (WSD) dengan membuat
luka baru jahit luka lama
• Jika terdapat kebocoran yang besar dan menetap
torakotomi
21. Flail Chest
• Terjadi jika terdapat fraktur 2 atau lebih iga yang
berdekatan pada 2 tempat ada segmen dada yang
mengambang
• Pernapasan paradoks menggangu ventilasi paru
• Dapat terjadi gagal napas karena : kontusio paru,
cedera intratorakal, gerakan diafragma inadekuat
• Penurunan ventilasi menyebabkan hipoksia,
hiperkarbia
24. Flail Chest
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Analgetik
• Jika perlu ventilator
mekanik dan PEEP
• Stabilisasi dinding dada
dengan fiksasi interna
25. Hemotoraks Masif
• Akumulasi darah di rongga pleura > 1500 cc
• Terjadi karena laserasi paru, cedera pembuluh darah
sistemik atau hilus paru
• Paru-paru menjadi kolaps, hipoksia
• Terjadi hipovolemia, syok
28. Hemotoraks Masif
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Pemasangan selang dada (WSD)
• Indikasi torakotomi jika keluar darah :
> 1500 cc dalam waktu 1 jam setelah trauma
5 cc/kgBB/jam
3-5 cc/kgBB selama 3 jam berturut-turut
29. Tamponade Jantung
• Akumulasi darah di rongga perikardium
• Lebih sering terjadi pada trauma tembus dibanding
trauma tumpul
• Terjadi penekanan terhadap rongga jantung
gangguan relaksasi jantung, penurunan diastolic
filling dan venous return hipotensi
• Pulsus paradoksus
33. Tamponade Jantung
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Perikardiosintesis di luar rumah sakit atau bila
tidak ada bedah toraks kardiovaskular
• Terapi definitif adalah perikardiosintesis diikuti
“Sub Xiphoid Pericardial Window”
• Sternotomy bila terjadi kebocoran rongga jantung