Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang toksikokinetik yang mencakup absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi zat toksik dalam tubuh.
2. Fase toksikokinetik mempelajari perjalanan zat toksik dalam tubuh melalui proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.
3. Metode analisis zat toksik modern seperti atomic absorption spectrometry, gas chromatography, dan high performance liquid chromatography dapat digunakan unt
2. MEKANISME KERJA ZAT
Mekanisme kerja suatu zat racun terhadap suatu organ sas
aran
pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat
dibedakan menjadi 3 fase utama yaitu fase eksposisi,
fase toksikokinetik dan fase toksikodinamik
“ “
4. ABSORBSI
Proses pemindahan racun dari tempat eksposisi/tempat pemejanannya melintasi
membran biologi tubuh dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik
Untuk memahami absorbsi racun terlebih dahulu harus memahami :
1. Struktur dan ciri khas membran biologi
2. Cara absorbsi melalui membran biologi antara lain : Filtrasi melal
ui pori, Difusi aktif, Transport aktif, Fagositosis, Pinositosis, dan di
fusi terfasilitasi
Tempat absorbsi xenobiotik antara ain :
1. Kulit
2. Paru-paru
3. Saluran Pencernaan
5. DISTRIBUSI
Proses perpindahan xenobiotik dari sirkulasi darah
ke suatu tempat di tubuh
Faktor yg mempengaruhi proses distri
busi :
1. Tempat absorbsi
2. Permeabilitas jaringan terhadap ra
cun
3. Kecepatan aliran darahTempat distribusi xenobiotik :
1. Jaringan
2. Hati dan Ginjal
3. Tulang
4. Lemak
5. Sawar darah otak
6. Sawar plasenta
6. METABOLISME
Metabolisme xenobiotik merupakan biotransformasi xenobiotik
menjadi suatu metabolit yang secara kimia
berbeda dengan zat kimia induknya
- Xenobiotik masuk ke hati melalui vena porta
- Metabolisme xenobiotik terutama terjadi di hati, tetapi ada juga proses biotransformasi y
ang
terjadi di luar yakni di ginjal, paru, kulit
- Bagian sel hati yg banyak terlibat dalam metobolisme xenobiotika adalah parenkim hati
Jalur metabolisme xenobiotik di hepar :
7. EKSRESI
Toksikan dapat dieliminasi dari tubuh melalui beberapa rute. Ginjal merupakan
organ yang penting untuk mengeluarkan racun. Beberapa xenobiotik diubah terle
bih dahulu
menjadi bahan yang larut dalam air sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Eksresi Ginjal
- Ginjal merupakan tempat eksresi utama xenobiotik
- Eksresi xenobiotik dalam urine dapat dilakukan melalui salah satu dari
3 mekanisme berikut :
1. Filtrasi dari darah melaui pori glomerolus
2. Difusi dari aliran darah ke dalam tubulus
3. Transport aktif ke dalam cairan tubular
8. Eksresi Empedu
- Senyawa yang polar dan dengan berat molekul lebih besar dari 300
cenderung diekskresi ke empedu tanpa terlebih dahulu masuk ke sirkulasi
sistemik
- Oleh sistem hepatosit, xenobiotik dan metabolitnya diteruskan ke kanalikul
i →
kandung empedu → usus halus →feses
- Biasanya terjadi secara transport aktif
- Selama masih di usus xenobiotik memiliki kesempatan untuk kontak deng
an
mikroba usus → termetabolisme untuk lebih lipofilik → di reabsorbsi dari u
sus ke
pasok darah ke vena portal & kembali ke hati (daur enterohepatik)
15. Metoda Analisa Zat Toksik
Teknik yang tersedia untuk penyelidikan terhadap Biormarker
ataupun zat toksik dari beragam sumber pencemaran/keracunan, sep
erti zat anorganik, organik, logam, media air, udara dan lain-lain. Instr
umentasi kimia modern yang dapat digunakan untuk analisis zat toksi
k antara lain:
1. Atomic Absorption Spectrometry (AAS) untuk deteksi logam,
2. Gas Chromatography (GC) untuk deteksi senyawa organik yang v
olatil,
3. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk deteksi s
enyawa yang non-volatil.
16. KESIMPULAN
Toksikologi forensik merupakan bagian ilmu Toksikologi Modern
dalam mengkaji perilaku zat racun dan keberadaan zat racun dalam sist
em mahluk
hidup serta perilaku dalam lingkungan. Biomonitoring merupakan salah s
atu
cabang ilmu yang mendukung investigasi bukti bukti ilmiah dalam Toksik
ologi
Forensik.
Dengan pemahaman Toksikologi dan dukungan disiplin ilmu ya
ng
terkait, maka dapat diambil strategi/langkah yang tepat yang diperlukan
agar dapat membuat suatu kesimpulan mengenai kasus terkait keracuna
n dan
pencemaran lingkungan.