1. TUGAS FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Disusun untuk memenuhi tugas ujian tengah semester 1 mata kuliah Filsafat Ilmu
Pengetahuan.
Dosen Pengampuh: Dr.Moch. Nursalim, M.Si.
Dr. Tamsil Muis, M.Pd.
Disusun Oleh:
Nur Arifaizal Basri (19071355001)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
2019
2. 1. Bandingkan buah fikiran yang menonjol (berkaitan dengan filsafat), serta masa
kehidupan mereka dari beberapa tokoh berikut:
a. Kantian
b. Marxian
c. Habermasian
d. Soedjatmoko (mantan rector univ. PBB di Tokyo, Jepang)
e. Abdurrahman Wahid (mantan preside RI)
f. Syarif Thayeb (mantan Mendikbud RI)
g. Daoed Joesoef (mantan Mendikbud RI)
Jawab:
a. Immanuel Kant lahir pada tanggal 22 April 1724 di Koninsberg, Prusia, Jerman,
berasal dari keluarga tidak mampu dan dipengaruhi oleh ibunya aliran Pieltisme dan
skeptisisme Hume. Pada tahun 1770, Kant diangkat menjadi guru besar logika dan
metafisika di Konigsberg. Immanuel Kant meninggal pada 12 Februari 1804 di
Konigsberg. Immanuel Kant adalah seorang filosofis yang melahirkan Kantianisme.
Kant berusaha untuk menyelesaikan pertikaian antara aliran rasionalisme dan
empirisme. Kant pada etika Kantian didasarkan pada pemahaman mengenai
kehendak bebas manusia sebagai prinsip fundamental yang mewajibkan manusia
untuk mengambil tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Karl Marx lahir pada tahun 1818 di Trier, Jerman Barat, dan meninggal pada 14
Maret 1883. Karl Marx menciptakan kelas sosial yang memungkinkan semua
masyarakat dapat memperoleh hak-haknya secara adil apabila struktur masyarakat
berkelas diakhiri. Pengakhiran struktur masyarakat berkelas merupakan penciptaan
kondisi yang memungkinkan setiap orang dapat memperjuangkan nasibnya melalui
kerja dan mengklaim apa yang dihasilkannya sebagai hak untuk mewujudkan
kualitas kehidupannya sebagai orang yang bahagia sebagai manusia. Marx menilai
bahwa ajaran moral yang selama ini berlaku mengajarkan kerendahan hati, sikap
pasrah, berbuat baik, dan lain-lain yang dikaitkan dengan ajaran agama untuk
membungkam sikap kritis dan mengendalikan perubahan sosial yang adil.
3. c. Jurgen Habermas dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1929 di kota Dusseldorf, Jerman.
Dia dibesarkan di kota Gummersbach, kota kecil dekat dengan Dusseldorf. Jurgen
Habermas hidup di akhir perang dunia II, ia baru menyadari Bersama bangsanya
tentang kejahatan rezim nasional-sosialis dibawah kepemimpinan Adolf Hilter, dari
kejadian di negaranya yang mendorong pemikiran Habermas tentang pentingnya
demokrasi di negaranya. Habermas berharap bahwa solitarisme dalam kesadaran
subjek Kantian dan partikularisme dalam kesadaran kelas kaum Marxian dapat
diatasi dalam sebuah teori etika yang menghargai manusia sebagai subjek yang
mampu berinteraksi atau berkomunikasi dan bertindak.
d. Soedjatmoko Mangoendiningrat lahir pada 10 Januari 1922 di Sawahlunto, Sumatra
Barat dan meninggal di Yogyakarta pada tanggal 21 Desember 1989 pada umur 67
tahun. Dia adalah seorang inteletktual, diplomat, dan politikus Indonesia. Pendidikan
dalam konsep Soedjatmoko adalah ranah untuk berbagi pengalaman batin dengan
sesama anggota masyarakat. Tidak ada satu pun persoalan bangsa yang lepas dari
perhatian, telaah, dan tawaran jalan keluarnya. Peristiwa 1965-1966, ada yang
mengkritik lepas dari perhatian Soedjatmoko, bagi Soedjatmoko menunjukkan
rapuhnya struktur sosial masyarakat majemuk. Dari sana muncul keyakinan tentang
kebutuhan mekanisme efektif bagi resolusi konflik dan ketangguhan sosial, tepatnya
daya lenting (resilience) masyarakat. Daya lenting membuat sebuah bangsa bertahan
bukan karena paksaan stabilitas dari luar diri, melainkan bersumber dari dalam
dirinya. Pada tahun 1947, Soedjatmoko ke New York sebagai angota delegasi
pengamat Indonesia di PBB. Setelah gagalnya gerakan 30 September pada tahun
1965 dan digantikannya Soekarno oleh Soeharto sebagai presiden RI, Soedjatmoko
berkontribusi sebagai wakil ketua delegasi Indonesia pada PBB. Ia juga menjadi
anggota International Institute for Strategic Studies, sebuah wadah pemikir di
London. Pada tahun 1971 Soedjatmoko menjadi penasihat khusus urusan budaya dan
sosial untuk kepala badan perencanaan pembangunan nasional, pada tahun 1978,
Soedjatmoko menerima penghargaan ramon Magsaysay untuk hubungan
internasional yang sering disebut nobel prize untuk Asia. Pada tahun 1980
Soedjatmoko pindah ke Tokyo, Jepang, ia mulai menjadi rektor Universitas
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menggantikan James M. Hester.Soedjatmoko
menjadi rekto hingga tahun 1987. Selama di Jepang ia menerbitkan dua buku yaitu
4. The Primacy of Freedom in Development dan Development and Freedom. Pada
tahun 1985, ia menerima penghargaan Masyarakat Asia (Asia Society Award), dan
mendapatkan Universities Field Staff International Award untuk Disting-uished
Service to the Advancement of International Understanding ditahun berikutnya.
e. Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Gus Dur lahir
di Denanyar Jombang Jawa Timur pada tanggal 4 Agustus 1940. Ia merupaka
seorang intelektual Indonesia yang menonjol dan sangat disegani. Pada tahun 1955,
ia masuk SMEP Gowongan dan mondok di pesantren krapyak. Gus Dur menguasai
Bahasa asing seperti Inggris, Arab, dan Jerman. Pada usia 15 tahun sudah memahami
Das Kapitalnya Karl Mark, filsafat Plato, Thalles, novel-novel William Bochner dan
buku-buku lain yang dipinjamnya dari berbagai perpustakaan dan juga gurunya di
pesantren serta di SMEP. Gus Dur adalah seorang tokoh spiritual dan tokoh moderat
yang mampu menyeimbangkan kepentingan duniawi dan ukhrawi. Salah satu aspek
yang sangat mudah dipahami dari sosok Gus Dur adalah pemikirannya tentang
pluralisme dan toleransi, pembela kelompok minoritas, khususnya China –
khonghucu- Indonesia, bahkan Ia juga tidak segan membela kelompok agama
minoritas, keyakinan, dan kelompok lain yang dianggap terdiskriminasi dan
dilanggar hak kemanusiaannya. Gus Dur mengemukakan konsep dualisme
legitimitas antara agama dan negara, yakni negara memberikan legitimasi pada
agama-agama yang ada, termasuk agama Islam, dan agama Islam yang dipeluk
mayoritas bangsa ini memberikan legitimasi pada negara. Gus Dur dengan tegas
bahwa negara pancasila tidak berkepentingan dengan negara agama, dalam hal ini
negara Islam. Karena itu negara Pancasila tidak dimaksudkan untuk menerapkan
hukum-hukum Islam.
f. Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Teuku Mohammad Syarif Thayeb lahir di Peureulak,
Aceh pada tanggal 7 Juli 1920 dan meninggal pada tanggal 11 November 1989 pada
umur 69 tahun, Syarif Thayeb adalah seorang dokter, professor, dan tokoh
pemerintahan. Jabatan yang pernah diduduki adalah Menteri Pendidikan dan
kebudayaan Indonesia pada tahun 1974 sampai 1978 di kabinet pembangunan II. Ia
juga pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada tahun
1971 hingga 1974. Kebijakan-kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh Syarif
5. Thayeb merupakan kebijakan untuk mengatasi permasalahan pendidikan pada tahun
1974 sampai tahun 1978. Kebijakan Pembangunan gedung SD Inpres, dalam rangka
mempercepat peningkatan kesempatan belajar pada sekolah dasar khususnya
kelompok usia 7-12 tahun, sejak Pelita I diadakan perluasan daya tampung dengan
Program Bantuan Pembangunan sekolah dasar atau yang dikenal dengan Program
Instruksi Presiden atau sering disebut SD Inpres. Program bantuan pembangunan
gedung sekolah dasar ini dilengkapi dengan penyediaan guru, kebutuhan sekolah,
buku-buku pelajaran pokok dan buku bacaan anak-anak untuk perpustakaan. Syarif
Thayeb juga mengeluarkan kebijakan pendidikan guru untuk meningkatkan kualitas
guru, dimana masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia, Selain itu jumlah guru
yang tidak sebanding dengan jumlah pertambahan SD Inpres mengakibatkan
kekurangan guru. Guru SD pada awal Pelita II tercatat sebanyak 425.000 sedangkan
yang diperlukan pada akhir Pelita II sebanyak 525.000, sehingga terdapat kekurangan
100.000 guru SD. Kekurangan tersebut ditambah dengan kebutuhan untuk mengganti
guru yang pensiun atau meninggal. Sekolah Pendidikan Guru/ SPG menjadi alternatif
dalam menambah ketersediaan guru. Proyek pendidikan guru yang merupakan
bagian dari suatu kerangka menyeluruh dari profesi guru. Proyek tersebut
direncanakan akan mampu mendorong perkembangan pendidikan guru baik secara
kualitatif maupun kuantitatif terutama kurikulumnya.
g. Daoed Joesoef lahir di Medan, Sumatra Utara pada tanggal 8 Agustus 1926 dan
meninggal di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2018 pada umur 91 tahun. Daoed Joesof
adalah Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia pada tahun 1978 sampai 1983
dalam kabinet pembangunan III. Daoed Joesoef terkenal karena kebijakanya
memperkenalkan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi
Kemahasiswaan) yang intinya dimaksudkan untuk membersihkan kampus dari
kegiatan-kegiatan berpolitik. Menurut Joesoef, kegiatan politik hanya boleh
dilakukan di luar kampus, sementara tugas utama mahasiswa adalah belajar dan
Daoed Joesoef juga dikenal sebagai tokoh yang ikut mendirikan CSIS (Center for
Strategic and International Studies). Daoed Joesoef juga mengeluarkan kebijakan
yang lainnya bahwa awal tahun ajaran baru sekolah Dia ubah menjadi bulan Juni hal
itu berlaku hingga sekarang dan sekolah dilarang libur saat bulan puasa yang pada
sebelumnya sekolah diliburkan selama 1bulan pada saat bulan puasa.
6. 2. Dari hasil kajian Anda pada nomer 1 di atas, adakah yang terealisir di masa
sekarang? Jelaskan!
Jawab:
Pada etika Kantian yang didasarkan pada pemahaman mengenai kehendak bebas
manusia sebagai prinsip fundamental yang mewajibkan manusia untuk mengambil
tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan hal tersebut sampai masa sekarang masih
terealisasi di Indonesia yang ditunjukkan dari sistem demokrasi yang dianut oleh
Indonesia pada saat ini, rakyat Indonesia berhak mengungkapkan pendapatnya secara
bebas. Pada teori Karl Marx tentang kelas sosial yang adil sampai saat ini filosofis
tersebut masih tetap dipakai oleh rakyat Indonesia sesuai nilai-nilai Pancasila.
Indonesia adalah negara hukum dimana rakyat taat dan patuh pada hukum negara hal
tersebut sama seperti etika Habermas yang menghargai manusia sebagai subjek dan
mampu berinteraksi atau berkomunikasi serta bertindak dan dapat dipertang-
gungjawabkan. Rakyat Indonesia bebas memilih agama sesuai dengan keyakinannya
hal tersebut adalah ciri khas negara Indonesia yang memiliki toleransi yang tinggi
dalam mensejahterakan rakyatnya dan Negara Indonesia memiliki 6 agama yaitu
agama Islam, Hindu, Budha, Katolik, Kristen Protestan, dan Konghucu sesuai dengan
kebijakan Gus Dur. Pendidikan Indonesia pada tahun ajaran baru dimulai dari bulan
Juni dan ketika bulan puasa sekolah masih masuk sesuai dengan kebijakan Daoed
Joesoef.
3. Kemukakan beberapa ide Anda yang mampu menyempurnakan buah fikiran
terdahulu dari tokoh-tokoh di atas pada masa mendatang!
Jawab:
Pemikiran saya tentang fikiran-fikiran dari tokoh-tokoh tersebut yaitu kapitalisme
membutuhkan sosialisme. Dokrin sosialisme adalah harus ada pada peran negara
dalam masyarakat, tanpa perkecualian. Peran negara sangat penting, supaya sosialisme
bisa terwujud dan bertahan. Dokrin sosialisme tanpa kebebasan adalah menghasilkan
output totalitarisme negara komunis. Maka Dokrin sosialisme perlu memberi ruang
kebebasan akumulasi modal dimiliki untuk mencapai kebahagiaan. Jika meminjam
pemikiran Friedrich Wilhelm Nietzsche maka jelas dua idiologi baik Kapitalisme, dan
sosialisme adalah idiologi (iya sekaligus tidak). Nietzsche menyatakan bahwa rasa sakit
dan penyakit tidak untuk diminati, dan dinikmati. Hidup adalah menerima realitas (iya
7. sekaligus tidak) secara bersamaan, apa adanya polos, tanpa kepentingan apapun juga,
tidak dikonsepkan dengan dalil ajaran atau teori apapun atau tidak ada ide fixed pada
Kapitalisme atau Sosialisme. Bertuhan atau tidak berTuhan.
Ziarah manusia tak pernah berhenti. Maka pemikiran Marx telah memunculkan
pemikiran personal terutama bagi saya sendiri sebagai manusia yang dapat berpikir
melampaui kategori apapun (beyond categorian) atau manusia Ubermensch. Kita tidak
hanya hidup dengan mekanisme pasar laba atau rugi, kita hidup dari kepercayaan
pengalaman, kepercayaan, harapan, cinta. Pendeknya dari apa yang tidak dapat kita buat
atau kita jual beli dan itu semuanya mengubah kita, serta dunia.
8. DAFTAR PUSTAKA
Arif, Rahardian. 2019. Mengenal Pemikiran Karl Marx. Tersedia di https://medium.com/
@ariefism/mengenal-pemikiran-karl-marx-9ddf6e6e68be pada tanggal 10 Oktober
2019.
Arip, Budiaman. 2015. Peta Pemikiran Immanuel Kant. Tersedia di https://www.
kompasiana.com/aripbudiman/5500e3a98133115318fa7e87/peta-pemikiran-imma
nuel-kant pada tanggal 10 Oktober 2019.
George, Soedarsono. 2015. Mengurai Pemikiran Soedjatmoko tentang Kebudayaan.
Tersedia di https://www.kompasiana.com/soedarsonoesthu/551a1c60a333114d1
fb65936/mengurai-pemikiran-soedjatmoko-tentang-kebudayaan pada tanggal 10
Oktober 2019.
Hairus, Saleh. 2009. Pembaharuan Abdurrahman Wahid: gagasan dan strategi. Tersedia
di http://www.gusdur.net/id/gagasan/mengagas-gusdur/pembaharuan-abdurrah
man-wahid-gagasan-dan-strategi pada tanggal 10 Oktober 2019.
Mela. Mita. 2016. Kebijakan Pendidikan Menteri Syarif Thayeb tahun 1974-1978. Jurnal
risalah Vol. 3 No. 10 (1-12), di akses di http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.
php/risalah/article/view/4277 pada tanggal 10 Oktober 2019
Olman, Dahuri. 2007. Soedjatmoko dan orde baru. Jurusan sejarah dan peradaban Islam.
Fakultas Adab dan Humaniora. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Santalia. 2002. Prisma pemikiran Gus Dur. Jakarta: Grafido Persada.
Soerjanto Poespowardojo, T.M. & Alexander Seran. 2015. Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Kompas
Sudrajat. 2018. Mengenang Daoed Joesoef. Tersedia di https://news.detik.com/berita/d-
3830655/daoed-joesoef-memuliakan-islam-malah-dituding-anti-islam pada
tanggal 10 Oktober 2019.
Wikipedi. 2019. Jurgen Habermas. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/J%C3%
BCrgen_Habermas pada tanggal 10 Oktober 2019.
Wikipedi. 2019. Soedjatmoko. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Soedjatmoko
pada tanggal 10 Oktober 2019.