SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama 
penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan kemerdekaan menimbulkan kondisi 
dan tuntutan yang berbeda sesuai jamannya. Semangat perjuangan bangsa yang telah 
ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta 
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan 
perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia yang harus dimiliki 
oleh setiap warga Negara Republik Indonesia. 
Nilai-nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika 
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bagsa telah 
mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh 
globalisasi. Semangat perjuangan bagsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah 
melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era 
globalisasi dan mas yang akan dating kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan 
bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan 
pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umunya dan mahasiswa sebagai calon 
cendekiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan. 
2. Tujuan 
Untuk mengetahui hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara 
1
BAB II 
PEMBAHASAN 
I. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan 
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan 
pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku 
bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan 
oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). 
Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang 
dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan 
Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi 
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan 
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang 
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik 
sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 
2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan 
1. Pancasila dan UUD 1945 
Berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan 
perubahan zaman 
a. Alenia kedua dan keempat Pembukaan UUD 1945. 
b. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 
c. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 
2. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional 
Pasal 37 ayat (1) 
“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi 
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.” 
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 
4. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus 
5. Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan 
Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah 
Umum. 
III. Dimensi – Dimensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan 
Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di Indonesia seperti yang berkembang dinegara lain 
memii multidimensional, artinya bahwa program PKn bukan hanya untuk satu tujuan. 
Winataputra (2001) mengemukakan bahwa ada tiga dimensi PKn 
2
1. PKn sebagai program kurikuler 
Program PKn yang dirancang dan dibelajarkan kepada peserta didik pada jenjang satuan 
pendidikan tertentu. 
2. PKn sebagai program akademik 
Program kajian ilmiah yang dilakukan oleh komunitas akademik PKn menggunakan 
pendekatan dan metode penelitian ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah konseptual 
dan operasional guna menghasilkan generalisasidan teoriuntuk membangun batang tubuh 
keilmuan PKn. 
3. PKn sebagai program sosial cultural 
Program PKn inidikembangkan dalam konteks kehidupan masyarakat dengan sasaran semua 
anggota masyarakat. 
3. Tujuan Pemebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut ini 
1. Tujuan Umum 
Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan 
antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara dengan warganegara, dan 
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh 
bangsa dan negara. 
2. Tujuan Khusus 
a. Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta 
ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung jawab. 
b. Menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, 
berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan bertanggung 
jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. 
c. Memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela berkorban bagi 
nusa dan bangsa. 
d. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangggapi isu kewarganegaraan. 
e. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam 
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
f. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada 
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. 
g. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dengan 
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (Kurikulum KTSP, 2006) 
3
4. Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara 
1. Asas Demokrasi dalam pembelaan Negara 
Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara merupakan hak dan 
kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga Negara turut serta dalam menentukan 
kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat 
(DPR/DPD/DPRD). 
2. Esensi Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002 
Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan 
Negara. 
4 
5 Pola Pikir menuju semangat Bela Negara 
1. Semangt bela Negara akan terwujud bila rasa cinta tanah air telah dijiwai oleh seluruh 
warga Negara. 
2. Rasa cinta tanah air akan terwujud bila semangat persatuan dan kesatuan bangsa telah 
tertananam diseluruh lapisan masyarakat. 
3. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud diseluruh lapisan masyarakat 
bila sikap untuk saling hormat-menghormati (sesuai adat, budaya, dan ajaran agama) 
dapat terpelihara dalam kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan kehidupan 
bernegara. 
6. Konsep Bela Negara 
Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta 
dalam usaha pembelaan negara”. Konsep Bela Negara dapat diuraikan yaitu secara fisik 
maupun non-fisik. 
Secara fisik yaitu dengan cara “memanggul bedil” menghadapi serangan atau agresi musuh. 
Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. 
Bela Negara secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai “segala upaya untuk 
mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran 
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif 
dalam memajukan bangsa dan negara”. 
1. Bela Negara Secara Fisik 
Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan 
kewajiban konstitusional setiap warga negara Republik Indonesia yang diatur dalam UU no 3 
tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta, 
Maka pelaksanaannya dilakukan oleh Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri dari berbagai unsur 
misalnya Resimen Mahasiswa, Perlawanan Rakyat, Pertahanan Sipil, Mitra Babinsa, OKP 
yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer dan lainnya. Rakyat Terlatih mempunyai
empat fungsi yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, Keamanan Rakyat dan 
Perlawanan Rakyat. 
2. Bela Negara Secara Non-Fisik 
Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru 
kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman, 
gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah 
diuraikan di atas. 
Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti 
“memanggul bedil menghadapi musuh”. Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara 
secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala 
situasi, misalnya dengan cara: 
1. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti 
demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak 
2. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada 
5 
masyarakat 
3. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan 
retorika) 
4. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan 
menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia 
5. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh 
budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa 
Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah swt melalui ibadah sesuai 
agama/kepercayaan masing- masing 
Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara 
non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman, 
gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat 
dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. 
Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan Nasional juga 
sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana 
arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat 
semakin canggihnya teknologi komunikasi. 
7. Motivasi dalam Bela Negara 
Bela Negara tidak semestinya dipahami sebagai upaya “memanggul senjata” atau berbau 
“militerisme” dan bukan semata-mata hanya tugas TNI, tetapi merupakan tugas segenap 
warga Negara sesuai kemampuan dan profesi dalam masyarakat. 
Usaha pembelaan Negara bertumpu pada kesadaran setiap warga Negara akan hak dan 
kewajibannya yang ditumbuh kembangkan untuk mencintai tanah air. Hal ini akan berhasil
bila setiap warga Negara memahami keunggulan, kelebihan dan kekurangan bangsanya. 
Untuk itu perlu mengetahui : 
1. Sejarah perjuangan bangsa. 
2. Kedudukan geografis nusantara yang sangat strategis. 
3. Keadaan dan jumlah penduduk (demografis). 
4. Kekayaan sumber daya alamnya. 
5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK. 
6. Kemungkinan timbulnya bencana perang. 
6. Situasi dan dampak globalisasi bagi kehidupan bangsa terutama terhadap kedifupan sosial 
masyarakat. 
8. Pengertian Dan Pemahaman Bangsa Dan Negara 
“Bangsa Indonesia” adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama 
dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah 
Nusantara/Indonesia. “Negara” adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa 
kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya 
satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa 
kelompok manusia tersebut. 
1.1 Teori terbentuk negara 
a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles) 
Kondisi alam, menghasilkan perkembangan manusia sehingga menumbuhkan negara. 
b. Teori Ketuhanan 
Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara. 
c. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes) 
Manusia menghadapi kondisi alam dan timnbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia 
tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi 
tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama. 
Dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebcabkan karena: 
a. Penaklukan. 
b. Peleburan. 
c. Pemisahan diri. 
d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya. 
1.2 
1.2 Unsur Negara 
a. Konstitutif. 
Negara meliputi wilayah udara, darat dan perairan (unsure perairan tidak mutlak), rakyat atau 
masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat. 
b. Deklaratif 
6
Negara mempunyai tujuan, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara de 
jure maupun de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa-bangsa misalnya PBB. 
3. Bentuk Negara 
a. Negara Kesatuan 
1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. 
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. 
3. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian. 
9 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara 
Warga negara telah diamanatkan pada Pasal 26 (tentang kewajiban), Pasal 27 (tentang hak), 
Pasal 28 (tentang kewajiban), Pasal 30 (tentang hak dan kewajiban). 
10. Hubungan Warga Negara dan Negara 
a.Siapakah warga negara ? 
Warganegara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang 
bertempat tinggal di Indonesia. 
b.Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan 
Kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga 
negara dalam menjujung tinggi hokum dan pemerintahan tanpa perkecualian. 
c.Hak Asasi Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi kemanusiaan 
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 
d.Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul 
Warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara 
lisan maupun tertulis, dan sebagainya. 
e.Kemerdekaan Memeluk Agama 
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan : “Negaraberdasarkan atas Ketuhana Yang Maha 
Esa”. Dan ayat (2) berbunyi : ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk 
memeluk agamanya dan kepercayaannya itu”. 
f.Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara 
Pada Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 : “menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara 
untuk ikut sertadalam usaha pembelaan negara” 
g.Hak Mendapatkan Pengajaran 
Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran 
h.Kebudayaan Nasional Indonesia 
Kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, baik 
kebudayaan lama dan asli yang berada dalam kebudayaan rakyat Indonesia. 
i.Kesejahteraan Sosial 
perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan, cabang produksi yang di kuasai negara dan 
7
bumi,air dan kekeyaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai o9leh negra 
11 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Indonesia 
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara berdaulat yang mendapatkan pengakuan 
dari dunia internasional dan menjadi anggota PBB. Negara wajib memberikan kesejahteraan 
hidup dan keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya serta 
individual berdasarkan ketentuan yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan agama, etika 
moral, dan budaya yang berlaku di Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan. 
Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya 
bangsa dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari 
bangsa. Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, dan 
terjadinya Negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap-tahapnya yang 
berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai barikut: 
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia. 
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan. 
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, adil dan makmur. 
Bangsa Indonesia menerjemahan seara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang 
terjadinya Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut: 
a. Perjuangan Kemerdekaan. 
b. Proklamasi. 
c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa. 
d. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 
I2.Proses Bangsa yang Bernegara 
Proses bangsa yang bernegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya 
bangsa, dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari 
bangsa. Proses tersebut adalah sebagai berikut : 
- Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia. 
- Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan. 
Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan 
makmur. 
Proses bangsa yang bernegara di Indonesia diawali adanya pengakuan yang sama atas 
kebenaran hakiki kesejarahan.Kebenaran hakiki dan kesejarahan yang dimaksud adalah : 
a. Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta yakni; Ke-Esa-an Tuhan; 
Manusia harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia harus memiliki hubungan sosial 
dengan lainnya serta mempunyai nilai keadilan; Kekuasaan didunia adalah kekuasaan 
manusia. 
b. Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat ditinggalkan karena 
8
merupakan bukti otentik sehingga kita akan mengetahui dan memahami proses terbentuknya 
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai hasil perjuangan bangsa. 
13.Kewajiban Dasar Warga Negara 
Kewajiban dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain: 
1.Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan keadilan, 
2.Menghargai nilai – nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, 
3.Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara, 
4.Setia membayar pajak kepada negara, 
5.Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya, 
6.Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, 
7.Wajib menghormati bendera negara Indonesia sang merah putih, 
8.Wajib menghormati bahasa negara Indonesia sang merah putih, 
9.Wajib menjunjung tinggi lambang negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka 
Tunggal Ika, 
10.Wajib menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya 
14.Hak dan Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara dalam Pelaksanaan Pemerintahan 
1.Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum; 
2.Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia; 
3.Menyukseskan pemilihan umum yang jujur dan adil; 
4.Melaksanakan GBHN dan ketetapan – ketetapan MPR lainnya; 
5.Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusna yang menyangkut kepentingan 
bersama; 
6.Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara; 
7.Saling menghormati kebebasan dalam hidup beragama. 
9
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara : 
1. Asas Demokrasi dalam pembelaan Negara 
Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara merupakan hak dan 
kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga Negara turut serta dalam menentukan 
kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat 
(DPR/DPD/DPRD). 
2. Esensi Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002 
Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan 
Negara. 
10 
B. SARAN 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan.upakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap 
warga negara.Ini dikarenakan bahwa dengan pemahama kewarganegaraan yang baik 
maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi tentram dan jelas. 
Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan 
negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan prinsip serta nilai-nilai 
luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan 
martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam 
kehidupan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA 
1. .http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-dan-pemahaman-bangsa-dan-negara- 
11 
2/ 
2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/3-pengertian-dan-pemahaman-tentang-bangsa- 
dan-negara/ 
3. http://arie-dwiputra.blogspot.com/2012/03/negara-dan-warga-negara-dalam-sistem. 
html 
4. http://naddiiiaaa.wordpress.com/2011/04/25/hakasasimanusia/ 
5. http://aprilia180490.wordpress.com/2010/03/09/makalah-pendidikan-kewarganegaraan/
12 
TUGAS : KEWARGANEGARAAN 
“HUBUNGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN 
KESADARAN BELA NEGARA” 
OLEH : 
KELOMPOK 1 
1. AZIZ SITRI ANISAN 
2. M. SEPTIAN 
3. HIKMA S. 
4. HERMIN 
5. NIRMALA 
6. MILDA 
7. WD. WUNA SARI 
8. WD. IRMAYANTI 
9. HASMAWATI 
10. DESI ANDRIANI 
11. ZULIANI 
12. HASRUN 
13. HENI 
14. MERUN 
AKADEMI KEPERAWATAN 
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2014 
13
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i 
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii 
14 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ................................................................................................... .... 1 
B. Tujuan ................................................................................................................. 1 
C. 
BAB II PEMBAHASAN 
I. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan................................. ................................... 2 
2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan................................................................. 2 
3. Tujuan Pemebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.............................................. 3 
4. Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara ..................... 4 
5 Pola Pikir menuju semangat Bela Negara................................................................. 4 
6. Konsep Bela Negara.......................................................................................... 4 
7. Motivasi dalam Bela Negara........................................................................ 5 
8. Pengertian Dan Pemahaman Bangsa Dan Negara........................................................ 6 
9 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara......................................................... 7 
10. Hubungan Warga Negara dan Negara..................................................................... 7 
11 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Indonesia.................................. 8 
I2.Proses Bangsa yang Bernegara................................................................................. 8 
13.Kewajiban Dasar Warga Negara...................................................................................... 9 
14.Hak dan Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara dalam Pelaksanaan Pemerintahan .....9 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10 
B. Saran ....................................................................................................................... 10 
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11 
ii
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat Ridha dan 
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” HUBUNGAN 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KESADARAN BELA NEGARA”. 
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari 
kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang 
sifatnya konstruktif demi penyempurnaan dan perbaikan untuk penulisan makalah 
selanjutnya. 
Akhirnya penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan nilai tambah dan 
manfaat bagi pembaca, serta bernilai ibadah di sisi-Nya Amin. 
15 
Raha, Oktober 2014 
Penulis 
i

More Related Content

What's hot

Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnyuliantipratifa
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]siti nur alifah
 
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdModul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdYoni Mahardhika
 
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB IMAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB Isarinahongland
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn PersekolahanAhmad Dahlan University
 
Pembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SDPembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SDYuns Saragih
 
Pengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKNPengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKNEko Budi
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negaraendang zr
 
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraanTugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraansawaludin
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Doan Gabriel Silalahi
 
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011Bitzi Adi
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanMuhamad Yogi
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
 
Pendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliahPendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliaharka90
 

What's hot (20)

Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
 
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdModul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
 
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB IMAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Pembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SDPembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SD
 
Hakikat PKn
Hakikat PKnHakikat PKn
Hakikat PKn
 
Pengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKNPengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKN
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
 
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraanTugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Bedah Buku KWN
Bedah Buku KWNBedah Buku KWN
Bedah Buku KWN
 
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Pendidikan p kn di sd
Pendidikan p kn di sdPendidikan p kn di sd
Pendidikan p kn di sd
 
Pendidikan kewiraan
Pendidikan kewiraanPendidikan kewiraan
Pendidikan kewiraan
 
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
 
Pendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliahPendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliah
 

Similar to Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraWarnet Raha
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
 
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.pptMariaAndriana2
 
Kewarganegaraan pertemuan 126
Kewarganegaraan pertemuan 126Kewarganegaraan pertemuan 126
Kewarganegaraan pertemuan 126JNECiangsana2
 
Pert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptx
Pert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptxPert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptx
Pert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptxRizkiDioAnanda
 
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdfRESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdfEmiWahyuni4
 
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptxRANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptxHengkyFernando7
 
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.pptPertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.pptRamdani554380
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMakalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMudhoffar Syarif
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfAgusSuarno2
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfAgusSuarno2
 
materi 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxmateri 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxMira Veranita
 

Similar to Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara (20)

Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
Rang kuman pkn
Rang kuman pknRang kuman pkn
Rang kuman pkn
 
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.ppt
 
Kewarganegaraan pertemuan 126
Kewarganegaraan pertemuan 126Kewarganegaraan pertemuan 126
Kewarganegaraan pertemuan 126
 
Pert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptx
Pert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptxPert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptx
Pert ke 2 Dinamika, Tantangan Esensi PKn.pptx
 
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdfRESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
 
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptxRANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
 
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.pptPertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
 
Pengantar p kn
Pengantar p knPengantar p kn
Pengantar p kn
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMakalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
 
pkn
pknpkn
pkn
 
Ade folder
Ade folderAde folder
Ade folder
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
materi 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxmateri 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptx
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai jamannya. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia yang harus dimiliki oleh setiap warga Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bagsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Semangat perjuangan bagsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan mas yang akan dating kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umunya dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Tujuan Untuk mengetahui hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN I. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pancasila dan UUD 1945 Berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman a. Alenia kedua dan keempat Pembukaan UUD 1945. b. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 c. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 2. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.” 3. Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 4. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus 5. Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum. III. Dimensi – Dimensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di Indonesia seperti yang berkembang dinegara lain memii multidimensional, artinya bahwa program PKn bukan hanya untuk satu tujuan. Winataputra (2001) mengemukakan bahwa ada tiga dimensi PKn 2
  • 3. 1. PKn sebagai program kurikuler Program PKn yang dirancang dan dibelajarkan kepada peserta didik pada jenjang satuan pendidikan tertentu. 2. PKn sebagai program akademik Program kajian ilmiah yang dilakukan oleh komunitas akademik PKn menggunakan pendekatan dan metode penelitian ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah konseptual dan operasional guna menghasilkan generalisasidan teoriuntuk membangun batang tubuh keilmuan PKn. 3. PKn sebagai program sosial cultural Program PKn inidikembangkan dalam konteks kehidupan masyarakat dengan sasaran semua anggota masyarakat. 3. Tujuan Pemebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut ini 1. Tujuan Umum Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara dengan warganegara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. 2. Tujuan Khusus a. Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung jawab. b. Menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. c. Memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa. d. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangggapi isu kewarganegaraan. e. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. f. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. g. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (Kurikulum KTSP, 2006) 3
  • 4. 4. Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara 1. Asas Demokrasi dalam pembelaan Negara Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara merupakan hak dan kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga Negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR/DPD/DPRD). 2. Esensi Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002 Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan Negara. 4 5 Pola Pikir menuju semangat Bela Negara 1. Semangt bela Negara akan terwujud bila rasa cinta tanah air telah dijiwai oleh seluruh warga Negara. 2. Rasa cinta tanah air akan terwujud bila semangat persatuan dan kesatuan bangsa telah tertananam diseluruh lapisan masyarakat. 3. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud diseluruh lapisan masyarakat bila sikap untuk saling hormat-menghormati (sesuai adat, budaya, dan ajaran agama) dapat terpelihara dalam kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan kehidupan bernegara. 6. Konsep Bela Negara Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Konsep Bela Negara dapat diuraikan yaitu secara fisik maupun non-fisik. Secara fisik yaitu dengan cara “memanggul bedil” menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Bela Negara secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai “segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara”. 1. Bela Negara Secara Fisik Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban konstitusional setiap warga negara Republik Indonesia yang diatur dalam UU no 3 tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta, Maka pelaksanaannya dilakukan oleh Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri dari berbagai unsur misalnya Resimen Mahasiswa, Perlawanan Rakyat, Pertahanan Sipil, Mitra Babinsa, OKP yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer dan lainnya. Rakyat Terlatih mempunyai
  • 5. empat fungsi yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, Keamanan Rakyat dan Perlawanan Rakyat. 2. Bela Negara Secara Non-Fisik Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas. Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti “memanggul bedil menghadapi musuh”. Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara: 1. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak 2. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada 5 masyarakat 3. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan retorika) 4. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia 5. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah swt melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing- masing Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan Nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi. 7. Motivasi dalam Bela Negara Bela Negara tidak semestinya dipahami sebagai upaya “memanggul senjata” atau berbau “militerisme” dan bukan semata-mata hanya tugas TNI, tetapi merupakan tugas segenap warga Negara sesuai kemampuan dan profesi dalam masyarakat. Usaha pembelaan Negara bertumpu pada kesadaran setiap warga Negara akan hak dan kewajibannya yang ditumbuh kembangkan untuk mencintai tanah air. Hal ini akan berhasil
  • 6. bila setiap warga Negara memahami keunggulan, kelebihan dan kekurangan bangsanya. Untuk itu perlu mengetahui : 1. Sejarah perjuangan bangsa. 2. Kedudukan geografis nusantara yang sangat strategis. 3. Keadaan dan jumlah penduduk (demografis). 4. Kekayaan sumber daya alamnya. 5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK. 6. Kemungkinan timbulnya bencana perang. 6. Situasi dan dampak globalisasi bagi kehidupan bangsa terutama terhadap kedifupan sosial masyarakat. 8. Pengertian Dan Pemahaman Bangsa Dan Negara “Bangsa Indonesia” adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia. “Negara” adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. 1.1 Teori terbentuk negara a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles) Kondisi alam, menghasilkan perkembangan manusia sehingga menumbuhkan negara. b. Teori Ketuhanan Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara. c. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes) Manusia menghadapi kondisi alam dan timnbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama. Dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebcabkan karena: a. Penaklukan. b. Peleburan. c. Pemisahan diri. d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya. 1.2 1.2 Unsur Negara a. Konstitutif. Negara meliputi wilayah udara, darat dan perairan (unsure perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat. b. Deklaratif 6
  • 7. Negara mempunyai tujuan, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara de jure maupun de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa-bangsa misalnya PBB. 3. Bentuk Negara a. Negara Kesatuan 1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. 2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. 3. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian. 9 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara Warga negara telah diamanatkan pada Pasal 26 (tentang kewajiban), Pasal 27 (tentang hak), Pasal 28 (tentang kewajiban), Pasal 30 (tentang hak dan kewajiban). 10. Hubungan Warga Negara dan Negara a.Siapakah warga negara ? Warganegara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang bertempat tinggal di Indonesia. b.Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan Kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga negara dalam menjujung tinggi hokum dan pemerintahan tanpa perkecualian. c.Hak Asasi Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi kemanusiaan Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. d.Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul Warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tertulis, dan sebagainya. e.Kemerdekaan Memeluk Agama Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan : “Negaraberdasarkan atas Ketuhana Yang Maha Esa”. Dan ayat (2) berbunyi : ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan kepercayaannya itu”. f.Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara Pada Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 : “menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut sertadalam usaha pembelaan negara” g.Hak Mendapatkan Pengajaran Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran h.Kebudayaan Nasional Indonesia Kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, baik kebudayaan lama dan asli yang berada dalam kebudayaan rakyat Indonesia. i.Kesejahteraan Sosial perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan, cabang produksi yang di kuasai negara dan 7
  • 8. bumi,air dan kekeyaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai o9leh negra 11 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara berdaulat yang mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dan menjadi anggota PBB. Negara wajib memberikan kesejahteraan hidup dan keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya serta individual berdasarkan ketentuan yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan. Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari bangsa. Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, dan terjadinya Negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap-tahapnya yang berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai barikut: a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia. b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan. c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, adil dan makmur. Bangsa Indonesia menerjemahan seara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang terjadinya Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut: a. Perjuangan Kemerdekaan. b. Proklamasi. c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa. d. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. I2.Proses Bangsa yang Bernegara Proses bangsa yang bernegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari bangsa. Proses tersebut adalah sebagai berikut : - Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia. - Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Proses bangsa yang bernegara di Indonesia diawali adanya pengakuan yang sama atas kebenaran hakiki kesejarahan.Kebenaran hakiki dan kesejarahan yang dimaksud adalah : a. Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta yakni; Ke-Esa-an Tuhan; Manusia harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia harus memiliki hubungan sosial dengan lainnya serta mempunyai nilai keadilan; Kekuasaan didunia adalah kekuasaan manusia. b. Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat ditinggalkan karena 8
  • 9. merupakan bukti otentik sehingga kita akan mengetahui dan memahami proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai hasil perjuangan bangsa. 13.Kewajiban Dasar Warga Negara Kewajiban dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain: 1.Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan keadilan, 2.Menghargai nilai – nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, 3.Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara, 4.Setia membayar pajak kepada negara, 5.Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya, 6.Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, 7.Wajib menghormati bendera negara Indonesia sang merah putih, 8.Wajib menghormati bahasa negara Indonesia sang merah putih, 9.Wajib menjunjung tinggi lambang negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, 10.Wajib menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya 14.Hak dan Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara dalam Pelaksanaan Pemerintahan 1.Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum; 2.Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia; 3.Menyukseskan pemilihan umum yang jujur dan adil; 4.Melaksanakan GBHN dan ketetapan – ketetapan MPR lainnya; 5.Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusna yang menyangkut kepentingan bersama; 6.Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara; 7.Saling menghormati kebebasan dalam hidup beragama. 9
  • 10. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara : 1. Asas Demokrasi dalam pembelaan Negara Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara merupakan hak dan kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga Negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR/DPD/DPRD). 2. Esensi Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002 Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan Negara. 10 B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.upakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap warga negara.Ini dikarenakan bahwa dengan pemahama kewarganegaraan yang baik maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi tentram dan jelas. Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan prinsip serta nilai-nilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam kehidupan bernegara.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. .http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-dan-pemahaman-bangsa-dan-negara- 11 2/ 2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/3-pengertian-dan-pemahaman-tentang-bangsa- dan-negara/ 3. http://arie-dwiputra.blogspot.com/2012/03/negara-dan-warga-negara-dalam-sistem. html 4. http://naddiiiaaa.wordpress.com/2011/04/25/hakasasimanusia/ 5. http://aprilia180490.wordpress.com/2010/03/09/makalah-pendidikan-kewarganegaraan/
  • 12. 12 TUGAS : KEWARGANEGARAAN “HUBUNGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KESADARAN BELA NEGARA” OLEH : KELOMPOK 1 1. AZIZ SITRI ANISAN 2. M. SEPTIAN 3. HIKMA S. 4. HERMIN 5. NIRMALA 6. MILDA 7. WD. WUNA SARI 8. WD. IRMAYANTI 9. HASMAWATI 10. DESI ANDRIANI 11. ZULIANI 12. HASRUN 13. HENI 14. MERUN AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................... .... 1 B. Tujuan ................................................................................................................. 1 C. BAB II PEMBAHASAN I. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan................................. ................................... 2 2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan................................................................. 2 3. Tujuan Pemebelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.............................................. 3 4. Hubungan pendidikan Kewarganegaraan dan kesadaran Bela Negara ..................... 4 5 Pola Pikir menuju semangat Bela Negara................................................................. 4 6. Konsep Bela Negara.......................................................................................... 4 7. Motivasi dalam Bela Negara........................................................................ 5 8. Pengertian Dan Pemahaman Bangsa Dan Negara........................................................ 6 9 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara......................................................... 7 10. Hubungan Warga Negara dan Negara..................................................................... 7 11 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Indonesia.................................. 8 I2.Proses Bangsa yang Bernegara................................................................................. 8 13.Kewajiban Dasar Warga Negara...................................................................................... 9 14.Hak dan Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara dalam Pelaksanaan Pemerintahan .....9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10 B. Saran ....................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11 ii
  • 15. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat Ridha dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” HUBUNGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KESADARAN BELA NEGARA”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang sifatnya konstruktif demi penyempurnaan dan perbaikan untuk penulisan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pembaca, serta bernilai ibadah di sisi-Nya Amin. 15 Raha, Oktober 2014 Penulis i