5. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 3 bulan SMRS
Pasien mengeluh badan terasa lemas, pandangan
berkunang ada, mudah lelah ada, telinga berdenging tidak
ada, mimisan tidak ada, gusi berdarah tidak ada, lebam di
tubuh tanpa sebab tidak ada.
Sesak tidak ada, batuk tidak ada, nyeri dada tidak ada,
demam tidak ada. Keluhan nyeri di punggung tidak ada,
nyeri sendi tidak ada.
Berkeringat banyak pada malam hari tidak ada, nafsu
makan menurun ada, penurunan berat badan ada,
diketahui dari pakaian yang biasa dikenakan terasa
longgar, mual dan muntah tidak ada. BAB hitam dan BAK
seperti cucian daging tidak ada.
6. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Lanjutan…
Pasien berobat ke RS swasta di Palembang, dilakukan
pemeriksaan darah dikatakan Hb pasien rendah, pasien
dirawat untuk medapatkan tranfusi darah sebanyak 2
kantong. Pasien pulang dengan perbaikan.
7. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 1 bulan SMRS
Pasien mengeluh badan kembali terasa lemas dan
sempoyongan. Pandangan berkunang ada, Mimisan dan
gusi berdarah ada. Lebam pada kulit tanpa sebab tidak
ada. Sesak tidak ada.
Pasien berobat ke RS Pemprov, dilakukan cek
pemeriksaaan darah ulang, didapatkan Hb kembali turun,
pasien dikatakan menderita kelainan darah dan dilakukan
transfuse sebanyak 2 kantong
Pasien lalu disarankan ke RSMH untuk pemeriksaan dan
penatalaksaan lebih lanjut, namun pasien belum berobat
ke RSMH karena terkendala jaminan BPJS.
8. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 7 hari SMRS
Pasien kembali mengeluh badan terasa lemas,
pandangan berkunang tidak ada, mudah lelah, telinga
berdenging tidak ada, mimisan tidak ada, lebam di tubuh
tidak ada.
Pasien mengeluh Gusi berdarah, dengan frekuensi 2-3
kali perhari terutama setelah pasie makan dan menyikat
gigi. Gusi berdarah sebanyak kurang lebih ¼ sendok. Gusi
berdarah kadang muncil tiba-tiba. Pasien mengaku
giginya banyak yang rusak dan menghitam.
9. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
lanjutan…
Keluhan batuk, pilek dan demam tidak ada. Riwayat
benturan pada daerah wajah tidak ada.
Keluhan nyeri pada pinggang tidak ada, keluhan nyeri
pada sendi tidak ada,
Muntah darah dan BAB darah tidak ada. BAK seperti
cucian daging tidaka ada.
Pasien lalu berobat ke poli RS Provinsi lalu di rujuk ke
polilkinik HOM RSMH Palembang
Dipoliklinik pasien di cek darah dan dikatakan
kemungkinan sakit kelainan darah, pasien lalu dirawat
untuk pemriksaan dan tatalaksana lebih lanjut.
10. Riwayat sakit kuning disangkal
Riwayat sakit malaria dan typoid disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat kanker darah, kelainan darah disangkal
Riwayat sakit autoimun tidak ada
Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria tidak ada
Riwayat tranfusi 3 bulan dan 1 bulan yang lalu karena
dikatakan kurang darah
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
11. Riwayat sakit kelainan darah dalam keluarga tidak ada
Riwayat sakit dengan keluhan yang sama tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
12. Riwayat kontak dengan bahan-bahan kimia disangkal
Riwayat merokok tidak ada
Riwayat minum alkohol tidak ada
Pasien seorang pekerja buruh, sebagai kuli panggul, memiliki
seorang istri dan 2 orang anak. Penghasilan 1.500.000 /bulan.
menggunakan BPJS kelas 3
kesan sosial ekonomi kurang.
RIWAYAT KEBIASAAN DAN
SOSIAL EKONOMI
13. PEMERIKSAAN FISIK
(KEADAAN UMUM)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : compos mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 78 kali/menit, reguler, isi dan tekanan cukup
RR : 20 kali/menit
Temp : 36,7 ºC
NRS : 0
SpO2 : 98% room air
TB : 159 cm
BB : 55 kg
BMI : 21.75 kg/m2 (kesan : normoweight)
15. THORAX: barrel chest (-), Angulus costae < 900, sela iga
melebar (-), retraksi (-)
Cor
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba
P : Batas atas jantung ICS II, kanan linea sternalis dextra,
kiri LMC ICS V
A : Bunyi jantung I/II normal, HR :78x/m, murmur (-), gallop
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
(KEADAAN SPESIFIK)
16. Pulmo (anterior)
I : Statis kanan = kiri, dinamis pergerakan paru kanan = kiri
P : Stemfremitus kanan = kiri, normal
P : Sonor dikedua lapangan paru
A : Vesikuler (+) normal, Ronkhi (-), wheezing (-)
Pulmo (posterior)
I : Statis kanan =kiri, dinamis pergerakan paru kanan = kiri
P : Stemfremitus kanan = kiri, normal
P : Sonor dikedua lapangan paru
A : Vesikuler (+) normal, Ronkhi (-), wheezing (-)
PEMERIKSAAN FISIK (KEADAAN SPESIFIK)
17. Abdomen
I : datar, venektasi (-), ptekiae (-), purpura (-)
P : Lemas, hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan (-),
murphy sign (-), corvouir sign (-)
P : Timpani, shifting dullness (-)
A : Bising usus normal 4x/ menit
PEMERIKSAAN FISIK
(KEADAAN SPESIFIK)
21. FAAL HEMOSTASIS
PT + INR
kontrol 15.60
pasien 13.8
INR 1.02
APTT
kontrol 33.4
pasien 33,4
Fibrinogen
kontrol 267.000
pasien 403.000
D-dimer 0,72
Kesan: hiperkoagulasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATORIUM RSMH, 27 April 2022)
22. Identitas ada, marker tidak ada
Kondisi foto baik
Simetris kanan kiri
Trachea di tengah
Tulang-tulang baik
Sela iga tidak melebar
Sinus kostofrenikus kanan dan kiri
tajam
Diafragma tenting (-)
CTR < 50%
Coarakan bronkus kanan
meningkat
Kesan : Bronkitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RO THORAX, RSMH 28 APRIL 2022
24. Irama sinus
Reguler
HR 78 x/mnt
Aksis normal
Gelombang P normal
PR interval 0,16 s
Gelombang Q normal
QRS kompleks 0,08 s
ST depresi (-)
R/S di V1 < 1
SV1+ RV5 atau RV6 < 35
Kesan : Low voltage
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(ELEKTROKARDIOGRAFI, RSMH 27 April 2022)
28. PENATALAKSANAAN
Non-farmakologis
• Istirahat
• Basal Energy Expenditure (BEE) rumus Harris Benedict :
= 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 53) + (1,8 x 161) – (4,7 x 25)
= 665 + 508,8 + 289,8 – 117,5
= 1.346 kal = 1.350 kal
• Total kebutuhan kalori = BEE x faktor stress x faktor aktivitas
= 1.350 x 1,2 x 1,2 = 1.944 kal = 1950 kal
• Diet NB
• Edukasi : Edukasi menjelaskan kemungkinan anemia
aplastik, rencana trasnfusi dan trombofaresis, rencana
aspirasi sumsum tulang
• Tranfusi PRC 800 CC
• Trombopharesis 1 Unit
29. Farmakologis :
IVFD Nacl gtt xx/m
Asam folat 3x1 mg PO
VitB1B6B12 1x1 tab PO
PENATALAKSANAAN
30. RENCANA PEMERIKSAAN
• Cek retikulosit
• Urin Rutin
• Feces Rutin, Darah Samar
• Aspirasi sumsum tulang dan morfologi sumsum tulang
• Konsul divisi hematologi onkologi medik
• Konsul Poli Gigi
31. PROGNOSIS
• Dalam 10 tahun pasien AA dapat berkembang menjadi
PNH, MDS, atau AML
• Angka relaps pada pasien yang menerima imunosupresi
sebesar 35%
• Angka harapan hidup dalam 15 tahun sebesar 38%