1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Gangguan skizoafektif tipe depresi dengan gejala skizofrenia dan depresi yang muncul secara bersamaan. Pasien mengeluhkan halusinasi auditorik dan gejala depresi seperti murung, menyendiri, dan tidak nafsu makan. Diagnosis gangguan skizoafektif tipe depresi berdasarkan gejala klinis dan riwayat medis pasien.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berumur 57 tahun dengan keluhan sesak napas yang didiagnosis menderita PPOK eksaserbasi akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat inap dan mendapat penatalaksanaan obat-obatan serta pemantauan perkembangan kondisinya.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
The document provides background information on Things Fall Apart, a novel by Chinua Achebe set in late 19th century Nigeria. It discusses the Igbo culture that is presented in the novel, including their social structure, religious beliefs, and music/art traditions. The Igbo had an oral tradition and believed in a supreme god named Chukwu as well as other smaller deities. Their villages and homes played an important role in their culture. The document provides context about the Igbo culture to help understand the concepts in Things Fall Apart.
1. Daftar diagnosa dan kode ICD-10 untuk berbagai kondisi medis
2. Mencakup lebih dari 300 kondisi medis dari abses, penyakit jantung, kanker, cedera, hingga komorbiditas lainnya
3. Memberikan informasi cepat tentang diagnosis medis dan kode klasifikasinya sesuai standar ICD-10
Gangguan skizoafektif tipe depresi dengan gejala skizofrenia dan depresi yang muncul secara bersamaan. Pasien mengeluhkan halusinasi auditorik dan gejala depresi seperti murung, menyendiri, dan tidak nafsu makan. Diagnosis gangguan skizoafektif tipe depresi berdasarkan gejala klinis dan riwayat medis pasien.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berumur 57 tahun dengan keluhan sesak napas yang didiagnosis menderita PPOK eksaserbasi akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat inap dan mendapat penatalaksanaan obat-obatan serta pemantauan perkembangan kondisinya.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
The document provides background information on Things Fall Apart, a novel by Chinua Achebe set in late 19th century Nigeria. It discusses the Igbo culture that is presented in the novel, including their social structure, religious beliefs, and music/art traditions. The Igbo had an oral tradition and believed in a supreme god named Chukwu as well as other smaller deities. Their villages and homes played an important role in their culture. The document provides context about the Igbo culture to help understand the concepts in Things Fall Apart.
1. Daftar diagnosa dan kode ICD-10 untuk berbagai kondisi medis
2. Mencakup lebih dari 300 kondisi medis dari abses, penyakit jantung, kanker, cedera, hingga komorbiditas lainnya
3. Memberikan informasi cepat tentang diagnosis medis dan kode klasifikasinya sesuai standar ICD-10
Dokumen tersebut berisi daftar kode ICD-10 untuk berbagai penyakit yang sering ditemukan di puskesmas. Terdapat penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, serta penyakit jiwa, mata, telinga, dan kardiovaskuler.
Dokumen tersebut membahas tentang keracunan dari berbagai zat seperti organofosfat, parasetamol, narkotik, gigitan ular, ekstasi, makanan, arsen, merkuri, minyak tanah, diazepam, dan alkohol. Diberikan penjelasan mengenai gejala klinis, mekanisme keracunan, terapi, dan antidot (bila ada) dari masing-masing zat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit mata, meliputi definisi, klasifikasi, gejala, dan metode pemeriksaan penyakit mata seperti keratitis, konjungtivitis, glaukoma, katarak, dan penyakit mata lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia pada Bab I yang meliputi konsep dasar medis dan keperawatan. Pneumonia dijelaskan sebagai inflamasi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dengan gejala klinis seperti demam, batuk, dan sesak napas. Dokumen ini juga membahas etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, penatalaksanaan, dan komplikasi dari pneumonia.
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).pptfarmasipkcpesanggrah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, penyebab, dan penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan atas yang meliputi sinusitis, otitis media, laringitis, faringitis, dan tonsilitis.
2. Jenis-jenis infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan nyeri tenggorokan, serta penatalaksanaannya mel
ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan tenggorokan dan kultur, sedangkan pengobatan tergantung penyebabnya. Kondisi khusus seperti usia lanjut dan penurunan daya tahan tubuh membutuhkan perhatian karena rentan terhadap infeksi.
Infeksi saluran pernapasan atas umumnya disebabkan oleh virus dan mikoplasma. Gejalanya meliputi peradangan dan pembentukan sekret pada mukosa saluran pernapasan atas. Komplikasinya dapat berupa sinusitis, otitis media, atau radang tenggorokan. Penanganannya meliputi istirahat, mengonsumsi cairan, dan antibiotik pada kondisi tertentu.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada anak, meliputi konsep dasar, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan untuk ISPA. ISPA merupakan infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan virus atau bakteri dan menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Penanganannya mencakup membersihkan saluran pernafasan, mengur
1. Pneumonia merupakan peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
2. Pneumonia adalah penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia.
3. Gejala klinis pneumonia antara lain demam, batuk, nafas pendek dan nyeri dada.
Dokumen tersebut merangkum strategi penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan akut. Infeksi ini meliputi rinitis, faringitis, laringitis, tonsillitis, bronkitis, bronkiolitis dan pneumonia. Penatalaksanaannya bervariasi antara pengobatan suportif untuk gejala ringan hingga antibiotik untuk infeksi berat, dengan memilih antibiotik sesuai pola kuman di masing-masing wilayah. Pengendalian penularan penting untuk penyakit menular sepert
Dokumen tersebut membahas konsep penyakit tonsilitis dan laringitis. Tonsilitis disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyebabkan peradangan pada amandel. Gejalanya meliputi bengkak dan nyeri pada leher serta demam. Laringitis juga disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyebabkan peradangan pada pita suara dengan gejala batuk kering dan suara serak. Kedua kondisi ini membutuhkan istirahat dan pengobatan nyeri.
Pertusis disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini menyerang terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun dan menyebabkan batuk berkepanjangan yang diikuti dengan "whoop". Gejalanya meliputi batuk berkepanjangan, muntah, dan komplikasi paru. Diagnosa didasarkan pada isolasi bakteri dari spesimen dan pemeriksaan laboratorium. Pengobatannya meliputi antibiotik, imunoglubulin, ekspekt
Dokumen tersebut membahas gangguan kepribadian histrionik, termasuk definisi, ciri-ciri, prevalensi, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya. Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku mencari perhatian dan dramatis yang berlebihan. Prevalensinya sekitar 2-3% dan lebih sering ditemukan pada wanita. Faktor penyebabnya belum jelas tetapi diduga terkait faktor genetik dan pengalaman masa
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik kongenital yang disebabkan oleh mutasi gen yang mengakibatkan kekurangan produksi rantai globin hemoglobin. Terdapat berbagai jenis thalasemia seperti thalasemia beta, alfa, dan intermedia yang memiliki gejala klinis bervariasi dari ringan hingga berat yang membutuhkan transfusi darah secara teratur. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah lengkap, elektroforesis hemoglobin, dan analisis
The document discusses fluid and electrolyte balance in the human body, noting that fluid intake and losses must balance and disturbances can impact various organ systems. Total body water and the volumes of intravascular and extravascular fluid are explained. Different types of fluid imbalances like volume depletion, volume overload, and electrolyte disturbances are also outlined.
Tamponade jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel. Gejalanya antara lain dispnea, hipotensi, distensi vena, dan suara jantung menjauh. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan tanda-tanda Trias Beck. Diagnosis didukung dengan hasil laboratorium, EKG, dan echocardiografi. Penatalaksanaannya meliputi perik
Fraktur iga atau costae umumnya disebabkan trauma tumpul seperti kecelakaan. Gejala utamanya adalah nyeri dada yang bertambah saat bernafas atau batuk. Diagnosis didukung dengan anamnesis mekanisme cedera, pemeriksaan fisik menemukan krepitasi dan deformitas dada, serta hasil rontgen menunjukkan fraktur tulang iga. Penatalaksanaannya meliputi pemberian analgesia, blok nervus interkostalis, serta pen
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Faringitis, Tonsilitis, Tonsilofaringitis Bronkitis Akut Bronkiolitis Akut
Akut
Batasan Merupakan Infeksi akut dari faring Proses inflamasi yang mengenai trakea, WHO: infeksi saluran respiratorik bawah yang
atau tonsila palatina atau keduanya bronkus utama, dan menengah, yang disebabkan virus, yang biasanya lebih berat pada
(dari tonsil ke adenoid dan lingual bermanifestasi sebagai batuk, serta biasanya bayi muda, terjadi epidemik setiap tahun dan di
tonsil). akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. tandai dengan obstruksi saluran pernafasan.
Pada anak agaknya bukan merupakan suatu Penyakit IRA bawah yang ditandai dengan adanya
penyakit tersendiri, tapi berhubungan dengan inflamasi pada bronkiolus.
keadaan lain seperti asma dan fibrokistik
Epidemiologi Biasanya pada anak, jarang pada - Tersering pada bayi, usia 2-24 bulan. Puncak usia 2-8
anak usia < 1 tahun bulan
Insiden meningkat sesuai dengan Orestein: paling sering terjadi pada bayi laki-laki usia
bertambahnya umur, puncaknya pada 3-6 bulan yang tidak mendapatkan ASI dan hidup di
usia 4-7 tahun, dan berlanjut hingga lingkungan padat penduduk
dewasa
Insiden faringitis Streptokokus
tertinggi pada usia 5-18 tahun, jarang
pada usia < 3 tahun
Laki-laki = perempuan
Etiologi Bakteri (5-40% kasus) Virus 90% kasus Rhinovirus, RSV, 95% disebabkan oleh invasi Respiratory Syncytial
Group A beta-hemolytic streptococci virus Influenza, virus Paraifluenza, Virus (RSV).
(15% of all pharyngitis) Adenovirus, virus Rubeola, Paramyxovirus Orestein : Adenovirus, Influenza virus, Parainfluenza
Group C, G, and F streptococci Bakteri 10%, dapat merupakan infeksi virus, Rhinovirus, dan Mycoplasma.
(10%) sekunder. S. aureus, S. pneumoniae, H.
Arcanobacterium (Corynebacterium) influenza, Bordatella pertusis,
haemolyticus (5%) Corynebacterium diphteriae
M pneumoniae Mycoplasma manifestasi tidak khas. Biasa
C pneumoniae (5%) pada anak usia > 5 tahun atau remaja
Neisseria gonorrhoeae is rare Polusi udara, alergi, aspirasi kronis, refluks
Corynebacterium diphtheriae is rare gastroesophageal.
Virus (40-60% kasus) ;
Adenovirus (5%)
Herpes simplex (5%),
Coxsackieviruses A and B (5%),
Epstein-Barr virus (EBV)
CMV
HIV-1
2. Rhinovirus
Influenza virus
Parainfluenza virus
Coronavirus
Enterovirus
Respiratory syncytial virus
Jamur
Patofisiologi Bakteri/virus menginvasi mukosa faring Virus/bakteri masuk ke saluran nafas Infeksi virus pada epitel bersilia bronkiolus
Respon inflamasi lokal Reaksi inflamasi Respon inflamasi akut
Pelepasan sitokin dan mediator pro Sitokin2 pro inflamasi Sekresi mucus
inflamasi Penimbunan debris selular/sel-sel mati yang terkelupas
Peningkatan aktivitas kelenjar mucus, Infiltrasi limfosit peribronkial
Eritema faring, tonsil, atau keduanya Dekuamasi sel-sel epitel bersilia
Infiltrasi leukosit PMN ke dalam dinding dan Edema submukosa
lumen saluran respiratori
Saluran bronkiolus menyempit
Batuk
Sekresi tampak purulen Obstruksi bronkiolus
Hambatan aliran udara
Peningkatan resistensi pada bronkiolus selama fase
inspirasi & ekspirasi
(krn radius saluran ekspiratori >> kecil selama
ekspirasi) wheezing
Air trapping dan hiperinflasi ekspirasi memanjang
Gangguan pertukaran gas normal
Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi dispnea
Hipoksemia & hipoksia jaringan
Kompensasi
takipnea
3. Diagnosis Anamnesis Anamnesis Anamnesis
Gejala faringitis khas akibat bakteri Demam, nyeri kepala, nyeri otot selama 3-4 Anak usia < 2 tahun
streptokokus: hari diikuti dengan batuk. Gejala awal: gejala infeksi respiratori atas akibat
Rasa nyeri tenggorokan dengan Awalnya batuk bersifat kering dan keras, virus, seperti pilek ringan, batuk, demam subfebris.
awitan mendadak kemudian berkembang menjadi batuk yang 1 atau 2 hari kemudian timbul batuk yang disertai
Nyeri saat menelan (disfagia) produktif, dahak bisa jernih atau purulen. sesak nafas
Demam Batuk biasanya berlangsung 7-10 hari, tetapi Wheezing ekspirasi
dapat juga berlangsung sampai 3 minggu. Sianosis
Urutan gejala yang biasa dikeluhkan Pada anak kecil,usaha untuk mengeluarkan Merintih (grunting)
oleh anak usia > 2 tahun: dahak yang lengket dan kental dapat Nafas berbunyi
Nyeri kepala merangsang muntah Muntah setelah batuk
Nyeri perut Pada anak yang lebih tua keluhan utama Rewel
Muntah dapat berupa batuk produktif Penurunan nafsu makan
Demam tinggi, bisa mencapai suhu Nyeri dada pada keadaan yang lebih berat.
400 C Pada umumnya gejala akan menghilang Pemeriksaan Fisik
Nyeri tenggorokan dalam 10-14 hari. Bila gejala dan tanda klinis Vital sign : takipnea, takikardi, peningkatan suhu
menetap sampai 2-3 minggu,perlu dicurigai NCH (+)
Pemeriksaan Fisik adanya proses kronis atau terjadi infeksi Sianosis (+) jika gejala berat.
Faringitis streptokous sangat mungkin bakteri sekunder. Thoraks:
jika dijumpai pada pemeriksaan fisik: Inspeksi
Demam - Bentuk dada tampak hiperinflasi
Faring hiperemis Pemeriksaan Fisik - Retraksi dinding dada (subkosta, interkosta,
Tonsil (amandel) membesar dan Stadium awal biasanya tidak khas. supraklavikula)
memerah, kadang disertai Demam, gejala rinitis sebagai manifestasi - Ekspirasi memanjang
detritus/bercak. pengiring, atau faring hiperemis. Perkusi
Kelenjar limfe di leher anterior Sejalan dengan perkembangan serta - Hipersonor
membengkak dan nyeri progresivitas batuk, pada auskultasi dada Auskultasi
Uvula bengkak dan merah dapat terdengar ronki, wheezing, ekspirasi - Wheezing eksiprasi
Ekskoriasi hidung disertai lesi memanjang atau tanda obstruksi lainnya. Bila - Bisa ditemukan crackles atau ronki
impetigo sekunder lendir banyak dan tidak terlalu lengket akan - Apnea dapat terjadi pada bayi terrutama usia < 6
Ruam skarlatina terdengar ronki basah. minggu, prematur atau BBLR.
Patekie palatum mole
Pemeriksaan Penunjang WHO:
Jika dijumpai gejala dan tanda berikut Tidak ada pemeriksaan penunjang yang Wheezing yang tidak meembaik dengan 3 dosis
ini, maka kemungkinan besar bukan memberikan hasil definitif untuk diagnosis bronkodilator kerja cepat
faringitis streptokokus: bronkitis. Ekspirasi memanjang
Usia < 3 tahun Radiologis Hiperinflasi dinding dada, dengan hipersonor pada
Awitan bertahap Normal atau didapatkan peningkatan corakan perkusi
Kelainan melibatkan beberapa bronchial Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
4. mukosa Crackles atau ronki pada auskultasi dada
Konjungtivitis, diare, batuk, pilek, Sulit makan, menyusu atau minum.
suara serak
Mengi, ronki di paru Pemeriksaan Penunjang
Eksantem ulseratif Saturasi Oksigen
Pulse oximetry
Faringitis difteri: AGD menilai bayi dg distress nafas berat
Membran asimetris, mudah berdarah, Foto thoraks gambaran hiperinflasi & infiltrate,
berwarna kelabu pada faring tapi gambaran tidak spesifik dapat ditemukan pada
Membran meluas dari batas anterior asma, pneumonia viral atau tipikal.
tonsil hingga palatum mole dan atau Pemeriksaan virologi
ke uvula
Pemeriksaan lanjutan:
Tes apus tenggorokan
ASTO
Penataksanaan Antibiotik Penderita tidak perlu dirawat inap kecuali ada Antibiotika Profilaksis
Antibiotik pilihan pada terapi faringitis indikasi seperti dehidrasi atau penyempitan Bila nafas cepat saja, pasien dapat rawat jalan
akut Streptokokus grup A adalah: bronkus yang berat. kotrimoksazol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari
Penisilin V oral 15-30 atau amoksisilin (25 mg/kgBB/kali), 2 kali sehari
mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis selama Medikamentosa selama 3 hari
10 hari atau - Antibiotik tidak direkomendasikan secara Bila ada tanda distress pernafasan tanpa sianosis,
Benzatin penisilin G IM dosis rutin, bahkan pemberian antibiotik dengan anak masih bisa minum rawat anak di rumah sakit
tunggal 600.000 (BB<30 kg) dan indikasi untuk pencegahan superinfeksi dan beri ampisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM
1.200.000 (BB>30kg) saluran napas bawah tidak memberikan setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24 jam
Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari dibagi keuntungan. selama 72 jam pertama.
2 selama 6 hari dpt digunakan - Bronkodilator agonis 2, seperti salbutamol - Respons baik terapi dilanjutkan di rumah
sebagai pengganti penisilin jika disertai tanda-tanda atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral
Alergi penisilin eritromisin etil bronkokontriksi. (25 mg/kgBB/kali, 2 kali sehari), untuk 3 hari
suksinat 40 mg/kgBB/hari, Pemberian salbutamol dengan dosis 0,1 berikutnya.
eritromisin esolat 20-40 mg/kgBB/kali akan mengurangi batuk - Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48
mg/kgBB/hari dengan pemberian dalam 7 hari, lebih baik dibandingkan jam, atau terdapat keadaan yang berat (tidak
2,3, atau 4 kali per hari selama 10 pemberian antibiotik, dapat menyusu atau minum/makan atau
hari. - Analgesik & antipiretik bila diperlukan memuntahkan semuanya, kejang,letargis atau
dapat diberikan. tidak sadar, sianosis, distress pernapasan
Supportif - Pemberian antitusif tidak berat), ditambahkan kloramfenikol (25
Isitirahat direkomendasikan mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam sampai
Pemberian cairan yang sesuai - Mukolitik dan ekspektoran, walau belum keadaan meembaik, dilanjutkan per oral 4 kali
Nyeri yang berlebihan atau demam cukup bukti klinis yang kuat, dapat sehari sampai total 10 hari.
5. paracetamol atau ibuprofen dipertimbangkan diberikan bila batuknya Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat
Throat Lozenges / Gargles nyeri efektif dan pada anak diatas 2 tahun. (pneumonia beraat) segera berikan oksigen dan
atau rasa tidak nyaman pada pengobatan kombinasi ampisilin-kloramfenikol atau
tenggorokan Suportif ampisilin-gentamisin.
- Diperlukan istirahat Sebagai alternatif, beri ceftriaxon (80-100
Terapi bedah (Tosilectomy) - Asupan makanan yang cukup mg/kgBB/kali IM atau IV sekali sehari)
Indikasi absolut - Kelembaban udara yang cukup
Hipertrofi tonsil yang menyebabkan: - Masukan cairan yang adekuat. Oksigen
- Obstruksi saluran napas misal pada Diberikan pada semua anak dengan wheezing dan
OSAS (Obstructive Sleep Apnea Pemantauan distress pernapasan berat.
Syndrome) Anak-anak dengan bronkitis akut berulang Metode yang direkomendasikan untuk pemberian
- Disfagia berat yang disebabkan harus dinilai secara seksama untuk oksigen adalah dengan nasal prongs atau kateter nasal
obstruksi menemukan kemungkinan adanya anomali-
- Gangguan tidur anomali pada saluran napas, benda asing, Supportif
- Gangguan pertumbuhan bronkiektasis, imunodefisiensi, tuberkulosis, Kortikosteroid mengurangi edema saluran
dentofacial alergi, sinusitis, tonsilitis, adenoiditis, serta pernapasan
- Gangguan bicara (hiponasal) fibrosis kistik. Kortikosteroid 15-20 mg/kgBB/hari atau
- Komplikasi kardiopulmoner dexametason 0,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Riwayat abses peritonsil. selama 2-3 hari.
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi Cairan dan elektrolit dengan dextrose 5 5 dan NaCl
untuk menentukan patologi anatomi disesuaikan berdasarkan umur dan berat badan
terutama untuk hipertrofi tonsil Demam paracetamol
unilateral.
Tonsilitis kronik atau berulang
sebagai fokal infeksi untuk penyakit-
penyakit lain
Komplikasi Pneumothoraks